Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN

SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI GEJALA ALAM


Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Praktikum Kecerdasan Buatan
Semester 7

PEMBIMBING :
Rieke Adriati W, ST, MT

Penyusun:
KELOMPOK 4
JTD 4E

NO NAMA NIM
04 ANISA YULIA HARYANTI 1641160125
07 DWIKA RAHMAN IRIANTO 1641160062
11 IHYAAUD DIN 1641160096
14 NIATY PAVITA TEANNY 1641160065

JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL


TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2019

1.1 Latar Belakang


Bencana yang sering terjadi di Indonesia antara lain: banjir, tanah longsor, letusan
gunung berapi, dan lain sebagainya. Peran masyarakat sangatlah diperlukan dalam mengurangi
resiko bencana alam yang bisa datang sewaktu - waktu. Sudah barang tentu korban bencana alam
yang masih hidup membutuhkan bantuan berupa makanan, pakaian, dan lain sebagainya.
Bantuan dari donatur kadang tidak sesuai dengan yang dibutuhkan korban bencana alam. Hal ini
dikarenakan donatur kurang mendapatkan informasi kebutuhan korban bencana alam. Oleh
karena itu dibutuhkan sebuah sistem yang dapat mengalkulasi bantuan yang dibutuhkan korban
bencana alam.

Sistem Pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta,
dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya bisa dipecahkan oleh
seorang pakar dalam bidang tersebut [1]. Dengan kata lain, sistem pakar merupakan sistem
informasi berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan pakar untuk mencapai performa
keputusan tingkat tinggi dalam domain persoalan yang sempit [2]. Selain itu, [3] menyatakan
bahwa sistem pakar bisa menjelaskan solusi atau respon/tanggapan yang dicapai, yang
merupakan bagian utama dan jaminan kesuksesan penelusuran. Sistem pakar telah banyak
digunakan sebagai alat pemecahan masalah di berbagai bidang kehidupan. Beberapa aplikasi
sistem pakar yang telah dikembangkan di bidang perikanan oleh [4], [5], [6], [7] yang
menggunakan sistem pakar untuk penyusunan formulasi pakan ikan. Terkait dengan penyakit
ikan, sistem pakar juga telah dikembangkan oleh [8], [9], [10]. Dalam bidang pendidikan, sistem
pakar dapat digunakan untuk pemecahan masalah kegagalan [11] dan kecemasan belajar [12].
Dalam bidang industri, sistem pakar digunakan untuk mendiagnosa kerusakan komputer [13] dan
dalam bidang kedokteran sistem pakar digunakan untuk mendiagnosa penyakit hati [14].

Berdasarkan perkembangan aplikasi sistem pakar tersebut, dalam penelitian ini dibangun
sebuah aplikasi sistem pakar untuk membantu melakukan pendeteksi gejala alam. Manfaat yang
diharapkan adalah mempermudah dalam mengetahui gejala dari bencana alam yang akan terjadi.
1.2 Identifikasi Masalah
Setelah mempelajari dan mengamati sistem yang akan dibangun maka ditemukan
beberapa permasalahan dalam perencanaan pengembangan sistem yang akan dibangun
yaitu :
1. Kurangnya wawasan masyarakat akan tanda-tanda terjadinya bencana alam seperti
banjir, gempa bumi, gunung meletus, dan lain sebagainya.
2. Membantu masyarakat dalam memberi wawasan akan gejala dari terjadinya bencana
alam.
1.3 Kebutuhan
Variabel yang dibutuhkan dalam sistem pakar ini yaitu gejala-gejala dari bencana alam
(seperti gunung meletus, gempa bumi, dan lain sebagainya). Variabel tersebut akan
diolah dengan menggunkana sistem pakar metode forward chaining.
1.4 Representasi Pengetahuan
1. Membuat Aturan

