Anda di halaman 1dari 4

Dilihat secara normatif, Aceh, sebagai salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki banyak titik

wisata, warisan sejarah, hingga kekayaan budaya. poin poin penting yang dimiliki aceh ini sudah
seyogyanya kita harus jaga dan lestarikan, terkusus kekayaan budaya, salah satu bentuk penjagaan
kekayaan budaya yang dapat kita lkukan adalah dengan menjaga kelestarian bahsa daerah itu
sendiri. makanya penting diadakannya revitalisasi bahsa daerah.

Kepala Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra, Imam Budi Utomo mengatakan seluruh
pemangku kepentingan harus bergotong royong untuk mendukung terlaksananya program revitalisasi bahasa
daerah. "Hal ini karena bahasa daerah merupakah khazanah kekayaan budaya dan perlindungan bahasa daerah
merupakan amanat peraturan perundang-undangan,"

Menurut pemerintah dalam situs resmi Kemendikbud mengatakan Tujuan revitalisasi bahasa daerah ini,
pertama, para penutur muda akan menjadi penutur aktif bahasa daerah dan mempelajari bahasa daerah dengan
penuh suka cita melalui media yang mereka sukai. "Kedua, rakan lon, menjaga kelangsungan hidup bahasa dan
sastra daerah. Ketiga, menciptakan ruang kreativitas dan kemerdekaan bagi para penutur bahasa daerah untuk
mempertahankan bahasanya, dan keempat, menemukan fungsi dan rumah baru dari sebuah bahasa dan sastra
daerah

Joleha Nacikit dalam artikel PENTINGNYA MELESTARIKAN BAHASA DAERAH menuturkan Bahasa
daerah adalah kekayaan terakhir sebuah bangsa sebagai bukti adanya peradaban, seni dan budaya bahkan
eksistensi bangsa itu sendiri yang diwariskan baik secara lisan maupun tulisan

Namun sayang melepah that sayang, Kekayaan luar


biasa ini rakan loen, tanpa kita sadari perlahan lenyap
dan punah di negeri ini.

Menurut data Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan


Kebudayaan PBB (Unesco: United Nations Education,
Social and Culture Organization) pada 2014
menyebutkan bahwa sebanyak 3000 dari 6000 bahasa di
dunia hampir punah,

Sedangkan di Indonesia menurut hasil penelitian


Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bahwa
dari 746 bahasa daerah yang ada di tanah air sebanyak
169 bahasa terancam punah dengan kondisi jumlah
penutur di bawah 500 orang,

jika kita menatap masa depan, di aceh sendiri, rakan


loen memliki kuarng lebih 13 bahasa yang mewakili
dari 13 suku yang menetap di Aceh yang akan terus
berkurang penuturnya hari demi hari, syedara lon, hal
ini menimbulkan banyak kekhawatiran,

padahal man jahila ashla, lam yusbib far’a abada,kitab


jamiul bayan.

jika ulik dari sisi fungsionalitas, bahasa daerah ini


sendiri memgenang peranan yang sangat besar besar
seperti:

Bahasa daerah memegang peranan penting sebagai


indentitas, ciri khas, alat komunikasi, dan instrument
selama berabad-abad hingga ribuan tahun lewat lisan
dan tulisan. sebagai cir khas dan identitas bangsa,
bahasa daerah ini pastinya akan Menimbulkan
Keakraban ketika digunakan dalam berkomunikasi.
Fungsi edukatif bahasa daerah, bahsa daerah sejatinya
dijadikan sebagai sarana pengembanagan dan
pendukung kebudayaan daerah, saat ini terdapat banyak
sekali buku yang berbahasa daerah atau ada beberapa
ahli sejarah yang hanya bisa menggunakan bahasa
daerah guna dapat memaksimalkan penyerapa ilmu, kita
harus mahir dalam berkomunikasi dengan bahsa daerah
tersebut. bahasa daerah juga dapat digunakn sebagai
bahsa pengantar dalam tahap awal pendidikan.

Bahsa daerah juga berfungsi sebagai pemasok kosa kata


di dalam Bahasa Indonesia yang belum ada
padanannya, Sementara untuk Bahasa Asing, Prof.
Dadang menjelaskan kedudukannya berfungsi sebagai
penunjang komunikasi internasional seperti diplomasi
dan politik. , berdasarkan perhitungan, kosakata bahasa
Aceh yang sudah masuk dalam KBBI Edisi V sekitar
250 lema, “kemamah” ‘ikan kayu, “jendrang” ‘batang
padi di sawah yang masih panjang setelah dipotong
tangkainya’, “semong” ‘tsunami’ dan masih banyak
lagi….

Selain inisiasi-inisiasi yang dilakukan pemerintah, kita


sebagai masyarakat lokal juga harus mampu membantu
tanggung jawab revitalisasi bahasa daerah di daerah kita
masing-masing, seperti 1. memanfaatkan bahsa daerah
sekurang-kurangnya untuk penuturan bersama keluarga
di rumah 2, menyelenggarakan acara yang dapat
melestarikan bahsa daerah 3, menggunakan bahasa
daerah di industri pariwisata, seperti penempatan nama
jalan, tempat tempat khusus atau bisa juga dengan
menggunakan bahsa daerah pada saat mengarahkan
wisatawan.

saya sangat percaya dengan inisiasi dan gotong royng


yang kita lakukan bersama kita dapat meningkatkan
kebahasaan daerah-daerah yang di Indonesia dan daerah
saya di Aceh terkhusunya, hingga nama Aceh terus
melesat dan terngiang di telinga kita semua, Aceh bak
mata donya.

Anda mungkin juga menyukai