Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PAP SEMAR , IVA , SADARI ,

JENIS ALAT KONTRASEPSI dan KONSELING KELUARGA

DI SUSUN OLEH

NAMA : CINDY ROSEVIA MARTHA


NIM : A2R18056
PRODI : S1 KEPERAWATAN 2B

DOSEN PEMBIMBING

Dr. Ketjuk Herminaju, SST.,MM

STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung


Tahun Pelajaran 2019/2020
A. PAP SMEAR

1.      Definisi PAP SMEAR


Tes PAP SMEAR adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio untuk
melihat adanya perubahan atau keganasan pada epitel serviks atau porsio (displasia)
sebagai tanda awal keganasan serviks atau prakanker (Rasjidi, Irwanto, Sulistyanto,
2008).
PAP SMEAR merupakan suatu metode pemeriksaan sel-sel yang diambil dari
leher rahim dan kemudian diperiksa di bawah mikroskop. PAP SMEAR merupakan
tes yang aman dan murah dan telah dipakai bertahun-tahun lamanya untuk mendeteksi
kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel leher rahim (Diananda, 2009).
PAP SMEAR pertama kali diperkenalkan tahun 1928 oleh Dr. George
Papanicolou dan Dr. Aurel Babel, namun mulai populer sejak tahun 1943 (Purwoto &
Nuranna, 2002).

2.      Manfaat PAP SMEAR


Pemeriksaan PAP SMEAR berguna sebagai pemeriksaan penyaring (skrining) dan
pelacak adanya perubahan sel ke arah keganasan secara dini sehingga kelainan
prakanker dapat terdeteksi serta pengobatannya menjadi lebih murah dan mudah
(Dalimartha, 2004).PAP SMEAR mampu mendeteksi lesi prekursor pada stadium
awal sehingga lesi dapat ditemukan saat terapi masih mungkin bersifat kuratif (Crum,
Lester, & Cotran, 2007).
Manfaat Pap Smear secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut (Manuaba,
2005):
a.     Diagnosis dini keganasan
Pap Smear berguna dalam mendeteksi dini kanker serviks, kanker korpus
endometrium, keganasan tuba fallopi, dan mungkin keganasan ovarium.
b.     Perawatan lanjutan dari keganasan
Pap Smear berguna sebagai perawatan lanjutan setelah operasi dan setelah
mendapat kemoterapi dan radiasai.
c.      Interpretasi hormonal wanita.
Pap Smear bertujuan untuk mengikuti siklus menstruasi dengan ovulasi atau
tanpa ovulasi, menentukan maturitas kehamilan, dan menentukan kemungkinan
keguguran pada hamil muda.
d.     Menentukan proses peradangan
Pap Smear berguna untuk menentukan proses peradangan pada berbagai infeksi
bakteri dan jamur.

3.      Petunjuk Pemeriksaan PAP SMEAR


American Cancer Society (2009) merekomendasikan semua wanita sebaiknya
memulai skrining :
a.       3 tahun setelah pertama kali aktif secara seksual.
b.      Pap Smear dilakukan setiap tahun.
c.       Wanita yang berusia 30 tahun atau lebih dengan hasil tes Pap Smear normal sebanyak tiga
kali, melakukan tes kembali setiap 2-3 tahun, kecuali wanita dengan risiko tinggi harus
melakukan tes setiap tahun.
d.      Pap Smear tidak dilakukan pada saat menstruasi.
e.       Waktu yang paling tepat melakukan Pap Smear adalah 10-20 hari setelah hari pertama haid
terakhir. Pada pasien yang menderita peradangan berat pemeriksaan ditunda sampai
pengobatan tuntas.
f.        Dua hari sebelum dilakukan tes, pasien dilarang mencuci atau menggunakan pengobatan
melalui vagina.
g.       Wanita tersebut juga dilarang melakukan hubungan seksual selama 1-2 hari sebelum
pemeriksaan Pap Smear (Bhambhani, 1996).

D. IVA (Inspeksi Visual Dengan Asam Asetat)


1.      Pengertian
IVA (inspeksi visual dengan asam asetat) merupakan cara sederhana untuk
mendeteksi kanker leher rahim sedini mungkin (Sukaca E. Bertiani, 2009)
IVA merupakan pemeriksaan leher rahim (serviks) dengan cara melihat langsung
(dengan mata telanjang) leher rahim setelah memulas leher rahim dengan larutan asam asetat
3-5% (Wijaya Delia, 2010).
Dibutuhkan waktu satu sampai dua menit untuk dapat melihat perubahan-perubahan
pada jaringan epitel.Serviks yang diberi larutan asam asetat 5% akan merespon lebih cepat
daripada larutan 3%. Efek akan menghilang sekitar 50-60 detik sehingga dengan pemberian
asam asetat akan didapat hasil gambaran serviks yang normal (merah homogen) dan bercak
putih (displasia) (Novel S Sinta,dkk,2010).

2.      Tujuan IVA
Untuk mengurangi morbiditas atau mortalitas dari penyakit dengan pengobatan dini
terhadap kasus-kasus yang ditemukan. Untuk mengetahui kelainan yang terjadi pada leher
rahim.

