Anda di halaman 1dari 9

Mata Kuliah : Keperawatan Gerontik

Fasilitator : Suhermi, S.Kep.,Ns.,M.Kes

LAPORAN TUTORIAL
SKENARIO III

Oleh:

NUR INTAN ANA SOFIAN


14220170011
C1

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2020
SKENARIO III

Ny. P adalah seorang wanita lemah keturunan Bugis yang berusia 88 tahun. Suaminya
meninggal l4 tahun yang lalu akibat cedera serebrovaskular. Ny. P tinggal di rumahnya
sendiri hingga satu tahun yang lalu. Pada saat itu ia didiagnosis kanker payudara
metastasis dan dipindahkan ke panti werdha setelah rnenjalani pembedahan, radiasi, dan
kemoterapi. ia diinformasikan bahwa harapan hidupnya hanya tinggal kurang dari
setahun. Kendati ia merasakan sedikit nyeri saat ini, ia membutuhkan bantuan dalam
melakukan aktivitas harian dan pada saat mobilitas. Tidak ada kerabat Ny. P yang masih
hidup. Ny. P terlihat diam dan menarik diri sejak pindah ke panti werdha. Ia sering
menangis, menolak untuk terlibat dalam aktivitas, dan sering meluangkan waktu
sepanjang hari berbaring di tempat tidur dalam kegelapan. Ia makan sedikit dan berat
badannya berkurang 4,5 kg sejak masuk panti. Ia mengatakan kepada staf bahwa ia
merindukan suami, rumah, dan kebunnya. Ia juga mengatakan bahwa ia marah karena ia
telah banyak menderita. Ny. Porter menggenggam tasbihnya terus-menerus dan hanya
sebentar saja tampak gembira setelah kunjungan seorang Ustadz.

STEP 1 KLARIFIKASI KATA SULIT DAN KATA-KATA KUNCI


Kata sulit :
1. serebrovaskular :mengacu pada kondisi, penyakit, dan gangguan yang
mempengaruhi pembuluh darah dan suplai darah keotak. Jika penyumbatan,
malformasi, atau pendarahan mencegah sel-sel otak mendapatkan oksigen
yang cukup, maka kerusakan otak dapat terjadi
2. Radiasi : adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam
bentuk panas, partikel atau gelombang.
3. Kemoterapi :adalah perawatan kanker yang menggunakan obat-obatan untuk
menghentikan pertumbuhan sel kanker, baik dengan membunuh sel atau
dengan menghentikannya membelah
4. Kanker payudara metastatis : kanker payudara stadium 4 (stadium lanjut)

Kata kunci :
1. Ny. P membutuhkan bantuan dalam melakukan aktivitas harian dan pada saat
mobilitas.
2. Ia sering menangis, menolak untuk terlibat dalam aktivitas, dan sering
meluangkan waktu sepanjang hari berbaring di tempat tidur dalam kegelapan
3. Dia diagnosis kanker payudara metastasis dan di pindahkan ke panti werdha
setelah menjalani pembedahan, radiasi dan kemoterapi
4. Kendati ia merasakan sedikit nyeri saat ini, ia membutuhkan bantuan dalam
melakukan aktivitas harian dan pada saat mobilitas.
5. Pasien sdh mw bicara dgn perawat da ustadz dan pasien bahagia dgn
kedatangan ustadz

STEP 2 PROBLEM (MASALAH KEPERAWATAN UTAMA)


“DISTRES SPIRITUAL”

STEP 3 PERTANYAAN-PERTANYAAN PENTING


1. Terapi apa yang di berikan pada kasus Ny. P tersebut?
2. Bagaimana peran perawat untuk meningkatkan kualitas hidup Ny. P yang
telah didiagnosa harapan hidupnya hanya tinggal kurang dari setahun?
3. Apa upaya kesehatan yang tepat pada kasus tersebut ?
4. Apa intervenesi keperawatan dari diagnose utama?
5. Apa saja karakteristik distress spiritual ?
6. Apa defenisi dari di strees spiritual?
7. Diagnosis keperawatan apa yg bisa diangkat pada kasus?
STEP 4 JAWABAN
1. Terapi yang diberikan
yaitu dengan memberikan tuntunan terhadap pelaksanaan sholat, thoharoh
bagi orang sakit, dzikir dan do’a sehari-hari, tuntunan bagi keluarga dalam
menghadapi cobaan, hakikat sakit dan bagaimana cara berikhtiar menurut
Islam, konseling keagamaan, pendekatan dengan pasien dan keluarga,
mencegah berputus asa dan menjaga kemurnian tauhid, bimbingan sakaratul
maut maka akan sangat direspon secara positif oleh pasien. Untuk pasien
yang sakit kritis diberikan terapi spiritual atau nasehat sehingga
mendapatkan keikhlasan, kesabaran, dan ketenangan dalam menghadapi
cobaan sakit. (Grace 2013)
2. Peran perawat
a. Memberikan kesempatan pada klien dan keluarga untuk
mengungkapakan perasaan, diskusikan kehilangan secara terbuka dan
gali makna pribadi dari kehilangan. Jelaskan bahwa berduka adalah
reaksi yang umum dan sehat. Pengetahuan bahwa tidak ada lagi
pengobatan yang dibutuhkan dan bahwa kematian sedang menanti
dapat menimbulkan perasaan ketidk berdayaan dan respon berduka
lainnya.
b. Beri dorongan pada klien untuk mengespresikan diri yang positif
meningkatkan penerimaan diri dan penerimaan kematian
c. Bantu klien mengatakan dan menerima kematian yang akan terjadi
d. Tingkatkan harapan dengan erawatan penuh perhatian, menghilangkan
ketidak nyamanan dan dukungan perhatian menunukan bahwa klien
sakit, tindakan seperti: membantu berdandan, mendukung fungsi
kemandirian meningkatkan kenyamanan fisik.
3. Upaya Kesehatan
a. Pendampingan
b. Pemberian bantuan
c. Memberi Penghargaan
d. Upaya kesehatan dengan asuhan keperawatan spiritual adalah
mengidentifikasi kebutuhan spiritual klien dengan melalui
pengkajian, merumuskan diagnose keperawatan terkait kebutuhan
spiritual, merencanakan, melakukan intervensi dan evaluasi terhadap
kebutuhan spiritual klien.

4. Intervensi keperawatan
a. Identifikasi perasaan khawatir, ketidakberdayaan, kesepian
b. Identifikasi pandag hubungan anatara spritual dan keseatan
c. Identifikasi harapan dan kekuatan pasien
d. Identifikasi ketaatan dalam beragama
e. Berikan kesempatan untuk mengekspresikan perasaan tenatang
penyakit dan kematian
f. Berikan kesempatan mengekspresikan dan meredakan marah secara
tepat yakikan bahwa perawat bersedia mendukung selama masa
ketidakberdayaaan
g. Basilitasi melakukan kegiatan ibadah
h. Anjurkan berinteraksi orang lain
i. Anjurkan berpartisipasi dalam kelompok pendukung
j. Ajarkan metode relaksasi meditasi
k. Atur kunjungan denagn rohaniawan seperti ustadz
(SIKI,2018)

5. Karakteristik Distres Spritual


menurut EGC (2008) ada empat hubungan dasar yaitu :
a. Hubungan dengan diri
1) Ungkapan kekurangan
a) Harapan
b) Arti dan tujuan hidup
c) Perdamaian/ketenangan
d) Penerimaan
e) Cinta
f) Memaafkan diri sendiri
g) Keberanian
2) Marah
3) Kesalahan
4) Koping yang buruk
b. Hubungan dengan orang lain
1) Menolak berhubungan dengan tokoh agama
2) Menolak interaksi dengan tujuan dan keluarga
3) Mengungkapkan terpisah dari sistem pendukung
4) Mengungkapkan pengasingan diri
c. Hubungan dengan seni, musik, literatur, dan alam
1) Ketidakmampuan untuk mengungkapkan kreativitas (bernyanyi,
mendengarkan musik, menulis)
2) Tidak tertarik dengan alam
3) Tidak tertarik dengan bacaan keagamaan
d. Hubungan dengan kekuatan yang lebih besar dari dirinya
1) Ketidakmampuan untuk berdo’a
2) Ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan
3) Mengungkapkan terbuang oleh atau karena kemarahan Tuhan
4) Meminta untuk bertemu dengan tokoh agama
5) Tiba-tiba berubah praktik agama
6) Ketidakmampuan untuk introspeksi
7) Mengungkapkan hidup tanpa harpaan, menderita.

6. Definisi dari sistress spiritual.


 Distress spiritual adalah suatu gangguan yabg berkaitan dengan
prinsip-prinsip kehidupan, keyakinan, atau keagamaan dari pasien
yang menyebabkan gangguan pada aktivitas spiritual, akinat dari
masslah-masalah fisik atau psikososial yang dialami. (Dochterman,
2004)

 menurut SDKI (2017) distres spiritual adalah gangguan keyakinan


atau sistem nilai berupa ksulitan merasakan makna dan tujuan hidup
melalui hubungan dengan diri, orang lain, lingkungan atau tuhan.
 Menurut NANDA (2018-2019) distres spiritual yaitu Suatu keadaan
menderita yang berhubungandengan hambatan kemampuan untuk
mengalami makna hidupmelalui hubungan dengan diri sendiri,
dulia/alam dan kekuatan yang Maha-Tinggi.

7. Diagnosa Keperawatan
a. Isolasi sosial b/d perubahan status mental d/d Ny. P terlihat sangat
diam dan menarik diri sejak pindah kepanti Werdha, ia sering
menangis, menolak untuk terlibat dalam aktivitas, dan sering
meluangkan waktu sepanjang hari berbaring ditempat tidur.
b. Distress spiritual b/d menjelang ajal d/d ia diinfirmasikan bahwa
harapan hidupnya sangat hanya tinggal kurang dari setahun ia
mengatakan kepada staf bahwa ia merindukan suaminya, rumah, dan
kebunnya. Ia juga menatakan bahwa ia marah karena ia telah banyak
menderit. Ny. P menggenggam tasbihnya terus menerus dan hanya
sebentar saja tampak gembira setelah kunjungan seorang ustadz.
(SDKI, 2017)
STEP 5 PENJELASAN SISTEMATIK

e
t
i
a
s
o
n
R
T
I
S
f
k
p
r
y
h
K
g
d
E
u
D
e
s
v
r
n
i
t
u
t
i
r
a
e
R
I
P
L
A
U
T
S
s
l
p
n
w
d
D
K

STEP 6 TUJUAN PEMBELAJARAN


1. Untuk mengetahui definisi Distress Spiritual
2. Untuk mengetahui karakteristik Distress Spiritual
3. Untuk mengatahui terapi pada pasien Distress Spiritual
4. Untuk mengetahui upaya kesehatan pada pasien Distress Spiritual
5. Untuk mengetahui Diagnosa Keperawatan
6. Untuk mengatahui intervensi Keperawatan

STEP 7 KLASIFIKASI INFORMASI


-

DAFTAR PUSTAKA

Achir Yasin S. Hamid. (2008).Bunga Rampai Asuhan Keperawatan Kesehatan


Jiwa. Editor, Monica Ester, Onny Anastasia Tampubolon. Jakarta: EGC

Ahsani, A. (2020). Untuk M eningkatkan Kualitas Hidup Pasien Terminal Kajian


Ilmiah Peran, 1-5.
Budi Ana Keliat, dkk (2011). Manajeman Kasus Gangguan Jiwa: CMHN
(Internasional course)/ editor,penyelaras, Monica Ester, Egi Komara Yudha.
Jakarta : EGC

Grace, Yopi, dkk.(2013). Hubungan Peran Perawat Dalam Pemberian Terapi


Spiritual Terhadap Perilaku Pasien Dalam Pemenuhan Spiritual Di Ruang ICU
RSM Ahmad Dahlan Kota Kediri.

PPNI. (2017). Estándar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Edisi: 1. Tim Pokja DPP
PPNI.

PPNI, T. P. S. D. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan


Tindakan Keperawatan (1st ed.). Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat
Nasional Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai