Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN KEBIASAAN PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK DENGAN

PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA DI SMK PERINTIS 29 UNGARAN


KABUPATEN SEMARANG

Dyah Tri Utami*, Umi Aniroh**, Natalia Devi Oktarina**

* Mahasiswa Prodi S1 Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo


** Mahasiswa Prodi S1 Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo

ABSTRAK

Latar Belakang : Perilaku seksual remaja merupakan tindakan yang dilakukan remaja
berhubungan dengan dorongan seksual. Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku seksual
pada remaja adalah media sosial. Facebook merupakan salah satu media sosial yang paling
banyak digunakan dan memberikan fasilitas yang lengkap seperti halaman profil, album
foto/video dan jaringan yang memungkinkan remaja untuk mengakses berbagai macam
informasi termasuk yang menyajikan adegan sesksual secara implisit. Tujuan penelitian ini
mengetahui hubungan kebiasaan penggunaan media sosial Facebook dengan perilaku seksual
remaja.
Metode : Rancangan penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross
sectional. Populasi penelitian ini remaja (siswa/siswi) di SMK Perintis 29 Ungaran Kabupaten
Semarang kelas X dan XI, dengan jumlah sample 80 orang diambil dengn metode puposive
sampling. Alat pengumpulan data menggunakan koesioner. Analisis data menggunakan Statistic
Package For The Science (SPSS). Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square Test.
Hasil : Kebiasaan penggunaan media sosial Facebook pada remaja sebagian besar kategori light
users (46,2%).Perilaku seksual pada remaja sebagian besar kategori tidak beresiko (68,8%). Ada
hubungan yang bermakna kebiasaan penggunaan media sosial Facebook dengan perilaku seksual
pada remaja di SMK Perintis 29 Ungaran Kabupaten Semarang, didapatkan p value sebesar
0,005 < 0,05 (α).
Kesimpulan : Ada hubungan yang bermakna kebiasaan penggunaan media sosial Facebook
dengan perilaku seksual pada remaja di SMK Perintis 29 Ungaran Kabupaten Semarang,
didapatkan p value sebesar 0,005 < 0,05 (α)
Saran : sebaiknya siswa lebih aktif mengikuti kegiatan kesiswaan ataupun kegiatan keagamaan
sehingga kebiasaan menggunakan media social dan perilaku seksual lebih terkendali.

Kata Kunci : media sosial Facebook, perilaku seksual, remaja


Kepustakaan : 46 (2009-2015)

HUBUNGAN KEBIASAAN PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK DENGAN


PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA DI SMK PERINTIS 29 UNGARAN
KABUPATEN SEMARANG 1
RELATIONSHIP BETWEEN HABITS OF FACEBOOK SOCIAL MEDIA USAGE AND
SEXUAL BEHAVIOR IN ADOLESCENTS AT PIONEER 29 VOCATIONAL SCHOOLS
IN UNGARAN, SEMARANG REGENCY

ABSTRACT

Background: Adolescent sexual behavior is an act carried out by adolescents related to sexual
drive. One of the factors that influence sexual behavior in adolescents is social media. Facebook
is one of the most widely used social media and provides complete facilities such as profile
pages, photo / video albums and networks that allow adolescents to access various kinds of
information including those that present scenes as implicitly as possible.
Objective: To determine the relationship between Facebook social media usage habits and
adolescent sexual behavior.
Method: The design of this study was descriptive correlational with a cross sectional approach.
The population of this study is adolescents (students) in Pioneer Vocational School 29 Ungaran
Semarang Regency class X and XI, with a sample size of 80 people taken using the purposive
sampling method. The data collection tool uses questionnaires. Data analysis using Package For
The Science (SPSS) Statistics. Bivariate analysis using the Chi Square Test.
Results: The habit of using social media Facebook in adolescents is mostly in the category of
light users (46,2%). Sexual behavior in adolescents is mostly in the riskless category (68,8%).
There is a significant relationship between Facebook social media usage habits and sexual
behavior in adolescents at Pioneer University 29 Ungaran Semarang Regency, obtained p value
of 0,005 <0,05 (α).
Conclusion: a significant relationship between Facebook social media usage habits and sexual
behavior in adolescents in Pioneering Vocational School 29 Ungaran Semarang Regency.
Suggestion: students should be more active in participating in student activities or religious
activities so that the habit of using social media and sexual behavior is more controlled.

