Anda di halaman 1dari 12

KONSEP – KONSEP DASAR STRATEGI DAN MANAJEMEN STRATEGI

MATA KULAH : STRATEGI KORPORASI


DOSEN PENGAMPU : Dr. Indarto, SE,Msi
HARI/JAM : RABU/N.3.9/20.00
NAMA KELOPOK 6 :

1. M. Ridwan B.131.17.0030
2. Riski Prastowo B.131.17.
3. Seger Decki .R B.131.17.0014
4. Gladis Ayu Hapsari B.131.17.0094
5. Ridwan Nur .W B.131.17.0119
6. Farah Nailia .R B.131.17.0125
7. Etik Mahaewati B.131.17.0276

FAKULTAS EKONOMI S1 MANAJEMEN


UNIVERSITAS SEMARANG
2019
Pengertian Strategik

Asal kata “strategi” adalah turunan dari kata dalam bahasa Yunani,
strategos.

Pengertian strategi menurut Glueck dan Jauch adalah Rencana yang


disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis
perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang dirancang untuk memastikan
bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat
oleh organisasi.

Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut :

Pengertian Umum

Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang


berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara
atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.

Pengertian Khusus

Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa


meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang
apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian,
strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari
apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan
pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan
perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.

Jadi dapat disimpulkan secara singkat bahwa strategi adalah rencana


jangka panjang dengan diikuti tindakan-tindakan yang ditujukan untuk mencapai
tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan analisis dan
pengamatan lingkungan.

Pengertian Manajemen Strategik


Pengertian manajemen strategis menurut J. David Hunger dan Thomas L.
Wheelen adalah “Strategic Management is that a set of managerial decisions and
actions that determines the long-run performance of a corporation”, dan jika
diterjemahkan secara bebas maka Manajemen strategis adalah serangkaian
keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam
jangka panjang.

Pengertian manajemen strategis menurut Pearch dan Robinson (1997)


dikatakan bahwa manajemen stratejik adalah kumpulan dan tindakan yang
menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-
rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi.
Pengertian manajemen strategi menurut Fred R. David adalah bahwa manajemen
strategi adalah seni dan ilmu untuk memformulasi, menginplementasi, dan
mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat
mencapai tujuan.
Pengertian manajemen strategis menurut Lawrence R. Jauch dan Wiliam
F. Gluech (Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan, 1998) : Manajemen
Strategis adalah sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada
penyusunan suatu strategi atau sejumlah strategi yang efektif untuk membantu
mencapai sasaran perusahaan.
Jadi secara umum dapat dijelaskan bahwa manajemen strategis merupakan proses
atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan
menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan
dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk
mencapai tujuan.

Oleh karena itu manajemen strategi sangat penting bagi suatu organisasi/
perusahaan di dunia bisnis karena :
 Memberikan arah pencapaian tujuan organisasi/ perusahaan
 Membantu memikirkan kepentingan berbagai pihak
 Dapat mengantisipasi setiap perubahan kembali secara merata
 Berhubungan dengan efisiensi dan efektifitas

Hirarki Strategi
Strategi-strategi itu berinteraksi erat dan berkelanjutan serta harus
diintegrasikan dengan baik demi kesuksesan perusahaan.Pelaksanaan khususnya
sangat bervariasi antar satu perusahaan.

Manajemen strategik dimulai dari satu atau semua level hirarki dalam organisasi.

Lima Elemen Dasar Proses Manajemen Strategik :

1. Menetapkan visi, misi dan tujuan organisasi


2. Pengamatan Lingkungan
3. Perumusan dan Pemilihan Strategi
4. Implementasi strategi
5. Evaluasi kinerja dan Pengendalian/tindakan koreksi
6. Model manajemen strategik

Model manajemen strategik dimulai dari pengamatan lingkungan ke


perumusan strategi (termasuk penetapan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan)
diteruskan ke implementasi strategi (termasuk pengembangan program, anggaran,
dan prosedur), dan terakhir evaluasi dan pengendalian.

MENETAPKAN TUJUAN PERUSAHAAN


Tujuan perusahaan adalah hasil akhir aktivitas perencanaan yang telah
dietapkan perusahaan. Tujuan perusahaan merumuskan apa yang akan
diselesaikan dan kapan akan diselesaikan, dan sebaiknya diukur jika
memungkinkan. Jadi tujuan perusahaan adalah hasil akhir yang ingin dicapai
perusahaan. Pencapaian tujuan perusahaan merupakan hasil dari penyelesaian misi
perusahaan.

Beberapa bidang dimana perusahaan perlu membuat tujuan dan sasaran adalah :

1. Profitabilitas (laba bersih yang ingin diapai)


2. Efisiensi (biaya rendah)
3. Pertumbuhan (kenaikan aset, total penjualan dsb)
4. Kekayaan pemegang saham (dividen dan apresiasi harga saham)
5. Penggunaan sumber daya (ROE atau ROI)
6. Reputasi ( diperhitungkan sebagai perusahaan yang “terkenal”)
7. Kontribusi untuk karyawan ( keamanan kerja, upah)
8. Kontribusi untuk lingkungan (pajak, amal, CSR, produk bermanfaat)
9. Kepemimpinan pasar (pangsa pasar)
10. Kepemimpinan teknologi (inovasi, kreatifitas)
11. Kelangsungan hidup (menghindari kebangkrutan); dan atau
12. Kebutuhan pribadi manajemen puncak ( menggunakan peruahaan untuk
tujuan pribadi, seperti menyediakan pekerjaan untuk keluarga)

Tujuan perusahaan menyediakan dasar untuk perencanaan, pengorganisasian,


permotivasian dan pengendalian. Tujuan ditetapkan sebagai petunjuk dalam
pengambilan keputusan, meningkatkan efisiensi serta menjadi petunjuk untuk
melakukan performance appraisal. Tanpa tujuan dan komunikasi yang efektif,
perilaku dalam perusahaan dapat tersesat keberbagai arah.

Secara umum, tujuan perusahaan biasanya dikatagorikan dalam dua jenis, yaitu
tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek adalah
sasaran perusahaan yang ingindicapai biasanya dalam kurun waktu satu sampai
dua tahun. Tujuan jangka panjang adalah sasaran perusahaan yang ingin dicapai
untuk kurun waktu dua sampai lima tahun.
Baik buruknya suatu tujuan secara umum biasanya ditentukan oleh bagaimana
tujuan tersebut benar-benar berguna bagi perusahaan.

Beberapa petunjuk yang dapat membantu manajemen membuat tujuan yang


berkualitas, yaitu :

1. Mengembangkan tujuan perusahaan secara spesifik


2. Menyusun tujuan perusahaan yang mampu dicapai
3. Membentuk tujuan perusahaan yang sifatnya fleksibel
4. Membentuk tujuan perusahaan yang dapat diukur
5. Mengembangkan tujuan perusahaan yang konsistn baik dalam jangka
pendek maupun dalam jangka panjang.
Tingkatan Strategi

a Enterprise Strategy
Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat. Masyarakat adalah
kelompok yang berada di luar organisasi yang tidak dapat dikontrol. Di dalam,
ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti kelompok penekan, kelompok
politik dan kelompok sosial lainnya. Jadi dalam strategi enterprise terlihat relasi
antara organisasi dan masyarakat luar, sejauh interaksi itu akan dilakukan
sehingga dapat menguntungkan organisasi. Strategi itu juga menampakkan bahwa
organisasi sungguh-sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang
baik terhadap tuntutan dan kebutuhan masyarakat.
b. Corporate Strategy
Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga sering disebut
Grand Strategy yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasi.
Bagaimana misi itu dijalankan, hal ini memerlukan keputusan-keputusan stratejik
dan perencanaan stratejik yang selayaknya juga disiapkan oleh setiap organisasi.
c. Business Strategy
Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaimana merebut pasaran di
tengah masyarakat. Bagaimana menempatkan organisasi di hati para penguasa,
para pengusaha, para donor dan sebagainya untuk memperoleh keuntungan
stratejik yang sekaligus mampu menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat
yang lebih baik.
d. Functional Strategy
Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang
suksesnya strategi lain
Strategi functional ekonomi, mencakup fungsi-fungsi yang memungkinkan
organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang sehat, berkaitan dengan
keuangan, pemasaran, sumber daya, penelitian dan pengembangan
1. Strategi functional manajemen, mencakup fungsi-fungsi manajemen
yaitu planning, organizing, implementating, controlling, staffing,
leading, motivating, communicating,
decision making, representing, dan integrating.
2. Strategi isu stratejik, fungsi utamanya ialah mengontrol lingkungan,
baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang
belum diketahui atau yang selalu berubah (J. Salusu, p 101, 1996).
Tingkat-tingkat strategi itu merupakan kesatuan yang bulat dan menjadi isyarat
bagi setiap pengambil keputusan tertinggi bahwa mengelola organisasi tidak boleh
dilihat dari sudut kerapian administratif semata, tetapi juga hendaknya
memperhitungkan soal “kesehatan” organisasi dari sudut ekonomi (J. Salusu, p
104, 1996).

