Anda di halaman 1dari 17

Jurnal Dinamika Bahari

Vol. 9 No. 2 Edisi Mei 2019

TERLEPASNYA JANGKAR KIRI PADA SAAT BERLABUH JANGKAR


DI ANCHORAGE AREA PELABUHAN TANJUNG INTAN CILACAP

Priyangga Aji Nugrohoa, Moh. Aziz Rohmanb dan Nur Rohmahc


a
Taruna Program Studi Nautika PIP Semarang
b
Dosen Program Studi Nautika PIP Semarang
c
Dosen Program Studi KALK PIP Semarang

ABSTRAK

Jangkar kiri MV. DK 01 terlepas pada saat berlabuh jangkar di anchorage area
Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap sehingga perlu diketahui faktor-faktor yang menyebabkan
terlepasnya jangkar kiri pada saat berlabuh jangkar dan upaya yang perlu dilakukan setelah
terlepasnya jangkar kiri pada saat open brake tersebut agar proses berlabuh jangkar dapat
dilaksanakan dengan baik.
Metode yang digunakan adalah fishbone analysis untuk mencari faktor-faktor
permasalahan dan USG analysis untuk menghasilkan perioritas masalah. Faktor-faktor
penyebab yaitu kurangnya kesadaran crew kapal akan pentingnya proses berlabuh jangkar,
pemilihan metode berlabuh jangkar yang kurang efektif, kurangnya perawatan dan
pengecekan windlass, kondisi lingkungan yang tidak mendukung.
Upaya yang perlu dilakukan adalah Second Officer langsung memplotting posisi jangkar
kiri yang terjatuh untuk menghindari jangkar kiri tersebut hilang dan Nahkoda sebagai
pemimpin kapal langsung mengambil kebijakan untuk menggunakan jangkar kanan dengan
metode walk back ship anchoring method dimana jangkar kanan diturunkan dengan hati-hati
menggunakan rem untuk menghindari kejadian yang sama.

Kata kunci: analisis, jangkar, open brake

I. PENDAHULUAN daerah tertentu pada setiap pelabuhan atau


di luar daerah pelabuhan, dengan
MV. DK 01 merupakan salah satu jenis memperhitungkan kedalaman air laut dan
kapal curah (bulk carrier) yang keadaan sekitar. Berlabuh jangkar
mengangkut muatan batu bara dengan route dilaksanakan pada saat menunggu waktu
pelayaran tetap (liner) dari Pulau masuk ke pelabuhan, menunggu
Kalimantan menuju Pelabuhan Tanjung penyelesaian berkas untuk masuk atau
Intan, Cilacap. Muatan curah merupakan keluar suatu pelabuhan, untuk menghindari
muatan yang dimuat tanpa menggunakan penumpukan kapal di dalam pelabuhan, dan
kemasan atau pembungkus. Batu bara itu dapat juga karena kapal sedang mengalami
sendiri merupakan salah satu jenis muatan perbaikan di atas permukaan air. Menurut
curah yang termasuk ke dalam golongan Agus Hadi Purwantomo (2018:75),
muatan berbahaya sehingga membutuhkan berlabuh jangkar adalah mengikat kapal
penanganan dan pengaturan khusus. pada dasar perairan agar kapal tidak hanyut
Pada saat akan masuk wilayah karena arus atau angin untuk melaksanakan
Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap, MV. suatu kegiatan, seperti: menunggu
DK 01 kadang-kadang harus berlabuh clearance memasuki pelabuhan, menunggu
jangkar terlebih dahulu sebelum sandar. pandu, maupun menunggu dermaga yang
Berlabuh jangkar merupakan suatu keadaan kosong agar dapat melaksanakan proses
saat kapal terapung tanpa berolah gerak bongkar. Sering terjadi keadaan arus yang
terhadap air. Berlabuh jangkar dilakukan di kuat maupun hujan lebat membuat proses

2359
Terlepasnya Jangkar Kiri Pada Saat Berlabuh Jangkar Di Anchorage Area Pelabuhan Tanjung Intan
Cilacap
Priyangga Aji Nugrohoa, Moh. Aziz Rohmanb dan Nur Rohmahc

sandar tersebut menjadi tertunda, sehingga Akibatnya MV. DK 01 kehilangan jangkar


membuat kapal harus berlabuh jangkar sebelah kiri dan pelaksanaan berlabuh
terlebih dahulu. jangkar terganggu. Metode berlabuh
Mualim sebagai top management jangkar dengan cara open brake atau juga
keselamatan dan keamanan kapal dituntut dapat disebut sebagai letting go ship
harus menguasai setiap keadaan saat kapal anchoring method merupakan metode
sandar, berlabuh jangkar maupun ketika menurunkan jangkar kapal dengan
sedang berlayar. Selain kemampuan yang membiarkan jangkar tersebut tergelincir
harus dimiliki oleh seorang Mualim dalam jatuh ke dalam air, berbeda dengan metode
mengetahui setiap keadaan pada saat kapal walk back dimana jangkar diturunkan
sedang berlabuh jangkar, perawatan serta dengan hati-hati sampai berapa banyak
kelengkapan anchor (jangkar) juga menjadi jumlah segel pada rantai jangkar yang
faktor penting yang sangat menunjang diinginkan.
keselamatan dan keamanan kapal. Dengan mencermati latar belakang dan
Keadaan darurat yang terjadi pada saat judul yang sudah ada, peneliti merumuskan
kapal sedang berlabuh jangkar pun rumusan masalah sebagai berikut:
bermacam-macam, seperti tubrukan, 1. Faktor-faktor apakah yang menyebabkan
kandas, maupun jangkar larat. Menurut terlepasnya jangkar kiri pada saat
Agus Hadi Purwantomo (2018:3), tubrukan berlabuh jangkar di anchorage area
yaitu suatu keadaan darurat yang Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap?
disebabkan karena terjadinya tubrukan 2. Apakah upaya yang perlu dilakukan
kapal dengan kapal, kapal dengan dermaga, setelah terlepasnya jangkar kiri pada saat
maupun kapal dengan benda terapung open brake tersebut agar proses berlabuh
lainnya yang dapat membahayakan jangkar dapat dilaksanakan dengan baik?
keselamatan jiwa manusia, harta benda di
atas kapal, dan lingkungan dimana kapal itu II. KAJIAN PUSTAKA
berada. Kandas merupakan suatu keadaan
darurat yang disebabkan karena kandasnya A. Kajian Pustaka
suatu kapal pada dasar perairan baik secara 1. Pengertian Analisis
sengaja maupun secara tidak sengaja. Menurut Komaruddin (2001:53),
Jangkar larat (dragging anchor) adalah analisis adalah kegiatan berpikir
suatu keadaan di saat berlabuh jangkar, untuk menguraikan suatu keseluruhan
dimana jangkar kapal larat/menggaruk menjadi komponen sehingga dapat
akibat dari gaya eksternal (arus, angin, mengenal tanda-tanda komponen,
cuaca, jenis dasar laut, dan pasang surut) hubungannya satu sama lain dan
terhadap jangkar yang mempengaruhi fungsi masing-masing dalam satu
kekuatan cengkraman jangkar dan rantai keseluruhan yang terpadu. [4]
jangkar, serta adanya pengaruh dari faktor Menurut Kamus Besar Bahasa
internal (jangkar, rantai jangkar, mesin Indonesia (KBBI, 2002:43), analisis
jangkar, draft, sumber daya manusia). merupakan penguraian suatu pokok
Tanggal 16 Februari 2017 pada saat dari berbagai bagian atas penelaahan
MV. DK 01 sedang berolah gerak untuk bagian itu sendiri serta hubungan
persiapan berlabuh jangkar di anchorage antar bagian untuk memperoleh
area Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap, pengertian yang tepat dan
kapal tersebut kehilangan jangkar sebelah pemahaman arti keseluruhan. [5]
kiri setelah melaksanakan proses drop Menurut Jimmy L. Goal (2008:73),
anchor dengan cara open brake yang analisis adalah sebagai penguraian
mengakibatkan jangkar kiri tersebut suatu sistem informasi yang utuh ke
terlepas berikut semua rantai jangkarnya. dalam bagian-bagian komponennya

