Disusun Oleh :
Kelompok : 7
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya
sehingga Makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga Makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi Makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komputer mengikuti sejumlah prosedur sistematis atau algoritma
yang dapat diaplikasikan untuk serangkaian input (string), yang
menyatakan integer dan menghasilkan jawaban setelah sejumlah berhingga
langkah. Teori otomata adalah studi tentang peralatan atau “mesin”
komputasi abstrak, yang dapat didefinisikan secara matematis. Tahun
1930-an Alan Turing telah mempelajari mesin abstrak yang memiliki
kemampuan seperti komputer sekarang (dalam hal apa yang dihitung).
Mesin abstrak merupakan model teoritis dari perangkat keras atau
perangkat lunak yang digunakan dalam teori otomata.
Teori bahasa merupakan suatu gagasan mendasar dalam komputasi
yang menjadi tools untuk mengenali persoalan. Gagasan dasar tersebut
dimodelkan dengan simbol-simbol yang merepresentasikan juga suatu
fungsi dari komputer digital. Teori bahasa pada awalnya lebih diarahkan
untuk mengenali suatu tata bahasa dan dapat mendefinisikan spesifikasi
formal dari tata bahasa tersebut. Sehingga pada akhirnya dapat
didefinisikan langkah-langkah algoritmik dalam pemrosesan tata bahasa.
Tahun 1930-an Alan Turing telah mempelajari mesin abstrak yang
memiliki kemampuan seperti komputer sekarang (dalam hal apa yang
dihitung). Mesin abstrak merupakan model teoritis dari perangkat keras
atau perangkat lunak yang digunakan dalam teori otomata.
Context free grammer (tata bahasa) dan pushdown automata digunakan
dalam spesifikasi bahasa komputer (pemrograman, markup, kamus data,
query, perintah, script, printer). Dalam parser, bagian kompilator yang
memriksa kebenaran sintaks program. Pemahaman pushdown automata
sangat menyederhanakan proses parsing. Proses parsing yang berlangsung
sangat cepat adalah berkat pemahaman mendalam teknik parsing bebasis
1
pada pengetahuan mengenai context free grammer. Komputer mengikuti
sejumlah prosedur sistematis atau algoritma yang dapat diaplikasikan
untuk serangkaian input (string), yang menyatakan integer dan
menghasilkan jawaban setelah sejumlah berhingga langkah. Teori otomata
adalah studi tentang peralatan atau “mesin” komputasi abstrak, yang dapat
didefinisikan secara matematis.
B. Rumusan Masalah
a. Apa saja cakupan bahasan dalam materi pohon penurunan?
C. Tujuan
a. Mengetahui dan memahami pengertian dari pohon penurunan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Contoh penurunan :
Misalkan diketahui sebuah context free grammar G3 dengan aturan produksi
sebagai berikut :
E E+E
E E-E
E (E)
E V
V x
V z
V y
Bagaimana cara menurunkan string x+(y-z)? Kita bisa membuat pohon
penurunan sebagai berikut :
String x+(y-z) diperoleh dengan cara membaca node daun) dari cabang paling
bawah kiri ke kanan.
4
5
B. Latar Belakang Context Free Grammar (CFG)
Terinspirasi dari bahasa natural manusia, ilmuwan-ilmuwan ilmu
komputer yang mengembangkan bahasa pemrograman turut serta memberikan
grammar (pemrograman) secara formal. Grammar ini diciptakan secara bebas-
konteks dan disebut Context Free Grammar (CFG). Hasilnya, dengan
pendekatan formal ini, kompiler suatu bahasa pemrograman dapat dibuat lebih
mudah dan menghindari ambiguitas ketika parsing bahasa tersebut. Contoh
desain CFG untuk parser, misal : B -> BB | (B) | e untuk mengenali bahasa
dengan hanya tanda kurung {‘(’,’)’} sebagai terminal-nya. Proses parsing
adalah proses pembacaan string dalam bahasa sesuai CFG tertentu, proses ini
harus mematuhi aturan produksi dalam CFG tersebut.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori bahasa merupakan suatu gagasan mendasar dalam komputasi
yang menjadi tools untuk mengenali persoalan. Gagasan dasar tersebut
dimodelkan dengan simbol-simbol yang merepresentasikan juga suatu
fungsi dari komputer digital. Teori bahasa pada awalnya lebih diarahkan
untuk mengenali suatu tata bahasa dan dapat mendefinisikan spesifikasi
formal dari tata bahasa tersebut. Sehingga pada akhirnya dapat
didefinisikan langkah-langkah algoritmik dalam pemrosesan tata bahasa.
Setiap simbol variabel diturunkan menjadi terminal, sampai tidak
ada yang belum tergantikan. Pada pohon penurunan, cara menampilkan
penguraian dapat dilakukan dengan membentuk pohon urai.Pohon sintaks /
pohon penurunan (syntax tree / derivaton tree / parse tree) berguna untuk
menggambarkan bagaimana memperoleh suatu string (untai) dengan cara
menurunkan simbol-simbol variabel menjadi simbol-simbol terminal.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini kami selaku penyusun masih banyak
kekurangan dalam pengetahuan makalah ini. Maka disini kami sebagai
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Atas kritik dan sarannya kami ucapkan terima
kasih.
7
DAFTAR PUSTAKA