3.      Pemeriksaan IVA
Program Skrining Oleh WHO :
a.       Usia muda saat pertama kali melakukan hubungan seksual (usia<20)
b.      Memiliki banyak pasangan seksual (wanita atau pasangannya)
c.       Riwayat pernah mengalami IMS (Infeksi Menular Seksual), seperti   Chlamydia atau
gonorrhea, dan khususnya HIV/AIDS
d.      Ibu atau saudara perempuan yang memiliki kanker leher rahim
e.       Merokok
f.        Tidak sedang datang bulan/haid
g.       Tidak sedang hamil
h.       24 jam sebelumnya tidak melakukan hubungan seksual

B. SADARI
Pengertian Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) adalah bagian yang tidak terpisahkan dari
pemeriksaan  payudara  setiap wanita. Pemeriksaan payudara sendiri dilakukan setiap 1 bulan sekali
dan dapat menjadi instrumen penapisan yang efektif untuk mengetahui lesi payudara (Varney, 2007).
Sedangkan menurut Smeltzer (2005) SADARI adalah pemeriksaan payudara sendiri antara hari ke – 5
dan ke – 10 dari siklus menstruasi, dengan menghitung hari pertama haid sebagai hari 1. Dan menurut
Maulani (2009), Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah bagian penting dari perawatan
kesehatan, yang dapat melindungi anda dari resiko kanker payudara.
Deteksi dini kanker payudara adalah program pemeriksaan untuk mengenali kanker payudara sewaktu
masih berukuran kecil, dan sebelum kanker tersebut mempunyai kesempatan untuk menyebar (Dixon
dan Leonard, 2006). Kanker payudara dapat ditemukan secara dini dengan pemeriksaan SADARI,
pemeriksaan klinik dan pemeriksaan mamografi. Deteksi dini dapat menekan angka kematian sebesar
25-30% (Saryono dan Pramitasari, 2009).
B. Tujuan SADARI
Tujuan utama SADARI adalah untuk menemukan kanker dalam stadium dini sehingga pengobatannya
menjadi lebih baik.

 Manfaat  SADARI
1) Dapat mendeteksi adanya tumor dalam ukuran kecil.
2) Dapat mendeteksi adanya kanker payudara stadium dini.
3) Dapat mencegah penyakit kanker payudara.
4) Dapat menemukan adanya kelainan pada payudara.
5) Dapat  menurunkan  angka  kematian wanita  akibat  kanker payudara.

Waktu Pemeriksaan SADARI


1) Usia 20 tahun melakukan SADARI setiap 3 bulan sekali. Wanita usia 20 tahun    dianjurkan
melakukan SADARI selama 3 bulan sekali agar kanker dapat terdeteksi secara dini. Jika ada benjolan
atau hal-hal yang mencurigakan segeralah menghubungi dokter.
2) Usia 35-40 tahun melakukan mamografi.
3) Di atas 40 tahun melakukan check-up pada dokter ahli.
4) Lebih dari 50 tahun check-up rutin dan mamografi setiap tahun.

