Anda di halaman 1dari 3

DEFEK SEPTUM VENTRIKEL

A. Definisi

Defek septum vertikel (Ventricular septal defect = VSD) adalah kelainan


jantung bawaan berupa lupang pada septum intraventrikular. Lubang tersebut dapat
hanya 1 atau lebih (Swiss Cheese VSD) yang terjadi akibat kegagalan fusi septum
interventrikular semasa janin dalam kandungan.

Berdasarkan lokasi lubang, VSD diklasifikasi dalam 3 tipe, yaitu :

1) perimembranus, bila lubang terletak di daerah septum membranus dan sekitarnya


2) subarterial doubly commited, bila lubang terletak didaerah septum infundibuler
3) muskuler, bila lubang terletak didaerah septum muskuler inlet, outlet ataupun
trabekuler

B. Patofisologi

Adanya lubang pada septum interventrikular memungkinkan terjadi aliran dari


ventrikel kiri ke ventrikel kanan, sehingga aliran darah ke paru bertambah. Presentasi
klinis tergantung besarnya aliran pirau melewati lubang VSD serta besar tahanan
pembuluh darah paru. Pada usia pertama (terutama 6 bulan pertama), besar aliran
pirau dapat berubah ubah sesuai dengan penurunan tehanan pembuluh darah paru
akibat maturasi paru yang berlangsung cepat pada periode tersebut. Penurunan
maksimal biasanya terjadi pada usia 1-6 minggu, tapi kadang-kadang baru terjadi
pada usia 12 minggu. Aliran pirau dari kiri ke kanan akan bertambah dengan
menurunnya tahanan pembuluh darah. Sehingga gagal jantung pada bayi dengan VSD
yang besar biasanya terjadi pada usia 2-3 tahun.

C. Gejala Klinis
Bila aliran darah pirau kecil umumnya tidak menimbulkan gejala atau
asimtomatik tetapi jika besar akan memberikan keluhan seperti kesulitan waktu
minum dan makan karena cepat lelah atau sesak dan sering mengalami batuk karena
infeksi saluran nafas berulang dan menyebabkan pertumbuhan yang lambat
D. Pemeriksaan Fisik

Penderita VSD dengan aliran pirau yang besar biasanya terlihat takipneu,
aktivitas ventrikel kiri meningkat dan dapat teraba thrill sistolik. Komponen pulmonal
bunyi jantung kedua mengeras bila telah terjadi hipertensi pulmonal. Terdengar bising
holosistilik yang keras di sela-sela iga 3-4 parasternal kiri yang menyebar sepanjang
parasternal dan apeks. Pada aliran pirau yang besar, dapat terdengar bising
middiastolik didaerah katub mitral akibat aliran yang berlebihan. Tanda tanda gagal
jantung kongesif dapat ditemukanpada bayi atau anak dengan aliran pirau yang besar.
Bila telah terjadi penyakit vaskuler paru dan sindrom ensinmenger, penderita tampak
sianosis dengan jari-jari berbentuk tabuh, bahkan disertai tanda-tanda gagal jantung
kanan.

E. Pemeriksaan Penunjang

a. Foto Thoraks

Terlihat gambaran kardiomegali akibat pembesararan ventrikel kiri.


Gambaran vaskularisasi paru meningkat (pletora), kecuali bila telah terjadi
penyakit vaskular paru dimana terlihat gaambaran pruned tree yang disertai
penonjolan arteri pulmonis.

b. Ekokardiogram
Hipertrofi ventrikel kiri dan mungkin hipertrofi atrium kiri pada
pemeriksaan elektrokardiogram. Bila terdapat hipertrofi kedua ventrikel dan
deviasi sumbu QRS ke kanan maka perlu dipirkam adanya hipertensi
pulmonal atau hipertrofi infundibulum ventrikel kanan.

c. Elektrokardiogaram

Dengan elektrokardiogram M-mode dapat diukur dimensi atrium kiri


dan ventrikel kiri. Dengan pemeriksaan ekokardiogram 2 dimensi dapat
dideteksi dengan tepat ukuran dan lokasi defek septum ventrikel. Perlu
diperhatikan apakah daun katub aorta yang prolaps dan infudibulum ventrikel
kanan yang hipertrofi. Anurisma septum membranus mungkin dapat terlihat.

Dengan pemeriksaan ekokardiografi berwarna dan dopler dapat


dipastikan arah dan besarnya aliran yang melewati defek tersebut(rasio aliran
darah yang melewati defek tersebut (rasio aliran paru dan ke sistemik =
Qp/Qs). Tingginya tekanan arteri pulmonalis dan perbedaan tekanan antara
ventrikel kanan dan arteri pulmonalis pada hipertrofi infibulim juga dapat
diukur.

d. Katerisasi jantung
Pemeriksaan katerasisi jantung pada anak dengan VSD dilakukan secara
elektif pada penderita dengan tanda-tanda hipertensi pulmonal. Tes pemberian
O2 100% dilakukan untuk menilai reversibilitas vaskuler paru. Rasio aliran ke
paru dan sistemik (Qp/Qs) serta tahanan pembuluh darah paru dapat diukur
dan ini penting untuk menentukan indikasi dan kontraindikasi oprasi.

F. Tatalaksana

Bila ditemukan pada bayi usia kurang dari 1 tahun, maka perlu dikontrol
secara periodik setiap bulan sampai umur 1 tahun, mengingat besarnya aliran pirau
dapat berubah akibat resistensi paru yang terus menurus mengalami penurunan. Bila
terdapat gagal jantung (KER : MB-B) maka perlu obat obat-obatan seperti digitalis,
diuritek atau vasodilator. Setalah usia 1 tahun penderita dapat kontrol setiap 3 bulan
sekali.

Bila gagal jantung tidak dapat teratasi dengan medikametosa dan pertumbuhan
terlihat terhambat maka sebaiknya dilakukan tindakan paliatif bedah pulmonary atery
banding untuk mengurangi aliran darah berlebihan ke paru atau langsung penutupan
VSD bila berat badan mengijinkan. Bila gagal jantung dapat teratasi dan anak tumbuh
dengan baik makan dilakukan katerisasi jantung dan penutupan VSD dilakukan
setalah anak berumur 3-4 tahun.

Anda mungkin juga menyukai