Anda di halaman 1dari 5

Contoh Penghitungan PPh Pasal 21 untuk Penghasilan Teratur

A. Pegawai Tetap
Nama Pegawai: Fajar Ariwibowo
Fajar Ariwibowo pada tahun 2017 bekerja pada perusahaan PT Jaya Abadi dengan
memperoleh gaji sebulan Rp. 7.500.000 dan membayar iuran pensiun sebesar Rp. 100.000
sebulan. Fajar Ariwibowo (K/1) . Pada bulan Januari penghasilan Fajar Ariwibowo dari PT Jaya
Abadi hanya dari gaji. Hitung PPh Pasal 21 yang harus dipotong pada bulan Januari!

Gaji sebulan (Penghasilan Bruto) Rp 7,500,000


Pengurangan:
1. Biaya Jabatan: 5% x Rp 7.500.000 Rp 375,000
2. Iuran Pensiun Rp 100,000
Rp 475,000
Penghasilan Netto Sebulan Rp 7,025,000
Penghasilan Netto disetahunkan
(12 x Rp. 2.275.000) Rp 84,300,000

PTKP Setahun
-Untuk diri sendiri Rp 54,000,000
-Tambahan Kawin Rp 4,500,000
-Tanggungan Rp 4,500,000
Rp 63,000,000
Penghasilan Kena Pajak Setahun Rp 21,300,000
PPh Pasal 21 Terutang Rp 1,065,000
(5% x Rp 21.300.000)

PPh Pasal 21 sebulan Rp 88,750


(Rp 1.065.000 : 12)

Rp 7,411,250
B Pensiunan
Nama Pensiunan: Jaka Cahyana

Jaka Cahyana adalah pensiunan PNS di lingkungan Kementerian Keuangan. Setiap bulan ia
mendapat uang pensiun dari PT Taspen sebesar Rp 7.002.550. Jaka Cahyana menikah memiliki
3 anak namun yang masih jadi tanggungan 1 anak. Hitung PPh Pasal 21 yang harus dipotong!

Penghasilan Pensiunan Bulanan Rp 7,002,550


Pengurangan: Maksimal Diperkenankan
Biaya Pensiun (5% x Rp 4.002.550 = Rp. 200.128) Rp 200,000
Penghasilan Netto Sebulan Rp 6,802,550
Penghasilan Netto disetahunkan
(12 x Rp 3.802.550) Rp 81,630,600

PTKP Setahun

-Untuk diri sendiri Rp 54,000,000


-Tambahan Kawin Rp 4,500,000
-Tambahan anak Rp 4,500,000
Rp 63,000,000
Penghasilan Kena Pajak Setahun Rp 18,630,600
(Pembulatan menjadi
Rp 17.280.000)

PPh Pasal 21 Terutang


(5% x Rp 17.280.000) Rp 931,530

PPh Pasal 21 Sebulan


(Rp 864.000/12) Rp 77,628
Nama Pegawai: Harsono Kusumayuda

Harsono Kusumayuda pada tahun 2013 bekerja pada perusahaan PT Jaya Abadi dengan memperoleh
gaji sebulan Rp 30.000.000 dan membayar iuran pensiun sebesar Rp 1.500.000 setiap bulannya.
Harsono Kusumayuda menikah punya anak 2. Hitung PPh Pasal 21 yang harus dipotong per bulan!

Gaji sebulan (Penghasilan Bruto) Rp 30,000,000


Pengurangan
1. Biaya Jabatan: 5% x 30.000.000 = Rp 1.500.000 Rp 500,000
(Maksimal Rp 500.000)
2. Iuran Pensiun Rp 1,500,000
Rp 2,000,000
Penghasilan Netto Sebulan Rp 28,000,000
Penghasilan Netto disetahunkan Rp 336,000,000
(12 x Rp 28.000.000)

PTKP Setahun
-Untuk diri sendiri Rp 24,300,000
-Tambahan Kawin Rp 2,025,000

-Tambahan anak ke-1 Rp 2,025,000


-Tambahan anak ke-2 Rp 2,025,000

Rp 30,375,000
Penghasilan Kena Pajak Setahun Rp 305,625,000
PPh Pasal 21 Terutang:
5% x Rp 50.000.000 = Rp 2.500.000 Rp 46,406,250
15% x Rp 200.000.000 = Rp 30.000.000
25% x Rp 55.625.000 = Rp 13.906.250
PPh Pasal 21 sebulan
(Rp 46.406.250 : 12)
Rp 3,867,188
Nama Pensiunan: Agus Dermawan

Agus Dermawan adalah mantan direktur utama PT Tambang Emas. Pada saat masih aktif
bekerja, Agus Dermawan mengikuti program Dana Pensiun dari PT Tabungan Pensiun
yang telah disahkan oleh Menteri Keuangan. Saat ini ia sudah pensiun dan menerima
uang pensiun bulanan sebesar Rp 10.000.000. Anak-anak Agus Dermawan sudah menikah
dan sudah tidak lagi jadi tanggungannya. Istrinya telah meninggal dunia 2 tahun lalu.
Hitung PPh Pasal 21 atas uang Pensiun Agus Dermawan!

Penghasilan Pensiun Bulanan Rp 10,000,000


Pengurangan:
Biaya Pensiun (5% x Rp 10.000.000 = Rp 500.000)
Maksimal diperbolehkan Rp. 200.000 Rp 200,000

Penghasilan Netto Sebulan Rp 9,800,000


Penghasilan Netto Disetahunkan
(12 x Rp 9.800.000) Rp 117,600,000

PTKP Setahun
-Untuk diri sendiri Rp 54,000,000
Penghasilan Kena Pajak Rp 63,600,000
PPh Pasal 21 Terutang
5% x Rp 50.000.000 = Rp 2.500.000 Rp 4,540,000
15% x Rp 43.300.000 = Rp 6.495.000
Rp 2,040,000

PPh Pasal 21 Sebulan


(Rp 8.995.000/12) Rp 378,333
mperoleh
nya.
bulan!

Anda mungkin juga menyukai