https://ketikqwerty.wordpress.com/2011/03/15/pengertian-manajemen/ (Diakses 5
September 2018)
P E N G E RT I A N M A N A J E M E N
15 Maret 2011
Istilah manajemen yang bahasa Inggrisnya “management” berasal dari beberapa bahasa
seperti: (1) Bahasa Latin,yakni “managiere” yang artinya melakukan, melaksanakan,
mengurus sesuatu (Tanthowi, 19830); (2) Bahasa Italia, “maneggiare”artinya melatih kuda
atau secara harfiah berarti mengendalikan = to handle (Silalahi, 1989); (3) Bahasa Prancis,
yaitu “manege” atau “manage” artinya tindakan membimbing, memimpin, mengemudikan,
mengurus, memerintah dan kata manage juga berarti “tempat latihan kuda”, “penjinakan
kuda” (Tanthowi, 1983, Atmosudirdjo, 1986) ; (4) Bahasa Inggris sendiri istilah itu dikenal
dengan “management” yang bentuk infinitifnya adalah “to manage” yang berarti menangani,
mengendalikan, menguasai, mengurus, menyelesaikan sesuatu (Atmosudirdjo, 1986).
Apabila diperhatikan secara cermat kegiatan-kegiatan yang dikandung dari istilah asal usul
manajemen tersebut diatas, yakni : melakukan, melaksanakan, mengurus, mengendalikan,
membimbing, memimpin, mengemudikan, memerintah. melatih, menguasai, dan
menyelesaiakan, ternyata mempunyai kesamaan dengan kegiatan-kegian yang dikandung
oleh istilah “menata” atau “penataan”yang merupakan kegiatan administrrasi. Jadi, memang
wajar kalau ada pandangan dari beberapa ahli yang menyamakan istilah administrasi dengan
manajemen.
B. DEFINISI MANAJEMEN
Berikut ini dikemukakan beberfapa definisi manajemen menurut para ahli dibidang ini.
Frederick Winslow Taylor, sebagai bapak manajemen ilmiah memberi rumusan manajemen
seperti ini: “Management, the art of management, is defined as knowing axactly what you
whant to do and the seeing that they do it in the best and cheapest way ( Tanthowi.
1983).Artinya: Manajemen, seni dari manjemen diartikan sebagai kepandaian yang sungguh-
sungguh tentang apa yang dikehendaki dari menyuruh orang mengerjakan sesuatu dan
mengawasi mereka mengerjarkan sesuatu dengan sebaik-baiknya dan dengan cara yang
paling murah.
Menurut George R. Terry dalam bukunya: The Principle of management,
mengatakan: “Management is a distinct procece consisting of planning,
organizing,actuating, and controlling, utiliting in each both science and art, and followed in
order to accomplish predetermined objectives”( Manajemen adalah suatu proses yang
membeda-bedakan atas: perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan, dan
pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan
Tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya) (Handaya ningrat, 1982)
Sheldon (dalam Tanthowi, 1983) dalam bukunya “The Philosophy of
Management” memberikan rumusan manajemen seperti ini: “mangement proper is
function in the indudusty conderned in the execution of policy : within the limits set up by
administration and the employment of the organization for the particular objecks set before
it” (Manajemen adalah fungsi dalam industri yang berhubungan dengan kebijaksanaan dalam
batas-batas yang telah ditetapkan dalam administrasi dan penggunanaan organisasi untuk
sasaran-sasaran tertentu sebagaimana ditetapkan sebelumnya).
Selanjutnya Siagian (1977) merumuskan manajemen sebagai “kemampuan atau keterampilan
untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian Tujuan melalui kegiatan-kegiatan
orang lain.
Akhirnya, Manullang (1996) menegaskan bahwa “Manajemen adalah seni dan ilmu
perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan sumberdaya untuk
mencapai Tujuan yang sudah ditetapkan.
Apabila dicermati semua pendapat di atas, maka dapat ditawarkan satu definisi manajemen
yang lebih sederhana , yaitu: “Manajemen adalah suatu seni dan ilmu tentang cara
mengatur, memimpin, dan mengendalikan semua sumber (resources) dalam rangka
mencapai hasil atau Tujuan tertentu.
Dari definisi tersebut dapat dilihat bahwa disamping manajemen sebagai seni juga sebagai
ilmu. Manajemen sebagai seni dapat diartikan sebagai suatu praktek. Memang, manajemen
itu telah dipraktekkan pada pekerjaan-pekerjaan tertentu dalam berbagai macam organisasi
baik di bidang pemerintahan mau pun dibidang swasta, jauh sebelum manajemen itu sendiri
lahir sebagai suatu ilmu. Dalam hubungan ini, Drucker (1982) mengatakan telaah manajemen
tidak lebih tua daripada manajemen itu sendiri – artinya, barusaja dimulai. Manajemen
sebagai seni ditandai oleh pengalaman-pengalaman, dugaan ataupun kemampuan alamiah
berupa skill atau keahlian, kemahiran yang timbul dari dalam diri seseorang untuk
mewujudkan hasil kerja tertentu.
Manajemen juga sebagi ilmu, meskipun demikian tidaklah sepenuhnya sebagai ilmu.
Pekerjaan manajer dapat dianalisis dan diklasifikasi secara sistematis. Jadi, ada aspek ilmiah
dalam manajemen dan ada cirri-ciri professional. Unsur-unsur manajemen dapat dianalisis, di
organisasikan secara sistematis dan dapat dipelajari oleh siapa pun yang mempunyai
kecerdasan normal.
Dari definisi yang ditawarkan terlihat adanya kegiatan seperti mengatur, memimpin,dan
mengendalikan. Hal ini, memberikan indikasi bahwa kegiatan manajemen itu selalu
didasarkan pada upaya-upaya yang teratur atau sistematis, rasional dan dapat
dipertanggungjawabkan hasilnya. Ketiga kata itu pada hakekatnya mempunyai makna yang
dapat mewakili fungsi-fungsi manajemen, yakni perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan dan pengawasan
Sedang yang dimaksud dengan semua sumber (resources) dalam definisi itu adalah meliputi:
tenaga kerja (man), sumber biaya (money), material atau bahan-bahan (materials), peralatan
dan mesin (machine),cara kerja (method), pemasaran (market) atau pelayanan (service).
Dengan demikian manajemen itu merupakan rangkaian kegiatan atau proses kegiatan yang
meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan untuk mencapai hasil
atau tujuan dengan memanfaatkan sumber-sumber yang ada seperti tenaga kerja, biaya,
bahan-bahan, peralatan, cara-cara kerja, pemasaran atau pelayanan dengan efisien dan efektif.
Referensi 2
http://makalahkite.blogspot.com/2013/11/konsep-dasar-manajemen.html (Daikses 5
September 2018)
MAKALAH
PENGANTAR MANAJEMEN
Disusun oleh :
(210 205)
STAIN KUDUS
2010
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mahasiswa penuh dengan tantangan. Jika tidak berhati-hati dan teliti serta cermat dalam
melakukan perhitungan dan perencanaan, sudahlah jelas kerugian dan kegagalan menghadang
didepan. Dengan kata lain, selain mahasiswa memperoleh ilmu dalam perguruan tinggi,
mahasiswa juga bisa memperoleh pengalaman dari dunia luar perguruan tinggi.
B. Rumusan Masalah
Dari masalah-masalah yang telah dipaparkan diatas pemaduan metode demonstrasi, diskusi
dan tanya jawab untuk meningkatkan pemahaman dalam konsep dasar manajemen
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peran Manajemen
Manajemen diperlukan agar tujuan organisasi dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Efektivitas menurut Peter F. Drucker adalah “mengerjakan pekerjaan yang benar (doing the
right things)”. Sedangkan Efisien adalah “mengerjakan pekerjaan dengan benar (doing things
right)”.
Agar manajemen yang dilakukan mengarah kepada kegiatan bisnis secara efektif dan efisien,
maka manajemen perlu dijelaskan berdasarkan fungsi fungsinya atau dikenal sebagai fungsi-
fungsi manajemen (fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengimplementasian, serta
pengendalian dan pengawasan).
Efektifitas mengacu pada pencapaian tujuan sedangkan efisiensi mengacu pada penggunaan
sumber daya minimum untuk menghasilkan keluaran (output) yang telah ditentukan.
Dalam manajemen diutamakan efektivitas lebih dahulu baru efisien. Jadi, organisasi
membutuhkan manajemen terutama untuk 3 hal yang terpenting, yaitu :
B. Definisi Manajemen
Dilihat dari asal katanya, kata manajemen atau management dalam Bahasa Inggris berasal
dari kata Italia, maneggiare yang kurang lebih berarti menangani atau to handle. Dalam
bahasa latin ada kata yang punya pengertian hampir sama yakni manus yang artinya tangan
atau menangani.
Menurut Mary Parker Follet manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain.
3. Thomas H. Nelson
Menurut Thomas H. Nelson manajemen adalah ilmu dan seni memadukan ide-ide,
fasilitas, proses, bahan dan orang-orang unutk menghasilkan barang/jasa yang bermanfaat
dan menjualnya dengan menguntungkan.
4. GR. Terry
Menurut GR. Terry manajemen diartikan sebagai proses yang khas yang terdiri atas
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan usaha mencapai sasaran dengan memanfaatkan
sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
Menurut Prof. Drs. Oei Liang Lie manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengawasan sumber daya manusia dan
alam, terutama sumber daya manusia unutk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Pengertian lain manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan
organisasi melalui serangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya.
Disamping pengertian dan definisi manajemen yang sudah diuraikan tadi, McFarland, 1979
juga mengemukakan empat pengertian manajemen yang biasa digunakan dalam kehidupan
sehari-hari:
3. Kata manajemen juga dapat berarti kelompok orang yang bertanggungjawab dalam
menjalankan sebuah organisasi.
4. Kata manajemen juga dapat merupakan sebuah ilmu atau seni untuk mengatur orang
lain.
Selanjutnya Harbison dan Myers menggolongkan manajemen itu menjadi tiga tipe, yaitu:
1. Patrimonial Management
Terdapat apabila suatu perusahaan dimiliki oleh sebuah keluarga dan kedudukan-kedudukan
yang penting dalam hirarki perusahaan dikuasai oleh anggota-anggota keluarga tersebut.
2. Political Management
Suatu bentuk manajemen dimana kedudukan-kedudukan penting dan pokok dalam organisasi
dipegang oleh mereka yang mempunyai hubungan-hubungan politik berdasarkan atas
loyalitas pada suatu partai politik tertentu.
3. Profesional Management
Kedudukan yang strategis dan penting diserahkan kepada mereka yang telah memberikan
bukti akan kecakapannya, kapasitas, kesanggupan, keahlian atau dengan perkataan lain atas
dasar jasa dan hasil yang mereka berikan kepada perusahaan.
C. Tingkatan Manajer
Manajer yang bertanggung jawab pada dewan direksi dan pemegang saham atas keseluruhan
kinerja dan aktivitas perusahaan.
Manajer yang bertanggung jawab pada pengimplementasian strategi kebijakan dan keputusan
yang dibuat oleh manajer puncak.
1. Manajemen perencanaan
2. Manajemen pengawasan
Fungsi-fungsi manajemen diperlukan agar keseluruhan sumber daya organisasi dapat dikelola
dan dipergunakan secara efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.
d. Menetapkan standar atau indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target
bisnis.
a. Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan
indikator yang telah ditetapkan.
c. Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan
pencapaian tujuan dan target bisnis.
1. Manajemen produksi
2. Manajemen personalia
3. Manajemen keuangan
4. Manajemen pemasaran
5. Manajemen akuntansi
Berdasarkan operasionalnya, manajemen organisasi bisnis dapat dibedakan secara garis besar
menjadi fungsi-fungsi:
Adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk memperoleh SDM yang kita
jalankan & bagaimana SDM yang terbaik tersebut dapat terpelihara & tetap bekerja bersama
kita dengan baik.
2. Manajemen Produksi
3. Manajemen Pemasaran
Adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk
mengidentifikasi apa yang sesungguhnya dibutuhkan oleh konsumen, & bagaimana cara
pemenuhannya dapat diwujudkan.
4. Mnajemen Keuangan
Adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya memastikan bahwa
kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis, yaitu diukur
secarra profit.
5. Manajemen Informasi
Adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha memastikan
bahwa bisnis yang berjalan tetap mampu untuk terus bertahan dalam jangka panjang.
F. Keahlian Manajemen
1. Ketrampilan Teknis
3. Ketrampilan Konseptual
Ketrampilan terkait dengan kemampuan untuk berpikir pada hal-hal yang abstrak,
mendiagnosis dan menganalisis situasi yang berbeda dan memandang jauh kedepan.
