Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU KAPITA SELEKTA

“KOMSUMSI ZAT GIZI UNTUK MENINGKATKAN DAYA TAHAN TUBUH UNTUK


MENCEGAH COVID-19 ”

O L E H:

KARTINI AFRELIA.H

A201701052

DOSEN : Tiara Mayang PL.,S.Ked.,M.Si

PROGRAM STUDI D-IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MANDALA WALUYA

KENDARI

2020
A. LATAR BELAKANG
Pandemi covid 19 corona virus menyebabakan banyak perubahandalam kehidupam sehari hari.gizi
yang baik juga sangat penting sebelum selama dan setelah infeksi,infeksi menyebabkam tubuh korban
demam sehinnga membutuhkan tambahan energi dan zat gizi, karena itu , menjaga pola makan yang
sehat sangat penting selama pandemi covid 19.meskipun tidak ada makana atau pun suplemen
makanan yang dapat mencegah infeksi covid 19, memperthankan gizi seimbang yang sehat sangat
penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang baik.
umtuk menghadapi situasi ini diperlukan adanya panduan gizi seimbang pada masa covid 19,
panduan ini, berisi tentang melindungi keluarga dari penularan corona,dan cara meningkatkan daya
tahan tubuh dengan gizi seimbang
pada masa pandemi covid 19,kita harus meningkatakan sistem kekebalan tubuh yang merupakan
kekuatan pertahanan tubuh melawan bakteri,virud dan organisme penyebab penyakit yang mungkin
kita sentu,komsumsi dan hirup setiap hari.

A. MASALAH
Adapun rumusan masalah adalah:
1. bagaimana cara meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan covid 19
2. bagaimana cara meningkatkan gizi pada penderita covid 19

B. ANALISA

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus
ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan
infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia).
Selain virus SARS-CoV-2 atau virus Corona, virus yang juga termasuk dalam kelompok ini adalah virus
penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan virus penyebab Middle-East Respiratory
Syndrome (MERS). Meski disebabkan oleh virus dari kelompok yang sama, yaitu coronavirus, COVID-
19 memiliki beberapa perbedaan dengan SARS dan MERS, antara lain dalam hal kecepatan penyebaran
dan keparahan gejala.Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyerupai gejala flu, yaitu
demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala dapat hilang dan
sembuh atau malah memberat. Penderita dengan gejala yang berat bisa mengalami demam tinggi, batuk
berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh
bereaksi melawan virus Corona.Konteks “mencegah Covid-19” ini yang sebenarnya masih perlu diperjelas
maksudnya. Artinya begini, rimpang-rimpangan memang mengandung beragam senyawa bioaktif. Senyawa-
senyawa di dalam rimpang-rimpangan ini memang secara empiris maupun secara ilmiah telah diakui
mempunyai efek yang baik bagi kesehatan, antara lain mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu,
bahkan banyak penelitian yang menunjukkan senyawa-senyawa aktif dalam rimpang-rimpangan ini
mempunyai aktifitas spesifik, seperti antioksidan, anti-mikrobia dan anti-virus. Oleh karena itu, tidak heran
jika sejak dulu masyarakat Indonesia suka minum jamu dengan dapat meningkatkan daya tahan tubuh atau
mengobati penyakit tertentu.Berdasarkan hal tersebut, maka “mencegah Covid-19” dalam konteks
meningkatkan daya tahan tubuh seseorang sehingga serangan Covid-19 tidak berakibat fatal memang logis.
Tetapi tentu saja “mencegah Covid-19” dalam konteks mencegah transmisi penularan Covid-19 dari satu
orang ke orang lain perlu penelaahan lebih jauh,Penyebaran virus pada dasarnya karena virus ini dapat
memperbanyak diri dan bahkan bermutasi. Nah senyawa aktif dalam rimpang-rimpangan memang sebagian
berpotensi untuk menghambat pembelahan diri virus. Namun tentu saja, penghambatan itu terjadi apabila
senyawa aktif dari rimpang-rimpangan ini dihantamkan langsung ke virus. Masalah yang terjadi adalah,
ketika kita mengkonsumsi rimpang-rimpangan, ada banyak faktor yang selanjutnya berpengaruh terhadap
efektifitas rimpang tersebut untuk menghambat virus. Beberapa faktor yang masih perlu dikaji dan belum ada
bukti adalah: (1) apakah konsentrasi yang kita konsumsi sudah cukup untuk menghambat virus?; (2) kalaupun
kita konsumsi dengan konsentrasi yang cukup, apakah ketika senyawa aktif dalam rimpang tersebut kita
makan semuanya terserap dalam tubuh? Atau malah masih terikat dalam matiks makanan sehingga tidak
terserap tubuh?;(3) apakah yang terserap oleh tubuh masih dalam bentuk senyawa aslinya atau senyawa
turunannya (metabolitnya)? Jika sudah dalam bentuk metabolitnya, maka kemampuan anti-virusnya juga
berbeda. Nah, sejauh ini belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa rimpang-rimpangan tersebut
mampu menghambat Covid-19. Ketika ada orang yang menyampaikan hal itu, bisa jadi itu terlalu overclaim.
Meskipun secara umum rimpang-rimpangan mengandung senyawa bioaktif yang berpotensi sebagai anti-
virus, tetapi jenis virus itu kan sangat bermacam-macam. Maka satu senyawa dapat efektif sebagai anti-virus
untuk satu virus tertentu, tetapi tidak dapat efektif untuk virus yang lain.Jadi rimpang-rimpangan “mencegah
Covid-19” artinya rimpang-rimpangan tersebut dapat meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga mengurangi
resiko mengalami gangguan kesehatan yang fatal ketika terserang virus corona. Jika “mencegah Covid-19”
dalam konteks menghambat pembelahan diri virus, hal tersebut belum ada bukti ilmiahnya.Herbal dan
rempah mempunyai senyawa bioaktif yang dapat berdampak positif bagi kesehatan. Nah, untuk dapat
mempunyai efek kesehatan tertentu, senyawa bioaktif itu harus kita konsumsi pada konsentrasi minimal
tertentu. Jika tidak mencapai konsentrasi tersebut, efek kesehatannya mungkin sangat kecil atau bahkan tidak
kita dapatkan. Tentu saja respon tubuh setiap orang terhadap konsumsi herbal atau rimpang-rimpangan juga
bisa berbeda-beda.Sehingga, bagi anda yang memang selama ini merasa daya tahan tubuhnya bertambah
dengan minum ekstrak herbal atau rempah (bisa dalam bentuk kapsul, jamu atau lainnya), dapat diteruskan.
Bagi yang tidak terbiasa minum jamu, maka mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung herbal
dan rempah dapat berkontribusi terhadap daya tahan tubuh juga.

