Jurnal Pemilihan Konsep Alternatif Desain
Jurnal Pemilihan Konsep Alternatif Desain
Abstract IKM genteng Talangsuko is a roof tile producers that was founded in 1980. They can produce 300-
350 roof tile in each day. However, the accumulation of material happens frequently due to the limited
capacity of drying space. This problem causes the production process to be obstructed, so they need an
equipment that can increase the production capacity of the roof tile. Accordingly, the purpose of this research
are to determine the design and spesification of the equipment and to determine whether the equipment could
increase the production capacity of roof tile. This rearch proposes design of the equipment using the AHOQ
method. The result of this research is the specification of the equipment that consist of three components
which are rack body, wheels, and the last part is slope arranger for each level of rack. The design of material
handling equipment is in the form of multilevel racks with wheels. This equipment may increase the
production capacity of roof tile in IKM Genteng Talangsuko especially for the drying process to 2 times from
300-350 to ± 750 roof tiles.
Key Words Axiomatic House of Quality, Material Handling, Product Design, Roof Tile, Voice of Customer.
DOI: 19
JEMIS VOL. 4 NO. 1 TAHUN 2016 e-ISSN 2477-6025
Permasalahan yang terjadi adalah pada proses Pada perancangan pembuatan alat bantu
percetakan genteng dan proses penjemuran ini akan dilakukan menggunakan metode
genteng. Dimana proses ini sama-sama quality function deployment (QFD) sebagai
membutuhkan banyak ruang untuk meletakan acuan dalam perancangan alat bantu agar sesuai
genteng, akan tetapi karena keterbatasan tempat dengan fungsi dan spesifikasi yang diharapkan
atau keterbatasan kapasitas yang tersedia oleh pekerja genteng. Dalam perancangan alat
menyebabkan seringnya terjadi penumpukan bantu ini yang akan bertindak sebagai customer
genteng pada salah satu proses tersebut. adalah para pekerja. Menurut Cohen, House of
Kapasitas yang dimiliki saat ini yaitu 700 Quality (HOQ) adalah suatu kerangka kerja atas
genteng pada rak percetakan, 300-350 genteng pendekatan dalam mendesain manajemen yang
pada proses penjemuran dengan luas area ± 25 dikenal sebagai Quality Function Deployment
m2, dan 6000-7000 genteng pada proses (QFD) [3]. Manchulenko mengungkapkan
pembakaran. bahwa dalam pembuatan HOQ membutuhkan
waktu serta biaya yang berlebihan, terlebih lagi
spesifikasi produk tidak sesuai dengan Voice Of
Customer (VOC) [4]. Sehingga diperlukan
adanya penggunaan metode yang diharapkan
lebih baik dalam perancangan dan
pengembangan sebuah produk agar spesifikasi
produk sesuai dengan VOC.
Axiomatic Design (AD) merupakan
sebuah alat atau metode desain yang bertujuan
Gambar 1. Proses Penjemuran Genteng untuk mendefinisikan dasar pengembangan
produk dengan menyediakan mapping
Selain itu penumpukan juga disebabkan technique antara fungsi kebutuhan produk dan
karena cuaca yang kurang mendukung dan parameter desain. Berdasarkan penelitian
mengakibatkan proses penjemuran terhambat, terdahulu menunjukkan bahwa AD dapat
sehingga pada proses penjemuran menjadi lebih membantu agar perancangan dan
lama. Secara normal proses penjemuran pengembangan sebuah produk lebih terstruktur,
membutuhkan waktu 2-3 hari, bila cuaca logical, dan mengembangkan HOQ dengan
kurang mendukung proses penjemuran fokus pada design yang sesuai dengan fungsi
membutuhkan waktu 5-7 hari. produk. Integrasi HOQ dan AD dalam proses
Penumpukan yang terjadi mengakibatkan pengembangan produk akan dapat mengurangi
pada proses produksi yang terakhir yaitu proses waktu dan biaya, metode ini disebut dengan
pembakaran menjadi terhambat. Jika pada Axiomatic House of Quality (AHOQ) [4].
umumnya proses pembakaran dapat dilakukan 1 AHOQ dapat mengartikan VOC dengan lebih
kali selama 1 bulan, namun dengan terjadinya terstruktur dan membantu dalam
penumpukan menyebabkan proses pembakaran pengembangan desain menggunakan kebutuhan
hanya dapat dilakukan 1 kali selama 2 bulan fungsional dari kostumer. Kebutuhan tersebut
atau lebih. akan independen antara satu dengan yang lain,
Permasalahan lainnya yang terjadi yaitu mengizinkan perubahan desain tanpa
adanya keluhan dari para pekerja, keluhan ini memberikan pengaruh terhadap kebutuhan
didasari karena kelelahan yang diterima para desain yang lain.
