3.1 Pengkajian
1. Identitas pasien
2. Keluhan utama
Keluhan utama yang biasanya dirasakan pada kasus ASD adalah sesak, gelisah, pada anak atau bayi tidak
mau menetek, sulit tidur, pasien merasa letih
Pada anak biasanya mengalami sesak napas, berkeringat banyak dan terdapat penbengkakan pada
tungkai tetepi biasanya tergantung pada derajat dan defek yang terjadi.
a. Prenatal History
Diperkirakan adanya keabnormalan pada kehemilan ibu (infeksi firus rubela), mungkin ada riwayat
penggunaan alkohol dan obat-obatan serta penyakit DM pada ibu
b. Intra natal
c. Riwayat neonatus
a. Adanya keluarga apakah itu satu atau dua orang yang mengalami kelainan defek jantung
b. Penyakit keturunan
c. Penyakit konginetal atau bawaan
6. Psikososial
1. Breathing
Nafas pendek, retraksi pada vena jugulum, sela interkosta dan region epigastrium. Diameter dada
bertambah
2. Blood
Impuls jantung hiperdinamik kuat terutama yang timbul di ventrikel kiri. Teraba getaran bising atau mur-
mur pada dinding dada, pada ASD getaran bising teraba di sela iga ke 2 atau 3 kiri. Pada defek yang
sangat besar sering tidak teraba getaran bising karena tekanan di ventrikel kiri sama denagn ventrikel
kanan.
3. Brain
4. Bleeder
5. Bowel
6. Bone
1. Penurunan curah jantung yang berhubungan dengan penurunan volume ventrikel kiri, atrium
septum defek.
Tujuan : dalam waktu 3 x 24 jam, penurunan curah jantung dapat teratasi dan menunjukkan tanda vital
dalam batas normal
Kriteria hasil : klien melaporkan penurunan episod dypsnea, tekanan darah dalam batas normal, nadi 80
x/mnt, tidak terjadi aritmia, denyut dan irama jantung teratur, CRT < 3 detik.
Intervensi :
R/ : tanda penurunan curah jantung dapat diperlihatkan dengan ciri, menurunnya nadi, radial, popliteal,
dorsalis pedis, dan postibial, nadi mungkin cepat hilang atau tidak teratur untuk dipalpasi dan gangguan
pulsasi (denyut kuat disertai dengan denyut lemah) mungkin ada.
a. Berikan istirahat semi recumben pada tempat tidur atau kursi, kaji denga pemeriksaan fisik sesuai
dengan indikasi
R : istirahat fisik harus dipertahankan selama gagal jantung kongestif akut atau refraktori untuk
memperbaiki efisiensi kontraksi jantung dan menurunkan kebutuhan atau konsumsi oksigaen
miokardium dan kerja berlebihan.
d. Berikan istirahat psikologis dengan lingkungan tenang, menjelaskan manajemen medis atau
keperawatan, membantu klien menghindari stres, mendengar atau merespon terhadap ekspresi
perasaan takut.
R/: Stres emosi menghasilkan respons vasokonstriksi, yang terkait langsung dengan peningkatan tekanan
darah, frekwensi dan kerja jantung.
e. Batasi aktivitas seperti BAB dan BAK di samping tempat tidur, hindari manuver valsava :
mengejan, defekasi, menahan nafas selama perubahan posisi.
kriteria hasil : pernapasan tetap dalam batas normal 16 - 20 x / menit, warna kulit baik dan klien tenang
Intervensi :
R/ meningkatkan kesediaan oksigen untuk kebutuhan miokardium agar tidak terjadi hipoksia
Tujuan : klien menunjukkan perbaikan curah jantung yang terlihat dari aktivitas klien.
Kriteria hasil :
Intervensi :
R/ untuk memberikan informasi tentang energi cadangan dan respon untuk beraktivitas
Intervensi :
R/ Infus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi Kx dan untuk memasukkan obat. Jika bayi sangat dispnea
susah mengisap dot atau menetek.
R/ Untuk memantau keseimbangan cairan, bila kelebihan atau kekurangan dapat cepat diatasi.
e. Berikan minum pada Kx atau biarkan menetek jika sesak berkurang dengan sela istirahat