2019
Kabupaten Padang Pariaman
كابوڤاتين ڤادڠ ڤاريامان
Pemerintahan
APBD
Populasi
Demografi
Pembagian administratif
-Kecamatan 17
-Kelurahan -
Secara administrasi Kabupaten Padang Pariaman terdiri dari 17 kecamatan dan 103
Nagari. Batas wilayah administratif Kabupaten Padang Pariaman adalah sebelah Utara
dengan Kabupaten Agam, sebelah Selatan dengan Kota Padang, sebelah Timur dengan
Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar, dan sebelah Barat dengan Kota Pariaman dan
Samudera Indonesia.
Kecamatan 2 x 11 Kayu Tanam tercatat memiliki wilayah paling luas, yakni 228,70
km², sedangkan Kecamatan Sintuk Toboh Gadang memiliki luas wilayah terkecil, yakni
25,56 km². Kecamatan 2x1 Kayu Tanam berada di wilayah yang paling tinggi yaitu 100 -
1000 m dari permukaan laut (dpl) sedangkan yang paling rendah adalah Kecamatan Batang
Gasan dengan ketinggian 2 - 75 m dari permukaan laut (dpl).
Geografi
Posisi astronomis Kabupaten Padang Pariaman yang terletak antara 0°11' – 0°49'
Lintang Selatan dan 98°36' – 100°28' Bujur Timur, dengan luas wilayah sekitar
1.328,79 km² dan panjang garis pantai 60,50 km². Luas daratan daerah ini setara dengan 3,15
persen dari luas daratan wilayah Provinsi Sumatera Barat.
Suhu udara berkisar antara 24,4 °C – 25,7 °C, jadi untuk rata-rata suhu maksimum
31,08 °C dan rata-rata suhu minimum yaitu 21,34 °C, dengan kelembapan relatif 86,75 %.
Rata-rata curah hujan secara keseluruhan untuk Kabupaten Padang Pariaman pada tahun
2007 adalah sebesar 368,4 mm, dengan rata-rata hari hujan sebanyak 19 hari per bulan dan
kecepatan angin rata-rata yaitu 2.14 knot/jam.
Padang Pariaman adalah kabupaten dengan luas wilayah terkecil di Sumatera Barat,
yakni 1.328,79 km². Padahal dahulunya kabupaten ini pernah memiliki luas wilayah terbesar
di Sumatera Barat (dikenal dengan istilah Piaman Lawehatau Pariaman Luas), sebelum
diperluasnya Kota Padang pada tahun 1980 dengan memasukan sebagian wilayah dari
kabupaten ini, serta dimekarkannya Kabupaten Kepulauan Mentawai pada tahun 1999
dan Kota Pariaman pada tahun 2002.
Topografi
Topografi wilayah Kabupaten Padang Pariaman termasuk iklim tropis besar yang
memiliki musim kering yang sangat pendek dan daerah lautan sangat dipengaruhi oleh angin
laut. Suhu udara terpanas jatuh pada bulan Mei, sedangkan suhu terendah terdapat pada bulan
September.
Dilihat dari topografi wilayah, Kabupaten Padang Pariaman terdiri dari wilayah
daratan pada daratan Pulau Sumatera dan 6 pulau-pulau kecil, dengan 40 % daratan rendah
yaitu pada bagian barat yang mengarah ke pantai. Daerah dataran rendah terdapat disebelah
barat yang terhampar sepanjang pantai dengan ketinggian antara 0 – 10 meter di atas
permukaan laut, serta 60% daerah bagian timur yang merupakan daerah bergelombang
sampai ke Bukit Barisan. Daerah bukit bergelombang terdapat disebelah timur dengan
ketinggian 10 – 1000 meter di atas permukaan laut.
Masyarakat Padang Pariaman, masih menurut narasi tambo, turun dari darek
minangkabau, dari pedalaman tengah sumatera. penduduk daerah ini menurut laporan
tahunan pemerintah daerah, berdasarkan pengakuan dari masyarakat padang pariaman
sendiri, barasal dari paguruyung Batusangkar, yang terletak di darek minangkabau
(Pemda Tk I Sumbar, 1978;7). Rantau Pariaman selanjutnya menurut Dobbin,
didirikan oleh imigran yang berasal dari Batipuh yang dianggap memiliki landasan
kerajaan (Dobbin, 2008:84).