pekerja pada saat proses percetakan dan proses Berdasarkan penjelasan diatas maka
penjemuran. Pada proses percetakan, selain dilakukan perancangan alat bantu dengan
mencetak genteng para pekerja juga harus menggunakan model integrasi antara AD dan
memindahkan genteng ke rak genteng. HOQ. Harapannya dengan perancangan alat
Pemindahan genteng dilakukan dengan bantu ini dapat memberikan desain yang sesuai
membawa genteng satu per satu setelah dengan spesifikasi yang diinginkan oleh pekerja
mencetak sebanyak 9 genteng. Selain itu, dan dapat mengurangi jumlah antrian material
pemindahan genteng juga dilakukan dari rak yang menumpuk pada salah satu stasiun proses
genteng ke tempat penjemuran, proses inilah produksi dan meningkatkan efisiensi pada
yang dirasa oleh para pekerja sebagai pekerjaan kegiatan pemindahan genteng.
terberat dan berpotensi menimbulkan cedera 2. Metode Penelitian
otot bagi para pekerja. Menurut Sugiyono, terdapat beberapa
DOI: 20
JEMIS VOL. 4 NO. 1 TAHUN 2016 e-ISSN 2477-6025
DOI: 21
JEMIS VOL. 4 NO. 1 TAHUN 2016 e-ISSN 2477-6025
DOI: 22
JEMIS VOL. 4 NO. 1 TAHUN 2016 e-ISSN 2477-6025
saat akan dijemur. Kebutuhan tersebut didapat attribute merupakan bentuk interpretasi
dari permasalahan yang dialami oleh para pernyataan pelanggan yang sebelumnya
pekerja. Berikut ini merupakan hasil observasi didapatkan dari hasil observasi langsung dan
dan wawancara yang didapatkan: wawancara serta dari hasil kuesioner terbuka.
1. Kegiatan pemindahan genteng
merupakan kegiatan yang paling Tabel 1. Rekap Hasil Kuesioner
menguras tenaga No Jawaban Frek
2. Perubahan cuaca mempengaruhi proses Seadanya atau seperti yang sudah
5
pembuatan genteng dilakukan orang tua terdahulu
3. Kapasitas yang bisa ditampung pada Pemindahan genteng saat ini sangat
menguras tenaga karena semua
tempat penjemuran terbatas 3
1. dilakukan dengan mengangkat
4. Mungkin alat bantu yang dirancang genteng ke tempat penjemuran
nantinya memiliki roda sehingga Pemindahan secara manual
memudahkan untuk para pekerja 7
memakan banyak waktu
Membutuhkan tempat yang luas 2
3.3.2 Penyebaran kuesioner terbuka Mudah dilakukan 4
Penyebaran kuesioner ini sendiri Semua dilakukan menggunakan
dilakukan untuk mengidentifikasikan kebutuhan 2.
tenaga/manual, jadi tidak perlu 9
pelanggan dalam hal ini para pekerja. Jumlah mengeluarkan biaya
kuesioner yang dibagikan sebanyak 13 rangkap Menguras tenaga (capek) 9
yang dibagikan kepada para pekerja IKM Resiko kerusakan genteng lebih
1
genteng Talangsuko. Kuesioner yang dibagikan banyak
berupa kuesioner terbuka yang berisi Jika terjadi mendung, lama dalam
3
pertanyaan untuk mengetahui pendapat atau 3. pengangkatan genteng
kebutuhan para pekerja atau pemilik IKM Memakan waktu yang cukup banyak
saat pemindahan ke tempat 7
terhadap proses produksi genteng saat ini.
penjemuran genteng
Berikut merupakan pertanyaan yang ada pada Sedikit lebih rumit 3
kuesioner terbuka: Yang membantu memperingan
1. Bagaimana menurut pendapat anda pekerjaan produksi dalam hal ini 5
mengenai kondisi yang ada sekarang pengeringan
pada kegiatan pemindahan genteng? Kami berharap pemindahan genteng
6
2. Apa yang menjadi kelebihan dari dapat dilakukan dengan cepat
4.
kegiatan pemindahan genteng saat ini? Mengurangi kerusakan saat
1
3. Apa yang menjadi kekurangan dari pemindahan genteng
kegiatan pemindahan genteng saat ini? Tidak begitu menguras tenaga 7
4. Apa perbaikan yang anda harapkan ada Dibutuhkan alat yang praktis saat
3
untuk dapat membantu kegiatan menjemur
pemindahan genteng yang saat ini biasa
dilakukan? Namun tidak harus semua hasil dari observasi
Setelah menyebarkan kuesioner, langsung dan wawancara diinterpretasikan
selanjutnya adalah merekap hasil kuesioner menjadi Customer Attribute. Berikut
terbuka tersebut. Rekap hasil kuesioner merupakan pernyataan pelanggan dan hasil
ditunjukan pada Tabel 1. interpretasinya menjadi customer attribute.
Tabel 2 merupakan CA pada penelitian ini.
3.4 Identifikasi Kebutuhan Pelanggan Alat bantu dapat meringankan pekerjaan
Proses identifikasi kebutuhan pelanggan disini maksudnya alat bantu dirancang sehingga
merupakan bagian yang integral dari proses kegiatan pemindahan genteng tidak dilakukan
pengembangan produk, dan merupakan tahap secara manual dengan memindahkan genteng
yang mempunyai hubungan erat dengan proses satu per satu. Alat bantu mudah untuk
penurunan konsep, seleksi konsep, dan dipindahkan disini maksudnya adalah untuk
menetapkan spesifikasi produk. Indentifikasi menghilangkan proses pemindahan tambahan
kebutuhan pelanggan ini dilakukan untuk yang dilakukan oleh para pekerja ketika cuaca
mengumpulkan apa saja yang menjadi kurang mendukung dan untuk kemudahan
kebutuhan pelanggan yang dalam hal ini para dalam mobilitas alat bantu itu sendiri.
pekerja terhadap obyek penelitian. Customer
DOI: 23
JEMIS VOL. 4 NO. 1 TAHUN 2016 e-ISSN 2477-6025
DOI: 24
JEMIS VOL. 4 NO. 1 TAHUN 2016 e-ISSN 2477-6025
+ +
FR 3 0 0 1 Const raints
Gambar 2. Korelasi Antar Desain Parameter M en amp u ng
4 2 g en te ng Y N N
Gambar 3. Constraints
Korelasi yang terdapat dalam Gambar 2
merupakan dependensi positif antara rak a. Matriks desain yang merupakan
bertingkat (DP11) dengan sistem tuas uncoupled design atau matriks
pada masing-masing tingkat rak (DP3), ideal, maksudnya masing-masing
dimana jumlah tuas tergantung dengan FRs hanya memiliki 1 hubungan
seberapa banyak jumlah tingkat pada rak. terhadap DPs.
selain hubungan depedensi antara DP11 b. Korelasi antar desain parameter
dan DP3 sudah tidak ada lagi hubungan merupakan depedensi positif,
antar DP yang menunjukkan depedensi maksudnya ketergantungan yang
desain. terjadi antar DPs memiliki
3. Penambahan constraints pengaruh positif pada masing-
Pada tahap sebelumnya, CAs masing DPs.
diidentifikasikan sebagai constraints dan c. constraints yang ada tidak
tidak dimasukkan ke dalam model pada mempengaruhi desain parameter
saat perumusan matriks desain. Pada pada model desain yang telah ada.
tahap ini constraints tersebut dimasukkan
ke dalam model untuk mengetahui 3.6 Pengembangan Konsep Desain Produk
pengaruh constraints yang ada terhadap Pada tahap ini akan dilakukan studi
desain parameter. Penambahan spesifikasi dari konsep dan alternatif konsep.
constraints dalam model AHOQ terletak Rancangan alternatif konsep dapat dilihat pada
dibawah daftar FRs. Satu-satunya morphological chart dalam Tabel 6 berikut:
constraints pada Gambar 3 dalam model
ini adalah kapasitas ideal dari alat bantu. Tabel 6. Morphological Chart
Constraints tersebut tidak memiliki N Alternatif Konsep
pengaruh terhadap Roda 360 derajat FR
o A B C
(DP2) dan sistem tuas pada masing- 1. Alat bantu
masing tingkat rak (DP3). Constraints meningkatka
tersebut memiliki pengaruh terhadap rak n kapasitas
bertingkat (DP11), namun pengaruh tempat
tersebut dapat diterima. Maksudnya DP11 penjemuran
yang berupa rak bertingkat nantinya 2. Alat bantu
harus dapat menampung sebanyak 42 mudah
untuk
unit genteng.
dipindahkan
4. Evaluasi model AHOQ
Evaluasi ini dilakukan untuk memastikan 3. Alat bantu Sistem Handle -
bahwa setiap kebutuhan customer mudah Katrol Tuas
terpenuhi dalam desain yang akan dibuat. untuk
Dari model akhir dapat dilihat bahwa dioperasikan
model tidak memerlukan perbaikan
model desain. Hal ini dibuktikan dengan:
DOI: 26
JEMIS VOL. 4 NO. 1 TAHUN 2016 e-ISSN 2477-6025
Gambar 7. Konsep 4
Gambar 6. Konsep 3
DOI: 27
JEMIS VOL. 4 NO. 1 TAHUN 2016 e-ISSN 2477-6025
DOI: 28
JEMIS VOL. 4 NO. 1 TAHUN 2016 e-ISSN 2477-6025
dilewati oleh alat bantu selama proses produksi merancang alat bantu material handling proses
membutuhkan roda yang lebih kuat dan produksi genteng.
berukuran sedang atau besar. Pertimbangan
lainnya adalah untuk memastikan roda kuat
atau dapat digunakan dalam waktu yang lama
terhadap total beban dari genteng yang
ditampung oleh alat bantu.
Perbaikan atau saran yang terakhir adalah
menambahkan pegangan pada alat bantu untuk
memudahkan para pekerja ketika
menggunakannya. Perbaikan atau saran yang
diberikan akan dilakukan peninjauan kembali
apakah dapat dimasukkan pada model desain
yang telah ada. Jika dirasa dapat dimasukkan ke
dalam model desain maka akan ditambahkan ke Gambar 9. Desain Akhir Alat Bantu
dalam spesifikasi dan desain akhir.
Dimensi ukuran desain akhir alat bantu
3.9 Spesifikasi dan Desain Akhir disesuaikan dengan ukuran genteng yang
Pada tahap ini, perbaikan atau perubahan diproduksi pada IKM genteng Talangsuko.
dari hasil pengujian konsep dimasukkan untuk Ukuran genteng yang dicetak pada IKM
menetapkan spesifikasi dan desain akhir alat genteng Talangsuko adalah berukuran 30x20
bantu material handling proses produksi cm dengan tebal genteng 2 cm. Total tinggi rak
genteng. Perbaikan atau perubahan desain adalah 177 cm dengan tinggi roda 7 cm dan
dalam model AHOQ diizinkan, karena masing- jarak antar tingkat rak 30 cm. Lebar rak 30 cm
masing desain parameter (DPs) menjawab 1 dan panjang rak 160 cm. Pada desain alat bantu,
functional requirements (FRs). Jadi ketika salah terdapat tambahan bagian berupa bantalan
satu DPs mengalami perbaikan atau perubahan, genteng yang berfungsi sebagai tempat
perbaikan atau perubahan tersebut tidak akan meletakkan genteng agar dapat menjaga
mempengaruhi FRs yang lain. kualitas genteng sesuai dengan kebutuhan pada
Sesuai dengan hasil dari tahap pengujian CAs. Gambar 10 merupakan gambar bantalan
konsep, pemilihan jenis kayu yang digunakan genteng yang digunakan sebagai tempat
pada badan rak genteng akan ditambahkan. meletakan genteng.
Alternatif jenis kayu yang disarankan terdapat 3
jenis, yaitu kayu waru, kayu kamper, dan kayu
ulin. Ketiga jenis kayu tersebut merupakan
jenis-jenis kayu yang biasa digunakan untuk
perabotan rumah dengan harga yang terjangkau.
Namun lebih disarankan menggunakan jenis
kayu ulin, karena jenis kayu ulin lebih tahan
terhadap perubahan suhu dan kelembaban.
Selanjutnya adalah pemilihan roda, untuk
memastikan roda kuat atau dapat digunakan
dalam waktu yang lama terhadap total beban
dari genteng yang ditampung oleh alat bantu Gambar 10. Bantalan Genteng
dan sesuai dengan kondisi lintasan yang akan
dilewati oleh alat bantu selama proses produksi. Alat bantu ini akan digunakan untuk
Perbaikan yang terakhir yaitu penambahan membantu para pekerja pada proses produksi
pegangan pada desain alat bantu agar genteng, lebih khususnya dalam kegiatan
memudahkan para pekerja ketika pemindahan genteng dan proses penjemuran
menggunakannya. genteng. Alat bantu ini dapat menampung
Gambar 9 merupakan desain akhir sebanyak 42 genteng, sesuai dengan constraints
produk alat bantu material handling proses yang ada pada model AHOQ. Pada proses
produksi genteng. Pada gambar juga terdapat mencetak genteng, para pekerja dapat mencetak
dimensi ukuran yang akan digunakan untuk genteng sebanyak 42 genteng, setelah itu
DOI: 29
JEMIS VOL. 4 NO. 1 TAHUN 2016 e-ISSN 2477-6025
DOI: 30