Anda di halaman 1dari 8

BAB II

ISI

A. HASIL PRAKTIKUM
Jenis Spesimen Antikoagulan/
Pemeriksaan Jenis Jumlah Pengawet Wadah Stabilitas
HEMATOLOGI
Suhu kamar (2
Hematokrit Darah 2 ml EDTA G/P
jam)
K2/K3-EDTA 1- Suhu kamar (2
LED Darah 2 ml G/P
1,5 jam)
mg/ml darah

Darah 2 ml K2/K3-EDTA 1- G/P Suhu kamar (2


Hitung jumlah 1,5 jam)
leukosit
mg/ml darah
Sitrat 3,8% 20-25°C (4 jam)
PAPTTTT Darah 5 ml P
dengan
perbandingan
1:9

Darah 2 ml K2/K3-EDTA 1- G/P Suhu kamar (6


Hitung jumlah 1,5 jam)
retikulosit mg/ml darah
K2/K3-EDTA 1- Suhu kamar (2
Trombosit Darah 2 ml G/P
1,5 jam)
mg/ml darah
KIMIA KLINIK
1 hari pada
Gula darah Serum 2-5 ml NaF Tabung tutup 20-25°C 2
merah hari pada 4-
8°C
Tabung tutup
abu-abu
4 hari pada 20-
Kolesterol Serum/Plasm 10 uL EDTA atau Tabung reaksi
a heparin 25°C
Tabung 7 hari pada 4-8°C
vakutainer

EDTA atau Tabung reaksi 4 hari pada 20-


Bilirubin Serum/Plasm 20 uL heparin 25°C 7 hari pada
a Tabung
4-8°C
vakutainer
3 bulan pada
-20°C
Darah :
Asam Urat Serum/Plasm 2-5 ml EDTA untuk Tabung
a Urine pagi darah reaksi/Tabung 4 hari pada 20-
Formalin vacutainer 25°C
untuk urine
untuk darah 7 hari pada 4-8°C
Pot wadah 3 bulan pada
-20°C
untuk urine
Urine 2 jam
Protein Total Serum/Plasma 20 uL Heparin Tabung reaksi 4 hari pada 20-
Tabung 25°C 7 hari pada
vakutainer
4-8°C
3 bulan pada
-20°C
Heparin/EDTA Sodium 14 hari
Na, K, Cl Serum/Plasm 9,7 uL Tabung
a reaksi 15-25°C
Potassium 14 hari
15-25°C
Clorida 7 hari
pada 15-25°C
4 hari pada 20-
Alkali Fosfatase Serum/Plasm 20 uL Heparin Tabung reaksi
a tabung 25°C
vakutainer 7 hari pada 4-8°C
3 bulan pada
-20°C
Serum/Plasma Darah :
Kreatinine 24 uL Heparin Tabung reaksi
heparin, Urine 4 hari pada 20-25°C
tabung
vakutainer 3 bulan pada -20°C
Urine :
2 hari pada 20-25°C
7 hari pada 4-8°C
1 bulan pada -20°C
Serum/Plasm EDTA/heparin Tabung Darah:
Ureum 10 uL untuk darah
a heparin, Formalin untuk reaksi/Tabung 4 hari pada 20-25°C
Urine urine vacutainer 7 hari pada 4-8°C
untuk darah 3 bulan pada -20°C
Urine :
Pot wadah 2 hari pada 20-
untuk urine 25°C
7 hari pada 4-8°C
1 bulan pada -20°C
Serum/Plasm Heparin/EDTA Tabung 4 hari pada 20-25°C
SGOT 100 uL
a reaksi/ tabung 7 hari pada 4-8°C
vakutainer 3 bulan pada -20°C
Serum/Plasm Heparin Tabung 4 hari pada 20-25°C
SGPT 100 uL
a reaksi/ tabung 7 hari pada 4-8°C
vakutainer 3 bulan pada -20°C
SEROLOGI
HbsAg Serum/Plasma 100 uL - Tabung reaksi/ 3 hari pada suhu
tabung 2-3°C
vakutainer
VDRL Treponema Serum Setetes - Tabung reaksi/ 3 hari pada suhu
tabung 2-3°C
vakutainer
Widal Serum 0,08 ml - Tabung reaksi/ 3 hari pada suhu
tabung 2-3°C
vakutainer
Anti-HIV Serum, Whole Setetes - Tabung reaksi/ 3 hari pada suhu
Blood tabung 2-3°C
vakutainer
URINALISA
1-2 jam
Urin rutin Urin 15 ml Tidak perlu Wadah (pot urin) Apabila ada
pagi/sewaktu pengawet yang bersih, penundaan
kering, bermulut maka simpan
lebar dan dapat pada suhu 2-
ditutup rapat 8°C dalam
waktu 8 jam
Sedimen urin Urin pagi/Urin 10 ml formali Gelas/plastik 4 jam pada
segar/Urin n (solietilen atau suhu 2-4°
pekat sederajat)
Protein Urin pagi/urin 5 ml Asam Borak Wadah (pot urin) 2 jam pada
sewaktu 0,8% yang bersih, suhu kamar
kering, bermulut 6-8 jam pada
lebar dan dapat suhu 2-8°C
ditutup rapat
Kehamilan Urin Pagi 15-20 ml - Pot urin 4 jam sejak
Pertama/urin
urin
sewaktu
dikeluarkan
pada suhu 15-
25°C
48 jam pada
suhu 2-8°C
Penyimpana
n lama pada
suhu -20°C
PARASITOLOGI/MIKOLOGI
Malaria Darah Segar 2 tetes - Tabung reaksi Secepatny
a
Darah Darah vena 1 Na2EDTA 1- Vacum utbe Secepatnya
Mikrofilaria Vena/Darah ml 1.5 mg/mL ungu
Segar/Darah Darah kapiler
darah %
Kapiler 2 tetes
Sekret Secukup Langsung
Trichomonas Vagina/Sekret nya - - dikerjakan
Uretra
Sekret Secukup Langsung
Candida Vagina/Sekret nya - - dikerjakan
Uretra
Sputum, Secukup Segera;
Bilasan nya jika tidak
bronkus, Pus, maka simpan
Kultur Jamur Pleura, Urin, pada suhu 2-8
Darah, dll - C:
- maksimal 24
NB : Sampel jam Untuk
dapat berupa sampel darah
apa saja beku, harus
sesegera
mungkin
MIKROBIOLOGI
Sampel diambil Dalam media
Bakteria - - Media amies
dibagian vagina amies stabil
vaginosis
selama 24 jam
pada suhu
ruang
Transparan,
PVA Polivinil
Kolera Feses Secukupnya tutup berulir dan
alcohol < 1 jam
tidak mudah
formalin 10%
pecah
Dahak (pagi, 2-5 ml 1% cetyl Bertahan
sewaktu, pagi) Transparan, dalam lemari
pyridnium
TBC bukan kaca dan pendingin
chloride (CPC)
bertutup ulir lebih dari 1
dan 2% sodium
chloride hari
Sampel diambil
Gonorrhoe dibagian vagina - Media amies 24 jam pada
-
(wanita) dan suhu ruang
penis (Pria)

