S DENGAN HIV/AIDS
DI RUMAH SAKIT UMUM BAHTERAMAS
OLEH
DIAN RIZKIAWATI
P201902016
T3NR
menit, suhu tubuh aksila 38,2 0C. Pada pemeriksaan fisik kepala/leher didapatkan
konjunktiva anemis, ulcus pada lidah 2 x 1 cm, multiple. Pada pemeriksaan torak
tanggal 21 April 2011 didapatkan suara nafas bronko vesikular dan bronkial pada
kedua hemi torak. Didapatkan ulkus labia majora. Hasil pemeriksaan Radiologi torak pada
waktu masuk didapatkan infiltrat pada kedua lapangan paru, terutama apek,
dengan kecurigaan suatu proses spesifik lesi sedang. Hasil laboratorium tanggal 21 April
2020 didapatkan Hb 7,8 gr/dl, Leukosit 11.000, Trombosit 735, gula darah sewaktu
120, hapusan sputum BTA +.
Dari anamnesa dan pemeriksaan fisik, penderita ini didiagnosa sebagai penderita
HIV/AIDS dengan TB paru dan Candidiasis oral. Penderita dirawat di ruang isolasi.
Dilakukan pemasangan nasogastric tube untuk bantuan nutrisi, diberi O2 3 – 4 l/menit,
infus RL /D5 / Aminofusin tiap 8 jam, tablet multivitamin C dan B complex 3x1
tablet, Parasetamol 3x500 mg, tranfusi PRC 2 kolf, Kotrimoksazole 1x960 mg, Nystatin
drops oral 4x2 ml, Fluconazole oral 1x100 mg, Fusidic cream pada labia mayora / 8
jam, Rifamfisin 450 mg, INH 300 mg, Ethambutol 1000 mg
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY. S DENGAN HIV/AIDS
DI RUMAH SAKIT UMUM BAHTERAMAS
29 21
0
13 5
Keterangan :
= Laki-laki/Perempuan
= Laki-laki/Perempuan Meninggal
= Hubungan Perkawinan
= Garis keturunan
= Klien
= Tinggal Serumah
6. Riwayat Psikologis
Klien mampu untuk mengontrol emosi. Pola koping Klien baik.
7. Riwayat Sosial
a. Hubungan klien dengan orang-orang di lingkungan tempat tinggalnya harmonis.
b. Hubungan klien dengan anggota keluarga harmonis ditandai dengan banyaknya
keluarga yang datang menjenguk Klien.
8. Riwayat Spiritual
Klien mengatakan sebelum sakit klien selalu sholat 5 waktu, tetapi saat sakit klien
tidak menjalankan ibadah. Klien menyakini bahwa dengan berdoa dia bisa sembuh
dan sehat kembali.
9. Pola Aktivitas Sehari-hari
Tabel 2
Pola aktivitas sehari-hari
2. Cairan
a. Jenis Air putih + teh Terpasang infuse
Rl/D5/Aminofusin/8 jam
b. Frekuensi minum/24 +7 gelas/hari +7 gelas/hari
jam
c. Jumlah kebutuhan +1500 cc +1500 cc
cairan/24 jam
Keluhan Tidak ada masalah Tidak ada masalah
3. Pola Eliminasi
a. BAB
1) Kebiasaan BAB Teratur
2) Frekuensi 1 kali sehari Klien belum
3) Konsistensi Padat BAB
4) Warna Kuning
5) Bau Khas feses
Keluhan Tidak ada Tidak ada
b. BAK
1) Frekuensi 4-6 kali/hari 4-6 kali/hari
2) Warna Kuning Kuning
3) Bau Amoniak Amoniak
4) Jumlah ± 1.000-1.250 ± 1.000-1.250
5) Alat bantu Tidak ada Tidak ada
Keluhan Tidak ada Tidak ada
4. Pola tidur dan istirahat
a. Jam tidur malam 22.00-05.00 wita Belum dilakukan
b. Jam tidur siang 13.00-15.00 wita 13.00-15.00
c. Jam mudah tidur 22.00 wita Tidak ada
d. Jam sulit tidur Tidak ada Tidak ada
e. Kebiasaan sebelum Berdoa Berdoa
tidur
Keluhan Tidak ada Tidak ada
5. Personal Hyigine
a. Mandi
1) Frekuensi 2 kali sehari Belum
2) Pemenuhan Mandiri dilakukan
b. Cuci rambut
1) Frekuensi 2 kali sehari Tidak
2) Pemenuhan Mandiri dilakukan
c. Gosok gigi
1) Frekuensi 2 kali sehari Belum
2) Pemenuhan Mandiri dilakukan
d. Gunting kuku
1) Frekuensi 1 kali seminggu Tidak dilakukan (kuku
2) Pemenuhan Mandiri pendek dan bersih).