Dalam waktu yang tidak pernah diketahui secara pasti, berkemungkinan sejak
tahun 1300 M, para perantau awal(peneruka) tersebut turun bergelombang ke wilayah
pantai barat dan membuka pemukiman. Desa-desa awal di pantai Padang Pariaman,
menurut catatan Suryadi, sesuai perjalanan waktu lalu menjadi entrepot-entrepot
dagang dan pelabuhan. Entrepot dagang dan pelabuhan tersebut dikembangkan oleh
orang -orang dari kampung-kampung tertentu didarek (seperti yang telah disebut
diatas), yang semula tujuannya untuk memajukan kepentingan dagang mereka sendiri.
Ketika pemukiman koloni itu semangkin berkembang, daerah-daerah pemukiman juga
terus membesarkan dirinya seperti fungi dikulit manusia.
Hamka Mengatakan, nama pariaman sendiri berasal dari kata dalam bahasa
arab,"barri aman". sebagaimana yang dikutip suryadi, kata dalam bahasa arab tersebut
kurang lebih memiliki arti: "tanah daratan yang aman sentosa" (suryadi, 2004:92).
Dalam literatur pribumi lain, kata Pariaman kadang juga dianggap berasal dari "parik
nan aman", yang artinya kira-kira pelabuhan yang aman. Kapal-kapal yang singgah
untuk berdagang di bandar-bandar di Rantau Pariaman dapat dengan aman
bertransaksi dagang (Bagindo Armaidi Tanjung, 2006;11).
Kecamatan yang paling banyak memiliki nagari adalah Kecamatan VII Koto
Sungai Sarik yaitu 12 Nagari, Kecamatan Lubuk Alung, Nan Sabaris sebanyak 9
Nagari, Kecamatan Batang Anai, 2x11 Enam Lingkung, V Koto Kampung Dalam,
Ulakan Tapakis sebanyak 8 Nagari, Kecamatan Padang Sago, Patamuan, sebanyak 6
Nagari, Kecamatan IV Koto Aur Malintang, Sintuk Toboh Gadang, Enam Lingkung,
sebanyak 5 Nagari, dan Kecamatan Sungai Geringging, Sungai Limau,V Koto Timur,
2x11 Kayutanam sebanyak 4 Nagari, kemudian Kecamatan Batang Gasan hanya
mempunyai 3 nagari.
Berikut Daftar yang pernah memerintah di Padang Pariaman sejak tahun 1945 hingga
sekarang.
Bupati Kabupaten Padang Pariaman
No Nama Periode Jabatan
1 Sutan Hidayat Syah 1945 – 1946
2 Ibrahim Datuk Pamuncak 1946 – 1947
3 BA. Murad 1947 – 1950
4 Said Rasyad 1950 – 1953
5 Taher Samad 1953 – 1956
6 Harun Al Rasyid 1956 – 1958
7 Na’azim Sutam Syarif 1958 – 1959
8 Raharjo 1959 – 1960
9 Syamsu Anwar 1960 – 1961
10 JB. Adam 1961 – 1966
11 Muhammad Noer 1966 – 1975
12 Prof. Drs. Harun Zein 1975
13 Muhammad Zein Chatib 1975 – 1980
14 Kol. Inf. H. Anas Malik 1980 – 1990
15 H. Zainal Bakar, SH 1990 – 1994
16 Ir. H. Nasrul Syahrun 1994 – 1999
17 Drs. Armyn AN 1999 – 2000
Drs. H. Muslim Kasim AK, MM Dt. Sinaro
18 2000 – 2005
Basa
Drs. H. Muslim Kasim AK, MM Dt. Sinaro
19 2005 – 2010
Basa
20 Drs. H. Ali Mukhni 2010 - 2015
21 Drs. H. Ali Mukhni 2015 - 2020
Visi Misi