B. PEMERIKSAAN PAYUDARA MANDIRI


Salah satu hal yang penting dalam menjaga kesehatan payudara adalah dengan mewaspadai payudara
dari segala kelaianan, terutama yang berkaitan dengan benjolan pada payudara. Umumnya kanker
payudara ditemukan pada stadium lanjut akibat kelalaian penderita dalam mendeteksi benjolan
ataupun kelainan pada payudaranya. Padahal, kemungkinan sembuh tentu akan semakin besar bila
benjolan kanker pada terdeteksi lebih awal.
Pemeriksaan payudara mandiri dapat membantu anda untuk menjadi terbiasa dengan tubuh anda, jadi
anda dapat menemukan perubahan-perubahan yang terjadi, yakni dengan melihat perubahan di
hadapan cermin dan melihatperubahan bentuk payudara dengan cara berbaring.
Cara melakukan SADARI :
1.     Lepas pakaian yang menutupi payudara dan berdirilah di depan cermin dengan tangan rileks
disamping badan. Jika Anda tidak dapat berdiri nyaman, boleh juga sambil duduk. Lihatlah dengan
seksama payudara Anda apakah ada perubahan atau kelainan sekecil apapun. Beritahu penyedia
layanan kesehatan segera jika Anda melihat adanya perubahan atau sesuatu yang aneh.
2.      Bandingkan payudara Anda saat berbalik dari sisi ke sisi (kanan-kiri). Carilah setiap perubahan
pada payudara dalam segi ukuran, bentuk, tekstur kulit atau warna termasuk kemerahan, benjolan,
kerutan atau retraksi (penarikan kulit).
3.      Perhatikan perubahan pada puting susu, seperti penarikan ke satu sisi, atau perubahan arah ke
samping atau ke dalam.
4.      Tempatkan tangan Anda pada pinggang lalu kencangkan dada, kemudian berbalik dari sisi ke
sisi bandingkan kanan-kiri untuk mencatat setiap perubahan.
5.     Mengencangkan otot dada dengan cara lain juga dapat membantu Anda untuk melihat
perubahan. Dengan cara mencoba berbagai posisi, seperti menempatkan tangan di atas kepala dan
mengubah dari sisi ke sisi seperti yang Anda lihat.
6.     Tempatkan tangan di pinggang dan merunduk didepan cermin, biarkan payudara menggantung.
Lalu perhatikan setiap perubahan bentuk.
7.      Perhatikan apakah ada cairan yang keluar dari puting susu dan bisa juga dilihat pada bra atau
pakaian, tetapi janganlah memencet puting atau mencoba mengeluarkan cairan tersebut. Beritahu
penyedia layanan kesehatan jika Anda melihat adanya cairan yang keluar.
8.     Meraba daerah atas dan bawah tulang selangka (clavicula) apakah ada benjolan atau penebalan.
Gunakanlah lotion kulit untuk mempermudah prosedur ini.
9.     Periksalah apakah ada benjolan atau penebalan di bawah lengan di sekitar ketiak kearah bawah
dan depan (payudara) secara merata kanan dan kiri. Perhatikan setiap perubahan dari permeriksaan
(SADARI) sebelumnya.
Untuk langkah selanjutnya, dilakukan dengan berbaring.
10.                        Tempatkan bantal atau lipatan handuk di bawah bahu kiri untuk membantu jaringan
payudara merata di dinding dada. Tekuk lengan kiri di belakang kepala dan jangkaulah payudara kiri
dengan tangan kanan. Anda dapat menggunakan lotion agar mempermudah prosedur ini.
11.                        Mulailah pemeriksaan dari ketiak dengan cara menggerakkan tiga jari bersama-
sama menekan ringan, sedang dan kuat. Gerakkan jari-jari tangan dengan tekanan ringan secara
melingkar searah jarum jam di sekeliling payudara, mulai dari tepi luar payudara lalu bergerak ke arah
tengah sampai ke puting susu sehingga terbentuk pola seperti obat nyamuk bakar. Tekan secara
perlahan, rasakan setiap benjolan, pengerasan atau massa di bawah kulit.
12.                        Gerakkan jari anda memutar sekitar payudara.
C. STRATEGI MENCEGAH KANKER PAYUDARA
1. Pencegahan primer.
Pencegahan primer adalah pencegahan yang paling utama.Caranya adalah dengan upaya
menghindarkan diri dari keterpaparan pada berbagai faktor resiko dan melaksanakan pola hidup sehat.
Cara ini dilakukan oleh para wanita yang belum sama sekali terdeteksi adanya kanker payudara. Hal
ini sangat bagus bila dilakukan, sebab dapat mencegah kanker payudara secara dini.
Hal-hal yang dapat dilakukan dengan pencegahan primer adalah :
1.     Membatasi konsumsi alkohol
2.     Menjaga berat badan ideal
3.     Berkonsultasi dengan dokter mengenai cara alternatif untuk menambah atau hormon lainnya
4.     Menggabungkan aktivitas fisik kedalam kehidupan sehari-hari
5.     Mengonsumsi makanan kaya serat dan rendah lemak
6.     Perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran.
2. Pencegahan sekunder.
Terkadang kita tidak tau bahwa kita dapat terkena resiko kanker payudara. Dari pola makan yang
salah atau dari riwayat keluarga yang pernah menderita kanker ini. Pencegahan sekunder merupakan
pecegahan yang dilakukan terhadap individu yang memiliki resiko untuk terkena kanker payudara.
Setiap wanita yang normal dan memiliki siklus haid normal merupakan populasi at risk dari kanker
payudara. Pencegahan sekunder dilakukan dengan melakukan deteki dini. Beberapa metode deteksi
ini terus mengalami perkembangan.

Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah resiko datangnnya kanker payudara adalah dengan cara
:
1.     Wanita usia 20 tahun dianjurkan melakukan SADARI selama 3 bulan sekali agar kanker dapat
terdeteksi secara dini. Jika ada benjolan atau hal-hal yang mencurigakan segeralah menghubungi
dokter.
2.     Wanita usia 35-40 tahun melakukan mamografi
3.     Wanita berusia diatas 40 tahun melakukan check-up pada dokter ahli atau melakukan cancer risk
assessement survey
4.     Wanita berusia lebih dari 50 tahun check-up rutin dan demografi setiap tahun.
5.     Saat baik melakukan mamografi adalah seminggu setelah menstruasi. Caranya dengan
meletakkan payudara secara bergantian antara dua lembar alas, kemudian dibuat foto dari atas ke
bawah, lalu dari kiri ke kanan.
3. Pencegahan tersier
Pencegahan ini ditunjukan pada individu yang telah positif menderita kanker payudara. Penanganan
yang tepat sesuai dengan stadiumnya akan dapat mengurangi kecacatan dan memperpanjang harapan
hidup penderita. Pencegahan ini untuk meningkatkan kualitas hidup penderita serta mencegah
komplikasi penyakit dan meneruskan pengobatan. Tindakan pengobatan yang dapat dilakukan adalah
dengan :
1.     Operasi walaupun tidak berpengaruh banyak tehadap ketahanan penderita
2.     Tindakan kemoterapi dengan sitostatika
3.     Pada stadium tertentu, pengobatan diberikan hanya berupa sistomatik
4.     Dianjurkan untuk mencari pengobatan alternatif (Endang dan Bertani, 2009)
Cara lain untuk melakukan pencegahan kanker payudara sebagai berikut :
1.     Jangan menggunakan bra yang terlalu ketat terlalu lama. Kalau bisa ketika tidur bra dilepas
2.     Hilangkan kebiasaan merokok dan minum alkohol
3.     Periksa payudara sendiri secara rutin, misalnya satu bulan sekali
4.     Hindari radiasi dari Sinar-X atau berbagai macam radiasi lainnya
5.     Rajin mengonsumsi sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin sebagai zat
antioksidan. 
6.     Selain itu, banyak-banyaklah mengonsumsi kacang kedelai, tempe, tahu, dan sebagainya. Kacang
kedelai mulai mengandung fitoestrogen genistein yang dapat membantu mengurangi resiko
tumbuhnya kanker payudara.
7.     Rajin berolahraga meski hanya sebatas olahraga ringan seperti joging
8.     Kurangi makanan yang banyak mengandung lemak, terutama lemak hewani
9.     Hindari stress. (Nurcasanah, 2009)

C. JENIS ALAT KONTRASEPSI


Alat kontrasepsi hormonal

Kontrasepsi hormonal umumnya mengandung kombinasi dari progestin dan estrogen, atau
progesteron saja. Kontrasepsi ini tersedia dalam berbagai bentuk. Macam-macam alat
kontrasepsi hormonal termasuk pil KB, suntik KB, implan, patch, dan cincin vagina.

1. Pil KB kombinasi progestin dan estrogen

Kandungan di dalam pil KB ini adalah kombinasi antara progestin dan estrogen. Kontrasepsi
yang satu ini membantu menahan ovarium agar tidak memproduksi sel telur.

Alat kontrasepsi ini juga menyebabkan adanya perubahan pada lendir serviks atau leher
rahim serta endometrium agar sperma tidak bisa ‘bertemu’ dengan sel telur. Berbeda tipe pil
KB kombinasi, maka kandungan dosis estrogen dan progestin di dalamnya pun berbeda.

Oleh sebab itu, jika Anda ingin menggunakan satu dari macam-macam alat kontrasepsi yang
tersedia, Anda bisa meminta dokter membantu Anda menentukan jenis pil KB kombinasi
yang sesuai untuk kondisi Anda.

Sebelum menggunakannya, ada baiknya jika Anda mencari tahu mengenai kelebihan dan
kekurangan dari pil kombinasi ini.

Kelebihan dari alat kontrasepsi pil KB kombinasi


Salah satu kelebihan yang bisa Anda rasakan dari penggunaan pil ini adalah mengurangi
perdarahan saat menstruasi. Biasanya, jika Anda mengalami pendarahan berat saat
menstruasi, Anda berarti sedang mengalami fibroid rahim atau berbagai kondisi kesehatan
lainnya.

Di samping itu, kelebihan lain yang mungkin bisa Anda rasakan adalah Anda dapat
mengurangi gejala PMS atau premenstrual syndrome. Gejala dari kondisi ini tak jarang
mengganggu, sehingga tentu Anda akan merasa lebih nyaman jika gejalanya bisa berkurang.

Selain kedua kelebihan yang telah disebutkan, pil KB jenis ini juga bisa memberikan macam-
macam kelebihan lain, seperti membantu siklus menstruasi yang tadinya berantakan menjadi
lebih teratur. Tak hanya itu, alat kontrasepsi ini juga dapat mengurangi rasa sakit atau kram
yang disebabkan karena menstruasi.

Anda juga dapat mengurangi risiko dari penyakit kanker ovarium serta endometrium,
stroke,salphingitis, dan rematik. Selain itu, menggunakan pil KB kombinasi mungkin juga
dapat mengurangi produksi hormon androgen yang menjadi penyebab timbulnya sindrom
ovarium polikistik atau PCOS yang mungkin Anda alami.

Sementara itu, tidak hanya kelebihan dari penggunaan pil KB, Anda mungkin juga perlu
memahami kekurangannya.

Kekurangan alat kontrasepsi pil KB kombinasi

Tidak hanya kelebihannya, Anda juga perlu memahami kekurangan dari penggunaan pil KB
kombinasi ini. Penggunaan alat kontrasepsi yang satu ini dianggap dapat meningkatkan risiko
hipertensi dan penyakit kardiovaskular.

Selain itu, menggunakan pil KB kombinasi juga berpotensi meningkatkan berat badan Anda.
Namun, kondisi tersebut bisa diatasi dengan cara mengimbangi penggunaannya dengan diet
dan berolahraga.

Tidak hanya itu, menggunakan pil KB kombinasi kemungkinan dapat mengganggu produksi
Air Susu Ibu (ASI). Sayangnya, penggunaan pil KB ini tidak dapat melindungi Anda dari
risiko tertular penyakit kelamin.

2. Pil KB progestin

Jenis pil KB berikutnya dikenal dengan pil mini. Pil ini berbeda dengan pil kombinasi, pil
mini hanya mengandung progestin saja. Alat kontrasepsi oral ini memiliki kandungan
hormon progestin yang lebih rendah dari dosis progestin pada pil kombinasi.

Pil KB progestin dapat membuat lendir serviks menjadi lebih kental, sehingga mencegah
sperma untuk ‘bertemu’ dengan sel telur. Menggunakan pil mini juga dapat menahan atau
mencegah proses ovulasi, meski hanya pada saat-saat tertentu saja.

Jika Anda ingin menggunakan pil KB progestin, Anda bisa memahami kelebihan dan
kekurangan dari penggunaannnya terlebih dahulu.

Kelebihan alat kontrasepsi pil KB progestin


Berdasarkan sebuah artikel yang dimuat di Mayo Clinic, penggunaan pil mini atau pil KB
progestin cenderung mudah. Pasalnya, saat Anda memutuskan untuk berhenti menggunakan
pil ini, Anda tidak perlu menunggu terlalu lama hingga masa subur Anda kembali normal
seperti semula.

Selain itu, penggunaannya tidak menimbulkan efek samping seperti hipertensi dan penyakit
kardiovaskular. Satu dari macam-macam alat kontrasepsi ini juga tidak mengganggu produksi
Air Susu Ibu (ASI).

