Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI


Dosen Aulia Nadya Rizki,M.Pharm.Sci.,Apt

Kelas : 01 fare 005


Kelompok :5
Anggota Kelompok : Nim :
1. Farhani Fauziah Fasya 1. 191040400262
2. Adelia Putri H 2. 191040400263
3. Karimah Al.Zahra 3. 191040400275
4. Dian Ismiyasari 4. 191040400279
5. Nuridayanti 5. 191040400301

STIKES Kharisma Persada


Tahun Ajaran 2019/2020
Pamulang, Tangerang Selatan
PRAKTIKUM 1 PENGENALAN ALAT LABORATORIUM
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengenalan alat dan bahan untuk memperlancar pelaksanaan
praktikum mikrobiologi sangat penting. Alat-alat yang digunakan di dalam
laboratorium untuk praktikum mikrobilogi pada dasarnya terbagi menjadi
jenis gelas dan mekanik. Peralatan gelas contohnya tabung erlenmeyer,
sedangkan peralatan mekanik contohnya autoklaf. Pada saat di laboratorium,
mengetahui teknik-teknik dasar di laboratorium, diantaranya adalah
mengetahui cara-cara menggunakan alat-alat laboratorium dan
membersihkannya setelah digunakan sangatlah penting sebelum seorang
melakukan penelitiannya guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

B. Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui nama dan fungsi alat-alat laboratorium.
2. Untuk mengetahui cara penggunaan beberapa alat-alat laboratorium.
PEMBAHASAN

Mikrobiologi adalah kajian tentang mahluk hidup (organisme) berukuran


terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroorganisme
meliputi protozoa, algae (ganggang), fungi (jamur), lichenes, bakteri, dan
virus. Keseluruhan mikroorganisme tersebut berpengaruh penting pada
pertanian.
Mikrobiologi merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang terpenting
dan mengasyikkan untuk dipelajari. Tidak hanya sebagai ilmu biologi dasar
yang memberikan pengertian-pengertian tentang asas-asas kimia dan fisika
dalam proses kehidupan, tetapi juga sebagai ilmu terapan yang penting.
Berikut akan dijelaskan fungsi dari alat-alat dan bahan dalam praktikum
mikrobiologi.

1. Autoklaf (Autoclave)
Autoclave adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan
bahan yang digunakan dalam Mikrobiologi melalui penggunaan uap air
panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi. atau
sekitar 1 atm. dan dengan suhu 121 C (250 F). Jadi tekanan yang bekerja ke
seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi 2 (15 Psi = 15 pounds
per square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15 menit untuk
121 C.
2. Inkubator (Incubator)
Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba
pada suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan
pengatur waktu. Kisaran suhu untuk inkubator produksi Heraeus B5042
misalnya adalah 10-70 C.

3. Hot plate stirrer dan Stirrer bar


Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk
menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang
terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat
proses homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan batang magnet Hot
plate dan magnetic stirrer mampu menghomogenkan sampai sangat
lambat sampai 1600 rpm dan dapat dipanaskan sampai 425 C.
4. Colony counter
Alat ini berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang
tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawan petri karena adanya kaca
pembesar dan lampu. Selain itu alat tersebut dilengkapi dengan
skala/kuadran yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan
koloni sangat banyak. Jumlah koloni pada Cawan Petri dapat ditandai
dan dihitung otomatis yang dapat di-reset.

5. Cawan Petri (Petri Dish)


Cawan Petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme.
Medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas
sebagai penutup. Cawan petri tersedia dalam berbagai macam ukuran,
diameter cawan yang biasa berdiameter 15 cm dapat menampung media
sebanyak 15-20 ml, sedangkan cawan berdiameter 9 cm kira-kira cukup
diisi media sebanyak 10 ml.
6. Tabung reaksi (Reaction Tube / Test Tube)
Di dalam Mikrobiologi, tabung reaksi digunakan untuk uji-uji
biokimiawi dan memelihara mikroba.Tabung reaksi dapat diisi media
padat maupun cair. Tutup tabung reaksi dapat berupa kapas, tutup metal,
tutup plastik atau aluminium foil. Media padat yang dimasukkan ke
tabung reaksi dapat diatur menjadi 2 bentuk menurut fungsinya, yaitu
media agar tegak (deep tube agar) dan agar miring (slants agar). Untuk
membuat agar miring, perlu diperhatikan tentang kemiringan media
yaitu luas permukaan yang kontak dengan udara tidak terlalu sempit atau
tidak terlalu lebar dan hindari jarak media yang terlalu dekat dengan
mulut tabung karena memperbesar resiko kontaminasi. Kapas dapat
dijadikan penutup mulut tabung yang berisi biakan. Untuk alasan
efisiensi, media yang ditambahkan berkisar 10-12 ml tiap tabung.

7. Labu Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask)


Berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan. Labu
Erlenmeyer dapat digunakan untuk meracik dan menghomogenkan
bahan-bahan komposisi media, menampung akuades, kultivasi mikroba
dalam kultur cair, dll. Terdapat beberapa pilihan berdasarkan volume
cairan yang dapat ditampungnya yaitu 25 ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml, 300
ml, 500 ml, 1000 ml, dsb.
8. Gelas ukur (Graduated Cylinder)
Berguna untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu
Erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala
volumenya. Pada saat mengukur volume larutan, sebaiknya volume
tersebut ditentukan berdasarkan meniskus cekung larutan.

9. Mortir dan stamper


Mortir dan stamper digunakan untuk menumbuk atau menghancurkan
materi.

10. Beaker Glass


Beaker glass merupakan alat yang memiliki banyak fungsi. Di dalam
Mikrobiologi, dapat digunakan untuk preparasi media media,
menampung aquadest.

11. Lampu spiritus /Pembakar Bunsen (Bunsen Burner)


Salah satu alat yang berfungsi untuk menciptakan kondisi yang steril
adalah pembakar Bunsen. Api yang menyala dapat membuat aliran udara
karena oksigen dikonsumsi dari bawah dan diharapkan kontaminan ikut
terbakar dalam pola aliran udara tersebut. Untuk sterilisasi jarum ose atau
yang lain, bagian api yang paling cocok untuk memijarkannya adalah
bagian api yang berwarna biru (paling panas). Perubahan Bunsen dapat
menggunakan bahan bakar gas atau metanol.

12. Jarum ose/Inokulum


Jarum inokulum berfungsi untuk memindahkan biakan untuk
ditanam/ditumbuhkan ke media baru. Jarum inokulum biasanya terbuat
dari kawat chrome atau platinum sehingga dapat berpijar jika terkena
panas. Bentuk ujung jarum dapat berbentuk lingkaran (loop) dan disebut
ose atau inoculating loop/transfer loop, dan yang berbentuk lurus disebut
inoculating needle/Transfer needle. Inoculating loop cocok untuk
melakukan streak di permukaan agar, sedangkan inoculating needle
cocok digunakan untuk inokulasi secara tusukan pada agar tegak (stab
inoculating)

13. Pinset
Pinset memiliki banyak fungsi diantaranya adalah untuk mengambil
benda dengan menjepit misalnya saat memindahkan cakram antibiotik.

14. Pipet Filler/Bola Karet


Filler adalah alat untuk menyedot larutan yang dapat dipasang pada
pangkal pipet ukur. Karet sebagai bahan filler merupakan karet yang
resisten bahan kimia. Filler memiliki 3 saluran yang masing-masing
saluran memiliki katup. Katup yang bersimbol A (aspirate) berguna
untuk mengeluarkan udara dari gelembung. S(suction) merupakan katup
yang jika ditekan maka cairan dari ujung pipet akan tersedot ke atas.
Kemudian katup E (exhaust) berfungsi untuk mengeluarkan cairan dari
pipet ukur.
15. Spatula
Spatula yaitu alat untuk mengambil bahan/objek.

16. Batang pengaduk


Batang pengaduk yaitu alat untuk mengaduk bahan agar tercampur
homogen atau merata.

17. Kaca arloji


Kaca arloji yaitu alat untuk untuk menimbang bahan kimia yang
berwujud padat atau kristal.
18. Batang L
Batang L yaitu alat untuk menyebarkan cairan dipermukaan media
agar supaya bakteri yang tersuspensi dalam cairan tersebut tersebar
merata.

19. Timbangan digital


Timbangan digital untuk menimbang media dan juga sample atau contoh
uji.

20. Mikroskop
Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat
mengamati obyek yang berukuran sangat kecil (mikroskopis)
PROSEDUR KERJA

A. Prosedur kerja autoklaf

1. Sebelum melakukan sterilisasi, periksa dahulu banyaknya air dalam autoklaf.


Jika air kurang dari batas yang ditentukan, maka harus ditambah air sampai
batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya
kerak dan karat.
2. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol bertutup, maka
tutup harus dikendorkan.
3. Tutup autoklaf dengan pas dan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar
tidak ada uap yang keluar dari bibir autoklaf. Klep pengaman jangan di
kencangkan terlebih dahulu.
4. Nyalakan autoklaf, diatur timer dengan waktu minimal 15 meni yaitu pada
suhu 121 C.
5. Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen
autoklaf dan terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman
ditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15
menit dimulai sejak tekanan mencapai 1 atm.
6. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen
turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada
penunjuk tekanan menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman
dibuka dan keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati.

B. Prosedur kerja inkubator

1. Putar tombol power ke arah kiri (lampu power hijau menyala).


2. Atur suhu dalam incubator dengan menekan tombol set.
3. Sambil menekan tombol set, putarlah tombol di sebeklah kanan atas tombol
set
4. hingga mnencapai suhu yang di inginkan.
5. Setelah suhu yang diinginkan selesai diatur, lepaskan tombol set. Inkubator
akan
6. menyesuaikan setingan suhu secara otomatis setelah beberapa menit.
7. Masukkan mikroba, biasanya jika menggunakan cawan petri sebelumnya
dibungkus kertas terlebih dahulu.

C. Prosedur kerja hotplate

1. Tancapkan kabel power ke sumber listrik.


2. Atur suhu yang diinginkan dengan memutar Tombol Heat.
3. Lampu indicator menyala menandakan unit sedang bekerja.
4. Setiap nilai yang ditetapkan akan dipertahankan apabila perangkat
5. Dimatikan atau terputus dari hubungan listrik.

D. Prosedur kerja mikroskop

1. Atur penerangan dengan menggunakan alat penerangan yang terdapat di


bawah stage.
2. Gunakan objektif perbesaran 10x.
3. Putar pengatur kasar supaya objektif bergerak ke atas sehingga dapat di atur
jarak tepat antara objektif dan objek.
4. Atur diafragma sehingga mendapat banyak cahaya yang masuk.
5. Pasang preparat, letakkan tepat di atas lubang stage.
6. Jepit dengan penjepit preparat.

7. Turunkan obejektif sesuai dengan keperluan. Dalam hal ini jangan terlalu
rendah untuk menurunkan objektif, atau bahkan sampai berimpit dengan
okuler, karena preparat akan rusak dan pecah.
8. Lihat okuler dengan mata kiri. Dalam hal ini kedua mata pengamat tetap
dalam keadaan terbuka. Usahakan jangan sampai menutup mata kanan,
karena akan menyebabkan mata pengamat menjadi silindris.
9. Atur pengatur kasar sebaik mungkin sehingga mendapatkan gambar yang
diinginkan dari objek yang diamati.
10. Ganti objektif perbesarn 10x dengan perbesaran objektif yang lebih besar
dari perbesaran sebelumnya. Dalam hal ini perbesaran bayangan dapat
dihitung dengan mengalihkan perbesaran objektif dan perbesaran okulernya.
11. Putar pengatur halus sehingga didapat gambar yang diinginkan dengan jelas.
12. Setelah seluruh kegiatan pengamtan objek selesai, ambil preparat dari
mikroskop, tekan tombol OFF, lalu bersihkan lensa mikroskop dengan
alkohol kembali dan kembalikan mikroskop pada posisi semula.

KESIMPULAN

1. Dapat mengetahui nama dan fungsi alat-alat laboratorium


2. Dapat mengetahui cara penggunaan beberapa alat-alat laboratorium
DAFTAR PUSTAKA

http://ikifa.ac.id/ikifa/docs/upmi/INSTRUKSI%20KERJA.pdf (Akses pada


tanggal 21 januari 2020)

http://sainstkim.teknik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2015/05/INSTRUKSI-KERJ
A-ALAT-hotplate-labtech.pdf (Akses pada tanggal 21 januari 2020)

https://faperta.untidar.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/PANDUAN-PRAKTIK
UM-MIKROBIOLOGI-2019-Peternakan-Baru.pdf (Akses pada tanggal 23
januari 2020)

http://biologi.fmipa.unand.ac.id/images/Download/Diktat%20Praktikum/Wajib/P
ETUNJUK%20PRAKTIKUM%20MIKROBIOLOGI%202015.pdf (Akses pada
tanggal 23 januar 2020i)
http://mahasiswa.ung.ac.id/613413012/home/2016/7/27/1-pengenalan-alat-dan-m
ikrobiologi.html (Akses pada tanggal 23 januari 2020)

Anda mungkin juga menyukai