2360
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 9 No. 2 Edisi Mei 2019

dengan maksud untuk a. Stockless Anchor


mengidentifikasi dan mengevaluasi Jangkar tipe ini bekerja sangat
permasalahan-permasalahan, efektif dan memiliki tiang jangkar
kesempatan-kesempatan, hambatan yang dapat bergerak. Pada saat
yang terjadi dan kebutuhan yang diturunkan maka bagian lengan
diharapkan sehingga dapat diusulkan akan bergerak ke bawah karena
perbaikan-perbaikannya. adanya engsel pada bagian
mahkota jangkar (crown) dan
2. Jangkar lengan dapat bergerak dengan
Jangkar merupakan alat labuh VXGXWÛ'HQJDQSRVLVLGHPLNLDQ
yang mempunyai bentuk dan berat maka bagian lengan jangkar akan
khusus yang akan diturunkan ke menancap ke dasar laut dan pada
kedalaman air sampai dengan dasar saat tertarik oleh rantai jangkar
sehingga pada saat jangkar dengan posisi tiang jangkar sejajar
diturunkan maka kapal sangat dasar laut maka jangkar akan
terbatas pergerakannya dengan posisi semakin menancap. Untuk
jangkar dan panjang rantai yang melepas dan mengangkat jangkar
diturunkan. ini posisi rantai jangkar ditarik
Jenis-jenis jangkar disesuaikan tegak dan pada saat tiang jangkar
dengan penempatannya pada kapal pada posisi tegak maka lengan
dan kegunaannya. Kapal-kapal niaga jangkar akan terungkit sehingga
(ocean going ship) dilengkapi dengan cengkeraman jangkar lepas dan
3 tipe jangkar, yaitu: jangkar dapat ditarik ke atas.
a. Jangkar Utama atau Jangkar Berikut adalah tipe-tipe jangkar
Haluan (Bow Anchor) yang termasuk ke dalam stockless
Jangkar ini digunakan pada saat anchor:
berlabuh di daerah labuh 1) Jangkar Hall
(anchorage area). Kedua jangkar Jangkar tipe hall adalah jenis
ini memiliki berat yang sama jangkar stockless bow, yaitu
dimana beratnya diatur sesuai stockless anchor yang dipasang
dengan ketentuan klasifikasi. pada bagian haluan kapal. Pada
b. Jangkar Arus (Steam Anchor) umumnya jangkar ini
Jangkar ini digunakan untuk digunakan pada kapal
membantu jangkar haluan pada konvensional.
saat berlabuh di daerah yang 2) Jangkar Spek
memiliki arus sangat kuat dan Jangkar tipe spek adalah
untuk menahan posisi kapal di jangkar yang didesain sesuai
bagian buritan supaya tetap dalam dengan ukuran tempat
posisinya. penyimpanan jangkar pada
c. Jangkar Cemat (Kedges Anchor) kapal. Jangkar jenis ini dulu
Pada sebagian kapal dilengkapi paling umum digunakan,
dengan jangkar cemat yang khususnya pada kapal
digunakan untuk membebaskan konvensional.
kapal pada saat kapal kandas di 3) Jangkar Byers
dasar yang berpasir. Jangkar tipe byers umumnya
digunakan pada kapal
Jangkar kapal juga dibedakan konvensional. Berat jangkar ini
menjadi beberapa jenis berdasarkan biasa tersedia dari ukuran 20 kg
bentuk dan fungsinya, diantaranya: sampai dengan 20 ton.

2361
Terlepasnya Jangkar Kiri Pada Saat Berlabuh Jangkar Di Anchorage Area Pelabuhan Tanjung Intan
Cilacap
Priyangga Aji Nugrohoa, Moh. Aziz Rohmanb dan Nur Rohmahc

4) Jangkar Union sungai atau di daerah perairan


Jangkar tipe ini memiliki fungsi yang memiliki dasar berlumpur.
dan berat yang sama dengan Di MV. DK 01 jangkar yang
jangkar byers. digunakan adalah tipe jangkar
5) Jangkar Baldh stockless anchor dimana jangar
Jangkar ini dibuat pertama kali tersebut sangat cocok untuk kapal
pada tahun 1901 dan pada berukuran besar dan sangat efektif
tahun 1954 jangkar ini mulai karena memiliki tiang jangkar
didistribusikan untuk industri yang dapat bergerak.
offshore.
3. Bagian-Bagian Jangkar
b. Danforth Stockless Anchor Berikut adalah gambar bagian-bagian
Merupakan jenis jangkar yang jangkar pada umumnya:
memiliki daya cengkeram lebih a. Arm (lengan), merupakan bagian
baik dibanding dengan stockless dari jangkar yang membentang
anchor, namun karena adanya dari ujung jangkar (crown) akhir,
tongkat jangkar maka kedua batang jangkar (shank) dan
jangkar tidak dapat menancap ke menghubungkan ke telapak
dasar laut. Tiang jangkar tidak jangkar (palm).
dapat langsung masuk ke hawse b. Band, adalah logam melingkar
pipe (ulup jangkar) di kapal. yang mengamankan dua bagian
Jangkar yang termasuk ke dalam dari stok kayu secara bersama-
jangkar jenis ini adalah: sama dengan batang jangkar
1) Jangkar AC14 (shank).
Jangkar tipe AC14 adalah jenis c. Bill, adalah akhir dari lengan
jangkar stockless high holding jangkar (palm).
power, artinya dapat dikurangi d. Crown (mahkota), merupakan
25% dari berat biasanya yang ujung runcing akhir dari jangkar
diperlukan untuk jangkar yang menghubungkan batang
konvensional. jangkar (shank) dengan lengan.
2) Jangkar Stevin e. Eye (mata), merupakan lubang di
Jangkar stevin merupkan salah akhir batang jangkar (shank)
satu jangkar yang termasuk ke tempat cincin terpasang.
dalam high holding power f. Fluke, adalah bentuk sekop bagian
anchor karena memiliki dari lengan jangkar (arm) yang
kemampuan menahan beban digunakan untuk menggali dasar
yang tinggi. laut dalam mengamankan kapal.
3) Jangkar Flipper Delta g. Palm, merupakan bagian datar
Jangkar ini adalah jangkar tipe paling atas dari sekop (fluke).
high holding power anchor. h. Ring, adalah bagian jangkar
Jangkar ini didesain untuk dimana tali atau rantai melekat dan
kebutuhan industri offshore menghubungkan jangkar ke kapal.
karena memiliki high power i. Shank, adalah batang tegak dari
capacity. jangkar.
j. Stock, merupakan lintas bar
c. Mushroom Anchor jangkar yang memungkinkan
Jangkar jenis ini hanya sekop pada jangkar (fluke) dapat
digunakan untuk kapal-kapal yang menggali dasar laut.
banyak beroperasi di daerah

