Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PENDAHULUAN MASSAGE

IBU HAMIL DENGAN EDEMA

Dosen Pengampu : Saadah Mujahidah, M.Tr.keb

Disusun oleh:
Nama : Dina Pahilafi Roziq
NIM : 1904063

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
KARYA HUSADA SEMARANG
TAHUN AJARAN 2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat
dan kasihnya, sehingga penyusun akhirnya dapat menyelesaikan laporan
pendahuluan “Massage Ibu Hamil Dengan Edema”.
Laporan pendahuluan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Praktik
Klinik Kebidanan II (PKK II). Penyusun menyadari masih banyak kekurangan
dan hal-hal yang perlu ditambahkan pada tugas makalah ini, kesempurnaan hanya
milik Tuhan yang Maha Esa, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan
oleh penyusun dari pembaca.
Akhirnya, penyusun mengucapkan terima kasih banyak kepada semua
pihak yang membantu penyusunan makalah ini dan besar harapan penyusun,
semoga makalah ini dapat memberi manfaat dan menambah pengetahuan tentang
masalah kesehatan.

Semarang, Mei 2020

Penyusun

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
Kehamilan mengalami perubahan fisiologis, dan
psikologis.Perubahan fisiologis diantaranya perubahan organ reproduksi,
sistem kardiovaskuler, pernafasan, ginjal, integumen, mukuloskeletal,
neurologi, pencernaan, dan endokrin.Perubahan psikologis merupakan
respon emosional yang terjadi akibat perubahan organ tubuh dan peingkatan
tanggung jawab menghadapi kehamilan dan masa perawatan anak
selanjutnya.[1]
Kehamilan merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan
keturunan yang terjadi secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh di
dalam rahim ibu.Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin.Lamanya lahir normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan
yaitu pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari
bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9
bulan. [6]
Perubahan yang terjadi selama kehamilan membutuhkan suatu
proses adaptasi baik fisik maupun psikologis. Proses adaptasi tersebut dapat
mengakibatkan ketidaknyamanan fisiologis maupun patologis dalam
pencapaian tujuan pelayanan kesehatan mengutamakan prinsip asuhan
sayang ibu dan dan bayi untuk mengurangi ketidaknyamananperlu adanya
pencegahan dan perawatan yang sesuai untuk ibu hamil. Ketidaknyamanan
selama kehamilan antara lain mual, muntah, ptialisme (salivasi berlebihan),
keletihan, nyeri punggung bagian atas (nonpatologis), leukorea, peningkatan
frekuensi berkemih (nonpatologis), nyeri ulu hati, flatulen, ligamentum teres
uteri, nyeri punggung bawah (nonpatologis), hiperventilasi(nonpatologis),
kesemutan, kaki bengkak dan sindrom hipotensi telentang. [2]

1
Edema kaki atau pembengkakan pada kaki ditemukan sekitar 80%
pada ibu hamil trimester III, terjadi akibat dari penekanan uterus yang
menghambat aliran balik vena dan tarikan gravitasi menyebabkan retensi
[3]
cairan semakin besar. Edema kaki fisiologis menyebabkan
[4]
ketidaknyamanan, perasaan berat, dan kram di malam hari. Edema bisa
menunjukkan adanya tanda-tanda bahaya dalam kehamilan apabila edema
dimuka atau di jari, sakit kepala hebat, penglihatan kabur sebagai akibat dari
[5]
pre eklampsia. Edema cukup berbahaya bagi ibu hamilkarena bisa
menyebabkan gangguan pada jantung, ginjal dan lain sebagainya sehingga
menyebabkan organ tubuh tersebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya. [6]
Penatalaksanaan dari edema kaki adalah hindari mengenakan pakaian ketat
yang mengganggu aliran balik vena, ubah posisi sesering mungkin,
minimalkan berdiri dalam waktu lama, jangan dudukan barang diatas
pangkuan atau paha akan menghambat sirkulasi, istirahat berbaring miring
kiri untuk memaksimalkan pembuluh darah kedua tungkai, lakukan olahraga
atau senam hamil, menganjurkan massage ataupijat kaki, rendam air hangat.
[7]

Edema kaki fisiologis memburuk seiring penambahan usia


kehamilan karena aliran balik vena terganggu akibat berat uterus yang
membesar. Penatalaksanaan dari edema kaki fisiologis adalah hindari
mengenakan pakaian ketat yang mengganggu aliran balik vena, ubah posisi
sesering mungkin, minimalkan berdiri atau berjalan dalam waktu lama,
naikkan tungkai secara periodik pada siang hari, jangan duduk dengan
barang di atas pangkuan yang akan semakin menghambat sirkulasi, istirahat
berbaring dengan posisi miring kiri untuk memaksimalkan drainase
pembuluh darah kedua tungkai, lakukan olahraga dan menganjurkan
massage/ pijat kaki. [6]

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka dirumuskan beberapa rumusan
masalah sebagai berikut :

2
1. Bagaimana definisi pijat kaki oedem?
2. Bagaimana etiologi pijat kaki oedem?
3. Apa manfaat dari pijat kaki oedem ?
4. Apa kontraindikasi dan indikasi untuk pijat kaki oedem ?

1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui definisi, etiologi, manfaat, kontraindikasi maupun
indikasi
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pijat kaki pada ibu hamil dengan kaki odem
b. Melihat keefektifan dari pijat kaki untuk mengatasi ketidaknyaman

3
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Asuhan Kehamilan


1. Definisi
Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) di hitung
dari hari pertama hadi terakhir. [16]
2. Ketidaknyamanan Pada Kehamilan
Ketidaknyamanan yang mungkin dirasakan ibu hamil dan cara
mengatasinya :
a) Pada Trimester II dan III
(1) Keputihan trimester II dan III
(a) Penyebab
Keputihan pada ibu hamil disebabkan hiperplasia mukosa
vagina dan meningkatan produksi lendir dan kelenjar
endocervikal sebagai akibat dari peningkatan kadar estrogen.
(b) Cara meringankan dan mengatasi
Cara mengetasi keputihan dengan meningkatkan kebersihan
dengan mandi setiap hari, memakai pakaian dalam yang
terbuat dari katun bukan nilon dan menghindari pencucian
vagina dan mencuci vagian dengan sabun dari arah depan ke
belakang
(2) Sering buang air kencing/ nocturia pada III
(a) Penyebab
Sering BAK disebabkan adanya tekanan uterus pada kandung
kemih, nocturia akibat eksresi sodium yang meningkat
bersamaan dengan terjadinya pengeluaran air dan air dan
sodium tertahan di bawah tungkai bawah selama siang hari
karena statis vena, pada malam hari terdapat aliran balik vena

4
yang meningkat dengan akibat peningkatan dalam jumlah
output air seni.

