Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

“ PADA Tn.F”, DENGAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN


RESIKO BUNUH DIRI”

PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN JIWA


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
SEMESTER V
30 NOVEMBER S/D 5 DESEMBER 2020

NAMA MAHASISWA :
ACHMAD FAUZI
NAMA PEMBIMBING :
NURHIDAYATI,SST.,MM

LEMBAR PENGESAHAN

STIKES HUTAMA ABDI HUSADA


..............................................................................................................................................

TULUNGAGUNG
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA INI TELAH DISETUJUI

Tulungagung,30 November 2020

Pembimbing Institusi PJMA Praktik Klinik Jiwa

( NURHIDAYATI,SST.,MM ) (……………………….)

NIDN NIDN

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

KESEHATAN JIWA

I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn.F (L/P) Tanggal Dirawat :30
November 2020
Umur : 40 Tahun Tanggal pengkajian :01
November 2020
Pendidikan : SMA Ruang Rawat : Mawar
Agama : Islam Sumber Informasi : Klien
Status :Menikah
Alamat : Ds.Nngantru
Pekerjaan : Wiraswasta
Jenis Kelamin : Laki-laki
No RM : 12345678

II. ALASAN MASUK


Data primer : Menurut keterangan dari pasien dan keluarga mengatakan bahwa
penyebab pasien gangguan akibat istri minta cerai karena suaminnya tidak menafkai
karena malas bekerja
Data sekunder : Pasien terlihat murung, dan kusut,suka menyendiri

III. FAKTOR PRESIPITASI


Karena pasien baru saja ditagih hutang tiga bulan yang lalu dan istrinya minta cerai
akibat Tn.F belum bekerja. Akhirnya pasien hanya diam di kamar, tidak mau makan
kalau tidak di suruh atau di paksa,dan tidak mau keluar rumah.

IV. FAKTOR PREDISPOSISI


 RIWAYAT PENYAKIT LALU
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
Jika ya, Jelaskan :
Pasien tidak pernah mengalami gangguan jiwa
2. Pengobatan sebelumnya
Jelaskan :
Pasien belum mendapat pengobatan untuk kejiwaaan
3. Pernah mengalami Penyakit Fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang)
Jelaskan :
Pasien tidak pernah mendapat perlakuan fisik dari orang lain
Masalah keperawatan :
Tidak ada masalah
 RIWAYAT TRAUMA

Trauma Usia Pelaku Korban Saksi


1.Aniaya Fisik - - - -
2. Aniaya Seksual - - - -
3. Penolakan 38 Istri Suami Keluarga
4. Kekerasan dalam keluarga - - - -
5. Tindakan kriminal - - - -
Jelaskan :Pasien mengalami PHK dan istri minta cerai
4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenagkan (Bio,Psiko,Sosio,Kultural
dan Spiritual)
Masalah Keperawatan :Tida ada masalah

 RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


1. Anggota keluarga yang ganguan jiwa ?
Kalau ada : Tidak ada
Hubungan keluarga : Kurang Harmonis
Gejala : Sering menyendiri, terlihat murung,kusut tidak mau makan dan
minum
Riwayat pengobatan : Tidak ada
Masalah Keperawatan : -

V. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum : pasien tampak lemah
2. Tanda vital ;
Tekanan Darah : 100/80mm/Hg
Nadi : 88x/mnt
Suhu : 37,2C
Pernafasasn : 24x/mnt
3. Ukur :
Berat Badan 52 kg
Tinggi Badan 165 cm
4. Keluhan Fisik
Jelaskan : badan terasa lemas, tidak berdaya
5. Pemeriksaan Fisik : (head to toe)
Jelaskan :
a. Kepala :
Inspeksi : Tampak kotor,rambut agak panjang ,warna hitam, tambut kumel dan
rontok
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
b. Mata :
Inspeksi : konjungtiva merah muda,sklera putih,penglihatan normal,tidak
kabur,tidak ada peradangan.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
c. Hidung
Inspeksi : bentuk simetris, penciuman normal, tidak ada peradangan, tidak ada
polip (Kotor)
Palpasi : tidak terasa krepitasi, tidak ada nyeri tekan
d. Mulut :
Inspeksi : Kotor, terdapat karies gigi, mukosa bibir kering, tidak ada luka, tidak
ada pembesaran tonsil.
e. Telinga
Inspeksi : simetris, kotor, pendengaran tidak terganggu
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
f. Leher
Inspeksi : tidak ada luka, JVD tidak ada, tidak kaku kuduk
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
g. Dada
Inspeksi : normal chest, tidak ada retraksi intercosta
auskultasi :
RH (-) WZ (-)
h. Abdomen
Inspeksi : bentuk buncit, tidak terdapat lesi
Auskultsasi : bising usus 14 x / menit
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : timpani
i. Genetalia:
• Kotor
• Tidak ada hemoroid
• Tidak ada gangguan pola eliminasi

j. Ekstrimitas
• kekuatan otot 5 5
5 5
• Rentang gerak maksimal
• Tidak ada luka
k. Integumen
• kulit kotor
• kering
• tidak ada lesi

