Anda di halaman 1dari 17

BAB IV

CAPAIAN AKTUALISASI

A. Kendala dan Antisipasi


Selama melakukan kegiatan aktualisasi ada beberapa kendala yang penulis
hadapi: Pertama, Padatnya jadwal pimpinan Plt. Direktur BLUD RSU Bombana;
Kedua, Akses internet yang terkadang cukup sulit di daerah penulis sehingga agak
menghambat dalam mencari sumber referensi; Ketiga, a) Sulitnya penyesuaian
antara waktu kerja cleaning service dengan waktu pelaksanaan sosialisasi hand
hygiene, b) Adanya wabah Covid- 19 yang terjadi di Masyarakat, c) Penerapan
Social Distancing dan Physical Distancing; Keempat, a) Masih ada beberapa
cleaning service hanya mengerjakan saat disuruh/ dilihat bukan karena
kesadarannya sendiri, b) Perkembangan Kasus Covid-19 setiap harinya terus
meningkat.
Tabel 4.1 Tabel Kendala dan Solusi
N Uraian tugas Kendala Solusi
O
1 Konsultasi dengan Padatnya jadwal pimpinan Mengatur waktu yang tepat
pimpinan (Direktur dan Plt. Direktur BLUD RSU untuk bertemu Plt. Direktur
mentor) Bombana BLUD RSU Bombana
2 Pembuatan meteri Akses internet yang Modifikasi pemamfaatan
sosialisasi hand terkadang cukup sulit di sumberdaya yang ada guna
hygiene daerah penulis sehingga melancarkan proses
agak menghambat dalam pembuatan materi.
mencari sumber referensi.
3 Melaksanakan a. Sulitnya penyesuaian a. Pendekatan personal
sosialisasi hand antara waktu kerja dengan memberikan
hygiene kepada cleaning service dengan penjelasan yang runut,
cleaning service waktu pelaksanaan sistematis, dan memiliki
sosialisasi hand hygiene landasan tentang manfaat
b. Adanya wabah Covid- 19 yang dapat diperoleh dari
yang terjadi di kegiatan teraktualisasi
Masyarakat (komunikasi efektif)
c. Penerapan Social b. Menggunakan Alat
Distancing dan Physical Pelindung Diri (APD) sesuai
Distancing standar dalam Manajemen
Penanganan Covid-19;
serta Menerapkan Social
Distancing dan Physical

1
N Uraian tugas Kendala Solusi
O
Distancing di tiap tahapan
kegiatan
c. Melakukan modifikasi
pelaksanaan sosialisasi
hand hygiene
4 Melakukan a. Masih ada beberapa a. Melakukan pendekatan
monitoring dan cleaning service hanya personal dengan
pembinaan penerapan mengerjakan saat memberikan penjelasan
hand hygiene pada disuruh/ dilihat bukan kembali tentang pentingnya
Cleaning Service karena kesadarannya cuci tangan (komunikasi
sendiri. efektif)
b. Perkembangan Kasus b. Selalu menggunakan Alat
Covid-19 setiap harinya Pelindung Diri (APD) sesuai
terus meningkat. standar dalam Manajemen
c. Penerapan Social Penanganan Covid-19;
Distancing dan Physical serta selalu menerapkan
Distancing Social Distancing dan
Physical Distancing
c. Melakukan modifikasi
pelaksanaan monitoring
dan pembinaan penerapan
hand hygiene pada Cleaning
Service

B. Hasil Aktualisasi
Tabel 4.2 Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS
Konsultasi dengan pimpinan (Direktur dan
Judul Kegiatan no. 1
mentor)
Tanggal 28 Februari 2020 sampai dengan tanggal 7
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan
Maret 2020
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/ 1. Dokumentasi menyiapkan bahan konsultasi
Evidence 2. Dokumentasi konsultasi dengan Pimpinan
3. Video Pernyataan dukungan yang disampaikan
langsung oleh Plt. Direktur BLUD RSU
Bombana dan mentor kepada penulis dan
teman-teman Peserta Latsar yang juga akan
melakukan kegiatan Aktualisasi di Instansi
yang sama
4. Foto bersama Plt. Direktur BLUD RSU
Bombana, mentor, dan teman- Peserta Latsar

