Anda di halaman 1dari 4

3.

Macam – Macam Laporan Keuangan


Ada lima macam laporan keuangan, yaitu Laporan Laba Rugi (Income Statment),
Laporan Perubahan Ekuitas, Neraca (Balance Sheet), Laporan Arus Kas (Cash Flow), dan
Catatan Atas Laporan Keuangan.
a. Laporan Laba Rugi (Income Statment)
1. Pengertian dan Tujuan Laporan Laba Rugi (Income Statment)
Laporan laba rugi (Income Statment) adalah suatu daftar yang menyajikan laporan
laba rugi untuk suatu periode yang merupakan kinerja keuangan selama periode
tersebut. Laporan laba rugi menyajikan penghasilan dan beban perusahaan untuk
suatu periode serta pengaruhnya terhadap ekuitas perusahaan dalam suatu periode
tertentu.
Tujuan penyusunan laporan laba rugi adalah untuk mengukur kinerja atau
perkembangan perusahaan dalam periode tertentu. Untuk perusahaan jasa yang
dijadikan alat ukur kinerja atau perkembangan perusahaan adalah dari penjualan
jasa – jasa dan beban – beban yang dikeluarkan untuk melaksanakan kegiatan
usahanya.
2. Susunan laporan laba rugi
Unsur laporan laba rugi terdiri dari:
a. Penghasilan (Income)
Penghasilan (Income) menurut SAK ETAP meliputi pendapatan (revenues)
dan keuntungan (gains).
Penghasilan (Income) terdiri dari:
1. Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas
perusahaan yang biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda, seperti
penjualan, imbalan bunga, dividen, royalti, dan sewa.
2. Keuntungan mencerminkan pos lainnya yang memenuhi definisi
penghasilan namun bukan pendapatan. Ketika keuntungan di akui dalam
laporan laba rugi, biasanya disajikan secara terpisah karena pengetahuan
mengenai pos tersebut berguna untuk tujuan pengambilan keputusan
ekonomi.
b. Beban (expenses) mencakup kerugian dan yang timbul dalam pelaksanaan
aktivitas perusahaan yang biasa.
1. Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang bisa
meliputi, misalnya, beban pokok penjualan, upah dan penyusutan. Beban
tersebut biasanya berbentuk arus keluar atau berkurangnya aset seperti kas
dan setara kas, persediaan, dan aset tetap.
2. Kerugian mencerminkan pos lain yang memenuhi definisi beban yang
mungkin, atau mungkin tidak, timbul dari pelaksanaan aktivitas
perusahaan yang biasa. Ketika kerugian diakui dalam laporan laba rugi,
biasanya disajikan secara terpisah karena pengetahuan mengenai pos
tersebut berguna untuk pengambilan keputusan ekonomi.
Selanjutnya dalam SAKETAP dinyatakan laporan laba rugi minimal
mencakup pos – pos sebagai berikut:
 Pendapatan;
 Beban keuangan;
 Beban laba rugi dari investasi yang menggunakan metode ekuitas;
 Beban pajak;
 Laba atau rugi neto. (2009:9).
3. Metode Penyusunan Laba – Rugi (Income Statment)
Kita mengenal dua metode penyusunan laporan laba rugi yaitu metode satu
atap (Single Step) dan metode bertahap/terperici (Multiple Step).
a. Metode Satu Tahap (Single Step)
Metode Satu Tahap (Single Step) adalah metode penyajian laporan laba
rugi dengan cara menggabungkan penghasilan usaha/utama dengan
penghasilan luar usaha/ lain-lain langsung digabungkan kemudian
dibawahnya disajikan beban usaha dan beban luar usaha/ lain-lain.
Contoh metode satu tahap (Single step):
b. Metode bertahap/ Terperinci (Multiple Step)
Metode bertahap/ Terperinci (Multiple Step) adalah metode menyajikan
laporan laba rugi dengan cara mengelompokan terperinci dan bertahap
baik penghasilan – penghasilan maupun beban – beban.
Contoh metode bertahap/ terperici (multiple step)
b. Laporan Perubahan Ekuitas
Menurut SAK ETAP, Laporan perubahan ekuitas adalah suatu laporan yang
menyajikan laba atau rugi suatu periode, pos pendapatan dan beban yang diakui
secara langsung ekuitas untuk periode tersebut, pengaruh perubahan kebijakan
akuntansi dan koreksi kesalahan yang diakui dalam periode tersebut dan bergantung
pada format laporan perubahan ekuitas yang dipilih oleh perusahaan) jumlah investasi
oleh, dan distribusi lain ke, pemilik ekuitas selama periode tersebut.
Perubahan sekitar perusahaan terjadi karna adanya saldo laba atau saldo rugi
perusahaan. Saldo laba akan menambah ekuitas perusahaan dan sebaliknya saldo rugi
akan mengurangi ekuitas perusahaan.
Contoh laporan perusahaan ekuitas:
Untuk perusahaan berbentuk perseroan terbatas (PT), laporan perubahan
ekuitas disebut laporan perusahaan sisa laba (Retained Earning Statment).
Contoh:
c. Neraca (Balance Sheet)
1. Pengertian Neraca (Balance Sheet)
Di dalam SAK ETAP dinyatakan bahwa neraca (Balance Sheet) adalah laporan
yang menyajikan aset, kewajiban, dan ekuitas suatu perusahaan pada suatutanggal
tertentu akhir pelaporan (2009:18).
2. Susunan Neraca (Balance Sheet)
Agar neraca dapat menggambarkan posisi keuangan perusahaan dengan jelas,
maka neraca harus disusun secara sistematis.
Selanjutnya dalam SAK ETAP dinyatakan bahwa susunan neraca minimal
mencakup pos – pos berikut:
 Kas dan setara kas.
 Piutang usaha dan piutang lainnya.
 Persediaan
 Aset tidak berwujud.
 Utang usaha dan utang lainnya.
 Aset dan kewajiban pajak.
 Properti investasi.
 Aset tetap.
 Kewajiban diestimasi.
 Ekuitas (2009: 19).
3. Bentuk Neraca
Neraca dapat disusun dengan bentuk T (T Form) atau bentuk laporan (Report
Form).
a. Bentuk T (T Form) adalah bentuk neraca yang disusun dengan menempatkan
aset/harta (asseta) disebelah kiri dan menempatkan kewajiban/kewajiban
(Liabilities). Dan Ekuitas (Capital) di sebelah kanan.
b. Bentuk Laporan (Report Form)
Bentuk Laporan (Report Form) Adalah bentuk neraca yang disusun dengan
menempatkan aset / harta (asset), kewajiban (liabilities) dan ekuitas (capital)
secara berurutan dari atas kebawah.

d. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)


Karena neraca dan laba rugi tidak dapat menggambarkan bagaimana perusahaan
memperoleh dan menggunakan dana selama jangka waktu tertentu, maka susunlah
laporan perubahan posisi keuangan.
Laporan perubahan posisi keuangan adalah sebuah ikhtisar perubahan kas, aset
moneter bersih atau ekuitas kerja.
Aset moneter bersih (net monetary assets) atau ekuitas kerja (working kapital)
adalah kas, surat – surat berharga dan pikewajiban. Ekuitas kerja dapat dihitung
dengan cara aset lancar dikurangi kewajiban lancar.
Ikhtisar perubahan kas/laporan arus kas (cash flow statment) adalah laporan
perubahan posisi keuangan yang mengikhtisarkan perubahan kas dan selain kas,
darimana diperoleh dan kemana digunakan, (selain kas = deposito ≤ 3 bulan)
Apabila kita pinjam uang ke bank, maka suka diminta (wajib) dibuat laporan
arus kas (cash flow statment).
Pada buku ini hanya akan dibahas laporan arus kas (cash flow) secara
sederhana menggunakan Metode Tidak Langsung.
Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan
diklasifikasikan menurut aktivitas perusahaan, investasi, dan pendanaan.
1. Arus kas dari aktivitas operasi perusahaan adalah kas yang diperoleh dari kegiatan
usaha perusahaan. Contohnya: penjualan barang/ jasa secara tunai dan penerimaan
pikewajiban. Pembelian bahan secara tunai dan pembayaran kewajiban usaha.
2. Arus kas dari aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aset jangka
panjang serta investasi lain yang tidak termasuk serta kas. Contohnya perolehan
dan penjualan aset tetap dan pendanaan.
3. Arus kas dari aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan
dan jumlah, komposisi ekuitas, dan pinjamann perusahaan. Contohnya:
penerimaan kas pengeluaran saham, obligasi, dan pinjaman bank.
Cara membuat laporan arus kas adalah berdasarkan neraca perbandingan dan
laporan laba rugi periode akhir.
Metode pelaporan arus kas ada 2 macam yaitu metode langsung atau tidak langsung:
1. Metode langsung adalah metode pelaporan arus kas dengan mengungkapan
penerimaan dan pengeluaran kas bruto.
2. Metode tidak langsung adalah metode pelaporan arus kas dengan cara menghitung
arus kas dari aktivitas operasi perusahaan dengan jalan penyesuaian terhadap laba
bersih dari pengaruh transaksi bukan kas, penangguhan (deferal) atau akrual dan
unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan aktivitas investasi atau
pendanaan.

4. Catatan Atas Laporan Keuangan


Catatan atas laporan keuangan adalah catatan yang berisi informasi tambahan yang
disajikan laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan memberikan penjelasan naratif
atau rincian jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan dan informasi pos – pos yang
tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam laporan keuangan (SAK ETAP, 2009:34)
Catatan atas laporan keuangan harus:
1. Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan
akuntansi tertentu yang digunakan.
2. Mengungkapkan informasi yang disyaratkan dalam SAK ETAP tetapi disajikan dalam
laporan keuangan.
3. Memberikan informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan, tetapi
relevan untuk memahami laporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai