Anda di halaman 1dari 9

PANDUAN RUANG ISOLASI DAN RUANG PEMERIKSAAN KHUSUS

DI RUMAH SAKIT TAMIANG LAYANG

SATUAN TUGAS PENGENDALIAN COVID-19

RSUD TAMIANG LAYANG


BAB I

RUANG ISOLASI COVID-19 DAN RUANG PEMERIKSAAN KHUSUS COVID-19

Ruang isolasi merupakan salah satu ruang khusus di rumah sakit diperuntukkan dalam perawatan
pasien dengan penyakit tertentu. Ruang isolasi terpisah dari ruang perawatan pasien lain dan prosedur
perawatannya juga memiliki perbedaan dibanding perawatan pasien di ruang bukan isolasi.

Ruang pemeriksaan khusus Covid-19 merupakan salah satu ruang khusus diperuntukkan pada
pemeriksaan kasus yang terkait Covid-19. Ruang pemeriksaan khusus Covid-19 terpisah dari ruangan
lainnya agar dapat mencegah tidak terjadi penularan terhadap pasien lainnya.

Pemisahan ruang isolasi dan ruang pemeriksaan khusus covid-19 dari ruang perawatan lainnya bertujuan
untuk:

1. Mencegah penularan atau penyebaran penyakit ke pasien yang lain atau menghindari pasien lain
dari penularan penyakit.
2. Mengurangi risiko penularan atau melindungi petugas pemberi layanan kesehatan seperti tenaga
medis dan paramedic.
3. Memutus siklus penularan penyakit
BAB II

PROTOKOL PERAWATAN RUANG ISOLASI COVID-19

A. Pengertian ruang isolasi covid-19 dan ruang pemeriksaan khusus covid-19


Ruang Isolasi dan ruang pemeriksaan khusus covid-19 ditujukan pada pasien yang terkait covid-19
yang merupakan penyakit saluran napas menular. Isolasi covid-19 menggambarkan pemisahan
penderita atau pemisahan orang yang terinfeksi selama masa inkubasi dengan kondisi tertentu
untuk mencegah atau mengurangi terjadinya penularan baik langsung maupun tidak langsung dari
orang atau binatang yang rentan. Sebaliknya, karantina adalah tindakan yang dilakukan untuk
membatasi ruang gerak orang yang sehat yang di duga telah kontak dengan penderita penyakit
menular tertentu.
B. Tujuan isolasi
Tujuan dari pada di lakukannya Kewaspadaan Umum ini adalah agar para petugas kesehatan
yang merawat pasien terhindar dari covid-19 yang di tularkan melalui droplet nuclei atau aerosol.
Alat-alat yang dipakai untuk melindungi diri antara lain pemakaian sarung tangan, Lab jas, masker,
kaca mata atau kaca penutup mata. Ruangan pemeriksaan khusus khusus diperlukan untuk
memutuskan mata rantai penularan covid-19.

C. Syarat-syarat ruang isolasi


1. Pencahayaan Menurut KepMenKes 1204/Menkes/SK/X/2004, intensitas cahaya untuk ruang
isolasiadalah 0,1 ± 0,5 lux dengan warna cahaya biru.selain itu ruang isolasi harus
mendapat paparan sinar matahari yang cukup.
2. Pengaturan sirkulasi udara.
Pengaturan sirkulasi udara ruang isolasi pada dasarnya menggunakan prinsip tekanan yaitu
tekanan bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.

D. Berdasarkan tekanannya ruang isolasi

1. Ruang Isolasi Bertekanan Negatif

Pada ruang isolasi bertekanan negatif udara di dalam ruang isolasi lebih rendah dibandingkan
udara luar. Hal ini mengakibatkan tidak akan ada udara yang keluar dari ruangan isolasi
sehingga udara luar tidak terkontaminasi oleh udara dari ruang isolasi. Ruang isolasi
bertekanan negatif ini digunakan untuk penyakit- penyakit menular khususnya yang menular
melalui udara sehingga kuman-kuman penyakit tidak akan mengkontaminasi udara luar. Untuk
metode pembuangan udara atau sirkulasi udara digunakan sistem sterilisasi dengan HEPA.

2. Ruang Isolasi Bertekanan Positif

Pada ruang isolasi bertekanan positif udara di dalam ruang isolasi lebih tinggi dibandingkan
udara luar sehingga mennyebabkan terjadi perpindahan udara dari dalam ke luar ruang isolasi.
Hal ini mengakibatkan tidak akan ada udara luar yang masuk ke ruangan isolasi sehingga
udara ruang isolasi tidak terkontaminasi oleh udara luar. Ruang isolasi bertekanan positif ini
digunakan untuk penyakit-penyakit immuno deficiency seperti HIV AIDS atau pasien-pasien
transplantasi sum sum tulang. Untuk memperoleh udara di ruang isolasi sehingga
menghasilkan tekanan positif di ruang isolasi digunakan udara luar yang sebelumnya telah
disterilisasi terlebih dahulu.

E. Pengelolaan Limbah

Pada prinsipnya pengelolaan limbah pada ruang isolasi sama dengan pengelolaan limbah
medis infeksius yang umumnya terdiri dari penimbunan, penampungan, pengangkutan,
pengolahan dan pembuangan.

F. Macam-macam isolasi

1. Isolasi ketat

Kategori ini dirancang untuk mencegah transmisi dari bibit penyakit yang sangat virulen
yang dapat ditularkan baik melalui udara maupun melalui kontak langsung. Cirinya adalah
selain disediakan ruang perawatan khusus bagi penderita juga bagi mereka yang keluar
masuk ruangan diwajibkan memakai masker, lab jas, sarung tangan. Ventilasi ruangan
tersebut juga dijaga dengan tekanan negatif dalam ruangan.

2. Isolasi kontak

Diperlukan untuk penyakit-penyakit yang kurang menular atau infeksi yang kurang serius,
untuk penyakit-penyakit yang terutama ditularkan secara langsung sebagai tambahan
terhadap hal pokok yang dibutuhkan, diperlukan kamar tersendiri, namun penderita dengan
penyakit yang sama boleh dirawat dalam satu kamar, masker diperlukan bagi mereka yang
kontak secara langsung dengan penderita, lab jas diperlukan jika kemungkinan terjadi
kontak dengan tanah atau kotoran dan sarung tangan diperlukan jika menyentuh bahan-
bahan yang infeksius.

3. Isolasi pernafasan; Dimaksudkan untuk mencegah penularan jarak dekat melalui udara,
diperlukan ruangan bersih untuk merawat penderita, namun mereka yang menderita
penyakit yang sama boleh dirawat dalam ruangan yang sama. Sebagai tambahan terhadap
hal-hal pokok yang diperlukan, pemakaian masker dianjurkan bagi mereka yang kontak
dengan penderita, lab jas dan sarung tangan tidak diperlukan.

G. Prinsip isolasi ruang covid-19 terdiri dari :

1. Ruang ganti umum

2. Ruang bersih dalam

3. Stasi perawat

4. Ruang rawat pasien

5. Ruang dekontaminasi

6. Kamar mandi petugas

H. Prinsip kewaspadaan airborne harus diterapkan di setiap ruang perawatan isolasi yaitu:

1. Ruang rawat harus dipantau agar tetap dalam tekanan negatif dibanding tekanan di koridor.
2. Pergantian sirkulasi udara 6-12 kali perjam

3. Udara harus dibuang keluar, atau diresirkulasi dengan menggunakan filter HEPA (High-

Efficiency Particulate Air)

4. Setiap pasien harus dirawat di ruang rawat tersendiri.

5. Pada saat petugas atau orang lain berada di ruang rawat, pasien harus memakai masker
masker N95.

6. Ganti masker setiap 4-6 jam dan buang di tempat sampah infeksius.

7. Pasien tidak boleh membuang ludah atau dahak di lantai gunakan penampung dahak/ludah

tertutup sekali pakai (disposable).

I. Universal Precaution yang di terapkan di ruang isolasi

Universal Precaution {Kewaspadaan Universal} merupakan tindakan pengendalian infeksi yang


dilakukan oleh seluruh tenaga kesehatan untuk mengurangi resiko penyebaran infeksi dan
didasarkan pada prinsip bahwa darah dan cairan tubuh dapat berpotensi menularkan penyakit,
baik berasal dari pasien maupun petugas kesehatan.

Secara garis besar, standard kewaspadaan universal di ruang isolasi antara lain :

1. Cuci tangan

2. Pakai sarung tangan saat menyentuh cairan tubuh, kulit tak utuh dan membranmukosa

3. Pakai masker, pelindung mata, gaun jika darah atau cairan tubuh mungkin memercik

4. Tutup luka dan lecet dengan plester tahan air

5. Tangani jarum dan benda tajam dengan aman

6. Buang jarum dan benda tajam dalam kotak tahan tusukan dan tahan air

7. Proses instrumen dengan benar

8. Lakukan pengelolaan limbah dengan benar

9. Bersihkan tumpahan darah dan cairan tubuh lain segera dan dengan seksama

10. Buang sampah terkontaminasi dengan aman

11. Lakukan pengelolaan alat kesehatan untuk mencegah infeksi dalam kondisi sterildan siap
pakai dengan cara dekontaminasi, pencucian alat, dan desinfeksi dansterilisasi

J. Prosedur perawatan di ruang isolasi


1. Persiapan sarana baju operasi yang bersih, rapi (tidak robek) dan sesuai ukuran badan.
Sepatu bot karet yang bersih, rapih (tidak robek) dan sesuai ukuran kaki. sepasang sarung
tangan DTT (Desinfeksi Tingkat Tinggi) atau steril ukuran pergelangan dan sepasang
sarung bersih ukuran lengan yang sesuai dengan ukuran tangan. Sebuah gaun luar dan
apron DTT dan penutup kepala yang bersih. Masker N95 dan kaca mata pelindung Lemari
berkunci tempat menyimpan pakaian dan barang barang pribadi.

2. Langkah awal saat masuk ke ruang perawatan isolasi Lakukan hal sebagai berikut:

i. Lepaskan cincin, jam atau gelang

ii. Lepaskan pakaian luar

iii. Kenakan baju operasi sebagai lapisan pertama pakaian

iv. Lipat pakaian luar dan simpan dengan perhiasan dan barang-barang pribadi lainnya di
dalam lemari berkunci yang telah disediakan.

v. Mencuci tangan

vi. Kenakan sarung tangan lapis dalam

vii.Kenakan sepasang sarung tangan luar sebatas pergelangan tangan

viii. Kenakan jas operasi

ix. Kenakan gown

x. Kenakan sepasang sarung tangan sebatas lengan

xi. Kenakan masker respiratoir {N95}

xii. Kenakan celemek plastik/apron

xiii. Kenakan penutup kepala

xiv. Kenakan alat pelindung mata (goggles / kacamata)

xv. Kenakan face shield (pelindung wajah)


xvi. Kenakan sepatu boot karet

BAB III
RUANG LINGKUP PERAWATAN ISOLASI COVID-19

Ruang lingkup perawatan Isolasi Covid-19 di RSUD Tamiang Layang memberikan


pelayanan yang komplek berbagai jenis penyakit yang ada, tidak terkecuali penyakit yang
menular, pasien dengan resiko tinggi menyebarkan penularan peyakit, dan juga pasien
dengan resiko imunocompromised. Sehingga diperlukannya suatu ruangan isolasi sehingga
pasien pasien dengan kasus yang beresiko menyebarkan infeksi melalui dropplet, airborne,
kontak langsungan lainnya.

Tamiang Layang, Maret 2020


Mengetahui
Direktur RSUD Tamiang Layang

Dr. Jimmi

Anda mungkin juga menyukai