2
setelah kegiatan pernyataan dukungan oleh Plt.
Direktur BLUD RSU Bombana dan mentor
5. Surat Pernyataan dukungan yang telah
ditandatangani oleh Plt. Direktur BLUD RSU
Bombana
6. Surat Pernyataan dukungan yang telah
ditandatangani oleh mentor selaku Kasi
Keperawatan BLUD RSU Bombana
1. Uraian Kegiatan yang memuat nilai dasar yang melandasi
 Agenda III
Kegiatan Konsultasi dengan pimpinan (Direktur dan mentor) dalam rangka meminta
persetujuan pelaksanaan rencana kegiatan mengandung Mata Pelatihan Agenda III
yaitu Manajemen ASN dan Whole of Government. Kegiatan konsultasi dan meminta
persetujuan pimpinan mengandung asas profesionalitas dan akuntabilitas, yakni segala
bentuk kegiatan dalam organisasi wajib terlebih dahulu dikoordinasikan dan mendapat
persetujuan pimpinan, demi menghindari benturan kepentingan pribadi dan
memastikan kegiatan tersebut akuntabel dan bermanfaat untuk organisasi.
 Agenda II
Keterkaitan dengan Mata Pelatihan Agenda II akan dijelaskan per tahapan kegiatan
sebagai berikut:
1) Menyiapkan bahan konsultasi
a. Etika Publik : Bahan rancangan dibuat dengan penuh tanggung jawab tanpa
adanya kepentingan pribadi didalamnya
b. Akuntabilitas : Rencana kegiatan bisa dipertanggungjawabkan dan dapat
dibuktikan kebenarannya
c. Komitmen Mutu: Menyiapkan bahan konsultasi dengan jelas untuk
meminimalisir kesalahan yang terjadi
d. Nasionalisme: Menyusun bahan konsultasi dengan tata bahasa sesuai EYD
e. Anti Korupsi : Pembuatan bahan konsultasi dilakukan dengan jujur dan
tanggungjawab
2) Konsultasi
a. Etika Publik : Bersikap yang sopan dan santun saat konsultasi dengan pimpinan
dan mentor
b. Akuntabilitas : Saat melakukan konsultasi dengan pimpinan dan mentor mentor,
memberikan rencana, tujuan dan alasan yang benar dan tepat mengenai rencana
kegiatan
c. Komitmen Mutu : Konsultasi dilakukan secara langsung agar komunikasi
berjalan efektif
d. Nasionalisme : Menerima segala saran dan masukan dengan cara yang santun.
Memperoleh mufakat saat konsultasi.
e. Anti Korupsi : Melakukan konsultasi tepat waktu sesuai janji
3) Meminta persetujuan dari pimpinan (Direktur dan mentor)
a. Akuntabilitas : Rencana kegiatan bisa dipertanggungjawabkan

3
b. Nasionalisme: Menghormati keputusan pimpinan dan mentor
c. EtikaPublik: Melakukan komunikasi dengan ramah dan sopan santun
d. Komitmen Mutu: Rencana kegiatan yang siap dipresentasikan akan mendapat
persetujuan pimpinan dan mentor
e. Anti Korupsi: saat meminta persetujuan pimpinan dan mentor terkait kegiatan
yang akan dilaksanakan tidak menyertakan hadiah atau sejenisnya untuk
memuluskan disetujuinya rencana kegiatan tersebut.
2. Teknik aktualisasi yang dipergunakan dan bukti fisik kegiatan/evidence
1) Menyiapkan Bahan Konsultasi
Ketika menyiapkan bahan konsultasi, penulis wajib melaksanakan teknik
aktualisasi yakni teliti dan kehati-hatian dalam menyusun/ merancang bahan
konsultasi sebagai wujud tanggung jawab atas proyek aktualisasi tersebut, sehingga
tidak ada materi yang kelupaan untuk disampaikan saat pertemuaan atau
konsultasi dengan pimpinan.
2) Konsultasi
Pada saat melakukan pertemuan dengan pimpinan, teknik aktualisasi yang
digunakan ialah profesional dan berintegritas. Pertemuan yang dilakukan haruslah
mengesampingkan kepentingan pribadi dan lebih mengutamakan kepentingan
organisasi, keputusan yang diambil hendaklah sesuai dengan standar dan penuh
integritas. Dalam pembahasan rencana kegiatan atau gagasan, teknik aktualisasi
yang dilakukan menggunakan teknik musyawarah dan keterbukaan. Teknik
musyawarah penting dilakukan demi mendapatkan solusi yang mencakup
kepentingan bersama dan organisasi. Keterbukaan juga sangat dibutuhkan untuk
mengurangi dampak negatif atas rencana kegiatan yang tiba-tiba dilakukan tanpa
sepengetahuan pimpinan.
3) Meminta persetujuan dari pimpinan (Direktur dan mentor)
Pada saat proses permintaan persetujuan dilakukan dengan teknik teliti dan cepat
tanggap. Persetujuan dari (Direktur dan mentor) tentu saja diberikan demi
kelancaran proses pelaksanaan proyek aktualisasi, sehingga penulis wajib dengan
teliti dan cepat tanggap mengcounter arahan tersebut dan mengaktualisasikannya
ke dalam proyek untuk pencapaian hasil maksimal. Ketika pimpinan melakukan
persetujuan, penulis wajib melaksanakan teknik aktualisasi yakni teliti dan kehati-
hatian sebagai wujud tanggung jawab atas kepercayaan yang telah diberikan
pimpinan dalam melaksanakan proyek aktualisasi tersebut.
3. Deskripsi proses dan kualitas produk kegiatan
1) Menyiapkan Bahan Konsultasi
Menyiapkan bahan konsultasi diawali dengan inisiasi dari peserta/penulis yang
telah menyelesaikan laporan rancangan aktualisasi dan kembali ke tempat penulis
bekerja. Penulis menyiapkan bahan konsultasi yang selanjutnya akan di
konsultasikan kepada mentor. Adapun Output dari kegiatan ini ialah :
Tersedianya bahan konsultasi.
2) Konsultasi
Pada saat konsultasi dilakukan, rencana kegiatan beserta tahapan yang telah

