DAN PENYEBABNYA
2. Etiologi
Dengan beragamnya presentasi gejala dan prognostik, maka tidak ada faktor
etiologi yang dianggap kausatif. Oleh karena itu terdapat berbagai penyebab,
antara lain :
a. Model Diatesis Stress
Merupakan model yang sering di gunakan. Model ini mengemukakan bahwa
seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan spesifik (diatesis). Apabila hal
tersebut dipengaruhi oleh stressor baik biologis, genetik, psikososial, dan
lingkungan akan menimbulkan perkembangan gejala skizofrenia.
b. Faktor Biologis
Area otak utama yang terlibat dalam skizofrenia adalah sistem limbik, ganglia
basalis, lobus frontalis. Sistem limbik berfungsi mengendalikan emosi. Pada
skizofrenia terjadi penurunan daerah amigdala, hipokampus dan girus
parahipokampus. Jika fungsi ini terganggu maka akan menimbulkan gejala
skizofrenia yaitu terjadi gangguan emosi. Ganglia basalis berkaitan dengan
pengendali pergerakan. Pada pasien dengan gejala skizofrenia memperlihatkan
pergerakan yang aneh, seperti gaya berjalan yang kaku, menyeringaikan wajah
dan stereotipik. Selain itu ganglia basalis berhubungan timbal balik dengan
lobus frontalis sehingga jika terjadi kelainan pada area lobus frontalis maka
akan mempengaruhi fungsi ganglia basalis.
c. Genetik
Telah banyak penelitian yang memastikan bahwa pengarus genetik sanat besar
pada pasien skizofrenia. Kemabr monozigot memiliki angka kesesuaian yang
tertinggi. Penelitian yang mutakhir telah menemukan bahwa pertanda
kromosom yang berhubungan dengan skizofrenia adalah kromosom 5,11 dan 18
pada bagian lengan panjang dan kromosom 19 pada bagian lengan pendek, dan
yang paling sering dilaporkan adalah terjadi pada kromosom X. Pada
skizofrenia kromososm-kromosom ini mengalami kelainan yaitu saat mengkode
dapat terjadi kekacauan seprti translokasi.
d. Faktor Psikososial
1) Teori Psikoanalitik
Teori psikoanalitik mengemukakan bahwa gejala skizofrenia mempunyai arti
simbolik bagi pasien individual. Misalnya, fantasi tentang dunia akan berakhir
mungkin menyatakan suatu perasaan bahwa dunia internal seseorang telah
mengalami kerusakan. Perasaan kebesaran dapat mencerminkan narsisme yang
direaktivasi dimana orang percaya bahw amereka adalah maha kuasa.
2) Teori Psikodinamik
Dasar dari teori dinamia adalah untuk mengerti dinamika pasien dan untuk
mengerti makna simbolik dari gejala. Teori ini menganggap bahwa
hipersensitivitas terhadap stimuli persepsi yang didasarkansecara kontitusional
sebagai suatu defisit. Pendekatan psikodinamika berdasar bahwa gejala psikotik
punya arti pada skizofrenia.