OLEH :
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang tidak dapat
dipisahkan antara satu dengan yang lainnya, sebab kesehatan gigi dan mulut akan
memengaruhi kesehatan tubuh keseluruhannya. Seiring bertambahnya usia, semakin besar
pula kerentanan seseorang untuk kehilangan gigi.
Gigi mempunyai banyak peran pada seseorang, hilangnya gigi dari mulut seseorang akan
mengakibatkan perubahan-perubahan anatomis, fisiologis maupun fungsional, bahkan
tidak jarang pula menyebabkan trauma psikologis. Keadaan ini berdampak pula pada
meningkatnya kebutuhan akan gigi tiruan (Vargas CM, 2001).
Gigi tiruan berfungsi untuk meningkatkan kemampuan dalam mengunyah, berbicara,
memberikan dukungan untuk otot wajah, dan meningkatkan penampilan wajah dan
senyum. Gigi tiruan secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu gigi
tiruan tetap dan gigi tiruan lepasan. Gigi tiruan lepasan/ removable denture (yang dapat
dilepas pasang sendiri oleh pasien) dibagi menjadi dua bagian, yaitu gigi tiruan lengkap dan
gigi tiruan sebagian. Gigi tiruan tetap/ fixed yang disemenkan ke gigi pasien secara
permanen (Pongibidan, 2013).
Gigi tiruan tetap adalah restorasi yang direkatkan secara permanen pada gigi yang telah
dipersiapkan untuk memperbaiki sebagian atau seluruh permukaan gigi yang mengalami
kerusakan atau kelainan untuk menggantikan kehilangan gigi. Penggunaan gigi tiruan tetap
di kalangan masyarakat sudah sangat populer untuk menggantikan gigi yang hilang. Hal ini
disebabkan oleh gigi tiruan tetap memiliki konstruksi yang baik dan hanya menutupi sedikit
jaringan penyangga sehingga lebih nyaman untuk digunakan serta terpasang secara cekat di
dalam mulut (Aschi 2013, Smith, 2007).
Gigi tiruan lepasan adalah bagian prostodonsia yang menggantikan satu atau beberapa gigi
yang hilang atau seluruh gigi asli yang hilang dengan gigi tiruan dan didukung oleh gigi,
mukosa atau kombinasi gigi, mukosa dan yang dapat dilepas pasang sendiri oleh pasien
(Wagner, 2012, Mendoza, 2012). Tujuan pembuatan gigi tiruan lepasan adalah untuk
mengembalikan fungsi pengunyahan, estetis, bicara, membantu mempertahankan gigi yang
masih tertinggal, memperbaiki oklusi, serta mempertahankan jaringan lunak mulut yang
masih ada agar tetap sehat. Basis gigi tiruan sebagian lepasan dapat berupa akrilik atau
metal frame. Basis gigi tiruan konvensional mempunyai kekurangan misalnya estetik karena
retensi yang digunakan pada gigi tiruan sebagian lepasan menggunakan klamer, sehingga
dapat terlihat dan mengurangi estetik. Pada beberapa keadaan, gigi tiruan yang cekat tidak
dapat dibuatkan oleh karena gigi penyangganya telah hilang. Implant dengan didukung
protesa dapat direncanakan, tetapi kadang tidak dapat dilakukan karena jumlah tulang
tidak cukup sehingga, pada beberapa keadaan gigi tiruan akrilik atau cast partial denture
lebih banyak disukai. Retensi cast partial denture dibuat melalui retainer dan komponen
attachment yang presisi.
Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahannya
sebagai berikut :
1. Bagaimana pengisian status gigi tiruan lepasan?
1. Nomor kartu
b. Tanggal
2. Nama Pasien
3. Jenis kelamin
4. Alamat
- Umur
a. Proses penuaan toleransi jaringan, kesehatan mulut, koordinasi otot, ukuran
pulpa dan panjang mahkota klinis
b. Usia lanjut abrasi / atrasi
c. Usia Muda ruang pulpa lebar & derajat karies
d. Pemilihan warna gigi anterior
5. Pekerjaan
a. Mengetahui sosek pasien kemungkinan kunjungan teratur
b. Pertimbangan jenis gigi tiruan
c. Faktor estetika
6. Keluhan Utama
maksud kunjungan pasien
7. Anamnesis
Sebab kehilangan gigi / kerusakan gigi : lubang besar / gigi goyang / benturan
Penjelasan :
Jika sebab kehilangan gigi karena karies, kemungkinan karena pasien kurang
memperhatikan kebersihan mulut, maka pengetahuan kesehatan giginya harus
diingatkan
Jika disebabkan gigi goyang, maka penyakit sistemik dan penyakit periodontal
harus diperhatikan
Pencabutan terakhir :
a. Pada gigi atas : depan kanan / kiri, belakang kanan / kiri
b. Pada gigi bawah : depan kanan / kiri, belakang kanan / kiri
Penjelasan :
6. Undercut
7. Ruang retromilohioid
8. Bentuk lengkung rahang
Meliputi bentuk rahang atas dan rahang bawah. Bentuk-bentuk rahang antara lain:
a. Persegi
b. Oval
c. Segitiga
9. Ruang gigi tiruan
10. Perlekatan dasar mulut
11. Lain-lain
a. Eksostosis
b. Torus mandibularis
12. DIAGNOSIS : identifikasi, evaluasi, dan kesimpulan tentang kondisi yang ditemukan
dalam pemeriksaan, beserta perawatan pilihan yang akan dilakukan pada pasien.
Contoh :
Bentuk kasus kehilangan gigi ....... memerlukan rehabilitasi dengan
MTP/MTPasak/GTJ/GTSL/GTP/GTP tunggal, dll
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas mengenai pengisian status gigi tiruan lepasan dapat disimpulkan
bahwa ada beberapa tahap dalam pengisian status gigi tiruan lepasan yaitu pengisian
Nomor kartu, Nama pasien, Jenis Kelamin, Alamat, Umur, Pekerjaan, Keluhan utama,
Anamnesa, pemeriksaan ekstra oral, pemeriksaan intra oral, pemeriksaan gigi geligi
tulang alveolar, pemeriksaan lain dan diagnosis
3.2 Saran
Alangkah baiknya untuk mahasiswa dan ketika sudah menjadi Dokter Gigi agar dapat
memahami cara pengisian status gigi tiruan lepasan agar dapat memberikan penanganan yang
tepat.