A. Topik
HIV/AIDS
B. Sub Topik
- Pengertian AIDS
- Penyebab AIDS
- Tanda dan gejala AIDS
- Pencegahan Penyakit HIV/AIDS
- Pengobatan HIV/AIDS
C. SASARAN
Masyarakat umum
D. TEMPAT
Rumah masing-masing melalui aplikasi Zoom
E. WAKTU
- Hari/ tanggal : Rabu, 06 Mei 2020
- Jam : 10.00-11.00 Wita
F. Tujuan
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan masyarakat memahami tentang penyakit
AIDS.
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diadakan penyuluhan selama 60 menit peserta penyuluhan dapat :
a. Menjelaskan pengertian AIDS.
b. Menjelaskan penyebab AIDS.
c. Mampu menyebutkan gejala AIDS.
d. Menjelaskan cara pencegahan HIV/AIDS.
e. Menjelaskan cara pengobatan HIV/AIDS
G. MATERI PENYULUHAN
Terlampir.
H. Metode
Ceramah dan Tanya jawab
I. Media
a. Power point
b. Leaflet
c. Poster
d. Laptop
J. PROSES KEGIATAN
Tahap Kegiatan
Kegiatan Peserta Media
Kegiatan Pemateri/Penyuluh
Pendahuluan 1. Memberi salam, Memperhatikan Power point,
memperkenalkan diri, dan leaflet,
membuka penyuluhan poster, dan
2. Menjelaskan materi secara Laptop.
umum
3. Menjelaskan tentang TIU
dan TIK
3. 3. Menjelaskan gejala-gejala
HIV/AIDS.
a) Menanyakan kepada
mahasiswa apabila ada yang
kurang jelas.
b) Menerima dan menjawab
pertanyaan yang diajukan
mahasiswa.
Menanyakan kepada
peserta tentang materi yang
telah diberikan, dan
memberi reinforcement
kepada peserta yang dapat
menjawab pertanyaan.
A. DEFINISI AIDS
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome,
yang berarti kumpulan gejala atau sindroma akibat menurunnya kekebalan
tubuh yang disebabkan infeksi virus HIV. Tubuh manusia mempunyai
kekebalan untuk melindungi diri dari serangan luar seperti kuman, virus, dan
penyakit. AIDS melemahkan atau merusak sistem pertahanan tubuh ini,
sehingga akhirnya berdatanganlah berbagai jenis penyakit lain.
Acquired : didapat, bukan penyakit keturunan
Immune : sistem kekebalan tubuh
Deficiency : kekurangan
Syndrome : kumpulan gejala-gejala penyakit.
Sedangkan di dalam kamus kedokteran Dorlan (2002), menyebutkan
bahwa AIDS adalah suatu penyakit retrovirus epidemik menular, yang
disebabkan oleh infeksi HIV, yang pada kasus berat bermanifestasi sebagai
depresi berat imunitas seluler, dan mengenai kelompok risiko tertentu,
termasuk pria homoseksual atau biseksual, penyalahgunaan obat intravena,
penderita hemofilia, dan penerima transfusi darah lainnya, hubungan seksual
dari individu yang terinfeksi virus tersebut.
Menurut Center for Disease Control and Prevention, AIDS merupakan
bentuk paling hebat dari infeksi HIV, mulai dari kelainan ringan dalam
respon imun tanpa tanda dan gejala yang nyata hingga keadaan imunosupresi
dan berkaitan dengan berbagai infeksi yang dapat membawa kematian dan
dengan kelainan malignitas yang jarang terjadi.
B. PENYEBAB AIDS.
Penyebab HIV/AIDS adalah infeksi oleh virus HIV, yang menyerang
sistem kekebalan tubuh sehingga sel-sel pertahanan tubuh makin lama makin
banyak yang rusak. Penderita infeksi HIV menjadi sangat rentan terhadap
semua bentuk infeksi. Pada tahap akhir, penderita tidak bisa tahan terhadap
kuman-kuman yang secara normal bisa dilawannya.
