Instalasi Farmasi Rumah Sakit adalah suatu unit di rumah sakit yang
rumah sakit
Instalasi farmasi di rumah sakit adalah instalasi di rumah sakit yang dipimpin
oleh seorang apoteker dan dibantu oleh beberapa orang apoteker, tenaga ahli
madya farmasi (D-3) dan tenaga menengah farmasi (AA) yang memenuhi
kegiatan Pelayanan Farmasi Klinis yang optimal dan profesional serta sesuai
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai guna memaksimalkan efek terapi
farmasi klinis.
2. cost efektiveness
ditangani )
5. E-Katalog
1. Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai
a. memilih Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
yang berlaku.
e. menerima Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
f. menyimpan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
dan Bahan Medis Habis Pakai yang sudah tidak dapat digunakan.
kesehatan penduduk. Ini adalah obat-obatan yang dapat diakses setiap saat dalam
jumlah yang cukup. Secara umum seharusnya memiliki harga yang terjangkau.
elektronik.
merupakan daftar yang berisikan obat terpilih yang paling dibutuhkan dan
tingkatnya
kesehatan penduduk. Ini adalah obat-obatan yang dapat diakses setiap saat dalam
jumlah yang cukup. ... Lebih dari 150 negara telah mempublikasikan secara
resmi obat-obatan esensial.
Obat esensial merupakan obat terpilih yang paling dibutuhkan untuk pelayanan
kesehatan, yang dapat dilihat melalui surat edaran yang di berikan oleh tim TFT
Cost Ratio (Benefit Cost Ratio) merupakan suatu ukuran perbandingan antara
Cost efektif yaitu pemilihan obat mana yang lebih efektif, tapi beda golongan
melibatkan bagian keuangan, dan farmasi menetapkan item dan jumlah anggaran
dalam kurun waktu tertentu, ataupun dengan cara anggaran ditetapkan terlebih
dahulu baru kemudian dibelanjakan sesuai kebutuhan, dan cara terakhir ini yang
perbekalan farmasi mana saja yang direncanakan untuk diadakan, diantara teori
yang ada adalah toeri VEN ( Vital, Essensial dan Non Essensial ) serta ABC
bila masih banyak maka bisa jadi pengadaan sedikit ataupun tidak perlu
mengadakan dan sebaliknya bila persediaan tinggal sedikit maka diadakan ulang,
bahkan bila persediaan sudah habis di gudang persediaan maka segera
d. Data pemakaian periode yang lalu, ini diperlukan untuk antisipasi pengulangan
mungkin tidaklah menjadi masalah, ini menjadi masalah bila keberadaan rumah
sakit sangatlah jauh dari perkotaan atau jauh dari distributor obat, dimana
sakit bertambah, misal penambahan tempat tidur pasien atau bangsal, penambahan
sebagainya.
Pengiriman barang disertai faktur (memuat nama PBF, tanggal, jenis dan jumlah
dengan permintaan jenis dan jumlah obat). Jika sesuai maka faktur ditandatangani
Apoteker /AA (nama terang, SK, cap apotek), dan faktur asli akan diperoleh jika
satu atau dua minggu. Pengadaan ini dilakukan apabila modal yang tersedia
terbatas dan distributor atau Pedagang Besar Farmasi (PBF) berada di dalam kota,
Pengadaan ini dilakukan dalam jumlah yang lebih besar dari kebutuhan. Untuk
mengantisipasi akan adanya kenaikan harga dalam waktu dekat atau karena ada
3) Pengadaan terencana
kurun waktu.
Cara ini dilakukan pada sediaan farmasi yang diperkirakan akan mengalami
5) Konsinyasi
kepada apotek. Apotek hanya membayar barang yang terjual, sedangkan sisanya
dapat dikembalikan atau diperpanjang masa konsinyasinya. Cara seperti ini
langsung.
First In First Out (FIFO) adalah penyimpanan obat berdasarkan obat yang
First Expired First Out (FEFO) adalah penyimpanan obat berdasarkan obat
yang memiliki tanggal kadaluarsa lebih cepat maka dikeluarkan lebih dulu.
kedua yang saya sebut mungkin bisa dibilang agak obselete, tapi menurut hemat
Ada 2 pasal yang saya ambil pada Permenkes No. 3 tahun 2015 yang merupakan
berupa gudang, ruangan, atau lemari khusus. Dalam Pasal 26 ayat 2 disebutkan
bahwa ruang khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1) harus
b. jika terdapat jendela atau ventilasi harus dilengkapi dengan jeruji besi;
e. tidak boleh dimasuki oleh orang lain tanpa izin Apoteker penanggung
b. tidak mudah dipindahkan dan mempunyai 2 (dua) buah kunci yang berbeda;
c. harus diletakkan dalam ruang khusus di sudut gudang, untuk Instalasi Farmasi
Pemerintah;
d. diletakkan di tempat yang aman dan tidak terlihat oleh umum, untuk Apotek,
ditunjuk dan pegawai lain yang dikuasakan. Ada 2 pasal yang saya ambil pada
Permenkes No. 3 tahun 2015 yang merupakan regulasi terbaru, yakni pasal 25 dan
Psikotropika, dan Prekursor Farmasi dapat berupa gudang, ruangan, atau lemari
khusus.