(b) Cara mengatasi dan mencegah


Sering BAK dapat diatasi dengan memberikan penjelasan
mengenai sebab terjadinya, kosongkan saat terasa dorongan
ingin kencing, perbanyak minum pada siang hari, jangan
minum dimalam hari untung mengurangi nocturia dan batasi
minum minuman yang mengandung diretika alamiah (kopi,
teh, cola dan cafein).
(3) Chloasma pada trimester II
(a) Penyebab
Chloasma disebabkan kecenderungan genetis dan peningkatan
kadar estrogen dan mungkin progesteron.
(b) Cara meringankan dan mengatasi
Cara mengatasi chloasma dengan menghindari sinar matahri
berlebihan selama kehamilan dan gunakan bahan pelindung
non alergis.
(4) Garis-garis diperut (striae gravidarum) pada trimester II
(a) Penyebab
Penyebab striae gravidarum terdiri dari arteriola tengah yang
terbuka yang datar atau sedikit meningkat dengan radiasi
cabang kapiler yang menyebar, yang paling jelas didaerah-
daerah kulit yang dialiri darah dari vena cava superior (sekitar
mata, leher, kerongkongan dan lengan), penyebab tidak jelas,
bisa timbul akibat perubahan hormon atau gabungan antara
perubahan hormon dan peregangan dan mungkin berkaitan
dengan eksresi cortocosteroid.

5
(b) Cara meringankan dan mengatasi
Striae gravidarum dapat diatasi dengan gunakan emollien
topical atau antipruritik jika ada indikasi dan gunakan atau
kenakan pakaian yang menopang payudara dan abdomen.
(5) Hemoroid pada trimester II dan III
(a) Penyebab
Hemoroid disebabkan oleh konstipasi, tekanan yang
meningkat dari uterus gravid terhadap vena hemoroida,
dukungan yang tidak memadai pada vena hemoroid diarea
annorektal, kurangnya klep dalam pembuluh-pembuluh ini
yang berakibat pada perubahan secara langsung pada aliran
darah, statis, gravitas, tekanan pada vena yang meningkat
dalam vena panggul, kongesti vena, pembesaran vena-vena
hemoroid.
(b) Cara meringankan dan mengatasi
Hemoroid dapat diatasi dengan hindari konstipasi, makan-
makanan berserat, gunakan kompres es, kompres hangat atau
sit bath, dengan perlahan-lahan masukan kembali kedalam
rectum jika perlu dan hindari BAB sambil jongkok.
(6) Konstipasi pada trimester II dan III
(a) Penyebab
Konstipasi disebabkan peningkatan kadar progesteron yang
menyebabkan peristaltik usus jadi lambat, penurunan motilitas
sebagai akibat dari relaksasi otot-otot halus, penyerapan air
dari colon meningkat, tekanan dari uterus yang membesar pada
usus, suplemen zat besi, diit dan kurang senam.
(b) Cara meringankan dan mengatasi
Cara mengatasi konstipasi dengan tingkatkan intake cairan,
serta dalam diit, buah prem atau jus prem, minum cairan
dingin/ panas (ketika perut kosong), istirahat cukup, senam,

6
membiasakan buang air besar secara teraturdan BAB segera
setelah ada dorongan.
(7) Sesak nafas/ hiperventilasi pada trimester II dan III
(a) Penyebab
Sesak nafas disebabkan peningkatan kadar progesteron
berpengaruh secara langsung pada pusat pernapasan untuk
menurunkan kadar CO2 serta meningkatkan kadar O2,
meningkatkan aktifitas metabolik, meningkatkan kadar CO2,
hiperventilasi yang lebih ringan ini adalah SOB. Uterus
membesar dan menekan pada diafragma.
(b) Cara meringankan dan mengatasi
Sesak nafas dapat diatasi dengan jelaskan penyebabnya,
dorong agar secara sengaja mengatur laju an dalamnya
pernafasan pada kecepatan normal ketika terjadi hiperventilasi,
secara periodic berdiri dan merentangkan lengan diatas kepala
serta menarik nafas panjang, mendorong postur tubuh yang
baik melakukan pernafasan intracostal, latihan nafas melalui
senam hamil, tidur engan banal ditinggikan, makan tidak perlu
banyak, hentikan merokok, konsul dokter jika ada asma.
(8) Nyeri ligamentum rotundum pada trimester II dan III
(a) Penyebab
Nyeri ligamentum rotundum disebabkan hipertropi dan
peregangan ligamentum selama kehamilan, tekanan dari uterus
pada ligamentum.
(b) Cara meringankan dan mengatasi
Nyeri dapat diatasi dengan penjelasan penyebab rasa nyeri,
tekuk lutunya ke arah abdomen, mandi air hangat, gunakan
bantalan pemanas pada area yang terasa sakit hanya jika
diagnose lain tidak melarang, topang uterus dengan bantal
diantara lutut pada waktu berbaring miring.

7
(9) Pusing pada trimester II dan III
(a) Penyebab
Pusing disebabkan hipertensi postural yang berhubungan
dengan perubahan perubahan hemodinamis, mungkin
dihubungkan dengan hipoglikemia, sakit kepala pada triwulan
terakhir dapat merupakan gejala preeklamsia berat.
(b) Cara meringankan dan mengatasi
Pusing dapat diatasi dengan bangun secara perlahan dari posisi
istirahat, hindari berdiri terlalu lama dalam lingkungan hangat
dan ssaik, hindari posisi berbaring terlentang, konsultasi
periksa untuk rasa sakit secara terus menerus.
(10) Varises pada kaki / vulva pada trimester II dan III
(a) Penyebab
Varises dapat disebabkan kongesti vena dalam vena bagian
bawah yang meningkat sejalan dengan kehamilan karena
tekanan dari uterus yang hamil, kerapuhan jaringan elastis
yang diakibatkan oleh estrogen, kecenderungan bawaan
keluarga, disebabkan faktor usia dan lama berdiri.
(b) Cara meringankan dan mengatasi
Varises dapat diatasi dengan tinggikan kaki sewaktu berbaring
dengan posisi kaki ditinggikan 90 derajat, jaga agar kaki tidak
menyilang, hindari duduk terlalu lama, istirahat dalam posisi
berbaring miring ke kiri, senam, hindari pakaian dan korset
yang ketat, jaga postur tubuh yang baik, kenakan kaos kaki
yang menopang.
(11) Ginggivitis dan epulis
(a) Penyebab
Ginggivitis disebabkan peningkatan vaskularisasi dan
poliferasi jaringan ikat akibat rangsangan estrogen.