SIMPULAN
Setelah melihat dari berbagai sumber maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
Referensi 3
https://konsepmanajemen.blogspot.com/2015/04/konsep-dasar-manajemen.html (Diakses
5 September 2018)
Manajemen
Selasa, 07 April 2015
1. Pengertian Manajemen
Ada beberapa definisi mengenai manajemen yang diberikan oleh para ahli. Robbins dan Coulter
(1999) menyebutkan manajemen adalah proses pengkoordinasian dan pengintegrasian kegiatan-
kegiatan kerja agar diselesaikan secara efektif dan efisien melalui orang lain. 2 kata penting yang
saling terkait di sini adalah pengkoordinasian orang lain dan efektif efisien. Pengkoordinasian orang
lain artinya melibatkan orang lain, sedangkan efektif dan efisien untuk menunjukkan berdaya guna
dan berhasil guna. Pengkoordinasian orang lain tidak berarti kegiatan tidak dapat dilakukan sendiri,
hanya saja dalam pertimbangan efektifitas dan efisiensi, perlu pelibatan orang lain. Lalu untuk dapat
tercapai secara optimal pelibatan tersebut, perlu dikelola atau ada proses atau upaya
pengkoordinasian yang disebut manajemen.
Ahli-ahli lain juga memberikan definisi yang kurang lebih sama. Gibson, Donelly, dan Ivancevich
(1996) menyebutkan manajemen adalah proses yang dilakukan seorang atau beberapa orang untuk
mengkoordinasikan aktifitas orang lain untuk mencapai hasil-hasil yang tidak dapat dicapai oleh orang
itu sendiri. Follet dalam Stoner dan Wankel (1986), menyebutkan bahwa manajemen adalah seni
untuk melakukan sesuatu melalui orang lain. Kemudian Siagian dalam Dadang dan Sylvana (2007)
mengemukakan bahwa manajemen adalah kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh
sesuatu dalam rangka pencapaian tujuan melalui orang lain.
Manajemen merupakan suatu ilmu dan juga suatu seni. Sebagai suatu ilmu, manajemen harus
memiliki landasan keilmuan yang kokoh. Sebagai seni, maka manajemen dipraktekkan berdasarkan
keterampilan yang diterapkan untuk mencapai hasil yang diinginkan
Dari batasan-batasan tersebut, dapat dikatakan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni yang
mempelajari bagaimana mengelola manusia melalui orang lain.
2. Fungsi-fungsi Manajemen
Robbins dan Coulter (1999) menyebutkan bahwa fungsi-fungsi manajemen adalah perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan.
Perencanaan
Pengorganisasian
adalah menentukan tugas apa saja yang dikerjakan, siapa yang mengerjakan, bagaimana tugas-
tugas dikelompokkan, siapa melapor kepada siapa, dan pada tingkat mana keputusan harus dibuat.
Kepemimpinan
Pengendalian
meliputi pemantauan kegiatan-kegiatan untuk memastikan bahwa semua orang mencapai apa yang
telah direncanakan dan mengkoreksi penyimpangan-penyimpangan yang ada.
3. Peran Manajemen
Peran manajemen di sini dapat dilihat dari peran seorang manajer dalam organisasi. Organisasi dan
manajemen adalah 2 bidang yang terkait erat. Organisasi untuk berhasil memerlukan manajemen
yang baik, dan manajemen tersebut dikelola oleh seorang manajer. Organisasi adalah sekumpulan
orang-orang yang memiliki tujuan yang sama.
Peran manajer menurut Mintzberg dalam Robbins dan Coulter (1999) adalah peran antar pribadi,
peran informasi, dan peran memutuskan, dengan penjelasan masing-masing adalah sebagai berikut :
Jenis-jenis atau tingkatan manajer menurut Robbins dan Coulter (1999) adalah :
manajer, dekan.
Perbedaan tingkatan manajemen mempengaruhi fungsi manajemen yang dilakukan, di mana ada 2
fungsi manajemen yaitu manajemen administratif dan manajemen operatif.
Semakin rendah jabatan, maka lebih banyak mengerjakan fungsi manajemen operatif.
Semakin tinggi jabatan, lebih banyak menggunakan fungsi administratif.
Menurut Stoner dan Hankel (1986), ada 3 tingkat keterampilan manajer, yaitu keterampilan teknis,
keterampilan manusiawi, dan keterampilan konseptual dengan penjelasan masing-masing sebagai
berikut :
Bagi manajer lini pertama, bobot yang terbesar adalah keterampilan teknis diikuti keterampilan
manusiawi lalu keterampilan konseptual.Semakin ke arah manajer puncak, bobot terbesar adalah
keterampilan konseptual, diikuti keterampilan manusiawi, dan keterampilan teknis.
5. Kemampuan Manajerial
Untuk itu ada 10 langkah pengoptimalan kinerja manajer yaitu : (Dadang dan Sylvana, 2007)
Kesejahteraan memadai.
Keamanan bekerja.
Penghayatan terhadap pekerjaan.
Suasana kerja yang baik.
Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan kompetensi dan kontribusi.
Pengertian dan simpati atas masalah pribadi.
Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan kelompok kerja.
Kesetiaan manajer pada bawahan.
Selalu disiplin dalam bekerja.
6. Manajemen Global
Manajemen global adalah manajer yang memiliki karakteristik fleksibel dalam arti dapat mengikuti
perkembangan dan juga efisien dalam pemanfaatan sumber daya. Global artinya berpandangan luas
yaitu skala internasional. Untuk arus globalisasi yang deras saat ini, dituntut peran manajer yang
berwawasan global agar tidak tertinggal dalam perkembangan kegiatan.
Pelopornya adalah Fredrik Taylor, Frank dan Lilian Gilbreth, Henry Grant, Harrington Emerson. Teori
manajemen ilmiah lahir dari adanya kebutuhan untuk menaikkan produktifitas. Di Amerika Serikat, di
awal abad ke 20 tenaga terampil tidak banyak. Sehingga perlu dicari cara menaikkan
efisiensi. Misalnya apakah suatu pekerjaan dapat digabungkan atau dihilangkan, dan lain-lain upaya
efisiensi. Dalam upaya-upaya itu, Fredrik Taylor, yang sering disebut Bapak manajemen ilmiah,
menyusun sekumpulan prinsip yang merupakan inti manajemen ilmiah. Prinsip-prinsip itu diringkas
sebagai berikut :
Pendukung pendekatan ilmiah lain adalah Frank dan Lilian Gilbreth yang merupakan pelopor studi
waktu, sebagai ilmu yang menganalisis tugas sampai pada gerak fisik dasar. Diharapkan agar gerak
tidak dihambur-hamburkan dan dihemat serta lancar sehingga produktifitas kerja meningkat. Dalam
konsep Gilbreth, gerakan dan kelelahan saling berkaitan. Dengan kamera film ia berusaha mencari
gerakan paling menghemat untuk setiap pekerjaan, dengan demikian menaikkan prestasi dan
mengurangi kelelahan.
Dapat diterapkan pada berbagai macam kegiatan organisasi, disamping organisasi industri. Teknik
efisiensi dari manajemen ilmiah seperti studi waktu dan gerak, menyadarkan bahwa pekerjaan dapat
dibuat efifisan dan masuk akal.
Manajemen ilmiah lebih berfokus pada manusia itu rasional untuk memperoleh material, tetapi kurang
memperhatikan segi-segi sosial para pekerja.
1. Pembagian kerja
2. Otoritas
3. Tata tertib
4. Kesatuan komando
5. Kesatuan arah
6. Subordinasi kepentingan-kepentingan individu terhadap kepentingan umum
7. Balas jasa
8. Sentralisasi
9. Rantai skalar / hirarki
10. Tatanan
11. Kesamaan
12. Kemantapan para karyawan dalam pekerjaannya
13. Inisiatif
14. Semangat korps.
Fayol juga membagi perusahaan dalam 5 bidang kegiatannya, yaitu teknis (produksi), komersial
(pemasaran), keamanan, akuntansi, dan manajerial.
Para ahli teori manajemen klasik dibatasi oleh pengetahuan pada zamannya, namun banyak dari teori
klasik itu tetap bertahan sampai sekarang. Manajemen klasik masih diterima sampai sekarang,
karena membuat pemisahan kerja.
Manajemen klasik mebuat pemisahan bidang-bidang utama praktek para manajer, sehingga sampai
sekarang masih dapat diterima oleh para manajer praktisi (praktek).
Dalam organisasi modern yang kompleks seperti sekarang, manajemen klasik dianggap terlalu
umum. Di manajemen modern, terkadang garis wewenang agak kabur. Saat ini terkadang teknisi
bisa mendapat perintah dari manajer pabrik (atasan dari atasan teknisi (mandor)). Ini membuat
pertentangan antara prinsip pembagian kerja dan kesatuan perintah.
Kalau ‘manajemen manusia’ mendorong kerja yang lebih baik dan lebih keras, itu berarti hubungan
antar manusia dalam organisasi itu baik. Hawthorn studies mengatakan yang penting diperhatikan
untuk meningkatkan produktifitas adalah faktor perilaku manusia dan sosial. Pekerja akan bekerja
lebih keras kalau mereka yakin bahwa supervisor memberi perhatian kepada mereka.
Sejalan dengan Hawthorn studies, menurut Hugo Munstenberg, produktifitas dapat ditingkatkan
dengan 3 jalan :
Peningkatan kondisi kerja dan peningkatan kepuasan kerja tidaklah menghasilkan kenaikan
produktifitas sedramatis yang diperkirakan. Peningkatan produktifitas dipengarahui oleh banyak
faktor antara lain teknologi, efisien, semangat kerja, dan lain-lain.
4. Manajemen Modern
Pelopornya adalah Abraham Maslow, Chris Argyris, Douglas Mc Gregor, Edar Schien, David Mc
Cleland, Robert Blake and Jane Mouton, Ernest Dale, Peter Drucker dan ahli-ahli manajemen
operasi/manajemen sains. Manajemen modern adalah perluasan manajemen ilmiah. Manajemen
modern mulai berkembang sejak tahun 1940 an dan banyak menggunakan manajemen sains atau
manajemen operasi atau riset operasi sebagai pendekatan ilmu manajemen, yang banyak
menggunakan ilmu matematika, fisika, untuk memecahkan masalah oprasional. Pada awalnya ilmu
manajemen operasi digunakan dalam ilmu kemiliteran dalam hal-hal operasional militer. Tujuan dari
manajemen sains/manajemen ilmu adalah untuk memberikan landasan kuantitatif dalam pengambilan
keputusan (Gibson, Donelly, Ivancevich, 1996).
Referensi 4
http://yoprik.blogspot.com/2014/11/pengertian-konsep-dasar-dan-fungsi.html (Diakses 5
September 2018)
NOV
A. Pengertian Manajemen
Pengertian manajemen secara umum adalah ilmu dan seni dalam mengatur, mengelola, dan
mengkoordinasi yang bertujuan untuk melakukan suatu tindakan guna mencapai tujuan.
Suatu ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa
Manajemen adalah seni untuk mencapai hasil yang maksimal dengan usaha yang minimal.
Manajemen sebagai profesi merupakan suatu bidang pekerjaan yang dilakukan oleh orang-
orang yang memiliki keahlian dan keterampilan sebagai pemimpin atau manajer pada suatu
Manajemen adalah proses yang khas terdiri dari tindakan perencanaan, pengorganisasian,
pengendalian, dimana dalam masing-masing bidang tersebut digunakan ilmu pengetahuan dan
keahlian serta diikuti secara berurutan dan tujuan yang telah ditetapkan.
C. Fungsi Manajemen
Planning (Perencanaan)
Perencanaan adalah suatu rangkaian proses kegiatan menyiapkan keputusan mengenai apa
yang diharapkan terjadi. Sebagai salah satu fungsi manajemen, perencanaan menempati fungsi
Perencanaan meliputi :
- Landasan perencanaan
- Perencanaan strategis
- Pengambilan keputusan
- Analisis kebutuhan
Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah proses kerja sama dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan secara
efektif dan efisien. Jadi dalam setiap organisasi terkandung tiga unsur, yaitu kerja sama, dua
orang atau lebih, dan tujuan yang hendak dicapai. Proses pengorganisasian menyangkut proses
bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam
sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang
kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara
Organizing meliputi :
- Desain kerja
- Struktur organisasi
- Perubahan
- Pembagian tugas
Actuating (Pengarahan)
Actuating meliputi :
- Kepemimpinan
- Kepercayaan
- Komunikasi
-
Controlling (Pengawasan)
Controlling adalah salahsatu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila
perlu mengadakan koreksi terhadap apa yang dilakukan sehingga kegiatan dapat
terarahkan sesuai dengan maksud tujuan.
Controlling meliputi :
- Monitorong
- Evaluasi
- Supervisi
Secara umum, pengertian manajemen merupakan suatu seni dalam ilmu dan
pengorganisasian seperti menyusun perencanaan, membangun organisasi dan
pengorganisasiannya, pergerakan, serta pengendalian atau pengawasan. Bisa juga diartikan
bahwa manajemen merupakan suatu ilmu pengetahuan yang sistematis agar dapat memahami
mengapa dan bagaimana manusia saling bekerja sama agar dapat menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat bagi orang lain maupun golongan tertentu dan masyarakat luas.
1. Perencanaan (planning)
Pernecanaan adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki.
Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara
terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif
sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan
dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses
terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak
dapat berjalan.
2. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-
kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan
pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang
telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas
apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut
dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana
keputusan harus diambil.
3. Pengarahan (directing)
Pengarahan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok
berusaha agar dapat mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.
Unsur-Unsur Manajemen
Setiap perusahaan memiliki unsur-unsur untuk membentuk sistem manajerial yang baik.
