Disusun Oleh:
ANGGA DWY WIJAYA
NIM. 17509134016
ii
KATA PENGANTAR
1. Bapak Prof. Herman Dwi Surjono Ph.D selaku dekan fakultas teknik UNY.
2. Bapak Zainal Arifin, Dr. M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Otomotif
Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
3. Bapak Yosep Efendi, M.Pd. selaku Koordinator Praktek Industri Jurusan
Pendidikan Teknik Otomotif.
4. Bapak Muhkamad Wakid, M.Eng. selaku Pembimbing di Industri selama
penulis melaksanakan Praktik Industri di Lembaga Pengembangan dan
Pemberdayaan Kejuruan Teknik (LPPKT).
5. Bapak Tafakur M.Pd. selaku dosen pembimbinng Praktek Industri.
6. Ayah dan Ibu yang selalu memberi kepercayaan, dukungan, dan doa yang
tiada henti-hentinya.
iii
7. Teman-teman kelas B D-III Teknik Otomotif angkatan 2017 yang selalu
memberikan semangat sehingga penyusun mampu menyelesaikan laporan
Praktik Industri ini tepat waktu.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan laporan Praktik Industri ini
banyak kekurangan dan ketidak sempurnaan karena keterbatasan wawasan dan
pengalaman dari penyusun. Oleh karena itu, penyusun memohon kritik dan saran
sehingga laporan ini dapat lebih baik kedepannya. Semoga laporan Praktik
Industri ini dapat memberikan manfaat bagi semua.
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
1. Tujuan Umum........................................................................................... 3
v
BAB III BIDANG KEAHLIAN ........................................................................... 11
A. Kesimpulan ................................................................................................ 27
B. Saran ........................................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………28
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
Table 1. Alat dan bahan dalam proses pembuatan mobil listrik ........................... 10
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mengakibatkan perubahan besar
pada semua aspek kehidupan. Salah satu aspek yang sangat mengalami perubahan
di sistem transportasi. Berjuta-juta unit kendaraan bermotor yang beroperasi di
Indonesia setiap harinya, sebanyak 80% pencemaran udara di Indonesia disebabkan
oleh kendaraan bermotor. Untuk mengatasi semakin parahnya pencemaran udara
yang terjadi di Indonesia maka kendaraan bertenaga listrik bisa menjadi sebuah
solusi baru untuk menekan emisi gas buang yang berbahaya bagi kesehatan
manusia. Mobil listrik juga mempunyai potensi untuk mengurangi tingginya
konsumsi minyak di dunia. Dengan kata lain mobil listrik ini adalah alternatif untuk
menjawab semua permasalahan polusi di Indonesia ini. Seiring dengan
perkembangan tersebut, lembaga pendidikan wajib mengimbanginya. Salah satu
bentuk pembelajaran yang sejalan dengan perkembangan bidang transportasi
adalah praktik industri.
Praktek Industri merupakan suatu kegiatan kerja mahasiswa yang
ditempatkan pada suatu tempat yang berkaiatan dengan bidang ilmu yang
ditempuhnya dalam waktu tertentu. Selain itu praktik industri merupakan mata
kuliah yang wajib diambil oleh mahasiswa FT UNY pada umumnya dan khususnya
untuk mahasiwa Teknik Otomotif sebagai syarat kelulusan memperoleh gelar Ahli
Madya. Praktek Industri yang dilakukan dapat membantu mahasiswa agar lebih
memahami bidang studi yang ditekuni dan mendapatkan gambaran nyata
pengimplementasian ilmunya di dunia nyata. Mahasiswa akan belajar mengatasi
kesenjangan antara teori yang didapatkan di bangku kuliah dengan permasalahan di
lapangan sebenarnya, yang memerlukan teknologi informasi untuk mendapatkan
jalan keluarnya. Lulusan Jurusan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas
Negeri Yogyakarta diharapkan siap untuk menjadi calon pendidik dalam dunia
kependidikan maupun sebagai calon tenaga profesional dalam dunia industri.
Karena itulah, maka mahasiswa perlu wawasan pengetahuan yang luas, pengalaman
1
2
pekerjaan baru yang ada di industri yang belum pernah terpelajari di lingkungan
perguruan tinggi, seperti pembuatan bodi mobil. Dan selama praktik sebagian besar
waktu bekerja kami melakukan pembuatan bodi mobil dari bahan dasar lembaran,
mulai dari mock up, molding hingga menjadi Bodi Mobil.
1. Bagi Mahasiswa:
a. Mendapatkan pengetahuan baru dibidang manufacture pembuatan mobil yang
meliputi:
1) pembuatan jig and fixture.
2) pemahaman gambar kerja.
4
3. Bagi Perusahaan:
a. Memberikan informasi atau media promosi bagi lingkungan pendidikan
(kampus).
b. Membuka peluang kerjasama yang lebih luas lagi di berbagai sektor.
c. LPPKT FT UNY dapat dikenal di lingkungan kampus ataupun masyarakat
dengan adanya Produk Unggulan Mobil Listrik ini.
BAB II
PROFIL INDUSTRI
A. Manajemen Industri
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kejuruan Teknik (LPPKT)
adalah lembaga di bawah naungan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
Di tahun 2018/2019 ini diamanahi untuk menjadi workshop Mobil Listrik Produk
Unggulan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Untuk mewujudkan
suatu produk unggulan berupa mobil listrik dibutuhkan sebuah kerjasama antar
jurusan yang ada di fakultas teknik, dan juga membutuhkan beberapa dosen
pembimbing dari beberapa jurusan yang ada juga di fakultas teknik. Tim ini terdiri
dari beberapa mahasiswa antar jurusan, antara lain jurusan teknik mesin, teknik
otomotif, dan teknik elektro. Mahasiswa yang ada di tim tersebut terdiri dari
angkatan 2016 dan 2017. Berikut struktur organisasi di tim mobil listrik FT UNY:
Penanggung Jawab
Ketua
5
6
1. Divisi Design
Divisi design mempunyai tugas membuat rancangan mobil dari awal
meliputi rangka utama, kaki-kaki, steering, suspension, sistem pemindah tenaga,
body serta sistem-sistem lain yang terdapat pada mobil listrik. Selain itu divisi
design juga menyiapkan gambar kerja dan sebagai konsultan dalam setiap proses
pembuat sistem yang terdapat pada kendaraan.
2. Divisi Chassis
Divisi chassis mempunyai tugas pengadaan barang, menyiapkan meja kerja,
jig and fixture, melakukan proses pemotong bahan, pengerollan, penggerindaan,
dan pengelasan dibantu divisi lain serta menyiapkan gambar kerja yang sudah
disetujui oleh design selanjutkan melakukan proses manufacture meliputi
pembuatan frame, support frame, sistem pada KRS, dan semua sistem yang
berhubungan dengan frame.
5. Divisi Body
Bersama divisi design dan divisi lain merancang pembuatan bodi baik dari
pengadaan barang yang akan digunakan dalam proses produksi pembuatan bodi.
Divisi bodi bertanggung jawab atas bentuk ergonomi dari bodi yang akan dibuat
baik dimensi bentuk dan tampilan bodi yang akan dibuat.
6. Divisi Machining
Divisi Machining mempunyai tugas berkoordinasi dengan divisi lain terkait
part apa saja yang akan dikerjakan dengan proses machining selanjutnya dari divisi
design memberikan gambar kerja. Divisi Machining mengidentifikasi part apa saja
yang akan dikerjakan serta bertanggung jawab atas semua pengadaan barang dan
proses machiningnya.
3. Pekerjaan body
Pekerjaan dari divisi body ini membuat mockup, molding, dan real main
body yang sesuai dengan desain yang telah ada. Mahasiswa yang berkecimbungan
di divisi ini harus memiliki ketrampilan tangan dan kreatifitas yang tinggi karena
dalam pembentukan body dilakukan secara manual.
4. Pekerjaan kelistrikan
Dalam pekerjaan ini mahasiswa akan disuguhkan dengan tanggung jawab
seluruh rangkaian kelistrikan, pengaman kelistrikan, dan sistem penerangan mobil.
5. Pekerjaan interior
Penyiapan kursi mobil, atap mobil dan Sun Visor merupakan pekerjaan dari
divisi interior. Kelengkapan interior pun dilakukan dengan cara custom dan
dilakukan oleh mahasiswa sendiri.
C. Proses produksi
Proses pengerjaan mobil listrik dilaksanakan oleh mahasiswa FT UNY yang
berjumlah 20 mahasiswa dan 6 dosen pembimbing. Dalam pelaksanaan mahasiswa
terbagi menjadi 7 bagian divisi yang mempunyai tugas masing-masing. Rencana
dalam proses produksi mobil listrik FT UNY:
1. Pembuatan desain.
2. Pembuatan rangka dan sistem KRS
3. Pembuatan mock up.
4. Pembuatan molding negatif.
5. Pembuatan real main body.
6. Pengecetan.
7. Dan finishing.
9
11
12
3. Pembuatan Mock Up
Mock up merupakan bagian yang dibuat sebelum molding dan dibentuk
menggunakan sterefoam, triplek, dan dilapisi oleh gypsum. Mock up digunakan
untuk mencetak sebuah molding negatif dari body.
proses ini resin yang digunakan adalah dengan resin epoksi. Setelah proses
pencetakan,body asli dilepas dari cetakan setelah satu hari dari proses pencetakan
6. Proses pengecatan
Setelah proses pembuatan body selesai, selanjutnya proses persiapan
permukan seperti pengamplasan, pendempulan, surfacer, dan pengecatan. Proses
pengecatan ini berguna untuk memperindah dari body mobil. Pengecatan ini harus
dilakukan di spraybooth untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
7. Pemasangan Kaca
Body yang sudah di assembly dan dicat selanjutnya proses pemasangan
kaca. Karena untuk kaca mobil custom maka proses pembuatan dan pemasangan
kaca ini dilakukan oleh orang-orang professional, yaitu di Bambang Kaca.
Dalam pembuatan mock up perlu bahan dan alat yang perlu dipersiapkan, yaitu
seperti berikut:
1) Gunting
2) Hot wire
3) Penggaris
4) Bor
5) Pisau cutter
6) Desain section yang telah di cetak 1:1
7) Kertas karton tebal 2mm
8) Sterofoam
9) Pipa besi diameter 10 mm (8 Buah)
10) Gypsum
11) Lem Kertas
12) Lem sterofoam
13) Triplek
Langkah awal pembuatan mock up yaitu mencetak desain yang dibuat per
section, yang menjadi beberapa potongan. Foto desain section Mobil Listrik:
b. Pemotongan section
Desain section yang dicetak di kertas putih dengan ukuran 1:1 selanjutnya
dipotong mengikuti garis yang sudah dibuat oleh desainer. Setelah terpotong
tempel pada triplek dan potong triplek sesuai kertas yang berisi section yang sudah
jadi tadi. Setelah itu lanjut tempel triplek yang sudah terbentuk ke sterefoam, tapi
dengan catatan jika menepel ke sterofoam harus melibihi dari bentuk section, jadi
sterefoam lebih besar dari triplek. Hal tersebut bertujuan untuk mempermudah
dalam membentuk mock up bodi, menyambung antara section satu dengan lainnya,
lebih halus dan juga bisa lebih presisi.
c. Penyatuan section
langkah selanjutnya menempel antara section-section itu menjadi satu,
dengan menggunakan lem sterofoam. Dan yang paling penting dalam
penyambungan itu harus ada besi center, guna untuk meluruskan supaya
sambungan-sambungan itu tidak miring atau tidak melintir.
Gambar 4. Hasil mock up yang telah dirapikan dengan gergaji atau hot wire
e. Pelapisan gypsum
Bentuk mock up yang sudah jadi dan halus lalu dibentuk menggunakan
gypsum. Tetapi sebelum proses gypsum komponen-komponen mobil seperti lampu
depan, belakang, grill dan pintu harus terpasang. Manfaat dari pemasangan di awal
yaitu supaya pemasangan bisa lebih presisi dan singkron kanan dengan kiri. Cara
pemasangan yaitu dengan cara melubangi mock up sesuai dengan lampu, grill
maupun pintu tersebut. Dan proses gypsum ini juga akan memudahkan dalam
membentuk dan meratakan permukaan. Disisi lain gypsum juga melindungi
sterofoam dari resin saat proses membuat molding. Di proses gypsum harus bekerja
secara cepat, karena gypsum tersebut cukup cepat pengerasannya. Gypsum yang
17
dipakai bermerk Aplus. Supaya mudah dalam mengoleskan gypsum alat yang
digunakan yaitu scrap.
f. Detailing
Setelah penyatuan section dan pembentukan kasar sudah selesai lanjut
pembentukan detailing menggunakan gypsum. Dalam proses detailing ini perlu
skill, keterampilan dan kreatifitas yang tinggi. Dalam proses ini harus berhati-hati
karena proses detailing ini harus mengutamakan bentuk dan ukuran yang sesuai
dengan desain. Yang tidak kalah penting di proses ini yaitu persiapan permukaan.
Permukaan mockup ini harus benar-benar halus, karena menentukan permukaan
selanjutnya, seperti permukaan molding bahkan sampai ke body asli.
18
g. Persiapan permukaan
Proses selanjutnya untuk persiapan permukaan yang harus benar-benar
halus ini yaitu mengecat mockup dengan epoxy. Epoxy yang berguna melapisi
gypsum dan menutup pori-pori pada permukaan. Di sisi lain epoxy juga berguna
untuk mempermudah pelepasan molding dari mock up.
11. Aerosil
12. Mirror glaze
a. Pengaplikasian mirrorglaze
Setelah proses mock up selesei selanjutnya menuju proses molding.
Langkah sebelum mencetak body utama yaitu pengolesan mirror glaze. Mirorr
glaze berfungsi untuk melapisi mock up yang akan dicetak supaya saat resin sudah
mengeras tidak menempel pada cetakan. Caranya adalah dengan
mengolesakan mirorr glaze menggunakan kuas atau kain, olesi dengan rata
sehingga tidak ada yang terlewat. Jangan dilap, karena lapisan tersebut berfungsi
untuk melapisi antara resin atau fiberglass dengan cetakan. Setelah terlapisi dengan
mirror glaze maka pencetakan siap dilakukan.
kental. Dan ketika membutuhkan lebih encer komposisi promotor dan aerosil dapat
dikurangi.
Gelcoat dicampur merata dan ditambah dengan katalis dan promotor.
Oleskan gelcoat secara merata pada bagian body. Lapisan gelcoat sebanyak 3-4
kali. Setiap sekali pengolesan gelcoat dengan kuas harus menunggu selama sekitar
30 menit sekali. Dalam pemberian katalis pada gelcoat juga harus diukur yaitu
dengan komposisi 100:1. Pencampuran katalis yang terlalu banyak bisa
menyebabkan terlalu cepat keringnya gelcoat, gelcoat menjadi keras dan
menggumpal. Saat gelcoat bereaksi menyebabkan suhu yang panas jadi harus
berhati-hati dalam bekerja, dan akibatnya meningkatnya suhu itu bisa membuat
sterofoam rusak di bagian dalam mock up.
Gelcoat akan mengeras tapi belum mengeras maksimal setelah 30 mnit.
Pada waktu ilu langsung kita beri lapisan mat fiber sebagai penguat, serat fiber
memiliki tekstur menyilang acak yang akan membuat lapisan menjadi kuat setelah
diberi lapisan resin. Sifat resin keras dan getas.
Pelapisan fiber dilakukan 3 lapis dan 5 lapis pada bagian tertentu untuk
mendapatkan kekuatan seperti pada bagian sudut dan pada bagian bidang yang rata
namun lebar, untuk menghindari terjadi fiber melengkung setelah di lepas dari mock
up maka di perkuat dengan 3 lapis sampai 5 lapis. Pengoprasian resin ini persis
sama seperti dengan pengoprasian gelcoat. Tapi untuk pengeringan resin ini 1-2
hari.
Gambar 11. Hasil sambungan dengan kertas karton bagian atap mobil
Gambar 12. Hasil sambungan dengan kertas karton bagian samping mobil
Lapisi karton dengan resin dan fiberglass supaya kuat dalam penyambungan
nantinya. Lapisan matt fiber sebanyak 4-5 lapisan. Cara pelapisan sama seperti cara
pengolesan saat membuat molding. Setelah fiberglass kering sempurna selanjutnya
yaitu pelepasan fiberglass dari mock up. Mock up dilepas dan dibersihkan sisa
24
gypsum yang menempel dan mock up di amplas halus untuk melihat tingkat
kerataan yang dihasilkan dari pencetakan. Bentuk dari body utama yaitu mengikuti
molding negatif. Bila ada kerusakan dibagian molding seperti ketidakrataan
permukaan atau ada tonjolan bisa diatasi dengan cara pendempulan di molding.
Pekerjaan pendempulan atau perbaikan di molding ini lebih sulit daripada di bagian
body utama, disebabkan oleh model pendempulan di molding negatif ini dibagian
dalam, tidak seperti body utama di bagian luar body. Dalam proses pendempulan
ini harus teliti, telaten dan berhati-hati. Proses perbaikan molding ini yang paling
utama dikarenakan kerataan di molding negatif ini sangat menentukan bentuk dari
body utama.
Pendempulan molding negatif menggunakan dempul alfaglos dan juga
sikkens. Dan pengamplasan menggunakan tingkat kekasaran amplas bertahap. Dari
tingkat amplas 240 sampai dengan tingkat 400. Amplas menggunakan tipe amplas
waterproof. Proses pengamplasan juga harus dibantu dengan hand block agar hasil
pengamplasan rata dan halus tidak menggelombang. Tanpa menggunakan hand
block pengamplasan akan menghasilkan permukaan yang menggelombang.
Hal ini tentu menjadi masalah yang timbul di tim mobil listrik UNY. Karena
pada saat pengaplikasian gelcoat pada proses pencetaan molding tidak sesuai
dengan cara pengaplikasian gelcoat. Pada saat itu pengaplikasian gelcoat disetiap
lapisan tidak ditunggu kering dan langsung dilapisi sampai tiga lapis. Hal tersebut
26
Dari kasus yang terjadi tidak mengeringnya gelcoat pada molding negatif
mobil listrik disebabkan karena kurangnya katalis dan proses curing yang tidak
tepat. Curing adalah proses antara resin dan hardener ataupun katalis dimana resin
akan mengental hingga mencapai keadaan ketika resin tidak lagi cair dan telah
kehilangan kemampuannya untuk mengalir (gel point), setelah itu resinpun akan
mengeras dan memperoleh kekerasan dan sifat mekanik yang seutuhnya. Katalis
adalah salah satu campuran dari gelcoat yang berfungsi untuk mempercepat reaksi
zat kimia. Penambahan katalis yang seharisnya adalah 1:100 atau 1-2% dari jumlah
gelcoat sendiri.
A. Kesimpulan
Setelah melaksanakan praktik industry di LPPKT FT UNY , dapat disimpulkan
bahwa:
1. Mobil listrik merupakan program yang diusulkan oleh Fakultas Teknik UNY
yang bertujuan agar mobil listrik menjadi produk unggulan dari Fakultas
Teknik UNY. Penanggung jawab di tim ini yaitu beberapa dosen pembimbing
dari antar jurusan. Tim ini terdiri dari mahasiswa antar jurusan, antara lain
jurusan teknik mesin, teknik otomotif dan teknik elektro. Ada beberapa divisi,
antara lain divisi electrical body, divisi interior, divisi machining, divisi KRS,
divisi body, divisi chasis, dan divisi desain. Masing-masing divisi disini
mempunyai tugas dan tanggung jawab masing-masing.
2. Pembuatan mobil listrik terdapat tahap pembuatan yaitu: dari awal proses
perancangan desain mobil lalu manufacturing pembuatan chasis dan proses
machining untuk mendukung pembuatan chasis, selanjutnya ke pembuatan
body mobil dan dilanjut ke pemasangan penggerak dan kelistrikan mobil,
kemudian yang terakhir interior dan penyelesaian akhir.
3. Pembuatan molding negatif terdapat tahapan pembuatan yaitu: dari proses
perancangan desain mobil, penyatuan section, pelapisan gypsum, pelapisan
dempul dan proses cetak molding dengan bahan fiberglass dan resin. Hasil dari
molding negatif ini digunakan untuk mempermudah dalam pembuatan real
main body. Hasil akhir permukaan real main body yang menentukan yaitu
molding negatifnya.
B. Saran
1. Saran Manajemen di LPPKT
a. Adanya aspek peningkatan dalam memahami cara memanajemen waktu,
material dan keuangan.
27
28
29
Lampiran 1. Surat Keterangan Lulus Praktek Industri
Lampiran 2. Surat Ijin/Tugas Praktik Industri
Lampiran 3. Jadwal Rencana Kegiatan Praktik Industri
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN
TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
FAKULTAS TEKNIK
Alamat : Kampus Karangmalang, Yogyakarta, 55281
Telp. (0274) 586168 psw. 276,289,292 (0274) 586734 Fax. (0274) 586734
website : http://ft.uny.ac.id e-mail: ft@uny.ac.id ; teknik@uny.ac.id
. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2. Mempelajari tugas-tugas
3. Mempelajari aspek
ditempati
Lampiran 4. Catatan Kegiatan Harian
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
FAKULTAS TEKNIK
Hari : Senin-sabtu
Tanggal : 18-23 februari 2019
Lama Pelaksanaan : 48 jam praktik
FAKULTAS TEKNIK
Hari : Senin-sabtu
Tanggal : 25-2 maret 2019
Lama Pelaksanaan : 48 jam praktik
FAKULTAS TEKNIK
Hari : Senin-sabtu
Tanggal : 4-9 Maret 2019
Lama Pelaksanaan : 48 jam praktik
NO URAIAN KEGIATAN KUANTITAS HASIL KETR.
1 Melakukan pengamplasan final 4 jam Baik
exopy surfacer pada moulding.
2 Mencetak main body. 12 jam Baik
Melapisi molding dengan
mirror glase
Melapisi molding dengan
gelcoat.
Menunggu gelcoat setengah
mengeras kira – kira 30
menit.
Melapisi dengan serat fiber dan
katalis : resin perbandingan
resin 1:100.
3 Melepas main body dari 7 jam Baik
moulding
FAKULTAS TEKNIK
Hari : Senin-sabtu
Tanggal : 25-30 Maret 2019
Lama Pelaksanaan : 48 jam praktik