A. Definisi
B. Patofisologi
C. Gejala Klinis
Bila aliran darah pirau kecil umumnya tidak menimbulkan gejala atau
asimtomatik tetapi jika besar akan memberikan keluhan seperti kesulitan waktu
minum dan makan karena cepat lelah atau sesak dan sering mengalami batuk karena
infeksi saluran nafas berulang dan menyebabkan pertumbuhan yang lambat
D. Pemeriksaan Fisik
Penderita VSD dengan aliran pirau yang besar biasanya terlihat takipneu,
aktivitas ventrikel kiri meningkat dan dapat teraba thrill sistolik. Komponen pulmonal
bunyi jantung kedua mengeras bila telah terjadi hipertensi pulmonal. Terdengar bising
holosistilik yang keras di sela-sela iga 3-4 parasternal kiri yang menyebar sepanjang
parasternal dan apeks. Pada aliran pirau yang besar, dapat terdengar bising
middiastolik didaerah katub mitral akibat aliran yang berlebihan. Tanda tanda gagal
jantung kongesif dapat ditemukanpada bayi atau anak dengan aliran pirau yang besar.
Bila telah terjadi penyakit vaskuler paru dan sindrom ensinmenger, penderita tampak
sianosis dengan jari-jari berbentuk tabuh, bahkan disertai tanda-tanda gagal jantung
kanan.
E. Pemeriksaan Penunjang
a. Foto Thoraks
b. Ekokardiogram
Hipertrofi ventrikel kiri dan mungkin hipertrofi atrium kiri pada
pemeriksaan elektrokardiogram. Bila terdapat hipertrofi kedua ventrikel dan
deviasi sumbu QRS ke kanan maka perlu dipirkam adanya hipertensi
pulmonal atau hipertrofi infundibulum ventrikel kanan.
c. Elektrokardiogaram
d. Katerisasi jantung
Pemeriksaan katerasisi jantung pada anak dengan VSD dilakukan secara
elektif pada penderita dengan tanda-tanda hipertensi pulmonal. Tes pemberian
O2 100% dilakukan untuk menilai reversibilitas vaskuler paru. Rasio aliran ke
paru dan sistemik (Qp/Qs) serta tahanan pembuluh darah paru dapat diukur
dan ini penting untuk menentukan indikasi dan kontraindikasi oprasi.
F. Tatalaksana
Bila ditemukan pada bayi usia kurang dari 1 tahun, maka perlu dikontrol
secara periodik setiap bulan sampai umur 1 tahun, mengingat besarnya aliran pirau
dapat berubah akibat resistensi paru yang terus menurus mengalami penurunan. Bila
terdapat gagal jantung (KER : MB-B) maka perlu obat obat-obatan seperti digitalis,
diuritek atau vasodilator. Setalah usia 1 tahun penderita dapat kontrol setiap 3 bulan
sekali.
Bila gagal jantung tidak dapat teratasi dengan medikametosa dan pertumbuhan
terlihat terhambat maka sebaiknya dilakukan tindakan paliatif bedah pulmonary atery
banding untuk mengurangi aliran darah berlebihan ke paru atau langsung penutupan
VSD bila berat badan mengijinkan. Bila gagal jantung dapat teratasi dan anak tumbuh
dengan baik makan dilakukan katerisasi jantung dan penutupan VSD dilakukan
setalah anak berumur 3-4 tahun.