4
penulis siapkan dijelaskan secara rinci kepada pimpinan (Direktur dan Mentor).
Dimulai dari memaparkan isu-isu strategis yang kini muncul dan menjadi kendala
di SKPD penulis, hingga alasan utama mengapa isu utama proyek aktualisasi
diangkat berikut dengan langkah solusi yang akan ditempuh untuk pemecahan isu
tersebut. Tahapan kegiatan yang telah dikonsep sebelumnya terjadi sedikit
perubahan dengan menyesuaikan kondisi yang paling mungkin untuk dilakukan,
tanpa mengurangi kualitas hasil akhir proyek aktualisasi. Adapun Output dari
kegiatan ini ialah: Mendapat masukan dan saran untuk proyek aktualisasi yang
akan dilaksanakan.
3) Meminta persetujuan dari pimpinan (Direktur dan mentor)
Setelah pembahasan dan pemberian bimbingan dari pimpinan saat konsultasi,
maka pimpinan akhirnya memutuskan untuk menyetujui rencana aktualisasi yang
diajukan oleh penulis, dengan harapan dapat menjadi solusi efektif atas isu strategis
yang ada di BLUD RSU Bombana. Penulis menyiapkan surat persetujuan yang
ditandatangani oleh pimpinan. Adapun Output dari kegiatan ini ialah: Telah
ditandatanganinya surat pernyataan dukungan pelaksanaan aktualisasi oleh
pimpinan.
4. Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi, misi dan tugas organisasi
Kegiatan ini mendukung visi BLUD RSU Bombana, yaitu “Rumah Sakit Unggulan dan
Berkualitas bagi Masyarakat Bombana dan Sekitarnya “, dan Misi BLUD RSU Bombana
yaitu, ”Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang prima dan terjangkau”. Serta
mendukung Budaya Kerja BLUD RSU Bombana, yakni budaya “Loyal, bersahabat, dan
Kompeten”.
5. Analisis dampak (terhadap satuan kerja, Organisasi dan masyarakat) jika
aktualisasi tidak berdasarkan NDS
1) Dampak terhadap satuan kerja
Jika konsultasi dan meminta persetujuan atau dukungan pimpinan tidak dilakukan
dan tidak berdasarkan nilai-nilai ANEKA, maka akan ditemui banyak kendala dalam
pelaksanaan proyek aktualisasi. Jika terdapat masalah pimpinan tentu tidak dapat
membantu penyelesaiannya karena tidak ada konsultasi awal mengenai kegiatan
yang dilakukan dalam proyek aktualisasi tersebut.
2) Dampak terhadap organisasi
Jika konsultasi dan meminta persetujuan atau dukungan pimpinan tidak dilakukan
dan tidak berdasarkan nilai-nilai ANEKA, maka tidak ada dukungan penuh dari
pimpinan atas pelaksanaan proyek aktualisasi ini. Hal tersebut berdampak kepada
pimpinan tidak turut bertanggung jawab atas masalah yang mungkin muncul,
penulis tidak mendapatkan arahan dan bimbingan yang dibutuhkan, serta kegiatan
yang direncanakan belum tentu dinilai efektif karena tidak adanya konsultasi;
3) Dampak terhadap masyarakat
Konsultasi dan meminta persetujuan atau dukungan pimpinan atas pelaksanaan
proyek aktualisasi yang dilakukan tidak berdasarkan nilai ANEKA, akhirnya akan
sangat berpengaruh kepada hasil aktualisasi yakni aplikasi yang dibuat tidak
berfungsi optimal di SKPD yang berujung pada tidak optimalnya pelayanan publik.

5
Evidence Kegiatan
Gambar 4.1 Gambar 4.2
Dokumentasi Menyiapkan Bahan Konsultasi Dokumentasi konsultasi dengan Pimpinan
(Mentor)

Gambar 4.3 Gambar 4.4


Dokumentasi konsultasi dengan Pimpinan Foto bersama Plt. Direktur BLUD RSU Bombana,
(Plt. Direktur BLUD RSU Bombana) mentor, dan teman Peserta Latsar setelah
kegiatan pernyataan dukungan oleh Plt.
Direktur BLUD RSU Bombana dan mentor

Gambar 4.5 Gambar 4.6


Surat Pernyataan Dukungan oleh Plt. Surat Pernyataan Dukungan oleh Mentor
Direktur BLUD RSU Bombana

Judul Kegiatan no. 2 Pembuatan meteri sosialisasi hand hygiene


Tanggal 9 Maret 2020 sampai dengan tanggal 19
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan
Maret 2020

