TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Definisi
bersifat kronis atau “dereriorating”) yang luas, serta sejumlah akibat yang
karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta oleh afek tidak wajar
(Maslim, 2013).
2.1 Patofisiologi
2009) :
A. Teori Somotogenesis
Angka kesakitan bagi saudara tiri ialah 0,9 persen - 0,8 persen ;
bagi saudara kandung 7-15 persen ; bagi anak dengan salah satu
orang tua menderita skizofrenia 7-16 persen ; bila kedua orang tua
2. Endokrin
susunan saraf pusat, yaitu pada diensefalon atau kortek otak. Tetapi
B. Teori Psikogenik
dan penyebab utama ialah konflik, stres psikologik dan hubungan antar-
penurunan tidur, dan sering juga oleh ide yang berlebihan, paranoia,
2009).
a. Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang sangat jelas (dan
biasanya dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang jelas) :
broadcasting.
(withdrawal) ; dan.
penginderaan khusus).
3) Halusinasi Auditorik
bagian tubuh.
4) Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya
b. Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada
secara jelas :
stupor.
neureptika.
kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase
non-psikotik prodromal).
minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam
diri sendiri (self absorbed attitude, dan penarikan diri secara sosial.
2. Gejala tambahan
tawa (laughing).
paling khas.
dan halusinasi. Baru dengan pemeriksaan yang teliti ternyata ada juga
suka menyendiri, agak congkak dan kurang percaya pada orang lain.
1. Minimal ada satu gejala dari kriteria dibawah ini yang sangat jelas atau
broadcasting.
delusional perception
c. Halusinasi auditorik
2. Atau minimal terdapat dua gejala dari kriteria dibawah ini harus selalu
inkoherensi.
3. Gejala diatas berlangsung dalam jangka waktu satau bulan atau lebih.
pribadi.
6.1 Tatalaksana
sebagai penderita yang tidak dapat disembuhkan lagi atau suatu makhluk
yang aneh dan inferior, seperti orang dengan penyakit lepra dahulu.
dapat ditolong untuk berfungsi terus, bekerja sederhana di rumah atau pun
hilang dalam waktu 2-3 minggu biarpun tetap masih ada waham
dan halusinasi penderita tidak begitu terpengaruh lagi dan menjadi lebih
kooperatif, mau ikut secara dalam kegiatan lingkungannya dan mau turut
terapi serta setelah 4-8 minggu, pasien masuk ke tahap stabilisasi sewaktu
gejala-gejala sedikit banyak sudah teratasi, tetapi risiko relaps mash tinggi,
lagi, jika serangan itu baru yang pertama kali. jika serangan skizofrenia itu
sudah lebih dari satu kali, maka sesudah gejala-gejala mereda, obat diberi
terus selama satu atau dua tahun. Setelah 6 bulan, pasien masuk fase
jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya dengan dosis yang naik-turun
sesuai dengan keadaan pasien (seperti juga pemberian obat kepada pasien
dalam dua tahun pertama dari penyakit tidak ada dosis standar untuk obat
a. Farmakoterapi
Indikasi pemberian obat psikotik pada skizofrenia adalah untuk
Fase akut biasanya ditandai oleh gejala psikotik (yang baru dialami atau
yang kambuh) yang perlu segera diatasi. Tujuan pengobatan disini adalah
waham dan halusinasi hilang dalam waktu 2-3 minggu. Biarpun tetap
masih ada waham dan halusinasi, pasien tidak begitu terpengaruh lagi dan