Namun, ada kekurangan dari penggunaan pil mini yang juga harus Anda ketahui.

Kekurangan alat kontrasepsi pil KB progestin

Jika Anda memutuskan untuk menggunakan pil KB progestin, ada kemungkinan bahwa
kontrasepsi ini dapat menyebabkan peningkatan berat badan.

Tidak hanya itu, penggunaan pil mini sebagai alat kontrasepsi dapat menyebabkan siklus
menstruasi tidak teratur. Pil ini juga tidak membantu Anda mengurangi risiko mengalami
infeksi menular seksual yang mungkin terjadi saat Anda melakukan hubungan intim dengan
pasangan.

3. Alat kontrasepsi IUD  (Intra-Uterine Device)

IUD merupakan alat kontrasepsi yang memiliki berbentuk seperti huruf T. IUD ini
dimasukkan ke dalam rahim dan terkadang  menyisakan sedikit benang di vagina untuk
menandakan posisi IUD.

Ada 2 macam alat kontrasepsi IUD yang bisa Anda pilih, yaitu IUD berisi tembaga dan
hormon. IUD tembaga bisa digunakan sampai 10 tahun, sedangkan IUD hormon hanya
sampai lima tahun.

Sebelum Anda memutuskan untuk menggunakan alat KB IUD sebagai pilihan kontrasepsi,
Anda bisa mencari tahu terlebih dahulu kelebihan dan kekurangan dari alat KB IUD ini.  

Kelebihan alat kontrasepsi IUD

Ada beberapa kelebihan dari penggunaan alat kontrasepsi yang satu ini. Pertama, alat KB
IUDadalah alat kontrasepsi yang “use and forget”. Artinya, IUD mudah digunakan, namun
setelah pemasangan alat kontrasepsi ini, Anda tidak perlu merasa harus repot dalam
penggunaannya sehari-hari.

Di samping itu, penggunaan IUD dipergunakan untuk waktu jangka panjang. Jadi, Anda
hanya perlu menggunakannya untuk sekali pakai dalam kurun waktu tertentu.

Bahkan, IUD tidak akan mengganggu kesuburan Anda. Pasalnya, setelah alat ini dilepas dari
rahim, kesuburan Anda dapat kembali dengan cepat.

Sayangnya, IUD ini juga memiliki kekurangan jika ingin dijadikan sebagai cara mencegah
kehamilan.
Kekurangan alat kontrasepsi IUD

Salah satu masalah yang mungkin terjadi jika Anda menggunakan KB IUD sebagai alat
kontrasepsi adalah posisi dari alat ini bisa bergeser saat berada di dalam rahim. S

elain itu, alat ini sebenarnya membuat Anda yang menggunakannya merasa tidak nyaman.
Bahkan, pasangan juga mungkin akan merasa tak nyaman saat melakukan hubungan seksual
dengan Anda karena ada sisa benang IUD di vagina.

Ditambah lagi, penggunaan KB IUD dapat menyebabkan efek samping seperti kram dan
perdarahan saat menstruasi menjadi lebih banyak.

Alat kontrasepsi dengan metode penghalang fisik

Selain beberapa kontrasepsi hormonal di atas, ada pula kontrasepsi yang dilakukan dengan
penghalang fisik, seperti:

1. Kondom

Selain penggunaan kontrasepsi hormonal, Anda juga bisa menggunakan


kondom. Kondomadalah merupakan kontrasepsi yang bisa Anda pilih. Meski lebih umum
ditemukan kondom untuk pria, namun ada pula kontdom untuk wanita. Efektivitas kondom
dalam mencegah kehamilan meningkat terutama setelah ditambahkan lubrikan spermisida di
kondom.

Kelebihan alat kontrasepsi kondom

Kelebihan yang bisa Anda rasakan dari menggunakan kondom adalah dapat mencegah
penularan penyakit kelamin. Sementara itu, alat ini juga sangat praktis dan mudah ditemukan
di mana saja. Ditambah lagi alat ini juga sangat mudah digunakan.

Kekurangan alat kontrasepsi kondom

Namun,, alat ini juga memiliki kekurangan yang harus Anda ketahui. Salah satunya adalah
penggunaan kondom dapat menimbulkan alergi dari bahan yang digunakan untuk membuat
kondom.

Tak hanya itu saja, Anda harus membeli kondom dalam jumlah banyak jika ingin
menggunakannya. Pasalnya, kondom hanya bisa digunakan sekali. Sementara itu, pemakaian
kondom harus tepat karena dapat timbul risiko terlepas.

2. Spermisida

Spermisida adalah zat kimia yang dapat merusak sperma. Spermisida dapat berbentuk krim,
jeli, busa atau supositori. Namun, Anda bisa menggunakan ini sebagai alat kontrasepsi. 

Kelebihan alat kontrasepsi spermisida
Anda bisa menggunakan spermisida karena sifatnya yang hanya sementara, sehingga Anda
bisa menjadikan alat ini sebagai alternatif bagi wanita yang ingin atau butuh proteksi
sementara. Tidak hanya itu, spermisida bisa didapatkan dengan mudah.

Kekurangan alat kontrasepsi spermisida

Spermisida juga memiliki kekurangan, misalnya masa perlindungan alat ini terlalu singkat
sesuai sifat penggunaan. Hal ini menyebabkan efektivitasnya akan berkurang, apabila
pemakaiannya sudah melebihi satu jam.