6
1. Dokumentasi konsultasi dengan komite PPI
terkait sosialisasi hand hygiene
2. Surat Pernyataan dukungan yang telah
ditandatangani oleh Ketua IPCN BLUD RSU
Bombana
3. Dokumentasi pengumpulan bahan materi
Daftar Lampiran Bukti mengenai hand hygiene
Kegiatan/Evidence 4. Satuan Acara Penyuluhan (SAP) sosialisasi
hand hygiene
5. Dokumentasi menyusun rancangan kegiatan
sosialisasi hand hygiene
6. Hand out dan leaflet sosialisasi hand hygiene
7. Dokumentasi finalisasi materi sosialisasi
bersama Tim PPI
1. Uraian Kegiatan yang memuat nilai dasar yang melandasi
 Agenda III
Kegiatan pembuatan meteri sosialisasi hand hygiene mengandung Mata Pelatihan
Agenda III yaitu Manajemen ASN dan Whole of Government. Kegiatan ini mengandung
asas profesionalitas, kolaborasi, dan akuntabilitas, yakni dimana dalam pembuatan
materi selain penulis menuangkan pengetahuan sesuai tingkat keahlian yang dimiliki
juga harus melakukan kolaborasi dengan pihak lain untuk memperkaya isi dari materi
sosialisasi. Selain itu isi dari materi sosialisasi harus akuntabel.
 Agenda II
Keterkaitan dengan Mata Pelatihan Agenda II akan dijelaskan per tahapan kegiatan
sebagai berikut:
1) Konsultasi dengan komite PPI terkait sosialisasi hand hygiene
a. Akuntabilitas:Menyampaikan konsep sosialisasi dengan teliti serta bersikap
terbuka.
b. Nasionalisme:Menyampaikan maksud menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
c. Etika Publik: Menjelaskan dengan bahasa yang baik, sopan, dan ramah sehingga
tidak menimbulkan kesalahpahaman.
d. Komitmen mutu: konsultasi terkait sosialisasi hand hygiene agar mendapat hasil
efektif dan efisien dalam pelaksanaanya
e. Anti Korupsi : bersikap jujur saat konsultasi
2) Pengumpulan bahan materi mengenai hand hygiene
a. Akuntabilitas : Mencari referensi dengan teliti dan carmat.
b. Nasionalisme : Mencari materi terbaik selalu berdiskusi dengan orang yang lebih
paham atau rekan sejawat
c. Etika publik: Cermat dalam memilih materi
d. Komitmen mutu: Mengumpulkan bahan materi yang sesuai dengan standar
e. Anti korupsi : Mengumpulkan materi sosialisasi dengan jujur
3) Menyusun rancangan kegiatan sosialisasi hand hygiene

7
a. Akuntabilitas : Rancangan materi dapat dipertanggungjawabkan
b. Nasionalisme : Menggunakan bahasa yang baik dan benar serta kaidah penulisan
sesuai EYD
c. Etika Publik : Menyusun rancangan materi dengan jujur, tanpa tekanan serta
penuh rasa tanggung jawab
d. Komitmen Mutu: Materi sosialisasi disusun guna meningkatkan pemahaman
cleaning service
e. Anti Korupsi: menyelesaikan rancangan tepat waktu sesuai skedul kegiatan
4) Memfinalisasi materi sosialisasi bersama Tim PPI
a. Akuntabilitas: Menyusun materi dengan penuh rasa tanggung jawab
b. Nasionalisme: menghormati keputusan bersama
c. Etika Publik: Materi jelas sehingga tidak menimbulkan multitafsir dari penerima
materi
d. Komitmen Mutu: Efektif dan efisien dalam pengerjaannya
e. Anti Korupsi:
• Selama melakukan proses finalisasi materi sosialisasi harus disiplin
• Memastikan pembenahan/finalisasi dilakukan dengan baik dan benar
2. Teknik aktualisasi yang dipergunakan dan bukti fisik kegiatan/evidence
1) Konsultasi dengan komite PPI terkait sosialisasi hand hygiene
Pada saat melakukan pertemuan dengan komite PPI, teknik aktualisasi yang
digunakan ialah profesional dan berintegritas. Pertemuan yang dilakukan haruslah
mengesampingkan kepentingan pribadi dan lebih mengutamakan kepentingan
organisasi, keputusan yang diambil hendaklah sesuai dengan standar dan penuh
integritas. Dalam pembahasan rencana kegiatan atau gagasan, teknik aktualisasi
yang dilakukan menggunakan teknik musyawarah dan keterbukaan. Teknik
musyawarah penting dilakukan demi mendapatkan masukan dan bantuan dari pihak
Komite PPI agar Sosialisasi yang akan dilaksanakan berjalan dengan baik.
Keterbukaan juga sangat dibutuhkan untuk mengurangi dampak negatif dari
kegiatan sosialisasi yang akan dilakukan.
2) Pengumpulan bahan materi mengenai hand hygiene
Proses pengumpulan bahan materi mengenai hand hygiene menerapkan nilai dasar
tanggung jawab dengan berlandaskan teknik cermat dan kehati-hatian. Bahan
materi yang dikumpulkan tidak boleh asal-asalan, harus melihat dari sumber yang
sudah teruji atau dapat terpercaya sehingga bahan materi yang terkumpul sesuai
standar.
3) Menyusun rancangan kegiatan sosialisasi hand hygiene
Proses penyusunan rancangan kegiatan sosialisasi hand hygiene menerapkan nilai
dasar tanggung jawab dengan berlandaskan teknik cermat dan ketelitian.
Rancangan kegiatan sosialisasi yang dibuat harus cermat melihat situasi kondisi
dilapangan sehingga hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat mengganggu
jalannya kegiatan sosialisasi dapat diminimalisir.
4) Memfinalisasi materi sosialisasi bersama Tim PPI
Proses finalisasi materi sosialisasi bersama Tim PPI menerapkan teknik aktualisasi

