Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem pengelolaan persampahan terutama untuk daerah perkotaan, harus


dilaksanakan secara tepat dan sistemastis. Kegiatan pengelolaan persampahan
akan melibatkan penggunaan dan pemanfaatan berbagai prasarana dan sarana
persampahan yang meliputi pewadahan, pengumpulan, pemindahan,
pengangkutan, pengolahan maupun pembuangan akhir. Masalah sampah
berkaitan erat dengan dengan pola hidup serta budaya masyarakat itu sendiri.
Oleh karena itu penanggulangan sampah bukan hanya urusan pemerintah
semata akan tetapi penanganannya membutuhkan partisipasi masyarakat secara
luas. Jumlah sampah ini setiap tahun terus meningkat sejalan dan seiring
meningkatnya jumlah penduduk dan kualitas kehidupan masyarakat atau
manusianya dan disertai juga kemajuan ilmu pengetahuan teknologi yang
menghasilkan pula pergeseran pola hidup masyarakat yang cenderung
konsumtif.

Kota Serang adalah salah satu kota yang mengalami pertumbuhan


penduduk dan ekonomi yang cukup memicu meningkaknya kegiatan jasa,
industri, bisnis dan sebagainya di wilayah Banten sehingga akan memicu
meningkatnya produksi limbah buangan atau sampah. Timbunan sampah
tersebut dapat menjadi tempat perkembangan penyakit dan menurunkan
kualitas lingkungan serta menimbulkan gangguan estetika bila tidak ditangani
dengan baik.

Alun – alun kota serang termasuk kedalam ruang terbuka hijau yang
terganggu keinadahan estetikanya karena banyaknya sampah yang bertumpuk
maupun berserakan serta fasilitas yang dirusak oleh para pengunjung baik dari

1
2

luar maupun dalam kota. Saat ini pemerintah sudah mengupayakan pemberian
fasilitas tempat sampah setiap berjarak 15 meter kemudian ada himbauan –
himbauan yang sudah dipasang di tempat yang mudah terlihat oleh pengunjung
serta para petugas kebersihan dan petugas penjaga yang selalu mengawasi agar
para pedagang kaki lima tidak memasuki area alun-alun. Namun tetap saja
masih ada oknum kecurangan tidak patuh pada himbauan yang ada dan pada
umunya sampah akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya
pengunjung khususnya di hari libur.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah ditulis, penulis memberikan identifikasi


masalah yang akan dijadikan bahan penelitian sebagai berikut :

1. Jumlah sampah meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah


penduduk.
2. Kurangnya kepedulian masyarakat akan membuang sampah pada
tempatnya.
3. Masyarakat sebagai pengunjung tidak mengindahkan himbauan dan
fasilitas yang telah dipasang diarea Alun-Alun Timur Kota Serang.
4. Masyarakat tidak memilah sampah sesuai dengan jenisnya yaitu sampah
organik dan anorganik.
5. Tidak ada nya sanksi bagi pelaku yang membuang sampah sembarangan
serta merusak fasilitas dari petugas patroli.

C. Pembatasan Masalah

mengingat pembahasan mengenai sampah sangatlah luas, maka pada


pembahasan kali ini akan dibatasi seputar aspek Alun – Alun sampah, jenis –
jenis sampah, funsgi tempat sampah, sumber sampah itu sendiri, pengetahuan
akan memilah sampah organik dan anorganik serta tingkat ketaatan
masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya..
3

D. Rumusan Masalah

1. Apa saja fasilitas penunjang kebersihan sampah di Alun-Alun Kota Serang

2. Apakah masyarakat tau dan bisa membedakan sampah organik dan sampah
anorganik

3. Siapa sajakah komponen yang bertanggung jawab

4. Mengetahui tingkat kesadaran masyarakat yang berkunjung untuk


membuang sampah pada tempatnya

E. Kegunaan Penelitian

1. Secara teoritis

Secara teoritis penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran


akan Alun-Alun Kota Serang serta mengubah pola pikir masyarakat yang
masih membuang sampah pada tidak pada tempatnya

2. Secara praktis

Secara praktis semoga penelitian ini dapat dijadikan acuan terhadap


upaya pemerintah untuk menajaga lingkangan dari sampah.
BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Deskripsi Konseptual

2.1 Alun – Alun Kota Serang

Alun-alun adalah salah satu dari sekian banyak contoh yang pasti dimiliki
oleh sebuah kota sebagai suatu ruang terbuka publik. Seringkali, keberadaan
alun-alun di sebuah kota telah dijadikan sebagai identitas maupun ikon dari
kota tersebut. Karena pada dasarnya fungsi dari Alun-Alun sendiri adalah
sebagai tempat yang digunakan manusia dalam melaksanakan aktivitasnya,
baik itu aktivitas yang berkaitan dengan kepentingan pemerintah, pendidikan
maupun sebagai kepentingan hiburan. Salah satunya adalah alun-alun yang
berada di Kota Serang. Pada kenyataannya, Kota Serang telah memiliki 2
alun-alun yang memiliki fungsi yang berbeda. Yaitu Alun-Alun Barat dan
Alun-Alun Timur. Adapun Alun-Alun Barat adalah alun-alun yang
kepemilikannya masih dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Serang, dan
keberadaan Alun-Alun Barat tersebut hanya digunakan sebagai tempat untuk
upacara, peringatan acara kenegaraan maupun hari-hari kebesaran lainnya.
Sedangkan untuk Alun-Alun Timur adalah alun-alun yang kepemilikannya
dikelola oleh Pemerintah Kota Serang, yang fungsinya adalah sebagai sarana
olahraga.

2.2 Sampah

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah


berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat
keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep
sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama
proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan

4
5

manusia didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi menurut


jenis-jenisnya.
Selain itu, Sampah adalah sumber daya yang tidak siap pakai  (Radyastuti,
W. Prof.Ir. 1996) dan menurut Basriyanta, MT, sampah merupakan barang
yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai
sebelumnya, tetapi masih bisa dimanfaatkan kalau dikelola dengan prosedur
yang benar.
Jenis sampah yang ada di sekitar kita cukup beraneka ragam, ada yang
berasal dari  rumah tangga, sampah industri, sampah dari pasar, sampah
rumah sakit, sampah pertanian, perkebunan dan peternakan serta sampah dari
institusi/kantor/sekolah dll.
Berdasarkan asalnya sampah padat dapat digolongkan menjadi 2 (dua)
yaitu:

2.2.1 Sampah Organik

Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan


hayati yang dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat
biodegradable. Sampah ini  dengan mudah diuraikan dalam proses
alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik.
Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa-sisa
makanan, pembungkus (selain ketas, karet dan plastik),  tepung,
sayuran, kulit buah, daun dan ranting.

2.2.2 Sampah Anorganik

Sampah anorganik yakni sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan


non hayati, baik sebagai produk sintetik maupun hasil pengolahan
teknologi bahan tambang, hasil olahan baan hayati dan sebagainya.
Sampah anorganik dibedakan menjadi :

1. sampah logam dan produk-produk olahanya


2. sampah plastik
6

3. sampah kertas

Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diurai oleh alam
atau mikroorganisme (unbiodegradable). Sedang sebagian lainnya hanya
dapat diuraikan dalam waktu yang lama. Sampah jenis ini  pada tingkat
rumah tangga misalnya botol plastik, botol gelas,  tas plastik dan kaleng.

Sedangkan sesuai dengan UU No.18 Tahun 2008 tentang


pengelolaan sampah, sampah dibedakan menjadi :

a. Sampah rumah tangga

Sampah rumah tangga merupakan sampah yang  berasal dari


kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga, tidak termasuk tinja dan
sampah spesifik

b. Sampah sejenis sampah rumah tangga

Sampah sejenis sampah rumah tangga merupakan sampah yang


berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus,
fasilitas sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya.

c. Sampah spesifik.

Sampah spesifik meliputi ,

1. sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun


2. sampah yang mengandung limbah bahan berbahaya danberacun
3. sampah yang timbul akibat bencana
4. puing bongkaran bangunan
5. sampah yang secara teknologi belum dapat diolah
6. sampah yang timbul secara tidak periodi
7 Seb
agia

2.3 Tempat Sampah


Tempat sampah (bahasa Inggris: waste container) adalah tempat untuk
menampung sampah secara sementara, yang biasanya terbuat dari logam
atau plastik.
Di dalam ruangan, tempat sampah umumnya disimpan di dapur untuk
membuang sisa keperluan dapur seperti kulit buah atau botol. Ada juga
tempat sampah khusus kertas yang digunakan di kantor. Beberapa tempat
sampah memiliki penutup pada bagian atasnya untuk menghindari
keluarnya bau yang dikeluarkan sampah. Kebanyakan harus dibuka
secara manual, namun saat ini sudah banyak yang menggunakan pedal
untuk memudahkan membuka tutup tempat sampah.Tempat sampah
dalam ruangan umumnya dilapisi kantong untuk memudahkan
pembuangan sehingga tidak perlu memindahkan tempat sampah ketika
sudah penuh, cukup dengan membawa kantong yang melapisi tempat
sampah lalu menggantinya dengan yang baru. Hal ini memudahkan
pembuangan sampah. Beberapa tempat umum seperti taman memiliki
tempat sampah yang ditempatkan di sisi sepanjang jalan yang secara
frekuentif dapat ditemukan di sisi sepanjang jalan. Hal ini untuk
menghindari kebiasaan membuang sampah sembarangan yang dapat
mengganggu keindahan dan kesehatan lingkungan serta etika sosial.
Di masa lalu, teroris biasa menaruh bom di tempat sampah
logam. Hal ini menjadikan bom sulit ditemukan. Ledakannya juga
dapat memecah material tempat sampah yang membuat ledakan
menjadi lebih berbahaya. Atas alasan ini, tidak ada tempat sampah di
kebanyakan stasiun kereta api, bandara, dan pusat perbelanjaan di
Inggris. Jika ada, hal itu hanya kantong yang tergantung dan terbuat
dari tali logam. Semua sampah yang dikumpulkan umumnya diangkut
menggunakan truk sampah untuk dibawa ke insinerator, tempat
8
pembuangan, atau penghancur sampah. Di beberapa tempat juga ada

pelayanan daur ulang, dengan satu atau lebih tempat sampah


yang dikhususkan untuk didaur ulang. Tempat sampah khusus ini
dicirikan (umumnya dengan warna) sesuai kategorinya yang
menentukan sampah jenis apa yang boleh dimasukkan. Material yang
disediakan tempat sampahnya diantaranya sampah jenis kertas, kaca,
logam, plastik, dan sampah yang dapat dikomposkan.

B. Penelitian Yang Relavan


Ditemukan beberapa tulisan yang berkaitan dengan penelitian ini. Yang
pertama adalah penelitian mengenai studi komposisi sampah perkotan di
negara – negara berkembang oleh sigit setyo pramono, jurnal penelitian
tersebut mengenai masalah sampah perkotan yang dihadapi kota-kota besar di
negara-negara berkembang.

C. Kerangka Teoritik
Sampah adalah bahan yang tidak memiliki nilai atau tidak berharga untuk
maksud biasa atau utama dalam pembuatan atau pemakaian barang rusak atau
bercacat dalam pembuatan manufaktur atau matri berleihan atau ditolak atau
dibuang. (Kamus Istilah Lingkungan,1994). Sampah adalah sisa padat, baik
berupa zat organik maupun anorganik yang bersifat dapat terurai maupun tidak
terurai dan dianggap sudah tidak berguna lagi sehingga dibuang ke lingkungan.
(Menteri Negara Lingkungan Hidup,2003) .
Segala macam organisme yang ada di alam akan menghasilkan sampah atau
bahan buangan. Sebagian besar sampah yang dihasilkan oleh organisme
bersifat organik, kecuali sampah yang berasal dari aktifitas manusia yang dapat
bersifat organik maupun anorganik.
9

D. Hipotesis Penelitian
Perbandingan kesadaran masyarakat dalam membuang sampah masih
tergolong rendah, peran pemerintah dalam mengupayakan memberi fasilitas
dan papan himbauan untuk membuang sampah pada tempatnya tidak
dibarengi dengan pola pikir masyarakatnya diperlukan tindakan tegas agar
masyrakat membuang sampah pada tempatnya.
BAB III

METODELOGI

Tujuan penelitian :

Mengetahui tingkta kesadaran masyarakat akan membuag sampah pada


tempatnya

Tempat dan waktu penelitian :

Alun – alun timur kota serang yang , 20 januari 2019

Metode penelitian :

Observasi wawancara mendalam dan survey

Waktu Deskprisi kegiatan

13.00 Survey fasilitas alun – alun kota serang dari tempat duduk, lintasan lari,
air mancur, serta pendopo lalu di dokumentasikan.

13.30 Menghitung jumlah tempat sampah serta memperkitakan jarak antara


tempat sampah satu dengan yang lain serta posisi penempatannya dan
membuka isi tempat sampah tersebut lalu di dokumentasikan.

14.00 Membuat pertanyaan untuk wawancara pengunjung yang ada di alun-


alun.

10
14.35 Melakukan wawancara kepada 2 orang pengunjung sasarannya adalah
anak sekolah serta atlit voli dan didokumentasikan.

15.00 Mengumpulkan data wawancara serta dokumentasi .


15.40 Membuat laporan

Tahapan

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Observasi wawancara

Wawancara berhasil dilaksakan dengan menargetkan dua narasumber yaitu


bunga seorang siswi dan ahmad seorang atlit, berikut beberapa pertanyaan
yang kami tanyakan kepada mereka .

Narasumber pertama bunga ( siswi,14 tahun )

Wawancara : “apakah fungsi dari warna hijau dan oren pada tempat sampah ?”

Narasumber : “yang berwarna hijau itu untuk sampah organik yang mudah
didaur ulang seperti dedaunan sedangkan yang berwarna oren untuk sampah
anorganik yang sulit didaur ulang seperti botol plastik dan kaca”

Wawancara : fasilitas tempat sampah sendiri di alun-alun sudah cukup atau


belum atau mungkin ada saran untuk penempatan atau jumlah atau bahkan
modelnya ?

Narasumber : untuk fasilitas sendiri sudah banyak sekali dan penempatannya


juga sudah sesuai tapi kepedulian pengunjug untuk membuang sampah pada
tempatnya yang kurang.
Narasumber kedua ahmad (atlit, 23 tahun)

Wawancara : “dialun-alun ada beberapa himbauan untuk menjaga lingkungan,


himbauan apa yang ada tau yang ada disini dan efektif atau tidak ?”

Narasumber : untuk himbauan “ aku malu lingkunganku kotor dan rusak, kalo
12
efektif belum karena masih ada saja yang buang sampah sembarangan”.

Wawancara : “kalo disini ada sanksi gak bagi pelaku yang merusak
lingkungan di alun-alun ini ?” 11

Narasumber : “saya rasa belum ada, saran malah sangat mendukung jika ada
seperti itu”

4.2 Observasi Pengamatan

Selain hasil wawancara didapat juga hasil observasi lainnya

1. Sampah

Jenis sampah yang ditemui adalah sampah organik dan anorganik


dimana organik yaitu sampah yang dapat didaurulang seperti sampah sisa
makanan dan dedauan sedangkan sampah anorganik yaitu sampah yang
sulit didaur ulang seperti sampah botol plastik dan plastik pembungkus
makanan.Sumber sampah itu sendiri dari pengunjung dan daun pohon
yang berjatuhan.

2. Tempat sampah

Ada 12 tempat sampah 7 diantaranya rusak bagian tutup hilang atau


pecah bagian badan tempat sampah serta letaknya yang sudah tidak
beraturan bahkan tidak berpasangan lagi. Jarak antara tempat sampah yang
satu dengan yang lain adalah 15 meter.
Tempat sampah disini terdiri dari 2 yaitu tempat sampah berwarna hijau
untuk sampah organik atau sampah yang mudah didaur ulang seperti, sisa
makan dan dedaunan, sedangkan yang berwarna oren sampah anorganik
yang sulit didaur ulang seperti, botol minum plastik dan plastik
pembungkus makanan.
13

Namun dalam prosedurnya belum benar telaksana karna masih


ditemukan sampah plastik didalam tempat sampah organik dan sampah
dedaunan di tempat sampah anorganik.

3. Papan slogan atau himbauan

Ada 7 himbauan yang dipasang disana untuk mengajak masyarakat


yang berkunjung ikut serta dalam menjaga lingkungan. Akan tetapi
himbauan itu berbanding terbalik dengan kondisi yang ada.

4. Petugas

Petugas patroli disini yang lebih kurang dalam memberikan sanksi


terhadap masyarakat yang membuang sampah sembarangan serta masih
didapat pedagang didalam alun-alun tersebut bahkan mereka membeli
minum dan lain-lain di warung itu dan tidak ada pelaporan dalam
kerusakan fasilitas terlihat dari rusak-rusaknya tempat sampah yang tidak
diganti atau di perbaiki bahkan untuk fasilitas lainnya.

4. Masyarakat sebagai pengujung

Masyarakat sebagian sudah mengetahui membuang sampah pada


tempatnya serta dalam prosedur membuangnya tetapi sikap ketaatan
mereka untuk membuang sampah pada tempatnya masih kurang apalagi
harus memisahkan organik dan anorganik ditambah tidak ada sanksi yang
dikenakan bahkan tidak sedikit pula pengunjung yang menagtakan sudah
ada petugas kebersihan yang akan membersihkannya.

4.3 Uapaya yang sudah dilakukan pemerintah

14
akan hal yang di bahas sebelumnya dapat dikatakan pemerintah telah
melakukan upaya sebagai berikut :

1) memasang slogan atau himbauan ditempat yang mudah terlihat dan


susai dengan penempatannya
2) menyediakan tempat sampah organik dan anorganik
3) mempekerjakan petugas kebersihan dan petugas penjaga
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari penelitian yang sudah dilaksanakan didapat kesimpulan bahwa dapat


disimpulkan penyebab kurangnya ketaatan pengunjung membuang sampah
pada tempatnya adalah :

1. tempat sampah yang rusak.

2. petugas yang tidak memberikan sanksi.

3. pedagang yang masih berjualan di dalam area alun-alun.

4. pengetahuan yang tidak diimplemntasikan oleh masyarakat yang


berkunjung sungguh pengetahuan yang sia-sia.

5. kerusakan terhadap fasilitas tempat sampah yang tidak segera


diperbaiki

Kembali lagi kepada kepedulian masyarakat akan pentingnya


membuang sampah dan dampak yang akan dihasilkan dari setiap
perbuatannya akan terasa apabila sampah sudah mulai menggunung.
5.2 Saran

Saran dari penulis adalah agar adanya sanksi yang dikenakan kepada
masyarakat yang berkunjung yang merusak estetika keindahan dan
merusak lingkungan alun–alun dengan cara membuang tempat sampah
sembarangan dan merusak fasilitas yang ada. Bila perlu memberikan
edukasi kembali akan prosedur membuang sampah organik dan anorganik.
Serta ada pelaporan akan kerusakan tempat sampah dan fasilitas lainnya.

15 15
DAFTAR PUSTAKA

Media.neliti

Pentingnya Alun-Alun bagi setiap kota . diperoleh 26 januari 2019, dari


https://media.neliti.com/media/publications/89585-ID-sistem-pengelolaan-
dan-upaya-penanggulan.pdf

Medium.com

Deskripsi Alun-Alun Timur Kota Serang . diperoleh 26 januari 2019, dari

https://medium.com/planologi-2015/tidak-berfungsinya-alun-alun-kota-
serang-sebagai-ruang-terbuka-publik-29ebe08253a1

Academiaedu

Pengertian sampah dan jenis –jenis sampah . diperoleh 26 januari 2019, dari

https://www.academia.edu/7499386/Makalah_sampah

Tpasukawinataan
pengertian sampah menurut para ahli . diperoleh 27 januari 2019, dari
http://tpasukawinatan.wordpress.com/2012/0426/pengertian-definisi-sampah-
menurut-pra-ahli/amp/

Wikipedia

Pengertian tempat sampah diperoleh 27 januari 2019, dari


https://id.m.wikipedia.org/Tempat_sampah

Anda mungkin juga menyukai