Dalam Pasal 26 ayat 2 disebutkan bahwa ruang khusus sebagaimana dimaksud
b. jika terdapat jendela atau ventilasi harus dilengkapi dengan jeruji besi;
e. tidak boleh dimasuki oleh orang lain tanpa izin Apoteker penanggung
b. tidak mudah dipindahkan dan mempunyai 2 (dua) buah kunci yang berbeda;
c. harus diletakkan dalam ruang khusus di sudut gudang, untuk Instalasi Farmasi
Pemerintah;
d. diletakkan di tempat yang aman dan tidak terlihat oleh umum, untuk Apotek,
Penyimpanan suhu beku (-20° dan -10° C) yang umumnya digunakan untuk
bahwa untuk Apotek dan Farmasi sebagai penyedia obat-obatan untuk kebutuhan
khusus yang hanya bisa dikeluarkan atas seizin Dokter Penanggung Jawab Apotik
dan Farmasi atau Assisten Apoteker yang memiliki wewenang khusus yang sering
Khusus Narkotika dan Psikotropika ini harus terbuat dari bahan yang kuat seperti
plat baja atau stainless steel agar tidak mudah dibongkar atau dicuri dengan
dilengkapi dengan kunci pengaman yang hanya boleh dipegang oleh orang-orang
pengobatan medis.
obat yang secara signifikan berisiko membahayakan pasien bila digunakan dengan
intravenous anticoagulants (hepari) dan sodium chloride solution lebih besar dari
0,9%.
2. Stiker high alert pada setiap ampul obat high alert yang akan diserahkan kepada
perawat
3. Dipisahkan obat high alert dengan obat lain ( dalam lemari khusus)
4. Obat sitostatika disimpan terpisah dan diletakkan di wadah berwarna ungu dan
diberi stiker cytotoxic dan stiker high alert Simpan Obat Narkotika secara terpisah
6. Perawat memberikan obat high alert lakukan double check kepada perawat lain
frekuensi,dokumentasi)
7. Obat hig alert dalam infus: cek kecepatan dan ketepatan pompa infus, tempel
Alike Sound Alike) merupakan obat-obat yang terlihat mirip atau terdengar mirip.
LASA menjadi satu penyebab terjadinya medication errors khususnya pada fase
LASA atau merupakan kepanjangan dari Look Alike Sound Alike atau (Nama
Obat Rupa dan Ucapan Mirip/NORUM) adalah obat yang memiliki kemasan
yang terlihat mirip atau obat yang memiliki nama yang terdengar mirip.
Obat yang terindikasi merupakan LASA harus menjadi perhatian khusus terutama
pada saat dispensing obat karena bisa saja terjadi kesalahan dalam pengambilan
Contoh LASA
1. Obat LASA disimpan pada tempat yang jelas perbedaannya, terpisah / diantarai
2. Beri label dengan tulisan obat yang jelas pada setiap kotak penyimpanan obat
3. Obat LASA diberi stiker warna biru dengan tulisan LASA warna hitam dan
4. Jika obat LASA sama memiliki 3 (tiga) kekuatan berbeda maka : - Obat LASA
kekuatan besar diberi stiker biru - Obat LASA kekuatan sedang diberi stiker
LASA dengan kekuatan besar diberi stiker biru - Obat LASA dengan kekuatan
6. Farmasis membaca resep yang mengandung obat LASA dengan cermat dan jika
10. Etiket obat harus dilengkapi dengan : - Tanggal resep - Nama, tanggal lahir
dan nomor RM pasien - Nama obat - Aturan pakai - Tanggal kadaluarsa obat
Perlu pemisahan bagian susunan obat yang agar mudah diidentifikasi buk🙏🏻
LASA Captopril
rupa/ucapan hampir sama antara satu obat dengan obat lainnya. Stikernya
captopril 50, acyclovir 200 mg, acyclovir 400 mg , karena buk captopril memiliki
banyak macam dosis dan sama nama obat sehingga beda dosis beda efek yg di
hasilkan
Obat di Troli Emergency
3A+2D
Adrenalin
Atropin Sulfat
Aminofilin
Dextrose
Dexametasone
Arus U dan L
Dengan menggunakan layout arus “U” , arus barang berbentuk “U”. Proses keluar
masuk barang melalui lorong atau gang yang berkelok-kelok sehingga proses
penyimpanan dan pengambilan barang relatif lebih lama. Lokasi barang yang akan
disimpan dibedakan antara barang yang bersifat fast moving dan slow moving.
