Generasi muda lebih suka melestarikan bahasa gaul dan bahasa asing
ketimbang bahasa daerahnya sendiri. Budaya dan nilai-nilai yang berlaku di anak
muda saat ini telah mengenyampingkan bahasa daerah. Mereka ter-"hipnotis"
akan kemewahan semata dari bahasa gaul yang berkembang dalam keseharian.
Tak lagi ada kesadaran bahwa bahasa daerah adalah warisan budaya luhur yang
harus dilestarikan. Mereka tal lagi sadar bahwa mereka telah "membunuh"
khazanah budayanyasendiri.
Selain faktor internal itu, kita pun perlu melihat faktor eksternal yang
bertanggung jawab atas pudarnya bahasa daerah ini :
bangsa ini.
Nim : B.131.17.0030