Anda di halaman 1dari 4

Akhlak mulia yang dikontrol oleh nilai-nilai agama Islam dapat membuat seorang muslim

mampu menjalankan tiga hal berikut dengan baik :

 Dalam berinteraksi dengan Tuhannya, yaitu dengan akidah dan ibadah yang benar yang
disertai dengan akhlakul karimah.
 Dalam berinteraksi dengan diri sendiri, yaitu bersifat objektif, jujur, dan konsisten
mengikuti aturan Allah.
 Dalam berinteraksi dengan orang lain, yaitu dengan memberikan hak-hak mereka,
amanah, menunaikan kewajiban sebagaimana yang ditetapkan oleh syariat.

Tujuan Dakwah

Dakwah tidak hanya menyampaikan dan mensosialisasikan ajaran Islam, tapi harus mempunyai
tujuan yang hendak dicapai dan strategi apa yang harus digunakan untuk mencapai tujuan
tersebut. Dakwah yang dilakukan tanpa tujuan yang jelas dan tidak menggunakan metode yang
memadai, tidak akan berhasil mencapai tujuan dakwah secara maksimal.

membangun akhlakul karimah, yaitu budi pekerti luhur. Bukankah Rasulullah Saw bersabda
bahwa beliau diutus untuk menyempurnakan akhlak! Dengan akhlak yang baik, masyarakat bisa
menjalani kehidupan sosialnya dengan aman dan tenang. Tanpa ada akhlakul karimah ini maka
kehidupan sosial cenderung akan selalu menuai konflik sehingga kehidupan bermasyarakat pun
menjadi resah dan tidak tenang.

Antara akhlak dan ibadah mempunyai kaitan erat. Ibadah yang dilakukan dengan benar akan
menciptakan akhlak yang baik, misalnya shalat. Shalat yang dilakukan dengan baik dan benar
akan menghindarkan kaum Muslim dari keji dan munkar. Allah Swt berfirman, “Sesungguhnya
shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar,” (QS al-‘Ankabut [29]: 45).

Bahkan dalam surah Ali Imran: 159, Allah menggambarkan rahasia sukses dakwah Rasulullah
saw yang dianugerahi nikmat yang teragung dari Allah swt yaitu nikmat senantiasa bersikap
lemah lembut, lapang dada dan mema’afkan terhadap perilaku kasar orang lain , “Maka
disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya
kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.
Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah
dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal
kepada-Nya”.
Hubungan dakwah Rosul SAW dalam pembentukan akhlaqul karimah

Setelah membaca dari awal tulisan ini, kita bisa menyimpulkan bahwa tujuan diutusnya
RosulSAW adalah menjadikan manusia bertauhid. Bertauhid artinya ia mengesakan Allah
dalamsegala bentuk ibadah.Allah Ta’ala berfirman:(( “Artinya: Sembahlah Allah dan janganlah
kamu mempersekutukan sesuatu apapun dengan-Nya”.(An-Nisaa: 36)Sementara ibadah adalah
segala macam perbuatan yang dicintai Allah SWT meliputi Islam(Syahadat, Shalat, Puasa, Zakat
dan Haji), Iman, Ihsan, Do’a, Khauf (takut), Raja’(pengharapan), Tawakkal, Raghbah (penuh
minat), Rahbah (cemas), Khusyu’ (tunduk),Khasyyah (takut), Inabah (kembali kepada Allah),
Isti’anah (memohon pertolongan), Isti’adzah(meminta perlindungan), Istighatsah (meminta
pertolongan untuk dimenangkan atau diselamatkan), Dzabh (penyembelihan), Nadzar dan
macam-macam ibadah lainnya yangdiperintahkan.Seluruh bentuk ibadah itu kaitannya adalah
dengan Allah SWT dan manusia seluruhnya. Maka barang siapa memiliki tauhid yang paling
lurus maka dialah yang paling bertaqwa.

Barangsiapayang paling bertaqwa maka dialah yang paling baik akhlaqnya. Insan yang berakhlaq
mulia(Akhlaqul Karimah) adalah ia yang memiliki pakaian taqwa. Jika taqwa itu adalah
mematuhi perintah Allah SWT dan menjauhi larangannya, maka manusia yang paling bertaqwa
adalah iayang paling memiliki kemuliaan akhlaq. Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya orang
yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang palingtaqwa di antara kamu”
(Qs. Al Hujuroot: 13)Rasululloh SAW ditanya tentang sesuatu yang paling banyak memasukan
orang ke syurga, maka beliau SAW bersabda, “Bertakwa kepada Allah dan Akhlak yang baik”
(Diriwayatkan At Tirmidzi yang menshahihkannya).Islam yang dibawa oleh Rosul SAW adalah
peraturan yang membina akhlaq. Atau dengan katalain pembinaan akhlaqul karimah adalah
tujuan diutusnya Rosul SAW di atas muka ini. Iniadalah inti dari pada seruan dakwah Rosul
SAW.Karena hanya Islamlah yang akan menuntun manusia dan jin sehingga menjadi makhluk
yangmulia dan pantas ditinggikan derajatnya. Dia, manusia itu, akan menjadi sesosok figur
yangmampu mempertanggung-jawabkan hak dan kewajiban dirinya sendiri kepada Allah,
dalamkeluarga dan bahkan dalam tatanan masyarakat yang lebih luas. Sebab figur akhlaq
tertinggiadalah dia, manusia mulia, pilihan sang Rabb pemilik langit dan bumi beserta segala
yang ada diantara keduaannya, sebagai mana firman Allah yang ditujukan kepada nabi “Dan
sesungguhnyakamu

Muhammad SAW: benar-benar berbudi pekerti yang agung.” Qs. Al Qolam: 04Realisasi dari
semua ini adalah ittiba’ur Rosul SAW, sebaik baik suri tauladan bagi umatnya,figur akhlaq
paling ideal, dan idola paling mulia di kolong langit ini.Mengikuti Rosul SAW berarti mengikuti
pula seluruh jalan para shahabatnya, para manusia yang berakhlaq mulia dan generasi terbaik
yang kemudian diikuti oleh para tabiiinya. Mereka adalahgenerasi-generasi awal Islam yang
berhasil merubah kebrobrokan aqidah, kebejadan akhlaq,kekotoran muammalah dan hinanya
masa manusia jahiliyah menjadi masyarakat muslim yang berkibar peradabannya denagn aqidah
lurus dan akhlaq yang luhur.Walhasil, akhlaq bangsa ini bisa diselamatkan hanya jika kita
mengikuti pola dakwah generasigenerasi awal terdahulu, generasi-generasi yang shalih, yang
sulit dicari tandingannya.Maka satu-satunya jalan untuk mengembalikan kemuliaan kaum
muslimin adalah dengan meniti jalan yang telah di tempuh oleh para pendahulunya.
 
Berkata Imam Malik dalam kitabnya, Al Muwattho’: “Tidak akan menjadi baik urusan ummat
ini kecuali dengan apa-apa yang telah membuaturusan ummat ini baik pada awal
mulanya”Fenomena wahn, lemah dan kebobrokan akhlaq manusia terutama generasi muda di
masyarakatkita pada saat ini, terutama realita kehidupan keseharian mereka, maka hal itu
disebabkan karena jauhnya mereka dari cahaya Islam.Melesatnya era globalisasi dan kemajuan
tekhnologi telah membuat manusia tidak mengimbangidengan percepatan tatanan moral yang
semakin tinggi dan luhur. Namun akhlaq sebaliknya, semakin melesat mundur dengan cepatnya.

Dan kaum muslimin sesungguhnya telah kalah danakan hancur eksistensinya kecuali mereka
kembali kepada ajaran Islam, kembali mengikuti fitrohmereka, kembali kepada ajaran tauhid
yang bersih dari syirik.Adapun metode dakwah yang tepat pada saat ini adalah pola dakwah yang
mengikuti pola RosulSAW. Dan jalan dakwah Rosul sesunguhnya berada di atas pola tasfiyah
(pembersihan dan pemurnian) ummat dari akhlaq jahiliyah berupa kemusryikan, kebathilan dan
kejahilan,kemudian di bina dan di tarbiyahnya ummat itu dengan ahkhlaq Islam berupa
tauhid.Harapan penulis, semoga risalah kecil ini dapat bermanfaat bagi bagi kita semua,
menjadi pelengkap perpustakaan Islam, dan menjadi amal sholih bagi penulis kelak.Akhirnya,
segala kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT semata, segala cacat dan kekuranganitu
hanyalah ada pada diri manusia, dan dikarenakan tiada gading yang retak, penulis
sangatmenyadari akan banyaknya kekurangan dalam penulisan dan pembuatan paper ini,
karenanyakami membuka pintu selebar-lebarnya bagi sidang pembaca untuk memberikan saran
dan kritik yang membangun guna perbaikan dan muhasabah bagi penulis di masa yang akan
datang

http://www.dakwatuna.com/2007/11/21/315/membangun-akhlakul-karimah/#ixzz3ZGj7cQyN
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook

Anda mungkin juga menyukai