8
profesional dan berintegritas, dimana dalam memfinalissi materi sosialisasi tersebut
setiap orang diperkenankan untuk menuangkan ide sesuai dengan keahlian masing-
masing tanpa ada kepentingan pribadi didalamnya. Selain itu juga menerapkan nilai
dasar tanggung jawab dengan berlandaskan teknik cermat dan ketelitian sehingga
tidak ada materi yang menyesatkan/rancu.
3. Deskripsi proses dan kualitas produk kegiatan
1) Konsultasi dengan komite PPI terkait sosialisasi hand hygiene
Konsultasi dengan komite PPI di lakukan di ruangan komite PPI pada hari Senin,
tanggal 9 Maret 2020. Konsultasi dilakukan dengan inisiasi awal bahwa sosialisasi
yang akan dilaksanakan membutuhkan kerjasama dan bantuan dari tim PPI untuk
ketepatan waktu penyelesaian serta memaksimalkan fungsi, sehingga lebih efektif
dan efisien. Adapun Output dari kegiatan ini ialah : Pernyataan dukungan yang
telah ditandatangani oleh ketua IPCN BLUD RSU Bombana.
2) Pengumpulan bahan materi mengenai hand hygiene
Pengumpulan bahan meteri diambil dari materi seminar PPI yang pernah penulis
ikuti, soft file dari Komite PPI, dan dari internet dengan sumber yang jelas dan
terpercaya. Adapun Output dari kegiatan ini ialah : Terkumpulnya bahan materi
sosialisasi hand hygiene.
3) Menyusun rancangan kegiatan sosialisasi hand hygiene
Penulis menyusun rancangan kegiatan sosialisasi hand hygiene dalam bentuk Satuan
Acara Penyuluhan (SAP) yang berisi Topik, Sub Topik, Waktu Pelaksanaan
Sosialisasi, Pembicara, Peserta dan Jumlahnya, Tujuan umum dan Tujuan Khusus
sosialisasi, Metode dan Media sosialisasi, Kegiatan, Evaluasi dan Kriteria Evaluasi.
Adapun Output dari kegiatan ini ialah : Tersusunnya rancangan kegiatan
sosialisasi hand hygiene.
4) Memfinalisasi materi sosialisasi bersama Tim PPI.
Memfinalisasi materi sosialisasi dimulai dengan membuat bahan sosialisasi hand
hygiene yang terdiri dari 5 tahapan kegiatan yaitu Pertama, menyatukan ide untuk
editing/ memilah materi sosialisasi; Kedua, penyusunan materi sosialisasi; Ketiga,
menyusun soal/kuisioner yang disesuaikan dengan Evaluasi dan kriteria evaluasi
pada SAP; Keempat, membuat Leaflet dan power point; Kelima, Mencetak/
memprint leaflet dan power point. Adapun Output dari kegiatan ini ialah :
Tersedianya materi sosialisasi.
4. Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi, misi dan tugas organisasi
Kegiatan ini mendukung visi BLUD RSU Bombana yaitu, “Rumah Sakit Unggulan dan
Berkualitas bagi Masyarakat Bombana dan Sekitarnya “, dan Misi BLUD RSU Bombana,
yaitu ”Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang prima dan terjangkau”. Serta
mendukung Budaya Kerja BLUD RSU Bombana, yakni budaya “Loyal, bersahabat, dan
Kompeten”.

5. Analisis dampak (terhadap satuan kerja, Organisasi dan masyarakat) jika


aktualisasi tidak berdasarkan NDS
1) Dampak terhadap satuan kerja

9
Jika pembuatan meteri sosialisasi hand hygiene dilakukan tidak berdasarkan nilai
ANEKA, maka besar kemungkinan sosialisasi hand hygiene yang dibuat tidak akan
selesai tepat waktu.
2) Dampak terhadap organisasi
Jika pembuatan meteri sosialisasi hand hygiene tidak dilakukan berdasarkan nilai
ANEKA maka sosialisasi yang dimaksud penyelesaiannya tidak akan efektif dan
efisien, sehingga mengakibatkan penulis kembali berkutat di permasalahan yang
sama.
3) Dampak terhadap masyarakat
Merujuk kepada dampak negatif terhadap organisasi, materi yang tidak kunjung
selesai tepat waktu tentu saja akan beimbas pada pelayanan kesehatan yang
diterima masayakat menjadi tidak optimal.
Evidence Kegiatan
Gambar 4.7 Gambar 4.8
Dokumentasi Konsultasi dengan Komite PPI Surat Pernyataan dukungan yang telah
(Ketua IPCN) ditandatangani oleh Ketua IPCN BLUD RSU
Bombana

Gambar 4.9 Gambar 4.10


Dokumentasi pengumpulan bahan materi Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
mengenai hand hygiene

Gambar 4.11 Gambar 4.12


Hand Out & Leaflet hand hygiene Dokumentasi Finalisasi Materi Sosialisasi
Hand Hygiene