8
(b) Cara meringankan dan mengatasi
Gingivitis dapat diatasi kebutuhaan diit yang baikan terutama
protein dan buah-bauahan, menghindari trauma, kebersihan
gigi yang baik, penggunakan sikat yang lunak dan perlahan-
lahan menghindari infeksi.[14]
3. Tanda Bahaya Kehamilan
Pada setiap kunjungan antenatal bidan harus mengajarkan pada ibu
bagaimana mengenal tanda-tanda bahaya, dan menganjurkan untuk datang
ke klinik dengan segera jika ia mengalami tanda-tanda bahaya tersebut.
Dari beberapa pengelaman akan lebih baik memberikan pendidikan
kepada ibu dan anggota keluarganya, khususnya pembuat keputusan
utama, sehingga si ibu akan didampingi untuk mendapatkan asuhan. Enam
tanda-tanda bahaya selama periode antenatal adalah:
a) Perdarahan Pervaginam
Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah merah,
perdarahan banyak, atau perdarahan dengan nyeri (berarti abortus,
KET, mola hidatidosa).Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak
normal adalah merah, banyak/ sedikit, nyeri (berarti plasenta pervia
dan solusio placenta).
b) Sakit Kepala Yang Hebat
Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah
sakitkepala hebat, yang menetap dan tidak hilang dengan
beristirahat.Kadang - kadang, dengan sakit kepala yang hebat tersebut,
ibu mungkin menemukanbahwa penglihatannya kabur atau
berbayang.Sakit kepala yang hebatdalam kehamilan adalah gejala dari
preeklamsia.Gejalanya tersebut disertaidengan kejang serta
kehilangan kesadaran.
c) Nyeri Abdomen Yang Hebat
Nyeri yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat.
Hal ini bisa berarti appendicitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit

9
radangpanggul, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong
empedu, abrupsi plasenta, infeksi saluran kemih atau infeksi lain.
d) Bayi Kurang Bergerak Seperti Biasa
Ibu mulai merasakan gerakan bayinya pada bulan ke-5 atau ke-6,
beberapaibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal.Jika bayi
tidur gerakannyaakan melemah.Bayi harus bergerak paling sedikit 3
kali dalam periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih muda terasa jika
ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan
baik.
e) Bengkak Pada Muka Atau Tangan
Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul
pada muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai
dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini dapat merupakan pertanda
anemia, gagal jantung atau preeklampsia.
f) Perubahan Visual Secara Tiba-Tiba
Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam
jiwa adalah perubahan visual mendadak, misalnya pandangan kabur
atau berbayang.[16]

2.2 Edema pada Kehamilan


1. Definisi Edema pada Kehamilan
Edema pada kehamilan adalah pembengkakan akibat penumpukan
cairan berlebih di jaringan, biasanya terjadi pada kaki dan jarang terjadi
pada wajah dan tangan. Pembengkakan dapat menandakan perubahan
normal tubuh selama kehamilan atau adanya penyakit tertentu.[9]
2. Gejala Edema pada Kehamilan
Kaki bengkak akibat perubahan tubuh yang normal (edema fisiologis)
tidak disertai nyeri atau gejala lain dan terjadi mulai kehamilan trimester
tiga. Pembengkakan akibat penyakit tertentu (edema patologis) lebih
jarang ditemukan namun lebih berbahaya. Selain pembengkakan tungkai,
terdapat gejala penyerta lain sesuai penyebab penyakit. Pembengkakan

10
tungkai akibat preeklampsia (keracunan kehamilan) disertai dengan
tekanan darah tinggi dan adanya protein pada urin.Pada preeklampsia
berat, gejala dapat disertai nyeri kepala hebat, nyeri perut, muntah, serta
gangguan penglihatan.Pada sumbatan pembuluh darah (trombosis vena
dalam), pembengkakan terjadi pada salah satu tungkai serta disertai
kemerahan dan rasa sakit.Pembengkakan tungkai akibat peradangan
jaringan lunak (selulitis) menimbulkan terjadi pada salah satu tungkai dan
disertai kemerahan, nyeri, demam, dan panas pada perabaan.[9]
3. Penyebab Edema pada Kehamilan
Kaki bengkak saat hamil dapat disebabkan oleh hal normal (fisiologis)
dan tidak normal (patologis).Pada saat hamil, secara normal terjadi
penumpukan mineral natrium yang bersifat menarik air, sehingga terjadi
penumpukan cairan di jaringan.Hal ini ditambah dengan penekanan
pembuluh darah besar di perut sebelah kanan (vena kava) oleh rahim yang
membesar, sehingga darah yang kembali ke jantung berkurang dan
menumpuk di tungkai bawah.Penekanan ini terjadi saat ibu berbaring
terletang atau miring ke kanan.Oleh karena itu, ibu hamil trimester ketiga
disarankan berbaring ke arah kiri.
Pembengkakan yang tidak normal dapat disebabkan oleh preeklampsia,
selulitis, dan trombosis vena dalam.Preeklampsia merupakan salah satu
penyebab kaki bengkak pada kehamilan yang diwaspadai, karena
memberikan risiko tinggi kepada ibu dan bayi. Faktor risiko menderita
preeklampsia adalah penderita tekanan darah tinggi yang kronis, usia di
bawah 17 tahun atau di atas 35 tahun, riwayat keluarga preeklampsia,
diabetes, kehamilan pertama, kehamilan kembar, serta gangguan
pembuluh darah. Tanda bahaya pada ibu dengan pembengkakan tungkai
antara lain: tekanan darah di atas 140/90 mmHg, pembengkakan salah satu
tungkai yang disertai rasa hangat atau merah, serta adanya nyeri kepala
atau nyeri perut hebat.[9]