Keluhan Tidak ada Tidak ada
3 3
3 3
Keterangan :
0 : Kontraksi otot tidak terdeteksi.
1 : Kejapan yang hampir tidak terdeteksi atau bekas
kontraksi dengan observasi atau palpasi.
2 :IPergerakan aktif bagian tubuh dengan mengeliminasi
gravitasi.
3 :.Pergerakan aktif hanya melawan gravitasi dan tidak
melawan tahanan.
4 :.Pergerakan aktif melawan gravitasi dan sedikit
tahanan.
5 :,Pergerakan aktif melawan tahanan penuh tanpa
adanya kelelahan otot (kekuatan otot normal)
7) Sistem Persarafan
Inspeksi : Tingkat kesadaran compos mentis, GCS 15 (E4 V5 M6). Klien
dapat berespon dengan tepat terhadap stimulus yang diberikan
melalui suara dan visual.
8) Sistem Integumen
Inspeksi :iWarna kulit sawo matang, kulit kepala tampak bersih,
distribusi rambut merata dan tidak ada hiperpigmentasi kulit.
Palpasi : Turgor kulit baik, suhu kulit hangat.
9) Sistem Endokrin
Inspeksi : Tidak ada benjolan pada kelenjar tiroid.
Palpasi :iTidak ada nyeri tekan pada kelenjar tiroid.
11 Data Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 21 April 2020
Tabel 3
Pemeriksaan Laboratorium
b. Pemeriksaan Radiologi
Tanggal 21 April 2020
Pemeriksaan Toraks, hasil : Didapatkan infiltrat pada kedua lapang paru,
terutama apek, dengan kecurigaan suatu proses spesifik lesi sedang.
12 Program Terapi
a. IFVD Rl/DL/Aminofisusin
b. Vit. C& B complex 3x1 tablet
c. Paracetamol 3x500 mg
d. Transfusi PRC 2 kolf
e. Kotrimoksazol 1x960 mg
f. Nystatin drops oral 4x2 ml,
g. Fluconazole oral 1x100 mg
h. Fusidic cream pada labia mayora / 8 jam,
i. Rifamfisin 450 mg, INH 300 mg,
j. Ethambutol 1000 mg
k. O2 3 – 4 l/menit\
B. Diagnosa Keperawatan
1. Klasifikai Data
Tabel 4
Klasifikasi Data
2. Analisa Data
Tabel 5
Analisa Data
Fisioterapi dada
a. Jelaskan tujuan dan prosedur fisioterapi dada
kepada pasien
b. Monitor status respirasi dan kardioloogi
(misalnya, denyut dan suara irama nadi, suara
dan kedalaman nafas
c. Monitor jumlah dan karakteristik sputum
b. Instruksikan pasien untuk mengeluarkan nafas
dengan teknik nafas dalam
Terapi Oksigen
a. Bersihkan mulut, hidung dan sekresi trakea
dengan tepat
b. Siapkan peralatan oksigen dan berikan melalui
sistem hemodifier
c. Monitor aliran oksigen
d. Monitor efektifitas terapi oksigen
e. Pastikan penggantian masker oksigen/ kanul
nasal setiap kali pernagkat diganti
Monitor Pernafasan
a. Monitor pola nafas (misalnya, bradipneu)
b. Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
c. Auskultasi suara nafas
d. Kaji perlunya penyedotan pada jalan nafas
dengan auskultasi suara nafas ronci di paru
e. Auskultasi suara nafas setelah tindakan, untuk
dicatat
b. Monitor kemampuan batuk efektif pasien
2 Hipertermi berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam Perawatan Demam
dengan peningkatan laju diharapkan suhu tubuh dalam batas normal (36,5°C a. Pantau suhu dan tanda-tanda vital lainnya.
metabolisme -37,5°C) dengan kriteria hasil : b. Monitor warna kulit dan suhu.
NOC Label : Termoregulasi c. Beri obat atau cairan (misalnya antipiretik).
a. Tidak ada peningkatan suhu kulit. d. Tutup pasien dengan selimut atau pakaian
b. Tidak ada hipertermia. ringan, tergantung pada fase demam (yaitu
c. Status hidrasi adekuat. memberikan selimut hangat untuk fase dingin;
d. Melaporkan kenyamanan termal menyediakan pakaian atau linen tempat tidur
NOC Label : Tanda-tanda vital ringan untuk demam dan fase
a. Suhu tubuh dalam rentang normal (36,5°C bergejolak/flusuh).
-37,5°C). e. Dorong konsumsi cairan.
b. Denyut nadi dalam rentang normal (60-100 f. Tingkatkan sirkulasi udara.
kali/menit). g. Pantau komplikas-komplikasi yang
c. Pernafasan dalam rentang normal (16-20 berhubungan dengan demam serta tanda dan
kali/menit). gejala kondisi penyebab demam (misalnya
d. Tekanan darah dalam rentang normal (sistolik : kejang, penuruna tingkat kesadaran, status
100-140 mmHg, diastolik : >85 mmHg) elektrolit abnormal, ketidakseimbangan asam-
basa, aritmia jantung, dan perubahan
abnormalitas sel).
Pengaturan Suhu
a. Monitor dan laporkan adanya tanda dan gejala
hipertermi.
b. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi.
c. Sesuaikan suhu lingkungan untuk kebutuhan
pasien.
d. Berikan pengobatan antipiretik, sesuai
kebutuhan.
3 Diare berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan Menajemen Saluran Cerna
proses infeksi eliminasi usus tidak terganggu dengan kriteria hasil : a. Monitor buang air besar termasuk frekuensi,
a. Pola eliminasi tidak terganggu konsistensi, bentuk, volume dan warna, dengan
b. Suara bising usus tidak terganggu cara yang tepat
c. Diare tidak ada b. Monitor bising usus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan tidak
terjadi keparahan infeksi dengan kriteria hasil : Menajemen Diare
a. Malaise tidak ada a. Tentukan riwayat diare
b. Nyeri tidak ada b. Ambil tinja untuk pemeriksaan kultur dan
c. Depresi jumlah sel darh putih sensitifitas bila diare berlanjut
c. Instruksikan pasien atau anggota keluarga utuk
mencatat warna, volume, frekuensi, dan
konsistensi tinja
d. Identivikasi faktor yang bisa menyebabkan
diare (misalnya medikasi, bakteri, dan
pemberian makan lewat selang)
e. Amati turgor kulit secara berkala
f. Monitor kulit perineum terhadap adanya iritasi
dan ulserasi
g. Konsultasikan dengan dokter jika tanda dan
gejala diare menetap
Pemasangan Infus
a. Verivikasi instruksi untuk terapi IV
b. Beritau pasien mengenai prosedur
c. Pertahankan teknik aseptik secara seksama
d. Pilih vena yang sesuai dengan penusukan vena,
pertimbangkan prevelansi pasien, pengalaman
masa lalu dengan infus, dan tangan non
dominan
e. Berikan label pada pembalut IV dengan tanggal,
ukuran, dan inisiasi sesuai protokol lembaga
4 21/04/2020 1 Memonitor warna dan suhu kulit 21/04/2020 S 1. Keluarga klien mengatakan
Selasa Hasil : Selasa paham dengan penjelasan yang
20.25 a. Kulit nampak kemerahan, suhu kulit 20.55 diberikan oleh perawat
teraba hangat O 1. Kulit nampak kemerahan, suhu