Anda di halaman 1dari 70

DETEKSI DINI/

PENAPISAN ANAK
BERKEBUTUHAN
KHUSUS

Dr.Tendry Septa.,SpKJ(K)
Psikiater Konsultan Anak dan Remaja
RSJD Prop.Lampung
6 Oktober 2017 1
tendrysepta@gmail.com
PENDAHULUAN
Dalam melakukan evaluasi tumbuh kembang anak, perlu
dilakukan evaluasi secara komprehensif.
Hal yang perlu diperhatikan adalah :
Sejak lahir anak mengalami proses tumbuh kembang
 kondisi anak & remaja selalu berubah
Anak berkembang dalam fase-fase yang berurutan
Anak berkembang dalam berbagai aspek antara lain ;
fisik, psikososial, kognitif, moral dan psikoseksual

2
PENDAHULUAN CONT
Dalam proses tumbuh kembang ada tugas perkembangan
(developmental task ) yang harus dipenuhi oleh anak
Ada kebutuhan perkembangan (developmental needs) yang
harus dipenuhi oleh lingkungan terdekat ( dalam hal ini oleh
orangtua)
Anak dipengaruhi kuat oleh orangtua/lingkungan
Pemeriksa harus mengerti proses tumbuh kembang anak,
psikopatologi, mampu berkomunikasi dan menjalin hubungan
terapeutik dengan anak dan orangtua

3
Untuk menyatakan apakah suatu perilaku
dianggap normal/patologi  tergantung
tingkat perkembangan
Suatu perilaku dianggap tidak wajar dan perlu
dapat perhatian jika terjadi diluar /tidak sesuai
garis perkembangan
Pemeriksa perlu memahami konsep
perkembangan yang normal sebelum
menentukan apakah perilaku tsb sesuai dgn
usia perkembangan anak

4
Sebelum menganalisa apakah
psikopatologi pada anak merupakan
suatu proses perkembangan normal yang
berjalan menyimpang pemeriksa harus
tentukan tingkat perkembangan anak.
Selanjutnya identifikasi proses-proses
perkembangan yang penting untuk
memahami psikopatologi yang ada &
menentukan kondisi yang normal
Diklat RSJD Prov.Lampung
5
Mengevaluasi dengan menggunakan pendekatan
beberapa model teoritikal (development normal,
psikososial, psikoanalitik, moral, intelektual,
biologik) dan development menyimpang

Akan terlihat banyak variasi sehubungan dengan


“psikopatologi” yg sesuai dengan tingkat
perkembangan

6
Contex Risk Vulnerabilities/ Protective Factor Protective
Potentiating Mechanisms
Factors (Across all
contents)
BIOLOGICAL Genetic disorders Difficult Temperament Easy temperament
Prenatal influences
Neurological damages
In-adequate nutrition
INDIVIDUAL Low Intellegence Gender Intellegence
Low Self esteem Poor Planning ability Competence
Low Self Control Sociability Physical Atractiveness
Engaging Personality
FAMILY Insecure Attachment Poor Parent-child Positive, stable care Reduction of risk
Interparental conflict relationship Competent adult role impac
Abuse Lack of affictionate care models, Reduction of negative
Neglect Parental supervision chain reactions
Domestic Violence Parental valuing of Self-efficacy & coping
Boundary Disolution child atributes skills
Opening of
oppurtunities
SOCIAL Antisocial Friends Poor social skill Positive peers
Relationships
Adult mentors
CULTURAL Poverty Personal characteristics Positive cultural values
Racism that clash with social Positive ethnic identity
Prejudice ideals/expectation Cultural tolerance for
Community Violence diversity
7
NORMAL CHILDHOOD DEVELOPMENT

0-1 year • Totally dependent


• Rapid motor development-walking by one year
• Attachment behaviour from 7 months
1-2 year • Begins to talk
• Dry by day
• Temper tantrums
• Separation anxiety
2-5 year • Complex language skills
• Sociable
• Identifications with parents
• Beginning of conscience formation
• Vivid fantasy life
• See themselves as the centre of their world

8
NORMAL CHILDHOOD DEVELOPMENT…2
5-10 year • Well defined identity as girl & boy
• Able to separate well from mother
• Personality atributes acquired by the end
of periode persist into adulthood
• Less egocentric
Adolescence o Puberty 11 – 13 years in girl & 13-17 year in
boy
o Establishment of personality identity
o Establishment of autonomy from parents
o Learning to work & develop skills to
become self supporting
o Peer group relationship are very
important

5 October 2017 RSJD PROVINSI LAMPUNG 9


FAKTOR BERPERAN DALAM TIMBULNYA
GANGGUAN JIWA

SOSIO-
BIOLOGIS KULTURAL
ADAPTASI
BIO-PSIKO-
SOSIAL

PSIKOLOGI
S
Yager J. Comp.Textbook of Psy. Vol. I.Clinical
manif of psy disord .2000: 795

10
tendrysepta@gmail.com
BIOLOGIS
Neuroanatomi
Neurophysiologi
Tingkat perkembangan dan maturasi
Faktor prenatal dan perinatal :
Hormonal
Infeksi
Toksik
Metabolik
Genetik , dll

11
Terkait faktor biologis a.l :
Jenis kelamin :
depresi : W >L
antisocial personality ; L>W
penyalahgunaan Napza : L>W
Genetik : gangguan bipolar, unipolar,
Intra uterine : bumil merokok/terpapar asap rokok  
probabilitas anak/remaja dengan gangguan atensi.

12
Status sosioekonomi
Stabilitas keluarga
Model pengasuhan
Problem dalam kelompok/group :
Involving prejude
Fasilitas keseh. inadequate
Pendidikan
Tempat tinggal : perkotaan versus desa
Ras dan nilai keagamaan
Values
13
Kejadian hidup bermakna  gangguan jiwa
Kejadian tidak diinginkan   predisposisi
▪ gangguan jiwa dan akan makin   bila
dukungan lingkungan sosial (-)
Persepsi lingkungan terhadap individu dapat
menginduksi gangguan jiwa

14
PSIKOLOGIS
Sejak lahir individu membawa karateristik
temperamen tersendiri
Karakteristik temperamen  dengan mental
emosional individu (utama masa kanak)
Temperamen mempengaruhi individu berespon
terhadap :
stimulus internal dan eksternal
kemampuan adaptasi
persistensi perilaku
kualitas suasana perasaan, dll

15
RISIKO – KERENTANAN- POTENSI -
PERLINDUNGAN
Risiko : kondisi atau keadaan yang
meningkatkan kemungkinan terjadinya
psikopatologi
Risiko Biologik :
Defek kelahiran,
Kerusakan neurologik,
Nutrisi yang inadekuat,
Ortu dengan gangguan
Mempunyai kelainan genetik

16
RISIKO – KERENTANAN- POTENSI - PERLINDUNGAN

Konteks individual : IQ
Konteks Keluarga : Neglect

Konteks Interpersonal : Teman sebaya antisosial


Konteks budaya : Kemisikinan

✓ Risiko tunggal memiliki keterbatasan kekuatan prediksi

✓ Risiko multipel memiliki efek kumulatif  misal: anak yg


memiliki kedua ortu alkoholik memiliki 2 kali masalah
perkembangan daripada anak dgn 1 ortu yg alkoholik

tendrysepta@gmail.com 17
A n Example of A Transactional
Process

Parent Parent
Anxiety Avoidance

Child born Child difficult Child language


Prematurely temperament delay

18
tendrysepta@gmail.com
DIAGNOSIS PSIKIATRI ANAK

Gangguan di masa kanak yang


prevalensinya tinggi terbagi 2 kelompok
besar :
A. Gangguan Eksternalisasi
B. Gannguan Internalisasi

19
A. Gangguan Eksternalisasi
Perilaku yang lebih diarahkan ke luar dirinya,
seperti : agresivitas, ketidakpatuhan,
overaktivitas, dan impulsivitas, termasuk, ADHD
(Attention Deficit Hiperactivity Disorder),
Counduct Disorder, dan ODD

B. Gangguan Internalisasi
Ditandai pengalaman dan perilaku yang lebih
terfokus ke dalam diri seperti depresi, menarik
diri dari pergaulan sosial, dan kecemasan,
termasuk gangguan ansietas dan mood di masa
kanak-kanak

20
DISORDERS OF PSYCHOLOGICAL DEVELOPMENT
(F80-F89)
F80 Specific developmental disorders of speech and
language
F81 Specific developmental disorders of scholastic
skills
F82 Specific developmental disorder of motor function
F83 Mixed specific developmental disorders
F84 Pervasive developmental disorders
F88 Other disorders of psychological development
F89 Unspecified disorder of psychological
development

21
F.84 PERVASIVE DEVELOPMENTAL
DISORDERS
Disorders characterized by qualitative abnormalities in
reciprocal social interactions and in patterns of
communication, and by a restricted, stereotyped, repetitive
repertoire of interests and activities.
F84 Pervasive developmental disorders
F84.0 Childhood autism
F84.1 Atypical autism
F84.2 Rett's syndrome
F84.3 Other childhood disintegrative disorder
F84.4 Overactive disorder associated with mental
retardation and stereotyped movements
F84.5 Asperger's syndrome
F84.8 Other pervasive developmental disorders
F84.9 Pervasive developmental disorder, unspecified
22
BEHAVIOURAL & EMOTIONAL DISORDERS
WITH ONSET USUALLY OCCURRING IN CHILDHOOD &
ADOLESCENCE (F90-F98)

F90 Hyperkinetic disorders


F91 Conduct disorders
F92 Mixed disorders of conduct and emotions
F93 Emotional disorders with onset specific to
childhood
F94 Disorders of social functioning with onset specific
to childhood and adolescence
F95 Tic disorders
F98 Other behavioural and emotional disorders with
onset usually occurring in childhood and
adolescence
23
F90 HYPERKINETIC
DISORDERS/ADHD

F90 Hyperkinetic disorders


F90.0 Disturbance of activity and attention
F90.1 Hyperkinetic conduct disorder
F90.8 Other hyperkinetic disorders
F90.9 Hyperkinetic disorder, unspecified

24
HYPERKINETIC DISORDERS /
ADHD

Banyak ditemui
Belum banyak dipahami
Banyak menimbulkan masalah :
Keluarga
Masyarakat, sekolah
Proses belajar

5 October 2017 25
SIGN & SYMPTOMS

Ketidakmampuan yang menetap dalam


memusatkan perhatian dan/atau disertai
adanya hiperaktivitas.
Timbul sebelum usia tujuh tahun (bisa mulai
usia tiga tahun).
Diagnosa sesudah gejalanya sangat nyata
beberapa tahun.

26

5 October 2017
EPIDEMIOLOGI

Angka kejadiannya:
USA : 2 – 20% anak sekolah
3 – 10% anak SD
Inggris: lebih jarang;
Anak laki-laki > anak perempuan
3:1 – 5:1 s/d 9:1.
2 – 8% dewasa AS.

5 October 2017 27
BIOLOGIS
Saudara kandung anak ADHD mempunyai risiko tinggi
untuk menderita:
ADHD
Gangguan tingkah laku
Kecemasan
Depresi
Prestasi belajar menurun
Gagal di sekolah (Kesulitan bersosialisasi)
Orang tua anak ADHD, insiden tinggi :
Hiperkinetik
Sosiopatik
Peminum alkohol
Gangguan konversi

5 October 2017 28
ETIOLOGI
Heterogen
Faktor biologik (gangguan Neurologis)
Faktor psikologik.
Faktor kondisi sosial.

5 October 2017 29
FAKTOR YANG DIANGGAP BERPERAN
✓ Keracunan sewaktu dalam ✓ Faktor fisiologi
kandungan persyarafan

✓ Prematuritas ✓ Faktor psikososial

✓ Proses kelahiran yang o Bumbu masak.


memengaruhi SSP o Pewarna. belum ada
o Pengawet bukti
o Gula. penelitian
✓ Faktor genetik
✓ Faktor perkembangan
✓ Faktor kerusakan otak
✓ Faktor zat-zat kimia di otak

30
GENETIK
✓Saudara kandung ADHD  cenderung 2-3 X kemungkinan
ADHD dari pada anak N.
✓Kembar 1 telur  79%.
✓Kembar 2 telur  32 %.

KERUSAKAN OTAK
✓ Anak ADHD menunjukkan gangguan neurologis ringan >>
populasi umum.
✓ Hipotesis  berhubungan dengan : Vaskularisasi,
toksik, metabolik, mekanik/fisik, inlamasi, trauma
kelahiran dan infeksi

5 October 2017 31
NEUROKIMIA
✓ Gangguan metabolisme zat-zat neurokimiawi pada
korteks prefrontal dan berhubungan dengan struktur
sub-cortical

✓Berfungsi mengontrol fungsi eksekutif.


✓ Kaya dengan kathekolamin (dopamin, adrenalin,
noradrenalin)

✓ Motivasi, tindakan, pemusatan perhatian

5 October 2017 32
NEUROBIOLOGIS
Perkembangan otak meningkat pd usia 3-10 th,
2-4 th, 10-12 th, 14-16 th.
Beberapa anak mengalami keterlambatan
maturasi pada perkembangannya.
✓ EEG anak ADHD dg masalah pemusatan
perhatian  terdpt kelainan.
✓ PET  Terdapat kelainan, (aliran darah cerebral
& metabolisme yang rendah pd lobus frontalis:
kontrol).
✓ MRI  Didapati sebagian lobus frontalis dan
basal ganglia lebih kecil dari pada anak N.

5 October 2017 33
PSIKOSOSIAL
Stres maternal selama kehamilan.
Kurangnya attachment di penitipan,
perceraian.
ADHD sering didapati pada anak :
Dengan ibu mempunyai riwayat psikiatri.
Ayah dengan penyalahgunaan alkohol.
Sosioekonomi rendah.
Kekacauan dalam keluarga.
Komunikasi yang buruk dalam keluarga.

5 October 2017 34
GEJALA UTAMA
1) Kurangnya kemampuan untuk memusatkan
perhatian
2) Hiperaktivitas + Impulsivitas.
KRITERIA DAGNOSIS (DSM-V) :
A. Terdapat enam atau lebih dari gejala
gangguan pemusatan perhatian (1) dan
juga enam atau lebih gejala hiperaktivitas
+ impulsivitas (2) dalam derajat yang tidak
sesuai dengan usianya (tingkat
perkembangannya) dan berlangsung
minimal enam bulan lamanya.
5 October 2017 35
Ad.1. Kurangnya kemampuan untuk
memusatkan perhatian
a. Sering tidak dapat memusatkan perhatian pada
suatu hal secara detail/rinci, sering membuat
kesalahan karena ceroboh.
b. Sulit mempertahankan perhatiannya pada tugas-
tugas atau aktivitas bermain.
c. Seperti tidak mendengarkan sewaktu diajak
berbicara.
d. Sering tidak mengikuti perintah (cenderung
menentang dan tidak memahami perintah).

5 October 2017 36
e. Sering tidak dapat mengorganisir tugas-
tugasnya/aktivitasnya.
f. Sering menolak, tidak menyenangi
untuk terikat pada tugas-tugas yang
menuntut ketahanan mental.
g. Sering kehilangan barang.
h. Perhatiannya mudah beralih.
i. Pelupa.

5 October 2017 37
Ad. 2. Hiperaktivitas.
a. Kaki dan tangannya tak dapat tenang serta berteria- teriak.
b. Sering meninggalkan tempat duduknya sewaktu di kelas.
c. Berlari kesana kemari, memanjat-manjat.
d. Sulit melakukan aktivitas/bermain dengan tenang.
e. Ada saja yang dilakukan (~mesin).
f. Seringkali bicara keras-keras.

Impulsivitas.
a. Sering menjawab sebelum pertanyaan selesai diutarakan.
b. Sulit untuk dapat menunggu giliran.
c. Sering menginterupsi/menyela orang lain.

5 October 2017 38
KRITERIA DIAGNOSIS (DSM-V)
1. Gejala GPP atau H-I tersebut timbul sejak usia
di bawah tujuh tahun.
2. Gejala tersebut ditemui pada dua tempat atau
lebih misalnya di sekolah, di rumah, dan di
tempat bermain.
3. Harus ada bukti yang jelas adanya dampak di
bidang sosial, akademik, atau pekerjaan.
4. Bukan sebagai bagian dari gejala gangguan
jiwa yang lainnya (mis. gangguan
perkembangan pervasif, skizofrenia, dan
psikotik lainnya)

5 October 2017 39
ADHD dibagi 3 tipe
1) Tipe Gangguan Pemusatan
Perhatian ( GPP.).
2) Tipe Hiperaktivitas & Impulsivitas (
H-I ).
3) Tipe campuran ( GPP & H-I ).

5 October 2017 40
GANGGUAN YANG MENYERUPAI

1. Kurang bisa memusatkan perhatian dan


aktivitas yang tinggi tapi masih dalam
batas normal (pada usia < 3 tahun sulit
dibedakan)
2. Kecemasan
3. Kesulitan belajar

5 October 2017 41
Perjalanan Penyakit & Harapan kedepan
Bervariasi.
a. Menetap sampai dewasa/remaja (15-20%).
b. Membaik pada waktu pubertas.
c. Hiperaktivitas menghilang tetapi GPP dan
impulsivitas tetap ada.
Type H-I  selanjutnya banyak menjadi type campuran.
✓ Bila disertai agresivitas  sering  dilinquent
✓ Type GPP sering mempunyai IQ lebih rendah &
keterlambatan
✓ perkembangan berbahasa.

5 October 2017 42
Perbaikan jarang terjadi sebelum usia 12 th.
Biasanya terjadi pada usia 12 -20 th.
Sebagian besar mengalami perbaikan
partial, dan memiliki risiko untuk
terjadinya gangguan tingkah laku
antisosial, penggunaan zat dan
gangguan emosi.

5 October 2017 43
Diramalkan ADHD dapat menetap, bila :
Ada riwayat dalam keluarga yang menderita
ADHD
Adanya kejadian-kejadian negatif dalam
kehidupan
Disertai gangguan tingkah laku, depresi,
kecemasan

5 October 2017 44
PDD
DEFINISI:
kemunduran dan penyimpangan perkembangan
sosial, komunikasi dan kemampuan lainnya.
Ketiadaan minat terhadap lingkungan sosial
Khas : respons perilaku tidak biasa terhadap
benda mati
Manerisme, gerakan streotipik, sulit berubah,
minat aneh dan preokupasi

45
PDD

DSM V : Kategorikan meliputi


Gangguan Autistik
Gangguan RETT
Gangguan Disinteggratif masa kanak
Gangguan Asperger
Gangguan Spesifik lainnya yg tidak
di tentukan

46
GANGGUAN AUTISTIK

Terdapat hendaya dalam interaksi sosial,


penyimpangan dalam komunikasi,
perilaku dan minat yang terbatas atau
stereotipik.
Abnormalitas terjadi sebelum usia 3 thn.
Sekitar 70% fungsi adalah tingkat RM