Di samping itu, meskipun spermisida mampu mencegah kehamilan, Anda tidak bisa
mencegah penularan penyakit kelamin saat berhubungan dengan pasangan Anda jika
menggunakan spermisida

3. Diafragma

Diafragma biasanya terbuat dari lateks atau silikon, berbentuk melingkar seperti kubah dan
berfungsi mencegah sperma masuk ke dalam rahim. Cara penggunaannya adalah menekuk
atau melipatnya menjadi dua bagian, lalu memasukkannya ke dalam vagina untuk melindungi
serviks. 

Kelebihan alat kontrasepsi diafragma

Kelebihan diafragma adalah digunakan bersamaan dengan alat lain, seperti spermisida.
Penggunaan keduanya bersamaan dapat meningkatkan efektivitas diafragma. Di samping itu,
diafragma bisa dipakai berulang kali.

Kekurangan alat kontrasepsi diafragma

Hanya saja, penggunaan diafragma juga memiliki kekurangan. Sebagai contoh, diafragma
yang terlalu besar bisa membuat rasa yang tidak nyaman, sedangkan yang terlalu kecil
bisa berisiko lepas atau pindah posisi.

Selain itu, penggunaan diafragma dapat menimbulkan iritasi pada alat kelamin.

Metode kontrasepsi alami

Jika Anda dan pasangan tidak dapat menggunakan alat kontrasepsi di atas karena berbagai
alasan, Anda dapat menerapkan metode pencegahan alami, antara lain:

1. Sistem KB kalender

Tanpa bantuan macam-macam alat kontrasepsi, metode ini menggunakan penghitungan masa


subur wanita, dan menghindari berhubungan seks pada masa subur tersebut.

Kelebihan sistem kb kalender

Dibanding kontrasepsi lain, metode sistem kb kalender yang satu ini sangat murah karena
Anda mungkin tidak perlu mengeluarkan uang terlalu banyak. Di samping itu, Anda hanya
mengandalkan perhitungan masa subur. Sehingga, Anda tidak perlu menggunakan bantuan
alat apapun.

Kekurangan sistem kb kalender

Dibanding kontrasepsi lainnya, sistem kb kalender ini kurang efektif. Apalagi, metode ini
memiliki kemungkinan gagal hingga mencapai 20%. 

2. Menyusui

Pada ibu yang menyusui anaknya secara eksklusif, pembuahan tidak dapat terjadi selama 10
minggu pertama, sehingga kehamilan dapat dicegah.

Kelebihan menyusui

Jika Anda ingin menggunakan cara ini, Anda tentu tidak perlu mengeluarkan uang. Di
samping itu, Anda tidak perlu menggunakan alat apapun atau mengonsumsi apapun. Hal yang
perlu Anda lakukan adalah menyusui. 

Kekurangan menyusui

Sayangnya, metode ini memang kurang efektif untuk mencegah kehamilan. Biasanya
pasangan yang menggunakan metode ini menunggu haid pertama setelah melahirkan untuk
berhenti berhubungan seks, padahal masa pembuahan terjadi sebelum adanya menstruasi.

Metode kontrasepsi permanen

Kontrasepsi permanen atau sterilisasi merupakan pilihan bagi pasangan yang tidak ingin
memiliki anak lagi. Pada wanita, teknik yang dapat dilakukan adalah tubektomi, ligasi tuba,
implan tuba, dan elektrokoagulasi tuba. Sementara itu, pada pria dapat dilakukan vasektomi.

Kelebihan kontrasepsi permanen

Dibandingkan macam-macam kontrasepsi yang ada, kontrasepsi permanen memiliki


efektivitas yang sangat tinggi dalam mencegah kehamilan. Tak hanya itu, kontrasepsi
permanen tidak memerlukan alat atau hormon tambahan lagi. 

Kekurangan kontrasepsi permanen

Sayangnya, metode kontrasepsi ini juga tetap memiliki kekurangan. Sebagai contoh, biaya
yang harus Anda keluarkan untuk menjalani proses dari metode ini tentu lebih mahal
dibanding metode atau penggunaan kontrasepsi lainnya.

Selain itu, risiko komplikasi dari tindakan yang harus Anda jalani untuk metode kontrasepsi
permanen ini bisa berupa perdarahan atau infeksi. Sayangnya, meski sudah bersifat
permanen, metode ini juga tidak dapat mencegah Anda mengalami penularan penyakit
kelamin.

Dari beragam jenis atau macam-macam alat kontrasepsi, penting bagi Anda untuk
memutuskan bersama dengan pasangan. Hal yang perlu dipertimbangkan, antara lain apakah
pasangan masih ingin memiliki anak atau tidak, kapan pasangan ingin memiliki anak lagi,
atau adakah penyakit tertentu yang diidap yang mungkin dapat terpengaruh kontrasepsi.
Selain itu pertimbangkan pula harga dan kepraktisan dari setiap metode.

