Anda di halaman 1dari 12

MATERI

MATA KULIAH
ASUHAN PADA BAYI BARU LAHIR

I. PERTEMUAN
XIV
II. HARI/ TANGGAL
Senin, 04 November 2019
III. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Melaksanakan manajemen asuhan persalinan
IV. INDIKATOR
Mampu melaksanakan manajemen asuhan persalinan
V. MATERI POKOK
1. Pengkajian
2. Interpretasi data
3. Identifikasi masalah potensial
4. Tindakan segera
5. Membuat rencana asuhan
6. Melaksanakan rencana asuhan
7. Evaluasi
PENDOKUMENTASIAN ASKEB

PENDAHULUAN
Proses manajemen ini bukan hanya terdiri dari pemikiran dan tindakan saja melainkan
juga perilaku pada setiap langkah agar pelayanan yang komprehenshifdan aman dapat
tercapai. Dengan demikian proses manajemen harus mengikuti urutan yang logis dan
memberikan pengertian yang menyatukan pengetahuan, hasil temuan dan penilaian yang
terpisah – terpisah menjadi satu – kesatuan yang berfokus pada manajemen klien
Tujuh langkah Helen Varney (1997)
Proses manajemen terdiri dari 7 langkah yang berurutan dimana setiap langkah di
sempurnakan secara periodik. Proses dimulai dengan pengumpulan data dasar dan berakhir
dengan evaluasi ketujuh langkah tersebut membentuk suatu kerangka lengkap yang dapat
diaplikasikan dalam situasi apapun.
I. Pengkajian
Langkah awal untuk mendapatkan data dari keadaan klien melalui anamnesa,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus (inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi). Data –
data yang terkumpul kemudian di klasifikasi menjadi data subjektif dan objektif.
II. Identitas data dasar
Langkah ke dua merupakan pengembangan mengenai masalah dari interpretasi
data dasar ke dalam identifikasi yang spesifik mengenai masalah / diagnosa. Diagnosa :
hasil dari rumusan masalah keputusan yang ditegakkan oleh bidan. Diagnosa didukung
oleh data subjektif dan data objektif.
III. Diagnosa potensial / masalah potensial
Masalah yang mungkin timbul dan bila tidak segera diatasi akan mengganggu
keselamatan hidup klien, oleh karena itu potensial harus segera dipersiapkan tindakan
untuk mengatasi.
IV. Kebutuhan segera
Langkah yang membutuhkan sifat berkesinambungan dari proses pelaksanaan
asuhan primer penderita dan saat bidan berada bersama data – data baru senantiasa di
kumpulkan di evaluasi berupa data memberi indikasi untuk segera demi keselamatan
klien
V. Intervensi
Suatu rencana yang menyeluruh meliputi apa yang di identifikasi oleh kondisi
klien setiap masalah yang berkaitan gambaran besar tentang apa yang terjadi berikutnya
konseling dan rujukan. Rencana asuhan haruslah disetujui bersama antara bidan, klien
dan keluarga, keputusan dalam pengembangan rencana asuhan.
VI. Implementasi
Perwujudan dan rencana yang telah disusun dalam tahap perencanaan.
Pelaksanaan dapat terealisasi dengan baik apabila di tetapkan berdasarkan hakekat
masalah , jenis, klien dan kolaborasi dengan keluarga, serta sesama tim kesehatan lain
dan rujukan
VII. Evaluasi
Seperangkat tindakan yang saling berhubungan dengan mengukur pelaksanaan
serta dasar atas tujuan dan kriteria. Guna evaluasi ini menilai kemampuan dalam
memberikan asuhan kebidanan sebagai umpan balik untuk memperbaiki.