Luka abses Pus (nanah) - - Media stuart < 48 jam

Difteri Bagian tonsil - - Media amies/ 3-5 hari suhu 2-


yang dicurigai stuart 8⁰C.
terjadi infeksi
TOKSIKOLOGI
Obat Darah, Urin Darah 10 ml Darah : Sodium Wadah yg 7 hari pada suhu
Urin 25 ml fluoride 1% bersih, kering kamar
urin : Sodium dan tidak bocor
azide 0.1%
Keracunan Darah, Cairan Darah 10 ml Darah : EDTA Darah : Tabung Darah :
Lambung, Urin Cairan Urin :Natrium kaca/plastic 8 jam suhu 18-
lambung 20- fluoride 2 % dengan 25°C
25 ml headspace Urin :
Urin 20-50 ml Cairan lambung 4 jam suhu 2-
: Tidak bocor, 4°C
bersih, kering
Urin : Wadah
plastic bertutup
ulir

B. PEMBAHASAN

Suatu penyakit dapat ditegakkan dengan cara pemeriksaan fisik, anamnesa, serta
dengan cara pemeriksaan spesimen. Terdapat berbagai macam jenis spesimen, diantaranya
darah, urin, feses, sputum, dan lain sebagainya. Perlakuan pada setipa jenis sampel tentunya
berbeda dalam setiap pemeriksaan, perbedaan tersebut dapat ditemukan pada pengelolaan
bahkan pada penggunaan antikoagulan/pengawet pada suatu jenis spesimen. Cara pengelolaan
spesimen yang baik yaitu sebagai berikut.
1. Pengambilan spesimen
Secara umum, sebelum melakukan pengambilan spesimen, hal yang dilakukan adalah
persiapan seperti berikut ini :
1) Persiapan pasien.
Persiapan secara umum, seperti : puasa selama 8-10 jam sebelum pengambilan
spesimen (untuk pemeriksaan glukosa darah puasa, profil lipid, profil besi), tidak
melakukan aktifitas fisik yang berat, tidak merokok, tidak minum alkohol, dsb.
2) Peralatan sampling
Secara umum, peralatan yang diperlukan untuk pengambilan specimen adalah wadah
spesimen, label dan lain sebagainya. Penting untuk diperhatikan bahwa semua
peralatan memenuhi persyaratan sebagai berikut bersih, kering, tidak mengandung
detergent atau bahan kimia, terbuat dari bahan yang tidak mengubah zat-zat dalam
spesimen, steril, apalagi jika spesimen akan diperiksa biakan (kultur) kuman, sekali
pakai buang (disposable), wadah spesimen tidak retak atau pecah, mudah dibuka atau
ditutup rapat, besar/ukurannya sesuai dengan volume spesimen yang diambil.
3) Antikoagulan
Antikoagulan adalah bahan kimia yang dipergunakan untuk mencegah pembekuan
darah. Macam-macam jenis antikoagulan yang biasa digunakan dalam pemeriksaan
laboratorium yaitu sebagai berikut.
a. EDTA (ethylenediaminetetraacetic)
EDTA merupakan antikoagulan yang ideal digunakan dalam pemeriksaan
hematologi, hal tersebut dikarenakan EDTA tidak mempengaruhi selsel darah.
Terdapat 3 macam EDTA yaitu dinatrium EDTA (Na2EDTA), dipotassium EDTA
(K2EDTA) dan tripotassium EDTA (K3EDTA). Dari ketiga jenis EDTA, K2EDTA adalah
yang paling baik dan dianjurkan oleh ICSH (International Council for
Standardization in Hemtology) dan CLSI (Clinical and Laboratory Standards
Institute)
b. Trisodium Citrate Dihidrat
Antikoagulan jenis ini direkomendasikan untuk pengujian koagulasi dan agresi
trombosit, dimana penggunaannya menggunakan perbandingan 1 bagian citrate
dengan 9 bagian darah
c. Heparin
Antikoagulan jenis ini bekerja dengan cara menghentikan pembentukan trombin
dari prothrombin sehingga menghentikan pembentukan fibrin dari fibrinogen.
Terdapat 3 macam jenis heparin yaitu ammonium heparin, lithium heparin dan
sodium heparin. Dari ketiga heparin tersebut, lithium hepariun yang paling banyak
digunakan karena tidak mengganggu analisa beberapa ion dalam darah.
d. Oksalat
Terdapat 2 jenis antikoagulan oksalat yaitu natrium oksalat dan kalium oksalat.
Natrium oksalat biasanya digunakan dalam pemeriksaan hemostasis, sedangkan
kalium oksalat biasanya digunakan untuk pemeriksaan glukosa darah.

2. Penyimpanan Spesimen
Penyimpanan spesimen dilakukan jika pemeriksaan ditunda atau spesimen akan dikirim ke
laboratorium lain. Lama penyimpanan harus memperhatikan jenis pemeriksaan, wadah
dan stabilitasnya. Untuk jenis pemeriksaan yang menggunakan spesimen plasma atau
serum, maka plasma atau serum dipisahkan dulu baru kemudian disimpan, serta memberi
bahan pengawet pada spesimen. Waktu penyimpanan spesimen dan suhu yang
disarankan:
1) Kimia klinik : 1 minggu dalam refrigerator
2) Imunologi : 1 minggu dalam refrigerator
3) Hematologi : 2 hari pada suhu kamar
4) Koagulasi : 1 hari dalam refrigerator
5) Toksikologi : 6 minggu dalam refrigerator
6) Blood grouping : 1 minggu dalam refrigerator

3. Pengiriman Spesimen
Sebelum mengirim spesimen ke laboratorium, pastikan bahwa spesimen telah memenuhi
persyaratan seperti yang tertera dalam persyaratan masing-masing pemeriksaan dan
pengiriman spesimen disertai formulir permintaan yang berisi data yang lengkap. Spesimen
hendaknya secepatnya dikirim ke laboratorium. Penundaan pengiriman spesimen ke
laboratorium dapat dilakukan selambat-lambatnya 2 jam setelah pengambilan spesimen.
Penundaan pengiriman specimen terlalu lama akan menyebabkan perubahan fisik dan
kimiawi yang dapat menjadi sumber kesalahan dalam pemeriksaan. Pengiriman sampel
juga sebaiknya menggunakan wadah khusus, misalnya berupa kotak atau tas khusus yang
tebuat dari bahan plastik, gabus (styro-foam) yang dapat ditutup rapat dan mudah dibawa.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen spesimen laboratorium
meliputi bagaimana cara pengolahan specimen yang baik dan benar, mulai dari jenis sampel
yang digunakan hingga pelakuan terhadap sampel yang telah didapat sehingga meminimalisir
kesalahan pada tahap pra analitik. Oleh karena itu, manajemen spesimen merupakan salah satu
kegiatan yang memiliki pengaruh besar terhadap hasil pemeriksaan.

B. SARAN DAN MASUKAN


Dalam melakukan pemeriksaan tentu pernah menerima sampel yang tidak sesuai kriteria
sehingga hasil yang diperoleh tidak menunjukkan hasil yang sebenarnya. Oleh karena itu,
hendaknya seorang ATLM memperhatikan tahap pra analitik yaitu mulai dari jenis sampel yang
akan digunakan, bagaimana cara pengolahan serta cara penyimpanannya.

Anda mungkin juga menyukai