VI. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (sebelum dan sesudah sakit)


1. Genogram : (gambar)
Jelaskan :

+ meninggal
perempuan

laki-laki
klien
2. Konsep Diri
a. Citra Tubuh : pasien paling menyukai bagian tubuh yaitu rambut
b. Identitas : pasien adalah Tn.F, seorang laki-laki,bekerja sebagai
karyawan
c. Peran : sebagai suami
d. Ideal Diri : pasien tidak nyaman di rumah sakit
e. Harga Diri : pasien merasa malu
Masalah Keperawatan : HDR
3. Hubungan Sosial :
a. Orang yang berarti/terdekat : istri
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : pasien tidak mampu
bersosial, merasa malu
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : pasien merasa malu,tidak
percaya diri
Masalah Keperawatan : ISOS

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Klien mengatakan beragama islam
b. Kegiatan Ibadah : tidak sholat
Masalah Keperawatan :-

VII. STATUS MENTAL


1. Penampilan
2. Kontak mata kurang √
3. Kontak mata kurang
1. Tidak rapi √ Penggunaan pakaian tidak seperti biasanya
2. Lainnya
Jelaskan : pasien tampak kotor ,tidak rapi
Masalah Keperawatan : DPD

2. Interaksi Selama Wawancara


Bermusuhan Curiga
Tidak kooperatif √ Defensif
√ Mudah tersinggung Lainnya
√ Kontak mata kurang

Jelaskan : saat diajak bicara pasien menunduk dan kadang tidak focus dan
tidak menjawab

3. Pembicaraan
Cepat
Keras
Gagap
Tidak mampu memulai pembicaraan Lainnya sering diam
Jelaskan : pasien hanya diam

4. Aktivitas Motorik
√ Lesu Fleksibilitas seres
Tegang Katatonik
Gelisah
Agitasi
Kompulsif Lainnya

Jelaskan : pasien tampak lesu tidak bersemangat


Masalah keperawatan :-

5. Kesadaran
a. Kuantitatif
√ Composmentis
Apatis
Somnolensia
Sopor
Koma
Jelaskan : pasien sadar tetapi pasien tampak malas berbicara

b. Kualititatif
1. Relasi : A. Diri sendiri√
2. Limitasi (Pembatasan) B. Lingkungan

6. Orientasi
Waktu
Tempat
Orang
Jelaskan :pasien tidak mampu menyebutkan waktu, tempat, dan orang

7. Perasaan
a. Emosi
√ Sedih
Gembira
Takut
Cemas Lainnya

b. Afek
Adequat
Tumpul
Datar
Inadequat
Labil Lainnya
Jelaskan : pasien tampak sedih
Masalah Kepera watan : -

8. Persepsi – Sensorik
Halusinasi
Pendengaran
Penglihatan
Perabaan
Pengecapan
Penciuman Lainnya
Jelaskan : pasien tidak mengalami gangguan persepsi
Masalah Keperawatan : -

9. Proses Pikir
a. Arus Pikir
Koheren
Inkoheren
√ Sirkumstansial
Neologisme
Tangensial
Logorea
Flight of idea
Blocking Lainnya
Masalah Keperawatan :-

b. Isi Pikir
Obsesif Fobia
Ekstasi Fantasi
√ Pikiran Bunuh Diri Pikiran curiga
Pikiran Isolasi Sosial Pikiran magis
Pikiran Rendah Diri Lainnya
Waham
Agama Sisip pikir
Somatik Siar pikir
Kebesaran Kontrol pikir
Kejar atau curiga Dosa
Nihilistik Lainnya

Masalah Keperawatan : RESIKO BUNUH DIRI

c. Bentuk Pikir
Relaistik Non Realistik
Releven Irrelevan
Logik √ Non Logik
Rasioanal Irrasional
Dereistik Lainnya ..............
Otistik

Jelaskan :Pasien ingin mengakiri hidup karena hidupnya tidak berguna lagi
Masalah Keperawatan : RESIKO BUNUH DIRI

10. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang ( > 1bulan)
√ Gangguan daya ingat jangka pendek ( 1 hari - 1 bulan)
Gangguan daya ingat saat ini ( <24 jam )
Amnesia Lainnya ..............

