Anda di halaman 1dari 7

Catatan metodelogi riset arsitektur

Perbedaan kualitatif & kuantitatif

Aksium dasar Kualitatif Kuantitatif


Sifat realitas Dapat diklasifikasikan , Ganda , holistik , dinamis ,
konkrit , teramati , terukur konstruksi dan pemahaman
Hubungan penelitian dengan Indepeden , supaya terbangun Interaktis dengan sumber daya
yang diteliti objektifitas supaya memperoleh makna
Hubungan variabel Sebab akibat Timbal balik / interaktif
X Y X Y

Z
Cenderung membuat Transferability ( hanya n
generalisasi
Peranan nilai Cenderung beban nilai Terikat nilai nilai yang dibawa
peneliti & sumber data

Konsep

Instilah / definisi ynag digunakan untuk menggambarkan secara abstrak dari suatu kejadian /
keadaan , baik dalam bentuk kelompok / individu yang menjadi pusat perhatian suatu ilmu ilmu
(tertentu dari satu / dua kata/ kalimat )

Atau

“Abstraksi mengenai suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah
karakteristik kejadian / keadaan , baik dalam suatu kelompok atau individu tertentu”

Konsep 1 kata

2 kata

Kalimat

Jenis konsep :

1. Konsep jelas ( terukur ) hubungan dengan fakta / realita yang mereka wakili
Contoh : lampu > semua karakteristik mudah diamati / diukur : permukaan , bentuk , warna ,
kegunaan
2. Konsep lebih abstrak ( perspektif orang ) kabur
Contoh : kerapatan , sosialisasi , efisiensi , konservasi ( banyak ditemukan dalam penelitian
sosial )
Konsep dalam arsitektur

Konsep jelas Konsep abstrak


Interior bangunan Prilaku
Taman Keindahan
Bentuk atap Efisiensi
Fasad Persepsi

Konsep dalam energi

Konsep jelas Konsep abstrak


Listrik Penghematan
Sinar matahari Optimalisasi
Lampu Menajemen
Ac Pola hidup

Konsep dalam iklim

Konsep jelas Konsep abstrak


Sinar matahari Kesejukan
Suhu udara Dampak
Angin Kelembapan
Hujan Panas

Bentuk variabel
Variabel
Agar suatu konsep dapat diteliti maka harus dapat di operasionalkan menjadi
variabel yang memiliki nilai (turunan konsep)
Contoh : konsep badan , variabel : tinggi badan , berat badan , bentuk

Jenis variabel
1. Variabel berpegaruh / bebas / independent
 Variabel yang diduga sebagai sebab / pendahulu dari variabel lain
2. Variabel tergantung / tidak bebas / dependant variabel
 Variabel yang diduga sebagai akibat / dipengaruhi oleh variabel yang
mempengaruhinya

1. Variabel kategorikal
Variabel yang membagi responden menjadi dua atau beberapa kategori
a. Variabel diskrits ( berisi 1 nilai )
Contoh : jumlah anak ynag dimiliki ( 2/4 orang ) . jumlah lampu ( 3 buah / 5 buah )
b. Variabel dikotomis ( berisi 2 nilai )
Contoh : jenis kelamin ( pria / perempuan ) , jumlah ( banyak / sedikit )
c. Variabel politomis
Contoh : Pendidikan ( tidak sekolah, sd, smp, sma ) , jenis pekerjaan ( pns, swasta,
buruh, dll )
Variabel dalam arsitektur

Dikotomi Politomi
Permanen – non permanen Bangunan hotel , sekolah , plasa
Kokoh – rapuh Beton , bata, papan
Beratap – tidak beratap Minimalis , modern , tropis

Variabel dalam bentuk / atap


Dikotomi Politomi
Miring / datar Datar , 30o, 60o
Genteng / bukan genteng Genteng / beton
Tradisional / modern

2. Variabel bersambung
Variabel yang nilainya suatu skala , baik ordinal maupun rasio
Contoh : umur , jumlah pendengar , tingkat kriminalitas

Hasil pengukuran
 Dinyatakan dalam nagka dan terdapat unit lain
Contoh : tinggi > 1,23 cm
Kita mengukur : berat , tinggi , luas

Hasil perhitungan

 Tidak memiliki pecahan


Dinyatakan dalam satuan dan satuan ini dibagi menjadi satuan kecil lagi
Menghitung jumah anak , negara
Contoh : jumlah anak 2 ,3, 5 dst .

Berdasarkan nilainya terdapat 4 cara pengukuran

1. Variabel nominal
 Berdasrakan penggolongan , bersifat diskrits ( 1 nilai )
contoh : jenis kelamin , agama , suatu Pendidikan
2. Variabel ordinal
 Karakter yang memiliki jenjang tingkatan , diurutkan dari paling tinggi ke paling
rendah dan diberi nilai
Contoh : tingkat kenyamanan ( 1- 7 ) , status effiesiensi energi (1 -3)
3. Variabel internal
 Seperti bariabel ordinal , namun mempunyai jatah/ interval yg sama
Contoh tingkat penghasilan ( Rp 10 -20 juta , 20 -30 juta )
4. Variabel rasio
 Variabel yang mempunyai permulaan angka 0 mutlak
Contoh : variabel umur ( 0,1,2,3,4,5 )
Variabel luasan bangunan ( 0,1 m 2, 100 m2 , 500 m2 )

Hubungan variabel

“inti penelitian adalah mencari hubungan antar variabel”

 Hubungan paling dasar , antara dua variabel hingga multi variabel


Variabel pengaruh ( independent ) terhadap variabel tergantung ( dependant )
Konsep jelas konsep abstrak

Jadul suatu kegiatan penelitian > minimal tersusun 2 variabel

Jenis hubungan

1. Hubungan simetris
 Apabila variabel yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh lainya (4 tipe )
2. Hubungan asimetris
 Apabila suatu variabel mempunyai variabel yang lainya ( 6 tipe )
3. Hubungan timbal balik
 Dimana suatu variabel dapat menjadi sebab dan juga akibat dari variabel lainnya
Tidak termasuk hubungan timbal balik
Variabel pengaruh dapat pula menjadi variabel pengaruh pada waktu yang lain

Hubungan variabel
Hubungan simetris :

1. Kedua variabel merupakan indikator sebuah konsep yang sama


2. Kedua variabel merupakan akibat dari factor yang sama
3. Kedua variabel saling berkaitan secara fungsional
4. Hubungan yang kebetulan semata

Contoh :

1. Variabel simetris indikator sebuah konsep yang sama:


Detak jantung yang berdenyut secara cepat, seiring dibarengi keluar keringat tanda
kecemasan
2. Variabel merupakan akibat factor yang sama :
Pada suatu negara meningkatnya pelayanan kesehatan dibarengi dengan berkembangnya
jumlah pesawat udara
3. Variabel saling berkaitan secara fungsional
Ada bayi ditimbang langsung meninggal ( secara empiris tidak dapat disimpulkan bahwa bayi
tersebut meninggal saat ditimbang )
4. Hubungan yang kebetulan semata
Dimana ada guru ada murid
Hubungan asimetris :

1. Hubungan antara stimulus dan respon


2. Hubungan antara disposisi dan respond
3. Hubungan antara ciri individu dan disposisi / tingkah laku
4. Hubungan antara prakondisi yang perlu dengan akibat tertentu
5. Hubungan yang imanen antara dua variabel
6. Hubungan antara tujuan dan cara

Contoh :

1. Hubungan stimulus dan respond :


Prilaku penghuni terhadap penghematan listrik
2. Hubungan antara disposisi dan respond :
Hubungan tingkat pendapatan seseorang dengan prilaku hemat energi
3. Antara ciri individu dan disposisi / tingkah laku :
Desain rumah hemat energi harus respond terhadap karakter budaya dan Pendidikan
penghuni
4. Antara prakondisi yang perlu dengan akibat tertentu :
Pemakain ac tidak meningkat , maka dibutuhkan
5. Hubungan imanen antara dua variabel :
Semakin besar tipe bangunan, semakin besar penggunaan energi listriknya
6. Hubungan antara tujuan dan cara :
Hubungan tingkat Pendidikan penghuni rumah tinggal dan tingkah prilaku hemat energi

Teknik survey

Teknik survey by kuisioner ( dan cara pakai kuisioner hamper sama )

1. Tatap muka langsung dengan responden


2. Diisi secara berkelompok ( kkn + studek + workshop )
3. Melalui telepon
4. Melalui pos / surat menyurat
5. Melalui sms – grup media maya ( GDrives )

Kiat membuat pertanyaan

1. Gunakan kata kata sederhana dan dimengerti semua responden


2. Pertanyaan jelas dan khusus
3. Hindari pertanyaan yang mengandung lebih dari satu pengertian
4. Hindari pertanyaan sugesti
5. Pertanyaan berlaku bagi smeua responden

Isi pertanyaan

1. Peranan pertanyaan tentang fakta : umur , Pendidikan , agama


2. Pertanyaan tentang pendapat dan sikap responden
3. Pertanyaan tentang informasi : apa yang diketahui
4. Pertanyaan tentang persepsi diri : menilai , prilaku sesorang / diri sendiri
Jenis pertanyaan

1. Pertanyaan tertutup ( pilihan )


2. Pertanyaan terbuka ( isian bebas)
3. Kombinasi pertanyaan terbuka dan tetutup , tetutup dan terbuka
4. Pertanyaan semi terbuka ( diberikan pilihan kemudian diberikan isian biasa

Contoh :
1. Tertutup :
Apakah semua ruangan bapak memakai AC ? ya/tidak
2. Terbuka :
Menurut bapak , apakah rumah minimalis itu ?
3. Terbuka dan tertutup :
Apakah bapak pernah mendengar rumah hemat energi ? pernah / belum pernah (jika
pernah ) , apa kriteria rumah hemat energi itu ?
4. Semi terbuka :
Apa saja kriteria hemat energi ?
-Control dalam pemakaian listrik
-Desain yang respon terhadap lingkungan
-Penggunaan energi alternative selain listrik
-Dll

SIMULASI DAN PERMODELAN


Model

Pola contoh : acuan , ragam , dan sebagainya

 Dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan


 Orang yang dipakai sebagai contoh untuk dilukis / difoto
 Orang yang <pengerjaannya> memperagakan contoh pakaian yang akan dipasarkan
 Barang tiruan yang kecil dengan bentuk (rupa) persis seperti yang ditirukan

Simulasi

Suatu proses penipuan dari sesuatu yang nyata karena keadaan sekelilingnya

Aksi melakukan simulasi ini secara umum menggambbarkan sifat karakteristik kunci dari

-Kelakuan fisik
-Kelakuan psikis

Klasifikasi simulasi

Kesimpulan simulasi

-Simulasi adalah sesuatu Teknik numerik untuk melakukan percobaan percobaan pada
suatu computer digital
-Simulasi dapat digunakan untuk menilai suatu system , untuk merancang suatu system,
dan untuk menganalisa suatu system

Simulasi visual adalah material untuk menyampaikan ide dan konsep dlam bentuk simulasi digital
< audio dan visual >

Jenis simulasi visual

-Simulasi visual 2 d menggunakan aplikasi : adobe , after effect, dll


-Simulasi visual 3 d menggunakan aplikasi : blender , 3 D max , light mask ,dll

Anda mungkin juga menyukai