Keywords: Facebook social media, sexual behavior, teenagers


Literature: 46 (2009-2015)

HUBUNGAN KEBIASAAN PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK DENGAN


PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA DI SMK PERINTIS 29 UNGARAN
KABUPATEN SEMARANG 2
PENDAHULUAN remaja tersebut perlu mendapatkan
perhatian yang lebih serius dari
A. Latar Belakang pemerintah.
Perilaku seksual remaja merupakan Keberadaan jejaring sosial seperti
tindakan yang dilakukan oleh remaja Facebook memberikan fasilitas yang
berhubungan dengan dorongan seksual lengkap seperi halaman profil, album
yang datang baik dari dalam dirinya foto dan video dan jaringan, sehingga
maupun dari luar dirinya. Adanya mendukung terbukanya akses informasi
penurunan usia rata-rata pubertas yang memungkinkan remaja untuk
mendorong remaja untuk aktif secara mengakses berbagai macam informasi
seksual lebih dini. Perilaku seksual termasuk yang menyajikan adegan
pada remaja bermacam-macam mulai seksual secara implisit. Jejaring sosial
dari bergandengan tangan, pelukan, tersebut juga berperan dalam
kissing necking, petting dan sampai mentransformasikan perubahan nilai
berhubungan seksual (Meilan, seksualitas dengan mudahnya diakses
Maryanah & Follona, 2019). Remaja sehingga banyak remaja yang mulai
usia 13-16 tahun bereksperimen secara mencari-cari tahu bahkan
seksual dengan teman remaja sebaya mempraktekkan hal-hal yang belum
seperti berciuman dengan membuka pantas dilakukan bersama pasangan
bibir, menggesekkan bagian tubuh, karena mereka melihat seks itu
eksplorasi dan kontak dengan bagian menyenangkan (Musthofa dkk,
genetalia bahkan beberapa remaja 2010).Mengakses pornografi sekarang
sering melakukan intercourse (Aziz, ini mudah sekali terutama mengakses
2017). Perilaku seks remaja yang facebook dan twitter misalnya lewat HP.
bermasalah dapat menyebabkan dampak Kebiasaan seseorang menonton film
negatif. porno mempunyai efek yang
Kehamilan remaja merupakan membahayakan otak, jiwa, dan fisik.
fenomena internasional yang belum Pornografi merusak jiwa, kerusakan
terselesaikan hingga sekarang. yang dapat ditimbulkan pornografi bagi
Berdasarkan data World Health pecandunya dari sisi kejiwaan tidak
Organization (WHO) pada tahun 2014 terlepas dari bekerjanya empat jenis
ternyata jumlah kehamilan pada remaja hormon tubuh, yaitu dopamin,
di negara berkembang sebanyak 16 juta. neuroepinefrin, serotonin, dan oksitosin
Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Hyde, 2012).
(Riskesdas) tahun 2013 angka Hormone dopamin bekerja untuk
kehamilan remaja tidak diinginkan menimbulkan sensasi puas, senang,
(KTD) untuk usia 15-19 tahun mencapai lega, gembira dalam dada, tetapi
48 per 1.000 kehamilan (Kemenkes RI, menuntut peningkatan level
2014). Data dari Perkumpulan Keluarga kenikmatan. Dalam kasus pornografi,
Berencana Indonesia di Jateng terdapat remaja pertama kali merasa senang bisa
67 kasus kehamilan tidak diinginkan melihat gambar syur, berikutnya
KTD pada remaja berstatus pelajar). dopamin akan menuntut peningkatan
Tingginya angka kehamilan pada kepuasan. Remaja tadi menjadi rasa
HUBUNGAN KEBIASAAN PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK DENGAN
PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA DI SMK PERINTIS 29 UNGARAN
KABUPATEN SEMARANG 3
ingin mengulang dan menambah, ganti sebanyak 80 orang. Teknik pengambilan
gambar dan suara, terus gambar suara sampel dalam penelitian ini adalah
dan gerak, lagi, lagi dan lagi (Hyde, purposive sampling. Teknik
2012). Hasil studi pendahuluan yang pengumpulan data pada penelitian ini
dilakukan oleh peneliti pada bulan dengan menggunakan kuesioner. Hasil uji
Februari 2019 di SMK Perintis 29 validitas yang telah dilakukan di SMK
Ungaran Kabupaten Semarang dengan Widyapraja Ungaran Kabupaten
menggunakan kuesioner terhadap 12 Semarang pada tanggal 16 Mei 2019
orang siswa laki-laki dan perempuan terhadap 20 orang responden. Uji
diperoleh hasil 7 siswa mempunyai validitas dalam penelitian ini digunakna
perilaku seks yang kurang baik untuk menguji varaibel perilaku seksual
(berpegangan tangan, mencium bibir, remaja. Peneliti mendapatkan nilai r hasil
meraba bagian tubuh yang sensitif) variabel perilaku seksual antara 0,448-
dimana 2 orang mempunyai kebiasaan 0,910 lebih besar dari nilai r tabel
menggunakan media sosial Facebook (0,444). Artinya semua pernyataan yang
kategori tinggi (≥ 40 jam per minggu) digunakan untuk mengukur variabel
dan 5 orang mempunyai kebiasaan perilaku seksual dalam penelitian ini
menggunakan media sosial Facebook adalah valid.
kategori rendah (< 10 jam per minggu) Hasil uji reliabilitas yang telah
Diperoleh pula 5 siswa mempunyai dilakukan di SMK Widyapraja Ungaran
perilaku seks yang baik (tidak Kabupaten Semarang pada tanggal 16
berpegangan tangan, tidak mencium Mei 2019 terhadap 20 orang responden.
bibir, tidak meraba bagian tubuh yang Uji reliabilitas dalam penelitian ini
sensitif) dimana 3 orang mempunyai digunakna untuk menguji varaibel
kebiasaan menggunakan media sosial perilaku seksual remaja. Peneliti
Facebook kategori tinggi (≥ 40 jam per mendapatkan nilai cronbach alpha untuk
minggu) dan 2 orang mempunyai variabel perilaku seksual sebesar 0,942,
kebiasaan menggunakan media sosial lebih besar dari nilai yang disyaratkan
Facebook kategori rendah (< 10 jam per (0,60). Artinya semua pernyataan yang
minggu). digunakan untuk mengukur variabel
perilaku seksual dalam penelitian ini
B. METODE PENELITAN adalah reliabel. Analisis univariat dalam
Penelitian ini merupakan penelitian penelitian ini di hitung dengan rumus
deskriptif korelasional. Pendekatan yang distribusi frekuensi bivariat dalam
digunakan adalah pendekatan cross penelitian ini diolah dengan
sectional. Penelitian ini dilakukan di menggunakan menghitung chi-square
SMK Perintis 29 Ungaran Kabupaten C. HASIL PENELITIAN
Semarang pada Tanggal 9-10 Mei 2019. 1. Gambaran Kebiasaan Penggunaan
Populasi yang diteliti dalam penelitian ini Media Sosial Facebook pada Remaja
adalah remaja (siswa/siswi) di SMK di SMK Perintis 29 Ungaran
Perintis 29 Ungaran Kabupaten Semarang Kabupaten Semarang
kelas X dan XI yaitu sebanyak 97 siswa Tabel 2 Distribusi Frekuensi
(data bulan Januari 2019) dengan sampel Kebiasaan Penggunaan Media Sosial
HUBUNGAN KEBIASAAN PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK DENGAN
PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA DI SMK PERINTIS 29 UNGARAN
KABUPATEN SEMARANG 4
Facebook pada Remaja di SMK Perintis 29 Ungaran Kabupaten
Perintis 29 Ungaran kaupaten Semarang
Semarang.

Tabel 2 menunjukkan bahwa


kebiasaan penggunaan media sosial
facebook pada remaja di SMK Berdasarkan hasil analisis
Perintis 29 Ungaran Kabupaten mengetahui hubungan kebiasaan
Semarang sebagian besar kategori penggunaan media sosial facebook
light users yaitu sebanyak 37 orang dengan perilaku seksual pada remaja di
(46,2%). SMK Perintis 29 Ungaran Kabupaten
2. Gambaran Perilaku Seksual pada Semarang, diperoleh hasil responden
Remaja di SMK Perintis 29 Ungaran yang mempunyai kebiasasan
Kabupaten Semarang menggunakan media sosial facebook
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Perilaku kategori light users sebanyak 37 orang
Seksual pada Remaja di SMK Perintis dimana sebagian besar mempunyai
29 Ungaran Kabupaten Semarang perilaku seksual kategori tidak beresiko
yaitu sebanyak 31 orang (83,8%) lebih
banyak dari pada yang beresiko yaitu
sebanyak 6 orang (16,2%). Diperoleh
hasil responden yang mempunyai
kebiasasan menggunakan media sosial
facebook kategori medium users
sebanyak 22 orang dimana sebagian
besar mempunyai perilaku seksual
kategori tidak beresiko yaitu sebanyak
15 orang (68,2%) lebih banyak dari
Tabel 3 menunjukkan bahwa perilaku
pada yang beresiko yaitu sebanyak 7
seksual pada remaja di SMK Perintis 29
orang (31,8%). Diperoleh hasil
Ungaran Kabupaten Semarang sebagian
responden yang mempunyai kebiasasan
besar kategori tidak beresiko yaitu
menggunakan media sosial facebook
sebanyak 55 orang (68,8%).
kategori heavy users sebanyak 21 orang
dimana sebagian besar mempunyai
3. Hubungan Kebiasaan Penggunaan
perilaku seksual kategori beresiko yaitu
Media Sosial Facebook Dengan
sebanyak 12 orang (57,1%) lebih
Perilaku Seksual Pada Remaja di SMK
banyak dari pada yang tidak beresiko
HUBUNGAN KEBIASAAN PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK DENGAN
PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA DI SMK PERINTIS 29 UNGARAN
KABUPATEN SEMARANG 5
yaitu sebanyak 9 orang (42,9%). untuk berteman, mendapatkan
Hasil uji statistik dengan informasi, dan berkenalan dengan lawan
menggunakan uji chi square didapatkan jenis. Dalam kondisi jiwanya yang
p value sebesar 0,005 < 0,05 (α), maka masih labil, dan tanpa adanya
dapat disimpulkan ada hubungan yang pengawasan dari orang tua dan
bermakna kebiasaan penggunaan media lingkungan maka dengan mudah media
sosial facebook dengan perilaku seksual sosial memberikan pintu bagi remaja
pada remaja di SMK Perintis 29 untuk berhubungan secara bebas,
Ungaran Kabupaten Semarang. bahkan melakukan hubungan seksual
secara bebas. Menurut Mapire (2014),
D. PEMBAHASAN kebiasaan dipengaruhi oleh beberapa
1. Gambaran Kebiasaan Penggunaan faktor diantaranya motivasi.
Media Sosial Facebook pada Remaja di Seseorang bebas memilih media
SMK Perintis 29 Ungaran Kabupaten apa yang digunakan untuk memenuhi
Semarang keinginan hatinya, termasuk dalam hal
Hasil penelitian menunjukkan hiburan atau media yang digunakan
kebiasaan penggunaan media sosial untuk bersenangsenang, Menurut
facebook pada remaja di SMK Perintis pendapat Snow (2001); dalam Tubbs
29 Ungaran Kabupaten Semarang (2010) penggunaan media adalah untuk
sebagian besar kategori light users yaitu menciptakan dan memelihara perilaku
sebanyak 37 orang (46,2%). Kebiasaan rutin dan juga untuk membantu
penggunaan media sosial facebook memelihara ritme dan suasana hati.
kategori light users ditunjukkan dengan Sejauh orang menjadwalkan
responden menggunakan media sosial penggunaan media sehari-hari, interaksi
facebook kurang dari 1,5 jam per hari dengan media membutuhkan ritme dan
(46,2%). tempo tersendiri. Misalnya mengakses
Media dapat berperan dalam facebook untuk mencurahkan suasana
mentransformasikan perubahan nilai hati baik saat merasa senang, sedih,
seksualitas yaitu dari situs-situs internet. ataupun marah di status sehingga
Menurut Musthofa dkk (2010), perasaan emosi itu bisa disalurkan.
mudahnya situs-situs internet diakses Hasil penelitian ini menunjukkan
menyebabkan banyak remaja yang remaja di SMK Perintis 29 Ungaran
mulai mencari-cari tahu bahkan Kabupaten Semarang yang mempunyai
mempraktekkan hal-hal yang belum kebiasaan penggunaan media sosial
pantas dilakukan bersama pasangan Facebook kategori light users lebih
karena mereka melihat seks itu banyak dari pada kategori heavy users
menyenangkan. Menurut Rahmania, dimungkinkan disebabkan oleh faktor
Cahyanto & Destarina (2010), rasa motif informasi. Hal ini sesuai dengan
keingintahuan remaja yang sedang hasil penelitian dari Kadir (2014) yang
memuncak, mendorong dirinya untuk menunjukkan siswa SMK Negeri 7
ingin tahu segala hal, terutama hal-hal Samarinda menggunakan facebook
yang berkaitan dengan seksual. Media karena motivasi informasi cukup tinggi.
sosial membuka peluang bagi remaja Diperoleh mean (nilai rata-rata) yaitu
HUBUNGAN KEBIASAAN PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK DENGAN
PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA DI SMK PERINTIS 29 UNGARAN
KABUPATEN SEMARANG 6
sebesar 72% responden menjawab SMK Perintis 29 Ungaran Kabupaten
“iya”, sebesar 28% responden Semarang kategori tidak beresiko yaitu
menjawab “tidak”. Responden lebih sebanyak 55 orang (68,8%). Perilaku
sering menggunakan jejaring sosial seksual remaja di SMK Perintis 29
facebook untuk mencari berita, Ungaran Kabupaten Semarang kategori
informasi, pengetahuan, atau sesuatu tidak beresiko ditunjukkan dengan
yang baru dari teman, keluarga, guru, memegang tangan teman lawan jenis
atau pun dari lingkungan sekitarnya. untuk menunjukkan rasa sayang
dimana motif informasi adalah suatu kepadanya (83,8%), memegang tangan
dorongan dalam diri seseorang untuk teman lawan jenis ketika sedang
mencari dan mengetahui hal-hal baru berjalan (72,5%) dan menyandarkan
yang terjadi di dalam kehidupannya. kepala pada bahu teman lawan jenis
Kaitan antara teori uses and (81,3%).
gratification dan motif informasi bahwa Perilaku seksual pranikah pada
teori ini lebih menekankan pada remaja dapat diminimalisasi apabila
pengguna media memainkan peran aktif remaja memiliki sikap pengendalian diri
untuk memilih dan menggunakan yang baik. Sikap pengendalian diri
media. Menurut Katz, Blumler dan merupakan suatu keputusan yang
Gurevitch (Baran & Davis 2009), diambil oleh seseorang atas sebuah
audiens adalah pihak yang aktif dalam pertimbangan sehingga terjadilah suatu
proses komunikasi, dan berusaha untuk perilaku agar meningkatkan hasil serta
mencari sumber media yang paling baik tujuan seperti yang diinginkan
dalam usaha memenuhi kebutuhannya, (Khairunnisa, 2013). Seorang remaja
dalam hal ini adalah kebutuhan akan sebaiknya memiliki sikap pengendalian
pengetahuan yang terdapat dalam motif diri terhadap informasi yang beredar
informasi. Seorang remaja (siswa) dalam perkembangan dan kemajuan
memilih jejaring sosial facebook karena teknologi informasi saat ini. Selain itu,
komunikasinya bersifat dua arah, sebaiknya dapat memilah dan memilih
sehingga pengetahuan atau pesan yang informasi yang layak untuk dilihat dan
ia dapat bersifat keseluruhan atau ia disimak dari sisi positif dan negatif.
merasa puas terhadap pesan yang
didapat. Adanya situasi sosial yang 3. Hubungan Kebiasaan Penggunaan
membuat seorang pengguna Media Sosial Facebook Dengan
membutuhkan media yaitu, situasi sosial Perilaku Seksual Pada Remaja di SMK
dapat meningkatkan kesadaran Perintis 29 Ungaran Kabupaten
masyarakat untuk terus mencari Semarang
informasi yang ditawarkan pada media. Hasil uji statistik dengan
menggunakan uji chi square didapatkan
2. Gambaran Perilaku Seksual pada p value sebesar 0,005 < 0,05 (α), maka
Remaja di SMK Perintis 29 Ungaran dapat disimpulkan ada hubungan yang
Kabupaten Semarang bermakna kebiasaan penggunaan media
Hasil penelitian menunjukkan sosial facebook dengan perilaku seksual
bahwa perilaku seksual pada remaja di pada remaja di SMK Perintis 29
HUBUNGAN KEBIASAAN PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK DENGAN
PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA DI SMK PERINTIS 29 UNGARAN
KABUPATEN SEMARANG 7
Ungaran Kabupaten Semarang. dan gerak, lagi, lagi dan lagi (Hyde,
Keberadaan jejaring sosial 2012). Hormon epinefrin bekerja untuk
seperti Facebook memberikan fasilitas memantik ide-ide kreatif. Jika hormon
yang lengkap seperi halaman profil, ini sudah dikendalikan oleh pornografi
album foto dan video dan jaringan, yang bersifat merusak, otak pecandu
sehingga mendukung terbukanya akses pornografi akan selalu dipenuhi dengan
informasi yang memungkinkan remaja seksualitas. Apabila ada perempuan
untuk mengakses berbagai macam yang memakai baju terbuka, orang yang
informasi termasuk yang menyajikan sudah kecanduan pornografi, akan
adegan seksual secara implisit. Jejaring berpikir, bagaimana ya rasanya berzina
sosial tersebut juga berperan dalam dengan dia (Hyde, 2012). Hormon
mentransformasikan perubahan nilai serotonin bekerja untuk memunculkan
seksualitas dengan mudahnya diakses rasa nyaman dan tenang. Ketika
sehingga banyak remaja yang mulai seseorang bersentuhan dengan yang
mencari-cari tahu bahkan namanya pornografi, hormon itupun
mempraktekkan hal-hal yang belum keluar. Efeknya, setiap pecandu
pantas dilakukan bersama pasangan pornografi itu orang itu jengah, sedih,
karena mereka melihat seks itu tertekan, atau stress, dia akan lari ke
menyenangkan (Musthofa dkk, 2010). pornografi, karena itu yang
Mengakses pornografi sekarang ini membuatnya tentram. Pornografi itu
mudah sekali terutama mengakses membuat hormon oksitosin bekerja
facebook dan twitter misalnya lewat HP. secara terus menerus pada saat orang
Kebiasaan seseorang menonton film tersebut mengakses pornografi sehingga
porno mempunyai efek yang menjadi terikat dengan pornografi
membahayakan otak, jiwa, dan fisik. (Hyde, 2012).
Pornografi merusak jiwa, kerusakan Kebiasaan seseorang menonton
yang dapat ditimbulkan pornografi bagi film porno dalam frekuensi dan durasi
pecandunya dari sisi kejiwaan tidak yang lama akan mempunyai efek yang
terlepas dari bekerjanya empat jenis membahayakan otak. Pornografi
hormon tubuh, yaitu dopamin, merusak jiwa, kerusakan yang dapat
neuroepinefrin, serotonin, dan oksitosin ditimbulkan pornografi bagi
(Hyde, 2012). pecandunya dari sisi kejiwaan tidak
Hormone dopamin bekerja untuk terlepas dari bekerjanya empat jenis
menimbulkan sensasi puas, senang, hormon tubuh, yaitu dopamin,
lega, gembira dalam dada, tetapi neuroepinefrin, serotonin, dan oksitosin
menuntut peningkatan level (Hyde, 2012). Hormon epinefrin yang