C. TANDA DAN GEJALA HIV-AIDS
Berdasarkan gambaran klinik ( WHO 2006 )
Tanpa gejala : Fase klinik 1
Ringan : Fase klinik 2
Lanjut : Fase klinik 3
Parah : fase klinik 4
1. Fase klinik 1
Tanpa gejala, limfadenopati (gangguan kelenjar/pembuluh limfe)
menetap dan menyeluruh. Fase ini berlangsung 1-6 bulan bulan setelah
terinfeksi.
2. Fase klinik 2
Penurunan BB (<10%) tanpa sebab, infeksi saluran pernapasan atas
(sinusutis, tonsilitis, otitis meedia pharyngitis) berulang, herpes zoster,
infeksi sudut bibir, ulkus muulut berulang, popular pruritic eruption,
seborrhoic, dermatitis, infeksi jamur pada kuku. Fase ini berlangsung
selama 1-2 minggu
3. Fase klinik 3
Penurunan BB (>10%) tanpa sebab. Diare kronik tanpa sebab sampai >1
bulan. Demam menetap (intermiten atau tetap >1 bulan). Kandidiasis di
mulut menetap. TB pulmonnial, plek putih pada muluut, infeksi bakteri
berat misalnya: pnemonia, empyema (nanah dirongga tubuh terutama
pleura, abses pada otot skelet, infeksi sendi atau tulang), meningitis,
bakterimia, gangguan inflamasi berat pada pelvik, acute necrotizing,
ulcerative stomatitis, gingivitis atau periodontitis anemia penyebabnya
tidak di ketahui, neutropenia, dan trombositopenia. Fase ini terjadi
selama 1-15 tahun/lebih.
4. Fase klinik 4
Gejala menjadi kurus ( HIV wasting syndrome) pneumocyctis
pneumonia (pneumonia karena pneumonia karena pneumocytis carinii),
pneumonia bakteri berulang, infeksi herpes simplex kronik (orolabial,
genital atau anorektal >1 bulan) Oesophageal candidiasis, TBC
ekstrapulmonal, cytomegalovirus, toksoplasma di SPP, HIV
encephalopaty, meningingitis, infektion progresive multivocal
leukoenchepalopathy, lympoma, invasive cervical. Fase ini terjadi selama
1-5 tahun dari pertama penentuan kondisi AIDS.
D. CARA PENCEGAHAN
Upaya untuk mencegah penularan HIV/AIDS dikenal dengan prinsip ABCD,
yaitu :
1. A – Abstinence
Abstinence merupakan suatu upaya untuk tidak melakukan hubungan
seksual, terutama bagi seseorang yang belum menikah.
2. B - Be Faithful
Be Faithful merupakan suatu upaya untuk tidak berganti-ganti pasangan
atau dengan kata lain menunjukkan sikap saling setia kepada pasangannya.
3. C - Condom
Melakukan hubungan seksual yang aman yaitu dengan menggunakan alat
pelindung atau kondom.
4. D - Don’t Share Syringe / Don’t Inject
Jangan memakai jarum suntik atau alat yang menembus kulit secara
bergantian dengan orang lain, terutama di kalangan pemakai narkoba.
5. E - Save Equipment
Hindari pemakaian alat / bahan tidak steril.
5. Entry inhibitors. ARV jenis ini akan menghalangi HIV untuk memasuki
sel-sel CD4.
1. Konsumsi Obat Secara Teratur Anda harus membuat jadwal rutin untuk
memasukkan pengobatan HIV ke dalam pola hidup sehari-hari.
Pengobatan HIV bisa berhasil jika Anda mengonsumsi obat secara teratur
(pada waktu yang sama setiap kali minum obat). Jika melewatkan satu
dosis saja, efeknya bisa meningkatkan risiko kegagalan.
a. Kelelahan
b. Mual
d. Diare
Djuanda, adhi. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI