Anda di halaman 1dari 10

Nuhuriyyatul Kamila

NIM : H. 1910119

Jurusan PGSD kelas A


Nurhuriyyatul Kamila

NIM : H.1910119

Jurusan PGSD kelas A

1. Perkembangan Pendidikan di Amerika Serikat

Bangsa Amerika Serikat sangat mengandalkan kepada kemampuan


pendidikan, karena melalui pendidikan yang dikembangkan dalam bentuk program-
programnya, warga Negara Amerika Serikat dalam sekolah-sekolah mereka, mampu
melaksanakan pemerintahannya sendiri (self government) sesuai kecerdasan yang tinggi.
Dalam melalui pendidikan di sekolah-sekolahnya mereka dapat dipersatukan sebagai satu
bangsa yang berbineka tunggal ika, sehingga bangsa yang terdiri dari para immigrant Eropa
dan Amerika dan sebagainya dapat diintegrasikan kedalam cara hidup Amerika (way of
American life) serata diajarkan tentang persamaan hak dan kewajibannya.

Meskipun sistem pendidikan Amerika Serikat berasal dari budaya Eropa akan tetapi
sekolah-sekolahnya tidak merupakan duplikat dari negeri asalnya Eropa. Sekolah-sekolah di
Amerika mengambil corak dan bentuk sesuai dengan cita atau aspirasi baru. Nilai-nilai yang
baik tetap dipertahankan dan yang kurang baik dan tidak sesuai dengan cita Amerika
ditinggalkan.
Komisi kebijakan pendidikan Amerika Serikat menetapkan strategi bahwa “Tiap
sistem berpikir dan berbuat dalam pendidikan dirumuskan berdasarkan cita-cita dan
kepentingan yang berkembang secara dominan dan luas dalam masyarakat pada saat
perumusan itu dilakukan”.
Oleh karena itu mengenai tujuan pendidikan di Amerika Serikat juga dirumuskan
dalam berbagai ragam rumusan, karena semua kelompok masyarakat diberi hak dan
kesempatan untuk ikut dalam penyusunannya, misalnya : “Tujuan pendidikan adalah untuk
memberikan ketentraman, untuk menjamin kesesuaian, untuk menjaga stabilitas, untuk
persiapan hidup setelah mati, untuk mengembangkan potensi dari masing-masing individu,
dan untuk menyediakan perbaikan masyarakat yang berkesinambungan”.
Dalam administrasi pendidikan di Amerika Serikat didapati berbagai rumusan tujuan
pendidikan sebagai berikut :

1. “To assure that the schools will provide for the education of all as democratic ideal”.
(bahwa pendidikan adalah untuk menolong rakyat Amerika mendekati cita-cita
demokratis).
2. “To assure that the schools will provide for the education of all as a basis for natonal
stability and progress”. (bahwa tujuan pendidikan itu harus menjamin sekolah akan
menyediakan pendidikan bagi semuanya sebagai dasar bagi stabilitas dan
kemajuannya.
3. Tujuan itu harus dapat menjamin bahwa setiap individu harus dapat memberi
kesempatan untuk dapat mengembangkan diri sedemikian rupa sehingga ia dapat
sepenuhnya menyadari tentang kemampuan potensialnya dan dalam waktu yang
sama, dapat membantu kepada perbaikan masyarakat, negara dan bangsa.
4. Tujuan itu harus mengakui bahwa pendidikan merupakan kunci untuk membuat
kehidupan yang lebih baik bagi semuanya.
5. Tujuan itu harus dipandang memuaskan bila mana tujuan itu dikembangkan oleh
masyarakat melalui partisipasi yang cerdas, diskusi dan saling pengertian dalam
masyarakat.
2. Perkembangan Pendidikan di Inggris

Selama abad pertengahan sekolah didirikan untuk mengajarkan tata bahasa


latin, sedangkan magang adalah cara utama untuk memasukkan pekerjaan praktis.
Dua universitas didirikan yaitu Universitas Oxford, diikuti oleh Universitas of
Cambridge. Sebuah sistem direformasi dari "sekolah tata bahasa bebas" didirikan
pada masa pemerintahan Edward VI dari Inggris. Pada abad ke 19 gereja Inggris
bertanggung jawab untuk sebagian besar sekolah sampai pembentukan gratis,
pendidikan wajib menjelang akhir abad itu. University College London didirikan,
diikuti oleh King's College London, dua perguruan tinggi membentuk Universitas
London. Durham Universitas juga didirikan pada awal abad 19. Menjelang akhir abad
19. Menjelang akhir abad tersebut sebagi "batu merah" universitas didirikan.
Sistem pedidikan Sistem pendidikan Inggris dbagi menjadi beberapa jenjang
berdasarkan usia siswa, yaitu :
1. Pendidikan pra-primer (pre-primary edcation), usia 3-4 tahun.
2. Pendidikan primer (primary education) , usia 4-11 tahun.
3. Pendidikan sekunder (secondary education), usia 11-16 tahun.
4. Pendidikan lanjutan (further education), usia 16-18 tahun.
5. Pendidikan tinggi (higher educaion), usia di atas 18 tahun.
Sistem pendidikan Inggris mengikuti wajib belajar dari pendidikan pra pimer, primer,
dan sekunder sampai usia 16 tahun. Kelulusan dari program ini ditandai dengan
diterimanya GCSE (General Certificate of Secondary Education) (Atdikbudlondon,
2014) Pendidikan di Inggris di awasi oleh departemen pendidikan dan departemen
bisnis, inovasi dan keterampilan. Pada tingkat lokal, pemerintah daerah bertanggung
jawab untuk melakanakan kebijakan untuk pendidikan umum dan sekolah negeri.
a) Kalender Pendidikan Dinegara tempat David Becham berasal ini, setiap
kalender pendidikan dimulai tahun pada akhir Sepetember sampai akhir Juli dengan 2
bulan libur selama musim panas. Satu tahun akademik dibagi menjadi 2 smester
yaitu : semester 1 dimulai pada bulan september dan berakhir pada bulan Januari,
kemudian semester 2 dimulai pada akhir Januari sampai akhir mei.
b) Pendidikan wajib Pendidikan wajib di Inggris meliputi sekolah dasar dan
sekolah menengah. Sekolah Dasar di mulai dari usia 5 sampai 11 tahun dalam kurun
waktu 6 tahun. Tahun pertama dan kedua disebut infants dan tahun ketiga sampai ke
enam disebut junior. Pada level dasar ini tidak di adakan ujian bagi siswa mulai dari
kelas satu sampai dengan kelas enam, kecuali ujian kemapuan yang dilaksanakan
ketika anak berusia tujuh tahun. Penekanan ada pada belajar secara praktikal
dibandingan menghapal. Siswa belajar mata pelajaran inti seperti Bahasa Inggris,
Matematika, dan Sains, juga pelajaran dasar seperti Sejarah, Geografi, Musik, Seni
dan Olahraga. Sekolah menengah dimulai dari umur 11 sampai 16 tahun dalam kurun
waktu normal 5 tahun. Di setiap jenjang siswa memperdalam pelajaran mereka pada
mata pelajaran inti dan ditambah setidaknya satu pelajaran bahasa asing. Pada tahun
ke 4 barulah mereka mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian-ujian yang disebut
dengan Generak Certificate of Secondary Education (GCSE).
Setelah menyelesaikan ujian GCSE, siswa sekolah menengah bisa dapat
meninggalkan sekolah untuk bekerja, mengikuti program training di sekolah kejuruan
atau teknik, atau melanjutkan 2 tahun lagi untuk menyiapkan diri bagi ujian masuk
universitas yang dikenal dengan "A-Levels". Pendidikan lanjutan ini terdiri dari AS
(Advanced Subsidiary) level dan dilanjutan dengan A-Level/Business and Technologi
Education Council (BTEC) / International Baccalaureate (IB)/ Cambridge Pre-U yang
dapat ditempuh dala sekolah yang sama, Sixth From College atau Further Education
College. Siswa biasanya melanjutkan ke jenjang universitas pada usia 18 tahun lebih,
dimana mereka belajar untuk meraih gelar akademik. Ada lebih dari 90 universitas di
Inggris, semuanya kecuali satu. Merupakan universitas negeri. Departemen untuk
Bisnis, Inovasi dan Keterampilan adalah departemen pemerintah yan bertanggung
jawab untuk permasalahan pendidikan tinggi di Inggris. Tingkat pertama yang
dittawarkan kepada mahasiswa adalah gelar sarjana, biasanya lama pendidikannya
tiga tahun. Lulusan yang memenuhi syarat kemudian diperbolehkan mengambil gelas
pascasarjana dan master, yag membutuhkan waktu satu tahun, serta gelar doktor
seelama tiga tahun. Beberapa universitas di Inggris merupakan universitas dengan
peringkat tertinggi di dunia, seperti Universitas Cambridge, Imperial College London,
Universitas Oxford dan Universitas College London adalah beberapa dari 10
universitas dengan peringkat teratas di dunia berdasarkan Peringkat Universitas Dunia
THE-QS. London Schol of Economics digambarka sebagai salah satu sekolah bisnis
terkemuka untuk bidang pengajaran dan penelitian. Selain itu, London Business
School juga dianggap sebagai salah satu sekolah bisnis terkemukan dan pada tahun
2010, program MBA-nya menduduki peringkat terbaik di dunia berdasarkan
pemeringkatan yang dirilis oleh Financial Times.
Gelar akademik di Inggris biasanya dibagi menjadi tiga kelas, yaitu :
1. Kelas pertama (I)
2. Kelas kedua atas (II:1) dan Kelas kedua yang lebih rendah (II:2)
3. Kelas ketiga (III) The King's School, Centerbury dan King's School,
Rochester adalah sekolah berbahasa Inggris tertua di dunia. Banyak sekolah-sekolah
di Inggris yang terkemuka, diantaranya Winchester College, Eton College, St Paul's
School, Rugby School dan Harrow School.
Pendidikan Pilihan
1. A Levels, merupakan lanjutan dari sekolah menengah atas jika mereka ingin masuk
ke bangku universitas. Pendidikan ini ditempuh selama 2 tahun. Dalam jenjang ini
siswa akan belajar 3 smapai 4 subjek utuk ujian A Levels.
2. Program Sarjana, ditingkat sarjana mahasiswa di Inggris dapat memilih jurusan
yaitu Ars dan Sciences. Program ini biasanya berlangsng selam tiga tahun , dimana
selama itu siswa dapat menyelesaikan pelajaran dan tutorial di bidang masing-masing.
Mahasisw yang akan lulus biasanya harus mengikuti ujian akhir.
3. Pasca Sarjana dan Doktoral, pada jenjang ini dilaksanakan 1 sampai 2 tahun.
Gelar yang mereka peroleh adalah Master Art (MA) atau Master Sciences
(Msc) dan Master in Business Administration (MBA) seetelah mereka menyelesaikan
studinya. Di jenjang ini mahasiswa harus menyelesaikan semua studinya, membuat
tesis dan mengikuti ujian akhir. Mahasiswa pasca sarjana juga dapat meneruskan
program Doktoral atau PhD. Untuk mahasiswa asing, United Kingdom Council for
International Student Affairs (UKCISA) memberikan informasi yang dibutuhkan jika
ingin belajar di Inggris. Institusi tersebut merupakan institusi nasional yang
memberikan dukungan penuh terhadap penyaluran informasi untk pelajar asing.
Departemen Pendidikan Departemen pendidikan adalah departemen pemerintah yang
bertanggung jawab untuk masalah-masalah yang memengaruhi hajat hidup orang
banyak di Inggris sampai dengan usia 19 tahun, termasuk pendidikan. Sekolah-
sekolah negeri dihadiri oleh sekitar 93% pelajar di Inggris.
Dari jumlah tersebut terdapat minoritas sekolah-sekolah keagamaan, terutama
sekolah Katolik dan Gereja Inggris. Meskipun sebagian besar sekolah menengah di
Inggris adalah sekola komprehensif, di beberapa daerah juga terdapat sekolah
grammar yang selektif. Sekitar 7,2% Pelajar Inggris menghadiri sekolah swasta yang
didanai oleh swasta. Standar di sekolah negeri dipantau oleh Kantor Sandar
Pendidikan, sedangkan di sekolah swasta dipantau oleh Inspektorat Sekolah
Independen.
3. Perkembangan Pendidikan di Indonesia
Pendidikan di Indonesia setelah proklamasi diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945
pasal 31 ayat 1,2 dan pasal 32. Pasal 31 ayat satu (1) berbunyi "Setiap warga negara berhak
mendapatkan pendidikan " dan ayat dua (2) berbunyi "Setiap warga negara wajib mengikuti
pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya". Pasal 32 ayat satu (1) berbunyi
"Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan
menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai
budayanya" dan pasal 32 ayat dua (2) "Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah
sebagai kekayaan budaya nasional. Sedangkan konstitusi sementara RIS menyatakan bahwa
Pancasila sebagai dasar negara federal RIS dengan rumusan yang berbeda. Pasal-pasalnya
berisi tentang hak-hak dan kebebasan manusia.
Tujuan dan dasar pendidikan pada saat itu adalah (1) mencetak warga negara sejati
yang menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk negara (sebagaimana tercantum dalam
Kepmendikjarbud); (2) dasar pendidikan adalah Pancasila (Negara kesatuan I 1945-1949); (3)
membentuk manusia susila yang cakap, WNI demokratis dan bertanggung jawab. Dasar
Pancasila & kebudayaan kebangsaan Indonesia diatur dalam UUD no.4 tahun 1950 (undang-
undang pendidikan dan pengajaran, yang merupakan benih timbulnya system pendidikan
nasional). Sistem Persekolahan yang diterapkan pada mulanya adalah Sekolah Rakyat (SR)
yang merupakan pendidikan rendah. Pendidikan menengah (umum, kejuruan,keguruan)
meliputi SMP, SMT, STP, ST, TM,SKP, SGKP, SGC, SGB dan SGA. Sedangkan pendidikan
masyarakat berupa PBH, kursus, dan perpus rakyat.
Pendidikan tinggi meliputi akademi, universitas, dan sekolah tinggi. Kurikulum pada
setiap jenjang berisi tentang (1) kesadaran bernegara dan bermasyarakat; (2) pendidikan
jasmani dan (3) pendidikan watak. Pada tahun 1947, Panitia Mangunsarkoro di bawah
pimpinan Ki Mangun Sarkoro menghasilakn lima asa yang disebut Dasar-dasar 1947 atau
Panca Dharma. Isi dari dasar-dasar 1947 adalah : (1) kemerdekaan, (2) kodrat alam, (3)
kebudayaan, (4) kebangsaan dan (5) kemanusiaan (Kusdaryanti dan Trimo, 2009).

A. Perkembangan Pendidikan Indonesia Tahun 1950-1959 (Demokrasi Liberal)


Pada saat demokrasi liberal di awal tahun 1950 pendidikan diatur dalam Undang-
Undang Sementara (UUDS) 1950. Tujuan dan dasar pendidikan termuat dalam UU No.4
tahun 1950 yang diberlakukan untuk seluruh Indonesia. Karena terjadi ketegangan yang
berkisar pada masalah pendidikan agama, khususnya agama islam maka setelah empat tahun
baru diundangkan menjadi UU No.12 tahun1954 tentang Pendidikan dan Pengajaran di
Sekolah. Undang-undang No 12 tahun 1954 berlaku hingga tahun 1959. Sistem persekolahan
secara formal pada saat itu terdiri dari jenjang pendidikan TK, rendah, menengah, &tinggi.
Usaha penyesuaian yang dilakukan antara lain: Bahasa Indonesia menjadi bahasa pengantar
untuk semua SR negeri termasuk SR partikelir dan subsidi. nPenyelenggaraan Pendidikan
dimulai dengan Persiapan kewajiban belajar dengan menyusun rencana 10 tahun kewajiban
belajar dengan daerah uji coba Pasuruan dan Jepara. PP No.65 tahun 1951: penyerahan
urusan sekolah rendah ke pemerintah propinsi kecuali SR patian. Peraturan bersama antara
Mentri Pendidikan & Mentri Agama mengatur tentang pendidikan agama, Pendidikan
masyarakat dan Partisipasi pendidikan swasta.
B. Perkembangan Pendidikan Indonesia Merdeka Tahun 1959-1965 (Demokrasi
Terpimpin)
Setelah Dekrit Presiden 5 Juli 1959, dianggap perlu pengkuhan Sistem Pendidikan
Nasional, maka muncul Panca Wardana, yang menekankan pada nation and character
building (pembangunan bangsa dan wataknya). Pada saat itu UUD 1945 berlaku lagi. Pada
1960, Panca Wardhana disempurnakan menjadi Sapta Usaha Utamadengan cakupan yang
lebih luas. Sapta Usaha Tama merangkum ketentuan-ketentuan Pembukaan UUD 1945,
Batang Tubuh dan Pancasila. Pada Tahun 1965, lahir Kepres No.145 tahun 1965 berisi
tentang tujuan pendidikan, yaitu supaya melahirkan warga negara sosialis yang bertanggung
jawab terselenggaranya masyarakat sosialis Indonesia berjiwa Pancasila seperti dijelaskan
dalam Manipol/ Usdek. Sistem Persekolahan selama kurun waktu 1959-1965 meliputi (1)
pendidikan Prasekolah (5-7th): TK; (2) SD (7-12 th): SD, MI; (3) SLTP (13-15 th): SMP,
SMEP, SKKP, ST, MTs; (4) SLTA ( 16-18 th): SMA, SMEA, STM, SPG,SMOA, MA; (5)
PT (19-23 th): Universitas, Institut, Sekolah Tinggi. Sedangkan penyelenggaraan pendidikan
meliputi (1) Sapta Usaha Tama; (2) Panca Wardhana; (3) Panitia Pembantu. Pemeliharaan
Sekolah dan Perkumpulan Orang Tua Murid dan Guru-guru (POMG); (4) Pendidikan
Masyarakat; (5) Perguruan Tinggi;
Kurikulum Pendidikan (1). SR diubah menjadi SD (2). Kurikulum SD 1964 terdiri
dari 5 kelompok bidang studi (Wardhana): W. perkembangan moral,W. Perkembangan
kecerdasan, W. Perkembangan emosional/ artistik, W.Perkembangan keprigelan dan W.
perkembangan jasmani (3) Kurikulum SMP 1962 (Kur. SMP gaya baru): Penghapusan
jurusan, penambahan jam Krida, pelaksanaan BP. (4) Kurikulum SMA Selama demokrasi
terpimpin 2 kali perub.kurikulum yaitu th 1961 dan 1964. SMA terdiri atas bagian A, bagian
B, dan bagian C.
C. Perkembangan Pendidikan Nasional Indonesia Tahun 1966-1969
Undang-Undang Dasar 1945 diterapkan secara murni dan konsekuen dengan Tujuan
dan Dasar Pendidikan (1) Membentuk manusia pancasilais sejati menurut penbukaan UUD
1945 (2) Dasar pendidikan Pancasila (3) Isi pendidikan: mempertinggi moral,mental,
budipekerti, memperkuat keyakinan beragama, mempertinggi kecerdasan dan ketrapilan,
membina fisik yang kuat dan sehat. Sistem Persekolahan Masih tetap mengikuti UU No. 12/
1954. Penyelenggaraan pendidikan bersifat sentralistik di bawah Mentri Pendidikan dan
Kebudayaan sebagai pembantu Presiden. Sistem Persekolahan Masih tetap mengikuti UU No.
12/ 1954. Penyelenggaraan pendidikan bersifat sentralistik di bawah Mentri Pendidikan dan
Kebudayaan sebagai pembantu Presiden. Sapta Usaha Utama berlaku selama pemerintahan
Orde Lama (Orla) hingga lhirnya Orde Baru (Orba, 1966). Sapta Usaha Utama
dioperasionalkan melalui Ketetapan MPRS (Majlis Permusyawaratan Sementara). Ketika
dicanangkan PELITA (Pembangunan Lima Tahun), ketetapan MPRS tersebut terwujud
dalam GBHN (GAris-garis Besar Haluan Negara). Hal ini berlangsung hingga 1989.

D. Perkembangan Pendidikan Nasional Indonesia Tahun 1969/1970-1993/1994


(Pembangunan Jangka Panjang 1)
UUD 1945 secara murni dan konsekuen masih diperlakukan. Tujuan dan Dasar
Pendidikan pada saat itu adalah mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan
di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup bedasar Pancasila. Undang-Undang No.2
tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional lahir ketika Fuad Hasan menjabat sebagai menteri.
Dalam pembahasan UU No 2 Tahun 1989 itu juga timbul pro dan kontra. Yang menjadi
masalah adalah tentang iman dan takwa, tetapi tidak ada pengerahan massa, karena kondisi
politik relative stabil.
Sistem Pendidikan dan Persekolahan meliputi (1) Sistem pendidikanterdiri dari jalur
pendidikan sekolah dan pendisikan luar sekolah; (2) Sistem persekolahan terdiri dari 3
jenjang yaitu Pendidikan dasar, Pendidikan Menengah, dan Pendidikan tinggi. Program
pembangunan pendidikan antara lain perluasan dan pemerataan pendidikan; peningkatan
mutu pendidikan dengan pengadaan alat pendidikan, pengadaan buku pelajaran, pengadaan
dan peningkatan mutu tenaga pengajar, perubahan kurikulum.
E. Perkembangan Pendidikan Nasional 1995/1996-1998/1999 (Awal Pembangunan
Jangka Panjang I)
UUD dan dasar pendidikan sistem persekolahan tidak ada perubahan dan masih
mengacu pada UUD 1945 dan UU NO.2 tahun 1989. Ketetapan MPR No II/1993 tentang
GBHN memberikan arah tujuan pendidikan nasional menurut UU no.2 tahun1989. Program
pembangunan pendidika antara lain: perluasan kesempatan belajar; prioritas mutu
pendidikan; program link and match; peningkatan penguasaan IPTEK dan pengembangan
SDM menyongsong globalisasi.
F. Perkembangan Pendidikan Nasional Pasca Reformasi 1998-Sekarang
Undang- Undang Dasar yang digunakan adalah UUD 1945 yang diamandemen.
Ketika Malik Fajar sebagai menteri Pendidikan Nasional, timbul inisiatif dari DPR lewat
komisi VI tentang RAncangan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (RUU
Sisdiknas). Konsep dari DPR tersebut disandingkan dengan konsep Pemerintah yang merujuk
kepada naskah akademik yang dirancang oleh Yahya Muhaimin. Naskah yang dirancang
Yahya Muhaimin disahkan menjadi UU No. 25 Tahun 2000 berisi tentang Program
Pembangunan Nasional (khusus bidang pendidikan).
Inisiatif DPR muncul sejak 27 Mei 2002, tetapi Presiden baru pada bulan Februari
2003 mulai menunjuk Mendiknas mewakili Pemerintah untuk membahas RUU Sisdiknas
bersama DPR. Pembahasan RUU Sisdiknas ini kembali menimbulkan pro dan kontra karena
ditemukan banyak kelemahan, tetapi juga terbelokkan pada masalah agama, hingga terjadi
pengerahan massa. Bagaimanapun, akhirnya RUU Sisdiknas disahkan menjadi UU Sisdiknas
dan diratifikasi oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada 8 Juli 2003 sebagai Undang-
undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Secara umum, program pembangunan pendidikan atau agenda pendidikan nasional
mencakup: (1) Pengelolaan pendidikan (manajemen); (2) Isi pendidikan (substansi) dan (3)
Paradigma baru pendidikan. Penuntasan program pemerataan pendidikan melaui (1) Wajib
Belajar Dikdas 9 tahun dan (2) Persiapan Wajar 12 tahun . Peningkatan mutu pendidikan
melaui (1) Sarana prasarana; (2) Guru; (3) Kurikulum; (4) Akreditasi, evaluasi, supervise.

Anda mungkin juga menyukai