Anda di halaman 1dari 76

LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI

PEMBUATAN MOLDING BODI NEGATIF MOBIL LISTRIK FT UNY


DI LPPKT FT UNY
Jl. Colombo No. 1, Karang Malang, Depok, Sleman

Disusun Oleh:
ANGGA DWY WIJAYA
NIM. 17509134016

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK OTOMOTIF


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
LEMBAR PENGESAHAN

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji dan syukur ke hadirat Allah SWT,


yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita
semua sehingga laporan praktik industri ini di LPPKT dapat di seleseikan oleh
penyusun dengan baik. Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi akhir
zama Rasulullah Muhammad SAW sehingga sosok suri tuladan yang sempurna
bagi seluruh umat manusia.

Laporan ini disusun dalam rangka unuk memenuhi persyaratan


menyelesaikan tugas mata kuliah Praktik Industri pada Program Studi D-III Teknik
Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Selain itu, penyusun
laporan juga bertujuan untuk menambah pengetahuan dan pemahaman mahasiswa
mengenai kegiatan di dunia industri, manajemen industri yang baik, serta
penguasaan skill atau keterampilan dalam industri tersebut.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusun laporan praktik industri ini


banyak sekali bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan kali ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Herman Dwi Surjono Ph.D selaku dekan fakultas teknik UNY.
2. Bapak Zainal Arifin, Dr. M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Otomotif
Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
3. Bapak Yosep Efendi, M.Pd. selaku Koordinator Praktek Industri Jurusan
Pendidikan Teknik Otomotif.
4. Bapak Muhkamad Wakid, M.Eng. selaku Pembimbing di Industri selama
penulis melaksanakan Praktik Industri di Lembaga Pengembangan dan
Pemberdayaan Kejuruan Teknik (LPPKT).
5. Bapak Tafakur M.Pd. selaku dosen pembimbinng Praktek Industri.
6. Ayah dan Ibu yang selalu memberi kepercayaan, dukungan, dan doa yang
tiada henti-hentinya.

iii
7. Teman-teman kelas B D-III Teknik Otomotif angkatan 2017 yang selalu
memberikan semangat sehingga penyusun mampu menyelesaikan laporan
Praktik Industri ini tepat waktu.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan laporan Praktik Industri ini
banyak kekurangan dan ketidak sempurnaan karena keterbatasan wawasan dan
pengalaman dari penyusun. Oleh karena itu, penyusun memohon kritik dan saran
sehingga laporan ini dapat lebih baik kedepannya. Semoga laporan Praktik
Industri ini dapat memberikan manfaat bagi semua.

Penyusun

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

1. Alasan Pemilihan Tempat Praktik Industri .............................................. 2

2. Alasan Pemilihan Bidang yang Dipelajari ............................................... 2

B. Tujuan Praktik Industri ................................................................................ 3

1. Tujuan Umum........................................................................................... 3

2. Tujuan Khusus .......................................................................................... 3

C. Manfaat Praktik Industri (PI) ....................................................................... 3

1. Bagi Mahasiswa: ...................................................................................... 3

2. Bagi Universitas Negeri Yogyakarta: ....................................................... 4

3. Bagi Perusahaan: ...................................................................................... 4

BAB II PROFIL INDUSTRI .................................................................................. 5

A. Manajemen Industri ..................................................................................... 5

B. Jenis pekerjaan yang sesuai dengan bidang gerak industri .......................... 7

C. Proses produksi ............................................................................................ 8

D. Peralatan dan bahan yang diperlukan untuk mewujudkan produk yang


diharapkan ......................................................................................................... 10

v
BAB III BIDANG KEAHLIAN ........................................................................... 11

A. Kegiatan mahasiswa praktik di industri ..................................................... 11

B. Pembuatan Molding Body Negatif ............................................................. 13

1. Pembuatan Mock up Body Mobil Listrik ................................................ 13

2. Pembuatan Molding dengan Fiberglass ................................................. 19

C. Pembahasan hasil pengamatan ................................................................... 25

BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 27

A. Kesimpulan ................................................................................................ 27

B. Saran ........................................................................................................... 27

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………28

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi Mobil Listrik FT UNY .......................................... 5


Gambar 2. Desain Section Mobil Listrik ............................................................ 144
Gambar 3. Penyatuan Section ............................................................................. 155
Gambar 4. Hasil mock up yang telah dirapikan dengan gergaji atau hot wire ... 166
Gambar 5. Pelapisan gypsum .............................................................................. 177
Gambar 6. Proses detailing ................................................................................. 188
Gambar 7. Hasil detailing dan epoxy .................................................................. 188
Gambar 8. Proses pengaplikasian mirror glaze ................................................... 200
Gambar 9. Pengaplikasian Fiberglass ................................................................. 211
Gambar 10. Pemotongan Molding ...................................................................... 222
Gambar 11. Hasil sambungan dengan kertas karton bagian atap mobil ............. 233
Gambar 12. Hasil sambungan dengan kertas karton bagian samping mobil ...... 233
Gambar 13. Hasil dari penyambungan molding ................................................. 244

vii
DAFTAR TABEL

Table 1. Alat dan bahan dalam proses pembuatan mobil listrik ........................... 10

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keterangan Lulus Pembekalan Praktik Industri


Lampiran 2. Surat Ijin/Tugas Praktik Industri
Lampiran 3. Jadwal Rencana Kegiatan Praktik Industri
Lampiran 4. Catatan Kegiatan Harian Praktik Industri
Lampiran 5. Kartu Bimbingan Praktik Industri
Lampiran 6. Ucapan Terima Kasih
Lampiran 7. Matrik Program Kegiatan Praktik Industri
Lampiran 8. Kesan dan Rekomendasi Industri Terhadap Praktikan

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mengakibatkan perubahan besar
pada semua aspek kehidupan. Salah satu aspek yang sangat mengalami perubahan
di sistem transportasi. Berjuta-juta unit kendaraan bermotor yang beroperasi di
Indonesia setiap harinya, sebanyak 80% pencemaran udara di Indonesia disebabkan
oleh kendaraan bermotor. Untuk mengatasi semakin parahnya pencemaran udara
yang terjadi di Indonesia maka kendaraan bertenaga listrik bisa menjadi sebuah
solusi baru untuk menekan emisi gas buang yang berbahaya bagi kesehatan
manusia. Mobil listrik juga mempunyai potensi untuk mengurangi tingginya
konsumsi minyak di dunia. Dengan kata lain mobil listrik ini adalah alternatif untuk
menjawab semua permasalahan polusi di Indonesia ini. Seiring dengan
perkembangan tersebut, lembaga pendidikan wajib mengimbanginya. Salah satu
bentuk pembelajaran yang sejalan dengan perkembangan bidang transportasi
adalah praktik industri.
Praktek Industri merupakan suatu kegiatan kerja mahasiswa yang
ditempatkan pada suatu tempat yang berkaiatan dengan bidang ilmu yang
ditempuhnya dalam waktu tertentu. Selain itu praktik industri merupakan mata
kuliah yang wajib diambil oleh mahasiswa FT UNY pada umumnya dan khususnya
untuk mahasiwa Teknik Otomotif sebagai syarat kelulusan memperoleh gelar Ahli
Madya. Praktek Industri yang dilakukan dapat membantu mahasiswa agar lebih
memahami bidang studi yang ditekuni dan mendapatkan gambaran nyata
pengimplementasian ilmunya di dunia nyata. Mahasiswa akan belajar mengatasi
kesenjangan antara teori yang didapatkan di bangku kuliah dengan permasalahan di
lapangan sebenarnya, yang memerlukan teknologi informasi untuk mendapatkan
jalan keluarnya. Lulusan Jurusan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas
Negeri Yogyakarta diharapkan siap untuk menjadi calon pendidik dalam dunia
kependidikan maupun sebagai calon tenaga profesional dalam dunia industri.
Karena itulah, maka mahasiswa perlu wawasan pengetahuan yang luas, pengalaman

1
2

kerja, serta ketrampilan yang mumpuni sehingga dapat menunjang kegiatan


perkuliahan maupun sebagai bekal setelah lulus nanti.
Pelaksanaan praktik industri merupakan mata kuliah wajib tempuh dengan
bobot kredit 3 SKS. Program Praktik Industri ini dapat ditempuh bila mahasiwa
telah menempuh Mata Kuliah Bidang Studi (MKBS) minimal 70 SKS.
Pelaksanaannya minimal 256 jam atau 7-8 minggu. Berdasarkan kurikulum
tersebut, penulis melakukan Praktik Industri di Fakultas Teknik Universitas Negeri
Yogyakarta, yang terletak di Kelurahan Caturtunggal, Kecamtan Depok, Kabupaten
Sleman, Provinsi Yogyakarta.

1. Alasan Pemilihan Tempat Praktik Industri


Produk Unggulan Tim Mobil Listrik Fakultas Teknik Universitas Negeri
Yogyakarta adalah industri yang dipilih untuk pelaksanaan Praktek Industri. Yang
terletak di kampus Karang Malang, Jl. Colombo No.1 Karanggayam, Caturtunggal,
Kec. Depok, Kabupaten Sleman. Tim ini dibentuk bertujuan untuk memberi
kesempatan mahasiswa dalam rangka membuat konsep, mendesain, memproduksi,
merakit, dan mengembangkan sebuah Mobil Listrik yang bertujuan juga untuk
menjadi Produk Unggulan Fakultas Teknik. Tim ini terdiri dari beberapa jurusan
diantaranya Teknik Otomotif, Teknik Mesin, dan Teknik Elektronika yang
disatukan menjadi beberapa divisi. Dan juga terbagi menjadi beberapa divisi. Divisi
pun dipilih sesuai keahlian masing-masing mahasiswa. Disisi lain pemilihan tempat
ini dikarenakan terdapat suatu bidang yang sama dengan keahlian masing-masing
mahasiswa.

2. Alasan Pemilihan Bidang yang Dipelajari


Di Tim Mobil Listrik ini mahasiwa memproduksi mobil yang dibuat mulai
dari nol. Mulai bahan yang masih berbentuk lembaran hingga berbentuk mobil yang
sesuai dengan desain yang telah ditentukan. Mahasiswa disini melakukan praktik
hanya sesuai dengan divisi masing-masing. Dimana tugas tersebut sesuai dengan
bidang yang kami laksanakan di perkuliahan yaitu Bodi repair. Tetapi banyak
3

pekerjaan baru yang ada di industri yang belum pernah terpelajari di lingkungan
perguruan tinggi, seperti pembuatan bodi mobil. Dan selama praktik sebagian besar
waktu bekerja kami melakukan pembuatan bodi mobil dari bahan dasar lembaran,
mulai dari mock up, molding hingga menjadi Bodi Mobil.

B. Tujuan Praktik Industri


1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat praktik secara langsung dalam proses pembuatan Mobil
Listrik Produk Unggulan FT UNY ini. Sehingga mahasiswa dapat mengetahui dan
menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi sebenarnya, sehingga akan
menambah wawasan dan pengalaman teknologi baru yang tidak pernah didapatkan
di perkuliahan, serta mahasiswa bisa membandingkan sistem perkuliahan dengan
industri, terutama terkait pembuatan bodi.
2. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan PI di Fakultas Teknik UNY mahasiswa mempunyai
wawasan, pengetahuan dan keterampilan tentang:
a. Mengetahui dan mampu menjelaskan manejemen industri di tempat melakukan
praktik industri
b. Mengetahui proses pembuatan mobil mulai nol, dari desain, rangka, body,
sampai interior maupun finishing.
c. Mengetahui proses pembuatan molding negatif dari bahan fiberglass.

C. Manfaat Praktik Industri (PI)


Praktik industri yang dilaksanakan oleh mahasiswa di Fakultas Teknik UNY
diharapkan membawa manfaat, antara lain:

1. Bagi Mahasiswa:
a. Mendapatkan pengetahuan baru dibidang manufacture pembuatan mobil yang
meliputi:
1) pembuatan jig and fixture.
2) pemahaman gambar kerja.
4

3) memahami bahan yang digunakan dalam pembuatan mobil.


4) mengetahui tahapan-tahapan pembuatan mobil listrik.
b. Mengetahui keadaan sesungguhnya di dunia semi industri, sehingga bisa
mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam teori dengan praktek
sesungguhnya.
c. Memperoleh pengalaman untuk meningkatkan ketrampilan teknik yang
relevan dengan jurusan yang ditekuni.

2. Bagi Universitas Negeri Yogyakarta:


a. Menghasilkan produk unggulan yang nantinya dapat dijadikan kebanggaan
kampus Universitas Negeri Yogyakarta.
b. Saling mendapatkan umpan balik antara mahasiswa dengan pihak Fakultas
Teknik.

3. Bagi Perusahaan:
a. Memberikan informasi atau media promosi bagi lingkungan pendidikan
(kampus).
b. Membuka peluang kerjasama yang lebih luas lagi di berbagai sektor.
c. LPPKT FT UNY dapat dikenal di lingkungan kampus ataupun masyarakat
dengan adanya Produk Unggulan Mobil Listrik ini.
BAB II
PROFIL INDUSTRI

A. Manajemen Industri
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kejuruan Teknik (LPPKT)
adalah lembaga di bawah naungan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
Di tahun 2018/2019 ini diamanahi untuk menjadi workshop Mobil Listrik Produk
Unggulan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Untuk mewujudkan
suatu produk unggulan berupa mobil listrik dibutuhkan sebuah kerjasama antar
jurusan yang ada di fakultas teknik, dan juga membutuhkan beberapa dosen
pembimbing dari beberapa jurusan yang ada juga di fakultas teknik. Tim ini terdiri
dari beberapa mahasiswa antar jurusan, antara lain jurusan teknik mesin, teknik
otomotif, dan teknik elektro. Mahasiswa yang ada di tim tersebut terdiri dari
angkatan 2016 dan 2017. Berikut struktur organisasi di tim mobil listrik FT UNY:

Struktur Organisasi Tim Mobil Listrik FT UNY:

Penanggung Jawab

Ketua

Koordinator Koordinator Koordinator Koordinator Koordinator Koordinator Koordinator


Divisi Divisi Divisi Divisi KRS Divisi Body Divisi Divisi Desain
Interior Machining Chasis
Elektrical
Body

Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota


pelaksana pelaksana pelaksana pelaksana pelaksana pelaksana pelaksana
Divisi Divisi Divisi Divisi KRS Divisi Body Divisi Divisi
Elektrical Interior Machining Chasis Desain
Body

Gambar 1. Struktur Organisasi Mobil Listrik FT UNY


Di Tim ini terdiri dari bebarapa divisi di dalamnya, setiap divisi mempunyai
jobdesc masing-masing sesuai keahlian dari setiap anggota tim guna mempermudah
dalam proses pembuatan mobil listrik ini. Beberapa divisi yang tergabung dalam
tim mobil listrik FT UNY sebagai berikut:

5
6

1. Divisi Design
Divisi design mempunyai tugas membuat rancangan mobil dari awal
meliputi rangka utama, kaki-kaki, steering, suspension, sistem pemindah tenaga,
body serta sistem-sistem lain yang terdapat pada mobil listrik. Selain itu divisi
design juga menyiapkan gambar kerja dan sebagai konsultan dalam setiap proses
pembuat sistem yang terdapat pada kendaraan.

2. Divisi Chassis
Divisi chassis mempunyai tugas pengadaan barang, menyiapkan meja kerja,
jig and fixture, melakukan proses pemotong bahan, pengerollan, penggerindaan,
dan pengelasan dibantu divisi lain serta menyiapkan gambar kerja yang sudah
disetujui oleh design selanjutkan melakukan proses manufacture meliputi
pembuatan frame, support frame, sistem pada KRS, dan semua sistem yang
berhubungan dengan frame.

3. Divisi Kemudi, Rem dan Suspensi


Divisi Kemudi, Rem, dan Suspensi ini (KRS) bertanggung jawab atas semua
sistem yang terdapat pada steering, rem dan suspensi pengadaan barang yang
menunjang sistem pada KRS serta bertanggung jawab atas semua sistem tersebut.

4. Divisi Electrical Body


Divisi electrical body mempunyai tugas bertanggung jawab atas semua
sistim kelistrikan yang terdapat pada kendaraan meliputi : pengadaan lampu, lampu
sen, horn, stop lamp, dan lain sebagainya. Divisi electrical body juga berkoordinasi
dengan divisi penggerak electrical dalam instalasi baterai dan mengidentifikasi
motor listrik kapasitas berapa yang sesuai dengan kapasitas kendaraan dengan
pertimbangan beban serta kapsitas baterai yang digunakan serta berkoordinasi
dengan divisi design dan electrical body dalam perancangan sistem transmisi, posisi
baterai dan juga pembagian kapsitas baterainya.
7

5. Divisi Body
Bersama divisi design dan divisi lain merancang pembuatan bodi baik dari
pengadaan barang yang akan digunakan dalam proses produksi pembuatan bodi.
Divisi bodi bertanggung jawab atas bentuk ergonomi dari bodi yang akan dibuat
baik dimensi bentuk dan tampilan bodi yang akan dibuat.

6. Divisi Machining
Divisi Machining mempunyai tugas berkoordinasi dengan divisi lain terkait
part apa saja yang akan dikerjakan dengan proses machining selanjutnya dari divisi
design memberikan gambar kerja. Divisi Machining mengidentifikasi part apa saja
yang akan dikerjakan serta bertanggung jawab atas semua pengadaan barang dan
proses machiningnya.

7. Divisi Interior dan Eksterior


Divisi Interior mempunyai tugas menentukan interior di dalam mobil agar
estetika mobil dapat terlihat baik, menentukan jok yang akan digunakan dan bahan
untuk melapisi interior body. Divisi interior berkoordinasi dengan divisi lain terkait
dudukan jok dan lain sebagainya.

B. Jenis pekerjaan yang sesuai dengan bidang gerak industri


Jenis-jenis pekerjaan yang dapat dilakukan didalam pembuatan mobl listrik
ini antara lain:
1. Pekerjaan Design
Pekerjaan ini dapat dilakukan oleh mahasiswa yang berkompeten dalam
menggunakan aplikasi solidwork atau sejenisnya. Dalam pekerjaan ini dibutuhkan
ide-ide kreatif dari designer untuk terciptanya desain yang elegan dan ber
aerodinamis yang baik. Pekerjaan design menentukan bentuk real main body dan
kepresisian body.
2. Pekerjaan welding
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan yang harus memiliki skill dalam
melakukan pekerjaan las, gerinda dan lain sebagainya. Dalam pengerjaan welding
8

harus menggunakan werpack dan K3 yang benar, karena pekerjaan ini


membahayakan keselamatan diri. Hasil pengelasan akan sangat menentukan untuk
kekuatan rangka mobil listrik tersebut.

3. Pekerjaan body
Pekerjaan dari divisi body ini membuat mockup, molding, dan real main
body yang sesuai dengan desain yang telah ada. Mahasiswa yang berkecimbungan
di divisi ini harus memiliki ketrampilan tangan dan kreatifitas yang tinggi karena
dalam pembentukan body dilakukan secara manual.

4. Pekerjaan kelistrikan
Dalam pekerjaan ini mahasiswa akan disuguhkan dengan tanggung jawab
seluruh rangkaian kelistrikan, pengaman kelistrikan, dan sistem penerangan mobil.

5. Pekerjaan interior
Penyiapan kursi mobil, atap mobil dan Sun Visor merupakan pekerjaan dari
divisi interior. Kelengkapan interior pun dilakukan dengan cara custom dan
dilakukan oleh mahasiswa sendiri.

C. Proses produksi
Proses pengerjaan mobil listrik dilaksanakan oleh mahasiswa FT UNY yang
berjumlah 20 mahasiswa dan 6 dosen pembimbing. Dalam pelaksanaan mahasiswa
terbagi menjadi 7 bagian divisi yang mempunyai tugas masing-masing. Rencana
dalam proses produksi mobil listrik FT UNY:
1. Pembuatan desain.
2. Pembuatan rangka dan sistem KRS
3. Pembuatan mock up.
4. Pembuatan molding negatif.
5. Pembuatan real main body.
6. Pengecetan.
7. Dan finishing.
9

Pembuatan desain merupakan pekerjaan dari tim desain, yang


memanfaatkan aplikasi software yang bernama solidwork. Pekerjaan desain ini
menentukan dari real main body dan kepresisian body.
Untuk pembuatan rangka dan sistem KRS di eksekusi oleh divisi KRS dan
chasis. Rangka mobil listrik ini menggunakan besi hollow yang ringan tapi cukup
kuat untuk menahan beban dari body. Untuk komponen KRS sebagian besar
menggunakan milik mobil kijang dan karimun.
Langkah selanjutnya yang paling mengesankan yaitu pembuatan body. Body
merupakan estetika dari sebuah mobil. Pembuatan real main body di lakukan secara
manual dengan memanfaatkan pengalaman dan keterampilan masing-masing
mahasiswa. Untuk pembuatan real main body mencangkup beeberapa pekerjaan
seperti, penyatuan section, pembuatan mock up dan molding negatif. Mock up
terbentuk dari sterefoam dan layer yang disatukan dengan lem dan di lapisi dengan
gypsum. Gypsum yang diratakan dengan scrab dan jidar yang guna menetukan hasil
permukaan akhir molding negatif.
Molding negatif merupakan jembatan untuk mempermudah pembuatan real
main body. Molding ini terbuat dari bahan fiberglass dan resin. Kekuatan molding
tergantung dari bahan yang dipakai dan cara pengaplikasiannya. Pekerjaan ini
menyebabkan rusaknya dari mock up body, karena sifat resin yang panas hingga
menembus ke sterefoam dan lapisan gypsum.
Pengaplikasian cat yaitu paling utama. Nilai estetika suatu mobil dilihat dari
body dan warna cat. Pengecetan harus dilakukan oleh orang yang profesional.
Karena di proses pengecetan membutuhkan kelihaian gerakan tangan. Dan merk cat
juga mempengaruhi hasil pengecetan. Merk cat yang digunakan disini yaitu cat
sikkens. Pengoplosan cat tidak sembarangan, harus menggunakan formula yang
tepat dan ukuran yang valid. Bila ada kesalahan ukuran salah satu cat warna bisa
mengakibatkan warna akhir yang berbeda.
10

D. Peralatan dan bahan yang diperlukan untuk mewujudkan produk yang


diharapkan
Pembuatan mobil listrik produk unggulan FT UNY ini memperlukan alat
dan bahan yang cukup banyak. Dan dalam pengerjaanpun dilakukan di beberapa
jurusan, seperti jurusan teknik otomotif dan jurusan teknik mesin. Dalam
pembuatan rangka dilakukan di bengkel fabrikasi dan bengkel pemesinan, karena
di bengkel teknik mesin merupakan sarana tempat manufacture dalam proses
pembuatan mobil listrik FT UNY karena didalam bengkel ini terdapat peralatan
yang mendukung dalam proses pembuatan rangka maupun part-part yang terdapat
dalam mobil listrik. Untuk pembuatan body dan finishing mobil dilakukan di
LPPKT. Alat-alat dan bahan yang digunakan:

Tabel 1. Alat dan bahan dalam proses pembuatan mobil listrik


No Pekerjaan Alat Bahan Lokasi Dokumentasi
2. Frais Mesin Besi dan Bengkel
Frais kuningan Pemesinan

3. Pembuatan Mesin Las Besi Bengkel


Rangka GMAW Hollow Pemesinan
dan Meja
Jig

4. Pelapisan Scrab Gypsum LPPKT


gypusm

5. Pengamplasan Sender Amplas LPPKT

6. Pendempulan Scrab Dempul LPPKT


BAB III
BIDANG KEAHLIAN

A. Kegiatan mahasiswa praktik di industri


Praktik Industri yang dilakukan merupakan praktik pembuatan Mobil
Listrik Fakultas Teknik UNY yang dilaksanakan di Workshop Mobil Listrik
Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Dalam hal ini diharapkan
mahasiswa dapat meningkatkan beberapa kriteria sebagai berikut:
1. Meningkatkan keterampilan di bidang tertentu dengan cara mengikuti jenis
pekerjaan yang ditekuni.
2. Melatih mengimplementasikan teori yang diperoleh di perkuliahan dengan di
implementasikan secara langsung di dunia industri atau lapangan kerja.
Dalam Praktik Industri, penulis mendapatkan tugas khusus yaitu pembuatan
body. Dalam pembuatan body penulis membuat dari nol, dari bentuk bahan dasar
lembaran hingga membentuk mobil. Langkah dari pembuatan body sendiri dimulai
dari pembuatan mock up. Mock up dibentuk dari sterefoam yang disusun sesuai
dengan yang disaran kan oleh desainer, dan sterefoam tersebut dilapisi oleh gypsum
yang berguna untuk mencetak molding.
Molding terbentuk dari fiberglass dengan resin. Pembuatan molding ini
harus secara berhat-hati karena molding ini yang menentukan bentuk dari real main
body. Molding yang digunakan yaitu molding negatif. Jadi bagian dalam molding
yang digunakan untuk mencetak real main body. Permukaan real main body
tergantung dari hasil molding, tetapi hasil molding juga dipengaruhi oleh hasil
permukaan mock up.
Real main body yang belum halus atau di permukaan terjadi pinholl harus
diperbaiki dengan cara pendempulan. Dan pendempulan harus dilakukan dengan
seorang yang mempunyai keterampilan yang tinggi. Adapun pekerjaan-pekerjaan
yang dilakukan oleh divisi body selama praktek industri:

11
12

1. Memahami desain body


Memahami desain body cukup penting bagi divisi body, karena di desain itu
terdapat ukuran body dan aerodinamis body. Jadi pengerjaan real body harus sesuai
dengan hitungan pada desain.

2. Membuat Miniatur Mobil dari Bahan Clay


Membuat miniatur ini bersifat wajib, karena miniatur ini untuk
merealisasikan desain sebelumnya 2D menjadi 3D. Pembuatan miniatur ini
tahapannya mulai dari pembuatan desain, mock up, dan pengaplikasian clay. Clay
yang sebelumnya keras lalu dicairkan dengan dipanaskan atau menambahkan suhu.
Selanjutnya clay yang sudah mencair dituangkan pada mock up, Dimana fungsi clay
ini adalah untuk memberi permukaan mock up sehingga bisa halus dan bisa dibuat
bentuk sesuai desain.

3. Pembuatan Mock Up
Mock up merupakan bagian yang dibuat sebelum molding dan dibentuk
menggunakan sterefoam, triplek, dan dilapisi oleh gypsum. Mock up digunakan
untuk mencetak sebuah molding negatif dari body.

4. Pencetakan Molding Body Negatif


Molding negatif ini digunakan untuk cetakan real main body. Molding
negatif ini terbuat dari bahan fiberglass yang diperkuat oleh resin. Permukaan dari
pencetakan molding negatif ini sangat berpengaruh untuk permukaan real main
body. Jika terdapat kerusakan pada molding negatif lebih baik dibenarkan terlebih
dahulu, supaya hasil cetak real main body mendapatkan hasil yang maksimal tanpa
ada kerusakan.

5. Pencetakan Molding Positif


Pencetakan body asli atau molding positif dilakukan sama dengan proses
pencetakan molding negatif. Perbedaannya hanya penggunaan resinnya. Pada
13

proses ini resin yang digunakan adalah dengan resin epoksi. Setelah proses
pencetakan,body asli dilepas dari cetakan setelah satu hari dari proses pencetakan

6. Proses pengecatan
Setelah proses pembuatan body selesai, selanjutnya proses persiapan
permukan seperti pengamplasan, pendempulan, surfacer, dan pengecatan. Proses
pengecatan ini berguna untuk memperindah dari body mobil. Pengecatan ini harus
dilakukan di spraybooth untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

7. Pemasangan Kaca
Body yang sudah di assembly dan dicat selanjutnya proses pemasangan
kaca. Karena untuk kaca mobil custom maka proses pembuatan dan pemasangan
kaca ini dilakukan oleh orang-orang professional, yaitu di Bambang Kaca.

8. Assembly dan Penyetelan Pintu Mobil


Pemasangan dan penyetelan pintu ini dilakukan dengan bantuan dari divisi
chasis,karena berhubungan dengan penyetelan engsel yang membutuhkan
pekerjaan pengelasan.

B. Pembuatan Molding Body Negatif


Dalam praktik industri, penulis mendapatkan tugas khusus pembuatan body
mobil listrik FT UNY. Pemilihan kegiatan tersebut berdasarkan dengan pekerjaan
yang harus terselesaikan karena mobil harus dibuat untuk persiapan Dies Natalis
UNY ke-55. Adapun uraian kegiatan-kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pembuatan Mock up Body Mobil Listrik


a. Mock up
Mock up merupakan bagian yang dibuat sebelum molding dan dibentuk
dengan sterofoam dan dilapisi oleh gipsum. Mock up digunakan untuk mencetak
sebuah molding. Pengerjaan mock up ini harus dikerjakan sedetail mungkin, karena
bentuk mock up menentukan bentuk akhir mobil.
14

Dalam pembuatan mock up perlu bahan dan alat yang perlu dipersiapkan, yaitu
seperti berikut:
1) Gunting
2) Hot wire
3) Penggaris
4) Bor
5) Pisau cutter
6) Desain section yang telah di cetak 1:1
7) Kertas karton tebal 2mm
8) Sterofoam
9) Pipa besi diameter 10 mm (8 Buah)
10) Gypsum
11) Lem Kertas
12) Lem sterofoam
13) Triplek
Langkah awal pembuatan mock up yaitu mencetak desain yang dibuat per
section, yang menjadi beberapa potongan. Foto desain section Mobil Listrik:

Gambar 2. Desain Section Mobil Listrik


15

b. Pemotongan section
Desain section yang dicetak di kertas putih dengan ukuran 1:1 selanjutnya
dipotong mengikuti garis yang sudah dibuat oleh desainer. Setelah terpotong
tempel pada triplek dan potong triplek sesuai kertas yang berisi section yang sudah
jadi tadi. Setelah itu lanjut tempel triplek yang sudah terbentuk ke sterefoam, tapi
dengan catatan jika menepel ke sterofoam harus melibihi dari bentuk section, jadi
sterefoam lebih besar dari triplek. Hal tersebut bertujuan untuk mempermudah
dalam membentuk mock up bodi, menyambung antara section satu dengan lainnya,
lebih halus dan juga bisa lebih presisi.
c. Penyatuan section
langkah selanjutnya menempel antara section-section itu menjadi satu,
dengan menggunakan lem sterofoam. Dan yang paling penting dalam
penyambungan itu harus ada besi center, guna untuk meluruskan supaya
sambungan-sambungan itu tidak miring atau tidak melintir.

Gambar 3. Penyatuan Section


16

d. Perataan permukaan section


Hasil dari penyatuan section dapat dilihat sudah berbentuk merupai desain
mobil yang ditentukan. Dalam penyatuan antara group A,B,C,D seperti yang di
desain menggunakan lem sterofoam. Dalam perataan permukaan tinggal memotong
sterofoam dan meratakannya. Pemotongan ini ada dua cara, menggunakan hot wire
dengan memanfaatkan kawat panasnya atau menggunakan gergaji besi dengan cara
memarut sterofoam. Batas pemotongan sterofoam yaitu triplek yang terbentuk
sesuai section tadi.

Gambar 4. Hasil mock up yang telah dirapikan dengan gergaji atau hot wire

e. Pelapisan gypsum
Bentuk mock up yang sudah jadi dan halus lalu dibentuk menggunakan
gypsum. Tetapi sebelum proses gypsum komponen-komponen mobil seperti lampu
depan, belakang, grill dan pintu harus terpasang. Manfaat dari pemasangan di awal
yaitu supaya pemasangan bisa lebih presisi dan singkron kanan dengan kiri. Cara
pemasangan yaitu dengan cara melubangi mock up sesuai dengan lampu, grill
maupun pintu tersebut. Dan proses gypsum ini juga akan memudahkan dalam
membentuk dan meratakan permukaan. Disisi lain gypsum juga melindungi
sterofoam dari resin saat proses membuat molding. Di proses gypsum harus bekerja
secara cepat, karena gypsum tersebut cukup cepat pengerasannya. Gypsum yang
17

dipakai bermerk Aplus. Supaya mudah dalam mengoleskan gypsum alat yang
digunakan yaitu scrap.

Gambar 5. Pelapisan gypsum

f. Detailing
Setelah penyatuan section dan pembentukan kasar sudah selesai lanjut
pembentukan detailing menggunakan gypsum. Dalam proses detailing ini perlu
skill, keterampilan dan kreatifitas yang tinggi. Dalam proses ini harus berhati-hati
karena proses detailing ini harus mengutamakan bentuk dan ukuran yang sesuai
dengan desain. Yang tidak kalah penting di proses ini yaitu persiapan permukaan.
Permukaan mockup ini harus benar-benar halus, karena menentukan permukaan
selanjutnya, seperti permukaan molding bahkan sampai ke body asli.
18

Gambar 6. Proses detailing

g. Persiapan permukaan
Proses selanjutnya untuk persiapan permukaan yang harus benar-benar
halus ini yaitu mengecat mockup dengan epoxy. Epoxy yang berguna melapisi
gypsum dan menutup pori-pori pada permukaan. Di sisi lain epoxy juga berguna
untuk mempermudah pelepasan molding dari mock up.

Gambar 7. Hasil detailing dan epoxy


19

2. Pembuatan Molding dengan Fiberglass

Pembuatan Molding Body ini bertujuan untuk sebagai cetakan untuk


mencetak Real Main Body. Di molding ini kehalusan dan kerataan yaitu paling
diutamakan, karena bila ada cacat di molding ini real main body pun juga cacat.
Molding ini bentuk kasar dari main body, jadi main body bisa dikatakan bagus bila
molding juga bagus.
Molding yang digunakan dalam proses pencetakan ini main body ini
menggunakan molding negatif. Molding negatif merupakan bentuk molding yang
bagian untuk mencetak yaitu bagian dalam. Sehingga jika body utama dicetak
permukaan body langsung halus. Dan proses pencetakan body utama dengan cara
manual ini membutuhkan waktu yang lama, karena pengerjaan secara manual dan
harus benar-benar detail.
Kelemahan di proses cetakan molding negatif ini yaitu pengolesan resin
dengan cara manual menggunakan kuas dan roll. Oleh sebab itu membutuhkan
tenaga kerja yang cukup banyak dan bahan yang banyak juga. Dalam pengolesan
resin pun harus berhati-hati dan menggunakan pakaian yang safety, karena cairan
resin yang panas bisa melukai bagian tubuh atau yang lain. Dan dalam pengolesan
harus rata atau tidak boleh ada yang terlewakan. Bila ada yang terlewatkan bisa
menyebabkan pecah atau berlubangnya cetakan body utama.
Pembuatan molding body ini dengan menggunakan fiberglass, ada beberapa
alat dan bahan yang harus di persiapkan, seperti:
1. Gunting
2. Rol
3. Kuas
4. Pengaduk
5. Ember / tempat pengaduk resin
6. Mat fiber
7. Resin
8. Katalis
9. Gelcoat
10. Promotor
20

11. Aerosil
12. Mirror glaze

a. Pengaplikasian mirrorglaze
Setelah proses mock up selesei selanjutnya menuju proses molding.
Langkah sebelum mencetak body utama yaitu pengolesan mirror glaze. Mirorr
glaze berfungsi untuk melapisi mock up yang akan dicetak supaya saat resin sudah
mengeras tidak menempel pada cetakan. Caranya adalah dengan
mengolesakan mirorr glaze menggunakan kuas atau kain, olesi dengan rata
sehingga tidak ada yang terlewat. Jangan dilap, karena lapisan tersebut berfungsi
untuk melapisi antara resin atau fiberglass dengan cetakan. Setelah terlapisi dengan
mirror glaze maka pencetakan siap dilakukan.

Gambar 8. Proses pengaplikasian mirror glaze


b. Pengaplikasian gelcoat, fiberglass, dan resin
Gelcoat merupakan resin yang berbentuk kental. Gelcoat berbahan dasar
resin 75% , aerosil 20 % dan talk 5%, dan tambahan pigment warna. Komposisi
bahan gelcoat tersebut dapat dirubah sesuai kebutuhan misalkan butuh lebih kental
bisa ditambahkan promotor dan aerosil, sehingga tekstur yang di dapat akan lebih
21

kental. Dan ketika membutuhkan lebih encer komposisi promotor dan aerosil dapat
dikurangi.
Gelcoat dicampur merata dan ditambah dengan katalis dan promotor.
Oleskan gelcoat secara merata pada bagian body. Lapisan gelcoat sebanyak 3-4
kali. Setiap sekali pengolesan gelcoat dengan kuas harus menunggu selama sekitar
30 menit sekali. Dalam pemberian katalis pada gelcoat juga harus diukur yaitu
dengan komposisi 100:1. Pencampuran katalis yang terlalu banyak bisa
menyebabkan terlalu cepat keringnya gelcoat, gelcoat menjadi keras dan
menggumpal. Saat gelcoat bereaksi menyebabkan suhu yang panas jadi harus
berhati-hati dalam bekerja, dan akibatnya meningkatnya suhu itu bisa membuat
sterofoam rusak di bagian dalam mock up.
Gelcoat akan mengeras tapi belum mengeras maksimal setelah 30 mnit.
Pada waktu ilu langsung kita beri lapisan mat fiber sebagai penguat, serat fiber
memiliki tekstur menyilang acak yang akan membuat lapisan menjadi kuat setelah
diberi lapisan resin. Sifat resin keras dan getas.
Pelapisan fiber dilakukan 3 lapis dan 5 lapis pada bagian tertentu untuk
mendapatkan kekuatan seperti pada bagian sudut dan pada bagian bidang yang rata
namun lebar, untuk menghindari terjadi fiber melengkung setelah di lepas dari mock
up maka di perkuat dengan 3 lapis sampai 5 lapis. Pengoprasian resin ini persis
sama seperti dengan pengoprasian gelcoat. Tapi untuk pengeringan resin ini 1-2
hari.

Gambar 9. Pengaplikasian Fiberglass


22

c. Pemotongan molding, pelepasan dari mockup dan penyatuan molding


Untuk mempermudah pelepasan molding dari mock up yaitu dengan cara
melakukan pemotongan pada molding tersebut. Di molding mobil listrik ini di bagi
menjadi 7 bagian. Pemotongan molding ini dilakukan dengan hati-hati, teliti dan
lurus. Bila terjadi kesalahan kerja bisa menyebabkan kerusakan ke molding, yang
paling parah lagi bisa berambas ke body utama.

Gambar 10. Pemotongan Molding

Sebelum pelepasan molding yang terbelah menjadi 7 bagian, sambung


potongan-potongan molding menggunakan kertas karton tebal dengan lem G.
Manfaat dari ini supaya potongan antar molding bila disambung kembali bisa
presisi dan mudah dalam pemasangan.
23

Gambar 11. Hasil sambungan dengan kertas karton bagian atap mobil

Gambar 12. Hasil sambungan dengan kertas karton bagian samping mobil

Lapisi karton dengan resin dan fiberglass supaya kuat dalam penyambungan
nantinya. Lapisan matt fiber sebanyak 4-5 lapisan. Cara pelapisan sama seperti cara
pengolesan saat membuat molding. Setelah fiberglass kering sempurna selanjutnya
yaitu pelepasan fiberglass dari mock up. Mock up dilepas dan dibersihkan sisa
24

gypsum yang menempel dan mock up di amplas halus untuk melihat tingkat
kerataan yang dihasilkan dari pencetakan. Bentuk dari body utama yaitu mengikuti
molding negatif. Bila ada kerusakan dibagian molding seperti ketidakrataan
permukaan atau ada tonjolan bisa diatasi dengan cara pendempulan di molding.
Pekerjaan pendempulan atau perbaikan di molding ini lebih sulit daripada di bagian
body utama, disebabkan oleh model pendempulan di molding negatif ini dibagian
dalam, tidak seperti body utama di bagian luar body. Dalam proses pendempulan
ini harus teliti, telaten dan berhati-hati. Proses perbaikan molding ini yang paling
utama dikarenakan kerataan di molding negatif ini sangat menentukan bentuk dari
body utama.
Pendempulan molding negatif menggunakan dempul alfaglos dan juga
sikkens. Dan pengamplasan menggunakan tingkat kekasaran amplas bertahap. Dari
tingkat amplas 240 sampai dengan tingkat 400. Amplas menggunakan tipe amplas
waterproof. Proses pengamplasan juga harus dibantu dengan hand block agar hasil
pengamplasan rata dan halus tidak menggelombang. Tanpa menggunakan hand
block pengamplasan akan menghasilkan permukaan yang menggelombang.

Gambar 13. Hasil dari penyambungan molding


25

C. Pembahasan hasil pengamatan


Proyek mobil listrik merupakan program yang diusulkan oleh Fakultas
Teknik UNY yang bertujuan agar mobil listrik menjadi produk unggulan dari
Fakultas Teknik UNY. Untuk realisasikan proyek ini maka di bentuk suatu tim
mobil listrik. Dampak dari terbentuknya tim ini sebagai wujud kontribusi untuk
memajukan mutu pendidikan di Fakultas Teknik. Pengembangan teknologi ini juga
merupakan media penyampaian ilmu dan pengetahuan kepada masyarakat
khususnya dalam bidang rekayasa teknologi yang selanjutnya dapat dilakukan riset
secara continu. Bagi mahasiswa selaku eksekutornya, tim ini merupakan model
dalam melatih management tim serta produksi kendaraan, dimulai dari proses
perencanaan, baik desain maupun keuangan, proses produksi, dan keselamatan
kerja.
Dalam praktik industri, penulis selain mengetahui pembuatan mobil dari nol
juga mengetahui yang lebih spesifik yaitu pembuatan real main body. Pekerjaan
tersebut mencangkup beberapa perkerjaan lain, seperti pembuatan mock up,
molding negatif, dan real main body.
Mock up yang terbuat dari sterefoam yang di satukan antar section nya, dan
di lapisi oleh gypsum. Molding negatif yang berguna untuk mencetak real main
body ini terbuat dari bahan fiberglass dan resin. Fiberglass ini berupa serat yang di
perkuat menggunakan resin yang di campur dengan katalis. Pengunaan molding
negatif ini dengan alasan supaya permukaan real main body langsung halus saat
selesei pencetakan, pekerjaan ini lebih efisien dari pada menggunakan type molding
yang lain.
Di pembuatan body mobil listrik ini terdapat beberapa masalah atau suatu
kasus yang dapat di buat untuk pengalaman. Kasus yang terjadi yaitu pada bagian
molding. Analisis rusaknya sebagian permukaan molding body negatif akibat
gelcoat yang tidak kering.

Hal ini tentu menjadi masalah yang timbul di tim mobil listrik UNY. Karena
pada saat pengaplikasian gelcoat pada proses pencetaan molding tidak sesuai
dengan cara pengaplikasian gelcoat. Pada saat itu pengaplikasian gelcoat disetiap
lapisan tidak ditunggu kering dan langsung dilapisi sampai tiga lapis. Hal tersebut
26

menyebabkan lapisan paling atas gelcoat tidak mengering sempurna.


Pengaplikasian gelcoat yang benar seharusnya pengolesan antara lapisan pertama
dengan kedua ada jaraknya, sekitar 15-20 menit.

Dari kasus yang terjadi tidak mengeringnya gelcoat pada molding negatif
mobil listrik disebabkan karena kurangnya katalis dan proses curing yang tidak
tepat. Curing adalah proses antara resin dan hardener ataupun katalis dimana resin
akan mengental hingga mencapai keadaan ketika resin tidak lagi cair dan telah
kehilangan kemampuannya untuk mengalir (gel point), setelah itu resinpun akan
mengeras dan memperoleh kekerasan dan sifat mekanik yang seutuhnya. Katalis
adalah salah satu campuran dari gelcoat yang berfungsi untuk mempercepat reaksi
zat kimia. Penambahan katalis yang seharisnya adalah 1:100 atau 1-2% dari jumlah
gelcoat sendiri.

Manfaat dari gelcoat sebenarnya menghaluskan dan membantu meratakan


permukaan molding body, tapi disini terjadi sebaliknya. Gelcoat yang tidak kering
itu menyebabkan kerusakan pada sebagian molding body. Dari masalah tersebut
dapat di atasi dengan cara mengukur campuran resin dengan katalis yang pas dan
pengaplikasian gelcoat 20 menit sekali atau menunggu kering untuk lapisan kedua
dan ketiga.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah melaksanakan praktik industry di LPPKT FT UNY , dapat disimpulkan
bahwa:

1. Mobil listrik merupakan program yang diusulkan oleh Fakultas Teknik UNY
yang bertujuan agar mobil listrik menjadi produk unggulan dari Fakultas
Teknik UNY. Penanggung jawab di tim ini yaitu beberapa dosen pembimbing
dari antar jurusan. Tim ini terdiri dari mahasiswa antar jurusan, antara lain
jurusan teknik mesin, teknik otomotif dan teknik elektro. Ada beberapa divisi,
antara lain divisi electrical body, divisi interior, divisi machining, divisi KRS,
divisi body, divisi chasis, dan divisi desain. Masing-masing divisi disini
mempunyai tugas dan tanggung jawab masing-masing.
2. Pembuatan mobil listrik terdapat tahap pembuatan yaitu: dari awal proses
perancangan desain mobil lalu manufacturing pembuatan chasis dan proses
machining untuk mendukung pembuatan chasis, selanjutnya ke pembuatan
body mobil dan dilanjut ke pemasangan penggerak dan kelistrikan mobil,
kemudian yang terakhir interior dan penyelesaian akhir.
3. Pembuatan molding negatif terdapat tahapan pembuatan yaitu: dari proses
perancangan desain mobil, penyatuan section, pelapisan gypsum, pelapisan
dempul dan proses cetak molding dengan bahan fiberglass dan resin. Hasil dari
molding negatif ini digunakan untuk mempermudah dalam pembuatan real
main body. Hasil akhir permukaan real main body yang menentukan yaitu
molding negatifnya.

B. Saran
1. Saran Manajemen di LPPKT
a. Adanya aspek peningkatan dalam memahami cara memanajemen waktu,
material dan keuangan.

27
28

b. Meningkatkan kedisplinan, keterampilan, dan tanggung jawab di masing-


masing divisi.

2. Saran Pembuatan Body


a. Pembuatan body dilakukan oleh orang-orang yang professional supaya bisa
meminimalisasi material.
b. Pembuatan body untuk kedepannya sebaiknya menggunakan bahan carbon
fiber.
DAFTAR PUSTAKA

Tim Praktik Industri. (2018). Pedoman Praktik Industri Mahasiswa Fakultas


Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.
Hadi, B. Kismono. (2000). struktur mekanika komposit. bandung: ITB.

29
Lampiran 1. Surat Keterangan Lulus Praktek Industri
Lampiran 2. Surat Ijin/Tugas Praktik Industri
Lampiran 3. Jadwal Rencana Kegiatan Praktik Industri
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN
TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
FAKULTAS TEKNIK
Alamat : Kampus Karangmalang, Yogyakarta, 55281
Telp. (0274) 586168 psw. 276,289,292 (0274) 586734 Fax. (0274) 586734
website : http://ft.uny.ac.id e-mail: ft@uny.ac.id ; teknik@uny.ac.id

JADWAL RENCANA KEGIATAN PI DI INDUSTRI

Nama Industri/Perusahaan : LPPKT FT UNY


Alamat Industri : Jl. Colombo No.1, Karangmalang, Depok,
Sleman, Yogyakarta
Nama Mahasiswa : Angga Dwy Wijaya
NIM : 17509134016
No Kegiatan Minggu ke-

. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Pengenalan profil industri

2. Mempelajari tugas-tugas

proses produksi dan

industri yang ditempati

3. Mempelajari aspek

kewirausahaan yang terkait

dengan industri yang

ditempati
Lampiran 4. Catatan Kegiatan Harian
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK

CATATAN KEGIATAN HARIAN PRAKTIK INDUSTRI

Hari : Senin-sabtu
Tanggal : 18-23 februari 2019
Lama Pelaksanaan : 48 jam praktik

NO URAIAN KEGIATAN KUANTITAS HASIL KETR.


1 Mengamplas Mock Up untuk 8 jam Baik
menghasilkan permukaan yang
rata.
2 Menyemprot mock up dengan 1 jam Baik
surfacer
3 Mencetak fiber glass. 8 jam Baik
 Melapisi mock up dengan
mirror glase
 Melapisi Mock Up dengan
gelcoat.
 Menunggu gelcoat
setengah mengeras kira –
kira 30 menit.
 Melapisi dengan serat fiber
dan katalis : resin
perbandingan resin 1:100.
4 Membagi molding menjadi 7 4 jam Baik
section dan membuat kupingan
5 Melepas molding dari mock up 4 jam Baik
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK

CATATAN KEGIATAN HARIAN PRAKTIK INDUSTRI

Hari : Senin-sabtu
Tanggal : 25-2 maret 2019
Lama Pelaksanaan : 48 jam praktik

NO URAIAN KEGIATAN KUANTITAS HASIL KETR.


1 Melakukan pengamplasan 3 jam Baik
setelah epoxy surfacer kering.
2 Membuat mockup enggine hood 12 jam Baik
dan cover roda
3 Menyemprot mock up enggine 4 jam Baik
hood dengan surfacer
4 Mengamplas Mock up enggine 2 jam Baik
hood dan cover roda
5 Mengamplas Mock up cover 2 jam Baik
roda
6 Mendempul molding sedikit 4 jam Baik
bagian yang kurang rata.
7 Melapisi kembali dempul 4 jam Baik
dengan epoxy surfacer.
8 Mencetak Molding negatif 5 jam Baik
enggine hood
9 Melepas molding dari mock up 6 jam Baik
10 Mengamplas permukaan dalam 2 jam Baik
molding
11 Mendempul permukaan yang 3 jam Baik
tidak rata
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK

CATATAN KEGIATAN HARIAN PRAKTIK INDUSTRI

Hari : Senin-sabtu
Tanggal : 4-9 Maret 2019
Lama Pelaksanaan : 48 jam praktik
NO URAIAN KEGIATAN KUANTITAS HASIL KETR.
1 Melakukan pengamplasan final 4 jam Baik
exopy surfacer pada moulding.
2 Mencetak main body. 12 jam Baik
 Melapisi molding dengan
mirror glase
 Melapisi molding dengan
gelcoat.
 Menunggu gelcoat setengah
mengeras kira – kira 30
menit.
Melapisi dengan serat fiber dan
katalis : resin perbandingan
resin 1:100.
3 Melepas main body dari 7 jam Baik
moulding

4 Mencetak Main enggine hood 4 jam Baik

5 Melepas main enggine hood 3 jam Baik


dari molding
6 Mendempul enggine hood 8 jam Baik
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK

CATATAN KEGIATAN HARIAN PRAKTIK INDUSTRI

Hari : Senin-sabtu
Tanggal : 25-30 Maret 2019
Lama Pelaksanaan : 48 jam praktik

NO URAIAN KEGIATAN KUANTITAS HASIL KETR.


1 Pengamplasan surfacer 48 jam Baik

2 Assembly pintu dan mengeset 4 jam Baik


pintu
3 Pengaplikasian top coat. 5 jam Baik

4 Mengamplas bagian yang 4 jam Baik


running.
5 Pengaplikasian lapisan terakhir 2 jam Baik
top coat
6 Pemasangan stiker 4 jam Baik

7 Membeli thinner yang kurang 3 jam Baik

8 Pengaplikasian clear 3 jam Baik

9 Pengovenan clear. 6 jam Baik

10 Pemolesan body 5 jam Baik

11 Membungkus body dengan 3 jam Baik


wrapping
Lampiran 5. Kartu Bimbingan Praktik Industri
Lampiran 6. Ucapan Terima Kasih
Lampiran 7. Matrik Program Kegiatan Praktik Industri
Lampiran 9. Kesan dan Rekomendasi Industri Terhadap Praktikan

Anda mungkin juga menyukai