1
ISSN 2085-8418 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalmpi/
ABSTRAK
Salon Keraton yang telah didirikan sejak tahun 2007 dituntut untuk dapat meningkatkan pelayanan,
agar dapat berkompetisi dalam menghadapi persaingan bisnis salon yang semakin meningkat. Sejak
Salon Keraton didirikan terdapat penurunan jumlah pelanggan secara signifikan, untuk itu dilakukan
kajian agar dapat meningkatkan jumlah pelanggan dan dapat memberikan peningkatan keuntungan
usaha kepada Salon Keraton. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah analisis deskriptif,
kehandalan dan uji validitas, khi-kuadrat, tabulasi silang, Importance Performance Analysis (IPA),
Customer Satisfaction Index (CSI) dan Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats (SWOT)
analisis. Karakteristik Pelanggan Salon Keraton sebagian besar adalah wanita yang berusia 26–35 tahun
dan bekerja sebagai karyawati dengan penghasilan Rp1-3 juta. Secara umum, pelanggan mendapatkan
informasi dari spanduk yang dipasang di depan salon. Berdasarkan hubungan antara karakteristik
pelanggan dan tingkat kinerja, dapat disimpulkan bahwa pelanggan wanita, terutama yang berusia di atas
40 tahun dan pelanggan yang memiliki penghasilan di atas Rp8 juta lebih sensitif dan membutuhkan
perhatian lebih untuk ditangani. Karyawan dan pengusaha lebih mudah untuk mengerti dan memahami
jenis perawatan yang disediakan, frekuensi kunjungan tergantung pada layanan pada kunjungan pertama
dapat menyebabkan kesan yang baik pada pelanggan, sumber informasi dengan spanduk yang dipasang
di depan Salon Kecantikan staf Keraton adalah sangat membantu dalam memberikan informasi jenis
pelayanan dan harga Salon Kecantikan Keraton. Prioritas utama perbaikan perlu dilakukan tentang
strategi mempercepat kinerja Salon Kecantikan Keraton diperbaiki sesuai dengan biaya dan manfaat,
serta Kecantikan Salon dapat mencapai tujuan yang optimal dan mudah untuk diimplementasikan.
ABSTRACT
Salon Kecantikan Keraton that was established in 2007 is required to improve services in order to
compete in facing the competition of growing salon business. Since Salon Kecantikan Keraton was
established, there is a number of customers decreased significantly, so the researcher is trying to conduct
a study in order to increase the number of customers and increase the profitability of the Salon Keraton.
The methods used in this research are descriptive analysis, reliability and validity test, chi-square, cross
tabulation, IPA, CSI and SWOT analysis. Customer characteristics of Salon Kecantikan Keraton majority
are women aged 26-35 years worked as employees whose income of Rp1-3 million. In general,
customers get information from the banner that is placed in front of the salon. Based on the relationship
between customers and the level of performance characteristics can be concluded that female
customers, especially those who are over the age of 40 years and customers who have income above
Rp8 million more sensitive and requires more attention to handle. Employee and entrepreneur are easier
to understand and comprehend the type of care provided, the frequency of visits depends on the services
during the first visit can lead to good impression on customers, sources of information with a banner that
is placed in front of the Salon Kecantikan Keraton’s staff are very helpful in providing information the type
of care and price of Salon Kecantikan Keraton. The main priority of repairs need to be done about
strategic accelerate Salon Kecantikan Keraton performance repaired relevate with cost and benefit and
Salon Kecantikan can achieve optimum goals and easy for implementation.
Instrumen yang reliabel mengandung arti faktor yang dominan dari masing-masing peubah
bahwa instrumen tersebut harus baik, sehingga yang diteliti.
mampu mengungkap data yang bisa dipercaya. Ada tidaknya hubungan antara karakteristik
Alat untuk mengukur reliabilitas adalah Alpha konsumen (jenis kelamin, usia, pekerjaan,
Cronbach (Assegaff, 2009): penghasilan per bulan, frekuensi kunjungan dan
Hasil > 0,60 = reliabel informasi keberadaan salon) dan kinerja atribut
Hasil < 0,60 = tidak reliabel mutu jasa salon, digunakan rumus khi kuadrat dan
uji Tabulasi Silang. Khi kuadrat untuk menguji
Tabel 2. Atribut mutu pelayanan Salon Kecantikan perbedaan nyata antara banyak data yang diamati
Keraton dan obyek, atau jawaban yang masuk dalam
No. Atribut Mutu Pelayanan masing-masing kategori dengan banyak yang
RELIABILITY (Keandalan) diharapkan berdasarkan hipotesis nol (Sugiyono,
1. Menu pelayanan (potong rambut, cuci rambut, 2002). Rumus khi kuadrat:
blow, creambath, dan lain-lain) yang ditawarkan
lengkap. KK
O ij Eij Keterangan:
Oij = Koefisien korelasi
2. Pelayanan dilakukan dengan cepat dan tepat. Eij Eij = Selisih peringkat Xi dan Yi
RESPONSIVENESS (Daya tanggap)
3. Petugas cepat tanggap dalam memberikan Eij= Pr + Pc x n
pelayanan. Dimana: Pr = Proporsi baris
4. Karyawan yang menerima pertanyaan dan Pc = Proporsi kolom
keluhan dapat langsung menjawab dan mampu n = Jumlah responden
menyelesaikan keluhan/masalah. Hipotesis yang digunakan adalah:
5. Petugas memberikan informasi yang jelas dan
H0 = Karakteristik responden tidak berhubungan
mudah dimengerti
ASSURANCE (Kepastian) dengan kinerja atribut mutu jasa
6. Pengetahuan dan keterampilan petugas dalam H1 = Karakteristik responden berhubungan de-
memberikan pelayanan kepada pelanggan. ngan kinerja atribut mutu jasa.
7. Petugas receptionst/counter melayani dengan
ramah dan sopan. Dasar pengambilan keputusan dilakukan dengan
8. Petugas pelayanan memberikan pelayanan dan dua hal:
informasi dengan sikap ramah dan sopan. 1. Membandingkan khi kuadrat hitung dengan
9. Kejujuran karyawan dalam berkerja khi-kuadrat tabel
10. Keamanan selama dalam pelayanan dan ke-
a. Khi kuadrat hitung < khi kuadrat tabel, maka
percayaan terhadap pelayanan yang diberikan.
11. Keamanan sarana parkir kendaraan.
Ho diterima.
EMPATHY (Kepedulian) b. Jika khi kuadrat hitung > khi kuadrat tabel,
12. Informasi mengenai produk yang ditawarkan maka Ho ditolak.
lengkap dan jelas (brosur iklan, pamflet, dan 2. Berdasarkan peluang
lain-lain) a. Jika peluang ≥ 0,05, maka Ho diterima.
13. Petugas berusaha mengenal dan memberikan b. Jika peluang ≤ 0,05, maka Ho ditolak
perhatian secara individu kepada pelanggan Untuk menganalisis tingkat kepentingan
yang sering melakukan transaksi. dan tingkat kinerja atribut mutu pelayanan Salon
14. Penyediaan bahan bacaan (majalah, koran,
Kecantikan Keraton digunakan analisis IPA dan
dan lain-lain), minuman dan makan selama
perawatan atau menunggu giliran. CSI. Analisis IPA mengacu pada Supranto (2001)
TANGIBLES (Fasilitas fisik) dengan rumus:
15. Penataan interior dan layout ruangan yang Xi
baik. Tki 100%
16. Kebersihan, kerapian dan kenyamanan ruang
Yi
pelayanan. Keterangan:
17. Kelengkapan, kesiapan dan kebersihan alat- Tki = Tingkat kesesuaian pelanggan
alat yang dipakai. Xi = Skor penilaian kinerja perusahaan
18. Kerapian dan kebersihan penampilan petugas. Yi = Skor penilaian harapan pelanggan
19. Kemudahan mencapai lokasi. Metode pengukuran CSI menurut Stratford
20. Ketersediaan fasilitas parkir yang memadai.
(2004), meliputi tahap-tahap:
Sumber: Berry and Parasuraman, 1991.
1. Menghitung Weighting Factor (WF), yaitu
mengubah nilai rataan kepentingan menjadi
Analisis data dilakukan secara deskriptif
angka persentase dari total rataan tingkat
dan tabulasi silang. Analisis deskriptif untuk
kepentingan seluruh atribut yang diuji,
mendeskripsikan karakteristik responden yang
sehingga didapatkan total WF 100%.
menggunakan jasa salon, dengan cara menggam-
2. Menghitung Weighting Score (WS), yaitu nilai
barkan serinci mungkin dari data yang diperoleh.
perkalian antar nilai rataan tingkat kinerja
Semua hasil yang diperoleh dari jawaban-jawaban
(kepuasan) masing-masing atribut dengan WF
responden dibuat tabulasi dan dikelompokkan
masing-masing atribut.
atas jawaban yang sama dan kemudian dipersen-
3. Menghitung Weighting Total (WT), yaitu men-
tasikan. Persentasi yang terbesar merupakan
jumlahkan WS dari semua atribut mutu jasa.
4. Menghitung Satisfaction Index, yaitu WT dibagi Jenis pekerjaan konsumen sebagian besar
skala maksimal yang digunakan (skala karyawan perusahaan (57%). Banyaknya karya-
maksimal adalah 5, kemudian dikali 100%. wati perusahaan yang menjadi pelanggan, karena
daerah sekitar salon merupakan tempat pemukim-
Untuk perencanaan strategi pengembangan an (sewa rumah atau kos) yang relatif murah
digunakan analisis strenghts, weaknesses, untuk karyawati yang bekerja di pusat-pusat
opportunities and threats (SWOT). Analisis SWOT perbelanjaan seperti Cinere Mall, Rumah Sakit
mempertimbangkan faktor lingkungan internal Cinere, Pondok Indah Mall, Carrefour dan lain-lain
(strenghts dan weaknesses) dan lingkungan yang berada atau dekat dengan lokasi Cinere dan
eksternal (opportunities dan threats) yang Lebak Bulus.
dihadapi dunia bisnis. Analisis ini didahului Sebagian besar penghasilan konsumen
dengan identifikasi posisi perusahaan melalui nilai adalah Rp1 juta-Rp3 juta (43%) dan konsumen
faktor internal dan eksternal (Marimin, 2005). yang paling sedikit datang memiliki penghasilan >
Faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan Rp8 juta (1%). Hal ini menunjukkan bahwa
eksternal (peluang dan ancaman) dianalisa pelanggan datang melakukan perawatan di Salon
dengan matriks Internal Factor Analysis Summary Kecantikan Keraton menyesuaikan dengan tingkat
(IFAS) dan matriks External Factor Analysis penghasilannya.
Summary (EFAS) (Rangkuti, 2006). Selanjutnya Sebagian besar konsumen merupakan
dilakukan pemetaan dengan matriks Internal- pelanggan baru, dengan tingkat kunjungan
External (IE) untuk mengetahui posisi perusahaan pertama kali (41%) dan lebih dari 1 kali dalam 1
saat ini dan menghasilkan strategi pemasaran bulan hanya 11%. Hal ini menunjukkan bahwa
sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi, banyak pengunjung yang tertarik pada awal untuk
maupun yang akan diantisipasi. mencoba pelayanan Salon Kecantikan Keraton,
namun sedikit yang melakukan perawatan ber-
ulang berikutnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sebagian besar pelanggan mengetahui
keberadaaan salon Kecantikan Keraton melalui
Uji Validitas dan Reliabilitas
spanduk yang dipasang di depan salon (68%) dan
Pengujian dilakukan terhadap 100 konsu- sedikit yang mengetahui dari iklan, atau brosur
men yang menjadi pelanggan Salon Kecantikan yang disebar (3%) dan lain-lain (3%). Promosi
Keraton. Hasil pengujian validitas untuk masing- yang dilakukan selama ini menggunakan papan
masing hasil pengukuran tingkat kepentingan dan nama dan spanduk yang dipajang di depan salon
kepuasan terhadap seluruh pernyataan lebih efektif dalam menarik pelanggan untuk datang.
besar dari r tabel pada selang kepercayaan 95%, Namun demikian perlu ditingkatkan tentang
yaitu 0,1966. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh pemberian informasi melalui iklan atau brosur
pernyataan adalah nyata dan dapat dinyatakan yang disebar agar dapat berjalan efektif.
valid. Dalam hal ini berarti konsumen dapat
mengerti maksud dari setiap pernyataan yang Segmen Pasar
diajukan dalam kuesioner.
Pelanggan utama dari Salon Kecantikan
Uji reliabilitas dilakukan dengan teknik α
Keraton adalah wanita (59%). Untuk mengetahui
cronbach dan instrumen diujicobakan pada 100
lebih lanjut segmen pasar yang menjadi basis
responden. Berdasarkan hasil pengolahan
utama pelanggan Salon Kecantikan Keraton,
dimensi mutu jasa dihasilkan nilai α cronbach
maka jumlah konsumen wanita dijabarkan lebih
untuk tingkat kepentingan atribut mutu jasa yaitu α
lanjut berdasarkan usia, pekerjaan, dan peng-
= 0,962 dan nilai α cronbach untuk tingkat
hasilan. Konsumen Salon Kecantikan Keraton
kepuasan α = 0,949. Berdasarkan hasil uji
adalah kaum wanita yang sebagian besar
reliabilitas, diperoleh nilai α cronbach yang lebih
karyawati perusahaan (44%) dan sebagian lagi
besar dari 0,9, maka kuesioner dapat diandalkan
mahasiswi (23%), dengan usia 26-35 tahun (49%)
dan mampu memberikan hasil pengukuran
dan berpenghasilan Rp1 juta-3 juta (38%).
konsisten, apabila disebarkan kuesioner secara
berulang kali dalam waktu yang berlainan.
Analisis Hubungan Karakteristik Pelanggan
dengan Tingkat Kinerja Atribut Mutu Jasa
Karakteristik Konsumen
Hubungan antara karakteristik pelanggan
Salon Kecantikan Keraton adalah salon
dengan tingkat kinerja mutu pelayanan jasa
untuk pria dan wanita dengan komposisi
Salon Kecantikan Keraton dianalisis mengguna-
pelanggannya adalah 59% perempuan dan laki-
kan analisis tabulasi silang dan khi kuadrat.
laki 41%. Distribusi usia konsumen paling besar
Pelanggan yang diuji meliputi jenis kelamin, usia,
berusia antara 26-35 tahun (50%) dan paling
tempat tinggal, pendidikan terakhir, pekerjaan,
sedikit di bawah 18 tahun. Hal ini menunjukkan
penghasilan, dan informasi keberadaan salon
bahwa rataan pelanggan salon adalah berusia
yang dikorelasikan dengan 20 atribut mutu kinerja
produktif dan telah memiliki pekerjaan dengan
dan pelayanan jasa salon.
tingkat penghasilan tertentu.
Berdasarkan hasil uji tabulasi silang dapat Analisis Hubungan Pekerjaan dengan Kinerja
disimpulkan bahwa konsumen berjenis kelamin Mutu Pelayanan
wanita merasa puas terhadap penilaian kinerja Hubungan pekerjaan dengan kinerja mutu
atribut kelengkapan, kesiapan dan kebersihan pelayanan Salon Kecantikan Keraton dianalisis uji
alat-alat yang dipakai (atribut 17) dan keter- khi kuadrat dengan hipotesis berikut:
sediaan fasilitas parkir yang memadai (atribut 20). Ho = Pekerjaan tidak berhubungan dengan
Hal ini disebabkan pelanggan perempuan lebih kinerja mutu pelayanan Salon Kecantikan
teliti dan rinci menilai, beda halnya dengan Keraton
pelanggan pria yang biasanya hanya sekilas H1 = Pekerjaan berhubungan dengan kinerja
pandang dalam memperhatikan kelengkapan, mutu pelayanan Salon Kecantikan Keraton.
