1) Bidang budaya
2) Bidang aksara
3) Bidang sosial
System masyarakat yang dulunya dibedakan berdasarkan profesi, setelah agama Hindu-
Budha masuk, system kemasyarakatan dibedakan berdasarkan kasta. Tetapi dengan masuknya
agama Islam sitem kasta mulai menghilang, meskipun sekarang masih kita jumpai pada
masyaakat tertentu.
Dulu system pemerintahan dipimpin oleh seorang kepala suku. Menggunakan system
Primus Interpares yang berarti nomer satu dintara sesamanya. Sedangkan dalam Hindu-Budha
system pemrintahannya kerajaan yang dipimpin seorang raja.Tetapi dalam Islam nama r aja
diganti dengan sebutan Sultan.
5) Bidang bangunan
Fungsi candi
Selain befungsi sebagai tempat pemujaan dewa, juga berfungsi sebagai tempat untuk pemujaan
nenek moyang.
6) Bidang seni
Seni arca
Arca pada zaman dulu merupakan perwujudan dari nenek moyang, cirinya masih dibuat
sederhana dan kasar. Setelah Hindu-Budha masuk pembuatan arca mempunyai kualitas baik.
Sedangkan pada zaman Islam masuk, arca yang semula bentuknya mahkluk hidup mulai
disamarkan, karena tidak diperbolehkan pada zaman Islam.
Wayang
Agama Hindu-Budha dating memperkaya unsur-unsur bahan cerita pewayangan dan pada
zaman Islam wayang digunakan sebagai media cakwah.
Sastra
Sastra di Indonesia beru mengenal sastra lisan, misalnya sastra ritual (doa / rapal) dan
non ritual (nyanyian rakyat dan peribahasa). Setelah datangnya Hindu- Budha Indonesia
mengenal sastra tembang dan irama kidung. Pada saat Islam masuk cerita tersebut hanya digubah
dan bahasanya ditambah kosakata Arab.
Tari
Di beberapa daerah di Indonesia terdapat bentuk tarian yang berkaitan dengan bacaan
salawat dan dalam tarian itu sangat dipengaruhi olah paham Sufi. Misalnya pada permainan
Debus.
7) Bidang kalender
8) Pernikahan
Akulturasi antara budaya lokal dan Hindu-Budha terlihat dalam pengadaan sesajen.
Stelah Islam masuk upacaranya di awali dengan membaca akad antara kedua mempelai.
9) Pemakaman
Prosesi pemakaman yang sesuai dengan Islam hanya kewajiban untuk mensucikan
janazah, mengkafani, dan menguburkannya. Tetapi karena adanya akulturasi, missal setelah hari
kematian adanya hari- hari pringatan selamatan / acara tahlilan yang berisi pembacaan zikir dan
tahlil. Juga pemberian nisan yang merupakan warisan kebudayaan prasejarah.