2362
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 9 No. 2 Edisi Mei 2019

4. Perlengkapan Pada Sistem Jangkar varying up to 1,00,000 GT. The


Kapal principle followed in this method is to
a. Kabel Baja (Wire Ropes) let go or let the anchor slip with
Wire rope adalah tali yang cable under its own weight from the
dikonstruksikan dari kumpulan hawse pipe. The weight on the cable,
jalinan serat-serat baja. Tali baja windlass brake holding power and
terdiri dari beberapa serat baja momentum of the vessel are factors to
yang dipintal hingga menjadi satu be controlled by the vessel to ensure
jalinan (strand), kemudian the anchor digs in and the cable is
beberapa strand dijalin pada suatu subsequently laid to extend
inti (core) sehingga membentuk backwards. While approaching the
tali. anchoring position the speed of the
b. Tabung Jangkar (Hawse Pipe) vessel over ground is brought to zero
Tabung jangkar merupakan tabung using engines and helm and at the
yang dilalui rantai jangkar yang same point anchor along with the
konstruksinya terletak di lambung cable is allowed to run out under its
kapal sebelah kiri dan kanan own weight”. “Metode ini digunakan
haluan kapal hingga geladak depan di berbagai macam kapal termasuk
(forecastle deck). kapal kecil dan kapal pesiar sampai
c. Tabung Rantai Jangkar (Chain ke kapal yang lebih besar dengan
Pipe) tonase bervariasi hingga 1,00,000
Tabung rantai jangkar merupakan GT. Prinsip yang diikuti dalam
tabung posisi vertikal/tegak yang metode ini adalah melepaskan atau
dilalui rantai jangkar yang membiarkan jangkar tergelincir
konstruksinya terletak antara dek dengan kabel di bawah beratnya
haluan kapal (forecastle deck) dan sendiri dari pipa hawse. Bobot pada
bak rantai (chain locker). kabel, daya pengereman alat
d. Bak Rantai Jangkar (Chain pengangkat rem angin dan
Locker) momentum kapal adalah faktor yang
Bak rantai jangkar adalah tempat harus dikontrol oleh kapal untuk
penyimpanan rantai jangkar. memastikan jangkar menggali dan
e. Mesin Jangkar (Anchor Windlass) kabel kemudian diletakkan untuk
Mesin jangkar merupakan sebuah memperpanjang dengan bergerak
mesin derek jangkar yang mundur. Sementara mendekati posisi
dipasang di kapal untuk keperluan berlabuh jangkar, kecepatan kapal
mengangkat dan mengulur jangkar dibawa ke nol menggunakan mesin
dan rantai jangkar melalui tabung dan kemudi dan pada titik yang sama
jangkar (hawse pipe).. jangkar bersama dengan kabel
f. Chain Stopper dibiarkan habis di bawah beratnya
Chain stopper pada umumnya sendiri.
dipasang antara mesin jangkar
dengan hawse pipe untuk menahan 6. Pengertian Hilangnya Jangkar
tarikan rantai dan jangkar saat (Anchor loss)
kapal sedang berlabuh. a. Arti Anchor Loss
Dalam buku Anchoring System
5. Open Brake and Procedures for Large Tankers
“Let Go: This method is used in OCIMF (1982:1), menyatakan
over a wide range of vessels bahwa:
including smaller crafts and pleasure It is because experienced seamen
yachts to larger vessels with tonnage are losing anchors and or cable,

2363
Terlepasnya Jangkar Kiri Pada Saat Berlabuh Jangkar Di Anchorage Area Pelabuhan Tanjung Intan
Cilacap
Priyangga Aji Nugrohoa, Moh. Aziz Rohmanb dan Nur Rohmahc

or experiencing windlass damage B. Kerangka Pikir Penelitian


when anchoring vessels. This
indicates that there is a need to
consider the anchoring sytems and
the application of techniques to
assist Master and Owners in a
better understanding of the factors
involved. Yang memiliki arti
bahwa pelaut yang berpengalaman
dalam hal kehilangan jangkar dan
rantai jangkar atau mengalami
kerusakan mesin jangkar ketika
akan berlabuh jangkar. Hal ini
menunjukkan bahwa ada
kebutuhan untuk
mempertimbangkan sistem
berlabuh jangkar dan menerapkan
teknik untuk membantu Nahkoda
dan pemilik kapal dalam
pemahaman yang lebih baik Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian
tentang faktor-faktor yang terlibat.
Hilangnya jangkar dapat III. METODOLOGI
menyebabkan banyak kerugian,
diantaranya kapal tidak dapat A. Metode Penelitian
berolah gerak dengan baik, Metode penelitian adalah rangkaian
tertundanya proses berlabuh cara terstruktur atau sistematis yang
jangkar, dan kerugian finansial digunakan oleh para peneliti dengan
dalam pencarian maupun tujuan mendapatkan jawaban yang tepat
penggantian jangkar yang hilang. atas apa yang menjadi pertanyaan pada
objek penelitian. Metode yang
b. Sebab-Sebab Hilangnya Jangkar digunakan oleh penulis dalam penelitian
Hilangnya jangkar dapat ini adalah metode penelitian deskriptif.
disebabkan oleh kurangnya Metode ini dapat digunakan untuk
kesadaran crew kapal akan menggambarkan, menjelaskan dan
pentingnya proses berlabuh menceritakan perincian-perincian data
jangkar, kurangnya perawatan berdasarkan fakta yang ada.
terhadap peralatan berlabuh Menurut Sukmadinata (2006),
jangkar, serta kondisi lingkungan penelitian deksriptif adalah suatu bentuk
yang tidak memadai dalam penelitian yang ditujukan untuk
kegiatan berlabuh jangkar. mendeskripsikan fenomena-fenomena
yang ada baik fenomena alamiah,
ataupun fenomena buatan manusia.
Fenomena itu dapat berupa bentuk,
aktivitas karakteristik, perubahan,
hubungan, kesamaan, dan perbedaan
antara fenomena yang satu dengan
fenomena yang lain. Penelitian
deskriptif berusaha memberikan dengan
sistematis dan cermat fakta-fakta aktual
dari sifat populasi tertentu dan

2364
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 9 No. 2 Edisi Mei 2019

mempunyai kekhususan untuk mencari mengamati dan melihat kemudian


informasi faktual yang mendetail yang mencatat secara langsung
menggambarkan gejala yang ada, pelaksanaan kerja, aktivitas-aktivitas
mengidentifikasi masalah-masalah serta masalah-masalah yang terjadi di
aktual yang dihadapi sekarang, atas kapal MV. DK 01 untuk
mengumpulkan data-data atau informasi memperoleh gambaran-gambaran
untuk disusun kemudian dijelaskan dan yang jelas, otentik dan akurat tentang
dianalisis. terlepasnya jangkar kiri pada saat
open brake.
B. Sumber Data 2. Wawancara
Sumber data yang penulis J. Moleong, MA (2004:135),
pergunakan pada penyusunan penelitian mendefinisikan bahwa interview
adalah sebagai berikut: sebagai percakapan dengan maksud
1. Sumber Data Primer tertentu. Percakapan itu dilakukan
Data primer adalah data yang didapat oleh dua pihak yaitu pewawancara
secara langsung dari sumbernya. Data yang mengajukan pertanyaan dan
ini dapat berupa opini subyek (orang) yang diwawancarai yang memberikan
secara individu maupun kelompok, jawaban atas pertanyaan itu. Dengan
hasil observasi terhadap suatu benda metode tersebut penulis mencoba
(fisik), kejadian atau kegiatan, dan memperoleh data melalui wawancara
hasil pengujian. langsung dengan Perwira kapal dan
2. Sumber Data Sekunder awak kapal tentang penyebab-
Data sekunder bersifat mendukung penyebab terlepasnya jangkar kiri
dan melengkapi data primer. Data pada saat open brake di MV. DK 01.
sekunder dari penelitian ini diperoleh 3. Studi Pustaka
dari arsip-arsip atau data-data dari Studi pustaka merupakan metode
buku-buku yang ada di kapal dan pengumpulan berbagai data dan
perpustakaan kampus Politeknik Ilmu informasi dengan bantuan bermacam-
Pelayaran Semarang (PIP) yang macam sumber yang terdapat di
mempunyai kaitan dengan objek yang ruang perpustakaan, seperti buku-
diteliti. buku, majalah, dokumen dan lain-
lain.
C. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dimaksudkan D. Teknis Analisis data
untuk memperoleh data-data yang Metode analisa data yang digunakan
relevan, akurat dan nyata. Masing- oleh penulis dalam penyampaian
masing data memiliki kelebihan dan masalah adalah metode fishbone untuk
kekurangan sendiri-sendiri. Oleh karena menggambarkan dan menguraikan objek
itu penulis mempergunakan metode yang diteliti dan metode USG (Urgency,
pengumpulan data lebih dari satu Seriousness, Growth) untuk
sehingga data-data yang diperlukan menghasilkan perioritas masalah dalam
dapat saling melengkapi satu sama lain. objek yang diteliti.
Di dalam penelitian ini penulis 1. Metode Fishbone Analysis
menggunakan beberapa teknik Teknik dalam penulisan penelitian
pengumpulan data, antara lain: ini salah satunya peneliti
1. Observasi menggunakan teknik analisa fishbone
Observasi diartikan sebagai analysis untuk menggambarkan dan
pengamatan dan pencatatan secara menguraikan objek yang diteliti yang
sistematik terhadap gejala yang dijabarkan dengan menggunakan
tampak pada objek penelitian. Penulis fishbone diagram (diagram tulang

2365
Terlepasnya Jangkar Kiri Pada Saat Berlabuh Jangkar Di Anchorage Area Pelabuhan Tanjung Intan
Cilacap
Priyangga Aji Nugrohoa, Moh. Aziz Rohmanb dan Nur Rohmahc

ikan karena bentuknya seperti tulang berkembang dikaitkan dengan


ikan). kemungkinan masalah penyebab
isu akan makin memburuk apabila
tidak diatasi akan menimbulkan
masalah yang baru dalam jangka
panjang.

IV. PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Yang Diteliti


Gambar 2. Fishbone Analysis PT. Karya Sumber Energy Shipping
Management adalah salah satu
2. Metode USG (Urgency, Seriousness, perusahaan pelayaran yang sedang
Growth) berkembang di Indonesia dan memiliki
Untuk mengetahui prioritas kapal-kapal bertipe bulk carriers dengan
masalah penulis akan menggunakan ukuran handysize sampai dengan
metode USG (Urgency, Seriousness, panamax. Dalam operasinya kapal-kapal
Growth). USG adalah salah satu alat di perusahan ini mengangkut muatan
untuk menyusun urutan prioritas isu batu bara (coal) dan klinker (clincer)
yang harus diselesaikan, caranya dalam bentuk curah. MV. DK 01
dengan menentukan tingkat urgensi, merupakan kapal tipe bulk carrier
keseriusan dan perkembangan isu. Isu dengan ukuran handy-size bulkers yang
yang dimiliki total skor tertinggi memiliki 6 palka sebagai ruang muat
merupakan isu prioritas, untuk lebih dan 3 crane yang digunakan untuk
jelasnya: memuat dan membongkar muatan di
a. Urgency pelabuhan. Kapal milik PT. KYK LINE
Seberapa mendesak isu tersebut PTE LTD ini dikelola oleh perusahaan
harus dibahas dikaitkan dengan PT. Karya Sumber Energy (KSE). MV.
waktu yang tersedia serta seberapa DK 01 memiliki route pelayaran tetap
keras tekan waktu tersebut untuk (liner) dalam operasinya mengangkut
memecahkan masalah yang muatan batu bara (coal) yang dimuat
menyebabkan isu tersebut. dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan
b. Seriousness sebagai pelabuhan muat (anchorage
Seberapa serius isu tersebut area) dan dikirim ke Pelabuhan Tanjung
harus dibahas dikaitkan dengan Intan, Cilacap, Jawa Tengah. MV. DK
akibat yang ditimbulkan dengan 01 mempunyai 28 orang awak kapal
penundaan pemecahan masalah termasuk Nahkoda dan Chief Engineer.
yang menimbulkan isu tersebut Awak kapal terdiri dari 3 orang Officer,
atau akibat yang menimbulkan 3 orang Engineer, 1 orang Bosun, 3
masalah-masalah lain kalau orang Juru Mudi atau (Quarter Master),
masalah penyebab isu tidak dapat 1 orang Mandor (Foreman), 1 orang ahli
dipecahkan. Perlu dimengerti listrik (Electrician), 3 orang Oiler, 1
bahwa dalam keadaan yang sama, orang Koki (Chief Cook) dan 10 orang
suatu masalah yang lain adalah Cadet (6 deck dan 4 engine). Data
lebih serius bila dibandingkan kapal secara lengkap (Ship’s Particular)
dengan suatu masalah yang berdiri dapat dilihat pada lampiran tabel 4.1
sendiri. Ship’s Particular.
c. Growth Jangkar yang digunakan di MV. DK
Seberapa kemungkinan- 01 adalah jangkar bertipe stockless
kemungkinan isu tersebut menjadi