D. KONSELING KELUARGA

A. Pengertian Keluarga
Prayitno dan Erman Anti  bimbingan dan konseling keluarga, sebenarnya bukanlah
sesuatu yang baru, pelayanan trsebut telah dimulai sejak pertengahan tahun 1940-an dan
sejak tahun 1980-an pelayanan yang menangani permasalahan dalam keluarga itu tampak
berkembang dengan cepat. Pelayanan tersebut ditujukan kepada seluruh anggota
keluarga yang memerlukannya.
Bimbingan dan konseling keluarga ditujukan kepada seluruh anggota keluarga yang
memrlukannya, segenap fungsi, jenis layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling
pada dasarnya dapat diterapkan dengan memperhatikan kesesuaiannya dengan masing-
masing karakteristik anngota keluarga yang memerlukan pelayanan itu. Masalah-
masalahumum yang dibawa ke konseling pada dasarnya mengenai hubungan dalam
keluarga, ketidak jujuran, ditinggalkan oleh suami/istri, harapan palsu, diabaikan
mertua/iapar, perbedaan pribadi, kesukaran seks, keuangan dan kezalaiman.
Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh pendidikan berperan dapat bahwa keluarga
adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan
merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, enak dan berkehendak
bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing
anggotanya.
Sigmund Freud keluarga itu terbentuk karena adanya perkawinan pria dan wanita.
Bahwa menurut beliau keluarga merupakan manifestasi daripada dorongan seksual
sehingga landasan keluarga itu adalah kehidupan seksual suami isteri.Dhurkeim
berpendapat bahwa keluarga adalah lembaga sosial sebagai hasil faktor-faktor politik,
ekonomi dan lingkungan.
Keluarga adalah unit satuan masyarakat yang terkecil yang sekaligus merupakan
suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Sehingga keluarga itu terbagi menjadi dua,
yaitu:
1.              Keluarga Kecil atau “Nuclear Family”
Keluarga inti adalah unit keluarga yang terdiri dari suami, isteri, dan anak-anak
mereka yang kadang-kadang disebut juga sebagai “conjugal” family.
2.              Keluarga Besar “Extended Family”
Keluarga besar didasarkan pada hubungan darah dari sejumlah besar orang, yang
meliputi orang tua, anak, kakek-nenek, paman, bibi, keponakan, dan seterusnya. Unit
keluarga ini sering disebut sebagai ‘conguine family’ (berdasarkan pertalian darah).
Adapun konsep dasar dari pelayanan konseling keluarga adalah untuk membantu
keluarga menjadi bahagia dan sejahtera dalam mencapai kehidupan efektif sehari-hari.
Konseling keluarga merupakan suatu proses interaktif untuk membantu keluarga dalam
mencapai kondisi psikologis yang serasi atau seimbang sehingga semua anggota keluarga
bahagia.
Ikatan bathin merupakan ikatan yang bersifat  psikologis. Maksudnya diantara suami
dan istri harus saling mencintai satu sama lain, tidak ada paksaan dalam menjalani
perkawinan. Kedua ikatan, yaitu ikatan lahir dan bathin merupakan tuntutan dalam
perkawinan yang sangat mempengaruhi  keutuhan sebuah keluarga. Beberapa
karakteristik keluarga bahagia yang menjadi tujuan dari konseling keluarga antara lain:
(1)     menunjukkan penyesuaian yang tinggi.
(2)     menunjukkan kerja sama yang tinggi.
(3)     mengekspresikan perasaan cinta kasih sayang, altruistik dan teman sejati dengan sikap
dan kata-kata (terbuka).
(4)     tujuan keluarga difokuskan kepada kebahagiaan anggota keluarga.
(5)     menunjukkan komunikasi yang terbuka, sopan, dan positif.
(6)     menunjukkan budaya saling menghargai dan memuji.
(7)     menunjukkan budaya saling membagi.
(8)     kedua pasangan menampilkan emosi yang stabil, suka memperhatikan kebutuhan orang
lain, suka mengalah, ramah, percaya diri, penilaian diri yang tinggi.
(9)     komunikasi terbuka dan positif.
Pada umumnya masalah-masalah yang muncul dalam keluarga adalah berkenaan
dengan:
(1)   Masalah hubungan sosial-emosional antar anggota keluarga.
(2)   Masalah hubungan antar keluarga.
(3)   Masalah ekonomi.
(4)   Masalah pekerjaan.
(5)   Masalah pendidikan.
(6)   Masalah kesehatan.
(7)   Masalah seks.
(8)   Masalah keyakinan atau agama.
B. FUNGSI KELUARGA
A. Pengertian fungsi keluarga
Fungsi keluarga adalah  suatu pekerjaan- pekerjaan atau tugas-tugas yang harus
dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu.
B. Macam-macam fungsi keluarga.
Pekerjaan - pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh keluarga itu dapat digolongkan ke
dalam beberapa fungsi, yaitu:
1) Fungsi Biologis
Persiapan perkawinan yang perlu dilakukan oleh orang-orang tua bagi anak anaknya
dapat berbentuk antara lain pengetahuan tentang kehidupan sex bagi suami isteri,
pengetahuan untuk mengurus rumah tangga bagi  isteri, tugas dan kewajiban bagi suami,
memelihara pendidikan bagi anak-anak dan lain-lain. Setiap manusia pada hakiaktnya
terdapat semacam  tuntutan biologis bagi kelangsungan hidup keturunannya, melalui
perkawinan.
2) Fungsi Pemeliharaan.
Keluarga diwajibkan untuk berusaha agar setiap anggotanya dapat terlindung dari
gangguan-gangguan.
3) Fungsi Ekonomi
Keluarga berusaha menyelenggarakan  kebutuhan pokok manusia, yaitu:
a)         Kebutuhan makan dan minum.
b)        Kebutuhan pakaian untuk menutup tubuhnya.
c)         Kebutuhan tempat tinggal.
Berhubungan dengan fungsi penyelenggaraan kebutuhan pokok ini maka orang tua
diwajibkan untuk berusaha keras   supaya setiap anggota keluarga dapat cukup makan dan
minum, cukup pakaian serta tempat tinggal.
4) Fungsi Keagamaan
Keluarga diwajibkan untuk menjalani dan mendalami serta  mengamalkan ajaran-ajaran
agama dalam pelakunya sebagai manusia yang taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
5) Fungsi Sosial.
Dengan fungsi ini kebudayaan yang diwariskan itu adalah kebudayaan yang telah
dimiliki oleh generasi tua, yaitu ayah dan ibu, diwariskan kepada anak-anaknya dalam bentuk
antara lain sopan santun, bahasa, cara bertingkah laku, ukuran tentang baik burukna
perbuatan dan lain-lain.
Dengan fungsi ini keluarga berusaha untuk mempersiapkan anak-anaknya bekal-bekal
selengkapnya dengan memperkenalkan nilai-nilai dan sikap-sikap yang dianut oleh
masyarakat serta mempelajari peranan-peranan yang diharapkan akan mereka  jalankan kelak
bila dewasa. Dengan demikian terjadi apa yang disebut dengan istilah sosialisasi.
Keberadaan sebuah keluarga pada hakikatnya untuk memenuhi fungsi-fungsi sebagai
berikut :
(1)     fungsi kasih sayang, yaitu memberikan cinta kasih sayang, cinta teman sejati.
(2)     fungsi ekonomi.
(3)     fungsi status.
(4)     fungsi pendidikan.
(5)     fungsi perlindungan.
(6)     fungsi keagamaan.
(7)     fungsi rekreasi.
(8)     fungsi pengaturan seks.
C. Asumsi Dasar pembentukan Konseling Keluarga
Adapun inti dari pelaksanaan konseling keluarga sebagai salah satu layanan profesional dari
seorang konselor didasari oleh asumsi dasar sebagai berikut:
(1)   Terjadinya perasaan kecewa, tertekan atau sakitnya seorang anggota keluarga bukan
hanya disebabkan oleh dirinya sendiri, melainkan oleh interaksi yang tidak sehat dengan
anggota keluarga yang lain.
(2)   Ketidak tahuan individu dalam keluarga tentang peranannya dalam menjalani kehidupan
keluarga.
(3)   Situasi hubungan suami-isteri dan antar keluarga lainya.
(4)   Penyesuaian diri yang kurang sempurna dalam sebuah keluarga sangat mempengaruhi
situasi psikologis dalam keluarga.
(5)   Konseling keluarga diharapkan mampu membantu keluarga mencapai penyesuaian diri
yang tinggi diantara seluruh anggota keluarga.
(6)   Interaksi kedua orang tua sangat mempengaruhi hubungan semua anggota keluarga.
D. Tujuan Konseling Keluarga
Tujuan dari konseling keluarga pada hakikatnya merupakan layanan yang bersifat
profesional yang bertujuan untuk mencapai tujuan-tujuan sebagai berikut:
(1) Membantu anggota keluarga belajar dan memahami bahwa dinamika keluarga merupakan
hasil pengaruh hubungan antar anggota keluarga.
(2) Membantu anggota keluarga dapat menerima kenyataan bahwa bila salah satu anggota
keluarga mengalami masalah, dia akan dapat memberikan pengaruh, baik  pada persepsi,
harapan, maupun interaksi dengan anggota keluarga yang lain.
(3) Upaya melaksanakan konseling keluarga kepada anggota keluarga dapat mengupayakan
tumbuh dan berkembang suatu keseimbangan dalam kehidupan berumah tangga.
(4) Mengembangkan rasa penghargaan diri dari seluruh anggota keluarga kepada anggota
keluarga yang lain.
(5) Membantu anggota keluarga mencapai kesehatan fisik agar fungsi keluarga menjadi
maksimal.
(6) Membantu individu keluarga yang dalam keadaan sadar tentang kondisi dirinya yang
bermasalah, untuk mencapai pemahaman yang lebih baik tentang dirinya sendiri dan
nasibnya sehubungan dengan kehidupan keluarganya.
Agar mampu  mewujudkan tujuan-tujuan tersebut, maka seorang konselor keluarga
hendaknya memiliki kemampuan sebagai berikut:
(1) Memiliki kemampuan berfikir cerdas, berwawasan yang luas, serta komunikasi yang
sesuai dengan penerapan moral dengan penerapan teknik-teknik konseling.
(2) Etika professional, yakni kemampuan memahami dan bertindak sesuai dengan kaidah-
kaidah pelayanan konseling yang dipadukan dalam hubungan pelayanan konseling
terhadap anggota keluarga.
(3) Terlatih dan terampil dalam melaksanakan konseling keluarga.
(4) Mampu menampilkan ciri-ciri karakter dan kepribadian untuk menangani interaksi yang
kompleks pasangan yang sedang konflik dan mendapatkan latihan untuk memiliki
keterampilan khusus.
(5) Memiliki pengetahuan yang logis tentang hakikat keluarga dan kehidupan berkeluarga.
(6) Memiliki jiwa yang terbuka dan fleksibel dalam melaksanakan konseling keluarga.
(7) Harus obyektif setiap saat dalam menelaah dan menganalisa masalah.

Anda mungkin juga menyukai