BAB 1
PENDAHULUAN
Pasal 3 bahwa:
tutorial. Akan tetapi setiap pendekatan maupun metode yang tersebut diatas
1
Hasan Basri dan Beni Ahmad Saebani, Ilmu Pendidikan Islam Jilid II (Bandung:
Pustaka setia, 2010), Cet.I., h.23-24
2
kualitas pendidikan yang diharapkan dapat tercapai dengan baik. Serta dalam
SAW untuk menjelaskan apa yang ada di dalam Al Qur’an sebagai petunjuk
akhlak yang mulia. Bila kita kaitkan dengan pendidikan, kedudukan seorang
sekolah. Guru bukan hanya berperan sebagai pengajar di depan kelas saja,
tapi juga sebagai motivator, inspirator, dan fasilitator bagi siswa dalam proses
interaksi belajar pada prinsipnya tergantung pada guru dan siswa serta
pendekatan dan metode apa yang digunakan oleh guru pada materi tertentu.
sedangkan siswa dituntut adanya semangat dan dorongan untuk aktif dalam
Selain itu agar mutu pendidikan menjadi lebih baik, dalam melakukan
materi pelajaran secara tuntas (mastering leaning) saja tetapi seorang guru
dilalui oleh siswa. Perencanaan dan persiapan dalam mengajar perlu menjadi
edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik.
pengajaran.3
sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu
kepada anak didik di sekolah. Dengan keilmuan yang di milikinya, dia dapat
menjadikan anak didik menjadi orang yang cerdas, 3). Anak didik/peserta
mempengaruhi kegiatan belajar mengajar berikut hasil dari kegiatan itu yaitu
pengajaran adalah terjadinya interaksi antara guru dengan anak didik dengan
bahan sebagai perantaranya, 5). Bahan dan alat evaluasi. Bahan evaluasi
adalah suatu bahan yang terdapat di dalam kurikulum yang sudah di pelajari
oleh anak didik guna kepentingan ulangan, dan 6). Evaluasi, kegiatan evaluasi
mengajar khususnya hasil belajar siswa. Hasil belajar dapat dilihat dari
intelengensi.
ajarkan oleh guru mencapai prestasi yang tinggi baik secara individual dan
yang telah ditentukan untuk setiap mata pelajaran tak terkecuali mata pelajaran
Biologi.4
baik yang maksoskopis/ kasat mata maupun mikroskopis/ tidak kasat mata,
orang, 3) untuk mengkajinya digunakan cara berpikir yang logis dan disiplin
(berlaku umum).
‘istlilah Biologi lahir pada zaman perdaban Yunani. Berasal kata Bios
yang artinya hidup dan Logos yang artinya Ilmu, jadi pengertian Biologi
tahun 1801 oleh Lamarck dan Treviranus, sedangkan Aristoteles (384-322 sm)
hidup.’5
pemikiran yang rasional dan kritis berdasarkan fakta yang bersifat objektif.
konsep dari mata pelajaran yang diajarkan. Adapun strategi yang selama ini
digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran terpaku pada ceramah dan
guru jarang menggunakan media (alat bantu) dan menghubungkan dengan apa
proses pembelajaran. Hal ini pula yang menyebabkan siswa menjadi bosan,
mengantuk, ada yang sibuk dengan kesibukannya sendiri dan ada juga yang
berorientasi pada guru saja. Berdasarkan hasil survey dan wawancara penulis
dengan salah seorang siswa ,Siswa tersebut menuturkan bahwa selama dalam
materi pelajaran cenderung monoton dan tidak bervariasi yang hanya terfokus
pada komunikasi satu arah saja yaitu hanya terpusat pada guru dan tidak jarang
guru memberikan tugas yang terdapat di dalam LKS. Akibatnya siswa tidak
7
serius ketika guru mengajar dan ketika ada kesempatan mereka berbicara yang
diberikan oleh guru. Ketika diadakan evaluasi kecil-kecilan banyak siswa yang
menunjukkan tidak mengerti, tidak paham, lalu timbul anggapan dari siswa
Biologi dipengaruhi oleh faktor dari luar (eksternal) dari siswa tersebut, faktor
ekonomi keluarga, strategi mengajar guru serta alat atau media pelajaran
yang dapat membuat suasana pembelajaran lebih menarik, tidak terfokus pada
Dengan kata lain seorang guru harus mampu menciptakan situasi dan kondisi
berlansung.
hasil belajar siswa, selain guru harus memiliki peran yang sentral, strategi
lama serta dapat mengaplikasikannya. Salah satu cara adalah dengan memilih
yang melibatkan siswa secara penuh dalam proses dalam pembelajaran. Siswa
proses berpengalaman itu diharapkan dalam aspek kognitif saja, teteapi juga
aspek afektif dan juga psikomotor. Belajar melalui CTL di harapkan siswa
peristiwa, oran, ide dan simbol. Menurut Kolesnik (1976) sebuah konsep tidak
sama dengan sebuah kata. Kata meerupakan simbol dari sebuah konsep atau
6
Sanjaya wina.2009.strategi pembelajaranBerorientasi standar Proses Pendidikan.Jakarta:
Kencana.h 255
7
Lufri, Dkk. 2006. Strategi Pembelajaran Biologi. Padang: UNP press
9
materi pelajaran, karena dalam pendekatan CTL dan pembuatan peta konsep
ini dapat meningkatkan ketrampilan dasar siswa untuk belajar dan menyusun
juga dapat memberikan kebebasan kepada siswa untuk belajar dan menyusun
materi dan mengembangkan pola pikirnya secara mandiri dan bebas. Selain itu
pendekatan CTL dan Peta Konsep dapat dijadikan tolak ukur bagi siswa
pelajaran dan mengerti hubungan antar konsep, serta dapat bertahan lama
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang penulis kemukakan di atas maka dapat
kurangnya pemahaman siswa dan akan konsep materi yang di berikan oleh
guru.
2. Pendekatan yang kurang diterapkan oleh guru hanya sebatas moteode saja
tidak mendukung murid untuk belajar secara baik dan kurang menarik
perhatian siswa.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang diuraikan maka penelitian ini
D. Batasan Masalah
biologi, namun dalam hal ini guru menerapkan pendekatan dan model
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang diteliti maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui:
F. Manfaat Penelitian
juga agar siswa lebih kreatif dan berani menyampaikan suatu pendapat
belajar mengajar.
melakukan penelitian lebih dalam dan ruang lingkup yang lebih luas
koordinasi
pendidikan di sekolah.
13
BAB 11
LANDASAN TEORI
dilakukan dan terkait dengan penelitian ini yaitu: skripsi oleh Mulyani Roza
Siswa Pada Pembelajaran Biologi Di kelas VIII SMP Negeri 11 Sungai Penuh
14
tersebut beda dengan penelitian yang penulis ajukan, adapun letak perbedaan
penelitian yang penulis ajukan yaitu Lokasi penelitian berbeda, Strategi yang
teori yang dipakai juga berbeda dengan yang pernah diteliti sebelumnya.
2. Belajar
a. Pengertian belajar
Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan
kata yang tidak asing. Bahkan sudah merupakan bagian yang tidak
pendidikan formal.8
dapat terjadi dimana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja.9
Ada beberapa definisi belajar menurut para ahli antara lain adalah
sebagai berikut:
8
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (jakarta :PT. Rineka cipta, 2008), h. 12
9
Istiyah dan Asih, Media Pembelajaran, (Jakarta: Multi Kreasi Satu delapan, 2010), h.16.
15
pengalaman.
yang dilakukan dengan melibatkan dua unsur yaitu jiwa dan raga. Gerak
b. Hakikat belajar
sebagai objek dari kegiatan pengajaran. Karena itu intu proses pengajaran
tidak lain adalah kegiatan belajar anak didik dalam mencapai suatu tujuan
pengajaran. Tujuan pengajaran tentu saja akan dapat mencapai jika anak
pun, juga ditentukan dari baik atau tidaknya program pengajaran yang
dicapai.
c. Ciri-ciri belajar
Ciri-ciri Belajar dalam buku Edi suardi yang dikutip oleh buku
yang dikarang oleh Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain yaitu
10
Op. Cit., h. 13
11
Ibid., h. 32
12
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: PT
Rineka cipta 2006),h. 39
17
diperoleh.
13
Ibid., h. 40
18
Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada
3. Pembelajaran Biologi
a. Pengertian Pembelajaran
b. Proses Pembelajaran
dorongan dalam belajar yang tertuju pada pencapaian tujuan belajar. Dari
14
Syaiful Bahri Djamarah , Op. Cit., h. 17
19
mengenai makhluk hidup yang ada di bumi. Biologi adalah salah satu ilmu
yang menjadi objek dari ilmu ini ialah makhluk hidup dan yang menjadi
Melalui kerja ilmiah, siswa dilatih untuk berfikir kreatif, kritis dan
analistik.
15
Aziz, dkk., Biologi Umum, (Padang: Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam
Universitas Negeri Padang, 2001), h. 2
20
pembelajaran khusus.
Dalam buku Joyce dan Weil yang dikutif oleh Rusman Model
pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk
yang lain. Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan artinya para
21
guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk
mengajar dikelas.
jangka panjang.
16
Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (jakarta:
PT. Raja grafindo,2011), h.133
22
belajar mengajar, anak adalah sebagai subjek dan sebagai objek dari
kegiatan pengajaran. Karena itu, inti proses pengajaran tidak lain adalah
17
Syaiful B dan Aswan.,Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta : Rineka Cipta,2007). h.38
18
Dahar, Ratna wilis. 1988. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan h.12
19
Lufri, dkk. 2007a. Kiat Memahami Metodologi dan Melakukan Penelitian. Padang:
UNP Press. h.10
23
sebagainya.20
diri peserta didik baik yang nampak maupun yang tidak nampak berkat
selanjutnya.
20
Sardiman. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Gra. h.10
21
Winkel, W. S. (1996). Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Grasindo.h.53
22
Sagala Saiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV Alfabeta.h.53
24
positif”.23
bahwa suatu kegiatan belajar mengajar bisa dikatakan berhasil jika peserta
didik mempunyai hasil belajar yang baik yang dapat dilihat dari
mengajar.
23
Pitri Yuliana (2009). Skripsi: Pengaruh Pembuatan Peta Konsep dan Kuis dalam
Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa kelas VII SMP Negeri 8 Air
Hangat, Kab. Kerinci.h.18
24
Nenegsih (2007). Skripsi: Pengaruh Penggunaan Media Kartun Ekonomi Terhadap
Hasil Belajar Siswa Kelas VII Smp Negeri 29 Padang. H.12
25
terhadap pembelajaran.
Hal ini sesuai dengan teori belajar psikologi kognitif Ausubel yaitu
siswa.25
dipelajari oleh siswa harus dicarikan contohnya sehingga materi akan lebih
mudah di pahami dan akan bertahan lama dalam ingatan mereka. Misalnya
dalam materi Virus sebelum berangkat pada materi Virus maka guru harus
Virus. Niscaya situasi ini akan berpengaruh positif terhadap hasil belajar
25
Asri budi Ningsih. 2007. Belajar Dan Pembelajaran. Yogyakarta: Rineka Cipta.h.134
26
yaitu: 1). Berhubungan dengan cara informasi atau materi pelajaran yang
struktur kognitif yang telah di pelajari siswa. Pada tingkat pertama dalam
atau seluruh materi yang diajarkan. Pada tingkat kedua dalam belajar,
5. Hasil Belajar
a. Hasil Belajar
menggunakan salah satu indikator berupa tes. Hasil ini kemudian dianalisis
oleh guru dan di beri penilaian.26 Sejalan dengan itu pengertian hasil
26
Purwanto, Ngalim (1997). Psikologi pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya.h.7
27
belajar apabila telah terjadi perubahan tingkah laku pada dirinya, sebagai
untuk memperoleh hasil belajar yang baik maka perlu kerja sama yang baik
27
Sudjana. (1996). Metode statistik edisi ke-5. Bandung. Tarsito.h.3-4
28
Purwanto, Ngalim (1997). Psikologi pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya.h.28
29
Djamarah , dkk. 1995. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta
.h.33
28
disamping diukur dari segi prosesnya”. Hasil belajar siswa dapat di jadikan
suatu pembelajaran.30
jenjang terendah sampai jenjang yang paling tinggi. Ke-6 jenjang yang
belajar mengajar sesuai dengan tujuan yang telah di tetapkan. Hasil belajar
30
Lufri, dkk. 2007a. Kiat Memahami Metodologi dan Melakukan Penelitian. Padang:
UNP Press.h.10
29
belajar siswa (faktor internal) dan faktor yang berasal dari luar diri siswa
(faktor eksternal).
1) Faktor Jasmaniah.
2) Faktor Intelengensi.
lain.
3) Perhatian.
menarik perhatian .
4) Minat.
5) Kesiapan.
bereaksi. Kesedian itu timbul dari dalam diri seseorang dan perlu di
padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik.
hasil belajar. Apabila salah sau faktor tidak terpenuhi dengan baik
pelajaran.
baik itu dapat terjadi misalnya guru kurang persiapan dan kurang
tidak jelas.
4) Alat pengajaran
karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar
dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu.
hasil belajar siswa. Misalnya alat pelajaran atau media pengajaran tidak
ada, maka siswa akan sulit menguasai pelajaran. Begitu juga apabila
b. Pemahaman
31
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBHI). 1995. Jakarta : Balai Pustaka.h.694
34
memahami, mulai dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi.
representasi
suatu objek itu merupakan anggota atau bukan dari suatu kelompok
kategori.
diterimanya.
32
Ibrahim, Muslim dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Uniersity Press.
35
mereka ke dunia kita, kemudian hantarkan mereka dari dunia kita dunia
mereka kembali”.
berbagai konteks
sendiri
siswa
7. Peta Konsep
33
Lufri, dkk. 2007. Strategi Pembelajaran Biologi. Padang: UNP
36
proposisi dari suatu materi pelajaran yang di hubungkan oleh kata-kata dan
kemukakan oleh Novak (1983) (dalam Lufri, dkk 2007b:197) “peta konsep
4) Alat evaluasi36
dan siswa dapat berlatih untuk berfikir kreatif. Dari peta konsep yang di
34
Lufri, dkk. 2007a. Kiat Memahami Metodologi dan Melakukan Penelitian. Padang:
UNP Press.h.140
35
Ibid.h.197
36
Dahar, Ratna wilis. 1988. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.h.153
37
buat oleh siswa sendiri dapat dilihat pola pikir siswa dalam menuangkan
4) Alat evaluasi.37
G. Kerangka Konseptual.
Siswa
Guru
37
Ibid, .h.153-156
38
siswa
siswa
Kelas
Kelaskontrol
kontrol Kelas
Kelaseksperimen
eksperimen
Tanpa Pendekatan
PendekatanCTL
CTLdan
dan
Tanpapendekatan
pendekatan
CTL menggunaan peta
menggunaan peta
CTL dan peta
dan petakonsep
konsep
konsep
konsep
Hasil
Hasilbelajar
belajarsiswa
siswa Hasil
Hasilbelajar
belajarsiswa
siswa
Keterangan :
Perbedaan hasil belajar
Gambar 2: Skema Kerangka Konseptual
H. Hipotesis
hasil belajar siswa yang diajarkan pendekatan CTL menggunakan peta konsep
Apabila terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas
meningkat.
JUJUN
BAB 111
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Biologi dapat meningkatakan hasil belajar. Maka jenis penelitian ini yang
dengan satu atau lebih kelompok yang tidak dikenali kondisi perlakuan.
Konsep
a. Populasi
b. Sampel
39
Subana, dkk. Statistik Pendidikan. (Bandung: CV Pustaka Setia, 2002), h. 24
42
diambil tidak ada ketentuan mutlak (Sutrisno 1987) dalam Lidia adi suardi
maka diperlukan dua kelas sampel, yaitu satu kelas ekprimen dan satu
a. Variabel
Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek
ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas merupakan variabel
siswa.