Unsur-unsur inilah yang disebut unsur manajemen. Jika salah satu diantaranya tidak
sempurna atau tidak ada, maka akan berimbas dengan berkurangnya upaya untuk mencapai
tujuan organisasi atau perusahaan. Unsur-unsur tersebut diantaranya sebagai berikut.
Human (Manusia)
Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat
tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa adanya
manusia maka tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja.
Money (Uang)
Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan
alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar
dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai
tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan
dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang
dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
Materials (Bahan)
Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha
untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus
dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan
manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
Machines (Mesin)
Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin akan membawa
kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efisiensi
kerja.
Methods (Metode)
Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara kerja yang baik
akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode dapat dinyatakan sebagai penetapan
cara pelaksanaan kerja dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan dari
sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan
usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak
mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan
demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusia itu sendiri.
Market (Pasar)
Memasarkan produk tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka
proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh
sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor yang
menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang
harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.
Unsur- unsur manajemen menjadi hal mutlak dalam manajemen karena sebagai penentu arah
perusahaan dalam melakukan kegiatan perusahaan. Selain itu, laporan keuangan juga menjadi
penunjang dalam melaksanakan proses manajemen. Kini, Anda dapat membuat laporan
keuangan dengan mudah menggunakan software akuntansi seperti Jurnal. Dengan
menggunakan laporan keuangan dari Jurnal, Anda dapat lebih mudah melakukan kegiatan
manajemen prusahaan hingga memudahkan dalam menentukan keputusan manajemen. Untuk
info dan fitur lain tentang Jurnal, bisa Anda dapatkan di sini.
Kata manajemen pastinya sudah tidak asing lagi. Pengertian dan fungsi
manajemen secara umum memiliki sudut pandang dan juga persepsi yang
berbeda-beda. Namun semuanya akan mengerucut pada satu hal yaitu
pengambilan keputusan.
Pengertian Manajemen
Bahasa Inggris dari manajemen adalah manage yang artinya mengelola atau
mengurus, mengendalikan, mengusahakan serta memimpin. Manajemen
merupakan sebuah proses untuk mencapai suatu tujuan dalam organisasi
dengan bekerja bersama dengan sumber daya yang dimiliki.
Fungsi Manajemen
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa manajemen itu untuk mengelola.
Mengelola suatu persoalan yang sebelumnya belum tersusun rapi atau teratur.
Manajemen dapat dipakai di kehidupan sehari-hari.
Orang jika sudah biasa membentuk manajemen, maka tidak akan merasa
nyaman bila ada yang terlihat berantakan di sekitarnya. Mengapa demikian?
Karena, manajemen untuk memudahkan Anda dalam mengatur banyak hal,
misalnya pekerjaan.
Perencanaan (planning)
Salah satu dari fungsi manajemen yaitu perencanaan atau planning yang
merupakan kegiatan untuk membuat tujuan dari sebuah perusahaan dengan
beberapa rencana untuk mendapatkan tujuan.
Perencanaan adalah cara terbaik untuk mengejar dan membuat tujuan
perusahaan agar mampu teraih dengan baik. Karena memang tanpa adanya
perencanaan fungsi manajemen tak dapat berjalan.
1) Membuat target.
Pengarahan (directing)
Pengarahan adalah tindakan dan upaya supaya semua anggota kelompok bisa
berusaha untuk mendapatkan tujuan yang telah sesuai dengan perencanaan
manajerial dan usaha.
Penempatan (Staffing)
Penempatan tak jauh beda dengan pengorganisasian tetapi
untuk staffing lebih luas. Jika organizing lebih ke manajemen SDA (Sumber
Daya manusia). Nah sedangkan untuk penempatan tertuju pada sumber daya
secara umum. Contohnya peralatan yang dimiliki
Mengkoordinasi (Coordinating)
Mengkoordinasi adalah fungsi yang bertujuan demi meningkatkan efisiensi
dan efektifitas kinerja, membuat lingkungan kerja menjadi sehat, nyaman,
dinamis, dll. Fungsi ini dilakukan oleh seorang manajer. Jadi, manajer
mempunyai fungsi utama dalam mengkoordinasi bawahannya agar dapat
meningkatkan kinerjanya.
Mengontrol (Controlling)
Mengontrol merupakan fungsi terakhir manajemen. Setelah semua fungsi
dilakukan maka langkah yang terakhir yaitu mengontrolnya. Dalam fungsi ini
ada beberapa elemen penting, misalnya evaluasi serta membuat kebijakan
baru.
Human (Manusia)
Sarana utama setiap manajer adalah mencapai tujuan yang sudah ditentukan
oleh manusia terlebih dahulu. Tanpa ada manusia, seorang manajer tidak akan
dapat mencapai tujuannya.
Money (Uang)
Untuk melakukan berbagai kegiatan perusahaan diperlukan adanya uang.
Uang digunakan untuk membayar gaji karyawan, membeli peralatan dan
bahan-bahan. Nah, paling penting adalah Anda harus mampu
menggunakannya secara efektif supaya tujuan tercapai dengan menggunakan
biaya yang rendah.
Materials (Bahan)
Material adalah faktor pendukung utama di dalam proses produksi. Material
juga mempengaruhi kelancaran proses produksi. Apabila tidak ada bahan,
maka proses produksi tidak bisa berjalan. Bahan-bahan yang diperlukan
misalnya adalah bahan baku dan juga bahan pembantu untuk menunjang
proses produksi.
Machines (Mesin)
Saat ini teknologi sudah maju, sehingga perusahaan-perusahaan dapat
menggunakan mesin-mesin yang canggih dalam pelaksanaan kegiatan
perusahaan.
Methods (Metode)
Untuk melakukan kegiatan supaya berdaya guna serta berhasil guna, Anda
dihadapkan pada pilihan berbagai alternatif metode untuk melakukan
pekerjaan. Oleh karena itu, pilihlah metode yang benar guna mencapai tujuan.
Market (Pasar)
Pasar juga merupakan sarana yang penting dalam manajemen. Tanpa adanya
pasar, hasil produksi Anda tidak ada artinya. Sehingga tujuan dari perusahaan
tidak tercapai.
Apa saja contoh dan macam-macam
manajemen?
Setelah mengetahui tentang pengertian dan fungsi manajemen, Anda
tentunya juga harus tahu mengenai macam-macam dari manajemen.
Semuanya akan dijelaskan secara rinci. Macam-macam manajemen adalah:
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia memiliki fungsi untuk mendapat sumber
daya manusia terbaik. Tujuannya adalah supaya dapat menjalankan
perusahaan atau bisnis dengan baik dan mampu mengatur serta memelihara
sumber daya manusia terbaik yang sudah terpilih untuk bekerja sama.
Selain itu juga bisa tetap bekerja dengan penuh keyakinan terhadap hasil serta
kualitas hasil pekerjaannya. Tujuan terakhirnya adalah memastikan hasilnya
tidak menurun bahkan dapat bertambah di waktu yang akan datang.
Manajer merupakan bagian dari manusia ini. Berbagai aktivitas yang bisa
diperbuat guna mencapai tujuan seperti yang bisa dipandang dari prosesnya,
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, staffing, dan pengendalian.
Anda juga dapat melakukan peninjauan di bidang penjualan, produksi,
personalia, dan keuangan. Bidang-bidang tersebut pastinya memerlukan
sumber daya manusia. Maka di sinilah peran manusia diperlukan dan
keberadaannya sangat vital.
Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah kegiatan yang mengurus perpindahan barang
dari produsen ke konsumen.
Terdapat 8 fungsi pemasaran, yaitu:
Penjualan,
Pembelian,
Pengangkutan,
Penyimpanan,
Pembelanjaan,
Penanggungan risiko,
Standardisasi dan grading
Pengumpulan informasi pasar.
Kegiatan manajemen pemasaran adalah sebagai berikut.
1) Riset Pasar
2) Segmen Pasar
3) Mempromosikan Produk
Pengadministrasian kegiatan
Dalam organisasi yang besar tentunya terdapat kegiatan yang banyak dan
juga beragam. Sehingga harus dilengkapi dengan pengadministrasian
terpadu. Setiap bagian masih memiliki hubungan dengan bagian adminstrasi,
misalnya data kepegawaian, hubungan dengan pemerintah, dll.
Pemeliharaan organisasi
Manajemen administrasi juga perlu memikirkan keserasian serta efektivitas
organisasi secara menyeluruh. Berkaitan dengan hal tersebut, manajemen
administrasi harus bisa menyediakan informasi, seperti data akuntansi saat
pengambilan keputusan ekonomi.
Manajemen Perusahaan
Manajemen perusahaan yaitu proses memimpin, administrasi, dan
mengarahkan perusahaan. Dalam proses ini, manajemen akan menggunakan
berbagai sumber daya yang telah dimiliki.
Fungsi dari manajemen perusahaan menurut Louis A. Alen dalam buku “The
Professional Management” adalah memimpin rekan kerjanya di dalam
perusahaan untuk mewujudkan tujuan organisasi. Nah secara rinci
tugas tersebut meliputi pengambilan keputusan, melakukan komunikasi,
memberikan motivasi, memilah orang-orang, mengembangkan orang lain.
Sebagai seorang manajer perusahaan, perencanaan merupakan hal penting.
Tanpa sebuah rencana yang matang maka perusahaan tak akan terkelola
secara baik. Berikut beberapa tugas manajemen perusahaan di dalam fungsi
perencanaan :
Agar semua kegiatan di laboratorium mampu berjalan dengan baik dan lancar,
maka membutuhkan sistem pengelolaan yang sesuai situasi dan kondisi
setempat.
Perencanaan
Aspek ini berkaitan pada pemikiran yang sistematis, analitis, dan logis tentang
seluruh kegiatan yang perlu dilakukan, langkah-langkahnya, metode, sumber
daya manusia, tenaga, dan dana.
Pengadministrasian laboratorium
Inilah kegiatan pencatatan atau investarisasi fasilitas dan aktivitas
laboratorium. Jika Anda melakukan administrasi dengan tepat. Maka seluruh
fasilitas dan juga aktivitas laboratorium bisa terorganisasi dengan sistematis.
Pengamanan, perawatan, serta pengawasan.
Dalam manajemen laboratorium, hal ini berkaitan terhadap mutu. Oleh karena
itu, harus Anda desain agar selalu memperbaiki efektifitas dan efisiensi
kerjanya. Anda juga perlu mempertimbangkan kebutuhan dari semua pihak
laboratorium.
Konsep Manajemen
Konsep Manajemen - manajemen bersifat universal. Tidak ada satu
kesepakatan tentang batasan. Banyak definisi yang bisa dijadikan dasar
sesuai dengan tujuan masing masing. Namun beberapa ahli
berpandangan sama mengenai konsep manajemen.
Secara garis besar, banyak yang setuju bahwa konsep manajemen bisa
dilihat dari 4 sudut pandang.
Konsep
Manajemen
1. Pandangan
2. pengetahuan tekhnis
3. komunikasi
Hal ini karena pada dasarnya manusia umumnya adalah "managing" atau
mengatur. dan mengatur manusia ada seninya tersendiri agar
mendapatkan hasil yang paling maksimal.
Mary Parker Follet [stoner, 1986] menambahkan "The art getting things
done through people". manajemen sebagai sebuah seni untuk menjalankan
pekerjaan melalui orang lain. Semua sepakat bahwa manajemen
melakukan pekerjaannya dengan cara mengatur orang lain.
Semua pekerjaan dijalankan dengan cara yang sangat efektif dan efisien
sehingga bisa memanfaatkan segala sumber daya yang ada dengan
maksimal. Untuk menjalankannya perlu sebuah kemampuan yang ahli,
dan skill ini bisa merupakan suatu profesi tersendiri bagi seorang ahli.
Akhir Kata
Konsep dasar manajemen diwujudkan oleh kegiatan seperti pengambilan
keputusan, menetapkan sebuah kebijakan, memberikan perintah kerja,
mengelola sumber daya yang dimiliki dan mengarahkan pekerjaan orang
lain agar tujuan perusahaan tercapai.
Referensi 8
http://ratnasari15.blogspot.com/2014/10/makalah-konsep-dasar-manajemen.html (Diakses 5
September 2018)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konsep Dasar Manajemen sebetulnya sama usianya dengan kehidupan manusia, mengapa demikian
karena pada dasarnya manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak bisa terlepas dari prinsip-
prinsip Manajemen, baik langsung maupun tidak langsung. Baik di sadarai ataupun tidak disadari.
Ilmu Manajemen ilmiah timbul pada sekitar awal abad ke 20 di benua Eropa barat dan Amerika.
Dimana di negara-negara tersebut sedang dilanda revolusi yang dikenal dengan nama revolusi
industri.
Yaitu perubahan-berubahan dalam pengelolaan produksi yang efektif dan efisien. Hal ini
dikarenakan masyarakat sudah semakin maju dan kebutuhan manusia sudah semakin banyak dan
beragama sejenisnya.
Sekarang timbul suatu pertanyaan “siapa sajakah yang sebenarnya memakai Manajement “ apakah
hanya digunakan di perusahaan saja atau apakah di pemerintahan saja. Managment diperlukan
dalam segala bidang. Bentuk dan organisasi serta tipe kegiatan. Dimana orang-orang saling bekerja
sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat ditentukan rumusan masalah dalam makalah
ini seperti:
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Manajemen
A. Definisi Umum
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Istilah Manajemen (management)
telah diartikan oleh berbagai pihak dengan perspektif yang berbeda, misalnya pengelolaan,
pembinaan, pengurusan, ketata laksanaan, kepemimipinan, pemimpin, ketata pengurusan,
administrasi, dan sebagainya. Manajemen itu merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan
yang diinginkan.
Beberapa definisi atau pengertian dari Manajemen menurut para ahli seperti yang diuraikan oleh
G.R. Terry. Menurutnya manajemen adalah suatu proses khusus yang terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai
sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan lainnya.
Harold Koontz dan Cyrill O’Donnel, ahli lainnya mengartikan manajemen sebagai usaha mencapai
suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian manajer mengadakan koordinasi
atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan,
pengarahan, dan pengendalian.
Drs. H. Malayu S.P.Hasibuan, menurutnya Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
3. Manajemen harus didasarkan pada pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab.
4. Manajemen baru dapat di terapkan jika ada dua orang atau lebih melakukan kerja sama dalam
suatu organisasi.
Unsur-unsur manajemen itu terdiri dari men, money, methods, materials, machines, and market
disingkat dengan 6M.
1. Men yaitu tenaga kerja manusia, baik tenaga kerja pimpinan maupun tenaga kerja
operasional/pelaksana.
2. Money yaitu uang yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
6. Market yaitu pasar untuk menjual barang dan jasa-jasa yang dihasilkan.
D. Fungsi manajemen
a. Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah proses penentuan tujuan dan pedoman pelaksanaan dengan memilih yang
terbaik dari alternatif-alternatif yang ada. Perencanaan juga adalah fungsi seorang manajer yang
berhubungan dengan memilih tujuan-tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur, dan
program-program dari alternatif-alternatif yang ada.
b. Pengorganisasian
c. Pengarahan
Pengarahan adalah mengarahkan semua bawahan agar mau bekerja sama dan berkerja efektif untuk
mencapai tujuan.(Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan). Pengarahan adalah membuat semua anggota
kelompok agar mau bekerja sama dan bekerja secara ikhlas serta bergairah untuk mencapai tujuan
sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian.(G.R. Terry)
d. Pengendalian
Pengendalian adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaan, agar sesuai
dengan ketetapan-ketetapan dalam rencana.
2. Pentingnya Manajemen
Pada dasarnya kemampuan manusia itu terbatas, sedangkan kebutuhannya tidak terbatas. Usaha
untuk memenuhi kebutuhan dan terbatasnya kemampuan dalam melakukan pekerjaan mendorong
manusia membagi pekerjaan, tugas, dan tanggung jawab. Dengan adanya pembagian kerja, tugas,
dan tanggung jawab ini maka terbentuklah kerja sama dan keterikatan formal dalam suatu
organisasi. Dalam organisasi ini maka pekerjaan yang berat dan sulit akan dapat diselesaikan dengan
baik serta tujuan yang akan diinginkan tercapai.
b. Perusahaan akan dapat berhasil baik, jika manajemen diterapkan dengan baik
c. Manajemen yang baik akan meningkatkan daya guna dan hasil guna semua potensi yang
dimiliki
1. Filsafat Manajemen
Filsafat manajemen adalah kerja sama saling menguntungkan, bekerja efektif dengan metode kerja
yang terbaik untuk mencapai hasil yang optimal.
Filsafat manajemen adalah kumpulan pengetahuan dan kepercayaan yang memberikan dasar
atau basis yang luas untuk menentukan pemecahan terhadap masalah-masalah manajer.
2. Memberikan kepercayaan dan pegangan bagi manajer dalam proses manajemen untuk
mencapai tujuan
2. Asas-Asas Manajemen
Asas (prinsip) merupakan suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum yang dapat
dijadikan pedoman pemikiran dan tindakan. Asas-asas muncul dari hasil penelitian dan pengalaman.
Asas adalah dasar tetapi bukanlah sesuatu yang absolut atau mutlak. Artinya penerapan asas harus
mempertimbangkan keadaan-keadaan khusus dan keadaan yang berubah-ubah. Dengan
menggunakan asas-asas manajemen, seorang manajer dapat mengurangi atau menghindari
kesalahan-kesalahan dasar dalam menjalankan pekerjaannya.
Asas pembagian kerja ini mutlak harus diadakan pada setiap organisasi karena tanpa pembagian
kerja berarti tidak ada organisasi dan kerja sama di antara anggotanya. Dengan pembagian kerja
maka daya guna dan hasil guna organisasi dapat ditingkatkan demi tercapainya tujuan.
2. Asas Wewenang dan Tanggung Jawab
Asas ini perlu adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab antara atasan dan bawahan.
Wewenang harus seimbang dengan tanggung jawab. Wewenang menimbulkan “hak” sedangkan
tanggung jawab menimbulkan “kewajiban”. Hak dan kewajiban menyebabkan adanya interaksi atau
komunikasi antara atasan dan bawahan.
3. Asas Disiplin
Menurut asas ini, hendaknya semua perjanjian, peraturan yang telah ditetapkan dan perintah atasan
harus dihormati, dipatuhi, serta dilaksanakan sepenuhnya.
Menurut asas ini, hendaknya setiap bawahan hanya menerima perintah dari seorang atasan dan
bertanggung jawab hanya kepada seorang atasan pula. Asas kesatuan perintah ini sangat diperlukan,
jika bawahan diperintah oleh beberapa orang atasan maka akan membingungkan.
Sekelompok bawahan hanya mempunyai satu rencana, satu tujuan, satu perintah, dan satu atasan
supaya terwujud kesatuan arah, gerak dan tindakan menuju sasaran yang sama.
Setiap orang dalam organisasi harus mengutamakan kepentingan bersama (organisasi) di atas
kepentingan pribadi.
Menurut asas ini, hendaknya gaji dan jaminan-jaminan sosial harus adil, wajar, dan seimbang dengan
kebutuhan, sehingga memberikan kepuasan yang maksimal baik bagi karyawan maupun majikan.
8. Asas Keteraturan
Asas ini dibagi atas material order dan social order, artinya keteraturan dan ketertiban dalam
penempatan barang-barang dan karyawan. Material order artinya barang-barang atau alat-alat
organisasi perusahaan harus ditempatkan pada tempat yang disediakan. Social order artinya
penempatan karyawan harus sesuai dengan keahlian atau bidang spesialisasinya.
9. Asas Keadilan
Pemimpin harus berlaku adil terhadap semua karyawan dalam pemberian gaji, jaminan sosial
pekerjaan dan hukuman.
10. Asas Inisiatif
Seorang pimpinan harus memberikan dorongan dan kesempatan kepada bawahan untuk berinisiatif,
dengan memberikan kebebasan agar bawahan secara aktif memikirkan dan menyelesaikan sendiri
tugas-tugasnya.
2.3 Ilmu dan Seni Manajemen
Manajemen merupakan suatu ilmu dan seni, mengapa disebut demikian, sebab antara keduanya
tidak bisa dipisahkan. Managment sebagai suatu ilmu pengetahuan, karena telah dipelajari sejak
lama, dan telah diorganisasikan menjadi suatu teori.
Sedangkan Managment sebagai suatu seni, disini memandang bahwa di dalam mencapai suatu
tujuan diperlukan kerja sama dengan orang lain, bagaimana cara memerintahkan pada orang lain
agar mau bekerja sama. Pada hakekatnya kegiatan manusia adalah managing (mengatur) untuk
mengatur diperlukan suatu seni, bagaimana orang lain memerlukan pekerjaan untuk mencapai
tujuan bersama.
Manajemen adalah ilmu dan seni untuk melakukan tindakan guna mencapai tujuan. Manajemen
sebagai suatu ilmu adalah akumulasi pengetahuan yang disistematisasikan atau kesatuan
pengetahuan yang terorganisasi.
Manajemen sebagai suatu seni bukan diartikan seni dalam formal yang biasa dihubungkan dengan
seni musik, sastra, tari, drama, patung, lukis, dan sebagainya. dengan demikian, bukan berarti untuk
menjadi pemimpin yang baik harus menjadi seorang seniman, atau seorang pemimpin minimal harus
menguasai salah satu cabang kesenian seperti menari, menyanyi, dan melukis. Yang dimaksud seni
disini adalah seni dalam pengertian yang lebih luas dan umum, yaitu merupakan keahlian,
kemahiran, kemampuan, serta keterampilan dalam menerapkan prinsip, metode, dan teknik dalam
menggunakan sumber daya manusia dan sumber daya alam (human and natural resurces) secara
efektif dan efisien untuk mencapai tujuan.
Dalam bahasa Belanda, kehalian, kemampuan, kemahiran, dan keterampilan yang diperoleh
menurut saluran biasa, yaitu menurut sistem pelajaran atau sistematik tertentu, disebut (kunde).
Jika keahlian, kemahiran, kemampuan, dan keterampilan tidak dapat lagi ditelusuri berdasarkan
saluran ilmu dan sistematik biasa maka disebut kuast ( seni).
Berpijak tentang hal-hal yang telah dideskripsikan di atas, jelaslah bahwa seni dan ilmu
terdapat dalam manajemen. Manajemen dapat dikuasai oleh dengan lapisan seni yang baik, atau
sebaliknya manajemen dapat dikuasai oleh seni dengan lapisan ilmu yang baik. Dalam setiap
aktivitas diperlukan ilmu dan seni.
Tujuan adalah sesuatu hasil yang ingin dicapai melalui proses manajemen. Tujuan yang dicapai selalu
ditetapkan dalam suatu rencana, karena itu hendaknya tujuan ditetapkan “jelas, realistis, dan cukup
menantang” untuk diperjuangkan berdasarkan pada potensi yang dimiliki. Jika tujuan jelas, realistis,
dan cukup menantang maka usaha-usaha untuk mencapainya cukup besar. Sebaliknya, jika tujuan
ditetapkan terlalu mudah atau terlalu muluk maka motivasi untuk mencapainya rendah. Jadi,
semangat kerja karyawan akan termotivasi, kalau tujuan ditetapkan jelas, realistis, dan cukup
menantang untuk dicapainya.
Setiap kegiatan yang dilakukan manusia diharapkan dapat mencapai tujuan yang diinginkan seperti
kita ketahui tujuan dalam managment sangat penting karena tujuan tersebut dapat :
1. Terwujudnya suasana kerja yang aktif, inofatif, kreatif, efektif, menyenangkan dan bermakna
bagi para karyawan atau anggota
2. Terciptanya karyawan atau anggota yang aktif mengemangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara.
3. Tercapainya tujuan yang lebih efektif dan efisien dalam sebuah organisasi.
4. Terbekalinya tenaga profesional dengan teori tentang proses dan tugas administrasi
kepemimpinan (tertunjangnya profesi sebagai manajer atau konsultan manajemen).
Berdasarkan tujuan tersebut dapat dipahami bahwa manajemen memiliki peranan penting dalam
mencapai tujuan yang telah ditentukan sejak awal. Kesimpulannya bahwa tujuan merupakan hal
terjadinya proses manajemen dan aktivitas kerja, tujuan beraneka macam, tetapi harus ditetapkan
secara jelas, realistis, dan cukup menantang berdasarkan analisis data, informasi, dan pemilihan dari
alternatif-alternatif yang ada. Kecakapan manajer dalam menetapkan tujuan dan kemampuannya
memanfaatkan peluang, mencerminkan tingkat hasil yang dapat dicapainya.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Konsep dasar manajemen yang merupakan ilmu sebagai suatu bidang pengetahuan yang mengatur
suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang dilandasi dengan keahlian khusus. Manajemen berasal
dari kata to manage yang artinya mengatur. Istilah Managment (management) telah diartikan oleh
berbagai pihak dengan perspektif yang berbeda. Adapun unsur-unsur manajemen itu terdiri dari
men, money, methods, materials, machines, and market disingkat dengan 6M.
Manajemen itu sendiri memiliki fungsi yang terdiri dari : perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian. Manajemen juga memiliki kepentingan dalam kehidupan manusia
yang mengharuskan kita untuk mempelajari, menghayati, dan menerapkannya.
Filsafat juga memiliki pengertian sebagai kerja sama saling menguntungkan, bekerja efektif dengan
metode kerja yang terbaik untuk hasil yang optimal. Serta asas itu sendiri juga memiliki pengertian
sebagai pernyataan kebenaran umum yang dapat di jadikan pedoman pemikiran dan tindakan.
Manajemen juga sebagai ilmu dan seni untuk melakukan tindakan guna mencapai tujuan, salah
satunya adalah untuk terwujudnya suasana kerja yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan
dan bermakna bagi para karyawan atau anggota.
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, Malayu S.P. 2011. Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta : Bumi Aksara.
http://arayde-myself.blogspot.com/2012/03/makalah-konsep-dasar-manajement.html
Referensi 9
http://mangihot.blogspot.com/2017/02/pengertian-tujuan-dan-fungsi-manajemen.html?m=1
(Diakses 7 September 2018)
Dari beberapa pandangan di atas, dapat disimpulkan ada tiga alasan mendasar,
mengapa manajemen diperlukan, yaitu :
1) Untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai
tujuan organisasi dan juga tujuan individu yang ada dalam organisasi tersebut.
2) Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan.
Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan, sasaran dan
kegiatan yang bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan
organisasi, seperti ; pimpinan, pegawai, pelanggan, serikat kerja, masyarakat,
pemerintah (pemerintah daerah), dll.
3) Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Efisiensi adalah kemampuan untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan benar, sedangkan efektivitas merupakan
kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Fungsi Manajemen
Seperti telah diuraikan di atas, bahwa manajemen sebagai suatu proses dapat
dilihat dari fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan oleh seorang manajer. Banyak
ahli manajemen yang menyampaikan tentang fungsi manajemen ini, namun pada
dasarnya tidak ada perbedaan yang prinsip, bahkan pendapat satu dengan lainnya
saling melengkapi. Para ahli manajemen, antara lain ; George Terry, L. Gullick, H.
Fayol dan Koonzt O’Donnel mengemukakan tentang fungsi manajemen sebagai
berikut :
Dari keempat ahli manajemen tersebut, ternyata banyak kesamaan, dan secara
garis besar dapat dikelompokan menjadi : fungsi perencanaan (Planning), fungsi
pengorganisasian (Organizing), fungsi penggerakan pelaksanaan (staffing,
commanding, directing, coordinating), fungsi pengawasan dan pengendalian
(controlling, reporting).
Kecenderungan RS ke Depan
Terdapat dua hal yang perlu diantisipasi oleh rumah sakit, yaitu adanya perubahan
pola pemerintahan yang bersifat desentralisasi, dimana setiap daerah mempunyai
otonomi untuk mengembangkan daerahnya termasuk dalam mengelola pelayanan
kesehatan dan akan memasuki era globalisasi.
Visi Puskesmas adalah tercapainya Kecamatan Sehat pada tahun 2010, dengan
memiliki 3 misi, yaitu;
(1) menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan,
(2) memberdayakan keluarga dan masyarakat dalam pembangunan kesehatan, dan
(3) memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu.
Kesimpulan
Manajemen memiliki ciri-ciri : adanya tujuan yang ingin dicapai, adanya
sumber daya, upaya penggerakan sumber daya, adanya orang yang menggerakan
sumber daya (manajer), adanya proses; perencanaan – pengorganisasian –
penggerakan pelaksanaan – pengarahan dan pengendalian
Ada 3 alasan penting, mengapa suatu organisasi perlu menerapkan
manajemen yaitu: untuk mencapai tujuan organisasi, untuk menjaga keseimbangan
tujuan-tujuan yang ada dalam organisasi, agar tercapai tujuan organisasi secara
efisien dan efektif.
Secara umum, pendapat para ahli manajemen tentang fungsi manajemen
memiliki kesamaan dan pendapat satu dengan lainnya yang saling melengkapi.
Pada dasarnya fungsi manajemen meliputi; perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi.
Setiap manajer harus memiliki keterampilan; konseptual, manajerial dan
keterampilan melakukan hubungan antar manusia.
Perubahan yang mendasar perlu dilakukan dalam manajemen pelayanan
kesehatan, baik di Rumah Sakit maupun di Puskesmas. Perubahan tersebut
mencakup, perubahan visi, misi dan strategi, mengembangkan struktur organisasi
sesuai kebutuhan, melakukan manajemen strategis, pengembangan SDM
(manajemen SDM), melakukan upaya-upaya yang mendorong kemandirian
Semua upaya perubahan tersebut diarahkan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan dan pemerataan jangkauan pelayanan kesehatan.
Evaluasi
1. Apa pengertian manajemen ?
2. Coba saudara sebutkan ciri-ciri manajemen ?
3. Mengapa manajemen perlu diterapkan ?
4. Sebutkan fungsi-fungsi manajemen menurut para ahli ? coba saudara bandingkan
?
5. Keterampilan apa yang harus dimiliki seorang manajer ?
6. Menurut anda, apakah perlu ada perubahan dalam manajemen pelayanan
kesehatan di rumah sakit dan Puskesmas ?
Referensi;
1. A.A. Gde Manunjaya, (1999) Manajemen Kesehatan, EGC – Jakarta
2. Arifin Abdurahman (1973), Kerangka Pokok-pokok Manajemen Umum, Jakarta
3. Azrul Azwar (1988), Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi kedua, PPT Bina
Rupa Aksara.
4. Departemen Kesehatan RI (2002), Pedoman Penyelenggaraan Puskesmas di Era
Desentralisasi (DRAFT), Jakarta
5. Departemen Kesehatan RI (1999), Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia
Sehat 2010, Jakarta.
6. James.AF Stoner (1982), Management , edisi kedua, Prentice/ Hall
International, Inc. Englewood Cliffs, New York
7. Soedarmono Soejitno, Ali Alkatari, Emil Ibrahim (2000), Reformasi
Perumahsakitan Indonesia, Dirjen Yanmedik Depkes RI & WHO, Jakarta
8. Soewarno Handayaningrat (1981), Pengantar Ilmu Administrasi dan Manajemen,
CV Haji Masagung, Jakarta.
9. T. Hani Handoko (1995), Manajemen, Edisi kedua, BPFE Yogyakarta, 1995
Referensi 10
http://ellyaniabadi.blogspot.com/2014/10/v-behaviorurldefaultvmlo_13.html?m=1 (Diakses 8
September 2018)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen merupakan suatu proses/kegiatan kerja sama yang dilakukan oleh anggota-
anggota organisasi untuk menggerakkan unsur-unsur manajemen dalam mencapai tujuan tadi.
Macam-macam kegiatan/aktivitas kerja sama tersebut dapat disebut sebagai fungsi
manajemen. Manajemen dipimpin oleh seorang manajer yang dalam kepemimpinannya ia
mengenakan atribut kepemimpinan tertentu (leadership).
Pengertian administrasi dapat didekati dari dua pengertian, yaitu sebagai unsur statis
administrasi (organisasi) dan sebagai unsur dinamis administrasi (manajemen). Organisasi
merupakan suatu wadah/institusi/kelompok/ikatan formal di mana terdapat orang-orang yang
saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.
Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen. Namun diketahui
bahwa ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan di.
Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida giza tak
akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang tanpa mempedulikan apa sebutan untuk
manajer ketika itu yang merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia
serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan
pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana
Banyak orang memiliki jabatan "manajer", akan tetapi dalam kenyataannya mereka hanya
menjalankan kedudukan dan bukan mengarahkan sesuatu ke arah pencapaian tujuan yang
tertentu. Pokok yang kedua adalah berkaitan dengan aspek "melalui orang lain". Sebagai
sebuah aktivitas, manajemen selalu menyangkut orang-orang lain, yakni bawahan-bawahan;
dan pada usaha untuk mengarahkan atau mengkoordinasi kerja dari orang-orang tersebut.
Meskipun setiap manajer memang memiliki tugas-tugas khusus yang hanya bisa dilakukan
olehnya, peran seorang manajer lebih didasarkan pada kenyataan bagaimana dia
mengkoordinasi dan mengarahkan aktivitas-aktivitas bawahannya. Dalam arti ini, seorang
manajer seharusnya lebih mementingkan pencapaian hasil dari para bawahannya daripada
prestasinya sendiri. Sebab pencapaian hasil bersama itulah yang menentukan keberhasilan
dari organisasi secara keseluruhan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di muka maka dapat dikemukakan dua
rumusan masalah penelitian:
C. Tujuan
D. Manfaat
2. Bagi Mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat, agar dapat menambah wawasan dan
memperluas cakrawala berpikir khususnya tentang fungsi manajemen.
3. Bagi masyarakat agar dan dapat menerapkan fungsi organisasi dan manajemen dalam
menyelesaikan suatu permasalahan organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fungsi Manejemen
1. Perencanaan (Planning),
2. Pengorganisasian (Organizing),
Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam
perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan
lingkungan organisasi yang kondusif.
3. Memimpin (Leading)
4. Pengendalian (Controlling)
B. Perencanaan (Planning)
1. Pengertian
fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan. Rencana
dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang
tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan
rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam
jangka waktu tertentu.
2. Manfaat Perencanaan
Ada beberapa manfat yang dapat diperoleh oleh staf dan pimpinan jika organisasi
memiliki sebuah perencnaan. Mereka akan mengetahui:
d. Sejauh mana efektivitas kepemimpinan dan pengarahan yang diperlukan. Bentuk dan
standar pengawasan yang akan dilakukan.
Langkah awal untuk menyusun perencanaan dapat dimulai dengan sebuah gagasan atau
cita-cita yang terfokus pada situasi tertentu. Sebagai suatu proses, perencanaan kesehatan
mempunyai beberapa langkah :
a. Analisis Situasi
Analisis situasi adalah langkah pertama proses penyusunan perencanaan. Langkah ini
dilakukan dengan analisis data laporan yang dimiliki oleh organisasi (data primer) atau
mengkaji laporan lembaga lain (data sekunder) yang datanya dibutuhkan observasi dan
wawancara. Agar mampu melaksanakan analisis situasi dengan baik, manajer dan staf sebuah
organisasi atau mereka yang diberikan tugas sebagai tim perencana harus dibekali ilmu
epidemiologi, ilmu antropologi, ilmu demografi, ilmu ekonomi, dan ilmu statistic.
Masalah adalah kesenjangan yang dapat diamati antara situasi/kondisi yang terjadi
dengan situasi/kondisi yang diharapkan, atau kesenjangan yang dapat diukur antara hasil
yang mampu dicapai dengan tujuan yang ingin dicapai.Maslah juga dapat dirumuskan dalam
bentuk hambatan kerja, dan kendala yang dihadapi staf dalam pelaksanaan kegiatan program.
Masalah kesehatan masyarakat adalah suatu penyakit yang berkembang pada kurun waktu
tertentu dan menyerang kelompok-kelompok masyarakat di suatu masyarakat tertentu.
Dengan menggunakan batasan masalah tersebut dpat dikelompokan ke dalam tiga kategori
masalah yaitu masalah kesehatan masyarakat, masalah manajemen pelayanan
kesehatan(masalah program), dan masalah perilaku (termasuk sikap dan pengetahuan
masyarakat tentang penyakit dan kegiatan program kesehatan). Model identifikasi masalah
akan membantu para manajer program kesehatan di puskesmas untuk mengkaji suatu
masalah kesehatan masyarakat dan factor-faktor risikonya. Yang perlu dibedakan adalah
mana masalah program (input, proses, output, dan efek) dan yang mana masalah kesehatan
masyarakat (outcome/dampak dari sebuah sistem).
c. Penetapan Sasaran
Perencanaan terdiri dari dua elemen penting, yaitu sasaran (goals) dan rencana itu
sendiri (plan). Sasaran adalah hal yang ingin dicapai oleh individu, grup, atau seluruh
organisasi.Sasaran sering pula disebut tujuan.Sasaran memandu manajemen membuat
keputusan dan membuat kriteria untuk mengukur suatu pekerjaan.
Sasaran dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu sasaran yang dinyatakan (stated
goals) dan sasaran riil.Stated goals adalah sasaran yang dinyatakan organisasi kepada
masyarakat luas.Sasaran seperti ini dapat dilihat di piagam perusahaan, laporan tahunan,
pengumuman humas, atau pernyataan publik yang dibuat oleh manajemen. Seringkali stated
goals ini bertentangan dengan kenyataan yang ada dan dibuat hanya untuk memenuhi
tuntutan stakeholder perusahaan. Sedangkan sasaran riil adalah sasaran yang benar-benar
dinginkan oleh perusahaan.Sasaran riil hanya dapat diketahui dari tindakan-tindakan
organisasi beserta anggotanya.
Ada dua pendekatan utama yang dapat digunakan organisasi untuk mencapai
sasarannya. Pendekatan pertama disebut pendekatan tradisional. Pada pendekatan ini,
manajer puncak memberikan sasaran-sasaran umum, yang kemudian diturunkan oleh
bawahannya menjadi sub-tujuan (subgoals) yang lebih terperinci.Bawahannya itu kemudian
menurunkannya lagi kepada anak buahnya, dan terus hingga mencapai tingkat paling
bawah.Pendekatan ini mengasumsikan bahwa manajer puncak adalah orang yang tahu
segalanya karena mereka telah melihat gambaran besar perusahaan. Kesulitan utama terjadi
pada proses penerjemahan sasaran atasan oleh bawahan. Seringkali, atasan memberikan
sasaran yang cakupannya terlalu luas seperti “tingkatkan kinerja,” “naikkan profit,” atau
“kembangkan perusahaan,” sehingga bawahan kesulitan menerjemahkan sasaran ini dan
akhirnya salah mengintepretasi maksud sasaran itu (lihat gambar).
pendekatan ini, sasaran dan tujuan organisasi tidak ditentukan oleh manajer puncak saja,
tetapi juga oleh karyawan.Manajer dan karyawan bersama-sama membuat sasaran-sasaran
yang ingin mereka capai. Dengan begini, karyawan akan merasa dihargai sehingga
produktivitas mereka akan meningkat. Namun ada beberapa kelemahan dalam pendekatan
MBO.
d. Merumuskan Tujuan
Berdasarkan jangka waktunya, rencana dapat dibagi menjadi rencana jangka panjang
dan rencana jangka pendek.Rencana jangka panjang umumnya didefinisikan sebagai rencana
dengan jangka waktu tiga tahun, rencana jangka pendek adalah rencana yang memiliki jangka
waktu satu tahun.Sementara rencana yang berada di antara keduanya dikatakan
memiliki intermediate time frame.
a. Berapa besar sumber daya yang dimiliki oleh organisasi (potensi organisasi-How many)?
4) Langkah keeempat proses penyusunan adalah mengkaji kembali hambatan dan kelemahan
program yang pernah dilaksanakan. Tujuannya adalah untuk mencegah atau mewaspadai
timbulnya hambatan serupa.
Selain mengkaji hambatan yang pernah dialami, juga dibahas prediksi kendala dan
hambatan yang mungkin terjadi dilapangan pada saat program dilaksanakan. Jenis hambatan
atau kelemahan program dapat dikategorikan ke dalam:
Hambatan geografis (jalan rusak), iklim atau musim hujan, masalah tingkat
pendidikan masyarakat yang masih rendah, sikap dan budaya masyarakat yang tidak kondusif
(masih banyak tabu, salah persepsi, mitos dan sebagainya).Semua kendala dan hambatan
yang bersumber pada lingkungan seperti ini sebaiknya dianalisin pada saat melakukan kajian
terhadap perilaku sehat-sakit masyarakat.Perilaku masyarakat yang kurang partisipasif
merupakan kendala utama pelaksanaan program.
1) Susun semua daftar hambatan. Hambatan mungkin terjadi pada staf atau para pelaksana,
peralatan, informasi, biaya dan waktu, geografis, iklim, dan peran serta masyarakat.
2) Pilih hambatan kendala yang dapat dihilangkan, mana yang di anggap sebagai tantangan
untuk dimodifikasi atau dikurangi dan mana yang sama sekali tidak dapat dihilangkan.
3) Kaji kembali tujuan operasional kegiatan yang sudah disusun, tetapi tetap waspada dengan
berbagai hambatan dan kendala di lapangan.
Hambatan (kelemahan) yang bersumber dari dalam organisasi harus dikaji dulu
sebelum KRO disusun. Jika tidak, program yang akan dilaksanakan terhambat oleh factor
internal organisasi. Factor lingkungan di luar organisasi seperti peran serta masyarakat dan
kerjasama lintas sector juga penting di kaji sebagai bagian dari strategi pengembangan
program di lapangan.
Pada saat memasuki fase ini, tim perencana sudah menetapkan tujuan dan target yang
ingin dicapai. Proses perencanaan yang terakhir adalah menetapkan alternative kegiatan dan
sumber daya pendukung. Langkah ini dilakukan sebelum proses penyusunan RKO. Format
senuah RKO yang lengkap terdiri dari:
Manajemen Strategi
Manajemen strategi adalah proses pengarahan usaha perencanaan strategi dan menjamin
strategi tersebut dilaksanakan dengan baik sehingga menjamin kesuksesan organisasi dalam
jangka panjang. Tahap manajemen strategi:
Tujuan: pengalokasian sumber daya iuntuk perusahaan secara total. Strategi ini
digunakan pada tingkat korporasi.
Strategi untuk bisnis satu produk lini. Strategi ini digunakan pada tingkat divisi.
Mengarah ke bidang fungsional khusus untuk beroperasi. Strategi ini digunakan pada
tingkat fungsional seperti penelitian dan pengembangan, sumber daya, manufaktur,
pemasaran.
Menetapkan rangkaian kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan khusus dan
yang menghubung-hubungkan dengan kerangka waktu yang khusus, target kinerja dan
Sumber Daya.
Pendekatan-pendekatan Perencanaan
C. Organizing (Pengorganisasian)
1. Pengertian Pengorganisasian
3. Manfaat Pengorganisasian
a. Pembagian tugas untuk perorangan dan kelompok. Tugas pokok staf dan prosedur kerja
merupakan dokumen dari fungsi pengorganisasian, digunakan sebagai panduan kinerja staf.
b. Hubungan organisatoris antar manusia yang menjadi anggota atau staf sebuah organisasi.
Hubungan ini akan terlihat pada struktur organisasi.
d. Pemanfaatan staf dan fasilitas fisik yang dimiliki organisasi. Tugas staf dan pemanfaatan
fasilitas fisik harus diatur dan diarahkan semaksimal mungkin untuk membantu staf, baik
secara individu maupun kelompok mencapai tujuan organisasi.
4. Langkah-langkah Pengorganisasian
a. Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf. Tujuan organisasi sudah disusun pada saat
fungsi perencanaan.
b. Membagi habis pekerjaan dalam bentuk kegiatan-kegiatan pokok untuk mencapai tujuan.
Dalam hal ini, pimpinan yang mengemban tugas pokok organisasi sesuai dengan visi dan
misi organisasi. Untuk itu, ia membagi tugas pokoknya pada staf yang ada. Dari sini akan
muncul gagasan departementalisasi, pengembangan bidang-bidang, seksi-seksi dan
sebagainya sesuai dengan kegiatan pokok.
c. Menggolongkan kegiatan pokok kedalam satuan kegiatan yang praktis (elemen kegiatan).
Pembagian tugas pokok ke dalam elemen kegiatan harus mencarminkan apa yang harus
dikerjakan oleh staf.
d. Menetapkan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh staf dan menyediakan fasilitas
pendukung yang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya. Pengaturan ruangan dan
dukungan alat-alat kerja adalah salah satu contohnya.
e. Penugasan personil yang cakap yaitu memilih dan menempatkan staf yang dipandang
mampu melaksanakan tugas. Bagian ini perlu dipahami oleh manajer personalia pada saat
mengangkat atau memilih staf pejabat atau yang akan melaksanakan tugas-tugas tertentu
organisasi.
f. Mendelegasikan wewenang.
5. Prinsip Manajemen Organisasi
Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa perlu dipertimbangkan
sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah. Menurut Henry Fayol,
seorang pencetus teori manajemen yang berasal dari Perancis, prinsip-prinsip umum
manajemen ini terdiri dari.
Karyawan pun akan merasa nyaman memilki job description yang jelas. Ia akan mengetahui
secara jelas area pekerjaan, tanggung jawab dan wewenangnya. Ia juga akan mengetahui
dengan jelas garis koordinasinya, baik vertikal (atas dan bawah) mapun horizontal. Ia juga
dapat mengetahui tugas-tugas tambahan yang diberikan kepadanya, sehingga dapat
memperoleh bonus sesuai haknya.
Sebagai penentu besarnya kompensasi yang diterima oleh karyawan sesuai dengan
isi dari job description tersebut, yang sudah dikerjakan. Selain itu, job description juga
berperan dalam hal remunerasi, yaitu peningkatan jabatan.
Dari definisi ini dapat diketahui bahwa job description merupakan suatu uraian
mengenai jabatan atau posisi dalam suatu perusahaan. Dan dari uraian ini akan dapat
diketahui kewenangan dari tiap-tiap departemen atau dari tiap-tiap bagian, serta
penanggungjawab dari tiap-tiap departemen tersebut. Setiap pekerjaan yang dilakukan atau
dijalankan tentu merupakan tanggung jawab bagi pelaksana pekerjaan tersebut. Sehingga
dapat diketahui penanggungjawab dari tiap-tiap departemen. Karenanya, dengan adanya job
description, pimpinan perusahaan hanya meminta laporan dari penanggungjawab dari tiap-
tiap departemen. Dengan dijalankannya hal ini, suatu perusahaan dapat berjalan dengan tertib
dan efisien.
D. Memimpin (Leading)
1. Pengertian
c. Tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih penting.
3. Fungsi Penggerakan
Fungsi aktuasi haruslah dimulai dari diri manager dengan menunjukkan kepada staf
bahwa dia memiliki tekat untuk mencapai kemajuan dan peka terhadap lingkungannya. Ia
harus memiliki kemampuan kerjasama, harus bersikap obyektif.
a. Koordinasi kegiatan
Untuk setiap kegiatan yang akan diterapkan sesuai rencana, manajemen harus
memastikan bahwa semua kegiatan sebelumnya telah dilaksanakan tepat pada waktunya.
Untuk mengkoordinasi pekerjaan tim kesehatan, pekerja kesehatan yang bertugas harus
mengkoordinasikan fungsi para aggota tim kesehatan, mengkoordinasikan kegiatan dan
menyampaikan keputusan
b. Penempatan orang dalam jumlah, waktu dan tempat yang tepat meliputi mengorganisasikan,
mengarahkan dan mengawasi
c. Mobilisassi dan alokasi sumber daya fisik dan dana yang diperlukn meliputi Pemantauan dan
pengawasan, logistik (perolehan, penyaluran, penyimpanan, pengiriman, penyebaran dan
pengembalian barang), akuntasi dan organisasi.
d. Keputusan yang berkenaan dengan informasi yang diperlukan berkaitan dengan pembuatan
keputusan secara umum dan khusus dengan koordinasi kegiatan, manajemen tenaga kerja dan
sumber daya selama penerapan.
a. Memberikan semangat, motivasi, inspirasi atau dorongan sehingga timbul kesadaran dan
kemauan para petugas untuk bekerja dengan baik. Tindakan ini juga disebut motivating.
b. Pemberian bimbingan melalui contoh-contoh tindakan atau teladan. Tindakan ini juga
disebut koding yang meliputi beberapa tindakan, seperti: pengambilan keputusan,
mengadakan komunikasi antara pimpinan dan staf, memilih orang-orang yang menjadi
anggota kelompok dan memperbaiki sikap, pengetahuan maupun ketrampilan staf.
Dalam suatu organisasi formal, motivasi merupakan tugas seorang pimpinan untuk
membuat karyawan melakukan apa yang harus dilakukan. Pimpinan dapat memotivasi
karyawan dengan berbagai cara, diantaranya:
a. Menginspirasi, yaitu dengan memasukkan semangat ke dalam diri orang agar bersedia
melakukan sesuatu dengan efektif. Orang diinspirasi melalui kepribadian pimpinan,
keteladanannya, dan pekerjaan yang dilakukannya secara sadar atau tidak sadar.
b. Memotivasi dan mendorong untuk melakukan apa saja yang harus dilakukan melalui pujian,
persetujuan dan bantuan.
c. Membuat orang merasa harus melakukan apa yang harus dilakukan dengan sesuatu cara,
termasuk paksaan, kekerasan dan ancaman jika perlu. Namun, motivasi jenis ini sudah tidak
sesuai lagi dengan tuntutan zaman dan bersifat negatif karena karyawan bekerja disebabkan
adanya paksaan tanpa ada motif dari dirinya sendiri.
Beberapa usaha yang dapat dilakukan oleh pimpinan dalam menumbuhkan motivasi untuk
meningkatkan semangat kerja karyawan, diantaranya:
1) Memberikan kepada karyawan keterangan yang mereka perlukan untuk melakukan sesuatu
pekerjaan dengan baik
5) Belajar dari para karyawan itu sendiri apa yang memotivasi mereka;
8) Memberi selamat secara pribadi kepada karyawan yang melakukan pekerjaan dengan baik
10) Menulis memo secara pribadi kepada karyawan tentang hasil kinerja mereka;
12) Memberi karyawan satu pekerjaan yang baik untuk dikerjakan dan pimpinan harus
memperlihatkan kepada karyawan bagaimana mereka dapat berkembang dan memberi
kesempatan untuk mempelajari kemampuan-kemampuan baru
1. Pengertian
Controlling atau pengawasan adalah fungsi manajemen dimana peran dari personal
yang sudah memiliki tugas, wewenang dan menjalankan pelaksanaannya perlu dilakukan
pengawasan agar supaya berjalan sesuai dengan tujuan, visi dan misi perusahaan.
Pengawasan merupakan fungsi manajemen yang tidak kalah pentingnya dalam suatu
organisasi. Semua fungsi manajemen yang lain, tidak akan efektif tanpa disertai fungsi
pengawasan. Dalam hal ini, Louis E. Boone dan David L. Kurtz (1984) memberikan rumusan
tentang pengawasan sebagai: “the process by which manager determine wether actual
operation are consistent with plans”.
Bila fungsi wasdal dilaksanakan dengan tepat, organisasi akan memperoleh manfaat
berupa:
a. Dapat mengetahui sejauh mana program sudah dilaukan oleh staf, pakah sesuai dengan
standar atau rencana kerja, apakah sumberdaya telah digunakan sesuai dengan yang telah
ditetapkan. Fungsi wasdal akan meningkatkan efisiensi kegiatan program.
b. Dapat mengetahui adanya penyimpangan pada pemahaman staf dalam melaksanakan tugas-
tugasnya.
c. Dapat mengetahui apakah waktu dan sumber daya lainnya mencukupi kebutuhan dan telah
dimanfaatkan secara efisien.
e. Dapat mengetahui staf yang perlu diberikan penghargaan, dipromosikan atau diberikan
pelatihan lanjutan.
6. Proses Pengendalian
2. Standar in-put (masukan): mengukur usaha-usaha kerja yang masuk ke dalam tugas
penampilan.
Beberapa cara pengendalian yang harus dilakukan oleh seorang manajer yang
meliputi pengawasan langsung, adalah pengawasan yang dilakukan sendiri secara langsung
oleh seorang manejer. Manajer memeriksa pekerjaan yang sedang dilakukan untuk
mengetahui apakah dikerjakan dengan benar dan hasilnya sesuai dengan yang
dikehendakinya. Pengawasan tidak langsung, adalah pengawasan jarak jauh, artinya dengan
melalui laporan secara tertulis maupun lisan dari karyawan tentang pelaksanaan pekerjaan
dan hasil yang dicapai.
1. Preventive control, adalah pengawasan yang dilakukan sebelum kegiatan dilakukan untuk
menghindari terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaannya. Pengawasan ini merupakan
pengawasan terbaik karena dilakukan sebelum terjadi kesalahan namun sifatnya prediktif.
2. Repressive control, adalah pengawasan yang dilakukan setelah terjadinya kesalahan dalam
pelaksanaanya. Dengan maksud agar tidak terjadi pengulangan kesalahan, sehingga hasilnya
sesuai dengan yang diinginkan.
5. Pengawasan mendadak (sidak), adalah pengawasan yang dilakukan secara mendadak untuk
mengetahui apa pelaksanaannya dilakukan dengan baik atau tidak.
Penilaian prestasi kerja ini pada dasarnya merupakan salah satu faktor kunci
guna mengembangkan suatu perusahaan secara efektif dan efisien. Penilaian prestasi kerja
juga memungkinkan para karyawan untuk mengetahui bagaimana prestasi kerja mereka, dan
sejauh mana hasil kerja mereka dinilai oleh atasan. Kegiatan penilaian ini dapat memperbaiki
keputusan-keputusan personalia dan memberi umpan balik kepada karyawan dalam
pelaksanaan kerja mereka. Ada banyak metode untuk melakukan penilaian prestasi
kerja karyawan, namun tidak ada satupun metode yang dapat diberlakukan secara umum.
Masing-masing mempunyai kelebihan dan kelemahan sendiri-sendiri. jadi kuncinya adalah
mengenali keterbatasan metode yang dipergunakan perusahaan dan mengolahnya sebisa
mungkin. Metode penilaian prestasi kerja karyawan pada dasarnya dikelompokkan atas
2 (dua) bagian (Hasibuan, 2008) :
a. Metode Tradisional
Metode ini merupakan metode yang berorientasi pada masa lalu dan paling sederhana
untuk menilai prestasi kerja karyawan yakni:
1) Rating Scale
Metode ini merupakan metode penilaian yang paling tua dan banyak digunakan.
Metode ini memerlukan penilai untuk memberikan suatu evaluasi yang subjektif mengenai
penampilan individu pada skala dari rendah sampai ke skala yang tinggi.
2) Check List
Dengan metode ini, penilai sebenarnya tidak menilai tetapi hanya memberikan
masukan/informasi bagi penilaian yang dilakukan oleh bagian personalia. Penilai
hanya memilih kalimat-kalimat atau kata-kata yang menggambarkan prestasi kerja
dan karakteristik setiap individu karyawan, baru melaporkannya kepada bagian personalia
untuk menetapkan bobot nilai, indeks nilai, dan kebijaksanaan selanjutnya bagi
karyawan yang bersangkutan.
3) Critical Incident
Dengan metode ini, penilai harus mencatat semua kejadian mengenai tingkah laku
karyawan sehari-hari, yang kemudian dimasukkan ke dalam buku catatan khusus yang terdiri
dari berbagai macam kategori tingkah laku karyawan. Misalnya mengenai
insiatif, kerjasama, dan keselamatan.
4) Freefrom Essay
Dengan metode ini, seorang penilai diharuskan membuat karangan yang berkenaan
dengan orang/karyawan yang sedang dinilainya.
5) Paired Comparation
Metode ini adalah metode penilaian dengan cara seorang karyawan dibandingkan
dengan seluruh karyawan lain, sehingga terdapat berbagai alternatif keputusan yang akan
diambil. Metode ini hanya diperlukan untuk jumlah karyawan yang sedikit.
b. Metode Modern
Metode modern ini merupakan perkembangan dari metode tradisional dalam menilai
prestasi karyawan. Yang termasuk ke dalam metode modern ini adalah :
1) Assesment Centre
Metode ini biasanya dilakukan dengan pembentukan tim penilai khusus. Tim
penilai khusus ini bisa dari luar lingkungan perusahaan, dari dalam lingkungan perusahaan,
maupun kombinasi dari luar dan dalam lingkungan perusahaan. Cara penilaian tim dilakukan
dengan wawancara, permainan bisnis, dan lain-lain. Nilai indeks prestasi kerja setiap
karyawan adalah rata-rata bobot dari penilai. Indeks prestasi dengan cara ini diharapkan akan
lebih baik dan objektif oleh beberapa orang anggota tim penilai.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari beberapa penjelasan di atas penulis dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa
manajemen merupakan sebuah ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber
daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.
B. Saran
1. Untuk seseorang yang bergerak dibidang manajemen, kita harus memahami betul-betul
fungsi dari semua bagian dari sistem manajemen. Agar tidak terjadi kesalah-fahaman antara
bagian satu dengan yang lainnya. Karena banyaknya pandangan mengenai fungsi-fungsi
dasar manajemen
2. Untuk seseorang manager suatu bisnis sebaiknya hanya mengikuti satu fungsi dasar saja
sebagai alur yang akan kita pakai dalam bisnis tersebut agar tidak terjadi kesalah-fahaman
antara bagian perencanaan, pengorganisasian , Memimpin/Menggerakan dan pengawasan
atau pengendalian.
DAFTAR PUSTAKA
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/author/akhmadsudrajat.
http://littleworldever.blogspot.com/2011/04/laporan-praktikum-actuating.html
ellyhani abadi di 02.07
Referensi 11
https://sites.google.com/site/kelasmanager/fungsi-manajemen (Diakses 8 September 2018)
Fungsi Manajemen
Fungsi Manajemen klasik dikenal dengan
sebutan POACE.
Planning, Organizing, Actuating, Controlling,
dan Evaluating
Point pokok yang diharapkan dari bagian ini adalah mahasiswa mampu memahami
logika fungsi manajemen.. just it
Referensi 12
http://rdadhyanidewi.blogspot.com/2015/07/makalah-manajemen-kesehatan-
manajemen.html (Diakses 8 September 2018)
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan, baik di Rumah Sakit maupun di Puskesmas, akan diapresiasi oleh
masyarakat luas selaku pengguna layanan jika pelayanan kedua institusi pelayanan kesehatan
tersebut bermutu. Pelayanan kesehatan yang bermutu pasti menggunakan pendekatan
manajemen sehingga pengelolaannya menjadi efektif, efisien, dan produktif. Untuk bisa
menyediakan pelayanan kesehatan seperti itu, pimpinan dan staf dari kedua institusi
pelayanan tersebut harus menerepkan prinsip-prinsip manajemen (Muninjaya, 2012).
Manajemen adalah ilmu terapan yang dapat dimanfaatkan di berbagai jenis organisasi untuk
membantu manajer dalam memecahkan masalah organisasi, sehingga manajemen juga dapat
digunakan dalam bidang kesehatan untuk membantu manajer organisasi pelayanan kesehatan
memecahkan masalah kesehatan masyarakat. Menurut Notoatmodjo (2003), manajemen
kesehatan adalah suatu kegiatan atau suatu seni untuk mengatur petugas kesehatan dan non-
petugas kesehatan masyarakat melalui program kesehatan. (Herlambang &Murwani, 2012).
Sebagian besar penempatan dokter yang baru lulus diarahkan untuk memenuhi kebutuhan
tenaga medis di puskesmas seluruh Indonesia. Dokter tidak saja berperan sebagai medicus
practicus, tetapi juga sebagai pimpinan unit kerja pelayanan kesehatan seperti sebagai kepala
puskesmas (Muninjaya, 2012). Selain itu, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2009 tentang kesehatan, menyebutkan dalam pasal 34 ayat 1 bahwa setiap pimpinan
penyelenggaraan fasilitas pelayanan kesehatan perseorangan harus memiliki kompetensi
manajemen kesehatan perseorangan yang dibutuhkan (Kemenkes, 2009). Untuk itu, dokter
dituntut untuk mengembangkan managerialship dan leadership-nya sehingga tugas pokok
dan fungsi puskesmas berkembang efektif,efisien,dan produktif. Oleh karena itu, penting bagi
dokter untuk mengetahui lebih dalam serta memiliki kemampuan mengenai manajemen
kesehatan dan manajemen puskesmas (Muninjaya, 2012).
1.2. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang manajemen
kesehatan dan manajemen puskesmas serta peran seorang dokter dalam manajemenkesehatan
dan manajemen puskesmas.
1.3. Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada penulis dan
pembacakhususnya dokter agar dapat lebih mengetahui dan memahami mengenai
Manajemen Kesehatan dan Manajemen Puskesmas sehingga dapat menerapkannya saat
bertugas sebagai dokter nantinya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Manajemen Kesehatan
2.1.1. Definisi
Secara klasik, manajemen adalah ilmu atau seni tentang penggunaan sumber daya
secara efisien, efektif, dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
sebelumnya. Manajemen merupakan ilmu terapan yang penerapannya disesuaikan dengan
ruang lingkup fungsi organisasi, bentuk kerja sama manusia di dalam organisasi, dan ruang
lingkup masalah yang dihadapi. Di bidang kesehatan, manajemen diterapkan untuk mengatur
perilaku staf yang bekerja di dalam organisasi (institusi pelayanan) kesehatan untuk menjaga
dan mengatasi gangguan kesehatan pada individu atau kelompok masyarakat secara efektif,
efisien, dan produktif (Muninjaya, 2012).
Sehat adalah suatu keadaan optimal, baik jasmani maupun rohani serta sosial
ekonomi, dan tidak hanya terbatas pada keadaan bebas dari penyakit atau kelemahan fisik dan
mental saja (WHO, 1946). Di Indonesia pengertian sehat dituangkan dalam UU Pokok
Kesehatan RI No.9 tahun 1960 (Herlambang & Murwani, 2012).
Menurut Notoatmodjo (2003) dalam buku Manajemen Kesehatan dan Rumah Sakit,
manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau suatu seni untuk mengatur para petugas
kesehatan dan nonpetugas kesehatan guna meningkatkan kesehatan masyarakat melalui
program kesehatan (Herlambang & Murwani, 2012).
Sesuai dengan tujuan sistem kesahatan, yakni peningkatan derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya, maka manajemen kesehatan tidak dapat disamakan dengan manajemen
niaga yang lebih berorientasi pada upaya mencari keuntungan berupa uang untuk pemilik
perusahaan (profit oriented) melainkan manajemen kesehatan berorientasi memberikan
manfaat pelayanan secara optimal pada masyarakat (benefit oriented) oleh karena organisasi
kesehatan lebih mementingkan pencapaian kesejahteraan umum (Herlambang & Murwani,
2012)..
2.1.2. Fungsi
Fungsi-fungsi dalam manajemen kesehatan sama dengan fungsi-fungsi dalam
manajemen perusahaan, yaitu (Herlambang & Murwani, 2012) :
Dengan perencanaan dapat mengetahui : tujuan yang ingin dicapai; jenis dan struktur
organisasi yang dibutuhkan; jenis dan jumlah staf yang diinginkan dan uraian tugasnya;
sejauh mana efektivitas kepemimpinan dan pengarahan yang diperlukan; bentuk dan standar
pengawasan yang akan dilakukan.
Terdapat lima langkah yang perlu dilakukan pada proses penyusunan sebuah
perencanaan dalam manajemen kesehatan, yaitu: (a) analisa situasi; (b) mengidentifikasi
masalah dan prioritasnya; (c) menentukan tujuan program; (d) mengkaji hambatan dan
kelemahan program; (e) menyusun rencana kerja operasional.
Dengan adanya pengorganisasian, maka seluruh sumber daya yang dimiliki oleh
organisasi akan diatur penggunaannya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.
Ada enam langkah penting dalam membuat pengorganisasian, yaitu: (a) tujuan
organisasi harus sudah dipahami oleh staf; (b) membagi habis pekerjaan dalam bentuk
kegiatan-kegiatan pokok untuk mencapai tujuan; (c) menggolongkan kegiatan pokok ke
dalam suatu kegiatan yang praktis; (d) menetapkan kewajiban yang harus dilakukan oleh staf
dan menyediakan fasilitas pendukung yang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya; (e)
penugasan personal yang terampil.
Adapun tujuan fungsi pelaksanaan dan pembimbingan adalah: (1) menciptakan
kerjasama yang lebih efisien; (2) mengembangkan kemampuan dan keterampilan staf; (3)
menumbuhkan rasa menyukai dan memiliki pekerjaan; (4) mengusahakan suasana
lingkungan kerja yang meningkatkan motivasi prestasi kerja staf; (5) membuat organisasi
berkembang secara dinamis.
Melalui fungsi pengawasan, standar keberhasilan program yang telah dibuat dalam
bentuk target, prosedur kerja, dan sebagainya harus selalu dibandingkan dengan hasil yang
telah dicapai atau yang mampu dikerjakan oleh staf.
Jenis standar pengawasan ada dua, yaitu : (1) standar norma, standar yang dibuat
berdasarkan pengalaman staf melaksanakan program yang sejenis atau yang pernah
dilaksanakan dalam situasi yang sama di masa lalu; (2) standar kriteria, standar yang
diterapkan untuk kegiatan-kegiatan pelayanan oleh petugas yang sudah mendapatkan
pelatihan.
Pemimpin bisa mendapatkan data pada saat melakukan pengawasan dengan tiga cara:
pengamatan langsung, laporan lisan dari staf atau pengaduan masyarakat, dan laporan tertulis
dari staf.
Tujuannya yaitu untuk memperbaiki efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program
dengan memperbaiki fungsi manajemen. Evaluasi ada beberapa macam, yaitu: (a) evaluasi
terhadap input, dilaksanakan sebelum program dilaksanakan;(b) evaluasi terhadap proses,
dilaksanakan pada saat kegiatan berlangsung; (c) evaluasi terhadap output, dilaksanakan
setelah pekerjaan selesai.
Fungsi-fungsi manajemen diatas dapat dilihat pada Gambar 2.1. Meskipun keempat
fungsi manajemen tersebut terpisah satu sama lain, teteapi sebagai sebuah proses,
keempatnya merupakan suatu rangkaian kegiatan yang berhubungan satu sama lain. Jika
tujuan organisasi belum tercapai, pimpinan organisasi harus menganalisis kelemahan
pelaksanaan salah satu atau beberapa fungsi manajemen tersebut (Muninjaya, 2012).
Subsistem manajemen kesehatan terdiri dari empat unsur utama (Herlambang &
Murwani, 2012) :
2. Informasi kesehatan, adalah hasil pengumpulan dan pengolahan data yang merupakan
masukan bagi pengambilan keputusan di bidang kesehatan.
3. Ilmu pengetahuan dan teknologi, adalah hasil penelitian dan pengembangan yang
merupakan masukan bagi pengambilan keputusan di bidang kesehatan.
Sesuai dengan UU No. 22 dan 25 tahun 1999 (diubah menjadi UU No.32 dan 33
tahun 2004) tentang pemerintah daerah dan perimbangan keuangan pusat dan daerah, dana
pembangunan kesehatan berasal dari tiga sumber yaitu (Muninjaya, 2012) :
1. Pemerintah (APBN), yang disalurkan ke daerah dalam bentuk DAU ( Dana Alokasi
Umum) dan DAK (Dana Alokasi Khusus). Dengan diberlakukannya otonomi daerah, porsi
dana sector kesehatan yang bersumber dari APBN menurun. Pemerintah pusat juga masih
tetap membantu pelaksanaan program kesehatan melalui bantuan dana dekonsentrasi,
khususnya untuk pemberantasan penyakit menular.
2. APBD yang bersumber dari PAD (Pendapatan Asli Daerah), baik yang bersumber dari
pajak maupun penghasilan badan usaha milik Pemda. Mobilisasi dana kesehatan juga bisa
bersumber dari masyarakat dalam bentuk asuransi kesehatan, investasi pembangunan sarana
pelayanan kesehatan oleh pihak swasta dan biaya langsung yang dikeluarkan oleh masyarakat
untuk perawatan kesehatan. Dana pembangunan kesehatan yang diserap dari berbagai sektor
harus dibedakan dengan dana sektor kesehatan yang diserap oleh dinas kesehatan.
3. Bantuan luar negeri, dapat dalam bentuk hibah (grant) atau pinjaman (loan) untuk
investasi atau pengembangan pelayanan kesehatan.
2.2.1. Definisi
Menurut Permenkes No.75 tahun 2014 tentang pusat kesehatan masyarakat,
disebutkan bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya (Depkes, 2014).
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan. Puskesmas dipimpin oleh seorang Kepala
Puskesmas yang merupakan seorang Tenaga Kesehatan dengan kriteria sebagai berikut
(Depkes, 2014):
a) kepala Puskesmas;
Untuk dapat melaksanakan usaha pokok puskesmas secara efisien, efektif, produktif,
dan berkualitas, pimpinan puskesmas harus memahami dan menerapkan prinsip-prinsip
manajemen. Penerapan manajemen kesehatan di puskesmas terdiri dari :
1. Micro Planning (MP)
3. Local Area Monitoring (LAM) atau PIAS-PWS (Pemantauan Ibu dan Anak Setempat-
Pemantauan Wilayah Setempat)
Merupakan sistem pencatatan dan pelaporan untuk pemantauan penyakit pada ibu dan anak
atau untuk penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi. LAM merupakan
penjabaran fungsi pengawasan dan pengendalian program. LAM yang dijabarkan khusus
untuk memantau kegiatan program KIA disebut dengan PIAS. Sistem pencatatan dan
pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP) adalah kompilasi pencatatan program yang dilakukan
secara terpadu setiap bulan.
Stratifikasi puskesmas merupakan kegiatan evaluasi program yang dilakukan setiap
tahun untuk mengetahui pelaksanaan manajemen program puskesmas secara menyeluruh.
Penilaian dilakukan oleh tim dari Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota. Data
SP2TP dimanfaatkan oleh puskesmas untuk penilaian stratifikasi (Muninjaya, 2004).
Supervisi rutin oleh pimpinan puskesmas dan rapat-rapat rutin untuk koordinasi dan
memantau kegiatan program. Supervisi oleh pimpinan, monitoring, dan evaluasi merupakan
penjabaran fungsi manajemen (pengawasan dan pengendalian) di puskesmas (Tabel 2.1)
(Muninjaya, 2004).
· Jenis anggaran yang digunakan terdiri dari dana rutin (gaji pegawai) dan dana
operasional/proyek untuk masing-masing program.
· Sumber anggaran, sejak otonomi daerah yang ditetapkan berdasarkan UU No. 22 dan
25 tahun 1999 sumber dana puskesmas sebagian besar dari APBD kabupaten/kota yang
disalurkan melalui dinas kesehatan kabupaten/kota. Hanya sebagian kecil yang berasal dari
APBN. Puskesmas juga mendapat dana dari sumber-sumber lain yang sah dan tidak
mengikat.
Setiap program membutuhkan dukungan logistik yang jumlah dan jenisnya berbeda-beda.
Kebutuhan ini disusun dalam Lokakarya Mini Puskesmas (LKMP). Agar praktis biasanya
kebutuhan logistik puskesmas disediakan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota dan BKKBN
(khusus untuk program KB) dengan dana yang sudah dialokasikan setiap tahun. Pimpinan
puskesmas mempunyai wewenang dan wajib memeriksa administrasi barang dan obat secara
rutin.
· Untuk meningkatkan motivasi kerja staf, sistem intensif perlu diterapkan sesuai dengan
ketentuan yang disepakati bersama. Selain itu pemberian penghargaan oleh pimpinan kepada
staf yang berprestasi akan membantu meningkatkan motivasi mereka.
· Pertemuan antara pimpinan dengan staf sebaiknya diadakan secara rutin dalam
pertemuan rutin seperti rapat bulanan dan mingguan
· Laporan harian (melaporkan adanya kejadian luar biasa (KLB) penyakit tertentu
BAB III
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
1. Good Clinical Practice (GCP) adalah suatu standar kualitas etik dan ilmiah internasional
untuk mendisain, melaksanakan, mencatat, dan melaporkan uji klinik yang melibatkan
partisipasi subjek manusia. Mematuhi standar ini akan memberi kepastian kepada publik
bahwa hak, keamanan, kesejahteraan subjek uji klinik dilindungi serta data uji klinik dapat
dipercaya.
2. Dokter harus mengetahui dan memahami GCP karena dokter yang akan melakukan uji
klinik dianjurkan menerapkan prinsip GCP agar uji klinik yang dilakukan menghasilkan mutu
hasil uji klinik yang dapat dipercaya dan bermanfaat serta diakui di dunia internasional.
Dokter yang berpedoman pada GCP akan melindungi hak, keamanan, dan kesejahteraan
subjek uji klinik.
DAFTAR PUSTAKA
Muninjaya, A. 2004. Manajemen Kesehatan Edisi 2. Jakarta : EGC. Hal 44-49, 129-164
Herlambang, S., Murwani, A. 2012. Cara Mudah Memahami Manajemen Kesehatan dan
Rumah sakit. Gosyen publishing: Yogyakarta.
Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2001. Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan Republik Indonesia Nomor 02002/SK/KBPOM Tentang Tata Laksana Uji Klinik.
Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2014. Good Clinical Practice. Diambil
dari:http://www.pom.go.id/mobile/index.php/view/berita/6043/Good-Clinical-Practice-
Inspection-Training-Course-Tahun-2014.html [Diakses tanggal 18 Maret 2015]
Sastroasmoro, S. dan Ismael, S. 2011. Uji Klinis. Dalam: Dasar-Dasar Metodologi Penelitian
Klinis. Edisi Keempat. Sagung Seto. Jakarta: 187-217.
Vijayananthan, A. 2008. The Importance of Good Clinical Practice Guidelines and itsrole
inclinical trials. Biomedical Imaging and Intervention Journal.
Referensi 13
https://dewiretnopalupi.wordpress.com/2015/01/08/6-unsur-unsur-dalam-manajemen/
(Diakses 22 September 2018)
6 UNSUR-UNSUR DALAM MANAJEMEN
8 JANUARI 2015 DEWIRETNOPALUPI
1) Jelaskan menurut saudara dengan membuat contoh kasus tentang 6 (enam) unsur-
unsur manajemen yang menjadi acuan bagi seorang pemimpin ?
Ada 6 unsur dalam Managemen ( The Six M’S In Management ) :
2. Money ( Uang )
Uang juga merupakan faktor yang sangat penting dalam setiap proses pencapaian suatu
tujuan. Setiap kegiatan maupun aktifitas-aktifitas yang dilakukan tidak akan terlaksana tanpa
adanya penyediaan uang atau biaya yang cukup. Uang juga merupakan alat tukar dan alat
pengukur nilai suatu perusahaan atau Organisasi. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur
dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu, uang merupakan alat yang
penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional.
Contohnya : Uang tidak hanya digunakan oleh perusahaan saja tetapi juga digunakan oleh
lembaga pemerintah, yayasan-yayasan dll. Jadi uang digunakan pada seluruh kegiatan yang
dilakukan oleh manusia. Pada perusahaan uang digunakan untuk membiayai gaji karyawan,
membeli alat-alat untuk kebutuhan perusahaan, operasional perusahaan, membiayai suatu
proyek dll.
Dalam pelaksanaan kerja diperlukan suatu metode-metode kerja. Suatu tata cara kerja yang
baik yang akan memperlancar jalan atau alur pekerjaan. Sebuah metode dapat dinyatakan
sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai
pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran. Meskipun metode yang digunakan baik,
sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman
maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen
tetap manusianya sendiri.
Contoh ; Di Perusahaan saya bekerja sangat bergantung pada sales marketing untuk
meningkatkan penjualannya, tentunya untuk meningkatkan penjualan perlu melakukan
metode atau cara-cara untuk menarik konsumen. Manager marketing memberikan metode-
metode baru kepada sales marketing untuk menarik konsumen agar tercapainya target akhir
tahun dan pada akhir tahun ini perusahaan menjacai target nya . itu semua bisa tercapai
karena adanya metode baru yang diberikan oleh manager marketing kepada salesnya dan
sales yang cerdas serta berpengalaman maka target tersebut dapat tercapai dengan adanya
metode-metode baru yang kreatif.
Material adalah bahan-bahan yang akan diolah menjadi produk yang siap di jual. Material
merupakan bahan yang menunjang terciptanya skill pada manusia dalam melakukan
pekerjaan jasa. Manusia tanpa material atau bahan-bahan tidak akan dapat mencapai
tujuannya sehingga unsur material dalam manajemen tidak dapat dipisahkan.
Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditunjukkan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang, jasa, ide
kepada pasar sasaran agar dapat mencapai tujuan organisasi dengan memperhatihan pesaing.
Memasarkan produk barang sangat penting karena jika barang yang diproduksi tidak laku,
maka proses produksi barang akan berhenti dan proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh
karena itu, penguasaan pasar merupakan faktor penentu dalam perusahaan. Agar pasar dapat
dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli
konsumen. Ada beberapa dasar yang menjadi perhitungan kekuatan dalam pasar yaitu,
product, price, placement dan promotion.
Contohnya : Setiap perusahaan sudah mempunyai ruang lingkup pasarnya masing-masing
untuk memasarkan produk nya. yang perlu diperhatikan adalah cara-cara yang digunakan
untuk memperluas pasaran produk yaitu kualitas produk yang dipasarkan, harga yang
ditawarkan pada konsumen dengan menggunakan patokan hitungan biaya produk tersebut
dari awal disiapkan hingga siap jual. Setiap produk memiliki berbagai komponen biayanya
sendiri dan menambahkan presentase margin tertentu ke biaya produk, dan presentase
tersebut dianggap sebagai keuntungan, dan media yang digunakan untuk mempromosikan
produk yang dijual dengan cara memasang iklan diberbagai media dll yang tentunya akan
menarik banyak konsumen yang melihatnya.