Barang yang bersifat fast moving disimpan dilokasi yang dekat dengan pintu
keluar sebaliknya barang yang bersifat slow moving disimpan dilokasi yang dekat
Dengan menggunakan layout arus “L”, arus barang berbentuk “L”. Proses keluar
masuk barang melalui lorong atau gang yang tidak terlalu berkelok-kelok
barang yang akan disimpan dibedakan antara barang yang bersifat fast moving
dan slow moving. Barang yang bersifat fast moving disimpan dilokasi yang dekat
dengan pintu keluar sebaliknya barang yang bersifat slow moving disimpan
dilokasi yang dekat dengan pintu masuk layout dengan arus “L”
Keuntungan Penempatan rak yang tepat dan menggunakan palet akan dapat
MSDS adalah kependekan dari material safety data sheet memuat informasi
mengenai sifat-sifat zat kimia, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengunaan
berbahaya.
3.Reaktivitas Bahan.
7.Dampak Kesehatan.
8.Pertolongan Pertama.
9.Penyimpanan.
2. petugas gudang farmasi memeriksa wadah dan kemasan bahan berbahaya dan
peringatan dan dilengkapi dengan alat yang sesuai unruk mencegah dan
1) ONE Unit Dose Dispensing (OUDD), yaitu obat diberikan per unit obat
2) One Dailing Dose Dispensing (ODDD), yaitu obat diberikan per hari
Kesehatan,
b. telah kadaluwarsa;
a. membuat daftar Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
terkait;
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai adalah
untuk:
c. memastikan persediaan efektif dan efisien atau tidak terjadi kelebihan dan
Pakai.
b. melakukan evaluasi persediaan yang tidak digunakan dalam waktu tiga bulan
pertimbangan klinis.
2. nama dokter, nomor Surat Izin Praktik (SIP), alamat, nomor telepon dan
paraf; dan
2. stabilitas; dan
4. reaksi Obat yang tidak diinginkan (alergi, efek samping Obat, manifestasi
klinis lain);
6. interaksi.
informasi mengenai seluruh Obat/Sediaan Farmasi lain yang pernah dan sedang
digunakan, riwayat
penggunaan Obat;
(ROTD);
digunakan;
j. memeriksa adanya kebutuhan pasien terhadap Obat dan alat bantu kepatuhan
dokter;
Proses ini dapat menjadi salah satu tahap untuk mencegah adanya medication
error seperti adanya obat yang tidak diberikan, dosis obat yang tidak sesuai,
duplikasi obat, interaksi antar obat ataupun kontraindikasi obat. Rekonsiliasi dapat
layanan lain dalam suatu instansi rumah sakit yang sama (contoh: dari bangsal
rawat inap menuju ke Intensive Care Unit; dari UGD menuju bangsal rawat
inap)Perpindahan dari rumah sakit menuju rumah atau rumah sakit lain.
dokter
Obat/Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai, terutama
pengunaan Obat;
f. dokumentasi.
a. menjawab pertanyaan;
(PKRS) melakukan kegiatan penyuluhan bagi pasien rawat jalan dan rawat inap;
f. melakukan penelitian.
b. tempat; dan
c. perlengkapan.
a. pasien kondisi khusus (pediatri, geriatri, gangguan fungsi ginjal, ibu hamil dan
menyusui);
b. pasien dengan terapi jangka panjang/penyakit kronis (TB, DM, epilepsi, dan
lain-lain);
phenytoin);
(Three Prime Questions) yang dapat digunakan oleh apoteker dalam membuka
sesi konseling untuk pertama kalinya pada pasien dengan resep dokter. Pertanyaan
2. Apa yang dokter jelaskan tentang harapan setelah minum obat ini?
Tujuan visite
Apoteker secara mandiri atau bersama tim tenaga kesehatan untuk mengamati
kondisi klinis pasien secara langsung, dan mengkaji masalah terkait Obat,
memantau terapi Obat dan Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki, meningkatkan
rawat inap atau saat visit pasien. S-O-A-P di tulis dicatatan terintegrasi pada status
rekam medis pasien rawat inap, sedangkan untuk pasien rawat jalan S-O-A-P di
tulis di dalam status rawat jalan pasien. Cara menulis metode S-O-A-P adalah
sebagai berikut :
SUBJECTIVE (S):
Lakukan anamnesa untuk mendapatkan keluhan pasien saat ini, riwayat penyakit
Contoh :
S :sesak nafas sejak 3 jam yang lalu, riwayat astma bronchiale sejak 5 tahun lalu
OBJECTIVE (O) :
Contoh :
ASSESSMENT (A) :
Contoh :
PLAN (P):
rencana edukasi.
Contoh :
Rencana Diagnostik ( D ) : Lakukan foto Ro thorax ap/lat; periksa GDP dan 2 jam
pp
Tujuan ESO
a. menemukan Efek Samping Obat (ESO) sedini mungkin terutama yang berat,
b. menentukan frekuensi dan insidensi ESO yang sudah dikenal dan yang baru
saja ditemukan;
EPO yaitu:
a. indikator peresepan;
c. indikator fasilitas.
aseptik untuk menjamin sterilitas dan stabilitas produk dan melindungi petugas
Obat.
a. menjamin agar pasien menerima Obat sesuai dengan dosis yang dibutuhkan;
1) ruangan khusus;
3) HEPA Filter
Central Sterile Supply Departement (CSSD) adalah instalasi yang melayanni
(baik yang dapat dipakai berulang kali dan alat yang sekali pakai), sesuai dengan
standar prosedur