Anda di halaman 1dari 2

1.

Bahasa Bersifat Dinamis

Bahasa bersifat dinamis berarti bahwa bahasa itu tidak lepas dari berbagai kemungkinan perubahan
sewaktu-waktu dapat terjadi. Perubahan itu dapat terjadi pada tataran apa saja: fonologis,
morfologis, sintaksis, semantic dan leksikon. Pada setiap waktu mungkin saja terdapat kosakata baru
yang muncul, tetapi juga ada kosakata lama yang tenggelam, tidak digunakan lagi.

Contohnya :

Manusia cenderung tidak menyukai sesuatu yang bersifat tetap atau statis. Demikian pula dengan
bahasa yang digunakanya,, seringkali bahasa khususnyakata dapat berubah makna karena keinginan
penggunanya.

Contoh : Ejaan yang di sempurnakan contoh dari Soerabaya menjadi Surabaja menjadi Surabaya

2. Keterampilan Menyimak

Menyimak adalah keterampilan memahami bahasa lisan yang bersifat reseftif. Dengan demikian di
sini berarti bukan sekedar mendengarkan bunyi-bunyi bahasa melainkan sekaligus memahaminya.
Dalam bahasa pertama (bahasa ibu), kita memperoleh keterampilan mendengarkan melalui proses
yang tidak kita sadari sehingga kitapun tidak menyadari begitu kompleksnya proses pemmerolehan
keterampilan mendengar tersebut. Berikut ini secara singkat disajikan disekripsi mengenai aspek-
aspek yang terkait dalam upaya belajar memahami apa yang kita sajikan dalam bahasa kedua.

Ada dua jenis situasi dalam mendengarkan yaitu situasi mendengarkan secara interaktif dan situasi
mendengarkan secara non interaktif. Mendengarkan secara interaktif terjadi dalam percakapan
tatap muka dan percakapan di telepon atau yang sejenis dengan itu. Dalam mendengarkan jenis ini
kita secara bergantuan melakukan aktivitas mendengarkan dan memperoleh penjelsan, meminta
lawan bicara mengulang apa yang diucapkan olehnya atau mungkin memintanya berbicara agak
lebih lambat.

Kemudian contoh situasi-situasi mendengarkan noninteraktif, yaitu mendengarkan radio, TV, dan
film, khotbah atau mendengarkan dalam acara-acara seremonial. Dalam situasi mendengarkan
nonietraktif tersebut, kita tidak dapat meminta penjelasan dari pembicara, tidak bisa meminta
pembicaraan diperlambat.

3.perbedaan-perbedaan yang ada diantara keduanya meliputi ruang lingkup keilmuannya. Fonologi
memfokuskan dirinya kepada bunyi-bunyi bahasa. Sedangkan morfologi lebih konsentrasi kepada
struktur-struktur kata atau seluk beluk kata dalam sebuah bahasa.

4.

Anda mungkin juga menyukai