2366
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 9 No. 2 Edisi Mei 2019

anchor dimana jangar tersebut sangat Observasi harus dilaksanakan


cocok untuk kapal berukuran besar. dengan menggunakan visual
Jangkar tipe ini sangat efektif karena maupun radar dan alat navigasi
memiliki tiang jangkar yang dapat lainnya untuk mengamati keadaan
bergerak. Rantai jangkar yang lingkungan di sekitar tempat yang
digunakan di MV. DK 01 memiliki akan digunakan untuk berlabuh
jumlah total 12 segel dimana panjang jangkar agar pelaksanaannya
setiap segelnya adalah 27,5 meter. berjalan dengan lancar dan tidak
menganggu lingkaran putar kapal
B. Analisa Masalah terhadap kapal lain.
Dalam kegiatan berlabuh jangkar d. Menentukan metode berlabuh
terdapat beberapa tahapan yang harus jangkar yang akan digunakan
dilaksanakan agar berjalan dengan baik, Metode berlabuh jangkar
yaitu: ditentukan setelah tim anjungan
1. Persiapan Awal mempertimbangkan faktor-faktor
Berdasarkan pengamatan, internal, seperti kondisi mesin
persiapan-persiapan berlabuh jangkar jangkar (windlass) dan faktor-
yang harus dilaksanakan oleh crew faktor eksternal seperti keadaan
adalah sebagai berikut: arus, pasang surut, dll.
a. Memilih tempat untuk berlabuh e. Persiapan crew kapal dalam
jangkar bertugas dengan menggunakan alat
Dalam memilih tempat keselamatan diri (personal
berlabuh jangkar terdapat faktor- protective equipment)
faktor yang harus Dalam melaksanakan setiap
diperhitungkan/dipertimbangkan pekerjaan di atas kapal, seluruh
antara lain adalah: crew kapal harus menggunakan
1) Kedalaman perairan; alat-alat keselamatan guna
2) Kebebasan berputarnya kapal; melindungi diri mereka sewaktu
3) Kondisi perairan; melaksanakan pekerjaan, termasuk
4) Komunikasi dengan darat. kegiatan berlabuh jangkar. Alat-
b. Menentukan jangkar mana yang alat yang digunakan seperti
akan digunakan dan berapa wearpack, safety shoes, safety
banyaknya rantai jangkar yang helmet, savety gloves, dll.
akan dikeluarkan f. Komunikasi antara crew yang ada
Nahkoda adalah orang yang di haluan dan di anjungan dengan
menentukan jangkar mana yang cara melakukan pengetesan radio
akan digunakan pada waktu Seorang Perwira kapal
berlabuh jangkar, apakah jangkar khususnya Chief Mate yang
kanan (starboard anchor) atau mendapatkan mandat atau
jangkar kiri (port anchor). Untuk berwenang dalam standby depan
menentukan banyaknya rantai harus benar-benar membiasakan
jangkar yang akan dikeluarkan prosedur dalam pelaporan sesuai
tergantung dari keadaan cuaca, dengan SMCP (Standard Marine
jenis dasar laut, kekuatan arus atau Communition Phrase). Ketika
angin, lamanya waktu singgah, proses penurunan jangkar, Chief
dan kedalaman air. Mate memberikan perintah yang
c. Memperhatikan kondisi jelas kepada tim haluan sesuai
lingkungan sekitar tempat dengan perintah Nahkoda di
berlabuh jangkar anjungan dan menginformasikan
segara kondisi di haluan termasuk

2367
Terlepasnya Jangkar Kiri Pada Saat Berlabuh Jangkar Di Anchorage Area Pelabuhan Tanjung Intan
Cilacap
Priyangga Aji Nugrohoa, Moh. Aziz Rohmanb dan Nur Rohmahc

posisi dan arah jangkar beserta metode letting go ship anchoring


rantai jangkar saat berlangsungnya method (open brake) dan walk back
proses berlabuh jangkar kepada anchoring method. Pelaksanaan
anjungan. proses berlabuh jangkar pada kedua
metode ini sangat bergantung kepada
2. Persiapan Peralatan kemampuan mesin jangkar dalam
a. Mempersiapkan kerja operasi mengontrol laju rantai jangkar. Kapal
windlass harus dihentikan lajunya sebelum
Mesin jangkar (windlass) berlabuh jangkar.
merupakan peralatan utama yang MV. DK 01 mengalami suatu
digunakan pada saat proses keadaan darurat di anchorage area
berlabuh jangkar, maka dari itu Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap,
windlass harus dipersiapkan yaitu jangkar kirinya MV. DK 01
dengan baik. Karena di MV. DK terlepas pada saat berlabuh jangkar
01 masih menggunakan sistem dengan cara open brake.
pompa hydraulic, maka harus ¾ Faktor-faktor yang menyebabkan
menunggu lubrication oil terlepasnya jangkar kiri pada saat
melakukan sirkulasi di dalam berlabuh jangkar di anchorage
mesin tersebut. area Pelabuhan Tanjung Intan
b. Mempersiapkan peralatan Cilacap:
windlass Faktor-faktor yang
Officer yang bertugas di haluan menyebabkan terlepasnya jangkar
dan crew kapal harus bekerja sama kiri pada saat berlabuh jangkar di
untuk melepaskan lashing dan bow anchorage area Pelabuhan
stopper pada rantai jangkar Tanjung Intan Cilacap diteliti
sebelum dapat dioperasikan, dengan menggunakan tiga metode,
kemudian memeriksa kondisi yaitu observasi, wawancara, dan
pipeline mesin windlass tipe studi pustaka.
hydraulic agar dapat a. Bedasarkan observasi
ditindaklanjuti apabila terdapat 1) Faktor internal
suatu kebocoran. Selanjutnya Faktor internal merupakan
adalah memeriksaan rem (brake faktor-faktor yang berasal
cleaning) pada saat akan dari dalam kapal itu sendiri.
melaksanakan penurunan, brake Faktor tersebut dapat berupa
harus diperiksa terlebih dahulu dan sumber daya manusia,
dilakukan uji coba agar brake bisa peralatan mesin jangkar
melakukan pengereman dengan (windlass), dan metode
baik. berlabuh jangkar yang
c. Mempersiapkan anchor day signal digunakan.
Setelah kapal berlabuh jangkar a) Sumber daya manusia
diwajibkan menaikan sosok benda Manusia sebagai operator
berbentuk bola hitam di haluan pelaksanaan kegiatan
sebagai tanda isyarat visual bahwa berlabuh jangkar
kapal sedang berlabuh jangkar. mempunyai banyak
pengaruh terhadap
3. Pelaksanaan Labuh Jangkar masalah yang sedang
Pelaksanaan berlabuh jangkar dihadapi. Pengetahuan
dapat dilakukan dengan dan kepedulian sumber
menggunakan dua metode, yaitu daya manusia terhadap