4. Penatalaksanaan Edema pada Kehamilan

11
Penatalaksanaan pada edema fisiologis dapat dilakukan dengan :
a. Menghindari pemakaian baju yang ketat.
b. Mengurangi konsumsi garam
c. Lebih banyak minum air putih
d. Berbaring dan meninggikan kaki secara berkala sepanjang hari untuk
membantu aliran balik vena (venous return).
e. Pemakaian stoking elastik dapat membantu aliran balik vena.
Kenakan sebelum bangun dari tempat tidur pada pagi hari.
f. Sewaktu istirahat, berbaring miring kiri untuk menjaga agar uterus
tidak menekan vena kava dan membantu aliran balik vena.
g. Hindari natrium berlebihan dalam diet.
h. Hubungi pelayanan kesehatan bila edema tiba-tiba menjadi berat
atau menyeluruh, meskipun tindakan-tindakan di atas sudah
dilakukan. [9]
2.3 Pijat Kaki Oedema
1. Definisi
Penggunaan intervensi non-farmakologis, pijat kaki dan rendam
air hangat merupakan salah satu intervensi non farmakologi yang dapat
digunakan untuk ibu hamil. Pijat kaki ini merupakan terapi yang berupa
pemijatan secara perlahan pada daerah kaki dilakukan 20 menit sehari
selama 5 hari di daerah yang aman tidak menimbulkan kontraksi. foot
massage atau pijat kaki mampu memberikan efek relaksasi yang
mendalam, mengurangi kecemasan, mengurangi rasa sakit,
ketidaknyamanaan secara fisik, dan meningkatkan kualitas tidur.[10]
2. Manfaat pijat kaki
a.Meningkatkan energi
Saat kaki dipijat, energi akan diproduksi dalam tubuh. Pijat kaki juga
bisa melepaskan hambatan dan memudahkan aliran energi pada tubuh.

b. Meningkatkan sirkulasi darah

12
Selama ini kaki kita selalu terikat oleh sepatu yang terlalu ketat dan
kaus kaki.Ini bisa membuat peredaran darah tak lancar. Pijat kaki akan
melancarkan aliran darah dan juga diketahui bisa membantu dengan
penyakit diabetes.
c. Mengurangi pembengkakan kaki
Pembengkakan kaki yang disebabkan oleh banyaknya cairan yang
tertahan di kaki disebut edema.Ini biasa terjadi pada ibu hamil.Edema
bisa diredakan dengan memijat kaki dan beristirahat.

d. Mengurangi efek depresi


Stres dan depresi adalah salah satu faktor yang menyebabkan banyak
penyakit. Pijat kaki adalah cara yang baik untuk meredakan depresi dan
stres. Selain itu, memijat kaki juga bisa meredakan kecemasan.
e.Mempercepat penyembuhan kaki
Pijat kaki bisa meredakan rasa sakit pada otot kaki.Jika Anda memiliki
masalah atau cedera kaki, memijatnya bisa membantu mempercepat
penyembuhan.
f. Meredakan gejala PMS dan menopause
PMS dan menopause memiliki gejala yang sama seperti sakit
kepala,rasa cemas, depresi, lelah, insomnia, dan lainnya. Memijat kaki
secara teratur akan membantu meredakan gejala ini.
g. Meredakan migrain dan sakit kepala
Memijat kaki juga bisa membantu meredakan sakit kepala dan migrain.
Jika Anda mengalami migrain dan sakit kepala, memijat kaki akan
membantu meredakan rasa sakit dan nyerinya.
h. Menurunkan tekanan darah
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah salah satu masalah
kesehatan yang umum dialami oleh banyak orang.Pijat kaki bisa
meredakannya.Melakukan pijat kaki selama 10 menit bisa menurunkan
tekanan darah, meningkatkan mood, dan meredakan kecemasan.[11]
3. Teknik pijat kaki oedema

13
a. Step 1 : Balur
Bubuhkan minyak pijat di telapak tangan, lalu balurkan ke kaki dengan
gerakan mengusap perlahan dan lembut dimulai dari mata kaki ke arah
paha atas.Ulangi beberapa kali sampai merata. Gerakan paling baik
adalah gerakan memutar
b. Step 2:  Criss Cross
Lakukan gerakan criss-cross (menyilang
dengan ibu jari, keempat jari lainnya menggenggam bagian yang
dipijat) mulai dari betis hingga ke bagian atas paha bawah.Lakukan
turun naik hingga 8 kali. Gerakan ini akan memeras kandungan air
yang berlebihan (edema) di sekitar betis dan paha.
c. Step 3: Kneading  
Lakukan gerakan kneading atau meremas, dimulai dari pangkal lutut
(atau boleh juga dari betis) sampai ke paha.Lakukan pada seluruh
bagian paha. Gerakan ini membantu mengendurkan otot yang lelah,
melembutkannya serta membantu mengeluarkan kelebihan air
d. Step 4: Synovial Joint
Lakukan gerakan memutar di samping kanan
dan kiri lutut.Setelah itu, usap bagian bawah lutut.Gerakan ini
menstimulasi sambungan tulang di bagian lutut (synovial joint) agar
tetap lentur untuk menahan beban tubuh yang semakin berat.
e. Step 5:  Berbaring Dan Relaks
Setelah selesai memijat kaki, berbaringlah dengan mengangkat kedua
kaki dan menyenderkannya ke tembok.Gerakan ini menjaga agar tidak
terjadi varises pada kaki.  Pejamkan mata, buka lengan dan kedua
tangan dengan telapak tangan menghadap ke atas. Jauhkan semua
benda agar tangan tidak menyentuh apa pun. Dengarkan musik lembut
agar pikiran dan semua otot relaks.[12]

BAB III

14
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. D UMUR 25 TAHUN G1P0A0


HAMIL 36 MINGGU DENGAN KAKI OEDEM
DI PUSKESMAS KEDUNGMUNDU

I. PENGKAJIAN
Tanggal : 21 September 2019
Jam : 10.00 WIB
1. Data Subyektif
Biodata Pasien
Nama : Ny. D
Umur : 25 tahun
Agama : Islam
Suku/ Bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jln. Melati No. 27 Sambiroto Semarang
No RM : xxxxx
Biodata Suami
Nama : Tn. J
Umur : 28 tahun
Agama : Islam
Suku/ Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Jln. Melati No. 27 Sambiroto Semarang
1. Keluhan Utama
Ibu menyatakan kakinya bengkak sejak 2 hari yang lalu
2. Riwayat Kesehatan sekarang : ibu menyatakan tidak sedang menderita penyakit
apapun
3. Riwayat kesehatan yang lalu : ibu menyatakan tidak pernah menderita penyakit
4. Riwayat Kesehatan Keluarga

