Disusun oleh :
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang
perbedaan penyakit diabetes militus di berbagai wilayah.
Makalah ini telah kami susun dengan sungguh-sungguh dan semaksimal mungkin. Serta
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami meyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerjasama
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya sebagai manusia yang tidak
sempurna bahwa masih ada kekurangan dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu, saran dan kritik dari pembaca yang bersifat membangun sangat kami butuhkan demi
penyususnan makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang perbedaan penyakit diabetes militus
di berbagai wilayah ini, dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap permbaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
C. Tujuan................................................................................................... 2
BAB II ISI
1. Konsep Kesehatan................................................................................. 3
2. Konsep Kecacatan................................................................................. 4
3. Konsep Penyakit.................................................................................... 5
4. Praktik Pengobatan................................................................................ 6
5. Perilaku Masyarakat.............................................................................. 8
BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 10
B. Saran..................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut WHO, sehat merupakan suatu keadaan ideal, dari sisi biologis, psiologis, dan sosial
sehingga seseorang dapat melakukan aktifitas secara optimal. Definisi sehat yang dikemukakan
oleh WHO mengandung 3 karakteristik yaitu :
UU No.23,1992 tentang kesehatan menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari
badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam
pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur –
unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral
kesehatan.
Sakit yaitu seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun (kronis), atau
gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas kerja/kegiatannya terganggu. Walaupun
seseorang sakit (istilah sehari -hari) seperti masuk angin, pilek, tetapi bila ia tidak terganggu
untuk melaksanakan kegiatannya, maka ia di anggap tidak sakit
Diabetes adalah penyakit kronis serius yang terjadi karena pankreas tidak
menghasilkan cukup insulin (hormon yang mengatur gula darah atau glukosa), atau ketika
tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkannya. Diabetes adalah
1
masalah kesehatan masyarakat yang penting, menjadi salah satu dari empat penyakit tidak
menular prioritas yang menjadi target tindak lanjut oleh para pemimpin dunia. Jumlah
kasus dan prevalensi diabetes terus meningkat selama beberapa dekade terakhir. (WHO
Global Report, 2016).
B. Rumusan Masalah
1. Apa perbedaan dari konsep kesehatan pada penyakit diabetes Milituas di wilayah
Pacitan dan Colomadu ?
2. Bagaimana penyakit diabetes militus dapat dikatakan cacat pada wilayah Pacitan dan
Colomadu ?
2
5. Bagaimana perilaku masyarakat dari wilayah Pacitan dan Colomadu terhadap
kesembuhan penyakit Diabetes Militus?
C. Tujuan
1. Mampu mengetahui perbedaan penyakit diabetes militus dari wilayah Pacitan dan
Colomadu melalui konsep kesehatan.
2. Mampu mengetahui kecacatan pada penyakit diabetes militus di wilayah Pacitan dan
Colomadu.
3. Mampu mengetahui penyakit diabetes militus yang dapat dikatakan sebagai suatu
penyakit dari wilayah Pacitan dan Colomadu.
3
BAB II
ISI
4
kehilangan fungsi tubuh
oleh masyarakat
Pringkulu tidak
dianggap sebagai
bentuk kecacatan.
Namun pada kasus
diabetes yang
menyebabkan amputasi
maka dianggap sebagai
kecacatan karena akan
menyebabkan hendaya
pada aktivitas sehari-
hari.
Konsep Badan terasa .
Penyakit lemah dan
mudah lelah.
Munculnya luka
yang tidak
terasa namun
susah sembuh.
Praktik Melakukan
Pengobatan pengobatan
medis di rumah
sakit terdekat.
Meminum obat
yang diberikan
oleh dokter.
Sesekali
melengkapi
5
pengobatan
dengan ramuan
tradisional
(jamu).
Perilaku Dianggap sudah
Masyarakat sembuh dan sehat,
apabila luka pada orang
dengan DM sudah
mengering dan
masyarakat di sekitar
akan menjauh dan akan
disuruh di dalam rumah
dan tidak boleh keluar
rumah apabila luka
tersebut belum kering.
Apabila diamputasi
maka masyarakat akan
menyarankan untuk
orang tersebut
menyeleseikan
pengobatan hingga
mampu melakukan
aktivitas fungsional
kembali.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan