HELMINTH(4A)
Platyhelminthes Cestoda Pipih (Seperti pita, - Hemafrodit + batil isap , + kait, scolex
bersegmen)
Trematoda Pipih seperti daun (tidak - Hemafrodit (kecuali Ada batil isap tanpa kait
bersegmen) Schistosoma)
....
Biasa +
Albendazole
Sumber: CDC
MALARIA (4A)
Terapi:
1st Line 2nd Line Dosis
Falciparum ACT (3hari) + PQ (1hari) Kina + ACT
Doksisiklin/Tetrasiklin + < 60kg 1 x 3 tab
ACT FDC isinya Dihidroartemisinin PQ 60+ 1 x 4 tab
40mg + Piperakuin 320mg
Malariae ACT only PQ
Ovale & ACT (3hari) + PQ (14 hari) Kina + PQ < 60kg 1 x 2 tab
Vivax 60+ 1 x 3 tab
Relaps(bila
(bila sudah minum regimen PQ 14 Kina:
hari dan masih positif kurun 3 mgg – 3 3 x 10mg/kg
bulan setelah tx):
tx)
ACT + PQ (dosis double) Klindamisin:
20mg/kgbb/hari (TD
Hamil TM 1 Kina + klindamisin selama 7 hari)
Hamil TM 2 ACT (3 hari)
- Bila hamil: TM1 Kina + Klindamisin. TM2 ACT, (kontraindikasi: PQ, Doxy)
- Malaria berat: Artesunat IV (di RS), Artemeter IM (di lapangan), Kina HCL (ibu hamil)
- Cek terapi hari ke 7, 14, 12
LEPTOSPIROSIS (4A)
Penyebab: Leptospira interrogans (spirochaeta bentuk spiral dengan flagel)
Menyebar umumnya lewat urine tikus (bisa anjing babi dll) yang larut bersama aliran air
Risiko: banjir, genangan air, pekerja selokan, kebun, tukang potong hewan, peternak, berburu, kemah,
renang
Gejala: febris, ikterus, nyeri tekan otot, ruam kulit, limfadenopati, hepatosplenomegali, edema,
conjunctival suffution, ganggn perdarahan (ada petekie, purpura, epistaksis, dll)
Ringan: jika hanya nyeri betis dan demam saja >>Th/ doxycicline > Ampi > Amox
Sedang - Berat: jika ada ikterus >>Th/ penicilin 1,5 juta IU per 6 jam atau Ceftriaxone 2 gr/12 jam
DISENTRI (4A)
Diare berlendir dan berdarah, bisa nyeri perut. Periksa tinja untuk tau penyebab.
Disentri basiler:
Shigella sonnei, Shigella dysentriae, dsb
Pewarnaan gram : batang gram negatif (warna merah)
Gejala biasanya lebih berat dengan diare frekuensi > 10 x/hari, demam tinggi, feces alkali
Th/cotrimoxazle (anak), Cipro 500mg 2 x 1 selama 3 hari (Dewasa)
Disentri amoeba:
Entamoeba hystolitica.
\
Tampak parasit amoebic, bisa stadium tropozoit
dengan eritrosit samar, bisa stadium kista.
Frekuensi < 10x/hari, demam sufebris, lebih
ringan. Terjadi akibat tertelan kista matang
(inti4). Feces asam.
GIARDIA (4A)
Diare berminyak / berlemak
Gambaran seperti buah pir dengan axostyle. Bentuk infeksius : kista
Th/ Metronidazole 3 x 250mg (5 hari)
CHOLERAE
Vibrio cholera, gram negatif batang pendeh (bentuk koma).
Patogenesis kontaminasi dari air/makanan dan membuat enterotoxin.
Diare cair, sering disertai dehidrasi, seperti air cucian beras.
