PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alun – alun kota serang termasuk kedalam ruang terbuka hijau yang
terganggu keinadahan estetikanya karena banyaknya sampah yang bertumpuk
maupun berserakan serta fasilitas yang dirusak oleh para pengunjung baik dari
1
2
luar maupun dalam kota. Saat ini pemerintah sudah mengupayakan pemberian
fasilitas tempat sampah setiap berjarak 15 meter kemudian ada himbauan –
himbauan yang sudah dipasang di tempat yang mudah terlihat oleh pengunjung
serta para petugas kebersihan dan petugas penjaga yang selalu mengawasi agar
para pedagang kaki lima tidak memasuki area alun-alun. Namun tetap saja
masih ada oknum kecurangan tidak patuh pada himbauan yang ada dan pada
umunya sampah akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya
pengunjung khususnya di hari libur.
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
2. Apakah masyarakat tau dan bisa membedakan sampah organik dan sampah
anorganik
E. Kegunaan Penelitian
1. Secara teoritis
2. Secara praktis
KAJIAN TEORITIK
A. Deskripsi Konseptual
Alun-alun adalah salah satu dari sekian banyak contoh yang pasti dimiliki
oleh sebuah kota sebagai suatu ruang terbuka publik. Seringkali, keberadaan
alun-alun di sebuah kota telah dijadikan sebagai identitas maupun ikon dari
kota tersebut. Karena pada dasarnya fungsi dari Alun-Alun sendiri adalah
sebagai tempat yang digunakan manusia dalam melaksanakan aktivitasnya,
baik itu aktivitas yang berkaitan dengan kepentingan pemerintah, pendidikan
maupun sebagai kepentingan hiburan. Salah satunya adalah alun-alun yang
berada di Kota Serang. Pada kenyataannya, Kota Serang telah memiliki 2
alun-alun yang memiliki fungsi yang berbeda. Yaitu Alun-Alun Barat dan
Alun-Alun Timur. Adapun Alun-Alun Barat adalah alun-alun yang
kepemilikannya masih dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Serang, dan
keberadaan Alun-Alun Barat tersebut hanya digunakan sebagai tempat untuk
upacara, peringatan acara kenegaraan maupun hari-hari kebesaran lainnya.
Sedangkan untuk Alun-Alun Timur adalah alun-alun yang kepemilikannya
dikelola oleh Pemerintah Kota Serang, yang fungsinya adalah sebagai sarana
olahraga.
2.2 Sampah
4
5
3. sampah kertas
Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diurai oleh alam
atau mikroorganisme (unbiodegradable). Sedang sebagian lainnya hanya
dapat diuraikan dalam waktu yang lama. Sampah jenis ini pada tingkat
rumah tangga misalnya botol plastik, botol gelas, tas plastik dan kaleng.
c. Sampah spesifik.
C. Kerangka Teoritik
Sampah adalah bahan yang tidak memiliki nilai atau tidak berharga untuk
maksud biasa atau utama dalam pembuatan atau pemakaian barang rusak atau
bercacat dalam pembuatan manufaktur atau matri berleihan atau ditolak atau
dibuang. (Kamus Istilah Lingkungan,1994). Sampah adalah sisa padat, baik
berupa zat organik maupun anorganik yang bersifat dapat terurai maupun tidak
terurai dan dianggap sudah tidak berguna lagi sehingga dibuang ke lingkungan.
(Menteri Negara Lingkungan Hidup,2003) .
Segala macam organisme yang ada di alam akan menghasilkan sampah atau
bahan buangan. Sebagian besar sampah yang dihasilkan oleh organisme
bersifat organik, kecuali sampah yang berasal dari aktifitas manusia yang dapat
bersifat organik maupun anorganik.
9
D. Hipotesis Penelitian
Perbandingan kesadaran masyarakat dalam membuang sampah masih
tergolong rendah, peran pemerintah dalam mengupayakan memberi fasilitas
dan papan himbauan untuk membuang sampah pada tempatnya tidak
dibarengi dengan pola pikir masyarakatnya diperlukan tindakan tegas agar
masyrakat membuang sampah pada tempatnya.
BAB III
METODELOGI
Tujuan penelitian :
Metode penelitian :
13.00 Survey fasilitas alun – alun kota serang dari tempat duduk, lintasan lari,
air mancur, serta pendopo lalu di dokumentasikan.
10
14.35 Melakukan wawancara kepada 2 orang pengunjung sasarannya adalah
anak sekolah serta atlit voli dan didokumentasikan.
Tahapan
BAB IV
Wawancara : “apakah fungsi dari warna hijau dan oren pada tempat sampah ?”
Narasumber : “yang berwarna hijau itu untuk sampah organik yang mudah
didaur ulang seperti dedaunan sedangkan yang berwarna oren untuk sampah
anorganik yang sulit didaur ulang seperti botol plastik dan kaca”
Narasumber : untuk himbauan “ aku malu lingkunganku kotor dan rusak, kalo
12
efektif belum karena masih ada saja yang buang sampah sembarangan”.
Wawancara : “kalo disini ada sanksi gak bagi pelaku yang merusak
lingkungan di alun-alun ini ?” 11
Narasumber : “saya rasa belum ada, saran malah sangat mendukung jika ada
seperti itu”
1. Sampah
2. Tempat sampah
4. Petugas
14
akan hal yang di bahas sebelumnya dapat dikatakan pemerintah telah
melakukan upaya sebagai berikut :
5.1 Simpulan
Saran dari penulis adalah agar adanya sanksi yang dikenakan kepada
masyarakat yang berkunjung yang merusak estetika keindahan dan
merusak lingkungan alun–alun dengan cara membuang tempat sampah
sembarangan dan merusak fasilitas yang ada. Bila perlu memberikan
edukasi kembali akan prosedur membuang sampah organik dan anorganik.
Serta ada pelaporan akan kerusakan tempat sampah dan fasilitas lainnya.
15 15
DAFTAR PUSTAKA
Media.neliti
Medium.com
https://medium.com/planologi-2015/tidak-berfungsinya-alun-alun-kota-
serang-sebagai-ruang-terbuka-publik-29ebe08253a1
Academiaedu
Pengertian sampah dan jenis –jenis sampah . diperoleh 26 januari 2019, dari
https://www.academia.edu/7499386/Makalah_sampah
Tpasukawinataan
pengertian sampah menurut para ahli . diperoleh 27 januari 2019, dari
http://tpasukawinatan.wordpress.com/2012/0426/pengertian-definisi-sampah-
menurut-pra-ahli/amp/
Wikipedia