Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat-
Nya yang selama ini kita dapatkan, yang memberi hikmah dan yang paling
bermanfaat bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh karenanya kami dapat
menyelesaikan tugas kuliah ini dengan baik dan tepat waktu. Adapun maksud dan
tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas yang
diberikan oleh guru pada mata kuliah Perekonomian Indonesia .
Dalam proses penyusunan tugas ini kami menjumpai berbagai hambatan, namun
berkat dukungan materil dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan
tugas ini dengan cukup baik, oleh karena itu melalui kesempatan ini kami
menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak
terkait yang telah membantu terselesaikannya tugas ini.
Tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan segala
saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi
perbaikan pada tugas selanjutnya. Harapan kami semoga tugas ini bermanfaat
khususnya bagi kami dan bagi pembaca lain pada umumnya.
HALAMAN JUDUL.................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................................. ii
BAB I : PENDAHULUAN.......................................................................................... 3
A.Latar Belakang.......................................................................................................... 3
B.Rumusan Masalah..................................................................................................... 3
C.Tujuan Makalah........................................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................. 3
Kesimpulan............................................................................................................. 3
A. Latar Belakang
Dalam konteks perekonomian suatu negara, salah satu wacana yang menonjol adalah
mengenai pertumbuhan ekonomi. Meskipun ada juga wacana lain mengenai pengangguran,
inflasi atau kenaikan harga barang-barang secara bersamaan, kemiskinan, pemerataan
pendapatan dan lain sebagainya. Pertumbuhan ekonomi menjadi penting dalam konteks
perekonomian suatu negara karena dapat menjadi salah satu ukuran dari pertumbuhan atau
pencapaian perekonomian bangsa tersebut, meskipun tidak bisa dinafikan ukuran-ukuran
yang lain
Salah satu hal yang dapat dijadikan motor penggerak bagi pertumbuhan adalah
perdagangan internasional. Salvatore menyatakan bahwa perdagangan dapat menjadi mesin
bagi pertumbuhan ( trade as engine of growth,Salvatore, 2004). Jika aktifitas perdagangan
internasional adalah ekspor dan impor, maka salah satu dari komponen tersebut atau kedua-
duanya dapat menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan. Tambunan (2005) menyatakan
pada awal tahun 1980-an Indonesia menetapkan kebijakan yang berupa export promotion.
Dengan demikian, kebijakan tersebut menjadikan ekspor sebagai motor penggerak bagi
pertumbuhan.
B. Rumusan Masalah
1. Teori Perdagangan Internasional : Teori klasik dan Teori Modern ?
2. Struktur Neraca Pembayaran ?
3. Neraca Pembayaran Indonesia Periode 2011-2015 ?
4. Kebijakan Pemerintah Terkait Perdagangan Internasional ?
5. Peranan Perdagangan Internasional Terhdap Kinerja Perekonomian Indonesia ?
C. Tujuan Makalah
1. Menjelaskan Teori Perdagangan Internasional : Teori klasik dan Teori Modern ?
2. Menjelaskan Struktur Neraca Pembayaran ?
3. Menjelaskan Neraca Pembayaran Indonesia Periode 2011-2015 ?
4. Menjelaskan Kebijakan Pemerintah Terkait Perdagangan Internasional ?
5. Menjelaskan Peranan Perdagangan Internasional Terhdap Kinerja Perekonomian Indonesia
PEMBAHASAN
Teori Klasik
Dasar konsep pada teori yang dikemukakan David Ricardo ini tidak begitu
berbeda dengan teori Adam Smith dalam munculnya perdagangan internasional.
Perbedaannya hanya terletak pada pengukuran terhadap keunggulan suatu negara,
yaitu perbedaan komparatif dalam biaya dan bukan pada perbedaan absolunya.
Dalam produksi gula dan kain sutra, Indonesia hanya membutuhkan 3 hari
untuk memproduksi 1 kg gula dan 4 hari untuk memproduksi 1 meter kain sutra.
Namun, Amerika membutuhkan 6 hari dalam produksi 1 kg gula dan 5 hari dalam
produksi kain sutra. Jika dihitung, maka besarnya comparative cost adalah 3/6 untuk
gula lebih kecil dibadingkan 4/6 untuk kain sutra. Kondisi ini tentunya Amerika akan
berspesialisasi dalam produksi “gula” dibandingkan produksi “kain sutra”.
