Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

MODUL 2
HUKUM OHM

NAMA : ALFINA PUTRI PERTIWI


NPM : 18020012
KELOMPOK : 2 1K1
DOSEN : ENDAH PURNOMOSARI, S.T

POLITEKNIK STTT BANDUNG


KIMIA TEKSTIL
2018
HUKUM OHM
Oleh : Alfina Putri Pertiwi

E-mail : 00alfnputri@gmail.com

Abstrak
Pada praktikum ini akan diberikan salah satu metode untuk
menentukan nilai hambatan listrik pada suatu penghantar dengan menggunakan
rumus Hukum Ohm. Tujuan dari praktikum ini adalah agar praktikan mempunyai
keterampilan menyusun rangkaian listrik, dan mampu menerapkan hukum ohm
dalam mencari nilai hambatan listrik, kuat arus listrik maupun tegangan listrik.

Cara kerja praktikum Hukum Ohm ini adalah menyusun


rangkaian listrik sesuai metode yang ditentukan. Catatlah kuat arus untuk
beberapa harga potensial. Ulangi percobaan tersebut menggunakan lampu
wolfram dan karbon pada rangkaian seri dan pararel.

Berdasarkan praktikum ini didapat hasil bahwa besar kecilnya


nilai tegangan pada suatu rangkaian selalu berbanding lurus dengan kuat arus
yang mengalir pada sebuah rangkaian
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sekitar tahun 1825, George Simon Ohm fisikawan yang berasal
dari Jerman, melakukan serangkaian percobaan. Percobaan itu menunjukan bahwa
tidak ada penghantar listrik yang sempurna, artinya setiap jenis zat mempunyai
sifat penghambat arus listrik. Ohm menunjukan bahwa untuk bahan yang sama,
kawat panjang memiliki hambatan lebih besar dari pada kawat pendek. Selain itu,
dalam suatu rangkaian, makin besar hambatan makin besar pula potensial yang
diperlukan untuk mengalirkan aliran listrik. Hasil percobaannya tersebut
kemudian dipublikasikan pada sebuah paper yang berjudul The Galvanic Circuit
Investigated Mathematically pada tahun 1827. Yang kemudian kita kenal dengan
sebutan Hukum Ohm. Hukum Ohm yang berbunyi “besar arus listrik yang
mengalir melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda
potensial yang diterapkan kepadanya”. Sebuah benda penghantar dikatakan
mematuhi hukum Ohm apabila nilai resistansinya tidak bergantung terhadap besar
dan polaritas beda potensial yang dikenakan kepadanya.Secara matematis hukum
Ohm diekspresikan dengan persamaan :

V=I.R

Dimana : V = Beda potensial /tegangan ( volt )

R = Tahanan atau hambatan ( Ohm )

I = Kuat arus yang mengalir dalam penghantar ( Ampere )

1.2 Tujuan

1. Mempelajari hubungan antara tegangan dan kuat arus yang mengalir pada
suatu rangkaian
2. Menentukan hambatan pada suatu rangkaian
BAB II

DASAR TEORI
Menurut Durbin (2005) Hukum Ohm adalah suatu pernyataan
bahwa besar arus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar selalu
berbanding lurus dengan beda potensial yang diterapkan kepadanya. Sebuah
benda penghantar dikatakan mematuhi Hukum Ohm apabila nilai resistansinya
tidak bergantung terhadap besar dan polaritas beda potensial yang dikenakan
kepadanya. Walaupun pernyataan ini tidak selalu berlaku untuk semua jenis
penghantar, namun istilah "hukum" tetap digunakan dengan alasan sejarah. Secara
matematis hukum Ohm diekspresikan dengan persamaan :

V = I . R ..........(1)

keterangan :

I = Arus yang mengalir pada suatu penghantar. (A)

V = Tegangan yang terdapat pada kedua ujung penghantar. (V)

.R = Nilai hambatan listrik (resistansi) yang terdapat pada suatu penghantar. (Ω)

