Waktu : 1 x 40 menit
1. Latar Belakang
Remaja adalah mereka yang mengalami masa transisi (peralihan)
dari masa kanak-kanak menuju dewasa, yaitu antara usia 12-13 tahun
hingga usia 20-an, perubahan yang terjadi termasuk drastis pada semua
aspek perkembangannya yaitu meliputi perkembangan fisik, kognitif,
kepribadian, dan sosial. Pada masa tersebut remaja ingin mencari identitas
dirinya dan lepas dari ketergantungan dengan orang tuanya, menuju
pribadi yang mandiri. Proses pemantapan identitas diri ini tidak selalu
berjalan mulus, tetapi sering bergejolak periode ini sebagai masa-masa
strom and stress suatu masa di mana ketegangan emosi meninggi sebagai
akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. Dengan demikian remaja mudah
terkena pengaruh dari lingkungan (Gunarsa, 2016).
Masa remaja berada pada masa puber yaitu suatu tahap dalam
perkembangan di mana terjadi kematangan alat-alat seksual dan tercapai
kemampuan reproduksi. Gejala pubertas ini dapat ditandai dengan
“menarche” atau haid pertama pada anak perempuan. Variasi pada usia
saat terjadinya pubertas menimbulkan banyak masalah pribadi maupun
sosial bagi anak. Hal ini sebagai akibat dari ketidakmatangan sosial dan
kognitif (daya pikir) mereka, dihubungkan dengan perkembangan fisik
yang lebih awal (Maramis, 2015).
Keluarga memegang peranan penting dalam pembentukan
kepribadian anak. Hubungan orang tua-anak yang salah sering merupakan
sumber gangguan penyesuaian diri. Komunikasi orang tua dan anak adalah
suatu proses hubungan antara orang tua (ibu dan ayah) dan anak yang
merupakan jalinan yang mampu memberi rasa aman bagi anak melalui
suatu hubungan yang memungkinkan keduanya untuk saling
berkomunikasi sehingga adanya keterbukaan, percaya diri dalam
menghadapi dan memecahkan masalah. Pola asuh orang tua juga
berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian anak. Kondisi keluarga
yang harmonis, saling terbuka, akrab, memberikan dampak yang positif
terhadap perkembangan remaja (Gunarsa, 2016).
3. Tujuan Pengkajian
Memperoleh data baik secara subjektif maupun objektif terkait
pemeriksaan fisik sebagai berikut:
- Alat tulis
- Dan pelaratan pengkajian (handscoon, stestoskop, thermometer,
penlight, patella hammer)
a. Persiapan
Perawat :
- Mempersiapkan media dan materi yang digunakan dalam
pengkajian
- Mempersiapkan fisik dan mental dengan baik
Klien :
- Mengatur posisi yang memudahkan komunikasi antara keluarga
dan perawat
b. Pelaksanaan
No Kegiatan Waktu
- Mengucapkan salam
- Mengatur posisi untuk memudahkan
komunikasi dengan klien
- Menanyakan keadaan klien hari ini
- Mempersilakan klien untuk
mengemukakan apa yang dirasakan saat ini
- Menjelaskan tujuan pengkajian
- Menjelaskan informasi yang diperlukan
klien tentang pengkajian
2 Fase Kerja 25 menit
6. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria struktur
- Keluarga siap untuk dilakukan pengkajian
- Keluarga menyiapkan lingkungan yang nyaman
- Waktu sesuai dengan yang telah disepakati oleh perawat dan
keluarga
- Media dapat dipahami dan membantu proses pengkajian
b. Kriteria proses
- Perawat mampu menjaga netralitas, empati, dan caring
terhadap masalah keluarga.
- Perawat mampu meningkatkan kemampuan klien
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahannya terkait masalah
kesehatan dalam keluarga
- Perawat mampu meningkatkan kemampuan keluarga
memahami keadaan kesehatan keluarganya
- Proses pengkajian berjalan secara sistematis (sesuai
perencanaan).
c. Kriteria hasil
- Keluarga mampu mengidentifikasi masalah pada bagian kepala
- Keluarga mampu mengidentikasi masalah dada
- Keluarga mampu mengidentifikasi masalah abdomen
- Keluarga mampu mengidentifikasi masalah pada bagian
punggung
- Keluarga mampu mengidentifikasi masalah pada bagian
ekstremitas atas
- Keluarga mampu mengidentifikasi masalah pada bagian bagian
ekstremitas bawah
- Perawat mampu menjaga kerahasiaan keluarga
Pembimbing, Mahasiswa,