2368
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 9 No. 2 Edisi Mei 2019

peralatan dalam kegiatan berlabuh jangkar yang


berlabuh jangkar tidak sesuai dengan
merupakan hal yang harus prosedur dengan
dibenahi. Apabila mempertimbangkan
pengetahuan crew kapal segala faktor dan kondisi
terhadap pentingnya lingkungan yang cocok
prosedur berlabuh jangkar terhadap metode berlabuh
kurang, akan dapat jangkar yang digunakan,
menimbulkan kesalahan seperti keadaan arus,
atau bahkan kegagalan kedalaman laut, jenis
proses berlabuh jangkar. dasar laut, dan kecepatan
b) Peralatan mesin jangkar kapal pada saat proses
(windlass) berlabuh jangkar sedang
Kondisi peralatan mesin dilaksanakan. Apabila
jangkar yang kurang baik kecepatan yang
dapat mengakibatkan digunakan terlalu besar
pengoperasian peralatan akan membuat jangkar
yang digunakan tidak yang diturunkan dengan
berjalan dengan lancar menggunakan metode
dan bahkan mengalami letting go ship anchoring
kegagalan. Hal ini method (open brake) di
disebabkan karena MV. DK 01 tertarik oleh
kurangnya perawatan dan arus dan menyebabkan
pengecekan terhadap jangkar terus tergelincir
peralatan berlabuh sampai semua rantai
jangkar sebelum jangkar habis dan pada
digunakan. Perawatan akhirnya rantai jangkar
rutin bagi setiap peralatan pun terlepas dan keluar
di atas kapal wajib dari ulup jangkar.
dilakukan guna mengaja
kinerja peralatan tersebut 2) Faktor eksternal
agar dapat bekerja dengan Faktor eksternal merupakan
baik sesuai dengan semua faktor penyebab
prosedur. Setelah terlepasnya jangkar kiri pada
dilaksanakan perawatan saat berlabuh jangkar di
rutin, perlu adanya anchorage area Pelabuhan
pengecekan peralatan Tanjung Intan Cilacap yang
setiap akan digunakan berasal dari luar kapal,
agar pada saat seperti:
dipergunakan peralatan a) Keadaan arus
ini dapat bekerja dengan Apabila arus terlalu kuat
lancar. lebih baik menghindari
c) Metode berlabuh jangkar berlabuh jangkar dengan
Permasalahan yang menggunakan metode
terjadi ketika proses open brake karena
berlabuh jangkar sedang jangkar yang seharusnya
berlangsung juga bisa menahan kapal tidak
disebabkan oleh akan kuat melawan arus
kesalahan operasional, dan dapat menyebabkan
yaitu pelaksanaan proses jangkar terlepas.

2369
Terlepasnya Jangkar Kiri Pada Saat Berlabuh Jangkar Di Anchorage Area Pelabuhan Tanjung Intan
Cilacap
Priyangga Aji Nugrohoa, Moh. Aziz Rohmanb dan Nur Rohmahc

b) Kedalaman laut jangkar dapat dilaksanakan dengan


Apabila jangkar baik
dilabuhkan tepat pada laut a. Tindakan pencegahan oleh crew
yang dalam, maka kapal
jangkar tidak akan sampai Tindakan awal yang dilakukan
ke dasar laut dan hal ini oleh crew kapal khususnya
dapat menimbulkan Second Officer setelah jangkar
resiko jangkar beserta kiri terlepas adalah segera
rantainya tidak akan kuat memplotting posisi jatuhnya
menahan beban jangkar jangkar kiri tersebut pada peta
itu sendiri beserta untuk mencegah hilangnya
rantainya karena terlalu jangkar kiri yang terlepas itu.
banyak diturunkan Setelah kapal benar-benar
sehingga dapat berhenti melaju, Nahkoda segera
menyebabkan jangkar memberikan perintah untuk
terlepas. menurunkan jangkar kanan
c) Jenis dasar laut menggunakan metode walk back
Untuk mencapai kekuatan secara perlahan menggunakan
terbaik dalam kegiatan rem agar tidak terjadi hal yang
berlabuh jangkar perlu sama dengan jangkar kiri.
dipastikan bahwa rantai b. Bantuan dari pihak luar
jangkar dan arah jangkar Bantuan yang diberikan dari
tetap dalam posisi pihak luar berupa pengiriman tim
horizontal di dasar laut penyelam untuk mencari jangkar
dengan kondisi keadaan yang hilang. Pencarian jangkar
tanah yang cukup baik. yang terlepas dilaksanakan
Jenis dasar laut selama 4 hari dengan
mempengaruhi daya menggunakan perahu dan ceruk
cengkeram jangkar pada besi yang dijatuhkan ke laut dan
saat jangkar menggaruk kemudian diseret dengan perahu.
dasar perairan. Jika dalam pengerukan tersebut
terdapat benda yang tersangkut
b. Berdasarkan wawancara oleh ceruk, maka penyelam akan
Penulis membandingkan terjun ke laut untuk memastikan
hasil observasi dengan apakah benda yang tersangkut itu
wawancara bersama adalah jangkar kiri MV. DK 01
narasumber, yaitu Nahkoda yang terlepas.
sebagai pemimpin dan c. Upaya dan strategi yang
penanggung jawab di atas dilakukan agar proses berlabuh
kapal, Mualim I sebagai jangkar dengan cara open brake
perwira yang bertanggung dapat berjalan dengan aman
jawab di haluan, serta Mualim sesuai dengan prosedur
II sebagai perwira yang Upaya yang dilakukan oleh
bertugas di anjungan bersama crew kapal agar proses berlabuh
dengan Nahkoda. jangkar dengan cara open brake
dapat berjalan dengan aman
¾ Upaya yang perlu dilakukan setelah adalah dengan mengevaluasi
terlepasnya jangkar kiri pada saat faktor-faktor penyebab
open brake agar proses berlabuh terlepasnya jangkar kiri pada saat

2370
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 9 No. 2 Edisi Mei 2019

open brake, melaksanakan 1. Man (manusia)


perawatan rutin dan pengecekan a. Kurangnya kesadaran dan
terhadap peralatan berlabuh pengetahuan crew kapal tentang
jangkar sebelum digunakan, serta kegiatan berlabuh jangkar
selalu memperhatikan dan Semua crew kapal wajib
menjalankan prosedur kerja yang mengetahui tugas yang harus
sesuai sehingga kejadian dilaksanakan dalam kegiatan
terlepasnya jangkar kiri tidak berlabuh jangkar agar persiapan
akan terulang kembali. yang dilaksanakan matang dan
sesuai dengan prosedur yang ada.
C. Pembahasan Masalah Namun pada kenyataannya, masih
Penulis menggunakan dua terdapat crew di MV. DK 01 yang
metode/teknik analisis data yang terdiri kurang mengetahui persiapan yang
dari metode fishbone analysis (metode dilakukan sehingga kegiatan
analisa tulang ikan) untuk mencari berlabuh jangkar tidak maksimal.
faktor-faktor penyebab terlepasnya b. Kurang teliti dalam pelaksanaan
jangkar kiri pada saat berlabuh jangkar kegiatan berlabuh jangkar
di anchorage area Pelabuhan Tanjung Nahkoda yang tidak
Intan Cilacap dan metode Urgent, memperhatikan kecepatan kapal
Seriously, and Growth (USG) sebagai pada saat memberikan perintah
alat untuk memecahkan permasalahan untuk melego jangkar kiri.
dengan menentukan faktor yang paling Kecepatan kapal harus dibuat
berpengaruh terhadap permasalahan seminimal mungkin bahkan harus
yang sedang dihadapi. berhenti melaju agar pada saat
jangkar diturunkan, rantai jangkar
Tabel 1. Garis besar isi permasalahan dalam tersebut tidak terbawa oleh kapal
diagram fishbone analysis dan apabila stopper dan canvas
brake tidak kuat menahan laju
Faktor yang
diamati
Masalah yang terjadi turunnya rantai jangkar maka akan
1. Kurangnya kesadaran crew berakibat rantai jangkar terlepas
kapal dari kapal.
Man (manusia) 2. Kurang teliti dalam c. Kelalaian saat berjaga
pelaksanaan Mualim I sebagai
3. Kelalaian saat berjaga
1. Pelaksanaan metode tidak
penanggungjawab dan komando
Method efektif tim haluan tidak berada di haluan
(metode) 2. Pelaksanaan tidak sesuai pada saat kejadian. Hal tersebut
prosedur yang ada merupakan sebuah kesalahan.
Machine Tugas dan tanggung jawab
1. Kinerja dari mesin windlass
(mesin)
Mualim I pada saat itu dibebankan
1. Keadaan laut
Environtment
2. Kedalaman laut kepada Bosun, ABK, dan cadet
(lingkungan) deck yang berada di haluan,
3. Jenis dasar laut
sehingga pelaksanaan proses
Tabel tersebut menunjukan bahwa berlabuh jangkar tidak mendapat
penyebab terlepasnya jangkar kiri pada perhatian dan prosedur yang baik
saat berlabuh jangkar di anchorage area dari seorang Perwira kapal.
Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap yaitu
faktor man (manusia), method (metode), 2. Method (metode)
machine (mesin) dan environmental Pada saat berlabuh jangkar di
(lingkungan). anchorage area Pelabuhan Tanjung
Intan, Cilacap, MV. DK 01

2371
Terlepasnya Jangkar Kiri Pada Saat Berlabuh Jangkar Di Anchorage Area Pelabuhan Tanjung Intan
Cilacap
Priyangga Aji Nugrohoa, Moh. Aziz Rohmanb dan Nur Rohmahc

menggunakan metode open brake a. Kurangnya perawatan terhadap


atau letting go ship anchoring mesin jangkar (windlass)
method, jangkar diturunkan dan Mesin jangkar di atas MV. DK
dibiarkan tergelincir tanpa rem 01 jarang mendapatkan perawatan
sampai jangkar tersebut menyentuh sehingga kinerjanya pun
dasar perairan. Tetapi jangkar kiri terpengaruhi oleh masalah-
yang dilego MV. DK 01 terlepas masalah yang ada, seperti kondisi
karena pelaksanaannya tidak sesuai canvas brake yang sudah tipis
dengan prosedur yang ada sehingga sehingga kemampuan pengereman
tidak efektif. mesin jangkar menjadi sangat
a. Pemilihan metode yang tidak kurang.
efektif b. Tidak adanya pengecekan sebelum
Metode yang digunakan dinilai pelaksanaan lego jangkar
tidak efektif karena pada saat Pengecekan terhadap mesin
berlangsungnya kegiatan labuh jangkar sebelum mesin tersebut
jangkar, tidak memperhatikan digunakan harus dilaksanakan
faktor yang mendukungnya, untuk meyakinkan bahwa mesin
seperti dalamnya perairan melebihi jangkar dapat bekerja dengan baik
syarat kedalaman dimana suatu sehingga pada saat pelaksanaan
kapal bisa menggunakan metode lego jangkar tidak terjadi suatu
open brake (25 meter), keadaan maslaah (trouble). Pada saat
arus dimana kekuatan dan persiapan proses belabuh jangkar,
kecepatan arus sangat besar, serta Chief Officer sebagai pemimpin
jenis dasar laut yang tidak cocok tim haluan tidak memerintahkan
dengan tipe jangkar di MV. crew kapal yang bertugas di
DK 01 (stockless anchor). haluan untuk melaksanakan
b. Pelaksanaan kegiatan berlabuh pengecekan mesin jangkar terlebih
jangkar tidak sesuai dengan dahulu.
prosedur yang ada
Jangkar kiri dilego pada saat 4. Environtment (lingkungan)
kapal masih dalam kecepatan 4 Kondisi lingungan tidak dapat
knots. Hal ini mengakibatkan diatur sedemikian rupa, akan tetapi
rantai jangkar tertarik arus yang Nahkoda sebagai pemimpin di atas
kuat. Kecepatan kapal yang kapal dapat memprediksi dan
bergerak melawan arus membuat mempertimbangkan keadaan
jangkar tergelincir sangat cepat lingkungan di sekitar tempat berlabuh
sehingga canvas brake tidak dapat jangkar sebelum melaksanakan
menahan laju rantai jangkar dan proses berlabuh jangkar. Faktor
akhirnya jangkar kiri tersebut lingkungan yang dimaksud antara
terlepas. lain:
a. Keadaan arus
3. Machine (mesin) Semakin besar kekuatan arus dan
Kinerja sebuah mesin ditentukan kecepatan arus maka rantai
oleh perawatan dan pengecekan yang jangkar yang diturunkan akan
dilakukan sebelum mesin tersebut semakin cepat tertarik oleh arus.
bekerja. Mesin jangkar (windlass) di Akibatnya jangkar akan tergelincir
atas MV. DK 01 jarang mendapatkan lebih cepat dan dapat
perawatan dan jarang dilakukan menyebabkan jangkar terlepas.
pengecekan sebelum digunakan.

2372
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 9 No. 2 Edisi Mei 2019

b. Kedalaman laut tidak dapat berjalan dengan


Semakin dalam laut maka akan baik.
semakin panjang rantai jangkar Masalah C : Kurangnya perawatan dan
yang harus diarea. Dalamnya pengecekan terhadap
lautan menyebabkan canvas brake peralatan berlabuh
tidak dapat menahan beban berat jangkar/mesin jangkar
jangkar beserta rantainya sehingga (windlass) sehingga dapat
jangkar akan terus terjatuh menuju mengakibatkan timbulnya
ke dasar perairan sampai pada masalah pada saat
jumlah rantai jangkar yang dapat pengoperasiannya.
digunakan. Masalah D : Kondisi lingkungan yang
c. Jenis dasar laut tidak mendukung dalam
Dasar laut yang landai akan pelaksanaan proses
memperkecil kekuatan cengkram berlabuh jangkar dapat
sebuah jangkar. Daya cengkram mempersulit jalannya
jangkar yang tidak optimal akan kegiatan tersebut bahkan
mengaibatkan jangkar tidak dapat dapat mengakibatkan suatu
menggaruk permukaan dan kegagalan.
menyebabkan laju kapal tidak Berdasarkan identifikasi masalah
dapat tertahan oleh jangkar, tersebut, selanjutnya masalah tersebut
sehingga rantai jangkar akan terus dianalisa dengan menggunakan metode
tergelincir. USG sehingga didapatkan prioritas
masalah yang harus mendapatkan
Setelah mengetahui faktor penyebab perhatian secara khusus dalam
dari terlepasnya jangkar kiri pada saat pelaksanaan proses berlabuh jangkar
berlabuh jangkar di anchorage area dengan cara open brake agar dapat
Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap, berjalan secara efektif.
selanjutnya dilakukan analisa terhadap
Tabel 2. Penilaian Prioritas Masalah
permasalahan-permasalahan yang telah
digambarkan pada kronologis diagram
fishbone menggunakan metode USG
(Urgency, Seriousness, Growth) untuk
mengetahui tingkat berbahayanya suatu
kejadian sebagai berikut:
Masalah A : Kurangnya kesadaran
crew kapal akan
pentingnya proses berlabuh
jangkar, crew kapal kurang
teliti dan sering lalai dalam
melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya pada
waktu berdinas jaga.
Masalah B : Pemilihan metode yang
kurang efektif dan
pelaksanaan proses yang
tidak sesuai dengan
prosedur yang ada
sehingga mengakibatkan
proses berlabuh jangkar

