175090807111003
Konfigurasi Common Collector (CC) atau Kolektor Bersama memiliki sifat dan fungsi
yang berlawan dengan Common Base (Basis Bersama). Kalau pada Common Base menghasilkan
penguatan Tegangan tanpa memperkuat Arus, maka Common Collector ini memiliki fungsi yang
dapat menghasilkan Penguatan Arus namun tidak menghasilkan penguatan Tegangan. Pada
Konfigurasi Common Collector, Input diumpankan ke Basis Transistor sedangkan Outputnya
diperoleh dari Emitor Transistor sedangkan Kolektor-nya di-ground-kan dan digunakan bersama
untuk INPUT maupun OUTPUT. Konfigurasi Kolektor bersama (Common Collector) ini sering
disebut juga dengan Pengikut Emitor (Emitter Follower) karena tegangan sinyal Output pada
Emitor hampir sama dengan tegangan Input Basis.
Penguat common-kolektor
common-kolektor : tegangan output sama dengan tegangan input dikurangi 0,7 volt
Berbeda dengan penguat common-emitor, yang dimana tegangan output berbanding terbalik
dengan meningkatnya tegangan input. Pada penguat common-kolektor, tegangan output tersebut
berbanding lurus dengan tegangan input. Selain itu tegangan output hampir sama dengan
tegangan input, hanya berbeda sekitar 0,7 volt. Uniknya dari penguat common-kolektor, yaitu
tegagan output hampir sama dengan tegangan input. Penguat (amplifier) ini memiliki keuntungan
tegangan yang hampir persis kesatuan (1), atau 0 dB. Hal ini berlaku untuk transistor dengan
semua nilai β dan resistor beban dengan semua nilai resistansi.
Untuk memahami mengapa tegangan output hampir sama dengan tegangan input.
Perhatikan gambar model transistor dioda-sumber arus dibawah ini. kita tahu jika arus basis
merupakan arus yang melalui sambungan PN basis-emitor, dan untuk mengaktifkan transistor,
sambungan PN basis-emitor(dioda) tersebut harus menjadi bias maju, dimana saat bias maju
akan terjadi drop tegangan maju sebesar 0,7 volt pada sambungan PN basis-emitor tersebut.
Transistor model Dioda-sumber arus
Melihat polaritas tegangan sambungan PN basis-emitor, dan beban resistor. Kita bisa melihat
kalau kedua tegangan ini dijumlahkan akan menjadi tengangan yang sama dengan tengangan
input, sesuai dengan hukum tegangan kirchhoff. Dengan kata lain tegangan output tegangan
beban akan selalu menjadi kurang 0,7 volt dari tegangan input. Cutoff terjadi pada tegangan
input dibawah 0,7 volt dan saturation (kejenuhan) terjadi pada saat tegangan input lebih besar
dari tegangan baterai yang ditambah 0,7 volt.
Menerapkan sirkuit penguat common-kolektor ke amplifikasi sinyal AC membutuhkan
input dengan bias yang sama dalam sepanjang siklus, oleh karena itu tegangan DC harus
ditambahkan ke sinyal input AC untuk menjaga agar transistor selalu dalam mode aktif selama
atau sepanjang siklus. Perhatikan gambar dibawah ini.
Gambar dibawah ini menunjukkan hasil simulasi, bahwa tegangan output sirkuit tersebut
tergantung atau mengikuti tegangan inputan. Gambar dibawah ini juga menjelaskan kalau
tegangan output dan input memiliki amplitudo puncak ke puncak(peak to peak) yang sama.
Tegangan output V3 mengikuti tegangan input V1
Perhatikan juga gambar dibawah ini, yang menganalisa beberapa titik penting pada rangkaian
tersebut dengan osiloskop.
Pada penguat (amplifier) dengan konfigurasi seperti ini tidak akan memperoleh
penambahan tegangan, melainkan hanya penguatan arus. Jika pada artikel sebelumnya
bagaimana konfigurasi penguat common-emitor memiliki penguatan arus yang sama dengan
nilai β transistor, yang dimana β merupakan rasio beberapa kali penguatan dari arus basis (arus
pengendali), atau dengan kata lain β merupakan rasio perbandingan antara arus kolektor dan arus
basis. Pada konfigurasi penguat common-kolektor, beban terletak seri dengan emitor, sehingga
besarnya penguatan arus sama dengan besarnya arus emitor. Dan besarnya arus emitor sama
dengan arus kolektor yang ditambah dengan arus basis (β ditambah 1).