WHO telah menetapkan pada tanggal 11 Maret 2020 bahwa penyakit COVID-19 sebagai
pandemi. Indonesia menetapkan CoVID-19 sebagai bencana nasional pada tanggal 14 Maret 2020.
Kasus positif (terkonfirmasi) COVID-19 ditemukan Barito Timur pada tanggal 4 April 2020 dan saat ini
Barito Timur menjadi zona merah Covid-19. Dalam upaya memutuskan mata rantai penularan Covid-19,
maka APD menjadi salah satu alat di Rumah Sakit Umum Daerah Tamiang Layang dalam upaya tersebut,
khususnya di tempat isolasi dan perawatan bagi pasien dengan pengawasan maupun konfirmasi (+)
COVID-19.
Dengan demikian perlu disusun satu panduan dalam penggunaan APD yang tepat guna dalam
upaya pengendalian Covid-19 di RSUD Tamiang Layang. Panduan ini disusun mengacu kepada Petunjuk
Teknis Penggunaan APD yang telah dikeluarkan oleh Direktorat Pelayanan Kesehatan Kenebterian
Kesehatan Indonesia pada tanggal 4 April 2020.
Panduan penggunaan APD ini diharapkan dapat menjadi ketentuan yang wajib dilakukan oleh
tenaga kesehatan RSUD Tamiang Layang secara rasional dan efektif.
Semoga panduan ini dapat dimanfaatkan dengan baik serta menjadi acuan dalam pelayanan RSUD
Tamiang Layang dengan memperhatikan prinsip keselamatan petugas RSUD Tamiang Layang dan pasien.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyebaran infeksi akibat virus merupakan ancaman yang berarti di bidang penyakit, sosial dan ekonomi
masyarakat. Contoh penyebaran infeksi penyakit berpotensi menjadi pandemik adalah Black Death
yang terjadi pada abad ke 14, penyebaran influenza tahun 1918, flu burung merupakan penyakit
pernapasan yang disebabkan oleh virus influenza tipe H5N1 dan SARS (Severe Acute Respiratory
Syndrome) di akhir tahun 2002. SARS pertama kali muncul pada November 2002 di Provinsi Guangdong,
Tiongkok. Penelitian melaporkan bahwa SARS disebabkan oleh virus korona. WHO juga telah
menetapkan pada tanggal 11 Maret 2020 bahwa penyakit COVID-19 sebagai pandemic, dimana terdapat
lebih dari 118.000 kasus di 114 negara dan 4291 orang telah meninggal dunia., yang dimana kasus
Covid-19 terjadi pertama kali di Wuhan, Provinsi Hubei.
COVID-19 adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus corona. Covid-19 adalah
penyakit saluran nafas menular yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome
Coronavirus-2 (SARS-CoV2). Covid-19 ditularkan melalui kontak erat dan droplet, dan pada tindakan
medis yang memicu terjadinya aerosol (seperti bronkoskopi, nebulisasi , intubasi dan lain lain) dimana
dapat memicu terjadinya risiko penularan melalui airborne. Individu yang paling berisiko terinfeksi
adalah mereka yang mengalami kontak erat dengan pasien COVID-19 atau petugas kesehatan yang
merawat pasien COVID-19. Gejala dan klinis Covid-19 dapat berupa penyakit pernapasan ringan hingga
sedang dan sembuh tanpa memerlukan perawatan khusus. Resiko terjadinya gejala dan klinis yang berat
dapat terjadi pada penderita usia lanjut dan adanya komorbid atau penyakit penyerta seperti penyakit
kardiovaskular, diabetes, penyakit pernapasan kronis, dan kanker. Cara terbaik untuk mencegah dan
memperlambat penularan adalah dengan edukasi tentang COVID-19, pola hidup sehat dan melakukan
kebersihan tangan secara benar.
a. Memberikan rekomendasi jenis APD yang digunakan oleh tenaga kesehatan dan/ petugas
2. Komite/Tim PPI
3. Tenaga kesehatan
BAB II
Alat pelindung diri (APD) adalah perangkat alat yang digunakan sebagai penghalang penetrasi zat,
partikel padat, cair, atau udara sehingga melindungi pemakainya dari penyebaran infeksi atau penyakit.
APD bertindak sebagai penghalang antara bahan infeksius (misalnya virus dan bakteri) dan kulit, mulut,
hidung, atau mata (selaput lendir) tenaga kesehatan dan pasien. Penghalang memiliki potensi untuk
memblokir penularan kontaminan dari darah, cairan tubuh, atau sekresi pernapasan. Selain itu praktik
pengendalian infeksi lainnya seperti mencuci tangan, menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol,
dan menutupi hidung dan mulut saat batuk dan bersin dengan lengan atas bagian dalam atau tisu, dapat
meminimalkan penyebaran infeksi dari satu orang ke orang lain. Penggunaan APD yang efektif
mencakup pemindahan dan atau pembuangan APD yang terkontaminasi dengan benar untuk mencegah
terpaparnya pemakai dan orang lain terhadap bahan infeksius.
Pada pemilihan APD yang tepat, perlu mengidentifikasi potensial paparan penularan yang ditimbulkan
serta memahami dasar kerja setiap jenis APD yang akan digunakan di tempat kerja dimana potensial
bahaya tersebut mengancam pada petugas kesehatan di Rumah Sakit.
• Harus dapat memberikan perlindungan terhadap bahaya yang spesifik atau bahaya-bahaya yang
dihadapi (Percikan, kontak langsung maupun tidak langsung).
• Berat APD hendaknya seringan mungkin, dan alat tersebut tidak menyebabkan rasa ketidaknyamanan
yang berlebihan.
• Pemeliharaan mudah.
• Tidak membatasi gerak.
Jenis-jenis APD
Jenis APD yang direkomendasikan untuk disediakan dalam penanganan COVID-19 adalah:
PETUGAS KESEHATAN
STAF ADMINISTRASI
Area administrasi
✓ Menggunakan masker bedah
PETUGAS KEBERSIHAN
Petugas ruang isolasi khusus Covid-19
✓ Masker bedah
✓ Gaun/ gown isolasi
✓ Sarung tangan tebal
✓ Pelindung mata (goggles)
✓ Pelindung kepala
✓ Sepatu pelindung
✓ Masker Bedah
✓ Gaun/gown
✓ Pelindung kepala
PETUGAS LAUNDRI
✓ Masker bedah
✓ Gaun/gown
✓ Celemek (apron)
✓ Sepatu pelindung
BAGIAN ADMISI
✓ Masker bedah
PASIEN
Menggunakan masker bedah selama berada dalam lingkungan RSUD Tamiang Layang. Pasien
dengan infeksi saluran napas dipindahkan pasien ke ruang isolasi atau ke ruangan lain yang
terpisah dengan pasien lainnya. Jika tidak memungkinkan tempatkan pasien dengan jarak
minimal 1 m dengan pasien lainnya.