47
Kriteria Diagnostik

Tabel Kriteria Diagnostik untuk Gangguan Autistik DSM-V


A.Total enam ( atau lebih) hal dari (1), (2), dan (3), dengan setidaknya dua
dari (1), dan masing-masing satu dari (2) dan (3):
1. Gangguan kualitatif dalam interaksi sosial, seperti ditunjukkan oleh
sekurangnya dua dari berikut:
a) Gangguan perilaku nonverbal multipel seperti tatapan mata,
postur,
ekspresi wajah, dan gerak-gerik interaksi sosial
b) Gagal untuk mengembangkan hubungan dengan teman sebaya
yang sesuai dengan tingkat perkembangan
c) Tidak ada keinginan spontan untuk berbagi kesenangan, minat,
atau prestasi dengan orang lain (misalnya, kurang dalam
menampilkan, mengemukakan atau menunjukkan benda yang
menarik minat)
d) Tidak ada timbal balik sosial atau emosional

RSJD PROVINSI LAMPUNG 48


2. Gangguan kualitatif dalam komunikasi seperti yang
ditunjukkan oleh setidaknya satu dari yang berikut:
a. Keterlambatan atau kekurangan total dalam perkembangan
keterlambatan, atau kekurangan total dalam perkembangan
bahasa ucapan (tidak disertai usaha untuk kompensasi melalui
cara komunikasi lain seperti gerak-gerik atau mimik)
b. Pada individu dengan bicara yang adekuat, gangguan jelas
dalam kemampuan untuk memulai atau mempertahankan
percakapan dengan orang lain
c. Pemakaian bahasa atau bahasa idiosinkratik secara stereotipik
dan berulang.
d. Tidak adanya berbagai permainan khayalan atau permainan
sosial pura-pura yang spontan sesuai tingkat perkembangan

49
3. Pola perilaku, minat, aktivitas yg terbatas, berulang,
stereotipik, spt ditunjukkan oleh sekurangnya satu dari
berikut :
a. Preokupasi dengan satu atau lebih pola minat yang
stereotipik dan terbatas, yang abnormal dalam intensitas
maupun fokusnya
b. Ketaatan yang tampaknya tidak fleksibel terhadap
rutinitas atau ritual yang spesifik dan nonfungsional
c. Manerisme motorik, stereotipik dan berulang (misalnya,
menjentikkan, memuntirkan tangan atau jari, atau
gerakan kompleks seluruh tubuh)

50
B. Keterlambatan atau fungsi abnormal pada
setidaknya satu bidang berikut, dengan awitan
sebelum umur 3 tahun: (1) interaksi sosial, (2)
bahasa yang digunakan dalam komunikasi sosial,
atau (3) permainan simbolik atau imaginatif.
C. Gangguan tidak lebih baik diterangkan oleh
gangguan Rett atau gangguan disintetegratif masa
kanak.

51
Ggn Perilaku
PENYERTA : -GG TIDUR & MAKAN
-GG MOOD & AFEK
MALFORMASI
INTERAKSI SOSIAL: TELINGA
Nonverbal, hubungan STIMULI SENSORIK
-HIPERAKUSIS
berbagi, timbal-balik -SENSITIF CAHAYA, TAKTIL

KOMUNIKASI: verbal, mulai & PERILAKU MOTORIK ;


mempertahankan, idiosinkratik  STEREOTIPIK
-HAND FLAPPING,
& stereotipik, permainan -FINGER TWIDDLING,
khayalan -WAVING IN FRONT OF EYES
MANERISME MOTORIK
- JINJIT, POSISI ANEH
POLA PERILAKU & MINAT - ECHOPRAXIA
preokupasi,  BODY ROCKING
-rutinitas/ritual,
-manerisme, stereotipik MELUKAI-DIRI
AGRESI & MENENTANG

BATITA GG KEJANG 52
GG AUTISTIK & KONDISI MEDIS LAIN; TEORI BIOLOGI;
FRAGILE X SIND, TUBER SCLEROSIS RM, KEJANG SIND.SSP

LAIN;
GENETIK o FENILKETONURIA,
>> KEMBAR MONOZIGOT o NEUROFIBROMATOSIS,
ETIOLOGI o RUBELLA KONGENITAL
G.
AUTISTIK
FAKTOR PERINATAL; TEORI PSIKOSOSIAL;
KOMPLIKASI PRE, PERI,-NEONATAL EKSPRESI IBU