Identitas pasien
Identitas pasien merupakan bagian yang paling penting dalam anamnesis.
Kesalahan identifikasi pasien dapat berakibat fatal, baik secara medis, etika, maupun
hukum. Unsur-unsur yang terdapat pada identitas pasien adalah:
 Nama
 Umur
 Alamat : ditulis secara lengkap
 Pendidikan dan Pekerjaan
 Agama dan suku bangsa
Keluhan pasien
 Keluhan utama yaitu keluhan atau gejala yang menyebabkan pasien dibawa berobat.
Keluhan utama sangat dibutuhkan dalam mengumpulan informasi masalah.Bahkan
untuk pasien yang datang hanya untuk sekedar pemeriksaan rutin.
Riwayat penyakit sekarang
Pasien diminta untuk menceritakan gejala gejala yang muncul dengan kata-
katanya sendiri.Informasi tambahan tentang keluhan pasien dapat diperoleh
dengan mengajukan pertanyaan yang spesifik.
 Keadaan pasien pada saat keluhan terjadi, termasuk kegiatan pasien, gangguan
kesehatan yang dialami, dan setiap obat yang dia minum pada dan atau sekitar
saat itu.
 Tanyakan apakah keluhan yang dialami pasien ini bersifat sementara, kronis,
berulang, atau terus-menerus.Tanyakan pula apakah keluhan tersebut terkait
dengan siklus menstruasi
 Galilah informasi, apakah keluhan ini pertama kali terjadi atau sudah pernah
dialami sebelumnya
 Tanyakan karakteristik masalah, dan gejala yang terkait. Untuk kasus nyeri, gali
informasi tentang lokasi, tingkat keparahan nyeri, dan sifatnya (misalnya, tajam,
tumpul, seperti keram), faktor yang memperburuk, faktor yang meringankan, dan
apakah rasa sakit menjalar ke lokasi lain. Untuk kasus perdarahan, gali informasi
mencakup frekuensi, intensitas, dan durasi aliran, dan apakah pasien mengalami
kelelahan atau perasaan kepala yang melayang
 Tanyakan sampai sejauh mana keluhan tersebut mengganggu aktivitas keseharian
pasien
 Apakah pasien pernahmendapatkan pengobatan untuk keluhan seperti ini
sebelumnya? Jika pernah, tanyakan kepada pasien untuk meminta
menceritakan pengobatan sebelumnya atau rekam medisnya.
 Tanyakan pada pasien mengapa pasien baru berkonsultasi tentang masalahnya
pada saat ini. Apakah keluhan yang dirasakan pasien berubah atau bertambah
parah.
Riwayat menstruasi
 Menarche
 HPHT
 Pola menstruasi :
o Lama
o durasi,
o jumlah darah,
o pre menstrual syndrome
o nyeri
o perdarahan tambahan
premenopouse/ menopouse
 Pola menstruasi
 Gejala premenopause
 Terapi penggantian hormon
Kontrasepsi
◦ Metode kontrasepsi saat ini. Jika pasien premenopause dan aktif secara
seksual dengan laki-laki, penting untuk bertanya tentang metode kontrasepsi
saat ini, apakah ia puas dengan metode ini atau ada keinginan untuk
menggantinya
◦ Metode kontrasepsi sebelumnya yang pernah digunakan. Sebuah daftar
metode kontrasepsi masa lalu harus diperoleh, termasuk kapan digunakannya,
komplikasi yang terkait dengan penggunaan kontrasepsi tersebut, dan
mengapa pasien menghentikan penggunaannya.
Sitologi servik dan vagina
 Riwayat pap smear
 Pengobatan kemotherapi
 Riwayat kanker
Riwayat infeksi
◦ Tanyakan mengenai riwayat penyakit menular seksual dan cara
penanganannya.
◦ Riwayat mengalami vulvo-vaginitis atau bacterial vaginosis
◦ Riwayat salphingo-oophorotis (Pelvic Inflamatory Desease)
Riwayat kesuburan
 Penting untuk mengetahui riwayat kesuburan sebelumnya.Tanyakan apakah ada
gangguan fertilitas sebelumnya.Bila ada, tanyakan riwayat kesuburannya, sebelum
dan sesudah terapi.
Gejala gynekologi
 Perdarahan dari jalan lahir abnormal
 Nyeri panggul
 Gejala prolaps rahim/vagina
 Vaginal discharge
 Vagina kering
 Lesi vulva
 Vulva terasa gatal atau terbakar
 Disfungsi seksual
 Pemeriksaan fisik:
 (Harus) ada yang mendampingi
 Selalu dimulai dari keadaan umum, kesadaran, anemis/tidak, tanda vital
 Pemeriksaan payudara
 Inspeksi : dalam keadaan statis (diam) dan dinamis (bergerak /
kontraksi otot pektoralis)
 Palpasi : ada/tidaknya massa / benjolan abnormal, tanda-tanda radang,
