Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS KEBUTUHAN

DOKTER SPESIALIS BEDAH UMUM


DI KABUPATEN CIANJUR

Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur


2020
ANALISIS KEBUTUHAN
DOKTER SPESIALIS BEDAH UMUM
DI KABUPATEN CIANJUR

1. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Kesehatan
mengamanatkan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah bertanggung
jawab terhadap pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan peningkatan mutu
Tenaga Kesehatan; perencanaan, pengadaan, dan pendayagunaan Tenaga
Kesehatan sesuai dengan kebutuhan; dan pelindungan kepada Tenaga
Kesehatan dalam menjalankan praktik.
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
juga menyebutkan bahwa perencanaan Tenaga Kesehatan dilakukan secara
berjenjang yang dimulai dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota, Pemerintah Daerah Provinsi, sampai dengan
Pemerintah Pusat. Berdasarkan ketersediaan tenaga kesehatan, kebutuhan
penyelenggaraan pembangunan, dan upaya kesehatan disusun secara
berjenjang. Pada tahun 2014 juga telah diterbitkan Peraturan Bersama
Menteri (Menteri Dalam Negeri, Menteri Kesehatan, dan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi) Nomor 61 Tahun
2014, Nomor 68 Tahun 2014, Nomor 08/SKB/Menpan-RB/2014 tentang
perencanaan dan pemerataan tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan
kesehatan milik pemerintah daerah, karena disadari bahwa ketersediaan dan
persebaran tenaga kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan milik
pemerintah daerah belum merata, baik dalam segi jumlah, jenis, dan
mutunya.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
yang menyatakan bahwa kesehatan merupakan pelayanan dasar yang
menjadi urusan pemerintah konkuren yang bersifat wajib. Artinya, bahwa
kesehatan menjadi urusan Pemerintahan yang dibagi antara Pemerintah
Pusat dan Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota. Dengan demikian
akan tercipta sinergi antara pusat, provinsi, dan kabupaten/kota baik dari segi
urusan, kelembagaan, dan personil untuk mencapai target daerah yang
sinergik dengan target nasional.
SDM Kesehatan menjadi salah satu sumber daya di bidang kesehatan
yang sangat strategis. Kurangnya tenaga kesehatan baik dalam jumlah, jenis,
dan distribusinya menimbulkan dampak terhadap rendahnya akses
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan berkualitas. Ketersediaan,
penyebaran dan kualitas SDM Kesehatan yang belum optimal menjadi isu
dalam pengelolaan SDM Kesehatan. Dengan demikian tantangan SDM
kesehatan saat ini dan masa depan adalah persebaran penempatan,
peningkatann kualitas SDM Kesehatan, termasuk di dalamnya
pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan tenaga kesehatan,
pengembangan sistem insentif tenaga kesehatan, serta meningkatkan
sinkronisasi antara produksi dengan kebutuhan.

B. Tujuan
Analisis kebutuhan layanan Dokter Spesialis Bedah Umum ini dibuat
untuk menggambarkan kondisi pemetaan dan persebaran Dokter Spesialis
Bedah Umum di Kabupaten Cianjur dibandingkan dengan kebutuhan akan
pelayanan medis Spesialis Bedah Umum di Kabupaten Cianjur, terutama di
RSUD Cimacan. Hingga saat ini, RSUD Cimacan Cianjur belum memiliki
Dokter Spesialis Bedah Umum yang definitive dan tidak berstatus PNS
Dokter bedah adalah dokter spesialis yang mengobati penyakit,
cedera, atau kondisi gawat darurat pada tubuh melalui metode bedah
(operatif) dan obat-obatan, dokter spesialis bedah tak jarang menerima
rujukan dari dokter umum atau dokter spesialis lain terkait kondisi pasien yang
membutuhkan tindakan bedah. Kemudian, dokter bedah akan melakukan
diagnosis sesuai keahlian dan ilmu yang dimiliki untuk menentukan perlu atau
tidaknya prosedur bedah dilakukan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan kecelakaan lalu
lintas berada dalam peringkat 9 dari 10 peringkat penyebab kematian tertinggi
dan diprediksi akan naik ke peringkat kelima pada 2030 setelah penyakit
jantung koroner, stroke, penyakit paru-paru kronis, dan infeksi pernapasan.
Dalam Global Status Report on Road Safety (WHO, 2015) disebutkan bahwa
setiap tahun, di seluruh dunia, lebih dari 1,25 juta korban meninggal akibat
kecelakaan lalu lintas dan 50 juta orang luka berat. Dari jumlah ini, 90%
terjadi di negara berkembang dimana jumlah kendaraannya hanya 54% dari
jumlah kendaraan yang terdaftar di dunia. Bila kita semua tidak melakukan
apapun, 25 juta korban jiwa akan berjatuhan dalam kurun waktu 20 tahun ke
depan. Jenis trauma yang terjadi pada saaat kecelakaan lalu lintas anata
lainnya trauma kelapa, trauma thorak, trauma abdomen dan multiple trauma
lainya yg menyebabkan kematian jika tidak dilakukan dengan penanganan yg
segera.

Posisi Rumah Sakit Umum Daerah Cimacan yang strategis terletak di


sebelah utara kabupaten Cianjur yang merupakan daerah wisata alam dan
villa yang cukup terkenal antara jalur Bandung - Jakarta, dengan tingkat
kecelakaan lalu lintas yang tinggi daerah jalur puncak dengan ini sangan
dibutuhkan Dokter Spesialis Bedah Umum tidak hanya masalah trauma
emergency di RSUD CImacan juga banyak menangani pasien bedah non
trauma seperti peritonitis, BPH, vesikoliatiasis, tumor dan lai lain yang sangat
membutuhkan Dokter Spesialis Bedah

KONDISI UMUM PELAYANAN MEDIS DI KABUPATEN CIANJUR

Di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur saat ini terdapat


4 (Empat) buah Rumah Sakit yang terdiri dari 3 (Tiga) RSUD dan 1(Satu)
Rumah Sakit Swasta, yaitu :
a. RSUD Cimacan
b. RSUD Sayang
c. RSUD Pagelaran
d. RS Dr. Hafiz.
Secara umum, Kabupaten Cianjur masih sangat membutuhkan dokter
spesialis mengingat pengembangan layanan kesehatan yang harus terus
ditingkatkan untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.
2. GAMBARAN SINGKAT PELAYANAN KLINIK BEDAH UMUM DI RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) CIMACAN
Rumah Sakit Umum Daerah Cimacan pada awalnya adalah
Puskesmas Pacet (Cimacan) yang sudah berdiri sejak tahun 1953, kemudian
pada tahun 1981 statusnya meningkat menjadi Puskesmas DTP dan berubah
status menjadi Rumah Sakit dengan ditetapkannya Surat Keputusan Bupati
Cianjur atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 19 Tahun
2007 tentang pembentukkan Rumah Sakit Umum Daerah Cimacan dan
Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 08 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan SusunanPerangkat Daerah Kabupaten Cianjur (Lembaran
Daerah Tahun 2016 Nomor 8).
 Dengan keputusan Menteri Kesehatan Indonesia Nomor
267/SK/Menkes/III/2007 tanggal 05 Maret 2007 tentang Penetapan Status
Rumah Sakit Umum Daerah Cimacan milik Pemerintah Daerah Kabupaten
Cianjur dengan tipe D yang kemudian berubah tipe menjadi tipe C dengan
Surat Keputusan Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan
Penanaman Modal Kabupaten Cianjur Nomor : 503/6788/RSU-
Operasional/BPPTPM/2015 tentang Penetapan Klasifikasi dan Izin
Operasional Rumah Sakit Umum Daerah Cimacan Kabupaten Cianjur.
Posisi Rumah Sakit Umum Daerah Cimacan yang strategis terletak di
sebelah utara kabupaten Cianjur yang merupakan daerah wisata alam dan
villa yang cukup terkenal antara jalur Bandung - Jakarta, selain melayani
masyarakat yang ada di sekitar Rumah Sakit Umum Daerah Cimacan yaitu
Kecamatan yang berada di wilayah utara Cianjur, juga sering menangani
pasien dari luar wilayah Cianjur yaitu para wisatawan yang berkunjung ke
daerah wisata yang berada di Puncak dan Bogor.
  Saat ini, RSUD Cimacan Kabupaten Cianjur memiliki berbagai jenis
layanan kepada masyarakat yang meliputi:

1. Instalasi Rawat Jalan


a. Poliklinik Anak
b. Poliklinik Obgyn & Kebidanan
c. Poliklinik Gigi
d. Poliklinik Penyakit Dalam
e. Poliklinik Bedah
f. Poliklinik Jiwa
g. Poliklinik VCT
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Bedah Sentral
4. Instalasi Gawat Darurat
5. Instalasi Rehabilitasi Medik
6. Instalasi Pemulasaraan Jenazah
7. Penunjang Medis
a. Laboratorium Patologi Klinik
b. Laboratorium Patologi Anatomi
c. Radiologi
d. Farmasi
8. Layanan Unggulan
a. Hemodialisa
9. Medical Check Up

3. ANALISIS PELAYANAN DAN KEBUTUHAN DOKTER SPESIALIS BEDAH


UMUM
Berdasarkan Data Perhitungan SDMK tahun 2017 yang mengacu pada
Permenkes Nomor 56 tahun tahun 2014, RSUD Cimacan Cianjur masih
belum mencukupi standar pelayanan pada spesialisasi Bedah Umum karena
belum adanya Dokter Spesialis Bedah Umum yang definitif. Sehingga untuk
meningkatkan pelayanan dasar di RSUD Cimacan Kabupaten Cianjur, masih
dibutuhkan 1(satu) orang Dokter Spesialis Bedah Umum.
4. KESIMPULAN
Dari uraian di atas maka dengan ini kami dapat mengambil kesimpulan
sebagai berikut :
1) Kabupaten Cianjur pada umumnya dan Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Cimacan Kabupaten Cianjur pada khususnya masih
membutuhkan tambahan tenaga dokter spesialis .
2) Tenaga Dokter Spesialis yang paling dibutuhkan saat ini yaitu Dokter
Spesialis Bedah Umum .

5. PENUTUP
Demikian analisis tentang kebutuhan Dokter Spesialis Bedah Umum di
Kabupaten Cianjur yang kami buat untuk menjadi panduan dalam upaya
pemenuhan ketersedian Dokter Spesialis Bedah Umum di Kabupaten Cianjur
pada umumnya, dan di RSUD Cimacan Kabupaten Cianjur pada khususnya.

Cianjur, 17 April 2020,


DIREKTUR RSUD CIMACAN

dr. H. Dharmawan S. D., MARS


Pembina Tk I
NIP.19630619 198803 1 005

Anda mungkin juga menyukai