Rule 1 → IF air laut surut dengan sangat cepat THEN akan terjadi bencana alam Tsunami
Rule 2 →IF munculnya abu vulkanik pada gunung THEN akan terjadi Gunung Meletus
Rule 3 → IF naiknya suhu kawah THEN akan terjadi Gunung Meletus
Rule 4 → IF naiknya intensitas curah hujan THEN akan terjadi Banjir
Rule 5 →IF menguapnya air sungai THEN akan terjadi Banjir
Rule 6 →IF angin berhembus sangat kencang THEN akan terjadi Tornado

2. Membuat Jawaban

Rule 1 → IF air laut surut dengan sangat cepat THEN Hal ini bisa ditimbulkan karena
fenomena alam serta pergesekan lempeng bumi.
Solusi :

 Warga diharapkan untuk pergi ke tempat dataran tinggi,


 Menjauhi pantai
 Hindari sungai dan jembatan saat tsunami menerjang, karena aliran tsunami akan
lebih deras dan kuat di sungai,
 Jangan menggunakan kendaraan khususnya mobil, saat evakuasi. Sebab, mobil
akan sulit menembus kerumunan orang yang memadati jalan,
 Bila berada di pantai saat tsunami terlihat, segera lari menjauhi laut dan cari tiang
atau pohon terdekat yang bisa dipanjat.

Rule 2 →IF munculnya abu vukanik THEN Karena massa lava yang berada didalam
gunung sudah penuh serta benturan pada dasar gunung.
Solusi :

 Menghindari aktivitas luar ruangan,


 Tutup jendela dan ventilasi,
 Bila memang berkeinginan keluar rumah diharapkan memakai masker serta
kacamata untuk melindungi dari abu panas.

Rule 3 → IF naiknya suhu kawah pada dalam gunung THEN Karena suhu panas lava
sudah mencapai puncaknya serta kapasitasi lava sudah tidak terbendung.
Solusi :

 Pada tingkatan status Awas, warga diimbau untuk segera mengungsi ke tempat
evakuasi. Hindari area berbahaya seperti lereng gunung dan lembah
 Kenakan pakaian tertutup yang melindungi tubuh seperti pakaian berlengan
panjang, celana panjang, dan kacamata pelindung
 Diharapkan melindungi diri dari materi hasil letusan. Akan lebih baik jika Anda
mencari tempat berlindung yang aman dan hindari area berbahaya seperti lereng
gunung dan lembah
 Ikuti petunjung dari pihak berwenang. Bila muncul imbauan untuk mengungki,
maka segera lah lakukan

Rule 4 → IF naiknya intensitas curah hujan THEN Karena memang sedang berada pada
musim hujan dan juga memutarnya angin dan awan dari laut.
Solusi :

 Diharapkan untuk memperbaiki jika terdapat kerusakan untuk menghindari bocor


pada atap rumah
 Menjaga kondisi sekitaran rumah dan menutup cendela
 Sebelum terjadinya banjir sebaiknya mematikan listrik terlebih dahulu untuk
menghindari konslet dan arus pendek

Rule 5 →IF Menguapnya air sungai THEN Karena curah hujan yang terus menerus dan
penuhnya volume air sungai membuat banjir bandang.
Solusi :
 Jika terdapat pemberitahuan dari petugas diharapkan untuk segera evakuasi
 Mencari tempat yang lebih tinggi
 Sebelum terjadinya banjir diharapkan mematikan listrik dalam rumah agar tidak
terjadi arus pendek
 Hindari berjalan didekat sungai ataupun aurs air seperti selokan/ got

Rule 6 →IF Angin berhembus sangat kencang THEN Karena tingginya suhu permukaan
atmosfir laut dan mengakibatkan badai dan guntur.
Solusi :

 Jika memiliki area baseman diharapkan untuk berlindung kedalam.


 Hindari berada di tempat terbuka
 Diharapkan untuk terus update pada kondisi cuaca serta memperbanyak informasi
tentang perkiraan cuaca.

Anda mungkin juga menyukai