Jelaskan : terkadang pasien teringat pada nasibnya yang ditinggal istrinya


Masalah Keperawatan : -

11. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung


Mudah beralih
√ Tidak mampu berkonsentrasi
Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : pasien kurang focus diajak bicara

12. Kemampuan Penilaian


√ Gangguan ringan
Gangguan bermakna
Jelaskan : pasien sering slaah menilai sesuatu
Masalah Keperawatan : -

13. Daya Tilik Diri


Mengingkari penyakit yang diderita
√ Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan : pasien sering mencoba mencederai orang lain
Masalah Keperawatan : RPK

VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
√ Bantuan Minimal
Bantuan Total
Jelaskan : pasien tidak mau makan kalua tidak dibujuk

2. BAB/BAK
√ Bantuan minimal
Bantuan total
Jelaskan : pasien mampu pergi ke kamar mandi sendiri

3. Mandi
√ Bantuan minimal
Bantuan total
Jelaskan : pasien tidak mau mandi kalau tidak dibujuk sama orang kepercayaannya.

4. Berpakaian/berhias
√ Bantuan minimal
Bantuan total
Jelaskan : pasien malas berhias atau berganti pakaian setiap hari kalua tidak dibujuk

5. Istirahat dan Tidur


Tidur Siang, Lama : sewaktu-waktu
Tidur Malam, Lama : sewaktu-waktu
Aktifitas sebelum/sesudah tidur :melamun

6. Penggunaan Obat
√ Bantuan Minimal
Bantuan Total
Jelaskan : saat pasien minum obat harus ditunggu

7. Pemeliharaan Kesehatan
Ya Tidak
Perawatan Lanjutan √
Sistem Pendukung

8. Aktifitas dalam rumah


Ya Tidak
Mempersiapkan makanan √
Menjaga kerapihan rumah
Mencuci pakaian
Pengaturan keuangan

9. Aktifitas diluar rumah


Ya Tidak
Belanja √
Transportasi √
Lain-lain
Jelaskan :aktifitas pasien hanya diruangan dan sekita lingkungan ruangan

IX. MEKANISME KOPING


Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain√ Minum alkohol

Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebihan√
Teknik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktifitas konstruktif Menghindar√
Olah raga Menciderai diri√
Lain-lain ........ Lain-lain.........

Masalah Keperawatan : Mekanisme koping individu tidak efektif

X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Masalah dengan dukungan kelompok, spesifiknya pasien merasa tidak ada yang peduli
dengannya √
Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifiknya
Masalah dengan pendidikan, spesifiknya
Masalah dengan pekerjaan, spesifiknya pasien di PHK dari pekerjaannya √
Masalah dengan perumahan, spesifiknya
Masalah dengan ekonomi, spesifiknya tidak dapat memenuhi kebutuhan ekonomi
keluarga karena tidak punya pekerjaan lagi √
Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya
Masalah lainnya,spesifiknya
Masalah Keperawatan : HDR dan ISOS

XI. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


Apakah klien mempunyai masalah yang berkaitan dengan pengetahuan yang kurang tentang
suatu hal ?
Penyakit/gangguan jiwa√
Sistem pendukung
Faktor presipitasi√
Mekanisme koping√
Penyakit fisik
Obat-obatan
Lain-lain, jelaskan
Jelaskan :pasien tidak mengetahui tentang penyakit jiwa
Masalah Keperawatan : Kurang pengetahuan mengenai proses penyakit

XII. ASPEK MEDIS


Diagnosis medik : RESIKO BUNUH DIRI
Terapi medik :-
1) Obat anti depresi : Amitriptyline
2) Obat anti psikosis : Phenotizin

XIII. ANALISA DATA

NO DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. DS : pasien selalu saja menggumam ingin RESIKO BUNUH DIRI
bunuh diri
DO : Pasien selalu berfikiran dan ingin
mencoba bunuh diri

2. DS : pasien selalu merasa tidak ada yang


perduli dengan dirinya HARGA DIRI RENDAH
DO :
 pasien dililit oleh hutang piutang
 pasien tidak dapat memenuhi
kebutuhan ekonomi keluarga karena
tidak punya pekerjaan lagi
 istri pasien minta cerai
 Pasien merasa malu dengan tetangga
 pasien tampak murung sering diam
XIV. POHON MASALAH
Effect Bunuh diri

Core problem Resiko bunuh diri

Causa Harga diri rendah

XV. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1.Harga Diri Rendah

2.Isolasi Sosial

3.Defisit Perawatan Diri

4.Resiko Bunuh Diri

5.Resiko Perilaku Kekerasan

6.Mekanisme koping individu tidak efektif

7.Kurang pengetahuan mengenai penyakit


XVI. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko Bunuh Diri
2. Harga Diri Rendah

XV. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama :Tn.A Ruang :Melati RM No :12345678

No Dx Rencana Tindakan Keperawatan Rasional


Tujuan & Kriteria Evaluasi Tindakan Keperawatan

1 Setelah dilakukan intervensi Pencegahan bunuh diri 1.untuk mengetahun


selama 1x24 jam. kontrol diri Observasi resiko gejala bunuh diri
meningkat, dengan kriteria hasil : 2.untuk mengetahui
1.identifikasi gejala resiko
1. Perilaku melukai diri bahaya
sendiri/oranglain (menurun) bunuh diri 3.agar pasien bisa
2. Verbalisasi keinginan bunuh merawat dirinya secara
2. monitor lingkungan bebas
diri (menurun) mandiri
3. Verbalisasi rencana bunuh bahaya secara rutin 4.agar keluarga mampu
diri.(menurun) merawat
Terapeutik
4. Verbalisasi kehilangan 5.agar pasien merasa
hubungan yang penting 3.libatkan dalam perencanaan nyaman dan percaya
(menurun) kepada perawat
perawatan mandiri
5. Perilaku merencanakan bunuh 6.agar tidak terjadi
diri (menurun) 4.libatkan keluarga dalam sesuatu pada klien
7.untuk mempercepat
perencanaan perawatan
penyembuhan
5.lakukan pendekatan langsung 8. agar pasien dapat
mengontrol resiko
dan tidak menghakimi saat
bunuh diri
membahas bunuh diri 9.untuk mempercepat
penyembuhan
6.berikan lingkungan dengan
pengamanan ketat dan mudah
dipantau
7.pastika obat ditelan
Edukasi
8.latih pencegahan resiko
bunuh diri
Kolaborasi
9.kolaborasi pemberian obat
antiansietas,atau antipsikotik,

2. sesuai indikasi
Manajemen perilaku
Setelah dilakukan intervensi
selama 1x24 jam. maka harga diri Observasi 1.agar pasien bisa
meningkat,dengan kriterian mengendalikan perilaku
Tindakan
hasil :
1.identifikasi harapan untuk 2.agar aktivitas pasien
1.penilaian diri positif
terjadwal dengan baik
(meningkat) mengendalikan perilaku
2.konsentrasi (meningkat) 3.agar pasien
3.kontak mata (meningkat) Terapeutik
melakukan aktiviotas
4.perasaan malu (menurun) 2.Jadwalkan kegiatan yang positif sehingga
5.perasaan bersalah (menurun) bisa lupa dengan
terstruktur
masalahnya
3.Tingkatkan aktivitas fisik
sesuai kemampuan 4.agar pasien nyaman
4.Batasi jumlah pengunjung dan tenang
5.agar pasien tenang
5.Bicara dengan nada rendah
6. agar pasien bersifat
dan tenang positif
7.agar pasien berbicara
6.Beri penguatan positif
positif
terhadap keberhasilan 8.agar keluarga
memhami bahwa
mengendalikan perilaku
keluarga sebagai dasar
7.Lakukan pengekangan fisik pembentukan kognitif
dan menghentikan pembicaraan
Edukasi
8.Informasikan keluarga bahwa
keluarga sebagai dasar
pembentukan kognitif

XVI. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Hari : Senin Tgl : 30 November 2020

Interaksi ke : Pertaam

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien : (S) klien mengatakan hidupnya sudah tidak berguna lagi dan mencoba bunuh
diri dengan meminum pembersih lantai
(O) Klien tampak lesu, menyendiri
2. Diagnosa Keperawatan : Resiko Bunuh Diri
3. Tujuan Khusus (TUK) : Klien dapat meningkatkan kontrol diri
4. Tindakan Keperawatan: Membina hubungan saling percaya ( BHSP )

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


A. FASE ORIENTASI
1. Salam Terapeutik : “Selamat pagi pak, perkenalkan saya perawat Fauzi saya yang akan
merawat bapak selama disini. Nama bapak siapa? Suka dipanggil siapa?”
2. Evaluasi/Validasi : “Bagaimana perasaan bapak hari ini? Semalam tidurnya apakah
nyenyak?sekarang bapak ada keluhan atau tidak?”
3. Kontrak :
Topik : Bagaiman kalua kita mendiskusikan masalah Kesehatan bapak?
Waktu : Bagaimana kalua 15 menit, nanti kalau kurang kita bisa tambah waktunya
Tempat : Di ruangan