Th/ rehidrasi
- Doksisiklin 300mg SD (3 hari)
- Tetrasiklin 500mg 4 x 1 (3 hari)
Atau
- Eritromisin 40mg/kgbb/hari TD (3 hari)
- Kotri (TMP/SMX) 5010mg/kg/hari BD (3 hari)
NRTI ( Lamivudine
3TC, Stavudine d4T, Zidovudine AZT) *Pada pasien HIV koinfeksi TB mulai
NNRTI (Efavirenz EFV, Nevirapine NVP) terapiARV (tanpa mempertimbangkan kadar
Bila ada obat yang tidak bisa bersamaan CD4) sesegera mungkin setelah terapi TB
dengan obat infeksi, utamakan infeksi baru dapat ditoleransi (8 minggu pertama setelah
ARV lanjut. OA
TETANUS (4A)
Penyebab: Clostridium tetani (bakteri batang gram positif berspora) anaerob.
Patogenesis: Kontaminasi luka degan spora germinasi spora (+) toksin di motor neuron
peningkatan tonus otot dan spasme akibat tetanospasmin dan tetanolisin. Terjadi hambatan pelepasan
inhibitory glycine dan GABA.
Tanda/gejala: trismus, disfagia, opistothonus, risus sardonicus.
Dx: gejala klinis. Kalau tes tes spatula (untuk rangsang kejang)
Tx: Netralisasi toksin antitetanus dosis terapeutik (HTIG 3000-6000IU – IM atau ATS 1 000unit IM)
skin test
Antibiotik:
- Metronidazole (1st choice) 500mg/ 6 jam PO/IV selama 10 hari atau
- Penisilin HCl 1,2jtU/6jam (IM/IV) selama 10 hari (efek samping)
Tatalaksana kejang! (Diazepam)
Pencegahan: pembersihan luka, pemberian vaksin pada keadaan luka
Riwayat imunisasi sebelumnya Luka kecil dan bersih Luka lainnya (rentan tetanus)
TT TIG TT TIG
Tidak tau atau <3dosis YA TIDAK YA YA
3 dosis TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK
(kecuali lebih 10 tahun lalu)
TIG 250U atau ATS 1500U
Intinya,
yang diberikan TT dan antitoksin hanya kalau luka kotor dan imunisasi tidak jelas/kurang
yang tidak dikasih dua – dua kalau bila luka bersih atau imunisasi adekuat
sisanya paling tidak diberikan TT
RABIES (3B)
INKUBASI LAMA 3 – 4 (>90%)
Dx: riwayat gigitan (+), hewan yang menggigit mati dalam 2 minggu
Prodromal aspesifik, demam, mual, muntah, malaise, nyeri tenggorokan
Sensoris nyeri, panas, kesemutan pada daerah luka. Cemas, reaksi berlebihan terhadap rangsang
sensoris
Eksitasi tonus otot meninggi, aktivitas simpatis meninggi, hiperhidrosis, hipersalivasi, hiperlakrimasi,
hidrofobia, dll
Th/ Fase awal luka gigitan dicuci dengan ait sabun (detergen) 5- 10 menit kemudian bilas air bersih,
Fase lanjut hanya suportif
Vaksin Anti Rabies (VAR) – 10 hari infeksi atau Post Exposure Prophylaxix
- IM 0,5ml hari 0,3,7,14,28 (Essen - WHO), ATAU hari 0,7,21 (Zagreb – Depkes RI)
BAKTERIOLOGI UMUM
Pewarnaan Gram (differensial) dengan C. Violet
dan Safranin Gram Negatif = warna merah
Gram
Positif =
warna
ungu Cara
cepat:
- Semua coccus biasanya adalah gram positif (cth: Staphylococcus, Streptococcus)
kecuali Neisseria yaitu diplococcus gram negatif
- Hampir semua bakteri sal cerna adalah batang gram negatif (cth: E.coli, Salmonella,
Shigella)
- Batang gram positif paling sering Bacillus (cth: penyebab anthrax – Bacillus anthracis)
dan Clostridium (lihat bawah)
- Khusus Mycobacterium (cth: M.tuberculosis, M.leprae) pakai pewarnaan Ziehl
Neelsen (interpretasi lihat penyakit di topik silabus masing-masing)
CLOSTRIDIUM
A. tetani tetanus, gejala spastik
C. botulinum makanan kaleng, gejala sesak nafas, lemah, flaccid
C. perfringens pada luka, biasa sama orang DM
C. difficile antibiotic associated diarrhea