15
a. Penyakit menular (TBC,dll) : Ibu menyatakan keluarga tidak ada yang
menderita penyakit menular
b. Penyakit keturunan (DM, Hipertensi) : Ibu menyatakan keluarganya tidak
adayang menderita penyakit keturunan
c. Riwayat kembar : ibu menyatakan dalam keluarga tidak ada riwayat
keturunan kembar
d. Kecacatan : ibu menyatakan dalam keluarga tidak ada kecacatan
e. Riwayat operasi : ibu menyatakan dalam keluarganya belum pernah ada
yang operasi
5. Riwayat Perkawinan
Usia menikah : 24 tahun
Berapa lama menikah : 1 tahun
Menikah berapa kali : 1 kali
6. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Menstruasi
 Menarche : 14 tahun
 Siklus/ lama : 28 hari / 7 hari
 Perdarahan : sedang
 Dysmenorrhea : tidak ada
 Fluor Albus : tidak ada
b. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
Ibu menyatakan ini adalah kehamilan yang pertama, belum pernah
keguguran dan belum pernah melahirkan
c. Riwayat kehamilan sekarang
 Umur kehamilan : 9 bulan
 HPHT : 12 Januari 2019
 HPL : 19 Oktober 2019
 Periksa hamil berapa 7 kali, di Puskesmas , mendapat terapi tablet Fe
1x1 , mendapat penyuluhan tentang posisi kneechest agar janij tidak
sungsang
 Imunisasi TT 3 kali
 Kebiasaan ibu : melakukan pekerjaan rumah tangga seperti
menyapu, mengepel, dan memasak

16
 Gerakan janin sudah dirasakan ibu sejak umur kehamilan 16 minggu
sampai sekarang
 Rencaa persalinan di rumah sakit
8. Riwayat KB
 Pernah KB/ tidak : ibu menyatakan belum pernah menjadi akseptor KB
 Jika sudah /tidak KB apa alasannya : ibu belum pernah menjadi akseptor KB
karena setelah menikah ingin segera punya anak
 Rencana yang akan dating ingin menggunakan kontrasespsi IUD
9. Pola kebutuhan sehari-hari
No. Pola Sebelum Hamil Selama Hamil
1. Nutrisi
a. Makan
Ffrekuensi 3x sehari 3x sehari
Jenis Nasi, lauk, sayur Nasi, lauk, sayur,
Porsi 1 piring buah
Pantangan Tidak ada 1 piring
Keluhan Tidak ada Tidak ada
b. Minum Tidak ada
Frekuensi 7-8 gelas sehari
Jenis Air putih, teh 8-9 gelas sehari
Jumlah 1 gelas Air putih, teh, susu
Pantangan Tidak ada 1 gelas
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Tidak ada
2. Eliminasi
a. BAK
Frekuansi 4-5 kali sehari 6-7 kali sehari
Warna Kekuningan Kekuningan
Keluhan Tidak ada Tidak ada
b. BAB
Frekuansi 1x sehari 1x sehari
Konsistensi Lembek Lembek
Warna Kekuningan Kekuningan
Keluhan Tidak ada Tidak ada
3. Aktifitas

17
Pekerjaan rumah Dilakukan sendiri Dibantu suami
Keluhan Tidak ada Tidak ada
4. Istirahat
a. Tidur malam 8 jam 8 jam
b. Tidur siang 1 jam 1 jam
Keluhan Tidak ada Tidak ada
5. Hubungan sexual
Frekuensi 3 x seminggu 2x seminggu
Tidak ada Tidak ada
Keluhan
6. Personal Hygine
a. Mandi 2 x sehari 2 x sehari
b. Gosok gigi 3 x sehari 3 x sehari
c. Keramas 3 x seminggu 3 x seminggu
d. Ganti pakaian 2 x sehari 2 x sehari
dalam Tidak ada Tidak ada
Keluhan

10. Psikososio spiritual : ibu rajin sholat 5 waktu


11. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
KU : baik Suhu : 36,5oC
TB : 159 cm Nadi : 80 x/menit
BB sebelum hamil : 50 kg RR : 19x/menit
BB selama hamil : 61 kg TD : 120/70 mmHg
2. Pemeriksaan Fisik
Status present
a. Rambut : warna hitam, bersih, tidak rontok
b. Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih tidak ikterik
c. Hidung : Tidak polip, bersih, tidak ada cairan yang keluar
d. Mulut : Bibir bersih, tidak ada sariawan, tidak ada caries pada gigi
e. Telinga : Simetris dan bersih
f. Muka : Tidak oedem, tidak picat, tidak ada cloasma gravidarum
g. Leher : Tidak ada pembsaran tiroid dan vena jugularis
h. Dada : Simetris, tidak ada retraksi dinding dada
i. Mamae : Simetris, tidak adabenjolan, tidak ada cairan yang keluar

18
j. Perut : Tidak ada luka bekas operasi, tidak ada pembesaran hepar
k. Ekstrimitas atas : simetris, tidak oedem, tidak varises, kuku bersih
l. Ekstremitas bawah : oedem
m. Genitalia : Bersih, tidak ada cairan yang keluar
n. Anus : Berlubang, tidak ada hemoroid
o. Punggung : Tidak ada skoliosis/Lordosis/Kiposis
Status Obstetrikus
a. Inspeksi
Muka : Tidak ada cloasma gravidarum, tidak oedem
Mamae : Puting menonjol
Perut : Membesar sesuai umur kehamilan, ada linea nogra dan strie
gravidarum
Genitalia : tidak oedem, tidak ada cairan yang keluar
b. Palpasi
1) Leopold I : Bagian atas perut ibu teraba 1 bagian besar bulat dan
lunak
2) Leopold II : Bagian kanan perut ibu teraba 1 tahanan memanjang
dan bagian kiri perut ibu teraba bagian-bagian kecil janin
3) Leopold III : Bagian bawah perut ibu teraba 1 bagian besar bulat dan
keras
4) Leopold IV : divergen 2/5 bagian
5) TFU : 32 cm
6) TBJ : 3.100 gram
c. Auskultasi
DJJ : 136 x/mnt
d. Pemeriksaan Penunjang
Hb : 12,1 gr%
VCT : -
HbSAg : -

II. INTERPRETASI DATA


G1P0A0 umur 25 tahun hamil 36 minggu janin tunggal hidup interine letak bujur puka
preskep divergen 2/5 bagian dengan kaki oedem
Data Dasar

19
Subyektif :
Ibu menyatakan kakinya bengkak sejak 2 hari yang lalu
Obyektif :
Ekstremitas bawah : oedem
Leopold I : Bagian atas perut ibu teraba 1 bagian besar bulat dan lunak
Leopold II : Bagian kanan perut ibu teraba 1 tahanan memanjang dan bagian kiri
perut ibu teraba bagian-bagian kecil janin
Leopold III : Bagian bawah perut ibu teraba 1 bagian besar bulat dan keras
Leopold IV : divergen 2/5 bagian
TFU: 32 cm
TBJ : 3.100 gram
III. INDENTIFIKASI MASALAH/ DIAGNOSA POTENSIAL
-
IV. ANTISIPASI KEBUTUHAN SEGARA
Melakukan massage kaki oedem

V. INTERVENSI
Tanggal : 21 September 2019
Jam : 10.15 WIB
1. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan.
2. Beritahu ibu tujuan dan manfaat massage kaki oedem
3. Berikan massage kaki oedem pada kedua kaki ibu
4. Berikan terapi pada ibu berupa tablet Fe, kalk dan vit C dan anjurkan ibu
untuk minum obat dari bidan.
5. Beri tahu ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi

VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 21 September 2019
Jam : 10.20 WIB
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan bayi
sehat

20
2. Memberitahu ibu tujuan dan manfaat massage kaki oedem yaitu untuk
membantu mengurangi kelebihan cairan produksi cairan selama hamil
bertujuan untuk memelihara bayi, merilekskan dan melenturkan tubuh,
mempersiapkan sendi panggul untuk melahirkan.
3. Melakukan massage kaki oedem yang meliputi langkah-langkah :
a. Mempersiapkan alat berupa minyak dan air hangat
b. Mencuci tangan
c. Menginstruksikan pasien untuk menarik napas dalam melalui hidung
dan mengeluarkan lewat mulut secara perlahan sampai pasien rileks
d. Balur
Bubuhkan minyak pijat di telapak tangan, balurkan ke kaki dengan
gerakan mengusap perlahan dan lembut dimulai dari mata kaki ke arah
paha atas. Ulangi beberapa kali sampai merata. Gerakan paling baik
adalah gerakan memutar
e. Criss cross
Tujuan Gerakan ini akan memeras kandungan air yang berlebihan
(edema) di sekitar betis dan paha
Lakukan gerakan criss-cross (menyilang dengan ibu jari, keempat jari
lainnya menggenggam bagian yang dipijat) mulai dari betis hingga ke
bagian atas paha bawah. Lakukan turun naik hingga 8 kali.

f. Kneading
Tujuan Gerakan ini membantu mengendurkan otot yang lelah,
melembutkannya serta membantu mengeluarkan kelebihan air
Lakukan gerakan kneading atau meremas, dimulai dari pangkal lutut
(atau boleh juga dari betis) sampai ke paha. Lakukan pada seluruh
bagian paha.
g. Synovial Joint
Tujuan Gerakan ini menstimulasi sambungan tulang di bagian lutut
(synovial joint) agar tetap lentur untuk menahan beban tubuh yang

21
semakin berat. Lakukan gerakan memutar di samping kanan dan kiri
lutut.Setelah itu, usap bagian bawah lutut.
h. Berbaring dan Rileks
Tujuan Gerakan ini menjaga agar tidak terjadi varises pada kaki.
Setelah selesai memijat kaki, berbaring dengan mengangkat kedua kaki
dan menyenderkannya ke tembok. Pejamkan mata, buka lengan dan
kedua tangan dengan telapak tangan menghadap ke atas. Jauhkan
semua benda agar tangan tidak menyentuh apa pun. Dengarkan musik
lembut agar pikiran dan semua otot relaks
i. Rapikan klien ke posisi semula
j. Beritahu bahwa tindakan telah selesai
k. Bereskan alat-alat
4. Memberikan terapi pada ibu berupa, Kalk 500 mg 10 tablet 1 x 1 pagi hari,
tablet Fe 60 mg/hari 10 tablet 1x1dan Vit C 1000 mg 1 x 1 pada malam
hari sebelum tidur.
5. Memberi tahu ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi

VII. EVALUASI
Tanggal : 21 September 2019
Jam : 10.40 WIB
1. Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan,bahwa posisi janin yang
dikandung ibu dalam keadaan sehat
2. Ibu sudah mengetahui tujuan dan manfaat massage kaki oedem pada ibu
hamil
3. Massage kaki oedem pada ibu hamil telah dilakukan
4. Terapi sudah diberikan dan ibu bersedia minum obat yang diberikan oleh
bidan.
5. Ibu bersedia kunjungan ulang 1 minggu lagi tanngal 28 September 2019

22
BAB IV
PEMBAHASAN

Edema pada kehamilan adalah pembengkakan akibat penumpukan cairan


berlebih di jaringan, biasanya terjadi pada kaki dan jarang terjadi pada wajah dan

23
tangan. Pembengkakan dapat menandakan perubahan normal tubuh selama
kehamilan atau adanya penyakit tertentu.[9]
Kaki bengkak akibat perubahan tubuh yang normal (edema fisiologis)
tidak disertai nyeri atau gejala lain dan terjadi mulai kehamilan trimester tiga.
Pembengkakan akibat penyakit tertentu (edema patologis) lebih jarang ditemukan
namun lebih berbahaya. Selain pembengkakan tungkai, terdapat gejala penyerta
lain sesuai penyebab penyakit. Pembengkakan tungkai akibat preeklampsia
(keracunan kehamilan) disertai dengan tekanan darah tinggi dan adanya protein
pada urin.Pada preeklampsia berat, gejala dapat disertai nyeri kepala hebat, nyeri
perut, muntah, serta gangguan penglihatan.Pada sumbatan pembuluh darah
(trombosis vena dalam), pembengkakan terjadi pada salah satu tungkai serta
disertai kemerahan dan rasa sakit.Pembengkakan tungkai akibat peradangan
jaringan lunak (selulitis) menimbulkan terjadi pada salah satu tungkai dan disertai
kemerahan, nyeri, demam, dan panas pada perabaan.[9]
Kaki bengkak saat hamil dapat disebabkan oleh hal normal (fisiologis) dan
tidak normal (patologis).Pada saat hamil, secara normal terjadi penumpukan
mineral natrium yang bersifat menarik air, sehingga terjadi penumpukan cairan di
jaringan.Hal ini ditambah dengan penekanan pembuluh darah besar di perut
sebelah kanan (vena kava) oleh rahim yang membesar, sehingga darah yang
kembali ke jantung berkurang dan menumpuk di tungkai bawah.Penekanan ini
terjadi saat ibu berbaring terletang atau miring ke kanan.Oleh karena itu, ibu
hamil trimester ketiga disarankan berbaring ke arah kiri.
Pembengkakan yang tidak normal dapat disebabkan oleh preeklampsia,
selulitis, dan trombosis vena dalam.Preeklampsia merupakan salah satu penyebab
kaki bengkak pada kehamilan yang diwaspadai, karena memberikan risiko tinggi
kepada ibu dan bayi. Faktor risiko menderita preeklampsia adalah penderita
tekanan darah tinggi yang kronis, usia di bawah 17 tahun atau di atas 35 tahun,
riwayat keluarga preeklampsia, diabetes, kehamilan pertama, kehamilan kembar,
serta gangguan pembuluh darah. Tanda bahaya pada ibu dengan pembengkakan
tungkai antara lain: tekanan darah di atas 140/90 mmHg, pembengkakan salah