40
Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
h 104
41
Sugiyono, Op.Cit., h. 61
42
Sugiyono, Loc.Cit
43
b. Data
1) Jenis Data
2) Sumber Data
data adalah dengan menggunakan tes formatif, yaitu tes untuk mengetahui
43
Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004),
h.19
44
Ibid.,h.19
44
sebagai berikut:
a. Observasi
pengamatan yang dilakukan terhadap gejala atau proses yang terjadi dalam
ketegorinya. 45
1) Tahap Persiapan
a) Menyiapkan materi
f) Menyusun kisi-kisi soal tes akhir. Kisi-kisi soal dapat dilihat pada
Kelas lain.
2) Dokumentasi
ulangan harian yang terdapat pada guru bidang studi biologi, dan
JUJUN.
3) Tahap Pelaksanaan
4) Tahap Akhir
5. Instrumen Penelitian
47
pengumpul data yang berupa lembaran tes hasil belajar. Tes merupakan
Dalam hal ini untuk memperoleh data primer dari sampel penulis
menggunakan tes. Tes yang diberikan dalam bentuk tes objektif dengan
bentuk soal pilihan ganda. Soal pilihan ganda adalah bentuk tes yang
Sebelum tes diberikan, terlebih dahulu soal tes dilakukan uji coba.
Uji coba tes ini dilakukan di MAB JUJUN bertujuan untuk mengetahui
a. Validitas
instrumen.
mengungkapkan isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur. Hal
46
Ibid, h.53
47
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung : PT.Remaja
Rosdakarya, 2009), h.48.
48
ini bisa dilakukan dengan cara menyusun tes yang bersumber dari
b. Indeks Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak
B
P= ...................................................49
JS
Keterangan :
P = Indeks Kesukaran
c. Daya Pembeda
B B
D=
A
B
P P ............................................ 52
J A J B
A B
Keterangan :
D = Daya pembeda
d. Reliabilitas
k s pq
2
....................... 55
r11 k 1 2
s
Keterangan :
r 11
= Reliabilitas tes secara keseluruhan.
k = Banyaknya soal
2
s = Variansi dari tes
X i
= Skor total butir soal
55
Ibid., h. 101
51
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah hasil Post tes pada
a) Penamatan x1, x2, ............, xn dijadikan angka baku z1, z2, ............, zn
xi x
Zi
s
Zi )
mutlaknya.
homogen atau tidak homogen antara lain hasil belajar kelas eksperimen
56
Sudjana, Op.Cit.,466
57
Sudjana, Loc.Cit
53
Varians .Terbesar
F
VariansTer kecil
dari harga perhitungan lebih kecil dari Ftabel berarti kedua kelompok
Dengan, v1 = dk pembilang
v2 = dk penyebut
c. Uji Hipotesis
Atau Bila :
H0 : μ1 ≤ μ2
Ha : μ1 > μ2
Keterangan:
metode Tutorial
tutorial
55
x1 x 2
t
digunakan adalah: 1 1
s
n1 n2
digunakan rumus:
n1 1 S12 n2 1 S 22
S
n1 n2 2
Dimana:
Kriteria pengujian adalah terima H0 jika thitung ≤ ttabel, dimana ttabel didapat dari
daftar distribusi t dengan dk = (n1+n2-2) dan peluang (1-α). Untuk harga t lainnya
H0 ditolak.58
DAFTAR PUSTAKA
58
Ibid, h.243
57
Asri budi Ningsih. 2007. Belajar Dan Pembelajaran. Yogyakarta: Reineka Cipta
Aziz, dkk. Biologi Umum. Padang: Fakultas Matematika dan Ilmu Pegetahuan
Alam Universita Negeri Padang. 2001.
Djamarah , dkk. 1995. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Hasan Basri Dan Beni Ahmad Saebeni. Ilmu Pendidikan Islam jiild II. Bandung
Pustak setia. 2010 Cet I
Iastiyah Dan Asih. Media Pembelajaran. Jakarta: Multi Kreasi Satu Delapan.
2010.
Ibrahim, Muslim, dkk. 2000. Pembelajran Kooferatif. Jakarta: Universitas.
Sardiman. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Gra.
Syaiful Dan Aswan. Strategi Belajara Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. 2007
58