dan sebagainya.
 Dilakukan juga palpasi kelenjar getah bening aksilla.
(Pada beberapa kepustakaan, payudara termasuk juga dalam sistem
reproduksi wanita yang juga dipelajari secara khusus dalam ilmu
ginekologi, termasuk juga penyakit / kelainan2 pada payudara.)
◦ Pemeriksaan abdomen:
 Inspeksi: dinding perut-dinding dada, tonjolan
 Palpasi: NT, MT
 Perkusi: timpani, redup
 Auskultasi: peristaltik
◦ Pemeriksaan khusus:
 Posisi: terlentang, miring kiri
 Inspeksi vulva, labia, klitoris, uretra
 Inspekulo à dinding vagina, serviks, forniks
 Pemeriksaan bimanual à dinding vagina, serviks, forniks, uterus,
parametrium
 Inspeksi dan palpasi luar : Vulva / uretra
Deskripsi inspeksi dan palpasi (deskripsi "tenang" adalah jika tidak ada tanda radang,
perdarahan atau discharge, bukan "tenang baik-baik saja berada di tempatnya").
Inspeksi, apakah terdapat kondiloma, bartolinitis, vulvovaginitis, fluor / darah,
pertumbuhan jamur, kista Skene / Gardner / Bartolin, vesikel herpes, dan sebagainya.
Palpasi apakah ada nyeri, deskripsi konsistensi massa, dsb.
Laporkan keadaan himen (jika tersangka masih gadis, periksa dengan jari melalui
rectal touché, mendorong himen ke arah luar). Bedakan struktur anularis / rugae
primer yang hampir serupa dengan robekan sekunder.
 Inspeksi dalam (in spekulo)
Spekulum tertutup, masukkan dalam vagina dengan bilah vertikal, kemudian di dalam
vagina diputar 90o sampai bilah horisontal, buka untuk menampakkan porsio serviks,
fornices dan dinding vagina.
Dinding vagina / forniks : warna, permukaan, deskripsi.
Jika ada fluor, deskripsi warnanya (putih mungkin Candida, kuning tua berbusa
mungkin Trichomonas, banyak jernih mungkin Chlamydia). Ambil dengan swab di
daerah fornix posterior, periksa mikroskopik dengan Nacl / KOH (untuk jamur) atau
gram.
Serviks: warna, permukaan, deskripsi. Apakah ada ectopio / erosi, pertumbuhan,
fluxus (darah dari ostium).
Terdapat macam-macam jenis spekulum : Cusco, Pederson, Huffman, Graves, Sims,
dan sebagainya.
Yang umum digunakan adalah spekulum Cusco/Pederson/Graves (bentuk cocor
bebek) atau spekulum retraktor Sims (bentuk U)
 Palpasi dalam (pemeriksaan vaginal / vaginal touché)
Masukkan jari tengah dengan pelan melalui commisura posterior. Jika dilakukan
dengan benar, dinding vulva/vagina akan relaksasi, namun jika terlalu kasar justru
akan kontraksi. Setelah jari tengah dapat masuk, diikuti jari telunjuk.
JANGAN LUPA tangan lainnya menahan fundus uterus (BIMANUAL !!).
Palpasi jari dalam di porsio dan tangan luar di fundus, menilai ukuran, bentuk, arah
korpus uteri (CUT).
Palpasi jari dalam di forniks lateralis dan tangan luar di kiri-kanan fundus, menilai
adneksa / parametrium.
Parametrium (ligamentum kardinale, ligamentum rotundum, bush tissue) normal
lunak, tidak teraba massa, tidak ada nyeri tekan.
Adneksa (organ lateral uterus, tuba-ovarium) normal tidak membesar / tidak teraba
massa, tidak ada nyeri tekan.
JIKA terdapat keadaan abnormal / kelainan : deskripsi dengan GAMBAR / sketsa
skematis, letak terhadap uterus / adneksa.
 Pemeriksaan rektal (colok rektal / rektal touché)
Dilakukan atas indikasi.
Pada virgo, pemeriksaan touché vaginal tidak dilakukan, pemeriksaan dalam
dilakukan melalui rektal.
 Pemeriksaan penunjang:
 Tes kehamilan (B-HCG) : urine strip test
 Darah perifer lengkap
 Tes spesifik terhadap kelainan (gram, KOH, kolposkopi dsb)
 Radiologi (USG, HSG, Ctscan, MRI, dsb)
 Pap smear (sitologi eksfoliasi) dan sebagainya, dilakukan atas indikasi
KUIS :
Buat pendokumentasian kasus semu secara individu dalam bentuk 7 langkah varney dan
SOAP
Tema:
a. Persalinan Kala I
b. Persalinan Kala II
c. Persalinan Kala III
d. Persalinan Kala IV
e. Bayi baru lahir
f. Nifas 6 jam post partum
DAFTAR PUSTAKA

Varney, H. 1997. Varney’s Midwifery, third edition. England :Jones and Bartlet publisher

Anda mungkin juga menyukai