10
Melaksanakan sosialisasi hand hygiene pada
Judul Kegiatan no. 3
cleaning service
Tanggal 20 Maret 2020 sampai dengan tanggal 28
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan
Maret 2020
1. Dokumentasi melakukan kontrak waktu
sosialisasi dengan cleaning service
2. Dokumentasi menyiapkan bahan dan
Daftar Lampiran Bukti
perlengkapan sosialisasi
Kegiatan /Evidence
3. Resume edukasi Hand Hygiene
4. Dokumentasi penyampaian materi sosialisasi
hand hygiene
1. Uraian Kegiatan yang memuat nilai dasar yang melandasi
 Agenda III
Kegiatan pelaksanaan sosialisasi hand hygiene pada cleaning service mengandung Mata
Pelatihan Agenda III yaitu Manajemen ASN dan Whole of Government. Kegiatan ini
mengandung asas profesionalitas, kolaborasi, dan akuntabilitas, yakni dimana dalam
penyampaian materi sosialisasi ilmu yang disampaikan dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya, terukur, dan tidak ada unsur kepentingan pribadi didalamnya. Selain itu
dalam kegiatan pelaksanaan sosialisasi hand hygiene pada cleaning service melakukan
kolaborasi dengan teman sejawat agar kegiatan ini berjalan efektif dan efisien.
 Agenda II
Keterkaitan dengan Mata Pelatihan Agenda II akan dijelaskan per tahapan kegiatan
sebagai berikut:
1) Melakukan kontrak waktu sosialisasi dengan cleaning service
a. Akuntabilitas : Menunjukan keseriusan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan
b. Nasionalisme: Musyawarah.
c. Etika Publik : Menunjukan sikap menghargai dan menghormati profesi lain
tanpa memandang sebelah mata
d. Komitmen Mutu : Menggunakan kalimat yang jelas dan mudah dipahami
sehingga lebih efektif dan efisien
e. Anti Korupsi : Jujur dalam menyampaikan waktu pelaksanan sosialisasi
2) Menyiapkan bahan dan perlengkapan sosialisasi

11
a. Akuntabilitas: Menyiapkan bahan dan perlengkapan sosialisasi sebagai bentuk
tanggung jawab
b. Nasionalisme: bahan dan perlengkapan sosialisasi digunakan dengan sebaik-
baiknya
c. Etika publik: Menyiapkan bahan dan perlengkapan sosialisasi tanpa ada
kepentingan pribadi
d. Komitmen mutu: Menyiapkan bahan dan perlengkapan sosialisasi sebaik dan
seinovatif mungkin
e. Anti korupsi: Menyiapkan bahan dan perlengkapan sosialisasi sesuai kebutuhan
peserta
3) Menyampaikan materi sosialisasi
a. Akuntabilitas: Membawakan materi sosialisaasi dengan jelas
b. Nasionalisme: Diskusi/ melakukan umpan balik
c. Etika Publik: Membawakan materi dengan sopan dan santun
d. Komitmen Mutu: Materi yang disampaikan sesuai dengan yang telah disiapkan
e. Anti Korupsi: Materi disampaikan dengan kejujuran
2. Teknik aktualisasi yang dipergunakan dan bukti fisik kegiatan/evidence
1) Melakukan kontrak waktu sosialisasi dengan cleaning service
Teknik aktualisasi yang digunakan pada melakukan kontrak waktu sosialisasi
dengan cleaning service ialah teknik komunikasi interpersonal, kejelasan, dan
kemampuan diskusi yang baik.
2) Menyiapkan bahan dan perlengkapan sosialisasi
Dalam menyiapkan bahan dan perlengkapan sosialisasi hand hygiene menerapkan
nilai dasar tanggung jawab dengan berlandaskan teknik cermat, ketelitian, dan
kehati-hatian. Harus cermat dan teliti melihat apakah bahan dan perlengkapan
sudah sesuai sehingga hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat mengganggu
jalannya kegiatan sosialisasi dapat diminimalisir, selain itu harus teliti menjaga/
memperlakukan bahan dan perlengkapan sosialisasi agar tidak rusak.
3) Menyampaikan materi sosialisasi
Teknik aktualisasi yang digunakan saat menyampaikan materi sosialisasi ialah
membangun teknik komunikasi interpersonal, melakukan komunikasi dengan
sopan dan santun, serta kemampuan menjelaskan dengan singkat, padat dan jelas;
3. Deskripsi proses dan kualitas produk kegiatan
1) Melakukan kontrak waktu sosialisasi dengan cleaning service
Sebelum melakukan kegiatan sosialisasi terlebih dahulu penulis melakukan
kontrak waktu dengan cleaning service selaku sasaran sosialisasi agar tidak ada
bentrok waktu antara kerja cleaning service dengan pelaksanaan sosialisasi. Saat
bertemu dengan cleaning service diawali dengan penulis menjelaskan mengenai
sosialisasi yang akan dilaksanakan, manfaat dan tujuannya, selanjutnya
menjelaskan alur kegiatan sosialisasi sampai selesai termasuk alokasi waktu yang
digunakan kemudian melakukan penentuan waktu pelaksanan sosialisasi yang
disepakati bersama. Adapun Output dari kegiatan ini ialah: Tercapainya
kesepakatan waktu pelaksanaan sosialisasi hand hygiene.