Model manajemen strategi

a. Visi dan Misi


Visi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan merupakan cita-cita tentang
keadaan di masa datang yang ingin diwujudkan oleh seluruh personel perusahaan,
mulai dari jenjang yang paling atas sampai yang paling bawah. Misi adalah
penjabaran secara tertulis mengenai visi agar visi mudah dimengerti atau jelas
bagi seluruh staf perusahaan.
b. Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal
Realisasi misi perusahaan akan menjadi sulit dilakukan jika perusahaan
tidak berinteraksi dengan lingkungan eksternalnya. Oleh karena itu, tindakan
untuk mengetahui dan menganalisis lingkungan eksternalnya menjadi sangat
penting karena pada hakikatnya kondisi lingkungan eksternal berada di luar
kendali organisasi. Selain pemahaman kondisi lingkungan eksternal, pemahaman
kondisi lingkungan internal perusahaan secara luas dan mendalam juga perlu
dilakukan. Oleh karena itu, strategi yang dibuat perlu bersifat konsisten dan
realistis sesuai dengan situasi dan kondisinya. Berdasarkan pemahaman
lingkungan internal ini, hendaknya kelemahan dan juga kekuatan yang dimiliki
perusahaan dapat diketahui. Selain itu, perusahaan perlu mencermati peluang yang
ada dan memanfaatkannya agar perusahaan memiliki keunggulan kompetitif.
c. Analisis Pilihan Strategi
Pada dasarnya setiap perusahaan, dalam menjalankan usahanya,
mempunyai strategi. Namun, para pimpinan perusahaan kadang-kadang tidak tahu
atau tidak menyadarinya. Bentuk strategi berbeda-beda antar-industri,
antarperusahaan, dan bahkan antar-situasi. Namun ada sejumlah strategi yang
sudah umum diketahui, dimana strategi-strategi ini dapat diterapkan pada berbagai
bentuk industri dan ukuran perusahaan. Strategi-strategi ini dikelompokkan
sebagai strategi generic. Dari bermacam-macam strategi dalam kelompok strategi
generic ini akan dipilih salah satu atau kombinasi beberapa strategi induk (grand
strategy) dengan menggunakan cara-cara tertentu.

d. Sasaran Jangka Panjang


Upaya pencapaian tujuan perusahaan merupakan suatu proses
berkesinambungan yang memerlukan tahapan. Untuk menentukan apakah suatu
tahapan sudah dicapai atau belum diperlukan suatu tolak ukur, misalnya kurun
waktu dan hasil yang ingin dicapai dirumuskan secara jelas, yaitu dengan angka-
angka kuantitatif. Pembuatan sasaran jangka panjang ini mengacu kepada strategi
induk yang telah ditetapkan sebelumnya.
e. Strategi Fungsional
Langkah penting implementasi strategi induk dilakukan dengan membagi-
baginya ke dalam berbagai sasaran jangka pendek, misalnya dalam jangka waktu
tahunan, secara berkesinambungan dengan memperhatikan skala prioritas serta
dapat diukur. Sasaran jangka pendek ini hendaknya mengacu pada strategi
fungisonal yang sifatnya operasional.
Strategi fungsional yang sifatnya lebih operasional ini mengarah berbagai bidang
fungsional dalam perusahaan untuk memperjelas hubungan makna strategi utama
dengan identifikasi rincian yang sifatnya spesifik. Strategi fungsional menjadi
penuntun dalam melakukan berbagai aktivitas agar konsisten bukan hanya dengan
strategi utamanyan saja, melainkan juga dengan strategi bidang fungsional
lainnya. Dalam organisasi perusahaan yang konvesional, bidang-bidang
fungsional utamanya adalah bidang keuangan, SDM, produksi dan operasi, serta
bidang pemasaran.
f. Program, Pelaksanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Agar sasaran yang ingin diraih dapat direalisasikan dengan strategi yang
telah ditetapkan, strategi perlu ditindaklanjuti dengan pelaksanaan (action).
Pelaksanaan tidak efektif bila tidak didahului dengan perencanaan. Perencanaan
yang baik minimal mengandung asas-asas untuk mencapai tujuan, realistis dan
wajar, efisien serta merupakan cerminan dari strategi dan kebijakan perusahaan.
Pengendalian atau pengawasan dimaksudkan untuk lebih menjamin bahwa semua
kegiatan yang diselenggarakan oleh perusahaan hendaknya didasarkan pada
rencana yang telah disepakati, sehingga sasaran tidak menyimpang. Jika hasil
evaluasi pekerjaan diketahui bahwa ada faktor X yang mengakibatkan terjadinya
penyimpangan kerja dari rencana yang ada, dan memang disebabkan salah asumsi
atau oleh hal-hal lain yang sifatnya uncontrollable, maka rencana perlu direvisi
ulang

5. Manfaat manajemen strategi


Manfaat manajemen strategis menurut David (2002:15) adalah:
1. Membantu oganisasi membuat strategi yang lebih baik dengan
menggunakan pendekatan yang lebih sistematis, logis, rasional pada
pilihan strategis.
2. Merupakan sebuah proses bukan keputusan atau dokumen. Tujuan utama
dari proses adalah mencapai pengertian dan komitmen dari semua manajer
dan karyawan.
3. Proses menyediakan pemberdayaan individual. Pemberdayaan adalah
tindakan memperkuat pengertian karyawan mengenai efektivitas dengan
mendorong dan menghargai mereka untuk berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan dan atihan inisiatif serta imajinasi.
4. Mendatangkan laba
5. Meningkatkan kesadaran ancaman eksternal
6. Pemahaman yang lebih baik mengenai strategi pesaing
7. Meningkatnya produktivitas karyawan
8. Berkurangnya penolakan terhadap perubahan
9. Pemahaman yang lebih jelas mengenai hubungan prestasi penghargaan

Manfaat Manajemen Strategis secara umum:


1) Aktivitas formulasi strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan
dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi perusahaan
2) Proses manajemen strategi akan memberikan hasil keputusan terbaik
dikarenakan interaksi kelompok mengumpulkan berbagai strategi yang
lebih besar
3) Keterlibatan karyawan di dalam formulasi strategi akan dapat
memperbaiki pengertian mereka atas penghargaan produktivitas did lam
setiap perencanaan strategi dan dengan demikian dapat mempertinggi
motivasi kerja mereka
4) Penerapan manajemn strategi membuat manajemen perusahaan menjadi
lebih peka terhadap ancaman yang datang dari luar perusahaan
5) Hasil penelitian menunjukkan bahwa organisasi yang menggunakan
konsep manajemen strategi akan lebih profitable (menguntungkan) dan
lebih berhasil daripada yang tidak menerapkannya.

Manajemen Strategik dalam perusahaan kecil, organisasi nirlaba, dan pemerintah


Suatu organisasi pada dasarnya bisa dibedakan menjadi dua kategori:
a. Organisasi bisnis/komersial (swasta)
Organisasi ini adalah organisasi yang bertujuan mendapatkan laba
sebanyak-banyaknya bagi pemilik.
b. Organisasi non-komersial (sektor publik)
kegiatannya lebih banyak berhubungan dengan aktivitas sosial dan
pelayanan masyarakat. Contohnya, lembaga pemerintahan, partai politik, yayasan,
sekolah, universitas, rumah sakit dan organisasi sejenis lainnya. Dari sudut
pandang kepemilikan, organisasi ini dimiliki secara kolektif oleh
masyarakat/publik. Atas dasar itu, organisasi ini dinamakan sebagai organisasi
sektor publik.

Kategori organisasi jenis sebenarnya masih bisa diklasifilcasikan lagi menjadi:


a. Lembaga Pemerintahan
organisasi pemerintahan, baik pemerintah pusat dan daerah. Secara
operasional, organisasi ini diselenggarakan oleh pemerintah, dengan kata
lain pengelolanya adalah pemerintah dan pemiliknya adalah warga negara.
b. Lembaga Non-pemerintahan (Organisasi Nirlaba)
Organisasi yang merupakan bagian dari subklasifikasi ini adalah
organisasi yang didirikan oleh masyarakat, baik dalam bentuk yayasan, organisasi
profesi, partai politik, maupun organisasi keagamaan. Secara operasional
organisasi ini tidak mencari laba dan juga tidak diselenggarakan oleh pemerintah.
Pengelolanya adalah orang-orang yang dipercaya oleh masyarakat, dan
pemiliknya adalah masyarakat.
Berdasarkan pembahasan di atas, kita bisa memahami bahwa karakteristik
organisasi nirlaba berbeda dengan organisasi bisnis. Perbedaan utamanya adalah
pada cara organisasi tersebut memperoleh sumber daya. Organisasi bisnis
memperoleh sumber daya dari modal pemilik atau setoran pemilik, sedangkan
organisasi nirlaba memperoleh sumber daya dari sumbangan anggota atau
masyarakat, baik yang mengikat maupun tidak mengikat. Identifikasi perlu kita
lakukan, karena pada kenyataannya, organisasi sektor publik (terutama organisasi
nirlaba) juga bisa menawarkan produk/jasa yang tidak berbeda dengan organisasi
bisnis.
Manajemen Strategis dalam Perusahaan Kecil
Kurangnya pengetahuan tentang Manajemen Strategi pada bisnis kecil
merupakan hambatan yang serius bagi pebisnis kecil, masalah lainnya adalah
modal yang kurang memadai untuk memanfaatkan peluang eksternal dan
pemahaman kerangka acauan sehari-hari. Risetpun menunjukkan bahwa
manajemen strategi pada perusahaan kecil lebih informal daripada perusahaan
besar, tetapi perusahaan kecil yang menggunakan manajemen strategis lebih
berhasil dibanding dengan yang tidak menggunakan.

Anda mungkin juga menyukai