Gambar 2.1

Berdasarkan hukum Ohm, 1 Ohm didefinisikan sebagai hambatan


yang digunakan dalam suatu rangkaian yang dilewati kuat arus sebesar 1 Ampere
dengan beda potensial 1 Volt. Oleh karena itu, kita dapat mendefinisikan
pengertian hambatan yaitu perbandingan antara beda potensial dan kuat arus.
Semakin besar sumber tegangan maka semakin besar arus yang dihasilkan. Jadi,
besar kecilnya hambatan listrik tidak dipengaruhi oleh besar tegangan dan arus
listrik tetapi dipengaruhi oleh panjang penampang, luas penampangdan jenis
bahan(Hayt,1991).
Hambatan dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu panjang, luas dan jenis
bahan. Hambatan berbading lurus dengan panjang benda, semakin panjang maka
semakin besarhambatan suatu benda. Hambatan juga berbading terbalik dengan
luas penampang benda,semakin luas penampangnya maka semakin kecil
hambatannya. Inilah alasan mengapakabel yang ada pada tiang listrik dibuat
besar-besar, tujuannya adalah untuk memperkecil hambatan sehingga tegangan
bisa mengalir dengan mudah. Hambatan juga berbanding lurus dengan jenis benda
(hambatan jenis) semakin besar hambatan jenisnya maka semakin besar hambatan
benda itu.Kalau antara dua kutub positip dan kutub negatip dari sebuah sumber
tegangan kita hubungkan dengan sepotong kawat penghantar, maka akan mengalir
arus listrik dari kutub positip ke kutub negatip. Arus ini mendapat hambatan
dalam penghantar itu(Purwandari,2013).

Amperemeter merupakan alat ukur yang digunakan untuk


mengukur kuat arus listrik. Pemakaian alat ukur ini dihubungkan ke dalam
rangkaian sehingga terhubung seri dengan komponen yang akan dihitung kuat
arusnya. Voltmeter merupakan alat ukur beda potensial antara 2 titik. Pemakaian
voltmeter dipasang pararel dengan komponen yang akan diukur beda potensialnya
(Sunaryono, 2010).
BAB III

METODE EKSPERIMEN

Pada metode eksperimen akan dijabarkan bagaimana metode yang digunakan


serta alat dan bahan yang dipakai dalam eksperimen ini.

3.1. Waktu dan Tempat

Waktu : 12 September 2018


Tempat : Politeknik STTT Bandung

3.2. Alat dan Bahan

 AC Amperemeter
 AC Voltmeter
 Tahanna Geser (Variac)
 Lampu Karbon
 Lampu wolfram
 Kabel Penghubung
 Sumber Arus

3.3. Skema Percobaan

Dapat diperlihatkan skema percobaan eksperimen

Metode 1 Metode 2

Gambar 3.1
3.4. Cara Kerja

1. Disusun rangkaian seperti pada metode 1 dengan menggunakan lampu


wolfram dan belum dihubungkan ke sumber / jaringan tegangan.
2. Setelah rangkaian diperiksa oleh asisten, barulah rangkaian
dihubungkan dengan sumber.
3. Catatlah kuat arus untuk beberapa harga potensial dari 0/150 volt
4. Diulangi percobaan di atas menggunakan lampu karbon.
5. Diulangi percobaan 1 s/d 3 menggunakan lampu karbon yang dipasang
seri dengan lampu wolfram.
6. Diulangi percobaan 5, tetapi kedua lampu dipasang pararel.
7. Diulangi percobaan 1 s/d 6 untuk rangkaian dengan metode 2.
DAFTAR PUSTAKA
 www.sifaazmi-susilowati.blogspot.com Fisika Edukasi: Hukum Ohm
 www.rizkafithriani95.wordpress.com Hukum Ohm
 www.deserenader.blogspot.com Pengertian, Rumus Hukum Ohm
 www.syifarifianti.com Hubungan Kuat Arus, Tegangan dan Hambatan
pada Hukum Ohm

Anda mungkin juga menyukai