Nim : C1C017092
Mata Kuliah : Perencanaan Pajak
2. Jelaskan apa yang dimaksud Tax Heavens dan jelaskan contoh kasus suatu
negara yang menerapkan tax heaven.
Tax haven adalah sebutan bagi negara di dunia yang memberikan tarif pajak
rendah bahkan sampai 0% demi menarik perusahaanperusahaan asing untuk
menyimpan uangnya di negara tersebut, dan memberikan jaminan kerahasiaan atas
aset yang disimpan. Perusahaan yang berada di wilayah tax heaven menjadi modus
menghindari pajak di negara asalnya. Selain usaha penghindaran pajak, wilayah tax
heaven juga menjadi modus pencucian uang hasil kejahatan serta pengalihan aset.
Negara tujuan tax haven memberikan keuntungan sendiri bagi para investor.
Dengan pemberlakuan tarif pajak 0% investor akan mendapatkan keuntungan yang
sangat besar. Selain keuntungan yang besar kemudahan transfer pricing juga menjadi
keuntungan bagi investor. Investor dapat melakukan transaksi barang dan jasa antara
beberapa divisi pada suatu kelompok usaha dengan harga tidak wajar, bisa dengan
menaikkan atau menurunkan harga. Tujuannya untuk mengakali jumlah profit
sehingga pembayaran pajak dan pembagian dividen menjadi rendah.
OECD menetapkan 4 kriteria untuk mengkategorikan bahwa suatu negara
tergolong sebagai tax haven countries, yaitu: (1) Menerapkan tarif pajak rendah atau
0%, (2) Tidak adanya pertukaran informasi, (3) Tidak adanya transparansi dalam
pemungutan pajak, (4) Tidak adanya persyaratan aktivitas substansial bagi
perusahaan.. Contoh negara-negara yang dikenal sebagai negara tax havens
diantaranya: Swiss, Luxemborg, Bermuda, Singapura, San Marino dsb.
Kasus
Mauritius merupakan salah satu negara tujuan suaka pajak atau tax haven.
Bahkan, negara ini juga sempat masuk dalam 12 Negara Surga Pajak Paling
Menguntungkan di Dunia menurut majalah Fortune. Sebagai salah satu negara tax
haven, Mauritius kerap dimanfaatkan perusahaan multinasional yang dianggap untuk
mengelak pajak termasuk dari pemerintah Indonesia, yakni dengan mendirikan
perusahaan perantara (conduit company) di Mauritius.
3. Mengapa perlu ada pengawasan pada negara yang menerapkan Tax Heaven ?
Adanya Negara tax havens dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan
penghindaran pajak. Penghindaran pajak melalui negara tax haven dapat terjadi
dalam dua kategori, yaitu penghindaran pajak dalam rangka memperkecil kewajiban
membayar pajaknya dengan memanfaatkan loophole undang-undang perpajakan
domestik atau yang dikenal dengan istilah tax avoidance dan melarikan modal dalam
rangka pencucian uang atau money loundring atau tax evasion berupa hasil uang
haram seperti korupsi, penjualan senjata api ilegal, perjudian, dan lain-lain yang
dilarang dalam undang-undang. kegiatan penghindaran pajak dapat dilakukan dengan
memindahkan obyek pajak ke wilayah yang memiliki persentase pajak yang lebih
rendah. Mekanisme penghindaran pajak dengan menggunakan keberadaan negara tax
haven, umumnya dilakukan oleh perusahaan melalui pembukaan anak perusahaan
atau offshore company. Negara tax haven menjadi tempat yang menawarkan
perlindungan bagi Multinasional Companys (MNCs) yang hendak menghindari
kewajiban membayar pajak di negara asal. Ketika biaya yang dibutuhkan untuk
melakukan sebuah kegiatan penghindaran pajak menjadi lebih kecil dibandingkan
dengan keseluruhan kegiatan penghindaran pajak menjadi sebuah keputusan yang
sangat menguntungkan. Kondisi inilah yang dimanfaatkan oleh negara tax haven
untuk manarik keuntungan dan menawarkan yurisdiksi wilayahnya sebagai tempat
perlindungan bagi kegiatan penghindaran pajak.
Karena hal itu lah dibutuhkan pengawasan terhadap negara-negara yang
notabenya tax havens. Dengan melakukan pengawasan, maka aktivitas seperti
penjualan obat-obatan terlarang bisa ditelusuri, melihat sumber dari hasil uang yang
didapat para investor dinegara tsb.maka para gembong narkoba bisa ditangkap.
Kemudian penghindaran pajak dapat dicegah,, membayar pajak merupakan
kewajiabn tiap-tiap wp, baik sebagai warga negara maupun karena telah menikmati
keuntungan dari aktivitas yang dijalankan disuatu negara.