kesiapan dan kebersihan alat-alat yang dipakai,
serta ketersediaan fasilitas parkir yang memadai. Hasil analisis karakteristik pelanggan ber-
Untuk itu pihak Salon Kecantikan Keraton sebaik- dasarkan pekerjaan memiliki hubungan yang kuat
nya lebih memperhatikan kelengkapan, kesiapan terhadap kinerja atribut No. 4, 5, 7, 8, 9, 11, 12,
dan kebersihan alat-alat yang dipakai, serta 14, dan 17. Pada taraf kepercayaan 95%
kesediaan fasilitas parkir yang memadai untuk diperoleh nilai peluang lebih kecil dari 0,05 dan
menciptakan kepuasan bagi seluruh pelanggan. nilai khi kuadrat hitung > nilai khi kuadrat tabel,
Pembeli akan puas setelah pembelian tergantung yang berarti terdapat hubungan kuat antara
pada kinerja tawaran dalam memenuhi harapan pekerjaan dengan penilaian kinerja atribut
pembeli (Atmaja, 2003). tersebut, maka Ho ditolak dan H1 diterima. Hasil
uji khi-kuadrat kinerja atribut yang berhubungan
Analisis Hubungan Antara Usia dengan Kinerja dengan pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 5.
Mutu Pelayanan Berdasarkan hasil uji tabulasi silang dapat
Untuk mengetahui hubungan antara umur disimpulkan bahwa konsumen yang berprofesi
dengan tingkat kinerja mutu pelayanan dilakukan sebagai karyawan dan pengusaha mayoritas
uji khi-kuadrat dengan hipotesis berikut: dapat menerima dengan baik atas karyawan yang
Ho = Umur tidak berhubungan dengan kinerja menerima pertanyaan dan keluhan dapat
atribut mutu jasa langsung dijawab, serta mampu menyelesaikan
H1 = Umur berhubungan dengan kinerja atribut keluhan/masalah, petugas memberikan informasi
mutu jasa. yang jelas dan mudah dimengerti, petugas
Tabel 4. Uji khi kuadrat kinerja atribut yang berhubungan dengan usia
Atribut*
Khi-kuadrat
3 9 12 17 19 20
a a a a a a
Khi-kuadrat Hitung 21.561 18.726 32.964 21.115 24.317 25.784
Khi-kuadrat Tabel 21.026 15.507 21.026 21.026 21.026 21.026
Peluang 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Keputusan Tolak Ho Tolak Ho Tolak Ho Tolak Ho Tolak Ho Tolak Ho
*) Nomor atribut sesuai pada Tabel 2
Tabel 6. Uji khi kuadrat kinerja atribut yang berhubungan dengan penghasilan
Atribut*
Khi kuadrat
2 9 10 11 18
a a a a a
Khi kuadrat 18,68 16,442 21,938 20,620 15,613
Hitung
Khi kuadrat 15,507 15,507 15,507 15,507 15,507
Tabel
Peluang 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Keputusan Tolak Ho Tolak Ho Tolak Ho TolakHo Tolak Ho
*) Nomor atribut sesuai pada Tabel 2
receptionist dan counter melayani dengan ramah No. 2, 9, 10, 11, dan 18. Pada taraf kepercayaan
dan sopan, petugas pelayanan memberikan 95% diperoleh nilai probabilitas lebih kecil dari
pelayanan dan informasi dengan yang sikap yang 0,05 dan nilai khi kuadrat hitung > nilai khi kuadrat
ramah dan sopan, kejujuran karyawan dalam tabel, yang berarti terdapat hubungan kuat antara
bekerja, atribut keamanan sarana parkir kendara- pendapatan per bulan dengan penilaian kinerja
an, Informasi mengenai produk yang di tawarkan atribut tersebut, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
lengkap dan jelas (brosur, iklan, pamflet, dan lain- Berdasarkan uji tabulasi silang dapat
lain), penyediaan bahan bacaan (Majalah, koran, disimpulkan bahwa pelanggan dengan pendapat-
dan lain-lain), minuman dan makan selama an per bulan menengah ke atas merasa kurang
perawatan, atau menunggu giliran, atribut keleng- puas terhadap kinerja atribut No. 2, 9, 10, 11, dan
kapan, kesiapan dan kebersihan alat-alat yang 18. Hal ini disebabkan pelanggan merasa apa
dipakai. Hal ini disebabkan dari latar belakang yang dikeluarkan tidak sesuai dengan apa yang
pekerjaan konsumen yang selalu berkecimpung didapatkan, pelanggan ingin mendapatkan hasil
dalam dunia pekerjaan, sehingga dapat mudah maksimal. Perbedaan pendapatan per bulan
memahami penjelasan karyawan salon. pelanggan ternyata menyebabkan penilaian terha-
dap kinerja dan pelayanan jasa berbeda-beda.
Analisis Hubungan Penghasilan dengan Kiner-
ja Mutu Pelayanan Analisis Hubungan Frekuensi Kunjungan
Hubungan penghasilan dengan kinerja dengan Kinerja Mutu Pelayanan
mutu pelayanan Salon Kecantikan Keraton Hubungan frekuensi kunjungan dengan
dianalisis uji khi kuadrat dengan hipotesis berikut: kinerja mutu pelayanan Salon Kecantikan Keraton
Ho = Penghasilan tidak berhubungan dengan dilakukan uji khi-kuadrat dengan hipotesis berikut:
kinerja mutu pelayanan Salon Kecantikan Ho = Frekuensi kunjungan tidak berhubungan
Keraton dengan kinerja mutu pelayanan Salon
H1 = Penghasilan berhubungan dengan kinerja Kecantikan Keraton
mutu pelayanan Salon Kecantikan Keraton. H1 = Frekuensi kunjungan berhubungan dengan
Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 6, kinerja mutu pelayanan Salon Kecantikan
pendapatan per bulan pelanggan memiliki Keraton.
hubungan kuat terhadap penilaian kinerja atribut
Tabel 7. Uji khi kuadrat kinerja atribut yang berhubungan dengan kinerja frekuensi kunjungan
Atribut*
Khi kuadrat
2 5 6 7 10 16 17
a a a a a a a
Khi-kuadrat 17,764 23,338 26,870 18,898 23,075 24,943 21,701
Hitung
Khi-kuadrat 15,507 21,026 15,507 15,507 15,507 21,026 21,026
Tabel
Peluang 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Keputusan Tolak Ho Tolak Ho Tolak Ho Tolak Ho Tolak Ho Tolak Ho Tolak Ho
*) Nomor atribut sesuai pada Tabel 2
Tabel 8. Uji khi kuadrat kinerja atribut yang berhubungan dengan sumber informasi
Khi kuadrat Atribut (3)*
a
Khi kuadrat Hitung 18,380
Khi kuadrat Tabel 16,918
Peluang 0,000
Keputusan Tolak HO
*) Nomor atribut sesuai pada Tabel 2
penilaian kinerja informasi mengenai produk yang Assegaff, M. 2009. Pengaruh Mutu Pelayanan
ditawarkan lengkap dan jelas. Karyawati dan Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi
pengusaha memiliki hubungan yang kuat terha- pada Perusahaan Penerbangan PT Garuda
dap kinerja atribut petugas memberikan informasi di Kota Semarang). Jurnal Ekonomi dan
jelas dan mudah dimengerti. Penghasilan di atas Bisnis, 10(2): 172-174.
Rp8 juta memiliki hubungan kuat terhadap
Atmaja, H.S. 2003. Pengaruh Kualitas Jasa
penilaian kinerja atribut Keamanan selama dalam
Terhadap Kepuasan Pelanggan Dalam
pelayanan dan kepercayaan terhadap pelayanan
Membangun Loyalitas Pelanggan (Studi
yang diberikan. Berdasarkan frekuensi kunjungan,
Kasus Pelanggan Multimedia Akses PT
kinerja atribut pengetahuan dan keterampilan
Telkom). Tesis Fakultas Ekonomi Univer-
petugas dalam memberikan pelayanan kepada
sitas Indonesia.
pelanggan menunjukkan bahwa atribut tersebut
dapat membuat pelanggan kembali datang mela- Atmawati, R. dan Wahyuddin. 2007. Analisis
kukan perawatan. Berdasarkan sumber informasi Pengaruh Mutu Pelayanan Terhadap Kepu-
memiliki hubungan kuat terhadap kinerja atribut, asan Konsumen Pada Matahari Departe-
dimana petugas cepat tanggap dalam memberi ment Store Di Solo Grand Mall. Jurnal
pelayanan, yaitu membuat spanduk di depan Ekonomi dan Bisnis, 10: 1-12.
salon sangat membantu petugas dalam memberi-
kan informasi, sehingga petugas dapat memberi- Berry, L.L. and A. Parasuraman, 1991. Marketing
kan pelayanan lebih cepat tanpa harus Services Competing Through Quality. The
Free Press, Maxwll Macmillan International,
menjelaskan secara rinci.
Singapore.
Secara keseluruhan, penilaian pelanggan
terhadap kinerja salon Kecantikan Keraton adalah Freund, E. F. and F. J. Williams. 1974. Modern
cukup puas. Menurut tingkat kepentingan pelang- Business Statistics. Prentice-Hall, Inc,
gan, atribut-atribut layanan yang dianggap paling Englewoods Cliffs, New Jersey.
penting oleh konsumen adalah atribut keamanan
selama dalam pelayanan dan kepercayaan ter- Marimin. 2005. Teknik dan Aplikasi Pengambilan
hadap pelayanan yang diberikan dan kebersihan, Keputusan Kriteria Majemuk. PT Gramedia
kerapian dan kenyamanan ruang pelayanan. Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Dilihat tingkat kesesuaian dari 20 atribut Rangkuti, F. 2006. Analisis SWOT Teknik Mem-
layanan, terdapat 14 atribut berada di bawah bedah Kasus Bisnis Reorientasi Konsep
harapan pelanggan. Prioritas untuk dilakukan Perencanaan Strategis Untuk Menghadapi
perbaikan pada atribut informasi mengenai produk Abad 21. PT Gramedia Pustaka Utama,
yang ditawarkan lengkap dan jelas (brosur, iklan, Jakarta.
pamflet dan lain-lain). Berdasarkan IPA terlihat
empat atribut yang mendapat perhatian khusus, Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Bisnis. CV
maka perlu dilakukan sesuatu untuk meningkat- Alfabeta. Bandung.
kan kinerja perusahaan. Berdasarkan hasil Supardi. 2005. Metode Penelitian Ekonomi dan
analisis CSI, secara umum pelanggan Salon Bisnis. UII Press, Yogyakarta.
Kecantikan Keraton berada pada kategori cukup
puas, untuk itu perlu disusun strategi peningkatan Supranto, J. 2001. Pengukuran Tingkat Kepuasan
kepuasan pelanggan yang lebih baik lagi. Pelanggan. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Dari hasil evaluasi faktor lingkungan di- Stratford. Stratford-on-Avon. 2004. District Council
dapatkan posisi Salon Kecantikan Keraton berada Customer Satisfaction Index.
pada kondisi growth, maka dilakukan peningkatan http://www.stratford.gov.uk\community\coun
mutu layanan, mutu skill pegawai, perbaikan cil-805.cfm.htm.[29Januari 2007].
interior dan secara aktif melakukan promosi
dengan terobosan-terobosan innovatif. www.swa.co.id/Referensi. 2007. Referensi Bagi
Industri Kecantikan. (1 Oktober 2007).
Tanggal akses 26 September 2011.
DAFTAR PUSTAKA