12
2) Menyiapkan bahan dan perlengkapan sosialisasi
Dalam menyiapkan bahan dan perlengkapan sosialisasi hal-hal yang disiapkan
penulis adalah format resume edukasi hand hygiene, Satuan Acara Penyuluhan,
(SAP), handout materi sosialisasi, dan leaflet. Setelah bahan dan perlengkapan
sosialisasi siap selanjutnya penulis menyebar ke tiap ruang rawat inap untuk
digunakan pada saat sosialisasi. Adapun Output dari kegiatan ini ialah:
Tersedianya bahan dan perlengkapan sosialisasi.
3) Menyampaikan materi sosialisasi
Sosialisasi dilkasanakan pada tanggal 25 Maret 2020 s.d 28 Maret 2020 bertempat
di tiap unit rawat inap BLUD RSU Bombana yang dilaksanakan sesuai kontrak
waktu dengan cleaning service yang telah disepakati sebelumnya. Saya memulai
sosialisasi dengan memberikan salam dan memberikan beberapa kata pengantar
kemudian dilanjutkan dengan pemaparan tentang kegiatan “Sosialisasi Hand
Hygiene termasuk menegenalkan tentang Tepung Selaci Puput” yang telah saya
susun dengan Bahasa yang sopan, ramah, singkat, dan jelas sehingga mudah
dimengerti dan sosialisasi berjalan efektif dan efisien. Para cleaning service
mengikuti kegiatan sosialisasi dengan antusias dan bersedia menerapkannya baik
di lingkungan kerjanya, keluarga, masyarakat, ataupun dimanapun. Adapun
Output dari kegiatan ini ialah: Materi sosialisasi tersampaikan.
4. Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi, misi dan tugas organisasi
Kegiatan ini mendukung visi BLUD RSU Bombana, yaitu “Rumah Sakit Unggulan dan
Berkualitas bagi Masyarakat Bombana dan Sekitarnya“, dan Misi BLUD RSU Bombana,
yaitu: Pertama, Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang prima dan terjangkau;
Kedua, Meningkatkan kualitas sumber daya dan profesionalisme petugas melalui
pendidikan dan pelatihan. Serta mendukung Budaya Kerja BLUD RSU Bombana, yakni
budaya “Loyal, bersahabat, dan Kompeten”.
5. Analisis dampak (terhadap satuan kerja, Organisasi dan masyarakat) jika
aktualisasi tidak berdasarkan NDS
1) Dampak terhadap satuan kerja
Jika pelaksanaan sosialisasi hand hygiene pada cleaning service tidak dilakukan dan
tidak berdasarkan nilai ANEKA, maka tidak adanya perubahan budaya kerja ke
arah lebih baik, imbasnya akan terlihat pada kualitas pelayanan Rumah Sakit yang
semakin buruk.
2) Dampak terhadap organisasi
Jika pelaksanaan sosialisasi hand hygiene pada cleaning service tidak dilakukan dan
tidak berdasarkan nilai ANEKA, maka akan berpenggaruh pada pencapaian visi,
misi dan nilai organisasi.
3) Dampak terhadap masyarakat
Mutu pelayanan yang buruk akan direspon kurang baik oleh SKPD lain dan
masyarakat, sehingga menimbulkan komentar negatif, rasa keengganan, dan
ketidakpecayaan akan kinerja dan pelayanan yang diberikan Rumah Sakit.
Evidence Kegiatan
Gambar 4.13 Gambar 4.14

13
Dokumentasi melakukan kontrak waktu Dokumentasi menyiapkan bahan dan
sosialisasi dengan cleaning service perlengkapan sosialisasi

Gambar 4.15 Gambar 4.16


Resume edukasi Hand Hygiene Dokumentasi penyampaian materi sosialisasi
hand hygiene

Melakukan monitoring dan pembinaan


Judul Kegiatan no. 4
penerapan hand hygiene pada Cleaning Service
Tanggal 30 Maret 2020 sampai dengan tanggal 11
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan
April 2020
1. Surat Kesepakatan Bersama
2. Dokumentasi meminta dukungan teman
sejawat dan IPCN
3. Dokumentasi pemantauan penerapan hand
hygiene pada cleaning service
Daftar Lampiran Bukti
4. Dokumentasi pembinaan cleaning service
Kegiatan /Evidence
dalam melakukan hand hygiene
5. Video pemantauan penerapan hand hygiene
pada cleaning service
6. Video pembinaan cleaning service dalam
melakukan hand hygiene
1. Uraian Kegiatan yang memuat nilai dasar yang melandasi
 Agenda III
Kegiatan monitoring dan pembinaan penerapan hand hygiene pada Cleaning Service
mengandung Mata Pelatihan Agenda III yaitu Manajemen ASN dan Whole of
Government. Kegiatan ini mengandung asas profesionalitas dan kolaborasi, yakni dalam
monitoring dan pembinaan penerapan hand hygiene pada Cleaning Service dilakukan
dengan jujur dan tidak ada unsur kepentingan pribadi didalamnya. Selain itu kegiatan
ini dilakukan berkolaborasi dengan teman sejawat agar kegiatan ini berjalan efektif dan
efisien.
 Agenda II
Keterkaitan dengan Mata Pelatihan Agenda II akan dijelaskan per tahapan kegiatan