Teori Modern
Teori ini dikenal dengan “The Proportional Factor Theory” yang berpendapat
bahwa pola perdagangan internasional ditentukan oleh faktor pendukung, dimana
negara dengan faktor produksi relatif tinggi dan murah dalam biaya produksi akan
melakukan spesialisasi produk untuk melakukan ekspor. Sebaliknya, negara dengan
faktor produksi relatif langka dan mahal dalam biaya produksi akan melakukan impor.
Arti penting dari teori ini didasarkan pada fakta bahwa kesamaan pembelian
faktor rill antar kedua negara adalah penting. Kondisi pareto optimal untuk alokasi
yang efisien dari sumberdaya dunia. Bahwa sumberdaya alokasi yang efisien pada
kondisi ekonomi tertutup membutuhkan unit yang sama dari faktor homogen yang
Pada kenyataannya harga faktor tidak sama antar bangsa. Upah untuk
membuat sepatu, membuat pakaian, pemotong rumput tidak sama di Indonesia dengan
Amerika. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan skill (Human Capital).
3. Teori Ribczynski
Teori Ribczynski merupakan fungsi dasar dari model H-O. Ketika koefisien
produksi tetap dan penawaran faktor-faktor produksi dalam kondisi full employment
maka penambahan pada salah satu faktor produksi akan meningkatkan faktor output
pada komoditi yang faktor produksinya ditambah secara intensif sehingga mengurangi
output komoditi yang lain.
Contoh; Jika kebutuhan tenaga kerja, modal untuk produksi A dan B tetap maka
dengan adanya penambahan penawaran tenaga kerja akan meningkatkan output A
padat karya dan menurunkan output B.
Konsep kurva tawar menawar (offer curve) pertama kali dirumuskan dan
diperkenalkan dalam ekonomi internasional oleh Marshall dan Edgeworth, yang
merupakan ekonom terkemuka dari Inggris yang aktif dalam akademisi pada abad ini.
Teori Biaya Oportunitas juga penting untuk melihat seberapa jauh kita dapat
berharap untuk mencapai efisiensi dunia jika menghambat perpindahan faktor melalui
perdagangan bagi negara bebas, bantuan teknis dan aliran modal melalui bantuan luar
negeri.
Dalam teori ini tidak diasumsikan bahwa biaya atau harga sebuah komoditi
satu-satunya tergantung pada atau dapat dinilai dari jumlah tenaga kerjanya.
Konsekuensinya, negara yang memiliki biaya oportunitas lebih rendah dalam
memproduksi sebuah komoditi akan memiliki keunggulan komparatif dalam komoditi
tersebut dan memiliki kerugian komparatif dalam komoditi keduanya.
Demikian penjelasan sebuah wawasan tentang teori klasik dan modern dalam
perdagangan internasional. Patut kita perhatikan bahwa perdagangan internasional
dapat memberi manfaat yang besar untuk memenuhi kebutuhan setiap negara di
dunia. Semoga arikel ini dapat memberikan, menambah dan meningkatkan wawasan
anda dalam dunia ekonomi.
Neraca Pembayaran
Secara umum, neraca pembayaran terbagi menjadi tiga jenis, antara lain :
a. Current Account
Current Account adalah semua transaksi barang dan jasa yang dicatat dalam
neraca perdagangan, jika neraca transfer tidak ada atau nol. Adapun komponen yang
ada dalam current account adalah sebagai berikut:
· Neraca perdagangan barang (visible trade), yang terdiri atas barang-barang dan emas
tidak moneter.
· Neraca jasa (invisible trade), yaitu pembayaran imbalan terhadap pemakaian faktor-
faktor produksi yang terdiri atas ongkos pengang kutan dan asuransi, hasil turisme,
pendapatan modal, pemerintah, pos dan telekomunikasi, serta jasa-jasa lainnya
termasuk pembayaran bunga utang.
b. Capital Account
Hal-hal yang termasuk ke dalam transaksi capital account, yaitu semua catatan
yang berisi transaksi modal sebagai berikut:
· Pelunasan pinjaman.
Jika neraca pembayaran defisit, maka kurs valuta asing mengalami kenaikan dan kurs
rupiah mengalami penurunan. Dan bila terjadi surplus, maka kurs valuta asing
mengalami penurunan dan kurs rupiah mengalami kenaikan.
b. Perubahan Harga
Jika ekspor lebih besar daripada impor berarti barang yang ada di dalam negeri sangat
laku terjual di luar negeri, maka harga barang dalam negeri menjadi meningkat.
Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) merupakan statistik yang mencatat transaksi ekonomi
antara penduduk Indonesia dengan bukan penduduk pada suatu periode tertentu.
Transaksi NPI terdiri dari transaksi berjalan, transaksi modal, dan transaksi finansial.
Statistik Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) merupakan salah satu statistik ekonomi
makro yang penting bagi Indonesia di antara sejumlah statistik ekonomi makro
lainnya, seperti pendapatan domestik bruto (PDB) dan jumlah uang beredar. Statistik
ini memberikan informasi tentang transaksi ekonomi yang terjadi antara penduduk
Indonesia dengan bukan penduduk pada suatu periode tertentu. Sebagaimana umumnya
penyusunan statistik neraca pembayaran di negara lain, statistik NPI dibuat dengan tujuan
sebagai berikut:
(5) mengetahui perubahan posisi cadangan devisa dan potensi tekanan terhadap nilai
tukar;
(6) sebagai sumber data dan informasi dalam menyusun anggaran devisa; serta (7)sebagai
sumber data penyusunan
(1) Penjualan dan pembelian barang dengan negara lain, seperti ekspor minyak sawit
dan impor bahan baku atau barang konsumsi;
(2) Pemberian/penggunaan jasa kepada/dari negara lain, seperti penyediaan jasa pialang
saham oleh perusahaan sekuritas domestik kepada investor asing dan pemakaian jasa
pengangkutan kapal laut asing oleh perusahaan domestik;
(3) Pendapatan atas investasi, seperti dividen dan bunga, yang diperoleh oleh pihak asing
yang berinvestasi di Indonesia dan penduduk Indonesia yang berinvestasi di luar negeri;
(4)Investasi finansial antara lain dalam bentuk saham dan surat utang, seperti
pembelian Sertifikat Bank Indonesia (SBI) oleh investor asing dan penjualan obligasi
pemerintah Amerika Serikat yang dimiliki oleh bank domestik; dan
(5) Pemberian/penerimaan uang, barang, dan jasa tanpa ada imbalan langsung, seperti
penerimaan pemerintah dalam bentuk hibah dari negara asing.
Berbagai macam kebijakan yang mungkin dapat dilaksanakan suatu negara untuk
mendapatkan manfaat dari kegiatan perdagangan internasional antara lain proteksi,
perdagangan bebas, dan politik dumping.
1. Proteksi
Proteksi adalah kebijakan perdagangan internasional yang bertujuan untuk melindungi
produksi dalam negeri. Bentuk-bentuk proteksi yang dapat dijalankan suatu negara
antara lain :
a. Larangan Impor
Melara ng impor produk tertentu yang juga di produksi di dalam negeri,
terutama untuk barang-barang yang dimiliki daya asing yang lemah.
b. Tarif Impor
impor yang tinggi terhadap barang-barang tertentu untuk mengurangi
masuknya barang-barang tersebut.
c. Quota
Membatasi masuknya jumlah barang tertentu ke dalam negeri
d. Subsidi
Memberi subsidi kepada produsen untuk meningkatkan produksinya agar
dapat memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.
e. Premi
Memberikan premi kepada produsen yang mampu mencapai jumlah produksi
tertentu dengan kualitas yang baik sehingga memiliki daya saing.
2. Perdagangan Bebas
Kebijakan perdagangan bebas adalah kebijakan dalam perdagangan internasional
untuk menghilangkan hambatan-hambatan dalam perdagangan internasional.
Penentuan dan pentapan harga di serahkan bebas, itu hanya berlaku bagi negara
anggota yang tergabung dalam kelompok perdagangan bebas tersebut.
3. Politik Dumping
Politik dumping adalah kebijakan perdagangan internasional yang menjual hasil
produksi lebih murah di luar negeri dibandingkan di dalam negeri. Tujuan politik
dumping adalah untuk meningkatkan daya saing untuk memperluas pasar.
Contoh :
a. Mobil Jepang di Singapura di jual dengan harga 1 juta yen, sementara di Jepang
dijual dengan harga 1,4 juta yen.
b. Mie instan di Malaysia di jual Rp 500,- sedangkan di dalam negeri di jual Rp 750