kenikmatan. Dalam kasus pornografi, sudah dikendalikan oleh pornografi
remaja pertama kali merasa senang bisa yang bersifat merusak, otak pecandu
melihat gambar syur, berikutnya pornografi akan selalu dipenuhi dengan
dopamin akan menuntut peningkatan seksualitas. Apabila ada perempuan
kepuasan. Remaja tadi menjadi rasa yang memakai baju terbuka, orang yang
ingin mengulang dan menambah, ganti sudah kecanduan pornografi, akan
gambar dan suara, terus gambar suara berpikir, bagaimana ya rasanya berzina
HUBUNGAN KEBIASAAN PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK DENGAN
PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA DI SMK PERINTIS 29 UNGARAN
KABUPATEN SEMARANG 8
(Hyde, 2012). Penelitian ini remaja di SMK Perintis 29 Ungaran
menunjukkan bahwa remaja di SMK Kabupaten Semarang sebagian besar
Perintis 29 Ungaran Kabupaten kategori tidak beresiko yaitu sebanyak 55
Semarang menggunakan media sosial orang (68,8%). Ada hubungan yang
tersebut lebih dari 1,5 jam per hari bermakna kebiasaan penggunaan media
sehingga beberapa diantara mereka sosial facebook dengan perilaku seksual
sudah ada yang melakukan hubungan pada remaja di SMK Perintis 29 Ungaran
seksual hingga ejakulasi dan Kabupaten Semarang, didapatkan p value
mendapatkan kepuasan seksual. sebesar 0,005 < 0,05 (α).
Beberapa penelitian Sebaiknya remaja SMK Perintis 29
menunjukkan keterkaitan antara media Ungaran lebih bijaksana dalam
sosial khususnya Facebook dengan menggunakan media sosial diantaranya
perilaku seks pada remaja. Penelitian facebook dengan membatasi frekuensi
Pujiningtyas (2014) tentang hubungan dan durasi ataupun lebih aktif mengikuti
penggunaan media sosial dengan kegiatan kesiswaan ataupun olah raga.
perilaku seks siswa SMP di Surakarta Kegiatan lain yang dapat diikuti adalah
menunjukkan tidak ada hubungan kegiatan keagamaan sehingga perilaku
penggunaan media sosial dengan seksual juga lebih terkendali. Remaja
perilaku seks siswa SMP di Surakarta, sebaiknya juga lebih intensif dalam
dengan nilai p sebesar 0,852 (α = 0,05). menjalin komunikasi dengan orang tua
Hasil penelitian Pujiningtyas (2014) baik melalui handphone ataupun
tidak sesuai dengan penelitian dari langsung berdiskusi terkait masalah
Nuraeni (2015) tentang pengaruh media seksual yang mereka alami.
sosial terhadap perilaku seksual berisiko
pada siswa di SMAN 6 Makassar yang DAFTAR PUSTAKA
menunjukkkan ada pengaruh media
sosial terhadap perilaku seksual berisiko Adi dan Sanjaya, 2010. Web Makin Dahsyat
pada siswa di SMAN 6 Makassar, dengan JQuery, Jakarta: PT. Elex
dengan p value sebesar 0,001 (α = 0,05). Media Komputindo.
Adanya hasil penelitian sebelumnya Amrih, 2010. The 7 Habits of Highly
yang tidak konsisten tersebut Effective People. Jakarta : Pinus.
dimungkinkan adanya faktor lain yang Arifin, 2009. Nongkrong Asyik di Internet
mempengaruhi penelitian ini dengan Facebook. Jakarta: PT. Buku
diantaranya religiusitas, lingkungan Kita.
sosial hingga sikap terhadap perilaku Arikunto, 2011. Prosedur Penelitian Suatu
seks. Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
E. PENUTUP Az Za’ Balawi, 2010. Pendidikan Remaja
Kebiasaan penggunaan media sosial Antara Islam dan Ilmu Jiwa. Jakarta:
facebook pada remaja di SMK Perintis 29 Gema Insani Press.
Ungaran Kabupaten Semarang sebagian Balawi, 2010. Pendidikan Remaja antara
besar kategori light users yaitu sebanyak Islam dan Ilmu Jiwa. Jakarta : Gema
37 orang (46,2%). Perilaku seksual pada Insani.
HUBUNGAN KEBIASAAN PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK DENGAN
PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA DI SMK PERINTIS 29 UNGARAN
KABUPATEN SEMARANG 9
Bharata dan Kalam, 2010. Ayo Buat Seksual Murid Smu Negeri di Kota
Facebook-mu Menarik. Jakarta: PT. Padang Tahun 2007. Kesehatan
Elex Media Komputindo. Masyarakat, II (2).
Dahlan, 2013. Statistik untuk Kedokteran Nursalam, 2010. Konsep dan Penerapan
dan Kesehatan. Jakata: Salemba Metodologi Penelitian Ilmu
Medika Keperawatan,. Edisi 2. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional, 2014. Salemba Medika.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Papalia, Diane E., 2011. Human
Cetakan ke delapan Belas Edisi IV. Development (Psikologi
Jakarta : Gramedia Pustaka Utam Perkembangan).Terjemahan.
Depsos RI, 2010. Informasi Kajian Jakarta: Kencan
Permasalahan Sosial dan Usaha Patria dan Yulianto, 2010. Pemanfaatan
Kesejahteraan Sosial. Jakarta: Facebook untuk Menunjang
Depsos RI Kegiatan Belajar Online secara
Efendi dan Makhfudli, 2009. Keperawatan Mandiri. Tangerang: Universitas
Kesehatan Komunitas. Teori dan Terbuka.
Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Rahmania, Cahyanto & Destarina, 2010.
Salemba Medika Internet Sehat 96 Tips Menjelajah
Hidayat, 2009. Ilmu Kesehatan Anak, Internet dengan Aman. Jakarta: PT
Jakarta : Salemba Medika Niaga Swadaya.
Irwansyah, 2016. Pendidikan Jasmani, Romauli dan Vindari, 2012. Kesehatan
Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Reproduksi Buat Mahasiswa
PT Grafindo Media Pratama. Kebidanan. Yogyakarta: Nuha
Kusmiran, 2014. Kesehatan Reproduksi Medika
Remaja dan Wanita. Jakarta: Santoso dan Winarto, 2010. Rahasia
Salemba Medika. Mendapatkan Kekasih Idaman.
Manuaba, 2015. Penuntun Kepaniteraan Yogyakarta: Penerbit Andi.
Klinik Obstetric dan Ginekologi. Santrock, John W. 2014. Adolescent. New
Jakarta: EGC. York: Mc Graw Hill..
Maryatun, 2012. Hubungan Pengetahuan Sarwono, 2014. Psikologi Remaja. Edisi
dan Peran Keluarga dengan Perilaku Revisi 8. Jakarta: Raja Grafindo
Seksual Pra Nikah pada Remaja Pustaka
Anak Jalanan di Kota Surakarta. Sarwono, 2015. Psikologi Remaja, Edisi
GASTER Vol 9 No 1. Revisi. Jakarta: Rajagrafindo Pers
Michell, 2012. Michael Allen's Guide to E- Sri Putri Murtini Puspita, Muhammad Iksan
learning. Canada: John Wiley & & Rahma. 2012.Pengetahuan, Sikap,
Sons Peran Orang Tua Perilaku Seks
Musthofa, 2010. Model Pendidikan dan Remaja Siswa Smk Negeri 4
Pelatihan. Bandung: CV Alfabeta Jeneponto. Skripsi. Makassar:
Notoatmodjo, 2011. Ilmu Perilaku UNHAS
Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta Sugiyono, 2010. Statistik untuk Penelitian.
Nursal, D. G. A. 2008.Faktor-Faktor Yang Bandung: Alphabeta
Berhubungan Dengan Perilaku
HUBUNGAN KEBIASAAN PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK DENGAN
PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA DI SMK PERINTIS 29 UNGARAN
KABUPATEN SEMARANG 10
Suryanah, 2010. Keperawatan Anak Untuk Wati dan Rizky, 2009. 5 Jam Menjadi
Siswa SPK, Jakarta: EGC Terkenal Lewat Facebook. Bandung:
Tamburaka, 2013. Literasi Media. Jakarta: CV. Yrama Widya.
Raja Grafindo Persada Yusuf, S. 2015. Psikologi Perkembangan
Triningtyas, Ariswanti, D, 2017. Sex Anak dan Remaja, Bandung: Remaja
Education. Magetan: AE Media Rosdakarya.
Grafika.

HUBUNGAN KEBIASAAN PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK DENGAN


PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA DI SMK PERINTIS 29 UNGARAN
KABUPATEN SEMARANG 11

Anda mungkin juga menyukai