14
sebagai berikut:
1) Meminta dukungan teman sejawat dan IPCN untuk membantu memantau dan
melakukan pembinaan penerapan hand hygiene pada Cleaning Service
a. Etika Publik: Bersikap yang sopan dan santun saat meminta dukungan teman
sejawat dan IPCN
b. Akuntabilitas: Memberikan rencana, tujuan dan alasan yang benar dan tepat
mengenai kegiatan
c. Komitmen Mutu: komunikasi dilakukan secara langsung agar komunikasi
berjalan efektif
d. Nasionalisme :
 Menerima segala saran dan masukan dengan cara yang santun.
 Memperoleh mufakat
e. Anti Korupsi: Berani meminta bantuan, menyampaikan maksud dengan jujur,
tepat waktu sesuai janji (disiplin
2) Memantau penerapan hand hygiene pada Cleaning Service
a. Akuntabilitas: Penulis dengan sungguh-sungguh, penuh tanggung jawab, dan
teliti dalam proses monitoring
b. Nasionalisme : Selalu berdiskusi dengan CS tentang prosedur hand hygiene
c. Etika publik : Mengunakan bahasa yang sopan
d. Komitmen mutu: Mengingatkan manfaat hand hygiene yang sesuai prosedur
untuk menumbuhkan kesadaran mencuci tangan
e. Anti korupsi: Memantau dengan cara melihat langsung kegiatan hand hygiene
3) Membina cleaning service dalam melakukan hand hygiene untuk penguatan
implementasi hand hygiene
a. akuntabilitas : mempraktekan hand hygien dengan teliti dan penuh tanggu
jawab
b. Nasionalisme : selalu bediskusi dengan para cleaning service tentang prosedur
hand hygiene
c. Etika publik : mengunakan bahasa yang sopan saat melakukan pembinaan
d. Komitmen mutu : mempraktekan hand hygiene sesuai dengan standar saat
melakukan pembinaan
e. Anti Korupsi : melakukannya dengan penuh kejujuran tanpa manipulasi
2. Teknik aktualisasi yang dipergunakan dan bukti fisik kegiatan/evidence
1) Meminta dukungan teman sejawat dan IPCN untuk membantu memantau dan
melakukan pembinaan penerapan hand hygiene pada Cleaning Service
Teknik aktualisasi yang digunakan pada saat meminta dukungan teman sejawat
dan IPCN adalah komunikasi yang efektif, jelas, dan ramah.
2) Memantau penerapan hand hygiene pada Cleaning Service

3) Membina cleaning service dalam melakukan hand hygiene untuk penguatan


implementasi hand hygiene

15
3. Deskripsi proses dan kualitas produk kegiatan
1) Meminta dukungan teman sejawat dan IPCN untuk membantu memantau dan
melakukan pembinaan penerapan hand hygiene pada Cleaning Service sebagai
rencana tindak lanjut dari sosialisasi yang telah dilakukan, maka dibuatlah
kesepakatan bersama antara Penulis, Ketua IPCN, dan lima Kepala Ruangan unit
rawat inap untuk melakukan monitoring dan pembinaan penerapan hand hygiene
pada Cleaning Service.
2) Memantau penerapan hand hygiene pada Cleaning Service

3) Membina cleaning service dalam melakukan hand hygiene untuk penguatan


implementasi hand hygiene
4. Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi, misi dan tugas organisasi
Kegiatan ini mendukung visi BLUD RSU Bombana, yaitu “Rumah Sakit Unggulan dan
Berkualitas bagi Masyarakat Bombana dan Sekitarnya“, dan Misi BLUD RSU Bombana,
yaitu: Pertama, Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang prima dan terjangkau;
Kedua, Meningkatkan kualitas sumber daya dan profesionalisme petugas melalui
pendidikan dan pelatihan. Serta mendukung Budaya Kerja BLUD RSU Bombana, yakni
budaya “Loyal, bersahabat, dan Kompeten”.
5. Analisis dampak (terhadap satuan kerja, Organisasi dan masyarakat) jika
aktualisasi tidak berdasarkan NDS
1) Dampak terhadap satuan kerja
Jika pelaksanaan sosialisasi hand hygiene pada cleaning service tidak dilakukan dan
tidak berdasarkan nilai ANEKA, maka tidak adanya perubahan budaya kerja ke
arah lebih baik, imbasnya akan terlihat pada kualitas pelayanan Rumah Sakit yang
semakin buruk.
2) Dampak terhadap organisasi
Jika pelaksanaan sosialisasi hand hygiene pada cleaning service tidak dilakukan dan
tidak berdasarkan nilai ANEKA, maka akan berpenggaruh pada pencapaian visi,
misi dan nilai organisasi.
3) Dampak terhadap masyarakat
Mutu pelayanan yang buruk akan direspon kurang baik oleh SKPD lain dan
masyarakat, sehingga menimbulkan komentar negatif, rasa keengganan, dan
ketidakpecayaan akan kinerja dan pelayanan yang diberikan Rumah Sakit.

Evidence Kegiatan
Gambar 4.17 Gambar 4.18
Surat Kesepakatan Bersama Dokumentasi meminta dukungan teman
sejawat dan IPCN

16
Gambar 4.19 Gambar 4.20
Dokumentasi pemantauan penerapan Dokumentasi pembinaan cleaning service
hand hygiene pada cleaning service dalam melakukan hand hygiene

17

Anda mungkin juga menyukai