Anda di halaman 1dari 11

Manajemen IKM, Februari 2013 (88-98) Vol. 8 No.

1
ISSN 2085-8418 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalmpi/

Tingkat Kepuasan Pelanggan dan Strategi Pengembangan Usaha


Jasa Salon Kecantikan Keraton di Tangerang

Customer Satisfaction and Business Development Strategies


Service Salon Kecantikan Keraton at Tangerang
1 #2 #3
Wine Widiana* , Musa Hubeis dan Sapta Raharja
1
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Jl. Jenderal Soedirman Kav. 1, Jakarta 10220
2
Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor
3
Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor
#
Jl. Kamper, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680

ABSTRAK

Salon Keraton yang telah didirikan sejak tahun 2007 dituntut untuk dapat meningkatkan pelayanan,
agar dapat berkompetisi dalam menghadapi persaingan bisnis salon yang semakin meningkat. Sejak
Salon Keraton didirikan terdapat penurunan jumlah pelanggan secara signifikan, untuk itu dilakukan
kajian agar dapat meningkatkan jumlah pelanggan dan dapat memberikan peningkatan keuntungan
usaha kepada Salon Keraton. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah analisis deskriptif,
kehandalan dan uji validitas, khi-kuadrat, tabulasi silang, Importance Performance Analysis (IPA),
Customer Satisfaction Index (CSI) dan Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats (SWOT)
analisis. Karakteristik Pelanggan Salon Keraton sebagian besar adalah wanita yang berusia 26–35 tahun
dan bekerja sebagai karyawati dengan penghasilan Rp1-3 juta. Secara umum, pelanggan mendapatkan
informasi dari spanduk yang dipasang di depan salon. Berdasarkan hubungan antara karakteristik
pelanggan dan tingkat kinerja, dapat disimpulkan bahwa pelanggan wanita, terutama yang berusia di atas
40 tahun dan pelanggan yang memiliki penghasilan di atas Rp8 juta lebih sensitif dan membutuhkan
perhatian lebih untuk ditangani. Karyawan dan pengusaha lebih mudah untuk mengerti dan memahami
jenis perawatan yang disediakan, frekuensi kunjungan tergantung pada layanan pada kunjungan pertama
dapat menyebabkan kesan yang baik pada pelanggan, sumber informasi dengan spanduk yang dipasang
di depan Salon Kecantikan staf Keraton adalah sangat membantu dalam memberikan informasi jenis
pelayanan dan harga Salon Kecantikan Keraton. Prioritas utama perbaikan perlu dilakukan tentang
strategi mempercepat kinerja Salon Kecantikan Keraton diperbaiki sesuai dengan biaya dan manfaat,
serta Kecantikan Salon dapat mencapai tujuan yang optimal dan mudah untuk diimplementasikan.

Kata kunci: informasi dan strategi, pelayanan konsumen, pendapatan

ABSTRACT

Salon Kecantikan Keraton that was established in 2007 is required to improve services in order to
compete in facing the competition of growing salon business. Since Salon Kecantikan Keraton was
established, there is a number of customers decreased significantly, so the researcher is trying to conduct
a study in order to increase the number of customers and increase the profitability of the Salon Keraton.
The methods used in this research are descriptive analysis, reliability and validity test, chi-square, cross
tabulation, IPA, CSI and SWOT analysis. Customer characteristics of Salon Kecantikan Keraton majority
are women aged 26-35 years worked as employees whose income of Rp1-3 million. In general,
customers get information from the banner that is placed in front of the salon. Based on the relationship
between customers and the level of performance characteristics can be concluded that female
customers, especially those who are over the age of 40 years and customers who have income above
Rp8 million more sensitive and requires more attention to handle. Employee and entrepreneur are easier
to understand and comprehend the type of care provided, the frequency of visits depends on the services
during the first visit can lead to good impression on customers, sources of information with a banner that
is placed in front of the Salon Kecantikan Keraton’s staff are very helpful in providing information the type
of care and price of Salon Kecantikan Keraton. The main priority of repairs need to be done about
strategic accelerate Salon Kecantikan Keraton performance repaired relevate with cost and benefit and
Salon Kecantikan can achieve optimum goals and easy for implementation.

Key words: customer service, income, information and strategic


_______________
*) Korespondensi:
Jl. Jend. Soedirman Kav. 1, Jakarta 10220; e-mail: widiana.wine@yahoo.com
Tingkat Kepuasan Pelanggan 89

PENDAHULUAN yang dapat bersaing dan menguasai pasar


(Atmawati dan Wahyuddin, 2007). Persaingan
Usaha salon kecantikan adalah salah satu yang semakin ketat telah mengakibatkan
usaha yang menarik dan menguntungkan bagi perusahaan harus menetapkan strategi untuk
investor. Usaha ini tumbuh dan berkembang memenangkan persaingan, atau paling tidak
pesat, dengan makin banyak orang yang dapat bertahan hidup, maka perusahaan mem-
melakukan perawatan rutin di salon-salon butuhkan antisipasi yang tepat guna untuk
kecantikan dan rambut, kelab-kelab kesehatan, memenangkan persaingan tersebut.
spa-spa dan klinik-klinik kecantikan. Perawatan Tujuan kajian ini adalah (1) Mengidentifikasi
kecantikan dirasakan benar-benar sebagai suatu karakteristik pelanggan; (2) Menganalisis hubung-
kebutuhan hidup modern dan menjadi bagian an tingkat kinerja mutu jasa yang diberikan
utama dari gaya hidup sehat dengan karakteristik pelanggan; (3) Menganalisis
Usaha salon kecantikan berkembang tingkat kepentingan pelanggan dengan atribut-
dengan pesatnya dari tahun ke tahun. Berdasar- atribut mutu pelayanan; (4) Menganalisis kese-
kan riset yang dilakukan oleh PT. Prakarsa suaian antara tingkat kepentingan dengan atribut-
Sinergi Utama, sebuah perusahaan event mana- atribut mutu pelayanan menurut pelanggan
gement menyatakan bahwa data partumbuhan dengan kinerja Salon Kecantikan Keraton; dan (5)
salon kecantikan di Indonesia, khususnya di Menyusun strategi yang tepat untuk pengembang-
Jakarta terus mengalami peningkatan. Persentase an Salon Kecantikan Keraton dalam menghadapi
pertumbuhannya mencapai 30% dibandingkan persaingan.
tahun lalu (www.swa.co.id/Referensi, 2007).
Selain itu, perkembangan salon dapat dilihat oleh
METODOLOGI
semakin banyaknya salon yang mengembangkan
usahanya dengan membuka cabang dengan
Kajian dilakukan di Salon Kecantikan
sistem franchise. Semakin banyak cabang yang
Keraton yang berlokasi di Jl. Terusan Villa Cinere
dimiliki oleh salon menunjukkan bahwa salon
Mas no 11, Pamulang, Tangerang. Penelitian ini
tersebut telah berkembang.
dilaksanakan selama bulan Oktober-November
Usaha salon kecantikan merupakan usaha
2011.
kecil menengah (UKM) yang menguntungkan
Kajian ini menggunakan data primer dan
sampai saat ini, karena tidak terlalu dipengaruhi
sekunder yang bersifat kualitatif, maupun kuan-
kondisi ekonomi. Orang secara rutin akan tetap
titatif. Sumber data primer merupakan konsumen
pergi ke salon untuk minimal potong rambut, baik
Salon Kecantikan Keraton yang dimintai
pada masa krisis ekonomi, ataupun tidak. Jumlah
tanggapan melalui kuesioner tanpa membedakan
orang yang membutuhkan pelayanan kecantikan
status, dengan tujuan informasi yang dihasilkan
sangat besar, seiring dengan meningkatnya
benar-benar mewakili seluruh keinginan konsu-
jumlah penduduk Indonesia yang besar, khusus-
men. Pemilihan dan penentuan responden
nya di Jakarta, maka tidak heran bila di setiap
dilakukan menggunakan accidental sampling,
jalan dan mall selalu ditemui tempat-tempat yang
yaitu dipilih berdasarkan kesediaannya untuk
menawarkan jasa perawatan kecantikan.
mengisi kuesioner, dengan jumlah contoh 100
Salon Kecantikan Keraton didirikan pada
konsumen. Jumlah ini dianggap cukup untuk
tahun 2007, menurut pihak manajemen jumlah
mewakili, karena lebih besar dari syarat minimum
pelanggan salon terus berkurang dari tahun ke
30 responden (Freund and Williams, 1974).
tahun. Untuk itu, pihak manajemen telah
Metode pengumpulan data menggunakan
melakukan ber-bagai upaya untuk mengatasi
kuesioner yang berisikan sejumlah pertanyaan
masalah tersebut. akan tetapi semua upaya
tertulis yang dijawab responden, sehingga peneliti
tersebut tidak memiliki pengaruh positif bagi
memperoleh data lapangan/empiris untuk meme-
perusahaan (Tabel 1).
cahkan masalah penelitian dan menguji hipotesis
yang telah ditetapkan (Supardi, 2005). Kuesioner
Tabel 1. Data pengunjung Salon Kecantikan Keraton bersifat tertutup dan model pertanyaan telah
No. Tahun Total Pelanggan (orang) disediakan jawabannya, sehingga responden
1 2008 3.614 hanya memilih dari alternatif jawaban yang sesuai
2 2009 3.070 dengan pendapat atau pilihannya. Kuesioner
3 2010 2.117 didasarkan pada lima dimensi mutu pelayanan
atas 20 atribut pelayanan (Tabel 2).
Dalam era perdagangan bebas, meningkat- Kuesioner terlebih dahulu diuji validitasnya
nya intensitas persaingan dari pesaing telah dengan teknik korelasi product moment Pearson
menuntut pelaku usaha untuk selalu memperhati- dan uji reliabilitas. Suatu indikator dikatakan valid,
kan kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta apabila n = 100 dan α = 0,05, maka r tabel =
berusaha memenuhi harapan pelanggan dengan 0,195 dengan ketentuan (Arikunto, 2006):
cara memberikan pelayanan yang lebih memuas- Hasil r hitung > r tabel (0,195) = valid
kan daripada yang dilakukan oleh pesaing. Hasil r hitung < r tabel (0,195) = tidak valid
Dengan demikian, hanya perusahaan bermutu

Vol. 8 No.1 Februari 2013


90 Tingkat Kepuasan Pelanggan

Instrumen yang reliabel mengandung arti faktor yang dominan dari masing-masing peubah
bahwa instrumen tersebut harus baik, sehingga yang diteliti.
mampu mengungkap data yang bisa dipercaya. Ada tidaknya hubungan antara karakteristik
Alat untuk mengukur reliabilitas adalah Alpha konsumen (jenis kelamin, usia, pekerjaan,
Cronbach (Assegaff, 2009): penghasilan per bulan, frekuensi kunjungan dan
Hasil > 0,60 = reliabel informasi keberadaan salon) dan kinerja atribut
Hasil < 0,60 = tidak reliabel mutu jasa salon, digunakan rumus khi kuadrat dan
uji Tabulasi Silang. Khi kuadrat untuk menguji
Tabel 2. Atribut mutu pelayanan Salon Kecantikan perbedaan nyata antara banyak data yang diamati
Keraton dan obyek, atau jawaban yang masuk dalam
No. Atribut Mutu Pelayanan masing-masing kategori dengan banyak yang
RELIABILITY (Keandalan) diharapkan berdasarkan hipotesis nol (Sugiyono,
1. Menu pelayanan (potong rambut, cuci rambut, 2002). Rumus khi kuadrat:
blow, creambath, dan lain-lain) yang ditawarkan
lengkap. KK  
O ij  Eij  Keterangan:
Oij = Koefisien korelasi
2. Pelayanan dilakukan dengan cepat dan tepat. Eij Eij = Selisih peringkat Xi dan Yi
RESPONSIVENESS (Daya tanggap)
3. Petugas cepat tanggap dalam memberikan Eij= Pr + Pc x n
pelayanan. Dimana: Pr = Proporsi baris
4. Karyawan yang menerima pertanyaan dan Pc = Proporsi kolom
keluhan dapat langsung menjawab dan mampu n = Jumlah responden
menyelesaikan keluhan/masalah. Hipotesis yang digunakan adalah:
5. Petugas memberikan informasi yang jelas dan
H0 = Karakteristik responden tidak berhubungan
mudah dimengerti
ASSURANCE (Kepastian) dengan kinerja atribut mutu jasa
6. Pengetahuan dan keterampilan petugas dalam H1 = Karakteristik responden berhubungan de-
memberikan pelayanan kepada pelanggan. ngan kinerja atribut mutu jasa.
7. Petugas receptionst/counter melayani dengan
ramah dan sopan. Dasar pengambilan keputusan dilakukan dengan
8. Petugas pelayanan memberikan pelayanan dan dua hal:
informasi dengan sikap ramah dan sopan. 1. Membandingkan khi kuadrat hitung dengan
9. Kejujuran karyawan dalam berkerja khi-kuadrat tabel
10. Keamanan selama dalam pelayanan dan ke-
a. Khi kuadrat hitung < khi kuadrat tabel, maka
percayaan terhadap pelayanan yang diberikan.
11. Keamanan sarana parkir kendaraan.
Ho diterima.
EMPATHY (Kepedulian) b. Jika khi kuadrat hitung > khi kuadrat tabel,
12. Informasi mengenai produk yang ditawarkan maka Ho ditolak.
lengkap dan jelas (brosur iklan, pamflet, dan 2. Berdasarkan peluang
lain-lain) a. Jika peluang ≥ 0,05, maka Ho diterima.
13. Petugas berusaha mengenal dan memberikan b. Jika peluang ≤ 0,05, maka Ho ditolak
perhatian secara individu kepada pelanggan Untuk menganalisis tingkat kepentingan
yang sering melakukan transaksi. dan tingkat kinerja atribut mutu pelayanan Salon
14. Penyediaan bahan bacaan (majalah, koran,
Kecantikan Keraton digunakan analisis IPA dan
dan lain-lain), minuman dan makan selama
perawatan atau menunggu giliran. CSI. Analisis IPA mengacu pada Supranto (2001)
TANGIBLES (Fasilitas fisik) dengan rumus:
15. Penataan interior dan layout ruangan yang Xi
baik. Tki  100%
16. Kebersihan, kerapian dan kenyamanan ruang
Yi
pelayanan. Keterangan:
17. Kelengkapan, kesiapan dan kebersihan alat- Tki = Tingkat kesesuaian pelanggan
alat yang dipakai. Xi = Skor penilaian kinerja perusahaan
18. Kerapian dan kebersihan penampilan petugas. Yi = Skor penilaian harapan pelanggan
19. Kemudahan mencapai lokasi. Metode pengukuran CSI menurut Stratford
20. Ketersediaan fasilitas parkir yang memadai.
(2004), meliputi tahap-tahap:
Sumber: Berry and Parasuraman, 1991.
1. Menghitung Weighting Factor (WF), yaitu
mengubah nilai rataan kepentingan menjadi
Analisis data dilakukan secara deskriptif
angka persentase dari total rataan tingkat
dan tabulasi silang. Analisis deskriptif untuk
kepentingan seluruh atribut yang diuji,
mendeskripsikan karakteristik responden yang
sehingga didapatkan total WF 100%.
menggunakan jasa salon, dengan cara menggam-
2. Menghitung Weighting Score (WS), yaitu nilai
barkan serinci mungkin dari data yang diperoleh.
perkalian antar nilai rataan tingkat kinerja
Semua hasil yang diperoleh dari jawaban-jawaban
(kepuasan) masing-masing atribut dengan WF
responden dibuat tabulasi dan dikelompokkan
masing-masing atribut.
atas jawaban yang sama dan kemudian dipersen-
3. Menghitung Weighting Total (WT), yaitu men-
tasikan. Persentasi yang terbesar merupakan
jumlahkan WS dari semua atribut mutu jasa.

WIDIANA ET AL Manajemen IKM


Tingkat Kepuasan Pelanggan 91

4. Menghitung Satisfaction Index, yaitu WT dibagi Jenis pekerjaan konsumen sebagian besar
skala maksimal yang digunakan (skala karyawan perusahaan (57%). Banyaknya karya-
maksimal adalah 5, kemudian dikali 100%. wati perusahaan yang menjadi pelanggan, karena
daerah sekitar salon merupakan tempat pemukim-
Untuk perencanaan strategi pengembangan an (sewa rumah atau kos) yang relatif murah
digunakan analisis strenghts, weaknesses, untuk karyawati yang bekerja di pusat-pusat
opportunities and threats (SWOT). Analisis SWOT perbelanjaan seperti Cinere Mall, Rumah Sakit
mempertimbangkan faktor lingkungan internal Cinere, Pondok Indah Mall, Carrefour dan lain-lain
(strenghts dan weaknesses) dan lingkungan yang berada atau dekat dengan lokasi Cinere dan
eksternal (opportunities dan threats) yang Lebak Bulus.
dihadapi dunia bisnis. Analisis ini didahului Sebagian besar penghasilan konsumen
dengan identifikasi posisi perusahaan melalui nilai adalah Rp1 juta-Rp3 juta (43%) dan konsumen
faktor internal dan eksternal (Marimin, 2005). yang paling sedikit datang memiliki penghasilan >
Faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan Rp8 juta (1%). Hal ini menunjukkan bahwa
eksternal (peluang dan ancaman) dianalisa pelanggan datang melakukan perawatan di Salon
dengan matriks Internal Factor Analysis Summary Kecantikan Keraton menyesuaikan dengan tingkat
(IFAS) dan matriks External Factor Analysis penghasilannya.
Summary (EFAS) (Rangkuti, 2006). Selanjutnya Sebagian besar konsumen merupakan
dilakukan pemetaan dengan matriks Internal- pelanggan baru, dengan tingkat kunjungan
External (IE) untuk mengetahui posisi perusahaan pertama kali (41%) dan lebih dari 1 kali dalam 1
saat ini dan menghasilkan strategi pemasaran bulan hanya 11%. Hal ini menunjukkan bahwa
sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi, banyak pengunjung yang tertarik pada awal untuk
maupun yang akan diantisipasi. mencoba pelayanan Salon Kecantikan Keraton,
namun sedikit yang melakukan perawatan ber-
ulang berikutnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sebagian besar pelanggan mengetahui
keberadaaan salon Kecantikan Keraton melalui
Uji Validitas dan Reliabilitas
spanduk yang dipasang di depan salon (68%) dan
Pengujian dilakukan terhadap 100 konsu- sedikit yang mengetahui dari iklan, atau brosur
men yang menjadi pelanggan Salon Kecantikan yang disebar (3%) dan lain-lain (3%). Promosi
Keraton. Hasil pengujian validitas untuk masing- yang dilakukan selama ini menggunakan papan
masing hasil pengukuran tingkat kepentingan dan nama dan spanduk yang dipajang di depan salon
kepuasan terhadap seluruh pernyataan lebih efektif dalam menarik pelanggan untuk datang.
besar dari r tabel pada selang kepercayaan 95%, Namun demikian perlu ditingkatkan tentang
yaitu 0,1966. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh pemberian informasi melalui iklan atau brosur
pernyataan adalah nyata dan dapat dinyatakan yang disebar agar dapat berjalan efektif.
valid. Dalam hal ini berarti konsumen dapat
mengerti maksud dari setiap pernyataan yang Segmen Pasar
diajukan dalam kuesioner.
Pelanggan utama dari Salon Kecantikan
Uji reliabilitas dilakukan dengan teknik α
Keraton adalah wanita (59%). Untuk mengetahui
cronbach dan instrumen diujicobakan pada 100
lebih lanjut segmen pasar yang menjadi basis
responden. Berdasarkan hasil pengolahan
utama pelanggan Salon Kecantikan Keraton,
dimensi mutu jasa dihasilkan nilai α cronbach
maka jumlah konsumen wanita dijabarkan lebih
untuk tingkat kepentingan atribut mutu jasa yaitu α
lanjut berdasarkan usia, pekerjaan, dan peng-
= 0,962 dan nilai α cronbach untuk tingkat
hasilan. Konsumen Salon Kecantikan Keraton
kepuasan α = 0,949. Berdasarkan hasil uji
adalah kaum wanita yang sebagian besar
reliabilitas, diperoleh nilai α cronbach yang lebih
karyawati perusahaan (44%) dan sebagian lagi
besar dari 0,9, maka kuesioner dapat diandalkan
mahasiswi (23%), dengan usia 26-35 tahun (49%)
dan mampu memberikan hasil pengukuran
dan berpenghasilan Rp1 juta-3 juta (38%).
konsisten, apabila disebarkan kuesioner secara
berulang kali dalam waktu yang berlainan.
Analisis Hubungan Karakteristik Pelanggan
dengan Tingkat Kinerja Atribut Mutu Jasa
Karakteristik Konsumen
Hubungan antara karakteristik pelanggan
Salon Kecantikan Keraton adalah salon
dengan tingkat kinerja mutu pelayanan jasa
untuk pria dan wanita dengan komposisi
Salon Kecantikan Keraton dianalisis mengguna-
pelanggannya adalah 59% perempuan dan laki-
kan analisis tabulasi silang dan khi kuadrat.
laki 41%. Distribusi usia konsumen paling besar
Pelanggan yang diuji meliputi jenis kelamin, usia,
berusia antara 26-35 tahun (50%) dan paling
tempat tinggal, pendidikan terakhir, pekerjaan,
sedikit di bawah 18 tahun. Hal ini menunjukkan
penghasilan, dan informasi keberadaan salon
bahwa rataan pelanggan salon adalah berusia
yang dikorelasikan dengan 20 atribut mutu kinerja
produktif dan telah memiliki pekerjaan dengan
dan pelayanan jasa salon.
tingkat penghasilan tertentu.

Vol. 8 No.1 Februari 2013


92 Tingkat Kepuasan Pelanggan

Analisis Hubungan Antara Jenis Kelamin Hasil analisis karakteristik pelanggan


dengan Kinerja Mutu Pelayanan berdasarkan umur memiliki hubungan kuat ter-
Hubungan antara jenis kelamin dengan hadap penilaian kinerja atribut petugas cepat
tingkat kinerja terhadap atribut mutu pelayanan tanggap dalam memberi pelayanan (atribut 3),
dilakukan uji khi kuadrat dengan hipotesa berikut: kejujuran karyawan dalam bekerja (atribut 9),
Ho = Jenis kelamin tidak berhubungan dengan informasi mengenai produk yang ditawarkan
kinerja atribut mutu jasa lengkap dan jelas (brosur, iklan, pamflet, dan lain-
H1 = Jenis kelamin berhubungan dengan kinerja lain) (atribut 12), kelengkapan, kesiapan dan
atribut mutu jasa. kebersihan alat-alat yang dipakai (atribut 17),
kemudahan mencapai lokasi (atribut 19) dan
Hasil analisis karakteristik pelanggan ber-
kesediaan fasilitas parkir yang memadai (atribut
dasarkan jenis kelamin memiliki hubungan kuat
20). Pada tingkat signifikansi kepercayaan 95%,
terhadap penilaian kinerja atribut kelengkapan,
diperoleh nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 dan
kesiapan dan kebersihan alat-alat yang dipakai
nilai khi-kuadrat hitung > nilai khi-kuadrat tabel,
(atribut 17) dan kesediaan fasilitas parkir yang
maka dapat diartikan terdapat hubungan kuat
memadai (atribut 20). Dengan tingkat nyata
umur dengan penilaian kinerja atribut tersebut,
kepercayaan 95% diperoleh nilai peluang lebih
maka Ho ditolak dan H1 diterima (Tabel 4).
kecil dari 0,05 dan nilai khi kuadrat hitung > nilai
Berdasarkan hasil uji tabulasi silang dapat
Khi-kuadrat tabel, yang berarti terdapat hubungan
disimpulkan ternyata konsumen semakin tua
kuat antara jenis kelamin terhadap penilaian
akan semakin sensitif dalam memberikan
kinerja atribut tersebut, maka Ho ditolak dan H1
penilaian terhadap kinerja dari atribut mutu jasa,
diterima (Tabel 3).
dimana pelanggan yang berumur > 40 tahun
menilai sangat baik untuk penilaian kinerja atribut
Tabel 3. Uji khi kuadrat kinerja atribut yang ber-
hubungan dengan jenis kelamin (gender) petugas yang cepat tanggap dalam memberi
pelayanan, kejujuran karyawan dalam bekerja dan
Atribut* informasi mengenai produk yang ditawarkan
Khi Kuadrat
17 20 lengkap dan jelas (brosur, iklan, pamplet, dan lain-
a a
Khi-kuadrat Hitung 11.242 8.325 lain) masing-masing 1%, sedangkan untuk kinerja
Khi-kuadrat Tabel 7.815 7.815 kelengkapan, kesiapan dan kebersihan alat-alat
Peluang 0.000 0.000 yang dipakai, kemudahan mencapai lokasi dan
kesediaan fasilitas parkir yang memadai tidak ada
Keputusan Tolak Ho Tolak Ho
*) Nomor atribut sesuai pada Tabel 2
satupun yang menilai sangat baik.

Berdasarkan hasil uji tabulasi silang dapat Analisis Hubungan Pekerjaan dengan Kinerja
disimpulkan bahwa konsumen berjenis kelamin Mutu Pelayanan
wanita merasa puas terhadap penilaian kinerja Hubungan pekerjaan dengan kinerja mutu
atribut kelengkapan, kesiapan dan kebersihan pelayanan Salon Kecantikan Keraton dianalisis uji
alat-alat yang dipakai (atribut 17) dan keter- khi kuadrat dengan hipotesis berikut:
sediaan fasilitas parkir yang memadai (atribut 20). Ho = Pekerjaan tidak berhubungan dengan
Hal ini disebabkan pelanggan perempuan lebih kinerja mutu pelayanan Salon Kecantikan
teliti dan rinci menilai, beda halnya dengan Keraton
pelanggan pria yang biasanya hanya sekilas H1 = Pekerjaan berhubungan dengan kinerja
pandang dalam memperhatikan kelengkapan, mutu pelayanan Salon Kecantikan Keraton.
kesiapan dan kebersihan alat-alat yang dipakai,
serta ketersediaan fasilitas parkir yang memadai. Hasil analisis karakteristik pelanggan ber-
Untuk itu pihak Salon Kecantikan Keraton sebaik- dasarkan pekerjaan memiliki hubungan yang kuat
nya lebih memperhatikan kelengkapan, kesiapan terhadap kinerja atribut No. 4, 5, 7, 8, 9, 11, 12,
dan kebersihan alat-alat yang dipakai, serta 14, dan 17. Pada taraf kepercayaan 95%
kesediaan fasilitas parkir yang memadai untuk diperoleh nilai peluang lebih kecil dari 0,05 dan
menciptakan kepuasan bagi seluruh pelanggan. nilai khi kuadrat hitung > nilai khi kuadrat tabel,
Pembeli akan puas setelah pembelian tergantung yang berarti terdapat hubungan kuat antara
pada kinerja tawaran dalam memenuhi harapan pekerjaan dengan penilaian kinerja atribut
pembeli (Atmaja, 2003). tersebut, maka Ho ditolak dan H1 diterima. Hasil
uji khi-kuadrat kinerja atribut yang berhubungan
Analisis Hubungan Antara Usia dengan Kinerja dengan pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 5.
Mutu Pelayanan Berdasarkan hasil uji tabulasi silang dapat
Untuk mengetahui hubungan antara umur disimpulkan bahwa konsumen yang berprofesi
dengan tingkat kinerja mutu pelayanan dilakukan sebagai karyawan dan pengusaha mayoritas
uji khi-kuadrat dengan hipotesis berikut: dapat menerima dengan baik atas karyawan yang
Ho = Umur tidak berhubungan dengan kinerja menerima pertanyaan dan keluhan dapat
atribut mutu jasa langsung dijawab, serta mampu menyelesaikan
H1 = Umur berhubungan dengan kinerja atribut keluhan/masalah, petugas memberikan informasi
mutu jasa. yang jelas dan mudah dimengerti, petugas

WIDIANA ET AL Manajemen IKM


Tingkat Kepuasan Pelanggan 93

Tabel 4. Uji khi kuadrat kinerja atribut yang berhubungan dengan usia
Atribut*
Khi-kuadrat
3 9 12 17 19 20
a a a a a a
Khi-kuadrat Hitung 21.561 18.726 32.964 21.115 24.317 25.784
Khi-kuadrat Tabel 21.026 15.507 21.026 21.026 21.026 21.026
Peluang 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Keputusan Tolak Ho Tolak Ho Tolak Ho Tolak Ho Tolak Ho Tolak Ho
*) Nomor atribut sesuai pada Tabel 2

Tabel 5. Uji khi-kuadrat kinerja atribut yang berhubungan dengan pekerjaan


Atribut*
Khi-kuadrat
4 5 7 8 9 11 12 14 17
a a a a a a a a a
Khi-kuadrat 18,189 44,489 18,822 15,601 16,147 25,665 24,992 29,591 24,908
Hitung
Khi-kuadrat 15,507 21,026 15,507 15,507 15,507 15,507 21,026 21,026 21,026
Tabel
Peluang 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Keputusan Tolak Ho Tolak Ho Tolak Ho Tolak Ho Tolak Ho Tolak Ho Tolak Ho Tolak Ho Tolak Ho
*) Nomor atribut sesuai pada Tabel 2

Tabel 6. Uji khi kuadrat kinerja atribut yang berhubungan dengan penghasilan
Atribut*
Khi kuadrat
2 9 10 11 18
a a a a a
Khi kuadrat 18,68 16,442 21,938 20,620 15,613
Hitung
Khi kuadrat 15,507 15,507 15,507 15,507 15,507
Tabel
Peluang 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Keputusan Tolak Ho Tolak Ho Tolak Ho TolakHo Tolak Ho
*) Nomor atribut sesuai pada Tabel 2

receptionist dan counter melayani dengan ramah No. 2, 9, 10, 11, dan 18. Pada taraf kepercayaan
dan sopan, petugas pelayanan memberikan 95% diperoleh nilai probabilitas lebih kecil dari
pelayanan dan informasi dengan yang sikap yang 0,05 dan nilai khi kuadrat hitung > nilai khi kuadrat
ramah dan sopan, kejujuran karyawan dalam tabel, yang berarti terdapat hubungan kuat antara
bekerja, atribut keamanan sarana parkir kendara- pendapatan per bulan dengan penilaian kinerja
an, Informasi mengenai produk yang di tawarkan atribut tersebut, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
lengkap dan jelas (brosur, iklan, pamflet, dan lain- Berdasarkan uji tabulasi silang dapat
lain), penyediaan bahan bacaan (Majalah, koran, disimpulkan bahwa pelanggan dengan pendapat-
dan lain-lain), minuman dan makan selama an per bulan menengah ke atas merasa kurang
perawatan, atau menunggu giliran, atribut keleng- puas terhadap kinerja atribut No. 2, 9, 10, 11, dan
kapan, kesiapan dan kebersihan alat-alat yang 18. Hal ini disebabkan pelanggan merasa apa
dipakai. Hal ini disebabkan dari latar belakang yang dikeluarkan tidak sesuai dengan apa yang
pekerjaan konsumen yang selalu berkecimpung didapatkan, pelanggan ingin mendapatkan hasil
dalam dunia pekerjaan, sehingga dapat mudah maksimal. Perbedaan pendapatan per bulan
memahami penjelasan karyawan salon. pelanggan ternyata menyebabkan penilaian terha-
dap kinerja dan pelayanan jasa berbeda-beda.
Analisis Hubungan Penghasilan dengan Kiner-
ja Mutu Pelayanan Analisis Hubungan Frekuensi Kunjungan
Hubungan penghasilan dengan kinerja dengan Kinerja Mutu Pelayanan
mutu pelayanan Salon Kecantikan Keraton Hubungan frekuensi kunjungan dengan
dianalisis uji khi kuadrat dengan hipotesis berikut: kinerja mutu pelayanan Salon Kecantikan Keraton
Ho = Penghasilan tidak berhubungan dengan dilakukan uji khi-kuadrat dengan hipotesis berikut:
kinerja mutu pelayanan Salon Kecantikan Ho = Frekuensi kunjungan tidak berhubungan
Keraton dengan kinerja mutu pelayanan Salon
H1 = Penghasilan berhubungan dengan kinerja Kecantikan Keraton
mutu pelayanan Salon Kecantikan Keraton. H1 = Frekuensi kunjungan berhubungan dengan
Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 6, kinerja mutu pelayanan Salon Kecantikan
pendapatan per bulan pelanggan memiliki Keraton.
hubungan kuat terhadap penilaian kinerja atribut

Vol. 8 No.1 Februari 2013


94 Tingkat Kepuasan Pelanggan

Hasil analisis karakteristik pelanggan petugas dalam memberikan informasi, sehingga


berdasarkan frekuensi kunjungan memiliki hu- petugas dapat memberikan pelayanan lebih cepat
bungan kuat terhadap kinerja atribut No. 2, 5, 6, 7, tanpa harus menjelaskan secara rinci.
10, 16, dan 17 (Tabel 7). Dengan taraf nyata 95%
diperoleh nilai peluang lebih kecil dari 0,05 dan Analisis Tingkat Kepentingan Pelanggan dan
nilai khi-kuadrat hitung > nilai khi kuadrat tabel, Kinerja Salon terhadap Atribut Mutu Pelayanan
yang berarti terdapat hubungan kuat antara
Analisis Kepentingan Pelanggan
frekuensi kunjungan dengan penilaian kinerja
Berdasarkan data skor yang ditampilkan
atribut tersebut, maka Ho ditolak dan H1 diterima.
pada Tabel 9, dapat dihitung skor rataan
Berdasarkan uji tabulasi silang didapat
kepentingan tiap-tiap atribut layanan (Yi) dengan
disimpulkan bahwa pada kunjungan pertama
cara membagi nilai skor kepentingan (Yi) dengan
memberikan kesan sangat baik untuk atribut 2, 5,
jumlah responden (100 orang). Pembagian
6, 7, 10, 16 dan 17, namun kunjungan selanjutnya
tersebut menghasilkan angka rataan skor yang
mengalami penurunan dari mutu atribut tersebut
nilainya berkisar antara 1-5 sesuai skala Likert
di atas.
yang terdiri sangat penting (5), penting (4), cukup
penting (3), kurang penting (2) dan tidak penting
Analisis Hubungan Sumber Informasi dengan
(1). Atribut-atribut layanan yang dianggap paling
Kinerja Mutu Pelayanan Salon Kecantikan
penting oleh konsumen adalah atribut no. 10 (skor
Keraton
4,15), atribut no. 16 (skor 4,15), atribut no. 17
Hubungan antara sumber informasi dengan
(skor 4,13), dan atribut no. 4 (skor 4,11). Dalam
kinerja mutu pelayanan Salon Kecantikan Keraton
hal ini, atribut dengan skor kepentingan tinggi
dilakukan uji khi kuadrat dengan hipotesis berikut:
menunjukkan kontribusi terhadap kepuasan
Ho = Sumber informasi tidak berhubungan
pelanggan lebih nyata. Untuk itu, Salon Kecan-
dengan kinerja mutu pelayanan Salon
tikan Keraton harus memprioritaskan atribut-
Kecantikan Keraton
atribut tersebut, agar kinerjanya memuaskan.
H1 = Sumber informasi berhubungan dengan
Dengan demikian, persepsi pelanggan terhadap
kinerja mutu pelayanan Salon Kecantikan
salon kecantikan keraton sesuai, atau dianggap
Keraton.
memuaskan.
Hasil analisis karakteristik pelanggan
Analisis Kinerja Perusahaan
berdasarkan sumber informasi memiliki hubungan
Urutan lima besar atribut-atribut layanan
yang kuat terhadap kinerja atribut petugas cepat
yang kinerjanya dianggap paling baik oleh
tanggap dalam memberi pelayanan (atribut 3).
konsumen adalah atribut no. 4 (4,12), atribut no. 9
Dengan taraf nyata 95% diperoleh nilai
(4,12), atribut no. 6 (4,11), no. 10 (4,09). Bila
probabilitas lebih kecil dari 0,05 dan nilai khi
dibandingkan dengan skala Likert dengan nilai
kuadrat hitung > nilai khi kuadrat tabel, yang
tertinggi pada angka 5, skor tertinggi yang diraih
berarti terdapat hubungan kuat antara sumber
salon kecantikan Keraton mencapai 4,12 (baik).
informasi dengan penilaian kinerja atribut
Dalam hal ini, tidak ada satupun penilaian kinerja
tersebut, maka Ho ditolak dan H1 diterima (Tabel
atribut layanan yang mendekati angkat 5 (sangat
8). Berdasarkan hasil uji tabulasi silang
baik). Di sisi lain, penilaian kinerja terburuk berada
didapatkan hasil bahwa dengan adanya spanduk
atribut no.14 (3,68), atau biasa.
yang dipasang di depan salon sangat membantu

Tabel 7. Uji khi kuadrat kinerja atribut yang berhubungan dengan kinerja frekuensi kunjungan
Atribut*
Khi kuadrat
2 5 6 7 10 16 17
a a a a a a a
Khi-kuadrat 17,764 23,338 26,870 18,898 23,075 24,943 21,701
Hitung
Khi-kuadrat 15,507 21,026 15,507 15,507 15,507 21,026 21,026
Tabel
Peluang 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Keputusan Tolak Ho Tolak Ho Tolak Ho Tolak Ho Tolak Ho Tolak Ho Tolak Ho
*) Nomor atribut sesuai pada Tabel 2

Tabel 8. Uji khi kuadrat kinerja atribut yang berhubungan dengan sumber informasi
Khi kuadrat Atribut (3)*
a
Khi kuadrat Hitung 18,380
Khi kuadrat Tabel 16,918
Peluang 0,000
Keputusan Tolak HO
*) Nomor atribut sesuai pada Tabel 2

WIDIANA ET AL Manajemen IKM


Tingkat Kepuasan Pelanggan 95

Tabel 9. Distribusi pelanggan penilaian kepentingan atribut- atribut layanan


Skor Nilai
Atribut
1 2 3 4 5 (Yi)
Reliability
1 Menu pelayanan (gunting, cuci rambut, blow creambath, dan lain- - - 26 52 22 396*
lain) yang ditawarkan lengkap.
2 Pelayanan dilakukan dengan cepat dan tepat. - - 18 66 16 398
Responsiveness
3 Petugas cepat tanggap dalam memberi pelayanan. - 1 35 45 19 382
4 Karyawan yang menerima pertanyaan dan keluhan dapat - - 17 55 28 411
langsung dijawab dan mampu menyelesaikan keluhan/masalah.
5 Petugas memberikan informasi jelas dan mudah dimengerti. - 1 22 59 18 394
Assurance
6 Pengetahuan dan keterampilan petugas dalam memberikan - - 22 56 22 400
pelayanan kepada pelanggan.
7 Petugas receptionist dan counter melayani dengan ramah dan - 1 21 52 26 403
sopan.
8 Petugas pelayanan memberikan pelayanan dan informasi dengan - 1 13 60 26 411
sikap ramah dan sopan
9 Kejujuran karyawan dalam bekerja - 1 16 56 27 409
10 Keamanan selama dalam pelayanan dan kepercayaan terhadap - 1 16 50 33 415
pelayanan yang di berikan.
11 Keamanan sarana parkir kendaraan. - - 23 45 32 409
Empahty
12 Informasi mengenai produk yang ditawarkan lengkap dan jelas - - 22 45 33 411
(brosur, iklan, pamflet, dan lain-lain)
13 Petugas berusaha mengenal dan memberikan perhatian secara 1 4 32 52 11 368
individu kepada pelanggan yang sering melakukan transaksi.
14 Penyediaan bahan bacaan (Majalah, koran, dan lain-lain), - 2 34 44 20 382
minuman dan makan selama perawatan atau menunggu giliran.
Tangibles
15 Penataan interior dan layout ruangan yang baik. - - 25 60 15 390
16 Kebersihan, kerapian dan kenyamanan ruang pelayanan. - - 18 49 33 415
17 Kelengkapan, kesiapan dan kebersihan alat-alat yang dipakai - - 17 53 30 413
18 Kerapihan dan kebersihan penampilan petugas - - 18 64 18 400
19 Kemudahan mencapai lokasi - 3 25 52 20 389
20 Kesediaan fasilitas parkir yang memadai - - 30 46 24 394
TOTAL NILAI (∑ Xi) 7.990
Nilai (Yi) = skor (1, 2, 3, 4, dan 5) x frekuensi
Contoh : *396 = (3 x 26) + (4 x 52)+ (5 x 22)

Secara keseluruhan, penilaian (X) konsu- keseluruhan atribut kinerja/persepsi pelanggan


men terhadap kinerja salon kecantikan keraton diperoleh berdasarkan distribusi penilaian
adalah biasa, atau mendapat poin 3,94 (dihitung persepsi/kinerja dari konsumen terhadap masing-
dengan cara membagi total rataan masing-masing masing atribut layanan dengan total nilai 7.876.
skor kinerja (∑Xi) dengan nilai 20 yang merupa- Berdasarkan kedua nilai skor penilaian
kan jumlah atribut). Walaupun hanya mendapat tersebut, tingkat kesesuaian secara keseluruhan
skor keseluruhan 3,94, konsumen tidak ada yang adalah 98,57%. Tingkat kesesuaian masing-
memberi penilaian kinerja di bawah angka 3 masing 20 atribut layanan, yaitu terdapat enam
terhadap salah satu atau beberapa dari 20 atribut atribut yang melampaui harapan pelanggan, yaitu
layanan yang dinilai. (1) Pelayanan dilakukan dengan cepat dan tepat,
(2) Karyawan yang menerima pertanyaan dan
Analisis Kesesuaian Tingkat Kepentingan keluhan dapat langsung dijawab dan mampu
Atribut Mutu Pelayanan dengan Kinerja Salon menyelesaikan keluhan/masalah, (3) Petugas
Kecantikan Keraton memberikan informasi jelas dan mudah di-
mengerti, (4) Pengetahuan dan keterampilan
Berdasarkan hasil penilaian tingkat kepen-
petugas dalam memberikan pelayanan kepada
tingan pelanggan dan kinerja perusahaan,
pelanggan, (5) Kejujuran karyawan dalam bekerja,
dihasilkan suatu perhitungan mengenai tingkat
(6) Petugas berusaha mengenal dan memberikan
kesesuaian antar tingkat kepentingan pelanggan
perhatian secara individu kepada pelanggan yang
dan pelaksanaannya oleh Salon Kecantikan
sering melakukan transaksi, dan sisanya (14
Keraton. Skor keseluruhan atribut kepentingan
atribut) berada di bawah harapan pelanggan.
diperoleh berdasarkan distribusi penilaian kepen-
tingan dari pelanggan terhadap masing-masing
atribut layanan dengan total nilai 7.990. Skor

Vol. 8 No.1 Februari 2013


96 Tingkat Kepuasan Pelanggan

IPA kan sesuatu untuk menentukan, atau identifikasi


salon-salon kecantikan yang dianggap prima
Berdasarkan hasil perhitungan, skor rataan
dengan kinerja paling baik untuk mengetahui
tingkat kepentingan adalah 4,00 dan terdapat 9
bagaimana praktek-praktek bisnis yang unggul
atribut yang melebihi skor rataan. Atribut tersebut
dijalankan (benchmarking), diantaranya melaku-
adalah atribut no.10 (skor 4,15), atribut no. 16
kan survei kepuasaan pelanggan secara berkala
(skor 4,15), atribut no.17 (skor 4,13), atribut no. 4
untuk mengetahui bagaimana posisinya di pasar
(skor 4,11), atribut no. 8 (skor 4,11), atribut no. 12
dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya.
(skor 4,11), atribut no.9 (skor 4,09), atribut no. 11
(skor 4,09) dan atribut no. 7 (4.03). Atribut yang
CSI
berada di dalam kuadran berlebihan (kanan
bawah) perlu dilakukan perubahan, agar sesuai Berdasarkan hasil analisis CSI (Tabel 10)
standar kinerja Salon. Hal ini dimaksudkan agar yang dilakukan, diketahui bahwa secara umum
karyawan tidak over service yang dapat pelanggan Salon Kecantikan Keraton berada
mengganggu pelayanan lainnya. pada kategori puas. Oleh karena itu, pihak Salon
Persepsi pelanggan terhadap kinerja Salon harus mampu menyusun suatu strategi untuk
Kecantikan Keraton secara keseluruhan adalah meningkatkan kepuasan pelanggan. Tujuan dari
biasa (skor rataan 3,94). Berdasarkan analisis IPA strategi kepuasan pelanggan adalah untuk
terdapat empat (4) atribut, yaitu (1) Keamanan membuat agar pelanggan tidak mudah pindah ke
sarana parkir kendaraan, (2) Informasi produk pesaing lain, karena mempertahankan pelanggan
yang ditawarkan lengkap dan jelas (brosur, iklan, yang sudah ada lebih sulit dibandingkan dengan
pamflet, dan lain-lain), (3) Kebersihan, kerapian mencari pelanggan baru. Kunci agar perusahan
dan kenyamanan ruang pelayanan dan (4) tetap eksis adalah kemampuan perusahaan untuk
Kelengkapan, kesiapan dan kebersihan alat-alat mempertahankan pelanggannya, apabila pelang-
yang dipakai, yang harus mendapat prioritas gan pergi (defeksi), maka eksistensi perusahaan
utama untuk diperbaiki dan dilaksanakan sesuai tidak diperlukan lagi (Aryani dan Rosinta, 2010).
harapan pelanggan, mengingat bobot kepen-
tingannya yang nyata dalam mempengaruhi Analisis SWOT
kepuasaan pelanggan.
Hasil analisis total skor faktor strategik
Hasil kajian menunjukkan bahwa kinerja
internal (IFAS) = 2,40 dan total skor faktor
perusahaan biasa, dimana terdapat empat atribut
strategik eksternal (EFAS) = 2,60. Hasil peng-
perlu mendapat perhatian khusus, maka Salon
gabungan kedua nilai tersebut didapatkan matriks
Kecantikan Keraton harus melakukan sesuatu
IE untuk menentukan posisi Salon Kecantikan
untuk memperbaiki keadaan saat ini, agar kinerja
Keraton. Nilai matriks IE menunjukkan bahwa
perusahaan dapat meningkat, diantaranya meniru
Salon Kecantikan Keraton berada pada kondisi
cara-cara salon kecantikan lain yang sudah maju
growth (kuadran II).
menjalankan bisnisnya. Untuk ke depan diperlu-

Tabel 10. Nilai CSI Tiap Atribut


Nomor Rataan Importance Rataan CSI Tiap Pembulatan
Weighted
Atribut Tingkat Weighting Tingkat Atribut CSI
Score
Mutu jasa Kepentingan Factors (%) Kinerja (%) (%)
1 3,96 4,96 3,90 0,19 3,86583 4
2 3,98 4,98 4,07 0,20 4,05472 4
3 3,82 4,78 3,80 0,18 3,63354 4
4 4,11 5,14 4,12 0,21 4,2386 4
5 3,94 4,93 4,04 0,20 3,98438 4
6 4 5,01 4,11 0,21 4,11514 4
7 4,03 5,04 4,02 0,20 4,05522 4
8 4,11 5,14 4,07 0,21 4,18716 4
9 4,09 5,12 4,12 0,21 4,21797 4
10 4,15 5,19 4,09 0,21 4,24869 4
11 4,09 5,12 3,94 0,20 4,03369 4
12 4,11 5,14 3,81 0,20 3,91967 4
13 3,68 4,61 3,94 0,18 3,62934 4
14 3,82 4,78 3,68 0,18 3,5188 4
15 3,9 4,88 3,75 0,18 3,66083 4
16 4,15 5,19 3,93 0,20 4,08248 4
17 4,13 5,17 3,91 0,20 4,04213 4
18 4 5,01 3,96 0,20 3,96496 4
19 3,89 4,87 3,71 0,18 3,61249 4
20 3,94 4,93 3,76 0,19 3,70824 4
Total 79,9 100
Weighted Total 3,94
Satisfaction Index 78,77 78,7739 79

WIDIANA ET AL Manajemen IKM


Tingkat Kepuasan Pelanggan 97

Faktor Internal Strength (S) Weaknesses (W)


S1 Respon/Pendekatan ke Pelanggan W1 Kelengkapan
S2 Keahlian Petugas W2 Interior dan Layout
S3 Pelayanan W3 Tempat Parkir
Faktor Eksternal W4 Promosi/Iklan
Opportunities (O) Strategi S – O Strategi W – O
O1 Pangsa Pasar Luas/ 1. Meningkatkan mutu pelayanan dan 1. Re-layout desain dan interior
Daerah Padat keahlian dengan standar pelayanan Salon dengan karakter khusus dan
O2 Kebutuhan masyarakat dan keahlian prima untuk nyaman serta penataan lokasi
akan perawatan badan dan masyarakat luas dengan baik dan parkir dengan bersinergi
gaya hidup sehat nyaman(S1, S2, S3; O1, O2) memanfaatkan lingkungan sekitar
2. Membuat diferensiasi produk jasa salon (W1, W2, W3; O1, O2)
kecantikan dalam meraih segmen 2. Melakukan promosi, atau
pengguna (pelanggan dan pemula) pemasangan iklan yang ditujukan
untuk pangsa pasar yang luas dan
potensial (W4;O1 danO2)
Threats (T) Strategi S – T Strategi W – T
T1 Salon Pesaing 1. Mutu pelayanan dan keahlian yang 1. Melakukan benchmarking ke
T2 Daya beli Masyarakat dimiliki oleh petugas Salon salon-salon pesaing di sekitar
Kecantikan Keraton dapat menjadi Salon Kecantikan Keraton (W1,
positioning Salon Kecantikan W2, W3; T1, T2)
Keraton diantara salon-salon lainnya2. Membuat promosi iklan yang lebih
dalam menarik minat masyarakat menarik dari salon pesaing dan
(S1, S2, S3; T1, T2) melakukan penyesuaian harga
2. Melakukan diversifikasi pelayanan dengan daya beli masyarakat.
Salon Kecantikan Keraton sesuai (W4; T1, T2)
dengan minat masyarakat.
Keterangan: (Si; Oi) atau (Wi; Oi) atau (Si; Ti) atau (Wi; Ti) menunjukkan kombinasi lingkungan eksternal dengan
internal dalam menghasilkan pilihan strategi
i = 1,2, ………. N

Gambar 1. Matriks SWOT Salon Kecantikan Keraton

Strategi pertumbuhan dilakukan melalui Perbaikan keamanan sarana parker kenda-


peningkatan mutu layanan, peningkatan mutu skill raan dilakukan di antaranya dengan melakukan
pegawai, perbaikan interior dan redesain layout, kerja sama dan koordinasi dengan keamanan
serta secara aktif melakukan promosi dengan lingkungan setempat (satpam perumahan) dan
terobosan-terobosan innovatif. Dalam hal ini, memasang papan di lokasi parkir yang berfungsi
bagaimana perusahaan memfasilitasi sarana mengingatkan pelanggan untuk berhati-hati dalam
komunikasi sebagai upaya untuk memberikan memarkir kendaraannya. Strategi informasi
kemudahan dalam pelayanan adalah hal yang mengenai produk yang ditawarkan lengkap dan
tidak terpisahkan (Assegaff, 2009). Setelah jelas dengan melakukan revisi terhadap bahasa
mengetahui posisi perusahaan dan mengetahui promosi, desain, dan layout agar dapat menarik
semua jenis informasi yang berpengaruh terhadap pelanggan. Selain itu penempatan materi promosi
kelangsungan perusahaan, maka selanjutnya (brosur, iklan, pamplet, dan lain-lain) juga
memanfaatkan semua jenis informasi tersebut mempertimbangkan lokasi agar mudah dilihat oleh
dalam model kuantitatif perumusan strategi Salon pelanggan. Strategi perbaikan terhadap kebersih-
Kecantikan Keraton dengan menggunakan an, kerapian dan kenyamanan ruang pelayanan
matriks SWOT (Gambar 1). dilakukan dengan cara membuat kartu kontrol dan
meningkatkan pengawasan manajer terhadap
Implementasi Strategi petugas kebersihan. Perbaikan kelengkapan,
Berdasarkan beberapa alternatif strategi kesiapan dan kebersihan alat-alat yang dipakai
yang ditetapkan seperti terlihat dalam matriks dilakukan dengan mewajibkan karyawan untuk
SWOT (Gambar 1), dipilih beberapa strategi disiplin dalam menjaga peralatan salon, baik
optimal yang dapat diterapkan sesuai dengan sebelum, selama dan sesudah digunakan.
kondisi dan sudut pandang Salon Kecantikan
Keraton di lingkungan pesaing sekitar lokasi
KESIMPULAN
dalam mendukung strategi pertumbuhan. Strategi
dilakukan terhadap beberapa atribut prioritas
Berdasarkan hubungan karakteristik jenis
utama untuk mendapatkan perbaikan dengan
kelamin dan tingkat kinerja dapat dilihat bahwa
mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan dan
pelanggan wanita merasa puas terhadap
manfaat yang akan diperoleh, sehingga dapat
penilaian kinerja atribut kelengkapan, kesiapan
memberikan hasil optimal dan dengan mudah
dan kebersihan alat-alat yang dipakai. Usia di atas
diimplementasikan perusahaan.
40 tahun memiliki hubungan kuat terhadap

Vol. 8 No.1 Februari 2013


98 Tingkat Kepuasan Pelanggan

penilaian kinerja informasi mengenai produk yang Assegaff, M. 2009. Pengaruh Mutu Pelayanan
ditawarkan lengkap dan jelas. Karyawati dan Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi
pengusaha memiliki hubungan yang kuat terha- pada Perusahaan Penerbangan PT Garuda
dap kinerja atribut petugas memberikan informasi di Kota Semarang). Jurnal Ekonomi dan
jelas dan mudah dimengerti. Penghasilan di atas Bisnis, 10(2): 172-174.
Rp8 juta memiliki hubungan kuat terhadap
Atmaja, H.S. 2003. Pengaruh Kualitas Jasa
penilaian kinerja atribut Keamanan selama dalam
Terhadap Kepuasan Pelanggan Dalam
pelayanan dan kepercayaan terhadap pelayanan
Membangun Loyalitas Pelanggan (Studi
yang diberikan. Berdasarkan frekuensi kunjungan,
Kasus Pelanggan Multimedia Akses PT
kinerja atribut pengetahuan dan keterampilan
Telkom). Tesis Fakultas Ekonomi Univer-
petugas dalam memberikan pelayanan kepada
sitas Indonesia.
pelanggan menunjukkan bahwa atribut tersebut
dapat membuat pelanggan kembali datang mela- Atmawati, R. dan Wahyuddin. 2007. Analisis
kukan perawatan. Berdasarkan sumber informasi Pengaruh Mutu Pelayanan Terhadap Kepu-
memiliki hubungan kuat terhadap kinerja atribut, asan Konsumen Pada Matahari Departe-
dimana petugas cepat tanggap dalam memberi ment Store Di Solo Grand Mall. Jurnal
pelayanan, yaitu membuat spanduk di depan Ekonomi dan Bisnis, 10: 1-12.
salon sangat membantu petugas dalam memberi-
kan informasi, sehingga petugas dapat memberi- Berry, L.L. and A. Parasuraman, 1991. Marketing
kan pelayanan lebih cepat tanpa harus Services Competing Through Quality. The
Free Press, Maxwll Macmillan International,
menjelaskan secara rinci.
Singapore.
Secara keseluruhan, penilaian pelanggan
terhadap kinerja salon Kecantikan Keraton adalah Freund, E. F. and F. J. Williams. 1974. Modern
cukup puas. Menurut tingkat kepentingan pelang- Business Statistics. Prentice-Hall, Inc,
gan, atribut-atribut layanan yang dianggap paling Englewoods Cliffs, New Jersey.
penting oleh konsumen adalah atribut keamanan
selama dalam pelayanan dan kepercayaan ter- Marimin. 2005. Teknik dan Aplikasi Pengambilan
hadap pelayanan yang diberikan dan kebersihan, Keputusan Kriteria Majemuk. PT Gramedia
kerapian dan kenyamanan ruang pelayanan. Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Dilihat tingkat kesesuaian dari 20 atribut Rangkuti, F. 2006. Analisis SWOT Teknik Mem-
layanan, terdapat 14 atribut berada di bawah bedah Kasus Bisnis Reorientasi Konsep
harapan pelanggan. Prioritas untuk dilakukan Perencanaan Strategis Untuk Menghadapi
perbaikan pada atribut informasi mengenai produk Abad 21. PT Gramedia Pustaka Utama,
yang ditawarkan lengkap dan jelas (brosur, iklan, Jakarta.
pamflet dan lain-lain). Berdasarkan IPA terlihat
empat atribut yang mendapat perhatian khusus, Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Bisnis. CV
maka perlu dilakukan sesuatu untuk meningkat- Alfabeta. Bandung.
kan kinerja perusahaan. Berdasarkan hasil Supardi. 2005. Metode Penelitian Ekonomi dan
analisis CSI, secara umum pelanggan Salon Bisnis. UII Press, Yogyakarta.
Kecantikan Keraton berada pada kategori cukup
puas, untuk itu perlu disusun strategi peningkatan Supranto, J. 2001. Pengukuran Tingkat Kepuasan
kepuasan pelanggan yang lebih baik lagi. Pelanggan. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Dari hasil evaluasi faktor lingkungan di- Stratford. Stratford-on-Avon. 2004. District Council
dapatkan posisi Salon Kecantikan Keraton berada Customer Satisfaction Index.
pada kondisi growth, maka dilakukan peningkatan http://www.stratford.gov.uk\community\coun
mutu layanan, mutu skill pegawai, perbaikan cil-805.cfm.htm.[29Januari 2007].
interior dan secara aktif melakukan promosi
dengan terobosan-terobosan innovatif. www.swa.co.id/Referensi. 2007. Referensi Bagi
Industri Kecantikan. (1 Oktober 2007).
Tanggal akses 26 September 2011.
DAFTAR PUSTAKA

Aryani, D. dan F. Rosinta. 2010. Pengaruh


Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan
Pelanggan dalam Membentuk Loyalitas
Pelanggan. Jurnal Ilmu Administrasi dan
Organisasi, 17(2): 114-126.

WIDIANA ET AL Manajemen IKM

Anda mungkin juga menyukai