C. SOLUSI
Menurut saya solusi yang dapat saya samapikan agar terhindar dari terinfeksi Covid-19.Dalam upaya
pencegahan COVID-19 dari segi gizi, ada beberapa hal yang direkomendasikan yakni :Mempertahankan
dan memantau berat badan ideal atau normal.Sebaiknya di rumah atau di tepat kerja tersedia timbangan
untuk memantau BB normal. Hal ini merupakan salah satu indikator, bila berat badan normal, maka
telah terjadi keseimbangan zat gizi yang baik dalam tubuh. Keseimbangan zat gizi yang baik dalam
tubuh juga meningkatkan daya tahan tubuh yang baik,Menerapkan hidup sehat (cuci tangan)
Membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat. Harus mencuci tangan sebelum makan. Hal ini
menjelaskan bahwa adanya hubungan timbal balik antara infeksi dan status gizi. Status gizi yang baik
bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh yang tinggi menyebabkan tidak mudah
terinfeksi virus maupun bakteri,  Mengonsumsi aneka ragam makanan, sesuai dengan  pedoman gizi
seimbangApa sih gizi seimbang itu? Yang dimaksud dengan gizi seimbang yakni susunan pangan
sehari-hari yang mengandung zat gizi  dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan  tubuh,
dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman  pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan 
mempertahankan berat badan normal untuk mencegah  masalah gizi (Kementerian Kesehatan RI,
2014),    Menghindari konsumsi suplemen secara berlebihanKecemasan karena covid-19 ini membuat
masyarakat memborong membeli suplemen di apotek untuk dikonsumsi. Dipercaya konsumsi suplemen
ini dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Memang benar terkait hal tersebut. Tapi perlu digarisbawahi
bahwa pemakaian suplemen ini dianjurkan pada beberapa kasus seperti sedang kondisi sakit, usia lanjut,
anak yang sulit makan, dan kasus-kasus khusus lainnya. Baiknya pemakaian suplemen ini
dikonsultasikan dengan dokter karena konsumsi suplemen ini ada aturan dosis dan batas waktu
konsumsinya. Apabila berlebihan bisa menyebabkan avitaminosis (keracunan vitamin terutama vitamin
larut lemak seprti A, D, E, K).

D. KESIMPULAN
Gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme unuk fungsi normal dari sistem tubuh,
pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Makronutrient berarti nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah
yang besar oleh tubuh. Makronutrien energi yang meliputi karbohidrat, protein dan lemak.
Makronutrient yang tidak membutuhkan atau tidak menyumbang energi berupa serat dan air.
Mikronutrient adalah nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil, dan terdiri atas berbagai
mineral serta vitamin. Terdapat berbagai mineral yang penting untuk proses biokimia manusia.
Jika dalam mengonsumsi gizi dilakukan dengan teratur kemungkinan besar sistem imun
tubuh kita akan kuat. Sistem imun atau sistem kekebalan adalah pertahanan pada organisme untuk
melindungi tubuh dari pengaruh bilogis luar dengan mengenali dan membunuh patogen. Salah satu
organisme atau virus yang dapat menyerang tubuh adalah Covid – 19 atau . Coronavirus . Coronavirus
adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.sehatq.com/artikel/cara-menjaga-imun-tetap-sehat-untuk-melawan-virus-corona-covid-
19

https://www.alodokter.com/vitamin-c

https://www.cnbcindonesia.com/tech/20200316135138-37-1451/apa-itu-virus-corona-dan-cirinya-
menurut-situs-who

Anda mungkin juga menyukai