NEUROANATOMI NEUROKIMIA ;
o SUBCORTEX BERHUB DG BAHASA & KOGNITIF;
SEROTONIN↑, TEORI IMUN;
o FRONTAL o ANTIBODI MATERNAL,
o CORTEKS DOPAMIN↑,
o TEMPORAL, OPIOID endogen o INFEKSI VIRUS
o NEOSTRIATUM SENSORIK
o CEREBELUM

53
EVOKED POTENTIAL
EEG; RECORDING
OCULOMOTOR &
POSTURAL PHYSIOLOGY
KELAINAN BERVARIASI, AUDITORY P300 KEL BILATERAL SIMETRIS FUNGSI
BRAIN’S PROCESSING TGT NEOKORTIKAL
>> AUTISTIK + RM
OF SENSORY STIMULI

PATOLOGI &
PX/ LABORATORIUM

NEUROIMAGING STUDIES NEUROPATOLOGI


CT: > VENTRIKEL III & LAT UK NEURONAL↓, ↑CELL PACKING DENSITY
MRI: ↑ VOLUME PARIETAL, TEMPORAL,  HIPOKAMPUS, AMIGDALA, M BODY,
A CINGULAT CORTEX, SEPTUM  PENYUSUN SISTEM LIMBIK
OCCIPITAL.
↓ SEL PURKINJE & SEL GRANULE DI CORTEX NEOCELEBELER

54
SELANJUTNYA

RSJD PROVINSI LAMPUNG 55


TATALAKSANA
ANAK
BERKEBUTUHAN
KHUSUS

RSJD PROVINSI LAMPUNG 56


ADHD
TATALAKSANA
Pengobatan dilakukan secara terpadu, antara
lain:
1. Penatalaksanaan psikososial (terapi
perilaku/ modifikasi perilaku)
2. Obat-obatan :
✓ Psikostimulansia
✓ Antidepresan, (bila obat psikostimulansia
kurang efektif)

RSJD PROVINSI LAMPUNG


5 October 2017 57
TERAPI PERILAKU
Pelatihan Ortu.
✓ Mengurangi konflik anak – orang tua.
✓ Diajarkan pola asuh yang sesuai
(reward & punishment).
Intervensi di sekolah.
✓ Edukasi guru & petugas sekolah (agar
dapat membimbing bidang akademik,
mengatasi masalah sosial,
meningkatkan harga diri anak.

RSJD PROVINSI LAMPUNG


5 October 2017 58
Intervensi pada anak.
o Kerjasama antara konselor dan anak
(membantu menurunkan perilaku
agresif, mekan kemampuan
bersosialisasi dan harga diri anak).
Umumnya dengan memperbaiki :
o Fungsi keluarga,
o Fungsi sosial penderita,
o Mengurangi agresivitasnya, sedini
mungkin diharapkan dapat
mengendalikan ADHD dengan optimal.

RSJD PROVINSI LAMPUNG 59


T A T
A A
T T
A A
L S L
A A
K K
S S
A D A
N N
A A

60
Tujuan terapi anak dengan AUSTISTIK (ASD)
✓ Tujuannya adalah untuk mengurangi
perilaku yang kacau dan mengembangkan
proses belajar, terutama kemampuan
berbahasa dan berkomunikasi serta
ketrampilan bantu-diri.
✓ Tujuan ini akan tercapai dengan optimal
setelah dilakukan pemeriksaan yang
komprehensif

RSJD PROVINSI LAMPUNG 61


✓ Evaluasi akan menentukan apa
kelebihan/kekuatan dan kebutuhan anak, serta
program intervensi yang terstruktur dan bersifat
individual macam apa yang akan diberikan
✓ Untuk itu diperlukan intervensi dini yang
intensif dengan pendekatan individual
✓ ASD cukup responsif terhadap terapi perilaku
dan edukasi.
✓ Terdapat berbagai variasi program intervensi
yang dirancang khusus untuk ASD.

RSJD PROVINSI LAMPUNG 62


Tidak ada satupun program yang dapat digunakan
untuk semua anak autistik dan menjamin anak akan
mengalami kemajuan setelah di terapi dengan
program tersebut.
Seperti anak-anak pada umumnya, anak ASD berbeda
satu dengan yang lain, baik fungsi inteligensi, minat,
kelebihan maupun kebutuhan edukasinya.
Sebuah program intervensi harus dirancang secara
individual, dengan bantuan tenaga profesional yg
berpengalaman sehingga sesuai dengan kebutuhan
masing-masing anak.

RSJD PROVINSI LAMPUNG 63


Keberhasilan program intervensi biasanya
melibatkan satu campuran aktivitas yang terstruktur
dan lebih alamiah:
Individual
Kurikulum khusus untuk anak dengan ASD
Komponen komunikasi yang kuat
Keterlibatan keluarga
Pengajaran yang sistematik dan terstruktur
Intensitas pelatihan (paling sedikit 20 jam/minggu)
Pelatihan perkembangan yang sesuai
Kontak dengan teman sebaya yang sama

RSJD PROVINSI LAMPUNG 64


Pendekatan Edukasi
Anak dengan ASD membutuhkan edukasi yang
intensif, khusus dan terstruktur, serta dimulai
secepatnya anak dapat mengikuti rutinitas
sekolah.
Biasanya dengan kelas yang mempunyai jumlah
murid sedikit dan rasio guru-murid yang kecil.
Saat belajar hendaknya ditempatkan pada satu
lingkungan yang tidak menimbulkan banyak
distraksi seperti di dekat jendela, ataupun dalam
ruangan yang dindingnya penuh dengan hiasan.

RSJD PROVINSI LAMPUNG 65


TERAPI WICARA
Terapi wicara menekankan pada penggunaan
kata-kata agar dapat berkomunikasi.
Pada anak yang lebih besar atau anak autistik
yang higher-functioning, program edukasi
sebaiknya difokuskan secara intensif pada
pelatihan ketrampilan komunikasi dan sosial

RSJD PROVINSI LAMPUNG 66


Terapi Perilaku
Terapi perilaku, berdasarkan pada prinsip-prinsip
teori belajar, menggunakan teknik modifikasi perilaku
untuk membentuk perilaku yang diinginkan dan
menghilangkan perilaku yang bermasalah.

Terapi perilaku sangat berguna dalam mengatasi


perilaku yang mengganggu, mulai dari kesulitan
memusatkan perhatian sampai tantrums yang sulit
diatasi dan perilaku menyakiti diri sendiri.

RSJD PROVINSI LAMPUNG 67


Terapi Medikamentosa
Psikofarmaka, beberapa diantaranya dapat
menekan gejala-gejala spesifik seperti self-injury,
agresivitas, gerakan stereotipik dan overaktivitas,
walaupun belum ada psikofarmaka yang dapat
menyembuhkan autisme,
Seperti halnya semua medikamentosa, harus
diperhatikan manfaat dan efek samping yang
muncul dari penggunaannya, misal pemakaian
major tranquilizers menimbulkan oversedasi, yang
dapat keliru dianggap sebagai respons terapeutik
yang positif.

RSJD PROVINSI LAMPUNG 68


KESIMPULAN

1. Deteksi dini anak berkebutuhan khusus sangat


diperlukan untuk tatalaksana, prognosis dan
mengoptimalisasi quality of life selanjutnya.
2. Faktor yang dianggap berperan  anak
berkebutuhan khusus multifaktorial.
3. Intervensi yang maksimal hendaknya holistik.
4. Layanan primer memiliki peran dalam
penapisan awal dan memengaruhi prognosis
kualitas anak selanjutnya.

RSJD PROVINSI LAMPUNG 69


5 October 2017
70

RSJD PROVINSI LAMPUNG


TERIMA KASIH TERIMA KASIH TERIMA KASIH TERIMA KASIH TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai