1. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Kesehatan
mengamanatkan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah bertanggung
jawab terhadap pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan peningkatan mutu
Tenaga Kesehatan; perencanaan, pengadaan, dan pendayagunaan Tenaga
Kesehatan sesuai dengan kebutuhan; dan pelindungan kepada Tenaga
Kesehatan dalam menjalankan praktik.
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
juga menyebutkan bahwa perencanaan Tenaga Kesehatan dilakukan secara
berjenjang yang dimulai dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota, Pemerintah Daerah Provinsi, sampai dengan
Pemerintah Pusat. Berdasarkan ketersediaan tenaga kesehatan, kebutuhan
penyelenggaraan pembangunan, dan upaya kesehatan disusun secara
berjenjang. Pada tahun 2014 juga telah diterbitkan Peraturan Bersama
Menteri (Menteri Dalam Negeri, Menteri Kesehatan, dan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi) Nomor 61 Tahun
2014, Nomor 68 Tahun 2014, Nomor 08/SKB/Menpan-RB/2014 tentang
perencanaan dan pemerataan tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan
kesehatan milik pemerintah daerah, karena disadari bahwa ketersediaan dan
persebaran tenaga kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan milik
pemerintah daerah belum merata, baik dalam segi jumlah, jenis, dan
mutunya.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
yang menyatakan bahwa kesehatan merupakan pelayanan dasar yang
menjadi urusan pemerintah konkuren yang bersifat wajib. Artinya, bahwa
kesehatan menjadi urusan Pemerintahan yang dibagi antara Pemerintah
Pusat dan Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota. Dengan demikian
akan tercipta sinergi antara pusat, provinsi, dan kabupaten/kota baik dari segi
urusan, kelembagaan, dan personil untuk mencapai target daerah yang
sinergik dengan target nasional.
SDM Kesehatan menjadi salah satu sumber daya di bidang kesehatan
yang sangat strategis. Kurangnya tenaga kesehatan baik dalam jumlah, jenis,
dan distribusinya menimbulkan dampak terhadap rendahnya akses
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan berkualitas. Ketersediaan,
penyebaran dan kualitas SDM Kesehatan yang belum optimal menjadi isu
dalam pengelolaan SDM Kesehatan. Dengan demikian tantangan SDM
kesehatan saat ini dan masa depan adalah persebaran penempatan,
peningkatann kualitas SDM Kesehatan, termasuk di dalamnya
pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan tenaga kesehatan,
pengembangan sistem insentif tenaga kesehatan, serta meningkatkan
sinkronisasi antara produksi dengan kebutuhan.
B. Tujuan
Analisis kebutuhan layanan Dokter Spesialis Bedah Umum ini dibuat
untuk menggambarkan kondisi pemetaan dan persebaran Dokter Spesialis
Bedah Umum di Kabupaten Cianjur dibandingkan dengan kebutuhan akan
pelayanan medis Spesialis Bedah Umum di Kabupaten Cianjur, terutama di
RSUD Cimacan. Hingga saat ini, RSUD Cimacan Cianjur belum memiliki
Dokter Spesialis Bedah Umum yang definitive dan tidak berstatus PNS
Dokter bedah adalah dokter spesialis yang mengobati penyakit,
cedera, atau kondisi gawat darurat pada tubuh melalui metode bedah
(operatif) dan obat-obatan, dokter spesialis bedah tak jarang menerima
rujukan dari dokter umum atau dokter spesialis lain terkait kondisi pasien yang
membutuhkan tindakan bedah. Kemudian, dokter bedah akan melakukan
diagnosis sesuai keahlian dan ilmu yang dimiliki untuk menentukan perlu atau
tidaknya prosedur bedah dilakukan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan kecelakaan lalu
lintas berada dalam peringkat 9 dari 10 peringkat penyebab kematian tertinggi
dan diprediksi akan naik ke peringkat kelima pada 2030 setelah penyakit
jantung koroner, stroke, penyakit paru-paru kronis, dan infeksi pernapasan.
Dalam Global Status Report on Road Safety (WHO, 2015) disebutkan bahwa
setiap tahun, di seluruh dunia, lebih dari 1,25 juta korban meninggal akibat
kecelakaan lalu lintas dan 50 juta orang luka berat. Dari jumlah ini, 90%
terjadi di negara berkembang dimana jumlah kendaraannya hanya 54% dari
jumlah kendaraan yang terdaftar di dunia. Bila kita semua tidak melakukan
apapun, 25 juta korban jiwa akan berjatuhan dalam kurun waktu 20 tahun ke
depan. Jenis trauma yang terjadi pada saaat kecelakaan lalu lintas anata
lainnya trauma kelapa, trauma thorak, trauma abdomen dan multiple trauma
lainya yg menyebabkan kematian jika tidak dilakukan dengan penanganan yg
segera.
5. PENUTUP
Demikian analisis tentang kebutuhan Dokter Spesialis Bedah Umum di
Kabupaten Cianjur yang kami buat untuk menjadi panduan dalam upaya
pemenuhan ketersedian Dokter Spesialis Bedah Umum di Kabupaten Cianjur
pada umumnya, dan di RSUD Cimacan Kabupaten Cianjur pada khususnya.