DISUSUN
OLEH :
1. CHAIRUNISYA
2. DEVI NOVITA SARI
3. EKA SARIANI GINTING
4. HENNI HERVANA
5. HENI PURNAMA SARI PANJAITAN
6. KIKI ELSEN PURBA
Disetujui Oleh :
(Duma Farida Panjaitan, S.Pd, S,Kep, Ns) (M. Dasril Samura, S.Kep,Ns, M.Kes)
Diketahui oleh:
Deli Tua
Puji dan syukur yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas
segala berkat dan rahmatnya yang telah memberikan nafas kehidupan pada penulis, karena dengan berkat
dan karunia-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan studi kasus di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi
Sumatera Utara Medan. Adapun judul makalah ini adalah :
Makalah ini disusun untuk melengkapai syarat menyelesaikan tugas-tugas Program Studi
Diploma III Akper Deli Husada Deli Tua, serta dapat mengimplementasikan Ilmu Keperawatan Jiwa.
Dalam menyusun makalah ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan, nasehat dan bantuan. Oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Candra Safe’I, SpOG sebagai Direktur Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara
yang telah mengizinkan penulis untuk melaksanakan praktek belajar lapangan di Rumah Sakit
Jiwa Provinsi daerah Sumatera Utara.
2. Ibu Duma Farida Panjaitan, S.Pd, S.Kep, Ns, selaku Kepala Bidang Keperawatan Rumah Sakit
Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan sekaligus pembimbing dalam makalah ini, yang
telah banyak memberikan bimbingan, petunjuk, nasehat mulai dari awal sampai akhir sehingga
makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya.
3. Bapak Maximilianus Dasril Samura, S.Kep, Ns, M.Kes, selaku coordinator jiwa dari Akper Deli
Husada Deli Tua.
4. Ibu Kepala Ruangan Cempaka, seluruh perawat di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara
Medan, khususnya di Ruang Cempakayang telah mengizinkan penulis bertemu pasien langsung
dalam melakukan Asuhan Keperawatan.
5. Klien Ny. R, selaku pasien yang telah bersedia memberikan informasi yang diperlukan dalam
penulisan makalah ini.
6. Rekan-rekan Mahasiswa Program Studi Diploma III Akper Deli Husada Deli Tua khususnya 1
ruang kelompok Ruang Cempaka dan semua pihak yang telah membantu dalam penulisan
makalah ini dari awal sampai terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah
ini dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak yang telah
banyak membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
Hormat Kami
Penulis
DAFTAR ISI
A. Pengertian Halusinasi
B. Proses Terjadinya Masalah
C. Mekanisme Kooping
D. Tanda dan Gejala
E. Rentang Respon Halusinasi
F. Rentang Respon Halusinasi
G. Diagnose Keperawatan
H. Rencana Tindakan Keperawatan
1. Strategi Pelaksanaan Untuk Pasien
2. Strategi Pelaksanaan Untuk Keluarga
I. Evaluasi Keperawatan
A. Pengkajian .............................................................................................................. 17
B. Analisa data............................................................................................................. 26
C. Asuhan Keperawatan ............................................................................................. 28
A. Pengkajian .............................................................................................................. 59
B. Diagnose Keperawatan ........................................................................................... 60
C. Tahap Perencanaan ................................................................................................. 61
D. Implementasi .......................................................................................................... 63
E. Evaluasi .................................................................................................................. 64
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 66
B. Saran ...................................................................................................................... 66
PENDAHULUAN
Jika seorang individu tidak mempunyai ciri sehat jiwa maka individu tersebut mengalami
sakit jiwanya dan membutuhkan perawatan jiwa untuk merawat dan menyehatkan jiwa kembali.
Keperwatan jiwa adalah area khusus unuk praktek keperawatan yang menggunakan ilmu tingkah
laku manusia sebagai dasar, dan menggunakan diri sendiri secara trapeutik dalam meningkatkan,
mempertahankan, memulihkan kesehatan mental klien, dan kesehatan mental masyarakat dimana
klien berada ( Iyus Yosep, 2007).
Berdasarkan hasil laporan priode bulan september, pasien yang dirawat di ruang cempaka
didapatkan dari 22 pasien yang mengalami gangguan jiwa dengan masalah keperawatan
halusinasi, prilaku kekerasan, isolasi sosial, waham dan harga diri rendah. Dari hasil observasi
penulis masalah keperawatan gangguan sensorik persepsi : halusinasi pendengaran menepati
urutan pertama dengan jumlah 18 orang ( 82 % ) atau kasus terbanyak diruang Cempaka RSJ
Provinsi Sumatra Utara.
Dari fenomena tersebut, penulis tertarik dengan mengangkat judul dengan “ Asuhan
Keperawatan Klien Ny. R Gangguan Persepsi Sensorik Halusinasi Pendengaran di
Ruangan Cempaka RSJ Provinsi Sumatra Utara Medan “.
B. Tujuan Penulis
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran secara nyata dan lebih mendalam tentang pemberian asuhan
keperawatan pada klien dengan masalah utama halusinasi pendengaran.
2.Tujuan Khusus
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi penulis
Sebagai sarana dan alat untuk menambah pengetahuan dan memperoleh pengalaman
khususnya dibidang keperawatan jiwa.
2. Bagi institusi
Sebagai bahan acuan dalam kegiatan proses belajar dan bahan pustaka tentang asuhan
keperawatan jiwa khususnya halusinasi pendengaran.
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN HALUSINASI
Persepsi didefinisikan sebagai suatu proses diterimanya rangsang sampai rangsang itu
disadari dan dimengerti pengindraan atau sensasi : proses penerimaan rangsang ( Stuart,2007 )
Halusinasi adalah pengalaman panca indra tanpa adanya rangsangan stimulus misalnya
penderita mendengar suara – suara, bisikan ditelinganya padahal tidak ada sumber dari bisikan itu
( Hawari, 2005 ).
Halusinasi adalah sensasi panca indra tanpa adanya rangsangan.klien merasa melihat,
mendengar,membau, adanya rasanya raba dan rasa kecap meskipun tidak sesuatu rangsang yang
tertuju pada kelima indra tersebut ( Izzudin, 2005 )
1. Pendengaran
Mendengar suara kebisingan, paling sering suara orang. Suara berbentuk kebisingan yang
kurang jelas sampai kata – kata yang jelas berbicara tentang klien, bahkan sampai pada
percakapan lengkap antara dua orang yang mengalami halusinasi. Pikiran yang terdengar
dimana klien mendengar perkataan bahwa klien disuruh untuk melakukan sesuatu kadang
dapat membahayakan.
Halusinasi pendengaran adalah mendengar suara manusia, hewan atau mesin,barang, kejadian
alamiah dan musik dalam keadaan sadar tanpa adanya rangsangan apapun ( maramis,2005 ).
Halusinasi pendengaran adalah mendengar suara atau bunyi yang berkisar dari suara sederhana
sampai suara yang berbicara mengenai klien sehingga klien berespon terhadap suara atau
bunyi tersebut ( stuart,2007 ).
2. Penglihatan
Stimulus visual dalam bentuk kilatan cahaya,gambar geometris,gambar kartun,bayangan yang
rumit atau kompleks.bayangan bias yang menyenangkan atau manakutkan seperti melihat
monster.
3. Penciuman
Mambaui bau- bauan tertentu seperti bau darah,urin,dan feses umumnya bau – bauan yang
tidak menyenangkan. Halusinasi penghidung sering akibat struk, tumor,kejang, atau dimensia
4. Pengecapan
Merasa mengecap rasa seperti rasa darah,urin atau feses.
5. Perabaan
Mengalami nyeri atau ketidak nyamanan tanpa stimulus yang jelas. Rasa tersetrum listrik yang
datang dari tanah, benda mati atau orang lain.
6. Cenestetik
Merupakan fungsi tubuh seperti aliran darah di vena atau arteri, pencernaan makanan atau
pembentukan urine.
7. Kinistetik
Merupakan pergerakan sementara berdiri tanaa bergerak.
1. Faktor Predisposisi
Menurut Stuart ( 2007 ), faktor penyebab terjadinya halusinasi adalah :
1. Biologis
Abnormalitas perkembangan sistem saraf yang berhubungan dengan respon
neurobiologis yang maladaptif baru mulai dipahami. Ini ditunjukan oleh penelitian –
penelitian yang berikut :
1) Penelitian pencitraan otak sudah menunjukan keterlibatan otak yang lebih luas dalam
perkembangan skizofrenia. Lesi pada daerah frontal,temporal dan limbik
berhubungan dengan prilaku psikotik.
2) Beberapa zat kimia di otak sepert dopamin neurotransmitter yang berlebihan dan
masalah-masalah pada sistem reseptor dopamin dikaitkan dengan terjadinya
skizofrenia.
3) Pembesaran ventrikel dan penurunan massa kortikal menunjukkan terjadinya atropi
yang signitifkan pada ptak manusia.Pada anatomi otak klien dengan skizofrenia
kronis,ditemukan pelebaran lateral ventrikel,atropi kortexs bagian depan dan atropi
otak kecil (cerebelum).Temuan kelainan anatomi otak tersebut didukung oleh otopsi
(post-mortem).
2. Psikologis
Keluarga,pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi respon dan kondisi
psikologis klien.salah satu sikap atau keadaan yang dapat mempengaruhi gangguan
orientasi realitas adalah penolakan atau tindakan kekerasan dalam rentang
hidupnklien.
3. Sosial Budaya
Kondisi sosial budaya mempengaruhi gangguan orientasi realita
seperti:kemiskinan,konflik sosial budaya (perang,bencana alam) dan kehidupan yang
terisolasi disertai stress.
2. Faktor Presipitasi
Secara umum klien dengan gangguan halusinasi timbul gangguan setelah adanya hubungan yang
bermusuhan,tekanan,isolasi,perasaan tidak berguna,putus asa dan tidak berdaya.Penilaian
individu terhadap stressor dan masalah koping dapat mengindikasikan kemungkinan kakambuhan
(Keliat,2006).
a. Biologis
Gangguan dalam komunikasi dan putaran balk otak,yang mengatur proses informasi serta
abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam otak yang mengakibatkan
ketidakmampuan untuk secara selektif menanggapi stimulus yang diterima oleh otak untuk
diinterprestasikan.
b. Stress Lingkungan
Ambang toleransi terhadap stress yang berinteraksi terhadap stressor lingkungan untuk
menentukan terjadinya gangguan perilaku.
c. Sumber Koping
Sumber koping mempengaruhi respon individu dalam menanggapi stressor.
C.Mekanisme Koping
2.Proyeksi : menjelaskan perubahan suatu persepsi dengan berusaha untuk mengalihkan tanggung
jawab kepada orang lain.
3.Menarik Diri : sulit mempercayai orang lain dan asyik dengan stimulus internal. (Stuart 2007).
Menurut Hamid (2000),perilaku klien yang terkait dengan halusinasi adalah sebagai berikut :
1.Bicara Sendiri
2. Senyum Sendiri
3. Ketawa Sendiri
11. Perhatian dengan lingkungan yang kurang atau hanya beberapa detik
22. Ketakutan
Adaptif Maladaptif
( Stuart,2007 ).
Halusinasi merupakan salah satu maladaptif individu berada dalam rentang respon
neurobiologi. Jadi meupakan persepsi paling adaptif jika klien sehat, persepsinya akurat, mampu
mengidentifikasi dan menginterprestasikan stimulus berdasarkan informasi yang diterima melalui
panca indra. Klien dengan halusinasi mempersepsikan suatu stimulus itu tidak ada, diantara
kedua respon tersebut adalah respon individu yang karena suatu hal mengalami kelainan persepsi
yaitu salah mempersepsikan stimulus yang diterimanya yang disebut sebagai ilusi. Klien
mengalami ilusi jika interpretasi yang dilakukannya terhadap stimulus panca indra tidak akurat
sesuai stimulus yang diterima.
G. Diagnosa Keperawatan
Strategi pelaksanaan II
Strategi pelaksanaan IV
Strategi pelaksanaan II
a. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat (discharge
planning)
b. Menjelaskan follow up pasien setelah pulang.
I. EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi keberhasilan tindakan keperawatan yang sudah Perawat lakukan untuk pasien
halusinasi adalah sebagai berikut:
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Ruang Rawat : Cempaka Tanggal Rawat: 11 september 2014
1. Identitas klien
Inisial : Ny. R
Tanggal Pengkajian : 07 oktober 2014
Umur : 38 tahun
RM No : 03-05-84
Informan : dari klien
2. Alasan Masuk
a. Klien marah-marah
b. Melempar orang lain
c. Berdiam diri
d. Berbicara sendiri
3. Faktor Predisposisi
a. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu : ya
b. Pengobatan sebelumnya : berhasil
c. Trauma : tidak ada
Jelaskan no 1,2,3:
Sebelumya klien pernah mengalami gangguan jiwa dan di rawat di RSJP tahun
2012 dan pengobatan sebelumya berhasil, klien jarang kontrol ulang di RSJP,
klien tidak mau minum obat, kemudian klien masuk kembali tahun 2014.
Masalah Keperawatan: 1. koping keluaraga tidak efektif
2. Regiment Terapeutik inefektif
: meninggal perempuan
: laki-laki
: perempuan
: klien
5. Fisik :
1. Tanda Vital : TD: 110/70mmHG N: 79 x/i S: 36,5 oC P: 20 x/i
2. Ukur : TB: 150 cm BB: 55 kg
3. Keluhan fisik : tidak ada
Jelaskan : klien tidak memiliki keluhan fisik
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
6. Psikososial
1. Konsep Diri
a. Gambaran diri : klien menyukai wajahnya dan tidak menyukai
rambutnya karena di botak
b. Identitas : klien anak ke 10 dari 12 bersaudara
c. Peran : klien tinggal di rumah abangnya dan membantu
membersihkan rumah
d. Ideal diri : klien ingin kembali seperti dulu dan ingin segera
pulang
e. Harga diri : klien terlalu di kekang oleh orang tuanya, klien
merasa bodoh dan tidak berguna
2. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : keluarga
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat: tidak pernah ikut dalam
kegiatan sosial
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : klien merasa di kucilkan
di masyarakat
3. Spritual
a. Nilai dan keyakinan klien : klien beragama kristen
b. Kegiatan ibadah : selama di RSJ klien mengikuti kebaktian
c. Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
7. Status Mental
1. Penampilan :
Jelaskan : klien berpakaian rapi dan bersih
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah
2. Pembicaraan :
Jelaskan : klien tidak mampu memulai pembicaraan
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah
3. Aktivitas Motorik:
Jelaskan :klien mampu melaksanakan aktivitas
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah
4. Isi Pikir :
Jelaskan : klien tidak mengalami gangguan isi pikir maupun
Waham
Masalah Keperwatan : tidak masalah
5. Tingkat Kesadaran:
Jelaskan : klien dalam keadaan sadar penuh, tidak mengalami
Disorientasi
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah
6. Memori :
Jelaskan : klien dapat mengingat kejadian lebih dari 1 bulan
Masalah Keperwatan : tidak ada masalah
7. Tingkat kosentrasi dan berhitung:
Jelaskan : klien dapat berkonsentrasi dan berhitung secara
sederhana
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah
8. Kemampuan penilaian :
Jelaskan : klien mampu menilai hal yang sederhana
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
9. Daya tilik diri:
Jelaskan : klien mengingkari penyakit yang di deritanya
Masalah Keperawatan : koping individu tidak efektif
8. Kebutuhan persiapan pulang
a. Kemampuan klien memenuhi/ menyediakan kebutuhan: makanan,
Jelaskan: klien dapat makan sendiri dan BAB/BAK sendiri tanpa bantuan orang
lain.
Masalah keperawatan: tidak ada masalah
b. Kegiatan sehari-hari
1. Perawat diri: bantuan minimal: mandi, kebersihan, makanan, BAB/BAK,
ganti pakaian.
Jelaskan: klien mampu melakukan perawatan diri secara sendiri
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
2. Nutrisi
Apakah anda puas dengan pola makan anda: ya
Apakah anda makan memisahkan diri: tidak
Frekuensi makan/hari : 3 kali
Nafsu makan: meningkat
Berat badan : 55 kg
Diet khusus : klien melakukan diet khusus
Jelaskan : klien tidak mengalami gangguan dalam nutrisi
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
3. Tidur
Apakah ada masalah : tidak
Apakah anda merasa tenang bangun tidur :ya
Apakah anda kebiasaan tidur siang : ya
Lamanya : 1 jam
Waktu tidur malam : 21.00 WIB
Waktu bangun : 07.00 WIB
Klien terbangun saat tidur
Jelaskan : klien terbangun saat tidur di karenakan ingin BAK
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah
9. Mekanisme koping
Adaptif : berbicara dengan orang lain, teknik relaksasi, aktifitas kontruktif
Maladaftif : reaksi lambat
Masalah keperawatan : koping individu inefektif
Data objektif :
Tahun 2012 yang lalu klien
pernah mengalami gangguan
jiwa
Data objektif:
Klien tampak sedih
Data objektif:
Klien tampak sedih dan
menunduk
5. Data subjektif: Gangguan persepsi sensoris:
Klien mengatakan sering Halusinasi pendengaran
mendengar suara-suara yang
menyuruhnya untuk melempar
orang lain
Data objektif:
Klien tampak berbicara-bicara
sendiri
6. Data subjektif: Resti perilaku kekerasan
Klien mengatakan sedih
mendengar suara-suara
tersebut
Data objektif:
Klien tampak ketakutan
7. Data subjektif: Koping individu inefektif
Klien mengatakan bahwa
dirinya tidak mengalami
gangguan jiwa
Data objektif::
Klien tampak sedih dan
menunduk
14. Daftar Masalah
a. Koping keluarga tidak efektif & Regiment terapeutik inefektif
b. Gangguan konsep diri: Harga diri rendah
c. Isolasi sosial: menarik diri
d. Gangguan alam perasaan
e. Gangguan persepsi sensoris: halusinasi pendengaran
f. Resti perilaku kekerasan
g. Koping individu inefektif