2373
Terlepasnya Jangkar Kiri Pada Saat Berlabuh Jangkar Di Anchorage Area Pelabuhan Tanjung Intan
Cilacap
Priyangga Aji Nugrohoa, Moh. Aziz Rohmanb dan Nur Rohmahc

Dari tabel di atas didapatkan skala maka tim penyelam akan terjun ke
perbandingan dari tiap-tiap masalah bawah untuk memastikan bahwa
yang dianggap prioritas yang harus benda tersebut adalah jangkar kiri
segera dipecahkan. Berdasarkan tingkat yang hilang. Setelah ditemukan,
bahaya suatu kejadian yang pernah rantai jangkar dikaitkan dengan
dialami yaitu: menggunakan tali tross dan ditarik
Masalah A : Kurangnya kesadaran crew oleh mesin jangkar (windlass).
kapal akan pentingnya Mandor bersama dengan Chief
proses berlabuh jangkar, Engineer masuk ke dalam chain
crew kapal kurang teliti dan locker dan mengelas rumah keong
sering lalai dalam untuk mengikat ujung rantai jangkar.
melaksanakan tugas dan Jangkar dipasang dengan posisi
tanggungjawabnya pada seperti semula.
waktu berdinas jaga.

Upaya yang dilaksanakan setelah


terlepasnya jangkar kiri pada saat open
brake di MV. DK 01 agar proses
berlabuh jangkar dapat dilaksanakan
dengan baik adalah sebagai berikut:
a. Second Officer sebagai perwira yang
bertanggungjawab terhadap navigasi
di MV. DK 01 langsung memplotting
posisi jangkar kiri yang terjatuh untuk
menghindari jangkar kiri tersebut
hilang.
b. Nahkoda sebagai pemimpin kapal Gambar 3. Proses Pencarian dan
Pemasangan Jangkar Kiri MV. DK 01
langsung mengambil kebijakan untuk
menggunakan jangkar kanan dalam
V. KESIMPULAN
proses labuh jangkar dengan metode
yang berbeda, yaitu walk back ship
A. Kesimpulan
anchoring method dimana jangkar
1. Faktor-faktor yang menyebabkan
kanan diturunkan dengan hati-hati
terlepasnya jangkar kiri pada saat
menggunakan rem untuk menghindari
berlabuh jangkar di anchorage area
kejadian yang sama.
Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap,
c. Setelah proses berlabuh jangkar
yaitu kurangnya kesadaran crew
selesai, pihak kapal langsung
kapal akan pentingnya proses
memberitahukan kejadian tersebut
berlabuh jangkar, pemilihan metode
kepada perusahaan dengan
berlabuh jangkar yang kurang efektif
menerbitkan laporan hilangnya
dan pelaksanaan proses berlabuh
jangkar kiri. Pihak perusahaan
jangkar yang tidak sesuai dengan
mengirimkan regu penyelam untuk
prosedur yang ada, kurangnya
mencari jangkar kiri yang hilang
perawatan dan pengecekan terhadap
tersebut. Pencarian jangkar
peralatan berlabuh jangkar/mesin
dilaksanakan dalam waktu 4 hari
jangkar (windlass), kondisi
dengan menggunakan sebuah ceruk
lingkungan yang tidak mendukung
besi yang ditarik oleh sebuah perahu.
dalam pelaksanaan proses berlabuh
Pada saat ceruk besi tersebut
jangkar.
menggaruk benda pada dasar perairan

2374
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 9 No. 2 Edisi Mei 2019

2. Upaya yang perlu dilakukan setelah jangkar di kemudian hari sebaiknya


terlepasnya jangkar kiri pada saat Nahkoda memperhatikan kembali
open brake agar proses berlabuh kecepatan kapal pada saat
jangkar dapat dilaksanakan dengan melaksanakan proses labuh jangkar.
baik adalah Second Officer sebagai
perwira yang bertanggungjawab DAFTAR PUSTAKA
terhadap navigasi di MV. DK 01
langsung memplotting posisi jangkar Purwantomo, Agus Hadi. 2018. Mengolah
kiri yang terjatuh untuk menghindari Gerak Kapal. Semarang: Politeknik
jangkar kiri tersebut hilang dan Ilmu Pelayaran Semarang
Nahkoda sebagai pemimpin kapal
______________. 2018. Prosedur Darurat
langsung mengambil kebijakan untuk
dan SAR. Semarang: Politeknik
menggunakan jangkar kanan dalam
Ilmu Pelayaran Semarang
proses labuh jangkar dengan metode
yang berbeda, yaitu walk back ship Komarudin. 2001. Ensiklopedia
anchoring method dimana jangkar Manajemen Edisi IX. Jakarta:
kanan diturunkan dengan hati-hati Bumi Aksara
menggunakan rem untuk menghindari Hasan, Alwi, dkk. 2002. Kamus Besar
kejadian yang sama. Bahasa Indonesia. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional
B. Saran Balai Pustaka
1. Untuk mengatasi faktor-faktor yang
menyebabkan terlepasnya jangkar kiri L. Gaol, Jimmy. 2008. Sistem Informasi
pada saat berlabuh jangkar di Manajemen. Jakarta: PT Gramedia
anchorage area Pelabuhan Tanjung OCIMF. 1982. Anchoring Systems and
Intan Cilacap sebaiknya Nahkoda Procedures Large Tankers 1st
memberikan pemahaman dan Edition, Witherby & Co. Ltd for
pengawasan tentang tugas dan and on behalf of OCIMF
tanggung jawab masing-masing crew
dalam kegiatan labuh jangkar, Sukmadinata. 2006. Metode Penelitian
menentukan metode berlabuh jangkar Kualitatif. Bandung: Graha Aksara
yang efektif dan pelaksanaan labuh Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi
jangkar harus sesuai dengan prosedur Penelitian Kualitatif. Bandung:
agar proses berlabuh jangkar dapat Remaja Rosdakarya
berjalan dengan baik, memerintahkan
seluruh crew kapal untuk
melaksanakan perawatan rutin dan
pengecekan terhadap peralatan
berlabuh jangkar tersebut secara
berkala serta selalu memperhitungkan
kondisi lingkungan terlebih dahulu
sebelum melaksanakan proses
berlabuh jangkar agar dapat
disesuaikan dengan metode labuh
jangkar yang akan digunakan.
2. Pada saat Second Officer mem-
plotting posisi jangkar yang terjatuh
sebaiknya dilakukan secara cepat
untuk mencegah jangkar kiri tersebut
hilang dan untuk pelaksanaan labuh

2375

Anda mungkin juga menyukai