24
satu tungkai yang disertai rasa hangat atau merah, serta adanya nyeri kepala atau
nyeri perut hebat.[9]
Penatalaksanaan Edema pada Kehamilan
Penatalaksanaan pada edema fisiologis dapat dilakukan dengan :
a. Menghindari pemakaian baju yang ketat.
b. Mengurangi konsumsi garam
c. Lebih banyak minum air putih
d. Berbaring dan meninggikan kaki secara berkala sepanjang hari untuk
membantu aliran balik vena (venous return).
e. Pemakaian stoking elastik dapat membantu aliran balik vena. Kenakan
sebelum bangun dari tempat tidur pada pagi hari.
f. Sewaktu istirahat, berbaring miring kiri untuk menjaga agar uterus tidak
menekan vena kava dan membantu aliran balik vena.
g. Hindari natrium berlebihan dalam diet.
h. Hubungi pelayanan kesehatan bila edema tiba-tiba menjadi berat atau
menyeluruh, meskipun tindakan-tindakan di atas sudah dilakukan. [9]
Penggunaan intervensi non-farmakologis, pijat kaki dan rendam air
hangat merupakan salah satu intervensi non farmakologi yang dapat digunakan
untuk ibu hamil. Pijat kaki ini merupakan terapi yang berupa pemijatan secara
perlahan pada daerah kaki dilakukan 20 menit sehari selama 5 hari di daerah yang
aman tidak menimbulkan kontraksi. foot massage atau pijat kaki mampu
memberikan efek relaksasi yang mendalam, mengurangi kecemasan, mengurangi
rasa sakit, ketidaknyamanaan secara fisik, dan meningkatkan kualitas tidur.[10]
Teknik pijat kaki oedema
1. Step 1 : Balur
Bubuhkan minyak pijat di telapak tangan, lalu balurkan ke kaki dengan
gerakan mengusap perlahan dan lembut dimulai dari mata kaki ke arah paha
atas.Ulangi beberapa kali sampai merata. Gerakan paling baik adalah gerakan
memutar
2. Step 2:  Criss Cross

25
Lakukan gerakan criss-cross (menyilang dengan ibu jari, keempat jari lainnya
menggenggam bagian yang dipijat) mulai dari betis hingga ke bagian atas
paha bawah.Lakukan turun naik hingga 8 kali. Gerakan ini akan memeras
kandungan air yang berlebihan (edema) di sekitar betis dan paha.
3. Step 3: Kneading  
Lakukan gerakan kneading atau meremas, dimulai dari pangkal lutut (atau
boleh juga dari betis) sampai ke paha.Lakukan pada seluruh bagian paha.
Gerakan ini membantu mengendurkan otot yang lelah, melembutkannya serta
membantu mengeluarkan kelebihan air
4. Step 4: Synovial Joint
Lakukan gerakan memutar di samping kanan dan kiri
lutut.Setelah itu, usap bagian bawah lutut.Gerakan ini menstimulasi
sambungan tulang di bagian lutut (synovial joint) agar tetap lentur untuk
menahan beban tubuh yang semakin berat.
5. Step 5:  Berbaring Dan Relaks
Setelah selesai memijat kaki, berbaringlah dengan mengangkat kedua kaki
dan menyenderkannya ke tembok.Gerakan ini menjaga agar tidak terjadi
varises pada kaki.  Pejamkan mata, buka lengan dan kedua tangan dengan
telapak tangan menghadap ke atas. Jauhkan semua benda agar tangan tidak
menyentuh apa pun. Dengarkan musik lembut agar pikiran dan semua otot
relaks.[12]

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pijat kaki ini merupakan terapi yang berupa pemijatan secara
perlahan pada daerah kaki dilakukan 20 menit sehari selama 5 hari di daerah
yang aman tidak menimbulkan kontraksi. foot massage atau pijat kaki mampu
memberikan efek relaksasi yang mendalam, mengurangi kecemasan,

26
mengurangi rasa sakit, ketidaknyamanaan secara fisik, dan meningkatkan
kualitas tidur
B. Saran
Pijat kaki aman digunakan untuk terapi pada ibu hamil trimester III
yang mengalami pembengkakan pada kaki namun harus tetap dalam
pengawasan tenaga kesehatan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

MASSAGE KAKI OEDEM


PADA IBU HAMIL

Pengertian Pijat kaki ini merupakan terapi yang berupa pemijatan


secara perlahan pada daerah kaki dilakukan 20 menit sehari
selama 5 hari di daerah yang aman tidak menimbulkan

27
kontraksi
Tujuan Untuk membantu mengurangi kelebihan cairan produksi
cairan selama hamil bertujuan untuk memelihara bayi,
merilekskan dan melenturkan tubuh, mempersiapkan sendi
panggul untuk melahirkan.

Alat dan bahan 1. Minyak


2. Air hangat
Indikasi Ibu hamil dengan kaki oedem
Sikap dan prilaku 1. Menyambut pasien
2. Memperkenalkan diri.
3. Merespon reaksi client
4. Percaya diri
5. Menjaga privasi
Prosedur kerja 1. Mempersiapkan alat berupa minyak dan air hangat
2. Mencuci tangan
3. Menginstruksikan pasien untuk menarik napas dalam
melalui hidung dan mengeluarkan lewat mulut secara
perlahan sampai pasien rileks
4. Balur
Bubuhkan minyak pijat di telapak tangan, balurkan ke
kaki dengan gerakan mengusap perlahan dan lembut
dimulai dari mata kaki ke arah paha atas. Ulangi
beberapa kali sampai merata. Gerakan paling baik adalah
gerakan memutar
5. Criss cross
Tujuan Gerakan ini akan memeras kandungan air yang
berlebihan (edema) di sekitar betis dan paha. Lakukan
gerakan criss-cross (menyilang dengan ibu jari, keempat
jari lainnya menggenggam bagian yang dipijat) mulai
dari betis hingga ke bagian atas paha bawah. Lakukan
turun naik hingga 8 kali.
6. Kneading
Tujuan Gerakan ini membantu mengendurkan otot yang
lelah, melembutkannya serta membantu mengeluarkan
kelebihan air. Lakukan gerakan kneading atau meremas,
dimulai dari pangkal lutut (atau boleh juga dari betis)
sampai ke paha. Lakukan pada seluruh bagian paha.
7. Synovial Joint
Tujuan Gerakan ini menstimulasi sambungan tulang di
bagian lutut (synovial joint) agar tetap lentur untuk
menahan beban tubuh yang semakin berat. Lakukan
gerakan memutar di samping kanan dan kiri lutut.Setelah
itu, usap bagian bawah lutut.
8. Berbaring dan Rileks
Tujuan Gerakan ini menjaga agar tidak terjadi varises