B. FASE KERJA
“Sebelumnya karena bapak masih ada keinginan bunuh diri maka saya perlu memeriksa
seluruh isi ruangan bapak. Ini untuk memastikan tidak ada benda-benda yang membahayakan
bapak” . “bapak, apa yang menyebabkan bapak ingin bunuh diri?  O…karena bapak merasa
tidak berguna ya?. Baik kalau demikian,  mari kita lihat apa saja yang bapak  dapat lakukan.
Coba kita tuliskan satu persatu di kertas ini , apa saja yang bapak senang/biasa lakukan
sehari- hari?  Ya, bagus. Ada lagi..
Terus…. Nah sekarang coba bapak baca satu persatu, ya Bagus. Nah, bagaimana perasaan
bapak setelah membaca daftar tersebut? Ya, bapak berarti berguna ya. Nanti bila muncul lagi
keinginan bunuh diri, maka bapak dapat mengatakan pada diri bapak saya bisa membereskan
tempat tidur dab mengganti pakaian , ini berarti saya bermanfaat buat orang lain. Katakan itu
berulang-ulang sampai keinginan untuk bunuh diri hilang.”

C. FASE TERMINASI

1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan


Evaluasi Subjektif (Klien)
“Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang?”
Evaluasi Objektif (Perawat)
“Tolong ceritakan yang sudah kita bicaraakan lagi?”
2. Rencana Tindak Lanjut
Baiklah pak, nanti kalau bapak merasa ingin bunuh diri tolong praktikkan cara yang
sudah saya ajarkan”
3. Kontrak yang akan datang

Topik : kita akan berbincang-bincang lagi tentang cara mengontrol diri dengan
bercakap-cakap
Waktu :Bagaimana kalua besok pagi
Tempat : Bagaimana kalua tempatnya di taman

XVII. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama :Tn.A Ruang :Melati RM No :12345678

No Tanggal & Jam Implementasi Keperawatan Evaluasi


Dx
1 01-12-2020 Pencegahan bunuh diri S: klien mengatakan
Observasi dirinya tidak berguna
lagi
08.00 1.Mengidentifikasi gejala resiko
O:
bunuh diri (mis. Gangguan -klien tampak murung
-kurang focus
mood,halusinasi, delusi,panik,
-pasien masih sedikit
menyalahgunakan zat, kesedihan, berbicara
TTV
gangguan kepribadian)
TD: 120/70 mmHg
08.10
2. Memonitor lingkungan bebas S: 36,5C
N: 86x/mnt
bahaya secara rutin (mis. Barang
RR: 20x/mnt
peibadi, pisau cukur, jendela)
A:Masalahbelum
Terapeutik teratasi
08.20
3.Melibatkan dalam perencanaan P:Intervensi
dilanjutkan 1-8
08.30 perawatan mandiri
4.Melibatkan keluarga dalam

08.40 perencanaan perawatan


5.Melakukan pendekatan langsung
dan tidak menghakimi saat
08.50
membahas bunuh diri
6.Memberikan lingkungan dengan
pengamanan ketat dan mudah
dipantau (mis. Tempat tidur dekat
09.00 ruang perawatan)

09.10 7.Memastika obat ditelan


Edukasi
8.Melatih pencegahan resiko bunuh
diri (mis. Latihan asertif, relaksasi
09.20
otot progresif)
Kolaborasi
9.Mengkolaborasi pemberian obat
antiansietas,atau antipsikotik, sesuai
indikasi

2.
01-12-2020

S: Klien mengatakan
malu
13.00 Manajemen perilaku
O:
Observasi -klien terlihat murung
Tindakan -klienmenyendiri
13.10 -klien hanya
1.Mengidentifikasi harapan untuk
menunduk
13.20 mengendalikan perilaku TTV
TD: 110/70 mmHg
Terapeutik
S: 37,5C
13.30 2.MenJadwalkan kegiatan N: 84x/mnt
RR: 21x/mnt
13.40 terstruktur
A: Masalah belum
3.Meningkatkan aktivitas fisik sesuai teratasi
13.50 P: Intervensi
kemampuan
dilanjutkan 1-8
14.00 4.Membatasi jumlah pengunjung
5.Memicara dengan nada rendah dan
tenang
6.Memberi penguatan positif
14.10
terhadap keberhasilan
mengendalikan perilaku
7.Melakukan pengekangan fisik dan
menghentikan pembicaraan
Edukasi
8.Menginformasikan keluarga bahwa
keluarga sebagai dasar pembentukan
kognitif

Anda mungkin juga menyukai