28
pada kaki. Setelah selesai memijat kaki, berbaring
dengan mengangkat kedua kaki dan menyenderkannya
ke tembok. Pejamkan mata, buka lengan dan kedua
tangan dengan telapak tangan menghadap ke atas.
Jauhkan semua benda agar tangan tidak menyentuh apa
pun. Dengarkan musik lembut agar pikiran dan semua
otot relaks
Teknik 1. Teruji melakukan tindakan dengan sistematic dan
berurutan.
2. Teruji tanggap terhadap reaksi pasien dan melakukan
kontak mata dengan pasien.
3. Teruji percaya diri dan tidak ragu-ragu.
4. Teruji sabar dan teliti.
5. Dokumentasi.

LEAFLET MASSAGE KAKI OEDEM PADA IBU HAMIL

29
FORMAT PENILAIAN PRAKTIK (ASKEB DAN VIDEO)

30
Nama Mahasiswa : Dina Pahilafi Roziq
NIM : 1904063
Ruang :

BOBO
TX
N BOBO SCOR
ASPEK YANG DINILAI
O T SCORE E

1 2 3 4

  PERSIAPAN 10%  

1 Menyiapkan pasien 2            

Menyiapkan lingkungan aman dan nyaman


2 untuk klien 3            

3 Jenis alat disesuaikan dengan kebutuhan 3            

4 Modifikasi alat dan lingkungan 2            

  SIKAP 10%  

5 Melakukan kontrak awal 2            

6 Komunikatif dan dapat bekerjasama 2            

7 Tanggap terhadap kebutuhan 2            

8 Empati 2            

9 Menjaga privasi klien 2            

  KOMUNIKASI 15%  

10 Salam pembuka 1            

11 Menjelaskan tujuan tindakan 2            

12 Menjelaskan prosedur tindakan 2            

13 Komunikatif selama tindakan 3            

14 Membuat kontrak yang akan dating 2            

15 Menggunakan bahasa yang dipahami klien 2            

31
BOBO
TX
N BOBO SCOR
ASPEK YANG DINILAI
O T SCORE E

1 2 3 4

16 Sikap non verbal baik 2            

17 Kesesuaian waktu kontrak pada klien 1            

PELAKSANAAN 35%  

18 Cuci tangan 3            

19 Penempatan alat tepat 2

20 Penggunaan alat sesuai fungsi dan kebutuhan 3            

21 Ketepatan prinsip steril/bersih 12            

22 Sistematis dan efisien 10            

23 Merapikan kembali alat-alat 2            

24 Cuci tangan 3            

EVALUASI 5%  

26 Melakukan evaluasi 5            

  DOKUMENTASI 25%  

Pengkajian
a. Ketepatan penggunaan alat pengkajian
27 b. Validitas data 5            
c. Kelengkapan data kajian (data fokus)
Diagnosa
a. Ketepatan menganalisa data
28 b. Ketepatan merumuskan diagnosa 5            
c. Ketepatan menyusun prioritas masalah
Perencanaan
a. Ketepatan pembuatan tujuan
b. Ketepatan pembuatan kriteria hasil
29 Relevansi intervensi dengan diagnosa 5

32
BOBO
TX
N BOBO SCOR
ASPEK YANG DINILAI
O T SCORE E

1 2 3 4

Implementasi
a. Tindakan sesuai dengan prioritas intervensi
b. Waktu pelaksanaan tepat
c. Teknik pelaksanaannya sistematis
30 d. Kerjasama/ kolaborasi 5            
e. Memperhatikan respon klien
Evaluasi
a. Melakukan evaluasi SOAP dengan benar
31 b. Validitas evaluasi 5            
c. Penampilan klien setelah dirawat
  JUMLAH              

NILAI = Jumlah Score x bobot


100

Pembimbing

( )

33
DAFTAR PUSTAKA

1. Kusmiyati, dkk. 2008. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil).


Yogyakarta: Fitramaya
2. Rukiyah, dkk. 2009. Asuhan kebidanan I (Kehamilan). Jakarta: Trans Info
Media
3. Prawirohardjo. (2010). Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBP-SP.
4. Irianti, B. D. (2014). Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti. Jakarta: Sagung
Seto.
5. Coban, A., & Sirin, A. (2010). Effect of foot massage to decrease
physiological lower leg oedema in late pregnancy: a randomized
controlled trial in Turkey. International Journal of Nursing Practice, 16(5),
454-460. doi: 10.1111/j.1440-172X.2010.01869.x
6. Famela, D. (2016).Pijat Kaki Untuk Mengatasi Edema Kaki Fisiologis Ibu
Hamil Trimester III Ny S Umur 28 Tahun G2P1A0 Di BPM Hj. Maunah
Tembakagung Klirong Kebumen. Karya Tulis Ilmiah, Stikes
Muhammadiyah Gombong.
7. Nurhasanah. (2013). Edema pada Ibu Hamil Trimester III Puskesmas
Basuki Rahmad Kota Bengkulu. Stikes Bhakti Husada Bengkulu.
8. Nurhasanah. (2013). Edema pada Ibu Hamil Trimester III Puskesmas
Basuki Rahmad Kota Bengkulu. Stikes Bhakti Husada BengkuluSinclair.
(2009). Buku Saku Kebidanan. Jakarta: EGC.
9. Afianti, N., & Mardhiyah, A. (2017). Pengaruh Foot Massage terhadap
Kualitas Tidur Pasien di Ruang ICU. Jurnal Keperawatan Padjadjaran,
5(1).

34
10. Arborelius M Jr, Balldin UI, Lilj B, Lundgren CE. Hemodynamic changes
in man during immersion with the head above water. Aerosp Med
1972;43:592– 8.
11. Epstein M, Miller M, Schneider N. Depth of immersion as a determinant
of the triuresis of water immersion. Proc Soc Exp Biol Med
1974;146:562– 6.
12. Greenleaf JE. Physiological responses to prolonged bed rest and fluid
immersion in humans. J Appl Physiol 1984;57:619 –33.
13. Katz VL, McMurray R, Berry MJ, Cefalo RC. Fetal and uterine responses
to immersion and exercise. Obstet Gynecol 1988;72:225–30

35

Anda mungkin juga menyukai